Oleh Kelompok VI
LATAR BELAKANG • Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditunjukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melelui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkuan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan dilibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Safrudin, 2009; h. 1-2)
HASIL PRAKTIK DAN PEMBAHASAN • Gambaran Umum Puskesmas II Denpasar Barat • Identitas Puskesmas • Nama Puskesmas
: Puskesmas II Denpasar Barat
• Jenis Puskesmas
: Puskesmas Rawat Jalan
• Provinsi
: Bali
• Kota
: Denpasar
• Kecamatan
: Denpasar Barat
• Desa
: Pemecutan Kelod
• Alamat
: Jl. Gunung Soputan Gang. Puskesmas No. 3
• Telepon
: 0361 483343
• Tahun Berdiri
: 31 Oktober 1984
GEOGRAFI
• Puskesmas II Denpasar Barat didirikan di Denpasar pada tanggal 31 Oktober 1984 yang terletak di Jl. Gunung Soputan Gang. Puskesmas No. 3 Denpasar Barat. Luas wilayah kerja yaitu 13,44 km2. Dengan batas wilayah sebagai berikut : • Sebelah Utara
: Kelurahan Pemecutan
• Sebelah Timur
: Desa Dangin Puri Kauh
• Sebelah Selatan
: Banjar Abianbase, Desa Kuta
• Sebelah Barat
: Desa Krobokan, Kuta Utara
Puskesmas II Denpasar Barat Mewilayahi 5 Desa Dan 1 Kelurahan Yang Meliputi 58 Banjar, Yaitu : • Desa Pemecutan Kelod
: 15 banjar
• Desa Dauh Puri Kauh
: 7 banjar
• Kelurahan Dauh Puri
: 3 banjar, 5 lingkungan
• Desa Dauh Puri Kelod
: 11 banjar
• Desa Padang Sambian Kelod
: 12 banjar
• Desa Dauh Puri Kangin
: 5 banjar
Demografi • Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas II Denpasar Barat tersebar sebagia berikut : • Desa Pemecutan Kelod
: 73.899 jiwa
• Desa Dauh Puri Kauh
: 44.650 jiwa
• Kelurahan Dauh Puri
: 18.245 jiwa
• Desa Dauh Puri Kelod
: 31.492 jiwa
• Desa Padang Sambian Kelod
: 77.057 jiwa
• Desa Dauh Puri Kangin
: 7.491 jiwa
Kebijakan Mutu • Mengutamakan pelayanan kepada masyarakat • Memberikan pelayanan kesehatan secara tepat, cepat dan sesuai standar • Meningkatkan kompetensi petugas Kebijakan mutu tersebut ditunjang dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran dan melakukan peningkatan berkesinambungan di semua bidang.
Jenis Layanan Di Puskesmas II Denpasar Barat No Jenis Layanan
Jam Kerja
1
Layanan Kesehatan Umum
Setiap Hari Kerja
2
Layanan Gawat Darurat
Setiap Hari Kerja
3
Layanan Kesehatan Lansia
Setiap Hari Kerja
4
Layanan Kesehatan Gigi
Setiap Hari Kerja
5
Layanan Kesehatan Ibu
Setiap Hari Kerja
6
Layanan KB
Setiap Hari Kerja
7
Layanan MTBS
Setiap Hari Kerja
8
Layanan Imunisasi
Senin dan Rabu
9
Konseling VCT
Setiap Hari Kerja
10
Layanan IMS
Setiap Hari Kerja
11
Layanan TB
Setiap Hari Kerja
12
Konseling Gizi
Kamis dan Sabtu
13
Konseling Kesehatan Lingkungan
Setiap Hari Jumat
14
Konseling Remaja
Kamis dan Sabtu
15
Konsultasi Herbal
Setiap Hari Jumat
16
Akupresur
Selasa dan Jumat
17
Ruang Laktasi
Setiap Hari Kerja
18
Laboratorium
Setiap Hari Kerja
19
Apotek
Setiap Hari Kerja
20
Satelit ARV
Setiap Hari Kerja
21
Layanan Persalinan
Setiap Hari di PP Dauh Puri
22
Layanan Rawat Inap Persalinan
Setiap Hari di PP Dauh Puri
23
Layanan Bayi Baru Lahir
Setiap Hari di PP Dauh Puri
Layanan Di Luar Gedung Posyandu Posyandu Lansia BIAS Posbindu
Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Balita Penjaringan Anak Sekolah
Lanjutan…. SDIDTK Penyuluhan Kesehatan
Mobile VCT Pembinaan UKS UKGS Puskesmas Keliling Safari Kesehatan dan P3K
Pos UKK Prolanis ( Paguyuban Diabetes ) Kesehatan Lingkungan
Layanan KIA/KB Yang Berhubungan Dengan Kespro
IVA
PAP SMEAR
SADARI
PEMBAHASAN • IVA IVA atau Inspeksi Visual Asetat adalah cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Syarat melakukan test IVA antara lain : Sudah pernah melakukan hubungan seksual, tidak sedang haid, tidak sedang hamil, tidak boleh melakukan hubungan seksual 24 jam sebelum pemeriksaan. Dalam melakukan pemeriksaan IVA digunakan asam asetat 3-5 % dan dilakukan
pengolesan pada porsio dengan lidi kapas. Di Indonesia anjuran untuk melakukan pemeriksaan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun sekali dan bila hasil negativ (-) adalah 5 tahun sekali. Di Puskesmas II Denpasar Barat pelaksanaan pemeriksaan IVA sudah sesuai dengan teori dimana pasien yang baru datang dilakukan anamnesa untuk memastikan pasien memenuhi syarat-syarat
dilakukannya IVA. Kemudian dalam pelaksanaannya asam asetat yang digunakan adalah asam asetat 3-5 %. Untuk jadwal kunjungan berikutnya adalah bila hasil positif (+) 1 tahun, apabila negative (-) 5 tahun.
PAP SMEAR • Pap smear adalah suatu tes yang aman dan mudah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim (Fitria, 2007). Pap smear bertujuan utntuk mendeteksi adanya gejala pra kanker rahim bagi seseorang yang belum menderita kanker. • Di puskesmas II denpasar barat sudah melakukan pap smear sesuai dengan teori dimana pasien yang
datang untuk pap smear akan dilakukan anamnesa untuk memastikan syarat-syarat dilakukannya pap smear. Kemudian setelah memenuhi semua syarat pasien akan diarahkan ke poli IMS untuk pengambilan sediaan. Setelah sediaan diambil kemudian dibawa ke poli KIA/KB untuk melakukan fiksasi dengan alkohol 95% selama 30 menit, setelah itu dilakukan pengeringan dan sediaan dibawa ke
YKI ( Yayasan Kanker Indonesia ) untuk diperiksa. Setelah hasilnya datang pasien akan diberikan terapi sesuai dengan hasil pap smear dan untuk kunjungan ulangnya juga sesuai dengan hasil pap smear.
SADARI • Pemeriksaan payudara sendiri merupakan usaha untuk mendaptkan kanker payudara pada stadium yang lebih dini ( down staging) ( Manuaba, 2010).
SADARI dilakukan pada hari ke 7-10 yang dihitung sejak hari pertama haid ( saat payudara sudah tidak mengeras dan nyeri ) atau bagi yang telah menopausepemeriksaan
dilakukan
memilih
tanggal
yang
sama
setiap
bulannya. Pemeriksaan ini menggunakan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis yang digerakkan secara bersamaan pada payudara yang sedang dilakukan pemeriksaan ( Kementerian Kesehatan, 2009).
• Di Puskesmas II Denpasar Barat pemeriksaan SADARI dilakukan pada pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan IVA. Pemeriksaan SADARI sudah dilakukan sesuai dengan teori yang ada. Selain dilakukan pemeriksaan oleh petugas, pasien juga langsung diajari untuk melakukan SADARI dengan tujuan agar pasien bisa melakukannya sendiri dan mampu memberitahu orang lain tentang cara melakukan SADARI.