PANDUAN PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA INDIKATOR
RUMAH SAKIT MARYAM CITRA MEDIKA KABUPATEN TAKALAR TAHUN 2019
BAB I DEFINISI A. Pendahuluan Indikator merupakan suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan, merupakan variable yang digunakan untuk menilai perubahan. Indikator mutu digunakan untuk menilai setiap dari struktur, proses dan outcome / hasil dari setiap upaya kilis, manajemen dan menilai setiap dari sasaran keselamatan pasien Indikator mutu merupakan ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas suatu proses baik asuhan pasien, kinerja manajemen maupun sasaran keselamatan pasien dan berdampak terhadap pelayanan yang mengarah adanya suatu masalah spesifik dan memerlukan monitoring serta evaluasi. Pencatatan dan Pelaporan indikator mutu, meliputi kegiatan pengumpulan data, validasi data, pelaporan dan analisa data indikator mutu. Pencatatan adalah pencatatan kegiatan , bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau dokumentasi suatu kegiatan dibuat. Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan pelaksanaan , dan dalam kurun waktu kapan laporan tersebut harus dibuat dan kepada siapa laporan tersebut diberikan. Pencatatan dan pelaporan indikator/ sasaran mutu adalah kegiatan mencatat, mengawasi dan melaporkan indikator / sasaran mutu yang dilakukan oleh semua unit terkait. Pelaporan adalah bagaimana membuat evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut, dalam hal ini terkait indikator mutu rumah sakit dan kapan laporan tersebut harus dibuat. B. Tujuan Pencatatan dan Pelaporan Indikator Mutu 1. Mengontrol pencapaian indikator yang ditetapkan di masing masing unit, terutama indikator mutu prioritas. 2. Mengetahui apabila terdapat penyimpangan pencapaian indikator mutu sehingga dapat dilakukan tindakan atau upaya perbaikan 3. Mendorong keterlibatan semua unit dalam program peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 4. Sentralisasi koordinasi upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
BAB II RUANG LINGKUP A. Kriteria Pemilihan Indikator Dalam memilih indikator mutu harus memperhatikan kriteria yaitu kriteria SMART yaitu spesifik, measurable, Achieveable, Reliable, timely. atau kriteria sebagai berikut: 1. Shahih (valid) yaitu benar benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang akan dinilai 2. Dapat dipercaya (reliable), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat berulangkali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang. 3. Sensitive yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak perlu banyak 4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas, tidak bertumpang tindih.
B. Macam Indikator Mutu 1. Indikator area klinis Indikator area klinis merupakan indikator kunci untuk monitor struktur, proses dan hasil setiap upaya klinik, meliputi : 1. Asesmen terhadap area klinik 2. Pelayanan laboratorium 3. Pelayanan radiologi dan diagnostic imaging 4. Prosedur bedah 5. Penggunaan antibiotika dan obat lainnya 6. Kesalahan medis ( medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera 7. Anestesi dan Penggunaan sedasi 8. Penggunaan darah dan produk darah 9. Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medic 10. Pencegahan dan control infeksi, surveilans dan pelaporan 11. Riset klinik ( jika ada)
2. Indikator area manajemen: Indikator area manajemen merupakan indikator yang dipilih terkait upaya manajemen untuk menilai setiap dari struktur, proses dan hasil dari upaya manajemen yang penting meliputi: a. Pengadaan rutin peralatan kesehatn dan obat untuk memenuhi kebutuhan pasien b. Pelaporan yang diwajibkan oleh peraturan perundangan c. Manajemen resiko d. Manajemen penggunaan sumber daya manusia e. Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga f. Harapan dan kepuasan staf g. Demografi pasien dan diagnosis klinik h. Manajemen keuangan dan i. Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga dan staf.
3. Indikator sasaran Keselamatan Pasien Indikator sasaran keselamatan pasien, memilih indikator kunci untuk menilai setiap dari 6 sasaran keselamatan pasien internasional, meliputi 6 sasaran dari keselamatan pasien yaitu: a. Ketepatan identifikasi pasien b. Peningkatan komunikasi yang efektif c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert medications) d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi sasaran e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan f. Pengurangan risiko pasien jatuh
BAB III TATA LAKSANA
A. Pengumpulan dan Pencatatan Data Pengumpulan data meliputi pencatatan dan pengambilan data yang diperlukan untuk pemantauan indikator mutu.Pengumpulan data dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dibawah tanggung jawab PIC pengumpul data dengan mengacu pada profil/ kamus indikator mutu masing masing. Pencatatan dilakukan oleh PIC pengumpul data dengan mengisi formulir pencatatan dan monitoring indikator mutu. Formulir pencatatan indikator mutu dapat berupa sensus harian ataupun bentuk lain sesuai kebutuhan dan profil masing masing indikator mutu. Pengumpulan data harus dilakukan dengan pencatatan yang jelas dan rinci dengan mengacu pada profil indikator masing masing indikator mutu, dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut: 1) Numerator 2) Denumerator: 3) Penanggung Jawab/ PIC pengumpul data 4) Metodologi pengumpulan data, ada dua macam yaitu: a. Restropektif b. Sensus harian 5) Frekuensi pegumpulan / penilaian data, : a. Harian b. Mingguan c. Bulanan
6. Target sampel dan ukuran sampel 7. Area monitoring: untuk mengetahui lokasi data 8. Nilai ambang/ standar: diperlukan untuk analisis, dengan membandingkan standar dan untuk mengetahui capaian indikator. 9. Kriteria : inklusi dan ekslusinya B. Pelaporan Pelaporan data indikator mutu meliputi: 1. Data sensus harian maupun data restropektif 2. Rekapitulasi bulanan 3. Validasi dan Analisa 4. Rekomendasi Rekapitulasi dan data pencatatan monitoring indikator mutu beserta analisisnya dilaporkan setiap bulan sesuai dengan alur pelaporan indikator mutu. Dalam laporan harus dicantumkan pencapaian monitoring indikator mutu beserta target / standar yang ingin dicapai, bulan pelaporan, nama pelapor dan hal hal lain yang diperlukan. Data laporan bulanan dibandingkan dengan indikator standard an laporan bulan sebelumnya serta dibuat grafik jika diperlukan, serta dilakukan analisis, evaluasi dan selanjutnya diberikan rekomendasi jika diperlukan. Beberapa tahapan yang harus dilalui pada waktu menerima data-data dari lapangan, yaitu: 1. Pemeriksaan tentang kelengkapan dan kebenaran laporan yang diterima. Hal ini penting untuk menjamin validitas dan akurasi data secara statistik. 2. Adanya pemahaman bahwa yang diperhatikan adalah pelayanan yang jelek saja sedang yang baik tidak perlu diperhatikan. 3. Untuk mendapatkan gambaran umum dari data yang terkumpul, perlu disusun tabel umum, Bar Chart dan Line Graph untuk seluruh bulan. Pada visualisasi data tersebut dapat dipilih kecenderungan dari tingkat mutu pelayanan yang diukur. 4. Untuk dapat mengetahui apakah tingkat mutu pelayanan yang dicapai pada bulan tertentu perlu diketahui beberapa angka sederhana yang ada pada statistik deskriptik , antara lain: a. Angka rata-rata = Mean b. Angka simpangan = SD (Standar Deviasi) c. Rentang (Range). Pengukuran cara sederhana ini disebut Time Series Analysis (analisis kecenderungan menurut waktu). C. Alur dan Jangka Waktu Pelaporan Indikator Mutu UNIT KERJA /PIC
TIM PMKP
DIREKTUR RSMCM
PEMILIK YAYASAN
Jangka waktu pelaporan mengacu pada masing masing profil indikator.Secara umum jangka waktu pelaporan indikator mutu adalah sebulan sekali pada awal bulan sebelum tanggal 10, sedangkan periode analisisnya adalah setiap 3 bulan sekali.
BAB IV DOKUMENTASI Dokumentasi pelaporan indikator mutu dibuat per masing masing indikator mutu dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Laporan dibuat dengan memperhatikan ketentuan dalam masing masing profil indikator mutu dan dikumpulkan sesuai dengan alur pelaporan indikator mutu. 1. Tabel sensus harian Tabel sesuai dengan masing-masing unit yang berkaitan per indikator mutu. 2. Tabel rekapitulasi indikator mutu Tabel rekapitulasi setiap bulannya dari masing-masing indikator mutu. 3. Contoh Laporan Indikator mutu Laporan indikator mutu berupa diagram berapa persen pencapaian masing-masing indikator, kemudian dibuat analisa dan dibandingkan dengan target pencapaian, setelah itu dibuat rekomendasi dari analisa tersebut.