KOMUNIKASI FORMAL DAN INFORMAL KELOMPOK 11 PRATIWI DUNGGIO REGITA CAHYANI SAURING
Pengertian Komunikasi Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
komunikasi adalah proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orangorang lainnya (khalayak). Hovland, janis & Kelley, 1953.
2
Konsep Komunikasi 1.
Pengirim Pesan Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh sebab itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya
3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima. Channel yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan dengar. Akan tetapi alat dengan apa cahaya atau suara itu berpindah mungkin berbeda-beda. Misalnya bila dua orang berbicara tatap muka gelombang suara dan cahaya di udara berfungsi sebagai saluran.
3
“
4. Penerima Pesan Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya. 5. Balikan Balikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima yang dikirimkan kepada si pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim, pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan sama oleh si penerima berarti komunikasi tersebut efektif.
4
Pengertian Komunikasi Formal ▫ Komunikasi formal adalah suatu proses
komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya di lakukan didalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif, berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing-masing yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas.
5
“
suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dan struktur organisasi. 6
Saluran Komunikasi Menurut Purwanto (2002), “secara umum pola komunikasi (patterns of communications) dapat dibedakan ke dalam saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel). Saluran komunikasi formal merupakan saluran komunikasi yang mengalir dalam rantai komando atau rantai tanggung jawab tugas yang telah ditentukan oleh organisasi. 7
Menurut J. L. Gibson, Donnely & Ivancevich, terdapat tiga jenis komunikasi formal dalam organisasi, yaitu : 1. Komunikasi Vertikal Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam organisasi. Robbins menjelaskan bahwa komunikasi vertikal adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu organisasi /kelompok ke suatu tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih rendah secara timbal balik.
8
2. Komunikasi Horizontal (komunikasi lateral/menyamping) Komunikasi horizontal merupakan bentuk komunikasi secara mendatar dimana terjadi pertukaran pesan secara menyamping dan dilakukan oleh dua pihak yang mempunyai kedudukan yang sama, posisi yang sama, jabatan yang se-level, maupun eselon yang sama dalam suatu organisasi. Menurut Daft, komunikasi bentuk ini selain berguna untuk menginformasikan juga untuk meminta dukungan dan mengkoordinasikan aktivitas.Komunikasi horizontal diperlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi sehingga mempercepat tíndakan.
9
3. Komunikasi Diagonal (komunikasi silang) Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak kepada pihak lain dalam posisi yang herbeda, dimana kedua pihak tidak berada pada jalur struktur yang sama. Komunikasi diagonal merupakan saluran komunikasi yang jarang digunakan dalam organisasi, namun penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui saluran-saluran lain. 10
Aspek-aspek Komunikasi 1. Mendengarkan Komunikasi harus dilakukan oleh karyawan dengan pikiran dan hati serta segenap indra yang diarahkan pada atasan agar tujuan komunikasi dapat terjadi. 2) Pernyataan Komunikasi pada hakikatnya adalah kegiatan yang menyatakan gagasan dan menerima umpan balik dengan cermat yang berarti menafsirkan pernyataan tentang gagasan orang lain. Untuk dapat menyampaikan gagasan kepada orang lain secara jelas
11
3) Keterbukaan Keterbukaan karyawan diperlukan dalam menerima masukan dari atasan, merenungkan dengan serius dan mengubah diri bila perubahan yang dilakukan diyakini sebagai suatu pertumbuhan ke arah kemajuan.
4) Kepekaan Kepekaan perlu dimiliki oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Kepekaan dalam hal ini dihubungkan dengan kemahiran membaca bahasa tubuh untuk melakukan komunikasi yang mengena.
5) Umpan balik Sebuah komunikasi disebut menghasilkan umpan balik apabila pesan yang disampaikan mendapat tanggapan yang dikirimkan kembali. Pemberian umpan balik memungkinkan atasan mengetahui lebih banyak mengenai diri sendiri.
12
KOMUNIKASI INFORMAL
PENGERTIAN KOMUNIKASI INFORMAL
Secara sederhana, komunikasi informal adalah jenis komunikasi antar individu yang pada umumnya terjadi di dalam suatu organisasi. Namun, dalam komunikasi informal ini, pesan yang disampaikan atau proses komunikasinya terjadi secara spontan, langsung, alias tanpa rencana sebelumnya. Atau dengan kata lain, bahwa komunikasi informal ini dilakukan tanpa adanya persetujuan dan kesepakatan yang ada 14
Komunikasi informal ini dapat ditemui ketika beberapa individu menyampaikan informasi atau pesan berupa isu, gossip, atau bahkan rumor – rumor yang beredar. Sehingga, dapat dikatakan bahwa komunikasi informal ini merupakan suatu proses komunikasi yang masih belum jelas atau tepat kebenarannya, karena belum ada sumber yang terpercaya. 15
Dengan kata lain, ketika kita hendak menyampaikan pesan dari suatu komunikasi informal, setidaknya menyaring benar dan tetap berhati – hati dalam menyampaikan maupun menerimanya. Komunikan atau komunikator yang baik, adalah komunikan atau komunikator yang mampu menyikapi pesan atau informasi dengan kepala dingin dan pikiran positif. Ketika kita sebagai komunikan, tapi kita tidak bisa menyerap dan menyikapi pesan dari komunikasi informal, maka kita akan mendapatkan pesan yang sia – sia. Begitu pun juga, ketika kita menjadi komunikator yang tidak bisa menyikapi pesan dari komunikasi informal, maka kita akan dianggap hoax oleh komunikan yang menerima pesan dari kita. 16
Struktur Komunikasi Informal Di dalam komunikasi informal, pada umumnya tidak mempedulikan struktur pesan atau informasi yang disampaikan. Bahkan ada yang beranggapan bahwa komunikasi informal ini bergerak secara bebas tanpa adanya hirarki dan aturan yang berlaku. Maka dari itu, komunikasi informal ini digunakan dalam situasi yang tidak resmi atau dalam keadaan yang penting atau urgent. 17
Faktor Adapun beberapa faktor yang menyebabkan komunikasi informal ini muncul, yaitu di antaranya:
• Pemuasan kebutuhan manusia. • Perlawanan terhadap pengaruh yang kaku dan membosankan juga monoton. • Keinginan untuk mempengaruhi orang lain. • Sumber informasi sebagai tali pererat hubungan dalam suatu pekerjaan dan organisasi.
18
PROSES KOMUNIKASI INFORMAL Pada umumnya, komunikasi informal akan menyampaikan suatu pesan atau informasi yang muncul melalui mulut ke mulut. Pesan itu akan beredar dan menjadi ‘kabar burung’. Karena pesan dalam komunikasi informal ini muncul dari suatu kerumunan, di mana seseorang di dalamnya menerima informasi atau pesan, dan pesan tersebut disampaikan dan diteruskan seseorang atau bahkan lebih dari seseorang hingga ke seseorang lainnya. Jadilah ‘kabar burung’ yang mulai beredar ke mana-mana. 19
Dengan adanya proses komunikasi informal, maka informasi atau pesan yang tersampaikan dan tersebar masih dimasukkan ke dalam kategori samar atau belum pasti dan memiliki kepastian yang tetap. Sebagai penggambaran, simak keterangan di bawah ini yang merupakan proses komunikasi informal.
PERANAN
Setiap jenis komunikasi dalam suatu organisasi selalu memiliki fungsi dan tujuan tersendiri yang berbeda – beda sesuai fungsinya. Fungsi dari komunikasi informal sendiri adalah menjalin hubungan sosial, kekerabatan, dan persaudaraan dalam suatu kelompok informal.
Walaupun komunikasi informal ini dikategorikan sebagai pesan rumor atau pesan yang masih belum jelas sumbernya, namun komunikasi informal ini dapat berfungsi pada kebutuhan sosial. Karena dengan adanya komunikasi informal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi individu lain dan mampu mengatasi kebosanan karena adanya komunikasi yang formal dan terkesan kaku.
21
“
Namun, kita harus mengatahui kondisi dan situasi, kapan waktu yang tepat menggunakan komunikasi informal ini. Pada umumnya, komunikasi informal ini difungsikan untuk mencairkan susasan yang awalnya tegang, menjadi rileks dalam suatu komunikasi organisasi. Sehingga ada yang menyebutnya bahwa komunikasi informal ini adalah komunikasi atau jembatan pada suatu komunikasi yang kaku dan formal. 22
Manfaat Mempelajari Komunikasi Informal ▪
Mempererat Hubungan Individu Ketika Anda menggunakan komunikasi informal dalam komunikasi organisasi, maka Anda secara tidak langsung dapat memperat hubungan individu sesama anggota dalam suatu organisasi. Karena komunikasi informal ini sifatnya santai dan ringan.
▪
Mencairkan Suasana Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa komunikasi informal ini bersifat ringan dan santai, maka komunikasi informal ini dapat mencairkan suasana di kala komunikasi formal mulai tegang.
23
▪
Jembatan Komunikasi Formal Anda perlu mempelajari komunikasi informal ini sebagai intermezzo. Sama halnya dengan mencairkan suasana, bahwa komunikasi informal ini dapat dijadikan pembuka sebelum menuju ke obrolan yang sifatnya serius, agar tidak terlalu tegang dalam suatu obrolan.
Ada kalanya komunikasi informal ini digunakan ketika kita berbicara dengan atasan kita, namun ada kalanya tidak sering menggunakan komunikasi informal ini. Dengan tetap menjaga kehormatan atasan kita di depan public, maka kita harus pandai bersikap dalam berkomunikasi. Jangan sampai kita kebablasan menggunakan komunikasi informal yang tidak tepat waktunya.
24
SEKIAN,,,,
TERIMA KASIH 25