Oksidasi Biologi Lin Agustiyani Adam
[email protected] D-III Analis Kesehatan, STIKES Bina Mandiri Gorontalo
Abstrak : Didalam sistem biologis sel makhluk hidup, reaksi oksidasi biologi berperan dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi. Makhluk hidup memerlukan energy yang digunakan untuk pergerakan, pertumbuhan, sintesis biomolekul serta transport ion melintasi membrane sel. Organism akan menggunakan energy tersebut secara efisien untuk proses hidup. Proses oksidasi juga dapat berlangsung secara enzimatik. Proses enzimatil berlangsung bertahap dengan melibatkan sejumlah enzim. Tujuan dari percobaan oksidasi biologi ini yaitu uji schardinger, uji kentang, dan uji efek antioksidan vitamin C. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini yaitu terjadi perubahan warna pada setiap uji percobaan. Kata kunci : Uji schardinger, uji kentang, dan uji efek antioksidan vitamin C.
1. Pendahuluan
molekul pembawa energy yang
Seperti yang telah kita ketahui bahwa makhluk hidup memerlukan energy
yang
digunakan
selanjutnya melalui proses oksidasi biologi.
untuk
Didalam sistem biologis sel
pergerakan, pertumbuhan, sintesis
makhluk hidup, reaksi oksidasi
biomolekul
biologi
serta
transport
ion
berperan
dalam
reaksi-
melintasi membrane sel. Organism
reaksi yang menghasilkan energy.
akan menggunakan energy tersebut
Proses oksidasi reduksi ini dapat
secara efisien untuk menghasilkan
berlangsung secara anaerob maupun
energy, karbohidrat, lipid, asam
aerob. Pada keadaan anaerob, reaksi
amino
jalur
berlangsung tanpa adanya oksigen
metabolism yang berbeda akan
sebagai penerima elektron atau
dipecah dan menghasilkan sejumlah
hydrogen. Sedangkan aerob reaksi
dengan
melalui
berlangsung dengan menggunakan
elektron. Dalam oksidasi biologi
oksigen sebagai penerima akhir
diperlukan
elektron atau hydrogen.
dalam reaksi, maka apabila ada
Proses
oksidasi
berlangsung Proses
juga
secara
dpaat
enzimatik.
hydrogen/elektron
yang dioksidasi pasti ada yang direduksi. Fungsi reaksi oksidasi biologi
enzimatik
berlangsung
dengan
melibatkan
Didalam sistem biologi sel
sejumlah enzim. Sedangkan proses
makhluk hidup, reaksi oksidasi-
non-enzimatik
reduksi berperan dalam reaksi-
bertahap
bertahap
berlangsung
secara
spontan
dan
reaksi
yang
memerlukan logam-logam transisi
energy.
Contohnya
seperti Fe dan Cu.
oksidasi glukosa menjadi CO2,
2. Teori
menghasilkan :
pada
air dan energy. Proses oksidasi
Definisi reaksi oksidasi Reaksi
ini dapat berlangsung secara
oksidasi
dapat
aerob maupun anaerob.
didefinisikan sebagai peristiwa
Oksidasi tidak hanya diartikan
kehilangan
atau
sebagai penambahan atom-atom
kehilangan hidrogen, sehingga
oksigen, oksidasi lebih tepat bila
disebut
reaksi
digunakan untuk semua reaksi
suatu
dimana
elektron
juga
dehidrogenase.
Bila
elektron-elektron
senyawa di oksidasi maka harus
dipindahkan dari satu atom ke
ada senyawa lain yang direduksi,
atom yang lain.
yaitu akan diperoleh elektron atau hydrogen.
Proses oksidasi biologi Reaksi
Pengertian sempit oksidasi
oksidasi
biologi
selalu di ikuti reaksi reduksi-
biologi yaitu suatu reaksi zat
oksidasi
dengan
menggunakan oksigen, ,isalnya
molekul
oksigen.
tidak
Pengertian luas oksidasi biologi
dehidrogenase.
yaitu
Oksidasi
pelepasan
hydrogen
(dehidrogenase) atau pelepasan
adalah
selalu
proses
pengeluaran elektron. Lawannya
reduksi yaitu proses penerimaan
baikluas
elektron contoh ion Feri di
kesehatan
oksidasi
Antioksidan
menjadi
ion
feri,
reaksinya sebagai berikut :
oksidasi)
memerlukan
enzim
oksidoreduktase. 2) Oksidasi
makanan,
dan
komestik.
alami
dapat
ditemukan pada sayuran, buah-
1) Reaksi redoks (reduksi dan
dibidang
buahan
dan
tumbuhan
yang
berasal dari golongan alkaloid, flavonoid,
saponin,
kuionon,
tannin/steroid triterpencid.
biologi
pada
Gingseng yang berperan
makhluk hidup tingkat
sebagai
antioksidan,
tinggi
mutlak
diabetes, anti hepatitis, antiseptis
memerlukan
adanya
dan antineoplastik, mengandung
oksigen. Pada makhluk
saponin
tertentu (bakteri anaerob)
glikosida).
mampu
antioksidan yang dilakukan pada
melakukan
oksidasi
biologi
oksigen Kemapuan senyawa
bebas.
senyawa kuinon, kamarin, dan
elektron
furano kumarin. Aseptor
Reaksi
elektron) disebut sebagai
sebelum
potensial redoks.
oksigen
yang
dan berperan
dalam oksidasi biologi. Antioksidan alami Antioksidan
hydrogen
(yang
direduksi)
(memberi atau menerima
logam
aktivitas
daun menunjukkan keberadaan
melakukan
3) Enzim/ko-enzim
Uji
(steroid
tanpa
suatu
pertukaran
glikosida
anti
melalui
dapat
lebih
hydrogen dipindah beberapa
panjang, diterima tangankan aseptor
hydrogen. Pada setiap hydrogen pindah ke aseptor hydrogen akan keluar energy. Hydrogen terakhir
alami
diterima dengan oksigen menjadi
biasanya lebih banyak diminati,
H2O. Beberapa aseptor hydrogen
karena tingkat keamanan lebih
adalah :
1) NAD
(nikotin
amida
dinukleotida) 2) NADP
amida
dinukleotida pospat) (flavor
adenine
dan dengan
antioksidan Oksigen
dinukleotida) 4) Sitokron,
biologi
kaitannya
(nikotin
3) FAD
2) Oksidasi
untuk
digunakan
pembakaran
makanan
zat
yang
disebut
masing-masing
proses
oksidasi
biologi.
enzim
Proses
oksidasi
biologi
dengan dehidrogenase.
menghasilkan energy yang
Implementasi oksidasi biologi
digunakan untuk berbagai
1) Oksidasi
biologi
dalam
peragian makanan Peragian adalah proses
aktivitas.
Sedangkan
oksidasi
berupa
dioksidasi
sisa
karbon
dan
uap
air
menghasilkan
dikeluarkan bersama udara
minuman beralkohol melalui
yang dihembuskan ketika
fermentasi.
bernapas.
yang
Metode
ini
digunakan dalam produksi
Oksidasi
sangat
anggur.
bermanfaat
dalam
Peragian memiliki sejarah
memenuhi
kebutuhan
yang panjang, dan bukti
energy sel.
arkeologi
oksidasi terjadi pada sel
bir,
shake,
dan
menunjukkan
Namun
jika
telah
asing di dalam tubuh atau
digunakan di mesir kuno. Di
lemak jahat., akan berakibat
dalam sel ragi terjadi reaksi
pada
timbulnya
oksidasi
bebas
dan berefek pada
bahwa
teknik
ini
biologi.
Yaitu
reaksi karbohidrat menjadi
timbulnya
CO2
Radikal bebas adalah spesies
dan
etanol
keadaan anaerob.
dalam
sel-sel
radikal
kanker.
yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari
pasangan
elektron
makromolekul Kondisi
dalam
manis pada tabung ke 2
biologi.
tambahkan methilen blue dan
dapat
larutan formaldehida kedalam
oksidasi
menyebabkan
kerusakan
protein,
DNA,
kanker,
penuaan
dan
penyakit
lainnya.
masing-masing
sebanyak 5 tetes. Campurkan dengan
baik
perubahan
3. Metode penelitian
tabung
dan
yang
amati tampak.
Kemudian masukkan kedalam
1. Waktu dan tempat
penangas air 60o – 650 C dan
2. Alat
lihat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu tabung
kembali
perubahan
warna. Uji kentang
reaksi, gelas kimia, gelas ukur,
Sediakan 3 tabung reaksi dan
penangas
beri label, kupas dan parut
air,
thermometer,
pisau, pipet tetes, parutan.
kentang.
3. Bahan
ampas
Adapun
bahan
Kemudian dan
saring
ambil
airnya.
yang
Masukkan ekstrak kentang
digunakan pada percobaan ini
kedalam tabung 1 dan 2,
yaitu aquades, fenol, methilen
tabung
blue, amilum 1%, formaldehyde,
aquades.
fruktosa
1%,
sudah terisi ekstrak kentang
laktosa 1% kentang, buah apel,
ditambahkan dengan fenol,
jeruk, vitamin C, susu murni dan
tabung
2
susu kental manis.
aquades
dan
1%,
glukosa
4. Metode analisis
diisi
Tabung
dengan 1
yang
ditambahkan tabung
3
ditambahkan dengan fenol.
Uji schardinger Siapkan
3
tabung
Kemudian reaksi,
masukkan 5 ml susu segar pada tabung 1, kemudian masukkan 5 ml susu kental
kocok
ketiga
tabung dan amati perubahan yang terjadi. Efek antioksidan vitamin C
Sediakan 4 buah gelas kimia,
aquades,
masing-masing diisi dengan
ditambahkan perasan jeruk .
buah
sudah
amati perubahan yang terjafi
1
pada apel dari ke-4 gelas
apel
dikupas.
yang Tabung
ditambahkan tabung
2
vitamin
C,
tabung
3
tersebut.
ditambahkan
4. Hasil Pada praktikum ini, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Table 1.1 Uji schardinger NO SAMPEL TABUNG 1.
Susu murni I
(Bearbrand) 2.
Susu kental (Frisian flag)
II
Table 1.2 Uji kentang SAMPEL PEREAKSI
PEREAKSI
HASIL
Methilen blue +
Warnanya biru
formaldehide
gelap
Methilen blue +
Biru pekat hampir
formaldehide
putih
TABUNG
HASIL
Kentang
Fenol
I
Warna kecoklatan
Kentang
Aquadest
II
Sedikit gelembung
Aquadest
Fenol
III
Tidak terjadi reaksi
Table 1.3 Uji efek antioksidan vitamin C GELAS SAMPEL KIMIA I II III
Apel
PEREAKSI
HASIL
Vitamin C
Tidak terjadi perubahan
Aquades Perasan jeruk
Sedikit kecoklatan Tidak terjadi perubahan
-
Sedikit kecoklatan
5. Pembahasan Pada percobaan oksidasi biologi ini dimaksudkan untuk menguji aktivitas enzim dehidrogenase yang terdapat dalam susu dengan menggunakan uji schardinger dan mengetahui perbedaan kerja enzim pada susu murni dan susu kental. Penggunaan uji schardinger ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa oksidasi dapat terjadi melalui dehidrogenasedari suatu substrat, dalam hal ini yaitu formaldehyde. Memperhatikan adanya enzim dehidrogenase di dalam susu. Percobaan pertama, yaitu uji schardinger , pada tabung 1 diisi dengan susu murni atau susu pasteurisasi 1 susu yang telah dipanaskan sampai 70oC, ditambahkan dengan methylen blue ini didasarkan pada kemampuan bakteri dalam susu untuk tumbuh dan menggunakan oksigen terlarut sehingga memisahkan oksidasi reduksi dari campuran. Kemudian dipanaskan dalam penangas 60oC- 65 o
C. Hasilnya tidak terjadi perubahan warna, warnanya tetap biru dari methylen
blue, hal ini disebabkan karena pemanasan yang dilakukan menghambat enzim didalam susu tersebut sehingga menjadi tidak dapat mengoksidasi aldehid dengan baik dan menyebabkan sulitnya terjadi perubahan warna. Pada tabung 2 yang berisi susu kental methylen blue dan formaldehyde yang dipanaskan dalam penangas 60oC. Didapatkan hasil perubahan warna terbentuk warna biru pucat hampir putih. Hal ini disebabkan karena adanya enzim dehidrogenase yang masih aktif pada susu tersebut. Sehingga pada saat pemanasan dapat mereduksi methilen blue. Oleh karena itu tabung 1 ini, didapatkan hasil yang sesuai dengan teori yaitu berwarna biru pucat, karena mungkin masih ada sedikit methilen blue yang tidak tereduksi. Percobaan kedua yaitu uji oksidasi pada kentang. Pada tabung pertama yang diisi dengan klentang ditambahkan fenol. Perubahan yang menunjukkan adanya reaksi oksidasi senyawa fenol oleh enzim yang dimiliki kentang. Fungsi dari penambahan fenol sendiri untuk mempercepat terjadinya oksidasi fenol oleh enzim polifenol oksidasi (PPO). Pada tabung 2 yang ditambahkan dengan aquades, hasil yang didapatkan yaitu munculnya sedikit gelembung yang berarti menghasilkan
gas O2 yang menekan keatas dalam reaksi tersebut. Pada tabung 3 aquadest yang ditambahkan fenol tidak terjadi reaksi. Percobaan ketiga yaitu efek dari oksidasi vitamin C pada uji ini bertujuan untuk memperlihatkan efek antioksidan dari vitamin C. masing-masing gelas kimia ditaruhkan potongan buah apel. Gelas kimia pertama ditambahkan vitamin dan hasilnya tidak terjadi perubahan karena secara teori adanya vitamin C (asam askorbat) dan mengalihkan kerja polifenol oksidase (PPO) dengan mengoksidasi asam askorbat menjadi asam dehidroaskorbat. Akibatnya fenol yang ada dalam buah apel terlindungi dari oksidasi sehingga warna coklat tidak terbentuk. Gelas kimia kecil ditambahkan aquadest. Hasilnya yang terjadi yaitu terdapat kecoklatan pada potongan buah karena pel yang direndam dalam aquadest dapat membatasi akses oksigen untuk mengadakan kontak dengan jaringan dari potongan tersebut. Tetapi dalam waktu tertentu penghilangan oksigen dari jaringan buah dapat mengakibatkan metabolism anaerob yang tidak normal sehingga timbulnya warna kecoklatan dan dapat merusak jaringan dari buah apel tersebut. Gelas kimia 3 ditambahkan perasan jeruk hasil yang ditambahkan didapatkan tidak terjadi perubahan karena pada perasan jeruk terdapat vitamin C atau senyawa asam yang dapat melindungi dari oksidasi sehingga tidak terjadi pembusukan pada jaringan buah. Pada gelas kimia 4 yang hanya berisi potongan apel terjadi warna kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan enzimatik pada buah apel. Enzim yang tersimpan dalam jaringan apel akan terebus ketika kontak langsung dengan oksigen di udara, maka fenolase pada apel akan mengkatalisis komponen fenolik sehingga komponen tersebut berubah menjadi kecoklatan. 6. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa : 1)
Penambahan vitamin C dapat menghambat proses browing yang menyebabkan warna kecoklatan pada sampel.
2)
Banyaknya kandungan vitamin C dalam buah dapat mempengaruhi efek antioksidan
yang
dapat
memperlambat/mencegah
proses
oksidasi
begitupun sebaliknya. 3)
Susu kental manis yang dipanaskan menjadi warna biru dikarenakan enzim yang rusak akibat pemanasan. Sedangkan, susu murni menjadi warna putih bersih menandakan susu tersebut masih segar.