UNIVERSITAS BENGKULU
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (PPUK)
BUDIDAYA LIDAH BUAYA NITA PURNAMA SARI C1A016030
Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Bengkulu
1
Outline Aspek Produksi
Profil Usaha dan Pola Pembiayaan
Aspek Pemasaran
Aspek Keuangan
Aspek Sosial Ekonomi dan Dampak Lingkungan 2
PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN
Lidah
buaya
(Aloe
vera
(L.)
Webb.)
merupakan tanaman yang telah lama dikenal karena kegunaannya sebagai tanaman obat
Rp
•
Profil Usaha - Pengusaha tanaman lidah buaya adalah para petani setempat dan pendatang. - Tanaman lidah buaya pada umumnya dalam skala ± 1 - 4 hektar. Usaha tani tanaman ini masih dianggap usaha kecil, belum berbadan hukum dan dengan status lahan pada umumnya milik sendiri atau menyewa.
•
Pola Pembiayaan - modal sendiri - Kredit Bank
untuk aneka penyakit. Dan semakin popular karena
manfaatnya
yang
semakin
luas
diketahui yakni sebagai sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri
Bank
PT.Pupuk Kaltim
Petani Lidah Buaya
makanan, farmasi, dan kosmetik. 3
ASPEK PEMASARAN
Kendala pemasaran : Mengurangi perolehan keuntungan petani, kemudahan menjual produk kepada para pedagang pengumpul itu pada kenyataannya telah mengurangi peluang petani dapat memasarkan sendiri produknya kepada industri pengolahan setempat atau di luar pulau dan langsung mengekspornya ke luar negeri.
4
ASPEK PRODUKSI
Kendala produksi : 1. Adaptabilitas tanaman Kendala produksi dapat terjadi jika tanaman tersebut ditanam di luar wilayah adaptasinya. Dilaporkan bahwa upaya penyebarluasan tanaman lidah buaya asal Pontianak ke daerah lain hingga saat ini belum menghasilkan produk daun lidah buaya dengan mutu yang setara dengan yang dicapai di Pontianak. 2. Aspek agronomik Aspek-aspek agronomik (pemeliharaan tanaman dan frekuensi, cara, dan penanganan hasil panen) dapat menghadapi kendala berupa kuantitas dan kualitas produk yang tidak terjamin. 5
ASPEK KEUANGAN No. A.
Komponen Analisis
0
1
2
3
4
5
IN-FLOW 1
Total penjualan
0
124,300,800
155,376,000
186,451,200
207,168,000
186,451,200
2
Kredit Investasi
10,572,250
0
0
0
0
0
3
Kredit Modal Kerja
40,633,450
0
0
0
0
0
4
Dana Sendiri
27,572,300
0
0
0
0
0
B.
Total Inflow
78,778,000
124,300,800
155,376,000
186,451,200
207,168,000
186,451,200
C.
OUT-FLOW
a. Investasi
16,265,000
0
0
0
0
0
b. Modal Kerja
62,513,000
0
0
0
0
0
Biaya produksi (operasional)
0
77,505,800
80,236,600
82,955,800
84,745,000
83,885,400
Angsuran pokok
0
10,241,140
10,241,140
10,241,140
10,241,140
10,241,140
Pembayaran bunga 18%
0
9,217,026
7,373,621
5,530,216
3,686,810
1,843,405
Pajak (15%)
0
4,100,525
8,628,696
13,158,607
16,274,257
13,572,188
Total Outflows (18%)
78,778,000
101,064,491
106,480,057
111,885,762
114,947,208
109,542,133
Total outflow untuk IRR (18%)
78,778,000
81,606,325
88,865,296
96,114,407
101,019,257
97,457,588
NET CASH FLOW
0
23,236,309
48,895,943
74,565,438
92,220,792
76,909,067
Net cash flow untuk IRR (18%)
0
42,694,475
66,510,704
90,336,793
106,148,743
88,993,612
1
2
D.
E.
Investasi
6
ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Sosial Ekonomi
Dampak Lingkungan
- Menambah pendapatan bagi petaninya, dan anggota masyarakat yang terlibat. - Tabungan dan konsumsi masyarakat yang meningkat pula. - Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah dan pusat jika sistem pajak dapat diterapkan secara efektif.
-
tidak menimbulkan gangguan bagi kesehatan manusia. Maupun pencemaran lingkungan. khasiat yang dikandungnya untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, dan khasiat tersebut diakui secara medis di tataran internasional.
7
THANKYOU 8