Nurani Mangga Dan Kebanggaan Elektron

  • Uploaded by: JUM'AN BASALIM
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nurani Mangga Dan Kebanggaan Elektron as PDF for free.

More details

  • Words: 321
  • Pages: 2
NURANI MANGGA DAN KEBANGGAAN ELEKTRON Oleh: Jum’an Basalim Percayakah anda bahwa ada pohon jambu yang baru mau berbuah setelah diancam bakal ditebang oleh pemiliknya? Dan mangga yang baru mau berbuah setelah ditancapkan paku pada batang pohonnya? Saya rada-rada percaya karena mendengarnya dari orang yang berbeda-beda yang mengaku telah pernah melakukannya. Saya kira pohon-pohon itu, jambu, mangga, papaya dll memang punya nurani, takut terhadap ancaman dan sengaja berbuah untuk menghindari ancaman itu menjadi kenyataan. Anda akan terheran-heran kalau membaca buku The True Power of Water karangan Dr. Masaru Emoto. Ilmuwan Jepang ini membuktikan dengan meyakinkan bahwa air tanggap terhadap pujian dan cacian yang diucapkan orang kepadanya. Air yang senang menyusun kristalnya dengan rapih dan indah, sementara air yang diumpat menujukkan keadaan sebaliknya. Satu contoh lagi. Seperti diketahui, atom, bagian terkecil dari sebuah benda, terdiri dari proton yaitu inti atom dan electron yang beredar mengelilinginya seperti planet-planet beredar menglilingi matahari. Dalam menyusun diri mengisi orbit-orbitnya, electron-elektron itu mengikuti aturan yang “manusiawi”. Kalau mau naik bis, kita pilih kursi yang kosong dulu, kalau semua sudah terisi, baru kita mau duduk sebangku dengan penumpang lain. Kalau kita harus memilih kamar di apartemen, kita pilih dulu yang dilantai dasar yang menghadap ketimur agar irit tenaga dan bisa menikmati matahari pagi. Kalau kamar-kamar yang menghadap ketimur dilantai dasar penuh, kita pilih yang menghadap ketimur ditingkat dua. Tetapi kalau itu juga sudah penuh kita pilih yang lantai dasar, meskipun tidak menghadap ketimur: setidak-tidaknya tidak usah harus naik turun tangga. Bila terpaksa harus dilantai tiga kita pilih yang menghadap ketimur, tapi yang dekat lift. Begitu seterusnya Demikian pula electron dalam menempati orbitnya. Mereka memilih yang paling nyaman untuk dirinya dulu, baru kalau tidak ada, mereka pilih tempat yang ternyaman dari yang tidak nyaman.

Bahkan seperti anda bisa baca dlm PysOrg.com, electron seperti juga manusia, makin sadar akan posisi dirinya yang tinggi, mereka makin individualistis dan makin hilang kebersamaannya sebagai kelompok. Nah lo… ternyata semua hidup, semua punya hati nurani.

Related Documents

Mangga
November 2019 15
Nurani
August 2019 22
Kristal - Nurani
November 2019 18
Elektron Gec.
May 2020 10

More Documents from ""