PANDUAN PENGINTEGRASIAN DAN KOORDINASI AKTIVITAS ASUHAN PASIEN
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA TULANG BAWANG TAHUN 2017
BAB I DEFINISI A. Pengertian Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan berfokus pada pasien adalah istilah yang terkait, yangmengandung aspek pasien merupakan pusat pelayanan, professional pemberi asuhan memberikan asuhan sebagai tim inter disiplin / klinis dengan DPJP sebagai ketua tim klinis, PPA dengan kompetensi dan kewenangan yang memadai, yang antara lain terdiri dari dokter, perawat, bidan, nutrisionis / dietsien, apoteker, penata anestesi terapis fisik dsb. Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien suatu bentuk acuan di Rumah Sakit Mutiara Bunda merupakan salah satu layanan dan koordinasi aktivitas administrasi asuhan pasien adalah proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan yang dapat melibatkan berbagai unit kerja dan pelayanan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien menjadi tujuan agar menghasilkan proses asuhan yang efisien penggunaan yang lebih efektif sumber daya lain dan dengan hasil asuhan pasien akan lebih baik di Rumah Sakit Mutiara Bunda. B. Tujuan Tujuan umum dari penyusunan panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien adalah agar para pemimpin menggunakan perangkat dan teknik agar dapatmengintegrasikan dan mengkoordinasi lebih baik asuhan pasien di Rumah Sakit Mutiara Bunda. Tujuan khusus : 1. Menfasilitasi dan menggambarkan integrase dan koordinasi asuhan. 2. Meningkatkan pencatatan observasi dan pengobatan praktisi kesehatan. C. Ruang Lingkup Panduan pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien dilakukan di pelayanan yang memberikan asuhan pelayanan di Rumah Sakit Mutiara Bunda yang diaplikasikan didalam lembar rekam medis.
D. Sasaran Dokter dan perawat serta tenaga kesehatan lainnya yang memberikan asuhan pelayanan terhadap pasien
BAB II RUANG LINGKUP Asuhan pasien dalam standar akreditasi rumah sakit versi 2012 harus dilaksanakan berdasarkan pola pelayanan berfokus pada pasien, asuhan diberikan berbasis kebutuhan pelayanan pasien. pasien adalah pusat pelayanan dan professional pemberi asuhan (PPA) diposisikan mengililingi pasien. Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien adalah rencana pelayanan di integrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan pelayanan di rumah sakit. Pelaksanaan pelayanan terintegrasi dan terkoordinasi antar unit kerja, departemen dan pelayanan yang dilakukan di Rumah Sakit Mutiara Bunda dengan hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan diskusi lain tentang kolaborasi dicatat dalam rekam medis pasien yang ada di Rumah Sakit Mutiara Bunda. Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan / asuhan berfokus pada pasien adalah elemen penting dan sentral dalam asuhan pasien di rimah sakit. Data dan informasi assessment pasien dianalisis dan diintegrasi oleh PPA. Mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien diikuti sertakan dalam proses pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien. Konsep ini befokus pada pasien terbagi dalam 2 prespektif : a. Persektif pasien : Martabat dan respek 1) Professional peberi asuhanmendengarkan, menghormati, dan menghargai pandangan serta pilihan pasien atau keluarga. 2) Pengetahuan, nilai-nilai kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan keluarga dimasukan dalam perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan. Berbagi informasi : 1) Professional pemberi asuhan mengkomunikasikan berbagai informasi secara engkap kepada pasien dan keluarga 2) Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat.
b. Partisipasi Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam asuhan, pengambilan keputusan dan pilihan mereka. c. Kolaborasi / kerjasama Rumah sakit bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan progam pasien dan keluarga adalah mitra PPA d. Persektif PPA Tim interdisiplin : a) Professional pemberi asuhan diposisikan mengelilingi pasien b) Kompetensi yang memadai c) Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya d) Tuga mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja satu kesatuan memberikan asuhan yang terintegrasi. e. Interprofesionalitas a) Kolaborasi interprofesional b) Kompetensi pada praktik kolaborasi nterprofesional c) Termasuk bermitra dengan pasien f. DPJP adalah ketua tim klinis DPJP melakukan koordinasi, kolaborasi, interpretasi, reviw, dan pengintegrasian asuhan pasien. g. Personalized care a) Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien b) Setiap dokter memperlakukan pasiennya sebagai ia sendiri ingin diperlakukan.
BAB III TATA LAKSANA A. Tata laksana 1. Tata laksana pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasien rencana pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan pelayanan dengan berkoordinasi antar unit tim dan pelayanan terkait di rumah sakit : a) Rumah Sakit Mutiara Bunda merencanakan membuat asuhan pasien yang terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu lembar RM pasien. b) Semua pasien yang mendapatkan pelayanan di rumah sakit dibuat pengintegrasian dan koordinasi sistem pelaporan asuhan pasien menjadi tujuan untuk menghasilkan proses asuhan yang efisien, dan lebih efetif sumber daya manusia dan sumber lainnya. c) Semua unit pelayanan yang memberikan asuhan pasien telah menyediakan rekam medis pasien terintegrasi 2. Pelaksanaan pelayanan terintegrasi dan terkoordinasi antar unit kerja departemendan pelayanan : a) Pimpinan menggunakan perangkat dan teknik agar dapat mengintegrasikan dan mengkoordinasikan asuhan pasien. b) Pelaksanaan terintegrasi antar unit kerja, departemen dan pelayanan di rumah sakit c) Membuat asuhan secara tim, ronde pasien multi departemen, dan kombinasi bentuk perencanaan asuhan, rekam medis pasien terintegrasi d) Proses asuhan pasien bersifat dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan dan data melibatkan berbagai unit kerja dan unit pelayanan
e) Hasil rekam medis merupakan data yang akan ditindak lanjuti untuk dapat melakukan asuhan pasien pada tahap selanjutnya f) Hasil rekam medis ini sebagai acuan dalam melakukan tindakan asuhan pada pasien 3. Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan diskusi lain tentang kolaborasi dicatat dalam rekam medis pasien yang ada si Rumah Sakit Mutiara Bunda a) Hasil rekam medis pasien dapat menjadi fasilitas dan menggambarkan integrase dan koordinasi asuhan b) Hasil rekam medis pasien merupakan data milik Rumah Sakit Mutiara Bunda hanya dapat dibuka jika diminta pengadilan.
BAB IV DOKUMENTASI
Dokumentai prosedur mengenai pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan pasie ini meliputi : 1. Pembuatan asuhan pasien secara tim yang berkesinambungan antara medis, keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya 2. Melakukan ronde pasien dengan multi departemen agar dapat mengetahui keadaan pasien serta dapat membanu asuhan yang berkesinambungan 3. Melakukan kombinasi bentuk perencanaan asuhan yang diberikan pada pasien 4. Membuat rekam medis pasien yang terintegrasi dalam satu laporan.