Panduan TAHAP TERMINAL
Jl. Madya Kebantenan No.4, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Provinsi DKI Jakarta Telepon :021-4412889, Email :
[email protected]
Jakarta Utara 14130
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.
Latar Belakang ...................................................................................................................................1
2.
Tujuan ................................................................................................................................................2
3.
Pengertian .........................................................................................................................................2
BAB II TATA LAKSANA ................................................................................................ 4 1.
Diskripsi Tentang Pola Hidup Sampai Menjelang Kematian .............................................................4
2.
Perkembangan Persepsi Tentang Kematian......................................................................................4
3.
Ciri-ciri pokok pasien yang akan meninggal ......................................................................................5
4.
Instalasi Gawat Darurat Fasilitas Pelayanan pada tahap terminal meliputi: ....................................7
5.
Unit Rawat Inap (termasuk ICU) ........................................................................................................7
6.
Unit rawat inap lainnya : ...................................................................................................................8
7.
Prosedur : ..........................................................................................................................................9
BAB III DOKUMENTASI ............................................................................................... 11 BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan ijinNya Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing dapat dibuat. Panduan ini akan dijadikan panduan dalam operasional pelayanan pasien maupun pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing. Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya sumber daya manusia sesuai standar. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki. Akhir kata kami berharap semoga panduan akreditasi ini dapat bermanfaat untuk pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing.
Jakarta, 2 Januari 2018
dr.Netty Siahaan,M.K.M.MARS NIP.196104241987112001
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Kehilangan dan kematian adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat universal dan unik secara individual. Hidup adalah seragkaian kehilangan dan pencapaian. Dukacita adalah respon alamiah terhadap kehilangan. Penting artinya untuk diperhatikan bahwa apapun yang dikatakan disini tentang proses dukacita dan kehilangan yang terdapat dalam perspektif social dan historis mungkin berubah sepanjang waktu dan situasi. Menjadi tua adalah proses alamiah yang akan dihadapi oleh setiap mahluk hidup dan meninggal dengan tenang adalah dambaan setiap insan. Namun sering kali harapan dan dambaan tersebut tidak tercapai. Kondisi terminal merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju pada proses kematian dalam 6 (enam) bulan atau kurang. Dalam masyarakat kita, umur harapan hidup semakin bertambah dan kematian semakin banyak disebabkan oleh penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker dan stroke. Pasien dengan penyakit kronis seperti ini akan melalui suatu proses pengobatan dan perawatan yang panjang. Jika penyakitnya berlanjut maka suatu saat akan dicapai stadium terminal yang ditandai dengan oleh kelemahan umum, penderitaan, ketidak berdayaan, dan akhirnya kematian. Psoses terjadinya kematian diawali dengan munculnya tanda-tanda yaitu sakaratul maut dalam istilah disebut dying. Untuk itu perlu adanya pendampingan terhadap pasien yang menghadapi sakatarul maut ( Dying). Pada tahap pelayanan terhadap pasien dalam kondisi terminal juga bisa dikondisikan pasien dalam kondisi sakaratul maut sehingga seluruh aspek pelayanan dan perawatan pada pasien berada dalam kondisi seperti ini dapat disamakan.
“
Bimbinglah
orang
yang
hendak
mati
mengucapkan
(kalimat/perkataan) : “Tiada Tuhan Selain Allah” (HR. Muslim). Sangat penting diketahui untuk kita, sebagai tenaga kesehatan tentang bagaimana cara menangani pasien yang menghadapi sakaratul maut. Inti dari penanganan pasien yang menghadapi sakaratul maut adalah dengan memberikan perawatan yang tepat seperti memberikan perhatian yang lebih terhadap pasien sehingga pasien dan keluaga lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi kondisi sakaratul maut. Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
1
Untuk meningkatkan pelayanan akan kebutuhan yang unik ini rumah Sakit diperlukan suatu Panduan. Buku panduan tersebut diharapkan dapat menjadi pegangan atau acuan dalam memberikan pelayanan terhadap pasien tahap terminal secara komprehensip dan juga terhadap pasien dalam kondisi sakaratul maut di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing 2.
Tujuan
Menghargai nilai yang dianut pasien, agama, dan preferensi budaya.
Mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam aspek pelayanan kesehatan.
Memberikan respon pada hal psikologis, emosional, spiritual, dan budaya dari pasien dan keluarganya.
Diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Cara Menangani Pasien Yang Sakaratul Maut atau Hampir Meninggal”.
3.
Pengertian
Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan untuk pasien yang mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju pada proses kematian dalam 6 (enam) bulan atau kurang. Pasien yang berada pada tingkat akhir hidupnya memerlukan pelayanan yang berfokus akan kebutuhannya yang unik. Pasien dalam tahap ini dapat menderita gejala lain yang berhubungan dengan proses penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan berhubungan dengan faktor psikososial, agama, dan budaya yang berhubungan dengan proses kematian. Keluarga dan pemberi layanan dapat diberikan kelonggaran melayani pasien tahap terminal dan membantu meringankan rasa sedih dan kehilangan. Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi. Kematian adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti priode sakit yang panjang. Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang tua. Kondisi terminal adalah : Suatu proses yang progresif menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu. (Carpenito ,1995) Pasien Terminal adalah pasien–pasien yang dirawat, yang sudah jelas bahwa mereka akan meninggal atau keadaan mereka makin lama makin memburuk. (P.J.M. Stevens, dkk, hal 282, 1999 ) Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
2
Pendampingan dalam proses kematian adalah Suatu pendampingan dalam kehidupan karena mati itu termasuk bagian dari kehidupan. Manusia dilahirkan, hidup beberapa tahun, dan akhirnya mati. Manusia akan menerima bahwa itu adalah kehidupan, dan itu memang akan terjadi, kematian adalah akhir dari kehidupan (P.J.M. Stevens, dkk, 282,1999). Sakaratul Maut (Dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian (death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktifitas otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap. Selain itu, dr. H. Ahmadi NH, Sp. KJ juga mendefininisikan Death : 1. Hilangnya fase sirkulasi dan respirasi yang irreversible. 2. Hilangnya fase keseluruhan otak, termasuk batang otak. Dying dan death merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, serta merupakan suatu fenomena tersendiri. Dying lebih ke arah suatu proses, sedangkan death merupakan dari hidup. (Eny Retna Ambarawati, 2010).
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
3
BAB II TATA LAKSANA
Pada tata laksana pelayanan pada pasien yang mengalami tahap terminal dan sakaratul maut ini dapat dilihat hal-hal yang berkaitan seperti : 1.
Diskripsi Tentang Pola Hidup Sampai Menjelang Kematian Pandangan pengetahuan tentang kematian yang dipahami oleh seseorang berbeda-beda. Adapun seorang ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang deskripsi tentang pola hidup sampai menjelang kematian adalah Martocchio. Menurut Martocchio, rentang pola hidup sampai menjelang kematian sebagai berikut : 1.1 Pola Puncak dan lembah Pola ini karakteristik periodik yang sangat tinggi (puncak) dan periode krisis (lemah). Pada kondisi puncak, pasien benar-benar merasakan harapan yang tinggi atau besar. Sebaliknya pada periode lemah, klien merasa sebagai kondisi yang menakutkan sampai bisa menimbulkan depresi. 1.2 Pola dataran yang turun Karakteristik dari pola ini adalah adanya sejumlah tahapan dari kemunduran yang terus bertambah dan tidak terduga, yang terjadi selama atau setelah periode kesehatan yang stabil serta berlangsung pada waktu yang tidak bisa di pastikan. 1.3 Pola tebing yang menurun Karakteristik dari pola ini adalah adanya kondisi penurunan yang menetap atau stabil, yang menggambarkan semakin buruknya kondisi. Kondisi ini dapat diramalkan dalam waktu yang bisa diperkirakan baik dalam ukuran jam atau hari. Kondisi ini lazim ditemui di unit Khusus (Intensive Care Unit). 1.4 Pola landai yang turun sedikit-sedikit Karakteristik dari pola ini kehidupan yang mulai surut dan hampir tidak teramati sampai akhirnya mengebat menuju maut.
2.
Perkembangan Persepsi Tentang Kematian Didalam kehidupan masyarakat dewasa, kematian adalah sesuatu yang sangat menakutkan. Sebaliknya, pada anak-anak usia 0-7 tahun kematian itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, yang ada dipikirannya kematian adalah
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
4
sesuatu hal yang hanya terjadi pada orang tua yang sakit. Mereka sangat acuh sekali dengan kematian. Seiring dengan perkembangan usianya menuju kedewasaan, mereka mengerti tentang apa itu kematian. Karena itu berkembanglah klasifikasi tentang kematian menurut umur yang didefinisikan oleh Eny Retna Ambarwati, yaitu :
Bayi–5 tahun Tidak mengerti tentang kematian, keyakinan bahwa mati adalah tidur atau pergi yang temporer.
5-9 tahun Mengerti bahwa titik akhir orang yang mati dapat dihindari.
9-12 tahun Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan dan tidak dapat dihindari, dapat mengekspresikan ide-ide tentang kematian yang diperoleh dari orang tua atau dewasa lainnya.
12-18 tahun Mereka takut dengan kematian yang menetap, kadang-kadang memikirkan tentang kematian yang dikaitkan dengan sikap religi.
18-45 tahun Memiliki sikap terhadap kematian yang dipengaruhi oleh religi dan keyakinan
45-65 tahun Menerima tentang kematian terhadap dirinya. Kematian merupakan puncak kecemasan
65- tahun ke atas Takut kesakitan yang lama. Kematian mengandung beberapa makna : terbebasnya dari rasa sakit dan reuni dengan anggota keluarga yang telah meninggal.
3.
Ciri-ciri pokok pasien yang akan meninggal Pasien yang menghadapi sakaratul maut akan memperlihatkan tingkah laku yang khas antara lain : 3.1 Penginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur angsur yang dimulai pada gerakan paling ujung khususnya pada ujung kaki, tangan, ujung hidung, yang terasa dingin dan lembab. 3.2 Kulit nampak kebiru biruan kelabu atau pucat 3.3 Nadi mulai tak teratur lemah dan pucat Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
5
3.4 Terdengar suara mendengkur disertai gejala nafas cyene nokes 3.5 Menurunnya tekanan darah peredaran darah perifer menjadi terhenti dan rasa nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan bervariasi dari individu. Otot rahang menjadi mengendur, wajah pasien yang tadinya kelihatan cemas tampak lebih pasrah menerima. Tatalaksana kegiatan pelayanan pada tahap terminal akhir hidup di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing terdiri antara lain :
Menghormati keputusan dokter untuk tidak melanjutkan pengobatan dengan persetujuan pasien dan atau keluarganya
Melakukan asesmen dan pengelolaan yang sesuai terhadap pasien dalam tahap terminal. Problem yang berkaitan dengan kematian antara lain: 1. Problem fisik berkaitan dengan kondisi atau penyakit terminalnya 2. Problem
psychology,
ketidakberdayaan,
kehilangan
kontrol,
ketergantungan, dan kehilangan diri dan harapan. 3. Problem sosial isolasi dan perpisahan 4. Problem spiritual 5. Ketidak sesuaian antara kebutuhan dan harapan dengan perlakuan yang didapat (dokter, perawat, keluarga dan sebagainya)
Memberikan pelayanan dan perawatan pada pasien tahap terminal dengan hormat dan respect
Melakukan intervensi untuk mengurangi rasa nyeri, secara primer atau sekunder serta memberikan pengobatan sesuai permintaan pasien dan keluarga
Menyediakan akses terapi lainnya yang secara realistis diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup pasien, yang mencakup terapi alternatif atau terapi non tradisional
Melakukan intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien dan keluarga.
Melakukan asesmen status mental terhadap keluarga yang ditinggalkan serta edukasi terhadap mekanisme penanganannya.
Peka dan tanggap terhadap harapan keluarganya
Menghormati hak pasien untuk menolak pengobatan atau tindakan medis lainnya.
Mengikutsertakan keluarga dalam pemberian pelayanan
Layanan tahap akhir di rumah sakit dilakukan di instalasi gawat darurat dan di unit rawat inap. Adapun proses operasional pelayanan ini atau asesmen pasien tahap
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
6
terminal dilakukan oleh perawat /bidan dengan kualifikasi lulusan D3/D4/S1 keperawatan atau kebidanan yang mempunyai surat tanda registrasi (STR) dan bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing minimal 6 bulan, yang meliputi intervensi atau mengurangi rasa sakit, gejala primer, dan atau sekunder, mencegah gejala dan komplikasi sedapat mungkin intensitas dalam hal masalah psikologis, pasien dan keluarga, masalah emosional dan kebutuhan spiritual mengenai kematian dan kesusuhan, intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien dan keluarga, serta mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam pemberian pelayanan. 4.
Instalasi Gawat Darurat Fasilitas Pelayanan pada tahap terminal meliputi: Fasilitas yang ada :
5.
4.1
Monitor
4.2
ECG
4.3
Defibrilator
4.4
Ambubag (VSM)
4.5
Masker oksigen & Tabung Oksigen
4.6
Suction set
4.7
Endoctracheal tube
4.8
Kateter
4.9
Pipa endotracheal
4.10
Nasogastric tube (NGT)
4.11
Disposible Spuit
4.12
Alkohol swab
4.13
Injeksi Plug
4.14
Wing niddle
4.15
Infus set
4.16
Injeksi analgesic
4.17
Obat-obatan resusitasi (adrenalin, dopamin, sulfas atropin, dan lain-lain)
Unit Rawat Inap (termasuk ICU) Fasilitas yang ada : 5.1
Monitor (ICU)
5.2
ECG
5.3
Defibrilator
5.4
Ventilator (ICU) Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
7
6.
5.5
Ambubag (VSM)
5.6
Masker oksigen dan tabung oksigen
5.7
Suction set
5.8
Endotrakeal tube
5.9
Kateter
5.10
Pipa endotracheal
5.11
Nasogastric tube (NGT)
5.12
Disposible spuit
5.13
Alkohol swab
5.14
Injeksi Plug
5.15
Wing niddle
5.16
Infus set
5.17
Injeksi Analgesik
5.18
Obat-obatan resusitasi (adrenalin, dopamin, sulfas atropin, dan lain-lain).
Unit rawat inap lainnya : Bila kondisi pasien yang terminal atau sakratul maut menempati ruang biasa seperti zaal, maka pasien ditempatkan pada bagian pinggir dekat jendela, dan ditemani oleh keluarga dan dimonitor oleh perawat sebagai penanggung jawab untuk mengontrol kondisi pasien, dan bila sewaktu-waktu mengalami perubahan kondisi dan melaporkan pada Dokter Penanggung Jawab Pasien atau dokter jaga IGD untuk memastikan kondisi pasien. Bila pasien meninggal dunia, maka dilakukan tindakan perawatan pasien setelah meninggal dunia atau perawatan jenazah, dengan tujuan : Membersihkan dan merapikan jenazah, memberikan penghormatan terakhir dan rasa puas kepada sesama insani. Peralatan yang diperlukan : 6.1
Celemek atau Skort
6.2
Verban atau kassa gulung
6.3
Pinset
6.4
Sarung tangan
6.5
Gunting perban
6.6
Nierbekken
6.7
Baskom 2
6.8
Waslap 2 Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
8
7.
6.9
Kantong plastik kecil (tempat perhiasan)
6.10
Kartu identitas pasien atau gelang identitas
6.11
Kain Kafan
6.12
Kapas lipat lembab dalam koran
6.13
Kasa berminyak dalam kom
6.14
Kapas lipat kering dalam kom
6.15
Kapas berminyak (Baby oil) dalam kom
6.16
Kapas alkohol dalam kom
6.17
Lysol 2-4%
6.18
Ember bertutup
Prosedur : 7.1
Memberitahukan pada keluarga pasien
7.2
Mempersiapkan peralatan dan dekatkan ke jenazah
7.3
Mencuci tangan
7.4
Memakai celemek atau skort
7.5
Memakai hands scoon
7.6
Melepas perhiasan dan benda-benda berharga lain diberikan kepada keluarga pasien (dimasukkan dalam kantong plastik).
7.7
Melepaskan peralatan invasif (selang, kateter, NGT tube dan lain-lain)
7.8
Membersihkan mata pasien dengan kassa, dan ditutup dengan kapas berminyak.
7.9
Membersihkan bagian hidung kassa, dan ditutup dengan kapas berminyak.
7.10
Membersihkan bagian telinga dengan kassa, dan ditutup dengan kapas berminyak.
7.11
Membersihkan bagian mulut dengan kassa
7.12
Merapikan rambut jenazah dengan sisir.
7.13
Mengikat dagu dari bawah dagu sampai ke atas kepala dengan verban gulung.
7.14
Menurunkan selimut sampai ke bawah kaki
7.15
Membuka pakaian bagian atas jenazah, taruh dalam ember
7.16
Melipat tangan dan mengikat pada pergelangan tangan dengan verban gulung
7.17
Membuka pakaian bagian bawah, taruh dalam ember
7.18
Membersihkan genetalia dengan kassa kering dan waslap
7.19
Membersihkan bagian anus dengan cara memiringkan jenazah ke arah kiri dengan meminta bantuan keluarga.
7.20
Memasukkan kassa berminyak ke dalam anus jenazah Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
9
7.21
Melepaskan stick laken dan perlak bersamaan dengan membentangkan kain kafan, lipat stick laken dan taruh dalam ember.
7.22
Mengembalikan ke posisi semula
7.23
Mengikat kaki dibagian lutut jenazah, pergelangan kaki, dan jari-jari jempol dengan menggunakan verban gulung
7.24
Mengikatkan identitas jenazah, pada jempol kaki
7.25
Membuka boven laken bersamaan dengan pemasangan kain kafan
7.26
Jenazah di rapikan dan dipindahkan ke brankart
7.27
Alat-alat tenun dilepas dan dimasukkan ke dalam ember serta melipat kasur
7.28
Merapikan alat
7.29
Melepas hand scoon
7.30
Melepaskan celemek
7.31
Mencuci tangan
Setelah selesai perawatan jenazah, kemudian jenazah dibawa ke kamar jenazah dan setelah mencapai 2 jam, boleh dibawa pulang oleh keluarga, dengan serah terima antar perawat dan keluarga, gelang identitas dilepas.
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
10
BAB III DOKUMENTASI
1. Status rawat jalan emergency (Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing 2. Status rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing/Catatan Pelayanan antar profesi kesehatan 3. Format asesmen pasien tahap terminal 4. Format pelayanan kerohanian 5. Buku catatan pelayanan kerohanian 6. Surat kematian. 7. Contoh Formulir
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
11
BAB IV PENUTUP
Pelayanan tahap terminal merupakan bagian dari pelayanan kesehatan paripurna di rumah sakit, yang terkait dengan keenam dasar fungsi RS, yaitu peningkatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, pendidikan, dan penelitian. Dengan pelayanan Tahap terminal yang tepat dan berhasil guna akan membantu pasien dan keluarganya dalam melewati fase kritisnya. Perawatan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut (dying) oleh petugas kesehatan dilakukan dengan cara memberi pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien meninggal. Perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis,
sosiologis,
psikologis,
dan
spiritual
pasien
sakaratul
maut
dengan
memperhatikan moral, etika serta menumbuhkan sikap empati dan caring kepada pasien. Penanganan pasien perlu dukungan semua pihak yang terkait, terutama keluarga pasien dan perlu tindakan yang tepat dari perawat. Panduan Pelayanan Tahap Terminal ini merupakan panduan bagi pelaksana pelayanan pada tahap terminal yang diselenggarakan di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing Dengan ini, diharapkan pelayanan pada tahap terminal yang diselenggarakan dapat terlaksana dengan baik dan dapat ditingkatkan seiring dengan kemajuan Rumah Sakit.
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
12
DAFTAR PUSTAKA
Sharon, Brehm. Sharon Saul Kassin (1991). Social Psychology : Understanding Human Interaction.
Gladding T. Samuel (2000). Conseling L a Comprehensive Professio. New Jersey : Prentice hall. Inc.
Kubler-Rose, E. (1998). On Death and Dying (Kematian sebagai bagian dari kehidupan). Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama.
Herlin Megawe. (1998). Addult Development Psychology and Aging. USA : Mc. Graw Hill Company.
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
13