Kelompok IW (Interne Wanita)
Ratna Asnita Misi Koto Chani Tri Wahyuni Wenni Selvia Y. Gustri Fijriani Trisnawati Siska Rin leonidra Febriani Hartih H. M. Fadli
1110321030 1110322002 1110322006 1110322044 1110322046 1110322050 1110322052 1110322054 1110323006
\ GAGAL JANTUNG KONGESTIF
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadp oksigen dan nutrien.(Diane C. Baughman dan Jo Ann C. Hockley, 2000)
DEFENISI
Faktor penyebab gagal jantung
Tekanan darah tinggi (hipertensi) Kekurangan darah (anemia) Emboli Tingginya asupan garam Endokarditis infektif
MANIFESTASI KLINIS Gagal jantung kiri : Backward 1. Edema Paru 2. Dipsneu 3. Hipertrophi Vent Kanan
Forward
1. Kelelahan 2. Penurunan Tekanan Darah Siskemik 3. Takikardi
Gagal jantung kanan : •Kongestif jaringan perifer dan viseral. •Edema ekstrimitas bawah (edema dependen), biasanya edema pitting, penambahan berat badan. •Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen •Anorexia dan mual.. •Nokturia •Kelemahan.
WOC GAGAL JANTUNG
Pengkajian
Tanggal pengkajian : Selasa, 13 November 2012 Waktu : 13.00 WIB Ruang : IW (Interne Wanita) RS. M.Djamil Padang
a. Identitas Nama : Ny L Umur : 76 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Ampang karang gantiang Pekerjaan : Ibu rumah tangga Tanggal masuk : 31 Oktober 2012 No. RM : 00639342 Diagnosa Medis : Gagal Jantung Kongestif (CHF)
Identitas Penanggung jawab: Nama : Ny Y Umur : 59 tahun Alamat : Ampang karang gantiang Pekerjan : Pedagang Hubungan dengan pasien : Anak
b. Keluhan Utama Klien merasa sesak nafas dan pucat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk IGD pada tanggal 31 Oktober 2012 dengan keluhan sesak nafas, wajah pucat, dan lemah. Kemudian klien dipindahkan ke ruang Interne wanita. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 13 November 2012, klien terlihat sesak nafas dan lemah, namun klien terlihat tidak terlalu pucat karna telah mendapatkan transfusi darah sebanyak 3 kantong.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien sudah 4 kali masuk RS dalam 1 tahun ini, dari keterangan keluarga klien mengalami anemia sehingga harus mendapatkan transfusi darah, selain itu klien juga sesak nafas pada saat melakukan aktivitas. Klien juga memiliki riwayat penyakit hipertensi.
e. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga klien ada yang memiliki riwayat penyakit hipertensi.
f. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : CMC TTV TD : 140/90 mmHg N : 109x/menit RR : 30x/menit S : 36,8o C TB : 148 Cm BB : 52 Kg
Kepala : Normoshepal Rambut : Beruban, tidak mudak dicabut Mata : Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada fraktur Mulut : Bibir sedikit kering Gigi : Caries (+) Leher : JVP 5+2 CmH2O Kulit : Pucat dan sedikit kering
Jantung : Inspeksi : Ictus tidak terlihat Palpasi : Ictus teraba 1 jari lateral LMCS RIC V Perkusi : Pekak, batas RIC VI Auskultasi : irama teratur Dada - Paru : Inspeksi : Simetris kiri-kanan Palpasi : Fremitus kiri-kanan Perkusi : sonor Auskultasi : Vesikuler, Ronchi (-), Whizing (+) Abdomen : Inspeksi : perut tidak terlihat buncit Palpasi : Hepar teraba 4 jari, BAC pinggir tumpul ,permukaan rata Perkusi : Timpani Auskultasi : BU (+) N Punggung : Nyeri tekan (-) NYeri ketok (-) Alat Kelamin : Normal Anus : Normal Ekstremitas Atas dan Bawah : Tidak ada edema
g. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 8,6 gr/dl Leukosit : 3.440 sel/mm3 Hematokrit : 23,1 % Trombosit : 153.000/ mm3 Albumin : 4,49 gr/dl
NILAI NORMAL Hb: L(13-16) P(12-15) gr/dl Leukosit: 5.000-10.000 sel/mm3 Hematokrit: L(40-54) P(37-47) % Trombosit:150.000-450.000/mm3 Albumin: 3,5-5 gr/dl
h. Terapi yang diperoleh
Infus : Drip adona (Nacl 0,9 % 10 tpm) Lasix 1 amp 5 mg/jam Forbivent/6 jam (3 amp dlm 100 cc, 10 tpm) Cefriaxon inj 1x29 mg Ascardial 1x80 mg Simvastotin 1x20 mg Lansopratole 1x30 mg
i. Pengkajian 11 Fungsional Gordon 1. Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 November 2012 pada pukul 13.00, klien mengatakan bahwa sesak nafas yang dirasakan hanya karena faktor umur, dan klien baru memeriksakan kondisinya setelah sesak nafas semakin meningkat dan klien terlihat pucat. Saat ini, klien menggunakan nasal kanula 3l/menit dan infus NaCl 0,9 %.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Biasanya klien makan 3x sehari dengan porsi yang cukup. Saat ini klien hanya menghabiskan 2-3 sendok porsi makanan yang disediakan, diet yang diberikan berupa makanan lunak 3x sehari. Tetapi klien tetap mengkonsumsi buah-buahan seperti jeruk dan apel. Klien minum sekitar 1000 cc sehari.
3. Pola Eliminasi
Klien BAK dengan menggunakan kateter, dan BAB 1x sehari. Klien mengatakan tidak ada masalah dengan BAK dan BAB.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum di rawat di rumah sakit klien biasa melakukan aktivitas nya sendiri, dan klien jarang berolahraga. Namun saat ini klien membutuhkan bantuan orang lain.
5. Pola Istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien biasanya tidur sekitar 8-10 jam/hari, namun saat ini klien hanya tidur 5-6 jam/hari. Klien mengalami gangguan dalam pola istirahat dan tidur karena sesak nafas jika tidur terlentang dan klien menggunakan bantal untuk menyamankannya.
6. Pola kognitif perseptual
Klien tidak mengalami masalah dengan indera penglihatan, pembau, dan peraba, tetapi klien mengalami ganguan dalam pendengaran dan berbicara. Klien tidak dapat berbicara dengan jelas sehingga pada saat dilakukan pengkajian, informasi yang diperoleh tidak hanya dari klien tetapi juga didukung oleh keterangan keluarga.
7. Pola Persepsi dan Konsep diri
Klien terlihat menerima dengan ikhlas penyakit yang dialaminya. Klien tidak menunjukkan tanda-tanda HDR dan rasa malu.
8. Pola peran dan hubungan
Klien adalah seorang ibu rumah tangga, memiliki 3 orang anak yang sudah menikah. Suami klien sudah meninggal sejak 20 tahun yang lalu. saat ini klien tinggal dengan anaknya. Hubungan klien dengan keluarga baik, hal ini terlihat dari keluarga yang selalu menemani klien di rumah sakit.
9. Pola seksual dan reproduksi
Saat ini klien telah berumur 76 tahun dan sudah monopouse sejak 26 tahun yang lalu.
10. Pola Mekanisme koping dan stress
Klien terlihat cemas karena biaya pengobatan yang harus ditanggung oleh anak-anaknya. Klien berharap bisa cepat sembuh, sehingga dapat meringankan beban anak-anaknya.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien adalah seorang muslim, dan klien menerima dengan ikhlas penyakit yang dideritanya sehingga klien tetap berzikir, dan berdoa kepada allah untuk kesembuhannya.
Analisis Data Senjang
Pada kasus gagal jantung kongestif biasanya diagnosa utama yang muncul adalah pola nafas tidak efektif, tetapi pada kasus yang ditemukan di rumah sakit, diagnosa utama yang muncul adalah gangguan perfusi jaringan perifer karena klien memiliki riwayat penyakit anemia. Hal ini didukung dengan data: Klien terlihat pucat, Hb : 8,6 gr/dl, Hct : 23,1 %.
Berdasarkan referensi yang diperoleh:
Anand, et al. dengan menggunakan data dari North
American Study of Etanercept in Chronic Heart Failure,
menyatakan bahwa 12% dari subyek penelitiannya, anemia memiliki hubungan dengan terjadinya gagal jantung. anemia akan menyebabkan kerja jantung menjadi lebih berat 30x lipat. Karena organ satu ini kekurangan pasokan oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi sel(metabolisme sel didalam tubuh). Logikanya jika dalam istirahat saja jantung bekerja, jadi bila tubuh kekurangan darah maka pompa jantungpun otomatis harus bekerja lebih berat karena tidak dibantu oleh darah. Sehingga jantung akan membesar ataupun mengecil lagi, jika kondisi ini dibiarkan secara terus menerus tanpa penanganan maka lama-kelamaan jantung akan berubah jadi irresitible(tidak dapat bertahan) sehingga jantungpun akan terasa berdebar-debar dan sesak.
3. Aplikasi NANDA, NOC DAN NIC