Pada jurnal mengenai Pengaruh dari Konseling Spiritual pada Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien di ICU Rumah Sakit dr. Dradjat Prawiranegara di Serang menjelaskan bahwa penelitian mengenai konseling spiritual pada keluarga pasien kritis dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi efek konseling spiritual pada tingkat kecemasan keluarga pasien di ICU Rumah Sakit dr. Dradjat Prawiranegara di Serang, Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimen dengan satu kelompok pre- test dan desain posttest dengan sampel 25 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling selama satu bulan yaitu bulan Mei hingga Juni 2018. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisionr HAR- S (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Lalu data dianalisis dengan parametrical t- test paired sample untuk mengukur kecemasan sebelum dan sesudah diberikan konseling spiritual. Pada variabel karakteristik responden untuk kecemasan dianalisis dengan menggunakan uji sampel independen Penelitian pengaruh konseling ini menghasilkan rata- rata tingkat kecemasan responden sebelum konseling spiritual adalah 33,44 dan standar penyimpangannya berjumlah 5.213. Kemudian hasil setelah melakukan konseling spiritual didapatkan rata- rata 18,60 dan standar deviasi adalah 2,582. Hasil analisis bivariat menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan keluarga pasien di ICU (Intensif Unit Perawatan) sebelum dan sesudah melakukan konseling spiritual di mana nilai p adalah 0,000, mean adalah 14,840, dan SD adalah 5,437. Jadi kesimpulanya perawat harus mampu menerapkan intervensi konseling spiritual pada keluarga klien, karena dapat memberi dampak positif pada situasi emosional keluarga dan menurunkan tingkat kecemasan keluarga sehingga diharapkan keluarga terhindar dari pembuatan keputusan yang salah (Lukmanulhakim & Syukrowardi, 2018). Pada jurnal Kesejahteraan Spiritual, Sikap Terhadap Perawatan Spiritual dan Hubunganya dengan Kompetensi Spiritual Antara Perawat di Unint Kritis membahas mengenai tingkah laku perawat saat memberikan perawatan spiritual di unit kritis, tingkah laku dan kompetensi perawat pada pemberian perawatan spiritual yang bertujuan untuk mengevaluasi sikap perawat terhadap perawatan spiritual dan kompetensi perawatan spiritual di antara perawat. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif korelasional yang dilakukan pada 109 perawat yang bekerja di Unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Imam Reza dan Madani pada tahun 2015 di Iran. Penelitian ini menggunakan alat penggunaan data dalam bentuk data demografi dan tiga kuisioner standar termasuk Skala Kesejahteraan Spiritual, Spiritualitas dan Skala Penilaian Perawatan Spiritual dan Skala Kompetensi Perawatan Spiritual. Data dianalisis dengan SPSS ver.13.
Hasil dari penelitian ini didapatkan niali rata- rata dari kesejahteraan spiritual adalah 94,45 (14,84), perspektif perawatan spiritual adalah 58,77 (8,67), dan kompetensi perawatan spiritual adalah 98,51 (15,44). Itu model regresi linier menunjukkan 0,42 varians antara kompetensi perawatan spiritual skor yang dijelaskan oleh dua aspek kesejahteraan spiritual (kesehatan agama, kesehatan eksistensial) dan tiga aspek perspektif perawatan spiritual (spiritualitas, spiritual perawatan, perawatan pribadi). Kompetensi perawatan spiritual memiliki hubungan positif dengan kesejahteraan spiritual dan perspektif perawatan spiritual. Jadi dapat disimpulkan bahwa sangat penting adanya interaksi antara perawat dengan pasien mengenai spiritualitas di ICU, kesejahteraan spiritual yang dimiliki perawat dengan menggunakan kompetensi yang baik dapat meningkatkan perawatan spiritual kepada pasien (Azarsa & Davoodi, 2015). Jadi kesimpulan dari kedua jurnal diatas yaitu perawat yang memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dapat mempengaruhi tingkat kecemasan baik pada klien maupun keluarga klien untuk menjalani proses penyembuhan di unit kritis. Perawat yang mempunyai kompetensi yang baik dalam melakukan konseling baik pada klien maupun keluarga klien akan menghasilkan pengaruh yang baik dan membantu membuat keputusan dengan benar, sehingga pasien dan keluarga pasien tidak salah dalam mengambil langkah karena dalam pengambilan keputusan klien maupun keluarga tidak dalam kondisi cemas.
DAFTAR PUSTAKA
Azarsa, T., & Davoodi, A. (2015). Spiritual wellbwing, Attitude toward Spiritual Care and its Relationship with Spiritusl Care Competence among Critical Care Nurses. Lukmanulhakim, & Syukrowardi, D. A. (2018). The Effects of Spiritual Counseling on The Anxiety Level of Patient's Family at The Intensive Care Unit (ICU) of dr. Dradjat Prawiranegara Hospital in Serang, Banten Province, Indonesia. 4 (4).