Osteomielitis Tibia Sinistra: Pembimbing: Dr. Bunarwan, Sp.ot Penyusun: Corina F J510185040

  • Uploaded by: Anonymous A1ZJROwSdj
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Osteomielitis Tibia Sinistra: Pembimbing: Dr. Bunarwan, Sp.ot Penyusun: Corina F J510185040 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,183
  • Pages: 35
OSTEOMIELITIS TIBIA SINISTRA

Pembimbing : dr. Bunarwan, sp.OT

Penyusun : Corina F J510185040

BAB I

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN • • • • • • •

Nama Umur Jenis kelamin Agama Alamat Tanggal periksa Nomor RM

: Ny. S : 38 tahun : Perempuan : Islam : Supan 3/6 Tegal Gede : 11 Maret 2019 : 360xxx

A. ANAMNESIS

Keluhan Utama Ingin melepas pen pada kaki kiri bawah Riwayat Penyakit Sekarang (Alloanamnesis)

Pasien datang ke IGD RSUD Karanganyar diantar keluarga dengan keluhan ingin melepas pen karena pen keluar dari kulit setelah tersambar petir pada kaki kiri bawah. Pasien mengaku pen sudah keluar sejak 4 bulan yang lalu. Awalnya pasien bisa berjalan, namun setelah tersambar petir pasien tidak bisa berjalan lagihingga saat ini. Pasien tidak mengeluh nyeri pada kaki yang terpasang pen, hanya saja keluar cairan bening dan terkadang berupa nanah pada lubang. Pasien mengaku sudah melakukan pemasangan pen sejak 2.5 tahun yang lalu.

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan yang sama

: disangkal

Riwayat alergi obat

: disangkal

Riwayat mondok

: diakui

(saat pemasangan pen) Riwayat penyakit musculoskeletal

: disangkal

Riwayat penyakit keluarga Riwayat keluhan yang sama

: disangkal

PEMERIKSAAN FISIK • • • • • • • • • • • • • • • •

Status Generalis Keadaan umum : sedang Kesadaran : composmentis, GCS : 15 Vital sign : TD : 120/80 mmHg Suhu : 36,6o celcius Nadi : 98 x/menit RR : 20 x/menit Kulit : Kulit kecoklatan, kering, jejas luka (+), Vulnus (+) Kepala : Bentuk normochepal, rambut kering (-), rambut warna hitam Wajah : Oedem (-), nyeri tekan (-), jejas luka (-) Mata :Reflek cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-/-) , sklera ikterik (-/-),odema palpebra (-/-), pupil isokor (2mm/2mm) Hidung :Napas cuping hidung (-), deviasi (-), Mulut :Mukosa basah (+), sianosis (-), faring hiperemis (-) Telinga :Daun telinga dalam batas normal, sekret (-/-), tragus pain (-/-) Leher :Bentuk normocolli, limfonodi tidak membesar

• Thoraks :Retraksi (-), iga gambang (-) Cor • Inspeksi : iktus kordis tidak tampak • Palpasi : iktus kordis kuat angkat • Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar • Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-) Pulmo • Inspeksi : Pengembangan dada simetris (kanan = kiri) • Palpasi :Fremitus raba dada simetris (kanan = kiri) • Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru • Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+) • Suara tambahan (-/-) Abdomen • Inspeksi : Dinding dada sejajar dengan dinding perut, tidak terlihat jejas, tidak terlihat darm contour maupun darm steifung. • Auskultasi : Bising Usus (+) normal • Perkusi : timpani, pekak hepar(+),pekak beralih(-) • Palpasi :Supel, tidak terdapat nyeri tekan di seluruh lapang abdomen, tidak teraba massa, tidak terdapat hepatomegali, tidak terdapat splenomegali, tidak terdapat defans muscular. Anogenital : Tidak ada tanda-tanda radang, tidak ada benjolan, tidak ada discharge yang keluar dari vagina Ekstremitas : Vulnus di regio tibialis sinistra

DIAGNOSIS • Osteomielitis Tibia Sinistra DIAGNOSIS BANDING • Histiocytosis sel Langerhans • Ewing Sarkoma USULAN PEMERIKSAAN • Foto rontgen regio tibia sinistra Hasil : Terdapat fraktur os tibia dextra 1/3 distal, komplit. TATALAKSANA • Terapi Operatif : Removele Of Inplate (ROI) • Terapi Medika Mentosa : • Inf. RL 20 tpm • Inj. Cefotaxime 1 gram/ 12jam • Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam • Inj. Santagesik 1 amp/ 8 jam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

OSTEOMIELITIS Definisi suatu proses inflamasi akut ataupun kronis dari tulang dan struktur-struktur disekitarnya akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik

Insidensi dan Etiologi

Etiologi

Bakteri : staphylococcus aurius, infeksi bakteri dalam darah (bakterimia)tulang Pernyebaran infeksi terdekat : luka/trauma, prosedur operasi Sistem imun yang lemah

Epidemiologi • ♂>♀ • Akut  anak-anak (hematogen) • Kontak  remaja dan dewasa (trauma)

Berdasarkan tulang yang terlibat    

 

Tibia (50 %) Femur (30 %) Fibula Humerus Radius ulna

Faktor Resiko • Trauma => hematom di metafisis merupakan predisposisi osteomielitis • Lokasi => sering mengenai metafisis (daerah aktif tempat pertumbuhan tulang) • Nutrisi, imunitas, dan lingkungan yang buruk merupakan predisposisi •

Patogenesis Kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui : Luka penetrasi langsung

Penyebaran hematogen

Pembedahan

Faktor sistemik

• diabetes mellitus, immunosupresan, penyakit imundefisiensi, malnutrisi, gangguan fungsi hati dan ginjal, hipoksia kronik, dan usia tua

Faktor lokal

• penyakit vaskular perifer, penyakit stasis vena, limfedema kronik, arteritis, neuropati, dan penggunaan rokok

Patogenesis Osteomielitis Hematogen End-artery dari pembuluh darah yang menutrisinya bermuara pada venavena sinusoidal yang berukuran jauh lebih besar, sehingga menyebabkan terjadinya aliran darah yang lambat dan berturbulensi pada tempat ini

Klasifikasi Osteomielitis Waldvogel mengkategorisasikan infeksi muskuloskeletal berdasarkan etiologi dan kronisitasnya : 1. Osteomielitis hematogen 2. Penyebaran kontinyu (dengan atau tanpa penyakit vaskular) dan 3. Kronik Osteomielitis

Cierny-Mader mengembangkan staging osteomielitis berdasarkan penyebaran anatomis dari infeksi dan status fisiologis dari penderitanya. Stadium 1 – medular, stadium 2 – korteks superfisial, stadium 3 – medular dan kortikal yang terlokalisasi, dan stadium 4 – medular dan kortikal difus

- Gejala dan tanda dari inflamasi akut - Nyeri terlokalisir atau menjalar ke dekatnya - Nyeri tekan lokal dan gerak sendi terbatas - Peningkatan dari CRP, LED, dan leukosit - Kultur darah tepi, ditemukan organisme penyebab infeksi - pemeriksaan foto polos pada awal gejala didapatkan hasil yang negatif

Osteomielitis Subakut - Berhubungan dengan pasien pediatrik - disebabkan oleh organisme dengan virulensi rendah dan tidak memiliki gejala - Gambaran radiologis kombinasi dari gambaran akut (osteolisis dan elevasi periosteal) dan kronis. Seperti osteomielitis kronik (zona sirkumferensial tulang yang sklerotik)

3

Osteomielitis hematogenik akut

2

1

Manifestasi Osteomielitis Osteomielitis Kronik - Osteomielitis akut dan subakut yang tidak diobati - Terjadi secara hematogen, iatrogenik, atau akibat dari trauma tembus - Infeksi kronis seringkali berhubungan dengan implan logam ortopedi yang digunakan untuk mereposisi tulang

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan darah lengkap

Kultur

Ultrasound

Radionuklir

MRI

Foto polos

CT Scan

Gambaran radiologi • Terlihat setelah 2-3 minggu • Daerah metafise (spongiosa / trabekula) Focus bulat/oval Tidak ada sklerotik Meluas ke epifise Sendi Jaringan lunak abses • Secara radiologi : sulit membedakan dengan osteomyelitis pyrogen

• Abses radiolusen tunggal atau multipel bisa ditemukan pada stadium sub akut atau kronik osteomielitis. • Abses Brodie ditemukan pada anak – anak, biasanya muncul di metafisis. Ciri khas pada osteomielitis kronik adalah nekrosis tulang yang terbentuk rata – rata dalam 10 hari.9,10

Gambar: Progres dari osteomielitis subakut yang tidak diterapi (Abses Brodie) pada anak – anak (a) ketika pertama kali diperiksa; (b) 5 bulan kemudian; dan (c) 5 tahun kemudian.

Imaging

CT-scan osteomielitis kaput femoralis kanan

Osteomielitis pada tulang metacarpal digiti 2

Imaging

Gambaran akumulasi radioaktif pada ankle kanan, karakteristik pada osteomielitis

Diagnosis Banding Osteomielitis

• Jaringan lunak terjadi pembengkakan yang difus • 4-6 minggu untuk menghancurkan tulang

Histiocytosis sel Langerhans

• Tidak terlihat secara signifikan pembengkakan jaringan lunak atau massa • 7-10 hari untuk menghancurkan tulang

Ewing Sarkoma

• Jaringan lunaknya terlihat sebuah massa • 4-6 bulan untuk menghancurkan tulang

Terapi • Antibiotik => Osteomielitis tidak dapat diobati dengan antibiotik semata. Antibiotik tetap diberikan untuk : - cegah infeksi menyebar pada bagian tulang lain - mengontrol eksaserbasi akut • Operatif => keluarkan jaringan nekrotik dan dekompresi tulang serta mempermudah antibiotik mencapai sasaran. Dilakukan bila fase eksaserbasi akut telah reda.

Komplikasi 1. Kontraktur sendi 2. Penyakit Amiloid 3. Fraktur patologis

TERIMA KASIH..

Related Documents


More Documents from "Elvis Jonathan Neyra Rios"