Panduan Pemeliharaan Sarana Dan Prasaran.docx

  • Uploaded by: Anonymous Bg0rDcW
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan Pemeliharaan Sarana Dan Prasaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,298
  • Pages: 15
PEMEMELIHARAAN SARANA PRASARANA GEDUNG No. Dokumen : No. Revisi

:

Tanggal Terbit :

PANDUAN Halaman

:

UPTD Basri, Skep, Msi

PUSKESMAS

NIP. 19670204 198511 1 001

JIKEN

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan Kegiatan pelayanan kesehatan sangat memerlukan sarana dan prasarana. Sementara itu, saran dan prasarana akan mengalami penyusutan kualitas dari waktu ke waktu. Sejak barang diterima dari penjual atau pemborong, sejak itu pula barang tersebut akan mengalami penyusutan kualitas. Baik kualitas maupun kuantitas sarana dan prasarana akan menurun drastis jika tidak dilakukan upaya pemeliharaannya secara baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pemeliharaan sarana dan prasarana secara kontinu. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan dan pencegahan dari kerusakan suatu barang. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara berhati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud. Menurut Soenarto, pemeliharaan adalah upaya untuk membuat kondisi sarana dan prasarana tetap terjaga dengan baik dan menghindari kerusakan yang terlalu dini. Dengan demikian peralatan yang terawat dengan baik akan mudah untuk dipakai dan dapat menghemat biaya pembelian barang baru.

B. Landasan Hukum

1. UU Nomor 36 thn 2009 Tentang Kesehatan 2. UU no 29 thn 2004 tentang Praktek Kedokteran 3. Permenkes no 75 thn 2014tentang Puskesmas

C.

Pengertian

Menurut Sarjiman pemeliharaan adalah merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan peralatan pada kondisi yang dapat diterima. Kondisi peralatan yang selalu dapat diterima tersebut dimaksudkan agar sarana atau fasilitas sekolah dalam keadaan siap pakai seoptimal mungkin, untuk meningkatkan dan memperpanjang usia pakai, mengetahui adanya keruskan atau gejala kerusakan serta untuk menghindari terjadinya kerusakan lebih fatal. Pemeliharaan sarana dan prasarana adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup daya upaya yang terus-menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik.

D. Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 1. Tujuan Pemeliharaan

yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai

berikut: a.

Untuk memperpanjang usia kegunaan aset, yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya;

b.

Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa;

c.

Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu;

d.

Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan alat tersebut.

2. Manfat Pemeliharaan Pemeliharaan yang baik akan memberikan manfaat yang baik untuk negara maupun untuk pengawai yang menangani peralatan tersebut. a.

Manfaat bagi negara, yaitu : 1) Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat;

2) Pemeliharaan yang baik akan menyebabkan jarang terjadi kerusakan yang berarti sehingga biaya pembelian dapat ditekan seminim mungkin; 3) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol sehingga menghindari kehilangan; 4) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan enak dilihat dan dipandang; 5) Pemeliharaan yang baik menghasilkan hasil pekerjaan yang baik. b.

Manfaat bagi pengawai yaitu memudahkan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

BAB II RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup pelayananya adalah terhadap semua unit yang menggunakan peralatan serta bangunan dan lingkungan Puskesmas. Meliputi : 1. Semua prasarana penunjang yang ada di : a. Ruang Kantor dan Tata Usaha/Ruang Administrasi b. Ruang Periksa Umum, Periksa Gigi dan KIA Gizi c. Ruang Laboratorium d. Ruang UGD dan Perawatan/Ranap e. Ruang Pertemuan f. Ruang Loket g. Ruang UKP, UKM h. Ruang Obat i. Ruang Karyawan lainnya. 2. Bangunan fisik gedung, sarana sanitasi dan pagar yang meliputi : a. Gedung Rawat Jalan dan Perkantoran b. Gedung Rawat Inap c. Gedung UGD d. Pagar batas e. WC dan Kamar Mandi 3. Lingkungan sekitar Bangunan a. Halaman b. Jalan masuk-keluar c. Pekarangan d. Tempat Parkir 4. Kriteria yang digunakan dalam hal pemeliharaan yaitu : a. Pemeliharaan Terencana meliputi : 1) Peralatan Perkantoran 

Komputer, laptop printer



Alat Pendingin Ruang (AC dan Kipas Angin)



Meja Kerja

2) Perawatan Kendaraan Operasional 

Mobil Pusling

3) Gedung dan bangunan 

Perawatan Gedung dan pagar



Kebeersihan Halaman



Kebersihan Ruang



Kebersihan Kamar Mandi

b. Pengujian & Kalibrasi terhadap peralatan medis yang wajib dilakukan pengujian dan kalibrasi minimal 1 tahun sekali sesuai dengan Permenkes No. 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan c. Pemeliharaan tidak Terencana terhadap semua peralatan dimana pemeliharaan tersebut dilakukan hanya pada peralatan yang darurat membutuhkan perbaikan atau perawatan sebelum jadwal yang ditentukan. 5. Penyusunan Prosedur tetap pemeliharaan dan penggunaan peralatan medis. 6. Pendokumentasian dalam pemeliharaan peralatan medis seperti : - Inventarisasi Peralatan - Label Pemeliharaan Alat - Catatan Pemeliharaan Alat - Daftar Keagenan Peralatan - Pelaporan dan Evaluasi

BAB III KEGIATAN PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA

A. Proses Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pemeliharaan dilakukan agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan lancar tanpa banyak menimbulkan gangguan atau hambatan, maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan terus-menerus untuk menghindarkan adanya unsur-unsur pengganggu atau perusak. Dengan demikian kegiatan rutin harus dilakukan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula (running well) Pemeliharaan dapat dibagi menjadi : 1. Berdasarkan kurun waktu Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan, dengan dua cara : a. Pemeliharaan sehari-hari Pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap hari (setiap akan atau sesudah dipakai). Dilaksanakan oleh pengawai yang menggunakan barang tersebut dan bertanggung jawab atas barang itu, misalnya pengemudi mobil pemegang mesin TIK, mesin stensil dan sebagainya, harus memelihara kebersihan dan memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil. b. Pemeliharaan berkala Pemeliharaan ini dapat dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu sesuai petunjuk penggunaan (manual), misalnya 2 atau 3 bulan sekali dan sebagainya (seperti mesin tulis) atau setelah jarak tempuh tertentu (kendaraan bermotor) atau jam pakai tertentu (mesin statis) dapat dilakukan sendiri oleh pemegangnya atau penanggung jawabnya atau memanggil ahli untuk melakukannya.

2. Umur penggunaan barang pada instansi dapat dilihat dari dua aspek : a. Usia barang secara fisik Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai batas waktu tertentu dalam penggunaaannya. Untuk peralatan dan mesin kondisi usang itu sangat relativ, karena itu perlu disepakati batas-batasnya. b. Usia barang secara administratif Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari jarang ditemui barang yang keadaanya secara fisik telah 0%, sebab kalau terjadi hal yang demikian jelas telah mengganggu kelancaran kegiatan dalam organisasi, oleh karena itu biasanya barang dalam kondisi yang kapasitasnya lebih kurang dari 50% sudah diusulkan untuk dihapuskan karena hanya akan mempersempit ruangan

saja dan biaya perawatannya juga akan lebih besar. Masa pemakaian barang yang berwujud seperti kendaraan dinas selama 5 atahun. c. Pemeliharaan dalam aspek hukum Ditujukan untuk memperjelas dan mempertegas kepemilikan barang sehingga tidak dapat diganggu oleh pihak lain. Pemeliharaan seperti ini dapat berbentuk: 1) Pengurusan sertifikat kepemilikan tanah; 2) Surat izin mendirikan dan penggunaaan barnag bangunan; 3) Pengurusan STNK dan BPKB pada kendaraan bermotor dan suart-surat lainnya. 3. Pemeliharaan dari segi penggunaan Barang yang digunakan harus sesaui dengan fungsinya sehingga dapat mengurangi kerusakan pada barang tersebut. Misal : penggunaan komputer yang digunakan untuk keperluan kantor, bukan untuk yang lainnya. Penggunaan barang pada umumnya dibedakan pada dua hal, yaitu : memperlakukan dan menjalankan. Istilah-istilah ini dalam kegiatan sehari-hari kadang kita campuradukan pengertiannya karena dalam kenyataannya ada alat-alat yang tidak pernah dijalankan tetapi digunakan seperti penggaris, papan tulis, pensil, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut perlu disepakati perbedaan antara menggunakan, memperhatikan, dan menjalankan. Menggunakan adalah pengertian secara umum untuk memanfaatkan suatu barang. Memperlakukan adalah pengertian secara khusus dalam menerapkan suatu metode untuk menggunakan barang secara langsung atau tidak, yang dipengaruhi oleh selera pribadi barang. Sedangkan menjalankan adlah pengertian secara khusus yang diterapkan pada barang yang struktur intern fisiknya ada yang bergerak atau barang itu seluruhnya bergerak. 4. Pemeliharaan menurut keadaan barang Pemeliharaan yang dilakukan menurut keadaan barang dilakukan terhdapa barang habis pakai dan barang tak habis pakai. a. Pemeliharaan barang habis pakai Pemeliharaan ini

merupakan penyimpanan

dipergunakan. b. Pemeliharaan barang tahan lama Bahan tahan lama dapat dikelompokkan menjadi : 1) Mesin Elektrik

sebelum

barang tersebut

Mesin elektrik memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan sehari-hari dilakukan oleh pengawai yang diserahi tugas

dan

tanggung

jawab

terhadap

alat-alat

tersebut.

Contoh

pemeliharaan pada mesin-mesin yang dimiliki : a) Komputer dan Note Book Pemeliharaan sehari-hari untuk Komputer dapat dilakukan dengan membersihkan debu dan kotoran lain yang melekat, memeriksa Printer apakah masih dalam keadaan baik atau sudah rusak, setiap habis dipakai, dibersihkan keyboardnya. Sedangkan pemeliharaan berkala dapat dilakukan apabila setiap hari dipakai terus-menerus, sekurangkurangnya sebulan sekali dikontrol catridenya, dan apabila tinta sudah dinisi, dan apabila perlu perbaikan segera diperbaiki oleh tenaga ahli. b) Mesin Pendingin Mesin pendingin yang ada meliputi kipas angin dan Air Conditioner (AC). Untuk pemeliharaan kipas angin adalah dengan membersihkan dari debu yang menempel pada kipas dan filter pengaman dengan menggunakan lap kain. Untuk AC dengan membersihkan wadah pelindung dari debu dan kotoran dengan menggunakan lap kain Bila terjadi kerusakan segera diperbaiki oleh tenaga ahli. c) Alat Pengeras Suara Cara pemeliharaannya adalah dengan menghidupkan alat hanya apabila akan dipergunakan. Dan segera mematikan kembali apabila selesai dipergunakan. Kabel arus dan kabel untuk mic harus selalu disimpan dengan rapi agar tidak mudah rusak. Bila terjadi kerusakan segera diperbaiki oleh tenaga ahli. d) LCD Proyektor Cara pemeliharaan LCD Proyektor adalah dengan cara memperhatikan dengan baik tata cara penggunaannya yaitu dengan cara : 

Pastikan kabel power sudah tersambung ke LCD, dan juga kabel VGA/RGB yang ke LCD sudah disambung sebelum kabel power LCD anda sambungkan ke saklar listrik.



Usahakan jangan memindah atau mengangkat LCD saat LCD sedang di gunakan. Karena lampu LCD sangat sensitif dan bisa mengakibatkan lampu LCD anda putus.



Jika arus listrik terputus, mungkin karna listrik padam atau penyebab lainnya, cabutlah kabel power LCD dari saklar listrik. Masukan kembali apabila arus listrik sudah stabil kembali.



Jangan mematikan LCD dengan mencabut kabel power dari saklar listrik.



Apabila sudah mematikan LCD, tunggu sampai lampu indicator berwarna hijau atau kipas pendingan sudah mati, kemudian baru di angkat saat kondisi LCD sudah dingin.

Bila terjadi kerusakan segera diperbaiki oleh tenaga ahli. e) Kulkas/Pendingin Cara pemeliharaan Kulkas 1. Bersihkan dinding bagian dalam kulkas setidaknya satu bulan sekali agar kulkas tidak menimbulkan bau tidak sedap. 2. Bersihkan belakang (kompresor) dari debu. Sebelum dibersihkan sebaiknya cabut kabel dari stop kontak terlebih dahulu. 3. Bersihkan bagian luar kulkas untuk menjaga penampilan luarnya . 4. Jangan mencungkil bunga es dengan benda tajam kaena akan merusak evaporator. Untuk mencairkan bunga es cukup matikan listik atau menekan tombol agar bunga es mencair. 5. Usai dibersihkan, atur suhu secara benar, yaitu medum untuk freezer dan minimum atau maksimal untuk refrigerator. Hal ini perlu karena bila suhu pada freezer diatur aksimum maka refrigerator akan berkurang dinginnya. 6. Setelah kulkas selesai dibersihkan, jangan langsung mengisinya dengan barang. Biarkan suhu dingin di dalamnya stabil terlebih dahulu (sekitar 20-30 menit) baru setelah itu mengisinya. 7. Bungkus atau tempatkan di tempat khusus bahan makanan yang akan menimbulkan bau atau meninggalkan kotoran. 8. Jangan pernah menaruh makanan yang masih panas ke dalam kulkas, karena akan membuat kompresor bekerja lebih keras. 9. Jangan menaruh kulkas di dekat sumber panas, misalnya kompor. Hal ini bertujuan agar kulkas lebih tahan lama dan mampu mendinginkan dengan sempurna. 10. Jika kulkas diletakkan di kitchen set, berikan ruang masingmasing 5 cm untuk kestabilan sirkulasi udara pada kulkas. Agar Kulkas Tetap Awet Sama halnya dengan benda elektronik lainnya, perlu perlakuan khusus agar kulkas tetap awet dan tahan lama serta bersih terjaga. 1. Buka Kulkas Seperlunya. Kulkas jangan terlalu lama dibuka, hal itu akan menambah beban kerja mesin pendingin. Selain itu, mesin juga mudah rusak dan tarikan listrik juga akan bertambah.

2. Simpan Sesuai Tempatnya. Jangan meletetakkan makanana di freezer karena sisa makanan akan sulit dibersihkan. Botol atau gelas juga disarankan untuk tidak diletakkan di dalam freezer, sebab kaca dapat pecar saat air didalamnya membeku. 3. Cairkan Bunga Es. Bunga es yang berlebihan akan mengurangi kinerja optimal kulkas, cairkan bunga es dengan menekan tombol otomatis peleburan atau dengan mencabut sambungan listrik. 4. Hindari Benda Panas. Jangan masukkan makanan dan minuman panas ke dalam kulkas, selain akan meningkatkan kinerja kulkas, kulkas juga akan menyerap listrik lebih banyak. 5. Penyimpanan Yang Efektif. Perhatikan juga masa penyimpanan atau kadaluarsa bahan makanan. Bersihkan Secara Rutin. Caranya adalah cabut saklar listrik dan keluarkan seluruh isi kulkas, termasuk wadah plastik yang dapat dilepas. Lalu gunakan air hangat untuk membersihkan bagian luarnya. Segera bersihkan bekas tumpahan makanan dan minuman agar tidak membekas secara permanen

2) Kendaraan Untuk kendaraan bermotor diperlukan pemeliharaan sehari-hari, berkala dan perbaikan terhadap kerusakan seperti: a)

Membersihkan kendaraan

b)

Memeriksa air radiator (mobil)

c)

Memeriksa minyak motor

d) Memeriksa dan membersihkan air accu e)

Memeriksa kondisi ban

f)

Jika terdapat suatu kerusakan, melaporkan ke unit yang mengurus kendaraan untuk mendapat perbaikan.

3) Genset Cara Pemeliharaan Genset adalah a) Mesin genset harus selalu dipanaskan selama + 15 menit setiap pagi. b) Mesin genset beserta ruanganya harus selalu dibersihkan terutama dari debu kotoran pada mesin. c) Cek keadaan Oli genset dengan cara mencabut batang level oli, pastikan level oli berada di posisi HIGH atau FULL, jika kurang dari

tanda maka tambahkan oli (diesel SAE 40) hingga mencapai tanda dan jangan sampai melebihi dari tanda d) Cek air accu harus selalu dalam keadaan penuh tepat berada dibawah batas FULL,

4) Alat-alat laboraturium Pemeliharaan alat-alat laboraturium dilakukan setiap hari untuk sebagian memerlukan pemeliharaan berkala. Khusus untuk alat-alat yang mudah pecah harus diperhatikan penempatan alat-alat tersebut denagn cara membuatkannya kotak-kotak khusus, kewajiban terhadap pemeliharannya dilakukan oleh tenaga teknis dan bukan tenaga administratif. 5) Gedung-gedung Pemeliharaan gedung dilakuakan setiap hari dengan cara melakukan pembersihan, perbaikan berkala dilakukan setiap tahun dilakukan pengapuran dan perbaikan terhadap kerusakan. Perbaikan terhadap kerusakan dilakukan dengan cara perbaikan ringan yaitu terhadap kerusakan

kecil-kecil

rehabilitasi. Perbaikan

dan

perbaikan

sehari-hari

dan

berat

dilakukan

seperti

berkala,

perbaikan

ringan

dibebankan pada anggaran rutin, dan rehabilitasi biayanya pada anggaran pembangunan. Pemeliharaan

gedang

menjadi

tanggung

jawab

kepala

Puskesmas. Petugas Kebersihan dan keamanan adalah orang yang bertuagas sehari-hari dalam memelihara kebersihan, keamanan, dan berada dibawah pengamatan kepala Puskesmas. 6) Pemeliharaan ruang Petugas kebersihan yang melakukan kebersihan, sedangkan yang menjaga kebersihan alah dsemua unsur yang ada dilingkungan. Ruangan harus selalu

bersih

dan

terpelihara,

terjaga

kebersihannya,

kerapihan,

keindahan, dan keharumanya. Petugas melaksanakan tugas menyapu dan merapikan ruang pada setiap hari. 7) Pemeliharaan Lingkungan Puskesmas Pemeliharaan lingkungan Puskesmas dikerjakan oleh petugas kebersihan. Pelaksanaannya dilakukan setiap hari dua kali kegiatan yaitu pada pagi sebelum jam kerja dan siang/sore setelah selesai jam kerja. Kegiatan merapikan dan merawat tanaman dilakukan setiap hari oleh petugas kebersihan, dan sebulan sekali diadakan perapian taman untuk tanaman yang memerlukan pemangkasan dan lain-lan.

Pemeliharaan pagar Puskesmas dilakukan oleh tenaga kebersihan dengan cara membersihkan dari debu, yang dilaksanakan dua minggu sekali dan dilaksanakan pengecatan pagar setiap 2 tahun sekali.

B. Penggolongan Pekerjaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Pemeliharaan dapat dibedakan sebagai berikut : 1.

Perawatan terus-menerus (teratur, rutin) Perawatan terus menerus atau pemeliharaan rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap kurun waktu tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan dan triwulan bahkan tahunan. Pemeliharaan rutin bertujuan untuk menjaga sarana dan prasarana agar tetap dalam kondisi nyaman dan bertahan lama. Kegiatan pemeliharaan rutin dapat menjadi srana guru dalam mendidik karakter siswa sesuai dengsn nilai-nilai universal nilai-nilai yang dapat diharapkan muncul dalam diri siswa diantaranya, peduli lingkungan, tanggung jawab dan disiplin. Karakter peduli lingkungan dapat muncul dalam diri siswa jika dibiasakan untuk menjaga kebersihan dan memelihara lingkungan sekolah agar tetap sehat nyaman untuk beraktifitas. Karakter bertanggung jawab dapat muncul dengan menyadarkan kepada siswa rasa memiliki terhadap sekolah harus dimiliki oleh seluruh warga sekolah. Sementara karakter disiplin muncul melalui penjadwalan dan pengawasan piket pemeliharaan sekolah. Daftar kegiatan pemeliharaan rutin untuk menjaga sarana dan prasarana tetap dalam keadaan baik sebagai berikut: a. Menyapu dan mengepel lantai ruang-ruang dan bagian beranda setiap hari supaya kebersihan tetap tejaga; b. Pelihara kebersihan dinding dari kotoran atau gangguan sayap dan serangga lainnya; c. Setelah selesai kegiatan pelayanan periksalah kondisi seluruh bagian bangunan sekolah serta kamanannya; d. Bersihkan WC setiap hari dengan menggunakan sikat dan air bersih; e. Jika terdapat wastafel dan saluran pembuangan lainnya sebaiknya dibersihkan setiap hari; f. Perksa dan rawaat seluruh komponen-komponen gedung, beri pelumas pada engsel daun pintu dan jendela, dan lain-lain secara teratur; g. Periksa dan rawat peralatan dan perlengkapan kebersihan setiap hari; h. Potong dan rapihkan rumput yang tumbuh disekeliling bangunan setiap hari; i. Bersihkan dan periksa parit/ saluran pembuangan air disekeliling sekolah setiap minggu; j. Kumpulkan sampah yang ada, bakar sampah-sampah tersebut pada tempat sampah setiap hari atau setiap minggu (tergantung banyaknya sampah) dan timbun abuya.

2.

Perawatan berkala Perawatan berkala bertujuan untuk merawat sekaligus memperbaiki jika ada kerusakan agar saran adan prasarana dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Kegiatan perbaikan misalnya seperti : a. Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan komponen bangunan lainnya yang sudah terlihat kusam; b. Perbaikan mebeulair (lemari, kursi, meja, dll) serta pengecatan ulang; c. Pengecatan terhadap keamanan sarana bermain atau tempat upacara; d. Perbaikan genteng rusak/pecah sehingga terjadi kebocoran; e. Pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas; f. Pembersihan dan pengeringan lantai halaman atau selasar yang terkena air hujan/air tergenang.

3.

Perbaikan darurat a. Dilakukan terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan berbahaya/merugikan apabila tidak diantisipasi secepatnya; b. Perbaikan bersifat sementara harus cepat selesai.

4.

Perawatan preventif Perawatan adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan membantu agar sarana dan prasarana dapat aktif bekerja sesuai dengan fungsinya. Pekerjaan yang tergolong perawatan preventif adalah melihat, mengecek, menyetel, mengkalibrasi, meminyaki, penggantian suku cadang dan sebagainya. Sebagai ilustrasi pekerjaan perawatan preventif dapat digambarkan sebagai berikut: Atap bangunan yang salah satu gentengnya lepas atau bocor akibat hujan apabila tidak segera diperbaiki akan menimbulkan kerusakanpada bagian bangunan yang lain seperti kasau, reng, kerangka kuda-kuda, plafon dan isi ruangan akan cepat rusak. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan preventif. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Menyusun program preventif di sekolah; b. Membentuk tim pelaksana perawatan preventif di sekolah yang terdiri atas: Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah, Kepala Tata Usaha dan Wakil BP3; c. Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap tahun peralatan dan fasilitas sekolah;

d. Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian di sekolah; e. Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah. Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan, membantu ketersediaan sarana dan prasarana keselamatan

SDM

yang

menggunakan

sarana

yang diperlukan, terjalin dan

prasarana

tersebut.

BAB V PENUTUP

Setiap kegiatan pemeliharaan peralatan dari mulai perencanaan,pelaksanaan dan hasilnya harus dicatat atau didatakan kemudian dilaporkan kepada pejabat pemberi tugas sesuai dengan penugasannya. Pada setiap bulan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas hasil pemeliharaan yang telah dilakukan, kemudian minimal 1 tahun sekali dievaluasi sebagai dasar pertimbangan perencanaan pemeliharaan periode selanjutnya. Dokumentasi dan pengumpulan data terkait dengan pemeliharaan sarana prasarana adalah sebagai berikut: 1. Pengisian form pemeriksaan dan perawatan alat yang diisi oleh petugas teknisi biomedis yang melakukan kegiatan pemeliharaan oleh petugas pemeliharaan 2. Memberikan label pada setiap peralatan yang telah dilakukan pemeriksaan. 3. Sertifikat kalibrasi pada setiap alat yang telah dilakukan kalibrasi yang dinyatakan lulus uji atau laik pakai. 4. Pelaksanaan kegiatan pelatihan terhadap teknisi dan user peningkatan pengetahuan akan peralatan medis 5. Pengisian form perbaikan dan penambahan oleh unit peminta atau pelapor yang digunakan sebagai laporan apabila terjadi kerusakan peralatan medis ataupun permintaan pekerjaan penambahan (upgrade) peralatan medis. 6. Pengisian pada laporan harian masing-masing petugas pemeliharaan sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan setiap hari. 7. Pengisian form hasil kalibrasi untuk setiap peralatan khusunya medis pada saat peralatan tersebut dilakukan kalibrasi baik oleh petugas eksternal maupun internal. 8. Pengisian form hasil pekerjaan perbaikan ekternal oleh petugas teknisi ekstenal alat bilamana fasilitas tersebut diperbaiki oleh pihak eksternal.

Related Documents


More Documents from "suparmi"