Ods Perdarahan Subkonjungtiva: Pembimbing: Dr. Raharjo Kuntoyo, Sp.m

  • Uploaded by: Zahra Afifah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ods Perdarahan Subkonjungtiva: Pembimbing: Dr. Raharjo Kuntoyo, Sp.m as PDF for free.

More details

  • Words: 1,688
  • Pages: 59
ODS Perdarahan Subkonjungtiva Pembimbing : dr. Raharjo Kuntoyo, Sp.M

1

Laksita Paramastuti

(G99172024)

2

Rahadian Arista

(G99181050)

3

Muhammad Musthafa H.

(G99171028)

4

Zahra Afifah Hanum

(G99172162)

5

Adliah Fithri Anisa

(G99172024)

Status Pasien

Identitas Pasien ▷Nama : Tn. R ▷Umur : 24 tahun ▷Jenis kelamin : Laki-laki ▷Agama : Islam ▷Pekerjaan : Pegawai swasta ▷Alamat : Karanganyar, Jawa Tengah ▷Nomor RM : 01447xxx ▷Tanggal Periksa : 30 Januari 2019 ▷Cara Pembayaran : BPJS

Keluhan Utama Kedua mata merah

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien merupakan konsulan dari TS interna yang dirawat dengan Glomerulonefritis Akut, Henoch-Schonlein Purpura, dan chronic kidney disease. Konsul ke Poli Mata dengan keluhan kedua mata merah dan terasa pedas sejak 1 hari yang lalu. Keluhan diawali dengan demam dan kepala terasa panas. Pasien tidak merasakan adanya pandangan kabur, pandangan dobel, nrocos, blobok, silau, maupun mengganjal pada mata kanannya.

Riwayat Penyakit Dahulu Keluhan serupa

disangkal Riwayat Diabetes

Riwayat Hipertensi

disangkal diakui, sejak 8 bulan yang lalu (minum obat teratur)

Riwayat operasi mata

disangkal

Riwayat penggunaan kacamata:

diakui, sejak 10 tahun yang lalu. Saat ini kacamata pasien S -12.00

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Benjolan di Mata

disangkal

Riwayat Diabetes

disangkal

Riwayat Ifeksi/Iritasi Mata

disangkal

Riwayat Hipertensi

disangkal

Kesimpulan Anamnesis OD

OS

Perdarahan

Perdarahan

Subkonjungtiva, Konjungtiva,

Subkonjungtiva, Konjungtiva,

COA

COA

Idiopatik

Idiopatik

Perjalanan

Akut

Akut

Komplikasi

Belum ada

Belum ada

Proses

Lokalisasi

Sebab

Pemeriksaan Fisik

Kesan Umum Keadaan umum: baik, compos mentis, gizi kesan cukup ▷T = 170/90 mmHg ▷N = 82x/menit ▷RR = 18x/menit ▷S= 36,50C ▷Pain score= 2

Pemeriksaan Subyektif OD Visus Sentralis Jauh

OS

2/60

1/60

Pinhole

tidak dilakukan

tidak dilakukan

Koreksi

tidak dilakukan

tidak dilakukan

Lapang pandang

Lapang pandang

Visus Perifer Konfrontasi test

sama dengan pemeriksa Proyeksi sinar

tidak dilakukan

sama dengan pemeriksa tidak dilakukan

Pemeriksaan Obyektif OD

OS

1. Sekitar Mata Tanda radang

tidak ada

tidak ada

Luka

tidak ada

tidak ada

Parut

tidak ada

tidak ada

Kelainan warna

tidak ada

tidak ada

Kelainan bentuk

tidak ada

tidak ada

Warna

hitam

hitam

Tumbuhnya

normal

normal

sawo matang

sawo matang

dalam batas normal

dalam batas normal

2. Supercilium

Kulit Geraknya

Warna

hitam

hitam

Tumbuhnya normal normal Pemeriksaan Obyektif Kulit sawo matang sawo matang Geraknya

dalam batasOD normal

OS normal dalam batas

3. Pasangan Bola Mata dalam Orbita Heteroforia

tidak ada

tidak ada

Strabismus

tidak ada

tidak ada

Pseudostrabismus

tidak ada

tidak ada

Exophtalmus

tidak ada

tidak ada

Enophtalmus

tidak ada

tidak ada

Anopthalmus

tidak ada

tidak ada

Pemeriksaan Obyektif OD

OS

4. Ukuran Bola Mata Mikrophtalmus

tidak ada

tidak ada

Makrophtalmus

tidak ada

tidak ada

Ptisis bulbi

tidak ada

tidak ada

Atrofi bulbi

tidak ada

tidak ada

Buftalmos

tidak ada

tidak ada

Megalokornea

tidak ada

tidak ada

Temporal superior

dalam batas normal

dalam batas normal

Temporal inferior

dalam batas normal

dalam batas normal

5. Gerakan Bola Mata

Ptisis bulbi

tidak ada

tidak ada

Buftalmos

tidak ada

tidak ada

Megalokornea

tidak ada

tidak ada

Temporal superior

dalam batas normal

dalam batas normal

Temporal inferior

dalam batas normal

dalam batas normal

Temporal

dalam batas normal

dalam batas normal

Nasal

dalam batas normal

dalam batas normal

Nasal superior

dalam batas normal

dalam batas normal

Nasal inferior

dalam batas normal

dalam batas normal

Atrofi bulbi tidak ada tidak ada Pemeriksaan Obyektif

5. Gerakan Bola Mata

OD

OS

Pemeriksaan Obyektif 6. Kelopak Mata Gerakannya Lebar rima Blefarokalasis

OD dalam batas normal

OS dalam batas normal

10 mm

10 mm

tidak ada

tidak ada

Tepi Kelopak Mata Oedem

tidak ada

tidak ada

Margo intermarginalis

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

Entropion

tidak ada

tidak ada

Ekstropion

tidak ada

tidak ada

Margo intermarginalis

tidak ada

Hiperemis tidak ada Pemeriksaan Obyektif Entropion

tidak ada

Ekstropion

tidak ada

OD

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

OS

7. Sekitar Saccus Lakrimalis Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

8. Sekitar Glandula Lakrimalis Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

9. Tekanan Intra Okuler Palpasi Tonometer Schiotz

kesan tidak meningkat kesan tidak meningkat tidak dilakukan

tidak dilakukan

Non contact tonometer tidak dilakukan

tidak dilakukan

Pemeriksaan Obyektif 10. Konjungtiva Konjungtiva Palpebra

OD

OS

Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

Sikatrik

tidak ada

tidak ada

Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

Sikatrik

tidak ada

tidak ada

Pterigium

tidak ada

tidak ada

Oedem

tidak ada

tidak ada

Konjungtiva Fornix

Konjungtiva Bulbi

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

Sikatrik tidak ada tidak ada Pemeriksaan Obyektif Konjungtiva Bulbi Pterigium

tidak ada

tidak ada

Oedem

OD tidak ada

OS tidak ada

ada

ada

Sikatrik

tidak ada

tidak ada

Injeksi konjungtiva

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

Caruncula dan Plika Semilunaris Oedem

tidak ada

tidak ada

Hiperemis

tidak ada

tidak ada

Sikatrik

tidak ada

tidak ada

Pemeriksaan Obyektif 11. Sklera

OD

Warna

kemerahan

kemerahan

tidak ada

tidak ada

Ukuran

12 mm

12 mm

Limbus

jernih

jernih

Permukaan

rata, mengkilat

rata, mengkilat

Sensibilitas

normal

normal

garis lonjong

garis lonjong

Fluoresin Test

tidak dilakukan

tidak dilakukan

Arcus senilis

(+)

(+)

Isi

jernih

jernih

Kedalaman

dalam

dalam

Penonjolan

OS

12. Kornea

Keratoskop (Placido)

13. Kamera Okuli Anterior

Pemeriksaan Obyektif 14. Iris Warna

OD

OS

hitam

hitam

spongious

spongious

bulat

bulat

Sinekia Anterior

tidak ada

tidak ada

Sinekia Posterior

tidak ada

tidak ada

Ukuran

3 mm

3 mm

Bentuk

bulat

bulat

Tempat

sentral

sentral

Reflek direk

(+)

(+)

Reflek indirek

(+)

(+)

Reflek konvergensi

baik

baik

Gambaran Bentuk

15. Pupil

Bentuk

bulat

bulat

Tempat sentral Pemeriksaan Obyektif

sentral

Reflek direk

(+)

(+)

Reflek indirek

(+)

(+)

Reflek konvergensi

OD baik

OSbaik

16. Lensa Ada/tidak

ada

ada

Kejernihan

jernih

jernih

Letak

sentral

sentral

jernih

jernih

17. Corpus Vitreum Kejernihan Reflek Fundus

cemerlang

cemerlang

Kesimpulan Pemeriksaan OD Visus Sentralis Jauh

OS

2/60

1/60

-

-

Lapang pandang sama

Lapang pandang sama

dengan pemeriksa

dengan pemeriksa

Sekitar mata

dalam batas normal

dalam batas normal

Supercilium

dalam batas normal

dalam batas normal

Pasangan bola mata dalam

dalam batas normal

dalam batas normal

Ukuran bola mata

dalam batas normal

dalam batas normal

Gerakan bola mata

dalam batas normal

dalam batas normal

Pinhole Visus Perifer Konfrontasi test

orbita

Kesimpulan Pemeriksaan OD

OS

Kelopak mata

dalam batas normal

dalam batas normal

Sekitar saccus lakrimalis

dalam batas normal

dalam batas normal

Sekitar glandula lakrimalis

dalam batas normal

dalam batas normal

kesan tidak meningkat

kesan tidak meningkat

Kemerahan

Kemerahan

Sklera

hiperemis

hiperemis

Kornea

dalam batas normal

dalam batas normal

Camera oculi anterior

dalam batas normal

dalam batas normal

Iris

dalam batas normal

dalam batas normal

Pupil

dalam batas normal

dalam batas normal

Lensa

dalam batas normal

dalam batas normal

Corpus vitreum

tidak dilakukan

tidak dilakukan

NCT

tidak dilakukan

tidak dilakukan

Tekanan Intra Okuler Konjunctiva bulbi

Gambaran Klinis

Gambar 1. Mata Kanan dan Kiri

Gambar 2. Mata Kanan

Gambar 3. Mata Kiri

Diagnosis Banding

• ODS Perdarahan Subkonjungtiva • ODS Hifema • ODS Konjungtivitis

Diagnosis Kerja

• ODS Perdarahan Subkonjungtiva

Terapi

Non Medikamentosa  Edukasi pasien untuk tidak perlu khawatir karena perdarahan akan terihat meluas dalam 24 jam pertama, namun setelah itu ukuran akan berkurang secara perlahan karena diabsorpsi.  Kondisi hipertensi memiliki hubungan yang cukup tinggi dengan angka terjadinya perdarahan subkonjungtiba sehingga diperlukan pengontrolan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi.  Kompres dingin pada mata kanan dan kiri

Medikamentosa  Cendo Lyteers 4 dd gtt 1 ODS  Terapi hipertensi sesuai TS Interna

Prognosis  Ad Vitam  Ad Sanam  Ad Fungsionam  Ad Kosmetikum

: bonam : bonam : bonam : bonam

Tinjauan Pustaka

ANATOMI MATA

Kelopak Mata • Berfungsi : – Proteksi terhadap bola mata, – Mengeluarkan sekresi terhadap kelenjarnya dan membentu film di depan kornea

• Kelenjar-kelenjar dalam bola mata : – Sebasea, Moll, Zeis, Meibom

Sistem Lakrimal • 2 bagian : – Sistem produksi → glandula lakrimal (area temporal) – Sistem ekskresi → punctum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus inferior

Konjungtiva • Membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. • Tiga bagian : – K. Tarsal → menutupi tarsus – K. Bulbi → menutupi sklera – K. Forniks → peralihan antara tarsal dengan bulbi

Bola Mata • Dibungkus 3 lapisan jaringan : – Sklera • Bagian terluar mata. Transparan. Melindungi bola mata

– Uvea • Jaringan Vaskular. Terdiri : iris, corpus siliaris dan koroid

– Retina • Terdapat 10 lapis membran neurosensoris

Anatomi Rongga Orbita • 7 os yang membentuk : – Lakrimal – Etmoid – Sfenoid – Frontal – Dasar orbita (os maxilla, os zygoma)

Konjungtiva

Konjungtiva • Membran mukosa transparan, tipis membungkus permukaan poterior kelopak mata (K. Palpebralis) dan permukaan anterior sklera ( K. Bulbaris) • Barier infeksi

Histologi Konjungtiva

PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA

Perdarahan Subkonjungtiva • Perdarahan akibat rapuhnya pembuluh darah konjungtiva. • Epidemiologi : 14.3% karena hipertensi, 64.3% dapat terjadi karena trauma, sickle cell disease, malaria

Manifestasi Klinis • • • • •

Asimptomatis Jarang terjadi nyeri pada kasus akut Perdarahan terlihat sebagai warna merah terang dan halus Dapat menyebar 24 jam pertama kemudian akan di absorbsi Jika nyeri dapat terjadi perubahan visus

Patofisiologi • Konjungtiva terdiri dari banyak serabut saraf dan pembuluh darah yang rapuh • Jika terjadi perdarahan maka akan terlihat seperti bercak merah terang di sklera • Perdarahan dapat berasal dari pembuluh darah konjungtiva atau episklera yang bermuara ke ruang subkonjungtiva

Jenis Perdarahan • Perdarahan subkonjungtiva tipe spontan – Tiba-tiba terjadi karena menurunnya fungsi endotel sehingga pembuluh darah mudah pecah

– Unilateral

• Perdarahan subkonjungtiva tipe traumatik – Karena trauma mata langsung atau tak langsung – Kadang disertai perforasi jaringan bola mata

Etiologi • • • • • • • •

Idiopatik Manuver valsava Traumatik Hipertensi Gangguan perdarahan Penggunaan obat (spt warfarin) Infeksi sistemik Lensa kontak (konjungtivakhalasis)

Diagnosis • Anamnesis (riwayat trauma) • Pemeriksaan fisik : – Pemeriksaan visus

• Pemeriksaan penunjang : – Slit lamp – Periksa faktor perdarahan jika berulang

Diagnosis 1. 2. 3. 4.

Konjungtivitis Konjungtivitis hemoragik akut Sarcoma kaposi Hifema

Penatalaksanaan • Kompres dingin (akan diabsorbsi dalam 1-2 minggu) • Dapat dilakukan insisi untuk drainase • Harus dirujuk jika : 1. 2. 3. 4. 5.

Nyeri karena perdarahan Perubahan penglihatan Riwayat gangguan perdarahan Hipertensi Trauma

Komplikasi • Perdarahan yang menetap atau berulang dapat merupakan gejala awal dari limfoma adneksa okuler

Prognosis

Umumnya bersifat baik karena dapat diabsorbsi sendiri oleh tubuh. Tapi perlu evaluasi jika ada gangguan pandangan dan kekambuhan.

Thank you

Related Documents


More Documents from "lael maranan"