MODUL SASTRA INDONESIA KELAS XII BAHASA
Di susun oleh : DRA. SENI ASIATI SURYA
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
-1-
XII BAHASA Semester I
STANDAR KOMPETENSI :
Mendengarkan
1. Memahami pembacaan puisi terjemahan KOMPETENSI DASAR
:
1.1 Menentukan tema serta amanat puisi terjemahan yang
dibacakan INDIKATOR
:
•
Menentukan isi puisi terjemahan yang dibacakan
•
Menentukan tema dengan bukti yang mendukung
•
Menentukan sikap penyair terhadap objek yang dibicarakan dalam puisi
•
Menentukan amanat/pesan penyair, baik yang tersurat maupun yang tersirat
MATERI Terjemahan Puisi "Poetry is what gets lost in translation." Demikian kata Robert Frost yang terkenal tentang terjemahan puisi. Ini berarti puisi bukan tidak boleh diterjemahkan, tetapi dalam terjemahan puisi, mungkin "essense" puisi itu hilang. Banyak yang dipelajari dari puisi terjemahan yaitu :
1.
mempelajari bagaimana teknik sebuah puisi dari seorang penyair
2.
bagaimana penyair memilih diksi
3.
mencipta imej,
4.
menyusun idea.
5.
mengunakan bahasa
Menterjemah memerlukan daya kreasi dan kemahiran bahasa. Ramai penyair yang baik suka menterjemah di antaranya W.S.Merwin, Richard Wilbur, Robert Bly dari Amerika; Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono dari Indonesia. Dari Malaysia, kita dapati Muhammad Haji Salleh dan Zakaria Ali. Menterjemah, satu latihan yang terbaik bagi seseorang penyair untuk mempelajari karya penyair lain, terutama penyair besar dunia. Perhatikan teks puisi berikut ! Pintu (Judul sumber: La puerta) Karya: Alfredo García Valdez
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
-2-
Di mana pun kau berada: di dasar laut, di pucuk bintang, di rongga pepohonan, di dasar batu prasasti, pun di bola mata perempuan, pintu terbuka dan tertutup. Hujan kerinduan atau tegangan hasrat sanggup membukanya. Pasir mimpi menumpuk di ambangnya. Dan di atas pintu, nama sejatimu terukir dengan garam. Di baliknya ‘kan kaujumpai ia yang lain, sosok sejati, yang pergi berkeluyuran selagi kau menangis, tidur atau bercinta. Pintu lambangkan perjanjian yang mengikatmu dengan dunia kematian, pun dengan alam kehidupan. Di baliknya tiada selir ataupun perpustakaan: ini bukan ilmu tentang aksara atau daging. Pintulah engsel yang satukan surga dan neraka; pintulah piston yang pompakan lautan teduh, jua berbadai; dan pintulah rongga pengatur alur nafasmu sebagai orang mati, pun sebagai orang hidup. Oh harapan, kaulah kepolosan bocah yang langkahi ambang pintu dan lanjutkan permainan mengasyikkan. Sang kekasih simak cakapmu penuh sabar dan mencari jejak-jejak kata wasiat, mengelusmu di tidurmu dan temukan kunci di antara tulang-belulangmu. Bila ia sanggup lewati pintu itu, ia bakal menjelma jadi sosok utuh, yang berjalan-jalan selagi kaumenderita, bekerja atau tertawa. Oh harapan, kaulah kepolosan bocah yang nekat mengusik si macan diam. Diterjemahkan di Jogja pada tgl 9 Juni 2002 (By Yohanes Manhitu)
Bandingkan dengan puisi berikut ! TAHAJJUD CINTAKU Oleh : Emha Ainun Najib
Maha agung Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya Ke mana pun memandang yang tampak ialah kebenaran Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang Maha agung Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya 1988 Setelah Anda membaca kedua puisi di atas, apakah yang terasa dalam pikiran Anda mengenai kedua puisi tersebut?
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
-3-
Sebuah puisi terkandung makna yang begitu sarat dengan rasa, keinginan, kepedulian, bahkan di dalam puisi tersimpan berjuta kenangan ataupun harapan. Tagihan 1 1. Apakah tema kedua puisi tersebut? Berikan argumen atas tema yang Anda rumuskan tersebut? ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. . 2. Makna apa yang terkandung adalam puisi terjemahan tersebut? ................................................................................................................................................. 3. Adakah persamaan dan perbedaan sikap kedua penyair dalam karyanya tersebut? Berikan argumen terhadap tanggapan Anda ! ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. 4. Apa pesan yang hendak disampaikan kedua penyair melalui puisinya? ................................................................................................................................................. 5. Apa pokok masalah yang ingin disampaikan oleh Emha Ainun Najib dalam puisinya sama dengan puisi terjemahan tersebut? Kemukakan argumenmu! ....................................................................................................................................
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
-4-
STANDAR KOMPETENSI : Mendengarkan 1. Memahami pembacaan puisi terjemahan KOMPETENSI DASAR
: 1.2 Mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan
INDIKATOR
:
•
Mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan dari segi isi, tema, sikap penyair, dan amanat/ pesan
•
Menjelaskan amanat/ pesan
•
Menanggapi puisi terjemahan yang dibaca berdasarkan format penilaian tanggapan
MATERI
: Mengevaluasi Puisi Terjemahan yang Dibacakan
Bacalah puisi terjemahan berikut dengan lafal,intonasi, dan ekpresi yang baik ! Rekan Anda akan memberi penilaian terhadap pembacaan puisi yang Anda lakukan! ANGIN (Judul sumber: Viento) Karya: Octavio Paz(terjemahan : (By Yohanes Manhitu)
Berkidung dedaunan, menari buah-buah pir di pohon; berkisar bunga mawar, mawar angin, bukan pohon mawar. Gumpalan demi gumpalan awan melayang bermimpi, jadi ganggang udara; seluruh jagat raya beredar bebas iringi mereka. Segalanya bagai cakrawala; bergetar galah apiun dan seorang perempuan telanjang temani angin di punggung ombak. Aku bukan siapa-siapa, aku tubuh mengapung, sinar, juga gelora; LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
-5-
segalanya dari angin dan anginlah udara pengembara. Tugas Pilihlah salah seorang dua orang siswa untuk membaca puisi terjemahan di atas secara bergiliran, Kemudian diskusikan mengenai : 1. tema, amanat puisi 2. sikap penyair terhadap pusi yang dibacakan STANDAR KOMPETENSI :
Berbicara 2. Mengapresiasi puisi lama melalui kegiatan melisankan dan diskusi
KOMPETENSI DASAR
:
2.1 Melisankan Gurindam XII untuk menemukan nilai-nilai
dan kekhasan dalam pengungkapan isi dan penggunaan diksi INDIKATOR
:
Melisankan Gurindam XII dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai dengan isi gurindam • Menjelaskan diksi gurindam dihubungkan dengan konteks • Menyimpulkan isi gurindam • Menjelaskan bentuk gurindam sebagai karya sastra yang khas pada masa itu GURINDAM Latar belakang masyarakat atau keadaan masyarakat sangat berpengaruh terhadap hasil karya yang lahir pada masa itu. Gurindam sebagai salah satu bentuk puisi yang lahir pada masa itu merupakan pancaran kehidupan masyarakat saat itu. Tak hanya pada gurindam, hal ini tampak jelas pula terlihat dalam bentuk-bentuk puisi lain yang dihasilkan saat itu, baik dalam pantun, syair, maupun gurindam. Apalagi pada gurindam sebagai bentuk puisi asli Indonesia. Sekedar mengingatkan kembali inilah contoh pantun, dalam contoh ini disajikan pantun teka-teki: Buah pinang buah belimbing Ketiga dengan buah mangga Sungguh senang berbapak sumbing Biar marah tertawa juga Bentuk pantun jelas berbeda dengan bentuk puisi lama yang lain yaitu syair. Cobalah Anda buka kembali pembelajaran 1! Perhatikanlah rimanya dan juga jumlah baitnya. Rima syair a – a – a – a sedangkan pantun a – b – a – b. Jumlah bait dalam syair lebih banyak karena syair mengisahkan sebuah cerita. Syair bersifat epis, yaitu berupa cerita. Baris dalam pantun terdiri atas 4 baris, dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris terakhir sebagai isi. Bagaimanakah dengan gurindam? Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri atas dua baris tiap baitnya dan bersajak a – a. Baris pertama berupa syarat dan baris kedua LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
-6-
berupa jawab. Kata gurindam berasal dari bahasa Tamil yang berarti perhiasan atau bunga. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa gurindam berasal dari bahasa Sangsekerta. Gurindam berisi nasehat ataupun filsafat hidup, karena itu tidak bisa digunakan untuk bersenda gurau atau berkasih-kasihan dalam kehidupan keseharian. Mungkin karena sifat dan fungsinya yang formal, maka jenis sastra ini tidak begitu populer di masyarakat Melayu. Karena kurang populer, maka tentu saja agak sulit mencari contoh gurindamgurindam lama. Satu-satunya yang sering dirujuk adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji (1847 M). Gurindam ini disebut dua belas karena terdiri dari dua belas pasal. Contoh bait gurindam karangan Raja Ali Haji adalah: Barang siapa meninggalkan sembahyang; bagai rumah tiada bertiang (pasal 2); Jika anak tidak dilatih; jika besar bapaknya letih (pasal 7). Di antara gurindam-gurindam yang ada, terdapat pula yang awal kata tiap barisnya menggunakan kata yang sama. Contohnya: Cahari olehmu akan guru--Yang boleh tahukan tiap seteru; Cahari olehmu akan isteri—Yang boleh menyerahkan diri (dikutip dari Gurindam Dua Belas). Dalam portal ini terdapat penjelasan-penjelasan penting mengenai gurindam ini. Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji seorang sastrawan Melayu. Disebut Gurindan Dua Belas karena terdiri atas dua belas pasal. Inilah pasal pertama. Barang siapa tidak memegang agama Sekali-kali tidakkan boleh dibilangkan nama Barang siapa mengenal yang empat Ia itulah orang yang makrifat Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah Barang siapa mengenal dunia Takutlah ia barang yang terperdaya Barang siapa mengenal akhirat Tahulah ia dunia mudarat Kurang fikir, kurang siasat Tinta dirimu kalah tersesat Fikir dahulu sebelum berkata Supaya terlelah selang sengketa
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
-7-
Kalau mulut tajam dan kasar Boleh ditimpa bahaya besar Jika ilmu tiada sempurna Tiada berapa dia berguna Berdasarkan contoh gurindam tersebut, sangat jelas ada keterkaitan antara isinya dengan kehidupan sehari-hari. Kesemuanya berupa nasihat. Nasihat yang berguna bagi manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, agama merupakan pegangan hidup di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang tidak memilikinya dan tidak melaksanakannya, maka tak hanya celaka di dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karena itu, hidup di dunia harus menjauhkan diri dari hal-hal yang mudarat,harus berhati-hati, baik dalam berkata-kata maupun berfikir karena semua itu merupakan ilmu yang berguna dalam kehidupan. Evaluasi Tentukan makna apa yang terkandung di dalam gurindam berikut! 1. Apabila terpelihara kuping, khabar yang jahat tiadaiah damping. 2. Apabila terpelihara lidah, niscaya dapat daripadanya paedah. 3. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan. 4. Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi'il yang tiada senunuh. 5. Anggota tengah hendaklah ingat, di situlah banyak orang yang hilang semangat
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
-8-
STANDAR KOMPETENSI :
Berbicara
2. Mengapresiasi puisi lama melalui kegiatan melisankan dan diskusi KOMPETENSI DASAR
:
2.1 Membandingkan puisi Indonesia dengan puisi terjemahan
dalam hal penggunaan bahasa dan nilai-nilai estetika INDIKATOR •
:
Menentukan berbagai penyimpangan bahasa (leksikal, fonologi, semantis, dan sintaksis) dalam masing-masing puisi
•
Menentukan nilai-nilai dalam puisi
•
Membandingkan berbagai nilai yang dianut masing-masing penyair dalam puisinya
MATERI
: Nilai-nilai dalam Puisi
Ketika kita membicarakan puisi yang terlintas dalam benak kita adalah kata-kata puitis, penuh kiasan, dan bersimbol. Jangan lupa pula dalam sebuah puisi yang tercipta dari tangan penyair di sana terdapat bahasa yang padat makna. Kegelisahan hampir dapat dipastikan akan selalu ada dalam perjalanan hidup manusia. Seperti juga aku dan juga anda tentunya. Tetapi di sini jelas berbeda. Dalam hal apa? Proses penciptaan puisi merupakan proses perenungan diri. Tentunya dalam hal penyikapan, penguraian, pemaknaan dan pengaktualisasian dari rentetan kegelisahan yang melingkupi perjalanan diri. Ada pilihan-pilihan yang akan terpampang dalam perjalanan (proses) pencarian untuk ditetapkan sebagai media aktualisasi. Menulis puisi adalah salah satunya. Konsistensi sangat dibutuhkan untuk membawa eksistensi diri muncul kepermukaan. Puisi dalam hal ini tidak sekedar teks puitis tapi memiliki kekuatan yang sengaja atau tidak sebagai sarana kontemplasi dan introspeksi diri (khususnya bagi penulis). Ada energi yang melonjak dari baris satu ke baris berikutnya. Dari satu bait ke bait berikutnya. Yang menciptakan efek dramatik dari proses dilematik yang tereduksi oleh kemampuan daya nalar penyair (yang benar-benar penyair).
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
-9-
Nilai-nilai yang diemban oleh sebuah puisi tidak hanya menguraikan sebuah amanat atau pesan moral, namun ada pula sosial masyarakat, kasih sayang, ekonomi yang dialami, budaya dalam masyarakat, atu bahkan nilai politik kekuasaan. Cermati Puisi karya Goenawan Mohamad berikut ini! PADA ALBUM MIGUEL DE COVAROBIAS Oleh : Goenawan Mohammad
Kuinginkan tubuhmu dari zaman yang tak punya tanda, kecuali warna sepia. Pundakmu yang bebas , akan kurampas dari sia-sia. Akan kuletakan sintalmu pada tubir meja: telanjang yang meminta kekar kemaluan purba, dan zat hutan yang jauh, dengan surya yang datang sederhana. Akan kubiarkan waktu mencambukmu, lepas. Tak ada yang tersisa dalam pigura juga api yang tertinggal pada klimaks ketiga, juga para dewa, juga kau yang akan runduk Kematian pun akan masuk kembali kembali, kembali... Mari. Kuinginkan tubuhmu dari zaman yang tak punya tanda
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 10 -
kecuali warna sepia 1996 ( dikutip dari: Misalkan Kita Di Sarajevo, Kalam, 1998)
Cinta, api yang menyulut tanpa rupa (Judul sumber: Amor é fugo que arde sem se ver) Karya: Luís Vas de Camões (terjemahan : (By Yohanes Manhitu)
Cinta, api yang menyulut tiada rupa; Cinta, luka yang timbul tanpa terasa; Cinta, sakit membingungkan tanpa perih; Cinta, benci tapi rindu; Cinta, kesunyian yang berlalu di tengah insan; Cinta, tak pernah puas akan kesukaan; Cinta, memelihara harta dari kehilangan; Cinta, hasrat menuju perangkap niat; Cinta, melayani yang menang, sang penakluk; Cinta, memiliki yang jadi belati kesetiaan mematikan. Tapi bagaimana kebajikan hatinya bisa lahirkan Tali persahabatan dalam hati setiap insan, Bila cinta yang sama jadi seteru dirinya?
Tagihan 1 1. Bagaimana kesan dan makna yang bisa kita , tangkap dari puisi Goenawan tersebut? ................................................................................................................................................. 2. Bagaimana pula kesan dan makna yang bisa kita tangkap dari puisi terjemahan Yohanes Manhitu? ................................................................................................................................................. 3. Bagaimanakah penggunaan bahasa dan pilihan kata dalam kedua puisi di atas ? No
PADA ALBUM MIGUEL DE COVAROBIAS Oleh : Goenawan Mohammad
Cinta, api yang menyulut tanpa rupa (Judul sumber: Amor é fugo que arde sem se ver) Karya: Luís Vas de Camões (terjemahan : (By Yohanes Manhitu)
Bahasa Pilihan Kata Penjelasan
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 11 -
Bahasa dalam Puisi terjemahan Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980:10). Penyair, terutama yang masih mula-mula menggauli puisi, sering tergoda untuk memilih kata-kata, frasa, atau idiom yang indah-indah sebagaimana sering dijumpai dalam karya-karya sastra klasik, syair-syair lagu, atau kartu-kartu ucapan hari khusus, seolah-olah kata-kata tersebut serta-merta membuat sebuah sajak menjadi "indah". Estetika bahasa seolah diyakini dapat dicapai melalui penggunaan idiom-idiom yang klise tersebut, yang cenderung "berbunga-bunga". Efek estetik seakan menjadi satu-satunya yang penting dalam proses penciptaan puisi, sehingga rekan-rekan penyair yang muda pengalaman sering kali melupakan elemen-elemen lain yang tak kalah pentingnya dalam puisi. Bukankah terlalu terpaku pada polesan kosmetika sering beresiko memudarkan inner beauty, "kecantikan dalam", aura seseorang? Begitu pula puisi, ada "tenaga dalam" yang juga (lebih) perlu mendapatkan perhatian penyair. Diksi, sedikit banyak memegang peranan penting dalam memunculkan kekuatan-kekuatan sebuah karya puisi, baik secara fisik semisal unsur bunyi (musikalitas), keunikan komposisi, maupun secara nonfisik seperti picuan asosiasi makna yang terbangkit dalam benak dan hati pembaca, getar emosi tertentu atau bahkan debar spiritual yang tak terjelaskan yang dirasakan oleh seseorang seusai membaca sebuah karya. Diksi tentu tak bisa dilepaskan dari kosa kata. Agar seorang penyair mampu mengolah diksi, ia dituntut memiliki perbendaharaan kata yang cukup kaya serta upaya yang tekun dan tak kenal menyerah untuk mencari kemungkinan-kemungkinan bentukan komposisi kata yang unik, segar, dan menyarankan kebaruan pada kadar tertentu. Di dalam puisi setiap kata, frasa atau bahkan larik diupayakan untuk hadir dengan alasan yang lebih kuat daripada sekedar untuk dekorasi semata. Sedapat mungkin kata-kata yang dipilih itu merangkum sebanyak mungkin tenaga potensial puitik, sehingga pada saatnya mampu memicu syaraf-syaraf puitik pembaca. Kata-kata yang dipilih dalam puisi sebaiknya bernas, telak, sekaligus enak didengar dan membekas dalam benak pembaca. Membekasnya sebuah ucap-ucapan dalam puisi ini bisa jadi dikarenakan idiom tersebut memiliki asosiasi tertentu yang membangkitkan emosi tertentu dalam diri pembaca, mungkin karena mengingatkannya pada pengalaman pribadinya sendiri, atau karena idiom tersebut memiliki keunikan tersendiri baik dalam hal bentuk atau
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 12 -
bunyinya, kebaruannya, atau bahkan keusilannya "mengerjai" simpul-simpul syaraf puitik pembaca. Cermatilah dua buah puisi terjemahan berikut ini !
WAKTU (Khalil Gibran) Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?…. Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur. Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim. Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya. Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi, Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan. Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa. Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya? Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain? Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan. Oh Bumi, Nantikan Daku (Judul sumber: Oh tierra, espérame) Karya: Pablo Neruda
Pulangkan daku, oh mentari, ke takdir kasapku, hujan hutan tua, kembalikan padaku aroma dan pedang-pedang yang lepas dari angkasa, kedamaian sunyi padang rumput dan karang, kelembapan tepi-tepi sungai, bau pohon cemara, angin yang riang laksana jantung yang berdetak di tengah sesak kegelisahan LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 13 -
araucaria yang besar. Bumi, kembalikan padaku kado-kado sejatimu, menara-menara kesunyian yang dahulu menjulang dari ketakziman akar-akar mereka. kuingin kembali jadi sosok masa silamku dan belajar untuk berpaling dari bisikan kalbu bahwa di antara segala sosok alamiah, aku mungkin hidup atau hadapi maut; tak mengapa jadi satu batu baru, batu kelam, batu sejati yang hanyut oleh sungai.
Tagihan 1 1.
Siapakah yang dimaksud Khalil Gibran dengan kata ”Engkau” dalam puisi tersebut? .................................................................................................................................................
2.
”Kado-kado sejatimu” pada puisi karya Pablo Naruda bermakna? ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. 3. Apa makna dari kalimat ” mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.”? .......................................................................................................................................... 4. Berapa kali Pablo Naruda mengulang majas personifikasi? Tulislah kalimat yang bermajas personifikasi tersebut? ................................................................................................................................................. ...................................................................................................................................
5. ”Kata-kata
yang dipilih dalam puisi sebaiknya bernas”, Apakah yang dimaksud
dengan bernas? .......................................................................................................................................... Tagihan 2 Bekerjalah dengan kelompokmu untuk memberikan tanggapan terhadap kedua puisi terjemahan di atas! Kemudian presntasikan hasil kelompokmu di depan kelas! Bandingkanlah kedua puisi terjemahan terebut! Bahasa
Nilai-nilai Sastra
Majas yang digunakan
Amanat/Pesan
WAKTU (Khalil Gibran)
Oh Bumi, Nantikan Daku
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 14 -
(Judul sumber: Oh tierra, espérame) Karya: Pablo Neruda
STANDAR KOMPETENSI : 3. Membaca Memahami cerpen dan puisi melalui kegiatan membaca kritis KOMPETENSI DASAR
:
3.1 Menganalisis cerpen yang dianggap penting pada setiap periode untuk menemukan
standar budaya yang dianut
masyarakat dalam periode tersebut INDIKATOR
:
•
Membaca cerpen yang dianggap penting dalam tiap periode
•
Menunjukkan cerpen yang tidak memiliki dasar cerita/tema yang jelas, tetapi menampilkan alur yang kronologis
•
Menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk, benar dan salah yang dianut oleh gambaran masyarakat dalam cerita
MATERI
: CERITA PENDEK (CERPEN)
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contohcontoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov. Ciri-ciri Cerpen 1. ceritanya singkat 2. memusatkan perhatian pada satu kejadian LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 15 -
3. mempunyai satu plot 4. menggambarkan tokoh cerita menhadapi suatu konfli untuk menyelesaikan masalah 5. setting yang tunggal 6. jumlah tokoh yang terbatas 7. sanggup meninggalkan suatu kesan dalam pembaca Unsur-unsur Intrinsik Cerpen : 1. TEMA Adalah pokok cerita yang terus-menerus dibicarakan sepanjang cerita. Tema biasanya merupakan sesuatu yang tersirat bukan tersurat. Dalam novel dan cerpen, tema dapat dilihat melalui persoalan-persoalan yang dikemukakan, cara-cara watak itu bertentangan antara satu sama lain, bagaimana cerita diselesaikan, semuanya menentukan rupa tema yang dikemukakan oleh pengarang. Justeru, pokok persoalan atau tema merupakan pengertian yang terkandung di sebalik sesebuah karya. 2. ALUR / PLOT Ialah susunan peistiwa-peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Tahapan alur: a.
Tahap perkenalan/ Eksposisi
Ialah permulaan plot yiaitu bagian untuk memperkenalkan watak-watak dan latar. melukiskan tempat, waktu, serta penampilan tokoh-tokohnya b.
Tahap Konflik
Konflik dalam cerita mungkin merupakan pertentangan fisikal, moral, pikiran, emosi dan nasib sama ada sesama manusia, hewan, mahupun diri sendiri. Lazimnya konflik digambarkan sebagai pertentangan antara watak protagonis dengan watak Antagonis. Konflik diartikan juga pertikaian atau timbulnya masalah dalam cerita c. Tahap Komplikasi Berlaku di peringkat pertengahan cerita apabila konflik menjadi semakin rumit dan perlu dileraikan oleh watak-watak dalam cerita tersebut. Pertikaian sudah mulai meruncing. d. Tahap Klimaks Klimaks ialah sinonim dengan krisis atau puncak cerita yang merupakan saat yang paling tegang kepada sesuatu peristiwa atau detik ketegangan terakhir pada pertikaian yang timbul sebelumnya. Dalam novel, cerpen atau drama, Klimaks merupakan bahagian atau saat yang paling menarik minat pembaca. Ini kerana ia menyentuh atau mencecah ke satu tanda yang paling tinggi atau pun berada dalam keadaan yang genting, mendebarkan, mencemaskan atau mengerikan. Hasil daripada ketegangan atau konflik itulah yang merupakan puncak dalam cerita..
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 16 -
e. Tahap Peleraian Peleraian merupakan bahagian akhir urutan peristiwa, walaupun kadang-kadang puncak merupakan pengakhiran cerita. Pertikaian mulai ada penyelesaian masalah Gambaran Tahapan Alur Alur/Plot Tahap Perkenalan
Tempat Waktu
Tokoh
Tahap Pertikaian
Konflik
Tahap Penyelesaian
Komplikasi
Klimaks
Macam-macam Alur a.
Alur Maju, cerita bergerak maju hingga akhir cerita.
b.
Alur Mundur, cerita mundur ke masa lalu tokoh
c.
Alur Sorot Balik, cerita dimulai dari ujung cerita lalu baru kembali
ke pangkalnya. 3. PERWATAKAN DAN PENOKOHAN Tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar-benar merupakan tokoh imajiner yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi. Cara Penggambaran Watak Tokoh : 1. Metode diskursif atau cara analtik Pelukisan bentuk lahir langsung Bentuk lahir seseorng dapat mengungkapkan atak dan karakter orang. Bagaimana wajahnya, hidung, tata cara bertingkah, berpakaian, dan sebagainya secara lahiriah dapat mengungkapkan karakter tokoh cerita. melihat cara berpakaian, pembaca atau penonton dapat menuga watak tokoh tersebut. Kelebihannya terletak pada keserdehanaan dan ekonomis. Kelemahannya pembaca seakan-akan tidak diberi kebebasan menanggapi tokohtokoh yang dihadapinya. Contoh metode diskursif Meskipun telah mempunyai tiga orang anak, Mani tetap lebih cantik dari istri Parta yang diceraikan. Setiap orang Pegaten takkan membantah, apalagi Karman. Juga semua orang yakin kecantikan Marnilah satu-satunya alasan Parta tega melepas istri pertamanya.(Ahmad Tohari : Kubah) (bahwa Marni sudah beranak tiga dan paling cantik di desa Pegaten, semua itu secara langsung dikemukakan pengarang) 2. Metode Dramatis
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 17 -
Pelukisan Jalan Pikiran dan Perasaan . pengarang membiarkan tokoh-tokohnya untuk menyatakan diri mereka sendiri melalui kata-kata, tindakan-tindakan atau perbuatan mereka sendiriPengarang melukiskan dari segi batiniah. Sebagai contoh, misalnya ada orang yang melihat setumpuk uang yang bukan miliknya. dalam pikiran tokoh A mungkin trelintas jika memiliki uang itu ia akan naik haji. Sedangkan dalam pikiran tokoh B ia akan berhenti bekerja adan akan berfoyafoya. Lain lagi pikiran tokoh C ia akan menabung uang itu untuk hari tua. Contoh metode dramatis Tini menunggu jawaban ibunya. Tapi Marni bahkan tertunduk. Rasa getir menyapu hati perempuan itu. Tangan Tini digenggamnya erat-erat. Kelenjar air mata Marni bekerja, meskipun ia berusaha menahannya. Kini Marni tidak mempedulikan tangisnya. “Tini ,Kau sudah besar. Kita sama-sama mempunyai hati perempuan. Tentu kau dapat menduga apa yang sedang kurasai sekarang. Aku takut kepada ayahmu. Di mata ayahmu aku seorang permpuan tidak bermartabat. Aku… “Salah ibu sendiri mengapa ibu kawin lagi. Coba kalau tidak, aku tak pernah disebut anak tiri.” “Ya anakku. Dan segalanya sudah terjadi.” “Ibu menyeal?” “Andaikata penyesalan itu ada gunanya.” “Tapi ibu masih mencintai ayah?” Marni tidak mampu segera menjawab pertanyaan anaknya. Jantungnya berdebar. Lalu sambil membuang muka ia balik bertanya. “Kau mencintai Jabir?” Kedua ibu anak itu berpandangan. Mendadak Tini merasa jauh dewasa. Pengertian tentang perasaan ibunya makin mendalam. “Kasihan ibuku,” pikir Tini. (Ahmad Tohari: Kubah hlm. 33-39) 3. Pelukisan Reaksi tokoh lain Pengarang melukiskan atau menggambarkan bagaimana reaksi tokoh lain terhadap pelaku lainnya. Dalam cara ini pengarang menuliskan bagaimana reaksi tokohtokoh cerita yang lain terhadap tokoh lainnya. 4. Melukiskan Keadaan Sekeliling Apakah seorang tokoh rajin, malas, saleh dapat dilihat pada keadan sekelilingnya. Rumahnya, halamanya, kamarnya, pakaiannya, dan sebagainya. kamar yang teratur, buku yang rapi tersusun pada tempatnya, tirai-tirai jendela yang bersih dapat berbicara pada kita, apakah penghuni rumah itu rapih atau tidak. 4. SETTING/ LATAR
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 18 -
Secara garis besar setting/ latar dalam cerita terbagi tiga, yaitu: a.
Latar tempat, adalah hal yang berkaitan dengan masalah geografis cerita
tersbut. Melalui tempat terjadinya peristiwa diharapakan tercermin pemerian tradisi masyarakat, tata nilai, tingkah laku. Suasana, dan hal-hal lain yang mungkin berpengaruh pada tokoh dan karakternya. Misalnya tokoh yang tinggal di kota tentu tingkah laku berbeda dengan tokoh yang tinggal di desa. b.
Latar waktu, ialah saat terjadinya peristiwa. Melalui pemerian waktu
kejadian jelas akan tergambar tujuan fiksi tersebut secara jelas pula. c.
Latar Sosial, merupakan lukisan status yang menunjukkan hakikat
seseorang atau beberapa orang tokoh dalam masyarakat, maupun keadaan yang terjadi pada tokoh tersebut. 5. SUDUT PANDANG/ POINT OF VIEW Sudut pandang atau point of view di dalam cerita fiksi pada prinsipnya adalah siapa yang menceritakan cerita tersebut. Sudut pandang itu seperti kita melihat sesuatu peristiwa melalui mata 'seseorang'. Kejadian yang sama di mata anak-anak dan orang dewasa tentu berbeda, sehingga sudut pandang sangat berpengaruh pada bagaimana cerita itu akan diceritakan. Bagaimana nuansa, gayanya, dan bahkan makna cerita itu bisa berbeda tergantung sudut pandang mana yang dipakai. Ada dua sudut pandang yang biasa dipakai di dalam penulisan fiksi, antara lain: 1. First Person Point of View (Sudut Pandang Orang Pertama) Di sini, narator berperan sebagai salah satu karakter. Karakter dipakai biasanya adalah karakter utama di cerita. Biasanya sudut pandang ini mudah dikenali, dengan 'aku' atau 'saya' sebagai karakter utama. 2.
Third Person Point of View (Sudut Pandang Orang Ketiga) Sudut pandang orang ketiga dipakai bila kita menggunakan narator yang tidak ikut menjadi salah satu karakter fiksi tersebut. Namun, narator tersebut mengetahui apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh karakter-karakter tersebut. Mungkin bisa analogikan sebagai reporter di cerita pembunuhan
Contoh sudut pandang penceritaan Kutipan 1 SAKIT GIGI Tiba-tiba datangnya, tiada disangka-sangka. Memang dari dulu saya sering ditimpa sakit gigi. Jadi, sebetulnya tidak bisa saya katakan, sakit gigi sekali ini tiada saya sangka-sangka, apalagi dalam kaadaan keluarga saya banyak yang sering sakit gigi, tetapi yang muda-muda saja. Keluargaku yang tua-tua masih suka makan sirih.
................................................................................................................................... (Adinata, Indonesia Th II Agustus-Sepetember)
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 19 -
Kutipan II HARI TENANG DI TAMAN GERSANG .................................................................................................................................... Sang ibu tak lagi seperti di waktu sakitnya, ketika ia walaupun lesu, masih mempunyai daya gerak yang biasa. Sekarang ia dalam sehari hanya omomng satu dua kata, itupun dengan bisikan lembut, nyaris tak terdengar. Makanya yang hanya tiga empat sendok itu dengan susah payah harus disuapkan oleh anaknya dengan paksaan halus. (Trisno Sumadjo)
Cermati cerpen berikut ! Lelaki yang Menangkap Rembulan Desember 7th, 2006 by lubisgrafura IA DUDUK di atas batu besar. Hanya dengan memakai celana pendek, bertelanjang dada, dan sehelai sarung yang diselempangkan ke bahu. Dingin angin malam, gesekan daun dengan ranting kering sama sekali tak dihiraukan. Wajahnya legam menengadah ke langit memandang bulan sebentuk perahu yang berlayar di balik awan. Tangan kanannya memegang erat sebuah jaring. “Aku pasti bisa menangkapmu.” Laki-laki itu meloncat dari batu besar tempat duduknya. Cahaya bulan melukis bayangan sesosok lelaki di atas tanah. Bayangannya lebih pendek dari tubuh aslinya. Ia hanya setinggi satu setengah meter. Kepala bulatnya tersangga leher tembem di atas tubuhnya yang lemu. Ia selalu membuat gerakan mematahkan leher ke arah kanan. Orang-orang desa menyebutnya pendono kebiasaan buruk. Sepasang kaki telanjang berlari di atas tanah. Tangan kanannya menggapaigapai ke langit dengan jaring yang dipegang erat. Semakin kencang ia berlari, semakin cepat bulan menghidar dari jaringnya. Ketika ia menghentikan langkah sepasang kaki telanjangnya, bulan sebentuk perahu itu ikut berhenti dan memandang ke arahnya. “Bulan,” seru lelaki pendek sambil terengah-engah “suatu hari aku pasti bisa menangkapmu.” *** LELAKI pendek itu tinggal bersama seorang perempuan tua yang melahirkan lelaki pendek: Poyo. Tidak ada arti khusus, mengapa perempuan itu memberi nama sependek tubuh anaknya. Yang ia tahu lelaki yang tumbuh dengan air susunya itu memiliki arti yang istimewa baginya, walaupun ia memiliki kelainan fisik dan mental.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 20 -
Dalam melewati hari, mereka hidup di sebuah rumah berdinding bambu. Untuk keperluan makan sehari-hari ibunya harus mengasak padi di sawah yang baru saja disiangi. Walaupun demikian perempuan itu tak pernah meratapi hidup dengan kesedihan. Dirinya selalu menterjemahkan segala penderitaan tentu akan memiliki akhir. Beberapa hari yang lalu dirinya dipanggil oleh Marsudi untuk tanda tangan. Kata Marsudi, orang miskin seperti dirinya akan mendapatkan sepetak tegal. Tegal yang sekarang ditanami morbei oleh perhutani sesungguhnya adalah tanah milik tetua desa pada zaman Belanda. Bukti itu ada di Supiran, untuk mendapatkan hak tegal dirinya bersama beberapa orang harus menandatangani surat perjanjian, begitulah terang Marsudi kepadanya. Ia manut saja, lha wong banyak tetangganya yang ikut juga. “Poyo pasti dapat menangkap bulan” kata lelaki pendek sambil mengangkat kedua bahunya. “Kalau makan jangan banyak omong” “Tapi Poyo ingin telur rebus.” “Sudah, makan saja sambal dan nasinya itu.” “Poyo mau tangkap bulan!” “Bulan itu tak bisa ditangkap. Sudah, habiskan nasimu!” “Biar!” Poyo berdiri kemudian mengambil jaring yang menyelempit di dinding bambu ”Pokoknya Poyo mau tangkap bulan.” “Poyo, kembali!” Lelaki pendek itu tak menghiraukan perkataan ibunya. Perempuan itu hanya bisa menggelengkan kepala sambil memandang nasi Poyo di alumunium yang tak disentuhnya sama sekali. Apabila anaknya berlaku seperti itu ia tak bisa melarangnya. Ia tahu benar bahwa tak lama lagi anaknya akan kembali dengan wajah yang murung kemudian menyusul tidur disampingnya. *** SAMBIL mengayunkan jaringnya ke atas, lelaki itu berlari mengejar bulan. Bayangan tubuhnya yang tergambar di bingkai tanah selalu menemani dirinya berlari. Semakin cepat ia berlari, maka semakin cepat pula bulan menghindar dari pandangannya. Kemudian dengan nafas terengah-engah akan menyumpahi bulan di atas sana. “Dengarkan aku,” kata lelaki itu sambil terus menatap bulan “aku pasti bisa menangkapmu suatu saat.” Lelaki itu meloncat dari batu berjalan menuju rumah Pak Haji Rahman. Dirinya suka menatap wajah Diyanti, putri pak haji, dari balik pohon jambu karena wajahnya memendar di kegelapan bagai rembulan sebentuk belahan semangka. Apalagi ketika ia melihat Diyanti memakai kerudung ketika pulang ngaji.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 21 -
Malam ini ia harus membiarkan bulannya tetap mengapung jauh di langit kelam. Setelah menyelempitkan jaringnya di dinding bambu, ia perhatikan ibunya yang tengah tertidur di balai bambu. Di sampingnya ada sebuah meja dengan ublik yang menyala redup karena minyak tanahnya hampir kering. Ia menyusul tidur di samping ibunya. *** SIANG itu Poyo bersama ibunya menyusuri tegal yang telah diterimanya dari Tim Sukses. Begitulah orang-orang menyebutnya. Sudikun, anggota Tim Sukses, menjelaskan kepadanya bahwa tegal itu sudah menjadi hak milik warga desa. Uang yang telah dikumpulkan dalam buntalan kain yang tersimpan di bawah bantal itu kini telah menjadi batang-batang jagung yang tumbuh di tegal miliknya. Perempuan itu tersenyum melihat usia jagung yang telah lewat satu bulan. Ia melihat tunas-tunas daun hijau tumbuh di batangnya. Dua bulan kedepan ia pasti sudah dapat memetik jagung yang tumbuh di tanah tegal miliknya. Perempuan itu juga masih ingat kata-kata Marsudi ketika ia menandatangani surat perjanjian sambil menyerahkan beberapa puluh rupiah, yang kata mereka untuk administrasi, bahwa apapun nanti yang akan terjadi dirinya harus tetap menanam di tegal, walaupun perhutani melarangnya. Tegal ini sudah menjadi milik warga dan untuk urusan sertifikat masih dalam proses pengadilan, tambah lelaki yang menjadi ketua Tim Sukses. Ketika ia menatap tanah seluas puluhan hektar, ia teringat kembali penjelasan Tim Sukses bahwa dirinya bersama warga lain akan mendapatkan lagi jumlah yang lebih banyak dari sekarang. Asalkan warga mau mendukung kegiatannya, maka tak lama tegal itu akan menjadi milik mereka. Dirinya sangat bersyukur bahwa Allah telah memberikan rejeki yang cukup baginya.
Kebahagiaan
ini
telah
menambah
keyakinannya
bahwa
Allah
menyayangi hambanya yang sabar dan berusaha. Allah akan memberikan rejeki pada saat yang tak pernah diduga. Ia tak mempersoalkan seperti sebagian warga yang benci perhutani. Asal dia bisa menggarap tegal, baginya sudah lebih dari cukup, tak perlulah memusuhi perhutani yang kata sebagian warga adalah pemeras rakyat. Semalam, Marsudi datang kembali ke rumahnya dan ke beberapa tetangga menjelaskan bahwa sertifikat tegal belum bisa jadi. Tim Sukses harus segera ke pengadilan pusat untuk mengalahkan pihak perhutani yang tak mau melepas tegal. Perempuan itu sudah tahu bahwa dirinya harus menyerahkan uang lagi untuk urusan pengadilan. Kali ini Marsudi meminta sejumlah seratus limapuluh per orang, ia tak punya uang sebanyak itu. Namun, Marsudi adalah orang baik dalam pikirannya karena kekurangan itu dapat dicicil di kemudian hari. Seorang tetangga di tegal lari ke arahnya dengan tergesa-gesa.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 22 -
“Kita harus mbantu Tim Sukses demo di pengadilan.” “Sekarang?” Dengan sepasang kaki telanjang perempuan itu mengajak anaknya untuk segera pulang, karena dirinya harus ikut tetangga untuk ke pengadilan. *** POYO menatap jagung yang dulu ditanamnya, kini telah dilindas-tuntas oleh sebuah mesin besi. Rata dengan tanah. Warga desa yang pernah menanam di tegal
menatap
haru
tanaman
mereka.
Kebencian,
kemarahan,
bingung,
ketakberdayaan, dan kepasrahan tampak di wajah petani-petani desa yang kini menundukkan kepala menatap tanah. Beberapa puluh polisi berada di sana, juga seseorang pemuda yang mengarahkan sebuah kamera. Anak-anak tersenyum sambil bergaya, seolah mereka akan masuk tv. Seorang polisi tengah berbicara di depan mereka. “Bapak-bapak dan ibu-ibu apa yang telah kalian lakukan itu adalah melanggar hukum. Tegal ini adalah milik pemerintah. Sebenarnya pemerintah bersama masyarakat menggarap tegal ini dalam program PHBN. Penggarapan Hutan Bersama Negara. Masyarakat punya hak garap bukan hak jual seperti yang telah dijanjikan oleh Tim Sukses. Apalagi mau menandatangani pernyataan kalau saudara-saudara telah menggarap tegal ini selama 40 tahun. Itu namanya penipuan. Seharusnya bapak dan ibu menolak memberikan dana Tim Sukses untuk menuntut perhutani di pengadilan. Itu pelanggaran kepada negara dan hukumannya berat. Perhutani akan mengganti tanaman yang kini dibabat. Pada saatnya nanti saudara-saudara sekalian juga akan diberi hak garap tegal sesuai dengan jatah masing-masing.” *** BULAN sebentuk perahu masih mengapung di langit malam. Bagaimana dirinya yang kecil ini bisa terbang, memetiknya, dan memasukkan ke dalam jaring. Poyo berfikir sambil memandangi bulan di atas batu besar. Kepalanya bergerak melukis wajah bulan. Ia teringat perkataan ibunya sebelum dirinya meninggalkan rumah. “Kamu tak usah sedih seperti itu, kita musti bersyukur apa yang diberikan Allah untuk kita. Mulai minggu depan kita bisa menanam lagi di tegal. Tadi pak RT ngasih kartu garap kepada emak.” Laki-laki itu mengangkat jaringnya dan mengarahkan ke wajah bulan, seolaholah bulan itu benar-benar masuk ke dalam jaringnya. Ia melonjak-lonjak di atas batu dan berteriak kegirangan. “Aku
berhasil,
aku
berhasil.
Sudah
aku
katakan
aku
pasti
bisa
menangkapmu.” Ia berniat akan memberitahu ibunya tentang bulan yang baru saja masuk ke dalam jaringnya. Namun tiba-tiba ia membatalkan niatnya. Wajahnya kembali
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 23 -
muram, dan ia duduk lagi di atas batu besar sambil memandang bulan sebentuk perahu yang berlayar di balik awan.(Sumber http://www. Cerpen Lubis Grafura)
Tagihan 1 1. Setelah membaca cerpen di atas, kalian dapat mengurutkan peristiwa-peristiwa dalam cerpen ” Lelaki yang Menangkap Rembulan”. Temukan peristiwaperistiwa yang ada dalam cerpen tersebut! No Peristiwa dalam cerpen
Uraian peristiwa
1
.................................................................
.........................................................
.................................................................
........................................................
.................................................................
..........................................................
.
..........................................................
.................................................................
..........................................................
.
..........................................................
.................................................................
..........................................................
.
..........................................................
.................................................................
..........................................................
.................................................................
..........................................................
2 3 4 5
................................................................. . ................................................................. ................................................................. .
2. Coba Anda memberikan kritik pada cerpen tersebut mengenai budaya tentang baik dan buruk, benar dan salah yang dianut oleh gambaran masyarakat dalam cerita ! ..................................................................................................................................... Tugas kelompok ! Diskusikan hal-hal berikut untuk memahami cerpen di atas berkaitan dengan : a.
Siapakah para pelaku cerpen tersebut?
b.
Sebutkan seting cerita yang berhubungan dengan waktu dan tempat !
c.
Babagimanakah bahasa yang dipakai penulis dengan majas dan ungkapan?
d.
Bagaimana alur cerita tersebut ? Gambarkan pola alurnya
e.
Pesan apakah yang disampaikan penulis lewat cerpennya?
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 24 -
STANDAR KOMPETENSI
: 3. Membaca Memahami cerpen dan puisi melalui kegiatan membaca kritis
KOMPETENSI DASAR
: 3.2 Menganalisis puisi yang dianggap penting pada setiap periode untuk menemukan
standar budaya yang dianut
masyarakat INDIKATOR
:
•
Memberikan contoh puisi sebagai perwakilan setiap periode (tergolong penting)
•
Menunjukkan majas yang terkandung dalam puisi
•
Menunjukkan makna konteks dalam majas
•
Menjelaskan kata bermakna simbol/lambang
•
Menunjukkan citraan dalam larik puisi
•
Menyimpulkan nilai-nilai budaya dalam puisi
•
Menyimpulkan nilai-nilai dalam puisi.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 25 -
MATERI
: Majas dan Makna dalam Puisi
Macam-macam makna dalam puisi : 1. Makna Lugas Lugas artinya polos, bersahaja, murni,sebenarnya. Makna luga artinya makna yag sebenarnya atau dengan istilah lain disebut denotasi. Lawannya konotasi atau makna tambahan. 2. Makna Kias Pemakaian makna kias dapat membantu dan merangsang imajinasi atau daya bayang pembaca untuk melukiskan apa yang sedang dibacanya itu dalam angan-angan sendiri. Memakai kata-kata kias akan menghasilkan makna kias yang cermat, tajam, dapat membantu pengimajian yang jelas lagi hidup. 3. Makna Lambang Ada bebarapa kata kias yang menghasilkan makna lambang atau makna simbolis. Kita tahu apa yang dilambangkan oleh ”merah putih”, ”banteng”, ”kapas”, ”padi”, dan sebagainya. 4. Makna utuh Yang dimaksud makna utuh ialah makna lengkap dari sebuah puisi yang sedang kita telaah. Tang tahu dengan tepat makna utuh sebuah puisi, tentu pengarangnya sendiri. Pemba hanya dapat semaksimal mungkin mendekati makna utuhnya. Hakikat puisi terdiri dari empat hal pokok, yaitu 1. Sense (tema, arti) Sense atau tema adalah pokok persoalan (subyek matter) yang dikemukakan oleh pengarang melalui puisinya. Pokok persoalan dikemukakan oleh pengarang baik secara langsung maupun secara tidak langsung (pembaca harus menebak atau mencari-cari, menafsirkan). 2. Feling (rasa) Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang dikemukakan dalam puisinya. Setiap penyair mempunyai pandangan yang berbeda dalam menghadapi suatu persoalan. 3. Tone (nada) Yang dimaksud tone adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat karyanya pada umumnya. Terhadap pembaca, penyair bisa bersikap rendah hati, angkuh, persuatif, sugestif. 4. Intention (tujuan) Intention adalah tujuan penyair dalam menciptakan puisi tersebut. Walaupun kadangkadang tujuan tersebut tidak disadari, semua orang pasti mempunyai tujuan dalam
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 26 -
karyanya. Tujuan atau amanat ini bergantung pada pekerjaan, cita-cita, pandangan hidup, dan keyakinan yang dianut penyair Untuk mencapai maksud tersebut, penyair menggunakan sarana-sarana. Sarana-sarana tersebutlah yang disebut metode puisi. Metode puisi terdiri dari 1. Diction (diksi) Diksi adalah pilihan atau pemilihan kata yang biasanya diusahakan oleh penyair dengan secermat mungkin. Penyair mencoba menyeleksi kata-kata baik kata yang bermakna denotatif maupun konotatif sehingga kata-kata yanag dipakainya benarbenar mendukung maksud puisinya. 2. Imageri (imaji, daya bayang) Yang dimaksud imageri adalah kemampuan kata-kata yang dipakai pengarang dalam mengantarkan pembaca untuk terlibat atau mampu merasakan apa yang dirasakan oleh penyair. Maka penyair menggunakan segenap kemampuan imajinasinya, kemampuan melihat dan merasakannya dalam membuat puisi. Imaji disebut juga citraan, atau gambaran angan. Ada beberapa macam citraan, antara lain a.Citra penglihatan, yaitu citraan yang timbul oleh penglihatan atau berhubungan dengan indra penglihatan b. Citra pendengaran, yaitu citraan yang timbul oleh pendengaran atau berhubungan dengan indra pendengaran c.Citra penciuman dan pencecapan, yaitu citraan yang timbul oleh penciuman dan pencecapan d. Citra intelektual, yaitu citraan yang timbul oleh asosiasi intelektual/pemikiran. e.Citra gerak, yaitu citraan yang menggambarkan sesuatu yanag sebetulnya tidak bergerak tetapi dilukiskan sebagai dapat bergerak. f. Citra lingkungan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran selingkungan g. Citra kesedihan, yaitu citraan yang menggunakan gambaran-gambaran kesedihan Bahasa dalam Puisi : 1. Kata-kata kongkret) adalah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama tetapi secara konotatif mempunyai arti yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi pemakaiannya. Slametmulyana menyebutnya sebagai kata berjiwa, yaitu kata-kata yang telah dipergunakan oleh penyair, yang artinya tidak sama dengan kamus. 2. Figurative language (gaya bahasa)
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 27 -
Adalah cara yang dipergunakan oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan imaji dengan menggunakan gaya bahasa, perbandingan, kiasan, pelambangan dan sebagainya. Jenis-jenis gaya bahasa antara lain a. perbandingan (simile), yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, sebagai, bak, seperti, semisal, umpama, laksana, dll. b. Metafora, yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain tanpa mempergunakan kata-kata pembanding. c. Perumpamaan epos (epic simile), yaitu perbandingan yang dilanjutkan atau diperpanjang dengan cara melanjutkan sifat-sifat perbandingannya dalam kalimat berturut-turut. d. Personifikasi, ialah kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia di mana benda mati dapat berbuat dan berpikir seperti manusia. e. Metonimia, yaitu kiasan pengganti nama. f. Sinekdoke, yaitu bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang penting untuk benda itu sendiri. g. Allegori, ialah cerita kiasan atau lukisan kiasan, merupakan metafora yang dilanjutkan. 1. Rhythm dan rima (irama dan sajak) Irama ialah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembutnya ucapan bunyi bahasa dengan teratur. Irama dibedakan menjadi dua, a. Metrum, yaitu irama yang tetap, menurut pola tertentu. b. Ritme, yaitu irama yang disebabkan perntentangan atau pergantian bunyi tinggi rendah secara teratur. Irama menyebabkan aliran perasaan atau pikiran tidak terputus dan terkonsentrasi sehingga menimbulkan bayangan angan (imaji) yang jelas dan hidup. Irama diwujudkan dalam bentuk tekanan-tekanan pada kata. Tekanan-tekanan pada kata dalam puisi dibedakan menjadi tiga, a. Dinamik, yaitu tyekanan keras lembutnya ucapan pada kata tertentu. b. Nada, yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. c. Tempo, yaitu tekanan cepat lambatnya pengucapan kata. Rima adalah persamaam bunyi dalam puisi. Dalam rima dikenal perulangan bunyi yang cerah, ringan, yang mampu menciptakan suasana kegembiraan serta kesenangan. Bunyi semacam ini disebut euphony. Sebaliknya, ada pula bunyi-bunyi yang berat, menekan, yang membawa suasana kesedihan. Bunyi semacam ini disebut cacophony. Berdasarkan jenisnya, rima dibedakan menjadi
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 28 -
a. rima sempurna, yaitu persama bunyi pada suku-suku kata terakhir. b. Rima tak sempurna, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada sebagian suku kata terakhir. c. Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada dua kata atau lebih secara mutlak (suku kata sebunyi) d. Rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku akhir terbuka atau dengan vokal sama. e. Rima tertutup, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada suku kata tertutup (konsonan). f. Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bunyi awal kata pada baris yang sama atau baris yang berlainan. g. Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada asonansi vokal tengah kata. h. Rima disonansi, yaitu persamaan bunyi yang terdapaat pada huruf-huruf mati/konsonan. Berdasarkan letaknya, rima dibedakan: a. Rima awal, yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada awal baris pada tiap bait puisi. b. Rima tengah, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di tengah baris pada bait puisi c. Rima akhir, yaitu persamaan bunyi yang terdapat di akhir baris pada tiap bait puisi. d. Rima tegak yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada bait-bait puisi yang dilihat secara vertikal e. Rima datar yaitu persamaan bunyi yang terdapat pada baris puisi secara horisontal f. Rima sejajar, yaitu persamaan bunyi yang berbentuk sebuah kata yang dipakai berulang-ulang pada larik puisi yang mengandung kesejajaran maksud. g. Rima berpeluk, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama dan larik keempat, larik kedua dengan lalrik ketiga (ab-ba) h. Rima bersilang, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama antara akhir larik pertama dengan larik ketiga dan larik kedua dengan larik keempat (ab-ab). i. Rima rangkai/rima rata, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir semua larik (aaaa) j. Rima kembar/berpasangan, yaitu persamaan bunyi yang tersusun sama pada akhir dua larik puisi (aa-bb) k. Rima patah, yaitu persamaan bunyi yang tersusun tidak menentu pada akhir larik-larik puisi (a-b-c-d) Tagihan 1 1.
Citraan apa yang dominan dalam penggalan puisi di bawah ini! a.
laksana bintang berkilat cahaya,
di atas langit hitam kelam, sinar berkilau cahya matamu,
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 29 -
menembus aku ke jiwa dalam (Sebagai Dahulu, Aoh Kartahadimadja) b.
Dua puluh tiga matahari
Bangkit dari pundakmu Tubuhmu menguapkan bau tanah (Nyanyian Suto untuk Fatima, Rendra) c. Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang Menyinggung muram, desir hari lari benerang Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak Dan kini, tanah, air tidur, hilang ombak (Senja di Pelabuhan Kecil, Chairil Anwar) Jawab : a. ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... b. ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... c. ............................................................................................................................... 2.
Gaya bahasa apakah yang dominan dalam penggalan puisi di bawah ini! a.
Betsyku bersih dan putih sekali
Lunak dan halus bagaikan karet busa. Rambutnya merah tergerai Bagai berkas benang-benang rayon warna emas. Dan kakinya sempurna Singsat dan licin Bagaikan ikan salmon (Rick dari Corona, Rendra) b.
Engkau ibarat kolam di tengah-tengah belukar
Berteriak-teriak tenang Membiarkan nyiur sepasang Berderminkan diri ke dalam Airmu … (Engkau, Walujati) c.
Aku sudah saksikan
Senja kekecewaan dan putus asa yang bikin tuhan Juga turut tersedu Membekukan berpuluh nabi, hilang mimpi dalam kuburnya. (Fragment, Chairil Anwar) Jawab :
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 30 -
a. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… b. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… c. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 3. Rima jenis manakah yang terdapat dalam penggalan puisi di bawah ini! a. Seruling di pasir tipis, merdu Antara gundukan pepohonan pina Tembang menggema di dua kaki Burangrang – Tangkaubanperahu (Tanah Kelahiran, Ramadhan KH) b. Tetapi istriku terus berbiak Seperti rumput di pekarangan mereka Seperti lumut di tembok mereka Seperti cendawan di roti mereka Sebab bumu hitam milik kami. Tambang intan milik kami Gunung natal milik kami (Afrika Selatan, Subagio Sastrowardjoyo)
4. apakah makna puisi yang terdapat dalam penggalan puisi di bawah ini? 5. Apakah pokok persoalan yang ingin dikemukakan pengarang dalam penggalan puisi di bawah ini? a. Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerlu lagu Menarik menari seluruh aku (Sajak Putih, Chairil Anwar) b. Maka dalam blingsatan Ia bertingkah bagai gorilla Gorilla tua yang bongkok Meraung-raung Sembari jari-jari galak di gitarnya Mencakar dan mencakar Menggaruki rasa gatal di sukmanya (Blues Untuk Bonnie, Rendra) Jawab :
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 31 -
a. ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... b. ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... Tagihan II Cermatilah puisi di bawah ini, dan jawablah pertanyaaan-pertanyaan berikut ini ! 1.
Tergolong puisi periode angkatan berapakah puisi di bawah ini?
Kemukan alasanmu dengan logis ! 2.
Tuliskan majas-majas yang terdapat dalam puisi tersebut !
CERITA BUAT DIEN TAMAELA (Chairil Anwar)
Beta Pattirajawane Yang dijaga datu-datu Cuma satu. Beta Pattirajawane Kikisan laut Berdarah laut. Beta Pattirajawane Ketika lahir dibawakan Datu dayung sampan. Beta pattirajawane, menjaga hutan pala. Beta api di panta. Siapa mendekat Tiga kali menyebut beta punya nama. Dalam sunyi malam ganggang menari Menurut beta punya tifa, Pohon pala, badan perawan jadi Hidup sampai pagi tiba. Mari menari! Mari beria! Mari berlupa! Awas jangan bikin beta marah Beta bikin pala mati, gadis kaku Beta kirim datu-datu! Beta ada di malam, ada di siang Irama ganggang dan api membakar pulau … Beta Pattirajawane Yang dijaga datu-datu
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 32 -
Cuma satu. BALADA TERBUNUHNYA ATMO KARPO (WS Rendra)
Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang Segenap warga desa mengepung hutan itu Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri Satu demi satu yang maju terhadap darahnya Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka. ---Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal! Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa. Majulah Joko Pandan! Di mana ia? Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa. Anak panah empat arah dan musuh tiga silang Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang. ---Joko Pandan! Di mana ia! Hanya padanya seorang kukandung dosa. Bedah perutnya atapi masih setan ia Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala Joko Pandan! Di manakah ia! Hanya padanya seorang kukandung dosa. Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan Segala menyibak bagi reapnya kuda hitam Ridla dada bagi derinya dendam yang tiba. Pada langkah pertama keduanya sama baja. Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka. Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka Pesta abulan, sorak sorai, anggur darah Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang Ia telah membunuh bapanya.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 33 -
STANDAR KOMPETENSI :
Menulis
4. Menguasai huruf Arab-Melayu untuk kegiatan transliterasi/transkripsi dan telaah naskah lama KOMPETENSI DASAR
: 4.1 Mengalihkan teks aksara Arab-Melayu ke dalam aksara Latin
INDIKATOR
:
Menulis kata-kata dengan huruf Arab Melayu Mengalihkan teks beraksara Arab Melayu ke dalam aksara Latin MATERI
: Mengenal Aksara Arab Melayu
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 34 -
Aksara Arab banyak terdapat dalam naskah sastra lama. Naskah-naskah tersebut tersimpan di Museum Nasional. Pada saat ini hruf Arab Melayu sudah hampir punah. Padahal huruf tersebut pernah dipakai sebagai huruf di Indonesia. Naskah-naskah yang bertuliskan aksara Arab Melayu itu jumlahnya banyak sekali. Beberapa bnaskah yang dimaksudkan itu antara lain : 1. Hikayat Bayan Budiman 2. Hikayat Gulam 3. Hikayat Seribu Satu Malam 4. Hikayat Indra Maulana
5. Hikayat Hang Tuah 6. Hikayat pujangga Indra Majendra Untuk mengenal huruf-huruf Arab Melayu, berikut ini akan dipaparkan aksara Arab Melayu yang dipakai di Indonesia. Membaca dan Menulis Huruf Arab Melayu Nama huruf
Berdiri
Di akhir
Di tengah
Di awal
A (alif)
ا
ا
ا
ا
B (ba)
ب
ب
ﺑ
ﺑ
C (ca)
چ
ﺞ
ﺠ
ﺠ
D (dal)
د
د
د
د
G (ga)
ڬ
كا
ﻛ
ڬ
H (ha)
ح
ﺢ
ﺣ
ﺣ
Kh (kha)
خ
ﺦ
ﺧ
ﺧ
J (jim)
ج
ﺞ
ﺠ
ﺠ
L (lam
ل م ن ف
ل م ن ف
ل ﻣ ﻧ ﻓ
ل ﻣ ﻧ ﻓ
ﺹ ق
ﺹ ق
ﺼ ﻗ
ﺼ ﻗ
M (mim) N (nun) F (fa) P (pa) S (so) Q/ K (qaf)
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 35 -
R (ra) S (si) Sy (sya) W/ U (waw) Y/ I (i/a) Z (za) Ny (nya) Ng (nga) D (da) Z (zai) A (ain) T (ta) T (tha) K (ka)
ر س ش و ي ظ ث ڠ ض ز ع ت ط ك
ر س ش و ي ظ ث
ر ﺳ ﺷ و ﻳ ظ ﺛ
ر ﺳ ﺷ و ﻳ ظ ﺛ
ض ز ع ت ط ك
ﻀ ز ﻌ ﺘ ط ﻛ
ﻀ ز ﻋ ﺘ ط ﻛ
Dari tabel di atas kita mengetahui bahwa ada empat posisi huruf dalam aksara Arab Melayu, yaitu posisi berdiri sendiri, posisi di akhir kata, posisi di tengah kata, dan posisi di awal kata. Posisi huruf “berdiri sendiri” dipakai jika huruf itu tidak dapat dihubungkan atau disambung dengan huruf yang ada di depan dan dibelakangnya. Posisi huruf “di akhir kata” dipakai jika huruf tersebut dapat dihubungkan dengan huruf yang ada di depannya. Posisi huruf “di tengah kata” dipakai jika huruf itu harus dihubungkan dengan huruf yang ada di depan dan di belakangnya. Kita hendak menulis kata bercerita. Terlebih dahulu kita menulis huruf konsonan satu persatu. Huruf yang digunakan ialah huruf b
ت
( ) ب, r ( ) ر, c ( ) ج,
r(
ر
), dan t (
) Dalam hubungan ini, huruf b harus berposisi “di awal kata” dan huruf t harus berposisi
“diakhir kata”. Jadi, huruf-huruf tersebut dapat di tulis eperti berikut ini :
ب
b di awal kata r di tengah kata
ر
huruf r dalam posisi di tengah kata sama dengan posisi di akhir kata. Jadi huruf r tidak dapat dihubungkan dengan huruf di belakangnya. Oleh karena itu, huruf berikutnya atau huruf di belakang r hendaknya berposisi “di awal kata”
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 36 -
ج
c di awal kata
sebetulnya huruf c terletak pada posisi “di posisi tengah kata”. Akan tetapi, huru r yang mendahuluinya berada pada posisi “di akhir kata”. Oleh sebab itu, huruf c berposisi “di awal kata”.
ر
r di tengah kata
posisi r ini sama dengan posisi t “di akhir kata.” t di akhir kata
.
ت
jadi, kata bercerita akan di tulis sebagai berikut. Huruf Vokal
أatau ا
1. A
=
2.
=
اي
3. U , o, au
=
او
4. E (pepet)
=
ا
i, e, ai
Tagihan 1 Tulislah dengan aksara Arab Melayu kata-kata berikut ini 1. belajar
=
................................................................................................
2. berlari
=
................................................................................................
3. melarang
=
...............................................................................................
4. selamat
=
...............................................................................................
5. kelapa
=
................................................................................................
6. menerima
=
................................................................................................
7. mereka
=
...............................................................................................
8. rikuh
=
...............................................................................................
9. riba
=
................................................................................................
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 37 -
10. derita
=
................................................................................................
Tagihan 2 Baca dan tulislah kata-kata berikut ke dalam tulisan Latin!
. اوﺳاه
1
. اﻣيرن
2
. ﺳندﻳري
3
4.
ﻣنر ﻳم
ﺳنتايء
5.
. ﻛاﻳو
6
. تتا ﻓي
7 8.
د تمفرا 9.
STANDAR
KOMPETENSI:
4.
Menguasai
huruf
Arab-Melayu
ﺑواي
10.
درو ﻣنه
untuk
kegiatan
transliterasi/transkripsi dan telaah naskah lama KOMPETENSI DASAR
:
4.2 Menulis kembali cuplikan sastra Indonesia klasik dari teks berhuruf Arab-Melayu ke dalam huruf Latin
INDIKATOR
:
•
Menulis kalimat dengan huruf Arab Melayu
•
Menulis kembali kutipan sastra Indonesia klasik dari teks berhuruf Arab-Melayu ke dalam huruf Latin
•
Menulis inti kutipan sastra Indonesia klasik dalam beberapa kalimat dengan aksara Arab Melayu
MATERI
: Pengalihaksaraan Huruf Arab Melayu
Di muka kita telah belajar bagaimana kaidah struktur kata bahasa Arab Melayu. Kali ini kita akan belajar bagaimana mengalihaksarakan huruf Arab ke dalam bahasa Indonesia.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 38 -
Pengalihaksaraan ialah mengalihkan suatu wacana Tata tulis huruf Arab Melayu • kaidah struktur bahasa Arab Melayu • kaidah struktur bahasa Indonesia Coba perhatikan wacana berikut !
ﺳمواث ﻧاﻳك. الغكه ﺳنغث هاتي ﻛمي.ﻓد ﺑولن جوﻧي ﻛمي ﻣنرﻳم رﻓرا ﻛمي ﺑرارﻧﺠان اﻛن ﺑرلبور ﻛو ﻓنتايء. ﺳمواث ﺳنغ ﺳكل.ﻛلهس. Pengalihaksaraan pada wacana di atas dapat kita lakukan sebagai berikut: Pada bulan Juni kami menerima rapor. Alangkah senangnya hati kami semua naik kelas. Semuanya senang sekali. Kami berencana akan berlibur ke pantai. Huruf Saksi Yang harus kita pahami ada huruf saksi yaitu huruf yang dapat dipakai untuk melambangkan vokal. Huruf saksi itu diperlukan agar aksara Arab Melayu itu tidak sukar untuk dibaca. Tanpa huruf saksi tulisan Arab Melayu kadang-kadang tidak dapat dibaca. Huruf yang dapat dipakai sebagai vokal adalah huruf ( ) اuntuk huruf (a), huruf ()ي, untuk vkal (i), dan huruf ( ) وuntuk vokal (u) Huruf saksi dipakai pada suku kata terbuka, terutama suku kedua dari belakang. Contoh berikut ini adalah contoh huruf saksi yang terdapat dalam aksara Arab Melayu. Tanah
=
تاﻧه
Mawar
=
ﻣاور
Hutan
=
هوتن
Rumah
=
روﻣه
Huruf Saksi di Awal Kata Huruf saksi juga dipakai dalam menuliskan kata yang diawali dengan huruf vokal. Dalam menulis vokal pada posisi awal kata, dipakai huruf saksi sebagai berikut : a. untuk melambangkan a, kita harus memakai huruf ) ) اatau ( ) ءseperti pada kata (akan) dan
اﻛن
( المalam)
b. untuk melambangkan i, kita harus menggunakan huruf ( ) اdan huruf ( ) يseperti pada kata
( اﻛنikan).
c. untuk melambangkan u, kita harus memakai huruf ( ) اdan huruf ( ) و, seperti pada kata
اولر
(ular)
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 39 -
Tagihan 1 Coba alihaksarakan kalimat-kalimat di bawah ini ke dalam aksara Latin! 1.
ٍﺳتاهن ﺳوده ﺳاي ﺑر ﺳكوله
....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... 2.
ﺳاي ﺑلم ﻣليهت اﻛرﺑحر
....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... 3.
اﻳن ﻳبا تغ ﻓنسل ﻓوته
....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... 4.
ﻣيﺞ اﻳن تر ﺑياوت دار ﻛاﻳو
....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... 5.
ﻛيت تيد ﻗداﻓت ﻣتولس ﺳورت
....................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................
Tagihan 2 Tulislah kalimat-kalimat berikut ke dalam aksara Arab Melayu ! 1.
Ibu akan pergi bersama Ayu dan Sali.
2.
Mereka pergi mengunjungi paman di kampung
3.
Ibu akan membawa makanan dan barang berguna untuk di kampung
4.
Puspa siswa kelas dua belas bahasa
5.
Ibu Seni Asiati adalah guru kami yang mengajar di kelas
6.
Rumah ibu Seni Asiati di jalan Sungai Kendal sekelilingnya sawah yang luas
7.
Sekolah kami adalah sekolah yang hebat dan disegani sekolah lain
8.
Ada bunga mawar di halaman rumah Ibu Seni Asiati
9.
Bunga mawar itu sangat indah dan harum sekali
10.
Warnanya merah dan terdapat dua tangkai bunga mawar di halaman itu
Tempat mengerjakan !
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 40 -
....................................................................................................................................................... .........................................................................................................................................
STANDAR KOMPETENSI :
Kesastraan
5. Memahami nuansa makna dalam nyanyian dan karya sastra KOMPETENSI DASAR
:
5.1 Menganalisis nuansa makna dalam nyanyian berbahasa
Indonesia INDIKATOR
:
•
Mengidentifikasi ragam makna dalam syair lagu Indonesia
•
Mengidentifikasi relasi makna dalam syair lagu Indonesia
•
Mengidentifikasi majas dalam syair lagu Indonesia
•
Mengidentifikasi komponen puisi dalam syair lagu Indonesia
•
Menjelaskan hubungan antarnuansa makna dengan isi lagu
MATERI
: Mengidentifikasi Ragam Makna dalam Syair Lagu Indonesia
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 41 -
Lagu-lagu yang berkembang di Indonesia sangat beragam dan peminatnya pun juga beragam, mulai dari pop, keroncong, dangdut, jazz, dan seterusnya. Kali ini Anda akan diajak membahas tentang salah satu syair lagu pop yang sempat menjadi hits beberapa tahun lalu. Cermati syair lagu pop berikut ini! Gerimis Musim penghujan Hadir tanpa pesan Bawa kenangan Lama t’lah menghilang Saat yang indah Dikau di pelukan Setiap nafasmu Adakah milikku oh.... Surya terpancar Dari wajah kita Bagai menghalau Mendung hitam tiba ... oh Sekejap badai datang Mengoyak kedamaian Segala musnah, lalu gerimis Langit pun menangis Kekasih Andai saja kau mengerti Harusnya kita mampu Lewati itu semua Dan bukan menyerah untuk berpisah Kekasih... Andai saja kau sadari Semua hanya Satu ujian ‘tuk cinta kita Dan bukan alasan Untuk berpisah Setelah membaca dan mencermati syair lagu pop di atas, tentu Anda dapat mengidentifikasi ragam makna yang terdapat di dalamnya. a.Ragam Makna Denotasi
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 42 -
Makna denotasi maksudnya adalah kata yang tidak mengalami perubahan makna, baik penambahan maupun pengurangan. Makna kata itu sesuai dengan konsep asal, apa adanya. Contoh: - mendung hitam tiba ... oh b. Ragam Makna Konotasi Makna konotasi maksudnya adalah makna kata yang didasarkan pada perasaan atau pikiran seseorang. Sering pula makna konotasi ini disebut dengan makna kias atau makna kontekstual. Contoh: - sekejap badai datang - mengoyak kedamaian 2. Mengidentifikasi Relasi Makna dalam Syair Lagu Pop Selain ragam makna, di dalam syair lagu yang berjudul Gerimis di atas juga terdapat berbagai relasi makna, di antaranya sebagai berikut. a. Makna Sinonim Sinomin adalah persamaan kata. Contoh dalam lagu Gerimis adalah: - hadir = datang - menghilang = lenyap/musnah - saat = waktu - indah = bagus/cantik - surya = mentari/matahari b. Makna Antonim Antonim maksudnya adalah kata yang mempunyai arti berlawanan. Contoh dalam lagu Gerimis adalah: - penghujan >< kemarau - hadir >< absen - tanpa >< dengan c. Makna Homonim Homonim maksudnya adalah kata-kata yang bentuk dan cara pelafalannya sama, tetapi memiliki makna yang berbeda. Contoh dalam lagu Gerimis adalah: - kata ujian merupakan homonim dari sebuah cobaan/musibah dan hasil dari menguji - kata badai merupakan homonim dari angin topan dan terdampar 3. Mengidentifikasi Majas dalam Syair Lagu Pop Majas merupakan bahasa kias yang dipakai untuk menciptakan efek tertentu. Fungsi majas adalah untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pembacanya. Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis majas, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan, dan majas penegasan atau perulangan. Dari keempat jenis majas ini, masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis majas.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 43 -
Kali ini Anda akan diajak mengidentifikasi jenis-jenis majas yang ada dalam syair lagu pop yang berjudul Gerimis. Oleh karenanya, cermatilah sekali lagi contoh syair lagu pop di atas! a. Majas Personifikasi Majas jenis ini biasanya membandingkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Contoh dalam lagu Gerimis adalah: - Musim penghujan hadir tanpa pesan - Mendung hitam tiba b. Majas Repetisi Maksudnya adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh dalam lagu Gerimis adalah: - Kekasih Andai saja kau mengerti Dan bukan menyerah untuk berpisah - Kekasih Andai saja kau sadari Dan bukan alasan untuk berpisah Refleksi Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ragam makna dalam syair lagu Indonesia, relaksi makna, majas, komponen puisi, dan menjelaskan hubungan antarnuansa makna dengan isi lagu. 1. Carilah teks syair dari penyayi Indonesia, boleh dari kaset, majalah musik, atau CD! 2. Baca teks tersebut dengan cermat! Analisislah nuansa maknanya dan temukan juga majas yang terkandung di dalamnya! Komponen puisi dan hubungannya antara nuansa makna dengan isi lagu! Nuansa Makna dalam Nyayian Berbahasa Indonesia Perpaduan sastra dengan seni musik adalah syair lagu pop. Banyak sekali puisi-puisi bernilai sastra yang berhasil dijadikan syair lagu pop. Sebagai contoh, puisi-puisi Taufiq Ismail seperti “Sajadah Panjang” dan “Rindu Rosul” berhasil digubah Bimbo menjadi lagu yang populer. Timbul pertanyaan, apakah syair-sayir lagu pop bernilai sastra? Jawabannya adalah kita perlu menganalisis ada tidaknya nilai-nilai sastra atay setidaknya ciriciri puitis pada syair lagu pop. Para penulis lagu tertentu tidak sembarang menulis yair lagu. Mereka harus memikirkan kaidah bahasa, rasa, nada, irama, dan rima agar mudah dan indah jika didengarkan. Keindagan sebuah lagi dapat jadi ditentukan pula oleh kedalaman filosofis syait
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 44 -
lagu itu. Nilai-nilai filosifis tersebut hanya akan dapat jika pengarang lagu mampu meramu kata-kata dan simbol bahasa lainnya menjadi sebuah kesatuan makna. Coba perhatikan syair lagu karya Ebiet G. Ade yang berjudul Berita Kepada Kawan! Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan Sayang engkau tak duduk di sampingku, kawan Banyak cerita yang mestinya kau saksikan Di tanah kering bebatuan Duh, duh…. Tubuhku terguncang di hempas batu jalanan Hati bergetar menambah kering rerumputan Perjalanan ini pun seperti jadi saksi Gembala kecil menangis sedih O… o… o…. Kawan coba dengar apa jawabnya Ketika ia kutanya mengapa? Ayah ibunya telah lama mati Ditelan benca tanah ini Sesampainya di laut Kukabarkan semuanya Kepada karang Kepada ombak Kepada matahari Tetapi semua diam Tetapi semua bisu Tinggal aku sendiri Terpaku menatap langit Barangkali di sana ada jawabnya Mengapa di tanahku terjadi bencana Mungjin Tuhan mulai bosan Melihat tingkah kita Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa Atau alam mulai enggan Bersahabat dengan kita Coba kita bertanta pada rumput yang bergoyang Hooo….. ho…. Mudahan-mudah syair lagu tadi membuat kita ingat akan berbuat baik kepada alam dan kepada sesama manusia. Identifikasi terhadap syair lagu di atas dapat kita ungkapkan sebagai berikut :
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 45 -
Penyair bisa dikatakan puitis karena ada beberapa kalimat yg tidak mudah untuk dapat dimengerti. Adapun komponen-komponen isinya adalah: Pemikiran: Penyair ingin menceritakan kepada kita tentang bencana alam. Perasaan: Penyair merasakan keheranan mengapa di tanahnya terjadi bencana? Imajinasi: Penyair mengimajinasikan rumput,matahari,ombak dlm lirik lagu yg dijadikan sebagai media bertanya. Dari syair tersebut mengingatkan kita agar tetap memelihara kelestarian alam.Dan harus sering mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.Kiamat Sudah dekat ” Hai wahai umat manusia bertobatlah karena kiamat sudah dekat “ Tagihan 1 Cermatilah teks syair lagu di berikut ini!
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 46 -
Cinta di ujung jala by Agnes Monica
Setiap tetes air mataku Telah kuberikan untuk kisahku Mengerti tapi tak dimengerti Cintaku telah di ujung jalan
Setiap kata dari bibirku Kadang tak sama dalam hatiku Tersenyum dalam hati menangis Cintaku telah di ujung jalan Reff : Aku sangat mengenalmu Aku juga cintaimu Tapi kau tak pernah Ada pengertian Ku senang ku sedih Kau tak mau tahu Aku sangat mengenalmu Dulu kau tak begitu Kau bintang di hatiku Jadilah yang ku mau Ku senang ku sedih Kau ada denganku Ku mengerti kau apa adanya Begitu pun kumau darimu Kau tahu rasanya diabaikan Cintaku telah di ujung jala Sebelum Cahaya (Don't Make Me Sad) by Letto
ku teringat hati yang bertabur mimpi kemana kau pergi cinta perjalanan sunyi engkau tempuh sendiri kuatkanlah hati cinta
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 47 -
ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja yang menemanimu sebelum cahaya ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra yang kan membelaimu cinta kekuatan hati yang berpegang janji genggamlah tanganku cinta ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri temani hatimu cinta ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja yang menemanimu sebelum cahaya ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra yang kan membelaimu cinta ku teringat hati yang bertabur mimpi kemana kau pergi cinta perjalanan sunyi engkau tempuh sendiri kuatkanlah hati cinta ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja yang menemanimu sebelum cahaya ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra yang kan membelaimu cinta ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja yang menemanimu sebelum cahaya ingatkan engkau kepada
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 48 -
angin yang berhembus mesra yang kan membelaimu cinta kan membelaimu cinta 1.
Apakah ragam makna yang terkandung dalam kedua syair lagu tersebut?
................................................................................................................................................ 7.
Adakah relasi makna dalam kedua syair lagu tersebut dengan isi syair ?
……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 8.
Tuliskan makna-makna apa saja yang terdapat dalam kedua syair lagi tersebut !
……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 9.
Apakah kedua lagu tersebut bernilai sastra? Jelaskan argumenmu dengan
alasan yang logis! ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 10.
Tentukan unsur-unsur intrinsik puisi apakah yang terdapat dalam kedua syair
lagu tersebut ! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 49 -
STANDAR KOMPETENSI :
Kesastraan
5. Memahami nuansa makna dalam nyanyian dan karya sastra KOMPETENSI DASAR
:
INDIKATOR
:
5.2 Menulis karya sastra untuk majalah dinding dan buletin
• Menulis jenis teks naratif yang berbentuk puisi • Menulis jenis teks naratif yang berbentuk prosa • Mempublikasikan kedua karya tersebut dalam media yang tersedia di sekolah MATERI
: Bentuk Karya Sastra
Bentuk hasil sastra menurut isinya yaitu : 1. Epik 2. Lirik 3. Dramatik EPIK Ialah cara penyampaian suatu peristiwa, keadan, atau maksud dengan uraian yang obejektif. Yang dapat digolongkan dalam epik ialah 1.
dongeng
2.
kisah atau riwayat perjalanan
3.
Biografi
4.
Roman
5.
Cerpen
6.
Esai
7.
Kritik
LIRIK Ialah seni sastra yang terpancar dari curahan hati pengarangnya. Yang dapat digolongkan dalam lirik ialah :
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 50 -
a. Idile ( Idylle) Ialah puisi-puisi yang melukiskan kehidupan yang sentosa. b. Epigram Ialah puisi yang singkat dan tepat, berisi ajaran agama,sopan santun, pergaulan, nasihat. c. Himne (Hymne) Ialah puisi pujaan terhadap Tuhan, baik mengenai kebesaran, keagungan, maupun kekuasaan-Nya. d. Ode Ialah pujian kepada pahlawan. e. elegi ialah puisi berisi ratapan, yang mengandung kesedihan. f. Satir atau satire Ialah puisi berisi cemooh terhadap kepincangan atau ketidakadilan. g. Balada Ialah puisi yang menuturkan suatu cerita (dengan curahan hati) h.. Romans (Romance) ialah
puisi yang isinya melukiskan luapan perasaan cinta dan sayang terhadap
kekasih. DRAMATIK Drama (Yunani Kuno) adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "aksi", "perbuatan". Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera Kita sudah belajar bagaimana menelah syair lagu berdasarkan makna yang terkandung dalam syair lagu tersebut. Sebuah syair lagu memuat sebuah cerita yang ingin disampaikan oleh pengaranya. Kekuatan syair mampu memabangkitkan perasaan seseorang yang mendengarkan lagu tersebut. Syair lagu dapat kita ubah ke dalam bentuk prosa, baik cerpen maupun novel. Hal yang harus kita perhatikan yaitu : 1. Pahami tema yang yang dikemukan pengarang lagu 2.
Pahami isi syair lagu tersebut
3. Berimajinasilah untuk menentukan tokoh-tokoh dalam syair lagu trsebut 4.
Buatlah kerangka pokok cerita
5. Kembangkan pokok cerita menjadi karangan yang utuh Tagihan 1
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 51 -
1. Menurut
isinya
hasil
sastra
berupa
novel
termasuk
hasil
sastra
berbentuk .......................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ...
2. Kadang
sebuah puisi bercerita mengenai ketidakadilan, jenis puisi ini termasuk
puisi................................................................................................................................... ............................................................................................................................. 3. Takut (Bunda NaRa)
Ya Rabb, Junjungan hamba Aku sujud di hadapanMu Aku bersimpuh di haribaan Mu Ya Rabb, Dalam gelap hidupku Ada takut mnghantui Ada takut mengiringi Ada takut menyertai Ada takut memayungi Ketika ada khislap dalam bahtera Sesal mendera Benci mencambuk diri Pandang hina dari orang terkasih Melekatkan sembilu tertajam Doa menghapus takut itu Selagi masih ada tatap kasih... Berdasarkan isinya puisi di atas termasuk................................................................. .................................................................................................................................... 4. Gurindam 12 termasuk hasil sastra berbentuk .......................................................... ........................................................................................................................................... ............................................................................................................................. 5. Jelaskan apa yang dimaksud puisi balada? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... Tagihan 2
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 52 -
1. Cermatilah syair lagu berikut pilihlah salah satu syair lagu tersebut untuk dibuatkan , cerita pendek berdasarkan syair lagu tersebut! (dikerjakan di kertas lain) Hanya ingin kau tahu by REPUBLIK
ku telah miliki rasa indahnya perihku rasa hancurnya harapku kau lepas cintaku rasakan abadi sekalipun kau mengerti sekalipun kau pahami berpikirku salah mengertimu aku hanya ingin kau tahu besarnya cintaku tingginya khayalku bersamamu tuk lalui waktu yg tersisa kini di setiap hariku di sisa akhir nafas hidupku walaupun semua hanya ada dalam mimpiku hanya ada dalam khayalku ku lewati itu
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 53 -
Teman Tapi Mesra by Ratu
aku punya teman teman sepermainan dimana ada dia selalu ada aku dia memang manis dan juga baik hati dan dia slalu ada waktu untuk membantuku namun aku bingung ketika dia bilang cinta dan dia juga katakan tuk ingin jadi kekasihku R: cukuplah saja berteman denganku janganlah kau meminta lebih kutak mungkin mencintaimu kita berteman saja teman tapi mesra aku memang suka pada dirimu namun aku ada yang punya lebih baik kita berteman kita berteman saja teman tapi mesra
2. Tulislah Idile berdasarkan gambar di bawah ini !
TES UJI KOMPETENSI SIAP UJIAN NASIONAL ! LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 54 -
A.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda (X) pada
huruf A, B, C, D, atau E ! 1. Bacalah kutipan berikut! Tetapi lebih-lebih dari segala, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan berjuang untuk mendapat penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki merasakan akan kerugian, apalagi ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah berabad-abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat hak kita sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru yang bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat kepada siapa juapun. (S.T Alisyahbana: Layar Terkembang) Berdasarkan kutipan di atas, salah satu ciri karya sastra bentuk prosa adalah .... a. adanya pembaitan
b. adanya petunjuk gerak
c. penggunaan paragraf
d. penggunaan rima
e. didominasi dialog 2. Bacalah penggalan resensi berikut! Novel Raumanen karya Marianne Katoppo ini pada tahun 1975 memperoleh hadiah harapan Sayembara Penulisan Novel yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta. Kemudian pada tahun 1982, dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Sastra Asia Tenggara (SEA Write Award). Para kritikus pada umumnya mengucapkan bahwa keberhasilan novel ini pada bentuk penceritaannya yang menggunakan pencerita akuan (first person narrator) dari sudut pandang (point of view) Manen dan Monang. Kedua pencerita itu kemudian mengungkapkan pikiran dan perasaannya masing-masing. Berdasarkan penggalan ulasan di atas, keunggulan novel Raumanen terletak pada .... a. gaya bercerita
b. sudut pandang
c. tema cerita
d. pengungkapan pikiran
e. penghargaan yang diterima 3. Bacalah penggalan kritik sastra berikut! Ramadhan K.H. begitu padu mendendangkan tanah kelahirannya Priangan, dalam “Priangan Si Jelita.” Ungkapan-ungkapan, lambang, pengimajinasian yang kuat, dapat mempertinggi nilai kepuitisan puisi yang sederhana ini. Kita seolah mendengar suara seruling, melihat gunung-gunung, melihat pemandangan menghijau (jamrud) dan seolah melihat gadis-gadis manis yang menghiasi desa kelahiran penyair. Unsur-unsur puisi yang diungkapkan dalam penggalan kritik di atas adalah .... a. latar dan lambang
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
b. nilai dan lambang
- 55 -
c. nilai dan kesederhaan
d. latar dan kesederhaan
e. diksi dan pengimajinasian 4. Bacalah penggalan novel berikut! Waktu taksi Eko dan Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos melewati pintu gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya yang bundar besar-besar nampak semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas sekali itu. “Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah atau Georgia, begitu. Ada pohon-pohon willow segala. Ada anjing-anjing herder berkeliaran, ada kolom renang besar berbentuk jantung, dan halaman yang sehalus padang golf dan perdu-perdu yang tertata apik. Semua serba wow, Ko!” (Umar Kayam: Jalan Menikung) Watak Claire dalam penggalan novel di atas tergambar melalui .... a. uraian pengarang
b. uraian tokoh lain
c. dialog antartokoh
d. pandangan tokoh
e. sikap tokoh 5. Bacalah penggalan novel berikut! Dan Ndoro Seten, menurut Bapak, begitu saja menghadiahi nama kepada embok saya waktu diketahuinya Embok hamil tua. “Nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan Soedarsono,“ kata Ndoro Seten. Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut Embok, sesungguhnya ia ingin memberi nama Isalam (meskipun kami tidak sembahyang) seperti Ngali atau Ngusman. Bukankah nama bapak saya juga Kasan? Tetapi Bapak saya meyakinkan Embok untuk menerima saja pemberian nama itu. Embok masih bimbang, takut jangan-jangan nama itu nama yang terlalu berat bagi bayi seorang anak desa. Jangan-jangan jadi pendek umur anak itu nanti, begitu kekhawatiran Embok. Tetapi Bapak terus membujuk dan meyakinkan Embok bahwa kita tidak usah khawatir akan mengalami bencana itu. “Wong paringan hadiah priyayi tinggi kok dikhawatirkan,” tutur Bapak. (Umar Kayam: Para Priyayi) Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah masalah .... a. sosial d. ekonomi
b. Budaya
c. Politik
e. keagamaan
6. Bacalah penggalan cerita berikut! Mbok Ranu memandang kejadian itu dengan agak mendekat serta tersenyum ingin tahu, tetapi lebih-lebih dengan dambaan yang manis walau agak ketir. Setiap anak manis selalu mengingatkannya kepada anaknya sendiri di Bawuk yang (memang Gusti Pangeran Yang Maha Memiliki, namun toh kejam juga) telah
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 56 -
direnggut ke akhirat. Dilihatnya Mbok Noyo menggaruk-garuk dan berkata, “Inggih, inggih, baik Den Rara. Baik sekali,“ lalu menggeleng-geleng, “Tidak” (Y.B. Mangun Wijaya: Burung-Burung Mayar) Pengaruh daerah yang terdapat dalam penggalan di atas adalah berupa .... a. diksi
b. latar
c. Alur
d. Penokohan e. sudut pandang
7. Bacalah puisi berikut! Rindu tanpa batas pada isi terpendam angin lintas bisik bibir kelu gunung berapi berbalut awan menjulang di angkasa pagi sungai menelusuri wajah bumi kesepian hutan, lengang pertapa (Sitor Sitomorang) Puisi di atas menggunakan majas .... a. sinekdoke
b. hiperbola
c. personifikasi
d. eufemisme
e. metonimia 8. Bacalah ilustrasi berikut! Beberapa kritikus sastra menyebut beliau penyair terbesar sesudah Chairil Anwar. Paling tidak, beliau adalah penyair penting sejak tahun 50-an hingga sekarang. Selain sebagai seorang penyair, beliau dikenal sebagai dramawan. Beliau juga sudah memprofesikan pembaca puisi. Kumpulan puisinya antara lain “Blues untuk Bonny,” Sajak-Sajak Sepatu Tua.” Penyair yang dimaksud dalam ilustrasi di atas adalah .... a. Amir Hamzah
b. Sitor Situmorang
c. Taufiq Ismail
d. W.S. Rendra
e. Sutardji Qozoum Bachri 9. Bacalah penggalan resensi berikut! Rupanya pesan “Ayah” kepada “Aku” yang ditempatkan pada bagian akhir cerita ini merupakan pesan penting yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Apa yang dikatakan “Ayah” kepada “aku” boleh dikatakan cara lain untuk mengatakan, “Janganlah kamu – generasi muda – bekerja untuk Belanda
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 57 -
sebab kelak kamu akan terpaksa melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hati nurani dan kamu akan membenarkan ketidakadilan”. Unsur karya sastra yang diungkapkan dalam penggalan resensi di atas adalah .... a. tema
b. Amanat
c. Alur
d. Latar
e. penokohan
10. دﺣولو ﻛل اد راج تاﻣك Kalimat di atas berbunyi : a.
dahulu kuno ada raja temanku
b.
di hulu kalu ada raja tembak
c.
dahulu kita tak tamak
11.
d. dahulu kala ada raja tamak edahulu kala ada raja yang tamak
Penulisan kata menerima dalam Arab Melayu adalah: a. ﻣترﻳما b. ﻣنرﻳم c. ﻣينرﻳما d. ﻣنرﻣا e. ﻣنرﻣها 12. Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 12, 13, 14, 15 ! ﺑسم ال ارﺣمن الر ﺣيم ﻓستا اق.ﻗور لوﻣبا لر- ﺳواتو ﻛتك ﻛنﺠال ﻣوغﺠك ﻗور.ﻗور ﺑرﺳهبة دوغن ﺳواوﻗر ﻛنﺠال-ﻓد جاﻣن دهلو اد ﺳواوﻗر ﻗور ﻛنﺠال ﺳيغت ﻣالو ﻣلي ﺳيات اﻳت اي تيدك.ﻗور ﻛنﺠال داﻓت دا ﻛلهكان- توتفي ﺑرﻛت ﻗوجرداكءن ﻗور.ﻳغ ﻣوﻧغ ﻛتث ﺳوغبوغ. 13. Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah berikut ini kecuali,
a.
Kancil dan Buaya
d. Kura-kura dan Buaya
b. Kancil dan Harimau
e. Kancil dan kura-kura
c. Kura-kura dan Harimau 14. Konflik dalam cerita tersebut ialah... a.
Kancil yang tidak mau diajak pergi
b.
Kancil yang pemurah sehingga di tipu
c.
Kancil yang menantang kura-kura
d.
Kura-kura sakit hati
e.
Kura-kura yan g merasa tertipu
15.Watak Kancil dalam cerita tersebut adalah.. a.Periang 16.
b. Cerdik
c. Pengasih
d. Sombong
e. Kikir
Penulisan aksara Arab Melayu : Kancil yang menantang kura-kura lomba lari yaitu: a. ﻗور-ﻛنﺠال ﻣوﻧلنتغ ﻗور b. ﻗورلوﻣب لر-ﻛنﺠال ﻣوﻧلنتغ ﻗور c. ﻗورلوﻣب لر-ﻛنﺠال ﻳغ ﻣوﻧلنتغ ﻗور
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 58 -
d. ﻗورلوﻣب لر-ﻣوﻧلنتغ ﻗور e. ﻗورلوﻣب لر ﻛنﺠال-ﻣوﻧلنتغ ﻗور 16. Kamu khawatir aku akan mati karena kehilangan cincin itu? Nimah mengangguk pelan. Nyonya majikan tersenyum, “Itu hanya takhayul, Mah.” Yang menentukan kematian manusia bukan benda-benda, tapi Tuhan. Nimah mengangguk hatinya terharu dan terenyuh oleh kebaikan nyonya majikannya. Dia jadi menyesal karena sempat memiliki pikiran buruk untuk mengambil barang-barang berharga milik majikan. Latar budaya yang terkandung dalam penggalan prosa di atas ialah .... a. ketakutan orang menghadapi ajalnya b. ketegaran iman dalam menghadapi cobaan c. kebiasaan majikan berburuk sangka kepada pembantunya d. keihlasan manusia untuk menerima takdir tentang hidup matinya e. keyakinan hilangnya benda bertuah merupakan isyarat datangnya malapetaka 17. Dalam penjara, Guru Isa juga bingung oleh ketakutannya. Untuk membongkar rahasia perjuangan ia takut kepada kawan-kawannya sedangkan untuk bungkam juga takut disiksa.Tapi ia memilih tetap bungkam meskipun disiksa. Ketika dipertemukan dengan Hazildalam suatu interogasi, tahulah ia bahwa Hazil yang katanya gagah berani justru telah buka mulut. Peristiwa itulah yang membuat Guru Isa menemukan jati dirinya. Nilai moral yang terkandung dalam penggalan cerita di atas adalah .... a. ketakutan yang mendorong pengkhianatan b. keberanian untuk menanggung penderitaan c. kecurangan demi keselamatan d. kebohongan karena ketakutan e. keteguhan hati dalam 18. Satilawati : Engkau Pengarang? Ishak
: (terkejut) Mengapa? ... (mengeluh)Ah engkau juga.
Satilawati : ... sedikit diserang kritik orang, engkau hendak melarikan diri. Untuk menjaga nama supaya jangan merosot. Aku sudah maklum. Ishak
: (sambil menunjuk ke kanan). Pergi dariku. Kau pun boleh memusuhiku. Untuk cita-cita, aku bersedia mengorbankan segalanya.
Unsur intrinsik yang paling menonjol dalam penggalan drama di atas ialah .... a. perwatakan
b. latar
c. tema
d. alur
e. sudut pandang 19. Hatinya panas. Rasa cemburunya bangkit. Suatu kewajaran, sebagai perempuan dan sebagai istri jika diamuk rasa seperti itu. Cemburu dan marah yang hebat menyebabkan ia tidak menyadari bahwa laki-laki
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 59 -
yang dinantinya sudah berdiri di muka pintu. Baru ketika terdengar namanya dipanggil, ia melihat suaminya bersandar di situ. Tubuhnya tampak lesu. Pakaian lusuh dengan bekasbekas darah. Muka serta tangannya penuh dengan luka. “Kenapa, Pak?” tanyanya dengan penuh kecemasan. Lenyaplah marah dan cemburunya melihat keadaan seperti itu. “Aku terseret arus ketika menyeberang sungai dan datang banjir tiba-tiba,” jawab suaminya dengan suara pelan sambil terus tunduk. Unsur yang menonjol dalam penggalan kutipan cerpen di atas adalah .... a. tema
b. latar tempat dan waktu
c. sudut pandang
d. amanat
e. alur sorot balik 20. Doa Seorang Pencuri Rabbi, Tuhan kami Tuhan kaum yang disakiti Diganggu lapar selalu Aku pencuri Kaliber teri Ketagihan kopi Dan takut benar sama mati Menunggu lena sang malam Kalau-kalau pintu lupa dikunci ... Bintang Dini (Muhammad Ali) Unsur intristik yang menonjol dari penggalan puisi di atas ialah …. a. rima
b. Diksi
c. bait
d. Larik
e. ritme
21. ULURKAN TANGANMU (Judul sumber: Dame la mano) Karya: Gabriela Mistral
Ulurkan tanganmu dan ‘kan berdansa kita, ulurkan tanganmu dan ku’kan kau cinta. Berdua ‘kan serupa sekuntum bunga serupa sekuntum bunga, itu saja… Berdua ‘kan senandungkan satu syair, dalam irama yang sama kau ‘kan berdansa. Bagai sebutir gandum ‘kan bergelinding kita, bagai sebutir gandum, itu saja… LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 60 -
Namamu Mawar dan aku Harapan, tapi namamu ‘kan lepas dari ingatanmu, sebab kita ‘kan berpadu, satu dansa di bukit dan itu saja… Maksud puisi di atas adalah ........ Kalau berdansa harus berdua d. Berdansalah dengan pasanganmu b.
Hidup berdua itu indah
c.
Hidup ini isi dengan kegembiraan
e. Kita akan selalu bersama
22. Puisi terjemahan pada nomor 21 mengutamakan.... a. sajak
b. Isi
c. diksi
d. bentuk
e. tipografi
23. Lihat...! Kepak sayap kecil Membawa si bulu indah kian kemari Yang tiada dapat pergi dari jeratan jeruji .................................................................. (Wiwiet) Puisi di atas menggambarkan.... a. burung dalam sangkar
d. burung di dalam jeruji
b. penjahat dalam sel
e. orang yang terkena musibah
c. burung yang diperjualbelikan 24.Hal-hal di bawah ini harus diperhatikan dalam menulis sebuah cerita pendek, kecuali.... a. latar belakang kehidupan pengarang yang digunakan sebagai acuan cerita b. pengisahan yang berpedoman pada tahap-tahap penceritaan c. penggambaran tokoh dan perwatakan yang sesuai dengan tema cerita d. penggambaran latar cerita yang sesuai dengan tujuan cerita e. kejelasan rumusan tema dan ide-ide pendukung 25. Setelah gagal mendapat berkat kenduri di bagian hulu dan hilir itu, pulsnglsh si Lebai dengan hati sangat kecewa, lalu, si lebai itu mengambil kail untuk mencari ikan untuk lauk ataupun dijual. Ketika mengail ia membawa nasi dan sambal belacan yang ditaruh di dalam tabung, dan anjing perburuan. Semuanya dimasukkan ke dalam sampan, lalu mengail. Ketika perut lapar, dibukanya nasi dan diketuk-ketuknya tabung sambalnya itu. Terpaculah sambal itu ke dalam air. Ketika lebai itu menundukkan kepalanya dan menjeluk ke dalam air untuk mengambil sambalnya, anjingnya melompat makan nasi. Jadi terlepaslah semua hajatnya sehingga orang mengatakannya Lebai Malang. Bagian terakhir dari kisah Lebai Malang itu hendak memberikan pengajaran kepada kita bahwa.... a. orang yang bodoh selalu mengalami kemalangan. b. Untung dan malang merupakan bagian dai kehidupan manusia.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 61 -
c. Orang yang tamak akan menderita kemalanagn oleh ketamakannya sendiri d. Dalam kehidupan ini memang sering dijumpai hal-hal penuh kelucuan e. Orag harus bersyukur atas segala apa yang sudah diterima 26. Judul cerita di bawah ini yang bukan karya sastra Melayu Kalsik adala... a. Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi b. Hikayat Bayan Budiman c. Hikayat Si Miskin d. Hikaat Malin Deman e. Hikayat Hang Tuah 27. Begitulah kalau ada yang sakit aku juga yang merawatnya. Dan di waktu malam-malam yang damai, mereka minta hiburan. Dan mereka dapat melupakan segala hal yang mencekam. Dan di waktu itu, aku sering merasakan jumlah tanganku masih kurang. Aku mau tanganku lebih banyak lagi. Kalau boleh sebanyak jari. Tokoh aku pada penggalan cerpen tersebut…. A. berjiwa pembantu
D. berjiwa sosial
B. perawat yang baik
E. suka bekerja
C. dermawan sejati 28. Akhirnya peluit pun dibunyikan Buat penghabisan kali kugenggam jarimu Lewat celah kaca Lalu perlahan-lahan jarak antara kita Mengembang jua Dan tinggallah rel-rel, peron, dan lampu Yang menggigil di angin senja. Kesan yang didapat dari puisi tersebut…. A. Kesedihan hati sepasang remaja yang berpisah. B. Kegembiraan perjumpaan di stasiun. C. Kemesraan dan kerinduan seorang gadis. D. Suasana sepi dan sunyi di stasiun. E. Kekecewaan seseorang yang menunggu kekasihnya di stasiun 29. ……. Kami sudah coba apa yang kami bisa. Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa. Kami telah beri kami punya jiwa. Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa. Isi penggalan puisi tersebut tentang….. A. kegagalan
D. pekerjaan
B. kejiwaan
E. perjuangan
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 62 -
C. perhitungan 30. Dalam Bus (Sapardi Djoko Damono) langit di kaca jendela bergoyang terarah ke mana wajah di kaca jendela yang dahulu juga mengecil dalam pesona sebermula adalah kata baru perjalanan dari kota ke kota demikian cepat kita pun terperanjat: waktu henti ia tiada Dalam puisi di atas dapat ditemukan majas..... a.
parsprototo
d. personifikasi
b.
alusio
c.
perumpamaan
e. metafora
31. Seseorang dengan kejenuhannya akhirnya dia tidak bisa berpikir lagi dengan tenang dan penuh pertimbangan, sehingga dia putus asa. Jika permasalahan di atas ditulis ke dalam larik puisi yang paling tepat adalah ........ a.
Bunuh saja aku dengan pedang
b.
Lebih baik aku mati saja
c.
Rupanya semua ini telah berakhir
d.
Perasaanku mati perlahan-lahan
e.
Percuma saja aku mati
32. “Orang miskin sebernarnya lebih ehbat daripada orang kaya. Semua orang siap menjadi orang kaya tapi tak ada orang yang siap menjadi orang miskin. Karena untuk menjadi orang miskin diperlukan jiwa yang sangat kuat. Jiwa yang sangat kuat diperlukan untuk menampung pengalaman-pengalaman besar. Itulah maka orang-orang miskin, kaya akan pengalaman besar. Suatu kalangan yang hampir selalu dihindari oleh orang-orang kaya.” (Lapar : Aspar Azhar) Masalah yang diangkat dari kutipan cerpen di atas adalah... a. pertentangan politik
d.
kesenjangan sosial b.
peradaban baru e. pendidkan moral
c.
pemahaman keagamaan
33. Seorang laki-laki kurus bermata liar, hitam karena debu, dengan ransel dari kulit pohon yang dipikulnya dengan bilah, ikut ke dalam kelompok gedung itu. Rambutnya yang
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 63 -
panjang dan kaku itu belum ada putihnya, tapi jenggotnya yang brewok kemerah-merahan itu mulai beruban. Itulah Dokter Yuri Zhivago. (Dr. Zhivago karya Boris Pasternak terjemahan Trisno Sumardjo) Penggambaran watak tokoh dalam kutipan novel di atas dilakukan dengan .... a. pikiran-pikiran tokoh
d. lingkungan sekitar tokoh
b. penjelasan langsung
e. dialog antar-tokoh
c. tanggapan tokoh lain 34.
“Sedari muda aku menjaga surau ini bukan? Tak kuingat punya istri, punya anak, punya keluarga sperti orang-orang lain, tahu? Tak kupikir hidupku sendiri, aku tak ingin cari kaya, bikin rumah, segala kehidupanku, lahir batin, kuserahkan kepada Alah Subahana Wattaala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain, lalat seekorpun enggan aku membunuhnya, tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk....” Penggalan cerita di atas diambil dari cerpen yang berjudul.. a. Ketika Tuhan Tak percaya karya Abdul Syukur b. Belenggu karya Armyn Pane c. Robohnya Surau Kami karya A.A.Navis d. Dian yang Tak Kunjung Padam karya STA e. Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini
35.
Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas adalah... a. konflik terbuka antara dua tokoh b. konflik terbuka antara banyak tokoh c. konflik tertutup dalam diri tokoh d. konflik campuran e. konflik sosial yang terbuka antara tokoh satu dengan yang lain
36.
Madrasah Muhammadiyah (Mahatmanto) Gedung ini Telah beberapa lama dahulu Kutinggalkan pergi ............................................. Ah..... Guru lama berlalu Pelajar lama terlantar Mereka pergi berjuang, bertempur Tetapi dimana pula mereka gugur? Makana kata mereka gugur dalam puisi di atas adalah... a. kematian pahlawan yang membela Muhammadiyah b. kematian guru dan pelajar Muhammadiyah
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 64 -
c. kematian pelajar Muhammadiyah d. kematian guru Muhammadiyah e. kematian pahlawan di lingkungan Muhammadiyah 37. Shinji memasukkan tangannya ke dalam saku dalam jumpenya. Tapi uang itu tak ada di sana! Ia mencarinya dalam saku merasa pasti uang itu terjatuh di pantai. Tanpa kata ia berlari ke luar rumah. Tak lama setelah Shinju berangkat, seseorang terdengar memanggil dari depan rumah, ibu Shinji pergi ke pintu dan mendapatkan seorang gadis muda berdiri di lorong gelap. “Shinji-san adakah di rumah? “Baru sja ia pulang, tpi sudah keluar lagi.” “Saya menemukan ini di tepi pantai, dan karena tertulis nama Shinji-san disitu.... “Oh alangkah bainya kamu, Nak. Tentulah Shinji mencarinya.” (Senandung Ombak karya Yukio Mikima terjemahan Ayatrohaedi) Latar yang tampak dalam petikan novel di atas adalah...
38.
a. rumah
c. pantai
e. di warung
b. kantor
d.lorong rumah
Dari Ambon menuju Demak, Singgah sebentar di Semarang. Si Jalil mencuri kerak, ... a. membawa kayu dan parang
makan bersama di atar karang
b. hitam mukanya kena arang
luka wajahnya terbayang-bayang
c. sedih mendapat kunang-kunang 39. Pusat penceritaan disebut juga dengan... a. sudut pandang
b. point of view
c. penokohan
d. a dan b benar
e. a, b, dan c benar 40. Bacalah kutipan berikut! Tetapi lebih-lebih dari segala, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan berjuang untuk mendapat penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki merasakan akan kerugian, apalagi ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah berabad-abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat hak kita sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru yang bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat kepada siapa juapun. (S.T Alisyahbana: Layar Terkembang ) Berdasarkan kutipan di atas, tokoh utama roman tersebut adalah .... a. Hanafi, Rafiah, dan Corry
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 65 -
b. Siti Nurbaya, Samsul Bahri, dan Datuk Maringgi c. Sutan, Wak Katok, Pak Haji d. Tuti, Maria, dan Yusuf e. Mariamin, Sutan, Yusuf 41. Termasuk jenis drama di Indonesia :
42.
a. Kabuki
b. Ketoprak
d. Wayang Golek
e.Trubador
c. Tarling
Sekali berarti Sudah itu mati Keindahan puisi ini terletak pada a. Irama
b. Pesan
c. Isi
d. Kesederhanaan kata
e. Semua pilihan jawaban benar
43. Bacalah puisi berikut! Meski kini Mampu aku berdiri, berjalan sendiri Tetapi aku anakmu, butuh kasihmu Ibu ........ Pernyataan yang merupakan isi puisi tersebut adalah ........ a. Sesukses apapun seorang anak tetap membutuhkan kasih sayang ibu. b. Meskipun bisa berdiri dan berjalan, seorang anak tetap membutuhkan ibunya. c. Kasih sayang ibu mampu membuat anaknya berdiri dan berjalan. d. Seorang ibu tetap membutuhkan kasih sayang dari anaknya 44. Perhatikan penggalan puisi berikut! Dendang Sayang Aku tutup rapat pintu dan jendela untuk tidak tahu lagi derita dibawa angin dan cahaya Tapi kembang hitam dan awan hitam terselip selalu di tali rebab menikam ... (Ramadhan K.H.) Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan puisi tersebut adalah ... a. tema
b. Tokoh
c. Rima
d. Latar
e. amanat
45. Bacalah puisi berikut! Ombak memecah di tepi pantai Angin berhembus lemah-lembut Puncak kelapa melambai-lambai
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 66 -
Di ruang angkasa awan bergelut Puisi tersebut menggunakan majas .... a. metafora
b. Asosiasi
d. eufemisme
e. personifikasi
c. litotes
46. Bacalah puisi berikut! Daun-daun Gugur Lagi Bumi kembali menangis, saat letusan itu muntah melebihi guntur siang hari, ada pekik burung-burung nazar ada tangis murai beriuhan, dan ada kegirisan terkurung daun-daun itu gugur, daun-daun itu gugur lagi rebah ke pangkuan pertiwi yang belum henti membalut luka kemudian berjuta-juta perjuangan bergelora seakan tak akan dihentikan .... Iyut Fitra Amanat yang tersirat dalam penggalan puisi di atas adalah ... a. Renungkanlah apa yang sedang terjadi di negeri ini. b. Kita jangan melupakan jasa perjuangan para pahlawan. c. Hendaknya kita berjuang terus untuk mengatasi masalah negeri ini. d. Janganlah menyia-nyiakan pengorbanan para pahlawan. e. Negeri ini jangan dibuat terus kacau dan tidak aman 47. Bacalah puisi berikut! AKU Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi ... (Chairil Anwar) Suasana yang tergambar dalam penggalan puisi di atas adalah .... a. sedih
b. Gelisah
d. semangat
e. sepi
c. takut
48. Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil Senyumnya terlalu kekal untuk kenal duka Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 67 -
Tapi kotaku jadi hilang tanpa jiwa Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan Gembira dari kemayaan riang (Gadis Peminta-minta, Toto Sudarto Bachtiar) Suasana yang tergambar dalam puisi di atas adalah .... a. gelisah
b. Gembira
d. kacau
e. iba
c. resah
49. UNTUK KITA RENUNGKAN Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih Suci lahir dan di dalam batin Tengoklah ke dalam sebelum bicara Singkirkan debu yang masih melekat O, singkirkan debu yang masih melekat (Ebiet G. Ade) Kata debu dalam bait puisi di atas bermakna .... a. kekhawatiran
b. Kekacauan
d. kemunafikan
e. kelalaian
c. Kebimbangan
50. Di tiang barat lentera mengerjap dalam basah Anak perempuan itu dua tahun, melengkap dalam pangkuan. Malam makin lembab, kuning gemetar lampu stasiun. Kakaknya masih menyanyi Satu Tujuh Delapan Tahun. (Stasiun Tugu, oleh Taufik Ismail ) Amanat pengarang dalam penggalan puisi di atas adalah ... a. Ibu yang menyayangi anaknya. b. Seorang anak yang bersemangat. c..Dua orang anak bersama ibunya. d. Keadaan sudah larut malam. e. Air hujan baru saja turun.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 68 -
MODUL MATA PELAJARAN SASTRA INDONESIA XII BAHASA/SMT 2 KOMPETENSI DASAR : 6.1 Menganalisis sikap penyair terhadap sesuatu hal yang terdapat dalam puisi terjemahan yang dilisankan INDIKATOR : Menentukan isi puisi terjemahan yang dibacakan Menentukan tema dengan bukti yang mendukung Menentukan sikap penyair terhadap objek yang dibicarakan dalam puisi terjemahan Menjelaskan amanat/ pesan dalam puisi terjemahan Menentukan amanat/pesan penyair, baik yang tersurat maupun yang tersirat
Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu menganalisis sikap penyair terhadap sesuatu hal yang terdapat dalam puisi terjemahan yang dilisankan. Menganalisis Sikap Penyair dalam Puisi Terjemahan yang Dilisankan
Menganalisis sikap penyair kadang membutuhkan kejelian dan daya simak yang tinggi untuk memahami isi dan makna puisi yang dilisankan. Kalau ada kegilaan adalah kegilaan kreatif. Dengan kreativitas, kegilaan menciptaan dan menganalisis dimungkinkan. Dengan kegilaan pula dapat dikecap capaian- capaian artistik sebuah sajak. Penyair terkadang seperti orang “gila” (gila dalam tanda kutip). Artinya, di tengah-tengah masyarakatnya penyair acap tampil anormaly, menyendiri, mengasingkan diri dari interaksi massif, dan secara personal menampilkan sosok yang sering “nyleneh”, aneh, dan sulit dipahami. Tidak semua penyair yang dapat menciptakan sebuah puisi atau bahkan beratus-ratus puisi dapat melisankan puisinya dengan baik. Apalagi bila puisi yang dilisankan adalah puisi terjemahan. Kemampuan untuk memhami isi dan makna yang diinginkan penyair perlu diperhatikan. Hanya beberapa penyair yang dapat menyihir pendengar dengan puisi yang dilisankannya, sebut saja WS.Rendra yag dijuluki ”Burung Merak”. Caranya melisankan puisi dapat menghipnotis pendengar dengan lantunan suara yang indah dan mempesona. Anda sudah LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 69 -
mempelajari sikap dalam penuangan puisi terjemahan yang dilisankan, sekarang tugas Anda adalah menganalisis sikap penyair di atas dengan objektif ditinjau dari aspek-aspek berikut! 1. Pandangan penyair! 2. Kehidupan sosialnya! 3. Keagamaannya ! 4. Keleluasaan berpikir dan berimajinasinya! 5.Carilah puisi karya Rendra atau penyair lain. Kemudian analisislah sikap penyair tersebut dari syair-syair yang ditulisnya DILEMA PILIHAN KATA DI DALAM PENERJEMAHAN Penerjemah dalam menjalankan perannya sebagai komunikator antara penulis dan pembaca seringkali menghadapi berbagai masalah . Penerjemah selalu berusaha menampilkan seutuh mungkin pikiran penulis, tanpa melupakan kewajaran pengungkapannya di dalam bahasa di dalam sasaran, di dalam hal ini bahasa Indonesia. Masalah itu antara lain bisa menyangkut struktur kalimat atau pilihan kosakata. Sebagian penerjemah memilih menggunakan kosakata pinjaman dari bahasa asing karena dianggap lebih mencerminkan pesannya, dan tidak menggunakan kosakata bahasa Indonesia karena menganggap ada yang "hilang" dan tak tersampaikan. Sebaliknya ada penerjemah yang merasa mempunyai misi untuk menggali kosakata bahasa Indonesia sehingga berusaha tidak menggunakan kata-kata pinjaman . Sebagian lagi penerjemah berusaha menciptakan kata atau istilah yang dianggapnya "pas" untuk mengungkapkan ide yang ingin disampaikannya, sekaligus menjalankan misinya memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Penerjemah biasanya telah menimbang-nimbang baik buruk, untung ruginya. Istilah baru, akankah memperlancar penyampaian ide, atau bahkan menghambat? Istilah pinjaman , tidakkah itu sekedar jalan pintas untuk mempercepat penerjemahan? Menggali kosakata Indonesia? Jangan-jangan justru tidak dipahami masyarakat bahasa Indonesia sendiri karena sudah terbiasa dengan kosakata "Ingdonesia (Inggris-Indonesia)"? Yang manakah yang sebaiknya dilakukan? Bacalah puisi terjemahan berikut! PERSAHABATAN Karya Kahlil Gibran Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 70 -
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan. Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran. Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan. Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu. Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu? Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu! Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu. Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan. Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan. Tagihan 1 A. Jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Apakah yang dimaksud dengan puisi terjemahan? ........................................................................................................................................... 2. Menerjemahkan puisi dengan prosa tentu berbeda, jelaskan perbedaan tersebut! ........................................................................................................................................... 3. Apa misi yang diemban oleh seorang penerjemah puisi! ........................................................................................................................................... 4. Menurutmu apakah masalah yang dialami seorang penerjemah puisi ketika menerjemahkan puisi ke dalam bahasa Indonesia yang sesuai EYD! ........................................................................................................................................... 5. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh seorang penerjemah puisi! B. Kajilah mengenai puisi terjemahan berikut dari segi isi puisi, tema dengan bukti yang mendukung, sikap penyair terhadap objek yang dibicarakan dalam puisinya! WAKTU Karya Kahlil Gibran
Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?…. Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 71 -
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim. Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya. Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi, Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan. Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa. Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya? Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain? Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan. Tempat mengerjakan ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 72 -
KOMPETENSI DASAR : 6.2 Menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan yang dilisankan INDIKATOR : Menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan yang dilisankan berdasarkan isi, tema, sikap, dan amanat Menentukan suasana dalam puisi (sedih, haru, marah, berontak, dsb.) Memberikan tanggapan/komentar secara lisan/tulis terhadap pembacaan puisi
Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan yang dilisankan. Menilai Penghayatan Penyair Terhadap Puisi Terjemahan Setelah Anda menemukan kumpulan puisi-puisi pada pelajaran sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada puisi terjemahan, yang membedakan hanyalah konteks dan penghayatan penyair tersebut. Oleh karena itu, berilah penilaian terhadap salah satu puisi terjemahan yang dilisankan oleh Anda atau teman Anda! Perhatikan puisi terjemahan berikut! Sick Rose o rose thou art sick the invisible worm that flies in the night in the howling storm: has found out thy bed of crimson joy and his dark secret love does thy life destroy by William Blake Mawar yang Terenggut O Mawar kamu sakit cacing misterius yang terbang di kelamnya malam di dalam badai yang menderu telah menemukan peraduan kenikmatan yang tak terperikan dalih cintanya membuat hidupmu luluh lantak Alih bahasa R. Wijaya
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 73 -
Tema puisi di atas adalah hilangnya kesucian atau keperawanan yang menghancurkan kehidupan seorang wanita. Dikisahkan seorang wanita yang jatuh cinta dengan seorang lelaki dambaan hatinya. Wanita itu rela melakukan apasaja untuk membuat lelaki itu bahagia. Pada malam yang kelam dan gelap buta, perempuan itu memberikan segala- gala miliknya (kesuciannya). Namun malang bagi perempuan itu, lelaki pujaannya pergi setelah menghisap sari madunya dan meninggalkan luka yang dalam sehingga membuat hidup si perempuan luluh lantak. Pelatihan 1. Carilah satu puisi terjemahan! 2. Mintalah temanmu untuk membacakan dengan lisan! 3. Nilailah penghayatan yang dilakukan teman Anda! 4. Dengarkan dengan saksama pembacaan dan penghayatan teman Anda! 5. Lakukan hal yang sama dengan objek yang lain untuk memperkaya wawasan imajinatif dan kreativitas Anda! Bacalah puisi terjemahan berikut secara bergiliran dan berikan tanggapan pembacaan puisi terjemahan mengenai penghayatan penyair! Oh Bumi, Nantikan Daku (Judul sumber: Oh tierra, espérame)Karya: Pablo Neruda by Yohanes Manhitu
Pulangkan daku, oh mentari, ke takdir kasapku, hujan hutan tua, kembalikan padaku aroma dan pedang-pedang yang lepas dari angkasa, kedamaian sunyi padang rumput dan karang, kelembapan tepi-tepi sungai, bau pohon cemara, angin yang riang laksana jantung yang berdetak di tengah sesak kegelisahan araucaria yang besar. Bumi, kembalikan padaku kado-kado sejatimu, menara-menara kesunyian yang dahulu menjulang dari ketakziman akar-akar mereka kuingin kembali jadi sosok masa silamku dan belajar untuk berpaling dari bisikan kalbu bahwa di antara segala sosok alamiah aku mungkin hidup atau hadapi maut tak mengapa jadi satu batu baru, batu kelam
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 74 -
batu sejati yang hanyut oleh sungai Tagihan 1 1. Bagaimanakah suasana yang tergambar dari puisi terjemahan di atas? Berikan alasanmu dengan mengutip ungkapan dalam puisi tersebut! ........................................................................................................................................... 2. Apakah suasana yang tergambar mencerminkan sikap penyair dalam puisi terjemahan tersebut! ........................................................................................................................................... 3. Bagaimanakah penggunaan ungkapan dan pilihan kata dalam puisi terjemahan tersebut? Apakah penggunaanya baik dan sesuai dengan kosakata bahasa Indonesia? ........................................................................................................................................... 4. Tahukah kamu siapakah Pablo Naruda tersebut! ........................................................................................................................................... 5. Berikan komentarmu terhadap isi puisi terjemahan di atas ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ...........................................................................................................................................
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 75 -
KOMPETENSI DASAR :7.1 Menjelaskan tema, plot, tokoh, dan perwatakan ragam sastra prosa naratif Indonesia dan terjemahan dalam diskusi kelompok INDIKATOR : Menentukan tema, plot,tokoh, dan perwatakan dalam prosa naratif drama Indonesia Menentukan tema, plot, tokoh, dan perwatakan dalam prosa naratif drama terjemahan Membandingkan unsur-unsur intrinsik prosa naratif drama Indonesia dengan prosa naratif drama terjemahan
Tujuan Pembelajaran • Anda diharapkan mampu membandingkan unsur-unsur intrinsik prosa naratif drama Indonesia dengan prosa naratif drama terjemahan Prosa Naratif Drama Indonesia dan Terjemahan Membandingkan unsur-unsur intrinsik prosa naratif drama Indonesia dengan prosa naratif drama terjemahan 1. Menentukan Tema Drama Menulis naskah drama sebenarnya tidaklah berbeda dengan mengarang jenis-jenis karangan yang lain. Sebelum menulis naskah drama, hendaknya mengetahui unsur-unsur yang ada dalam naskah drama tersebut. a. Tema, adalah ide dasar dalam sebuah cerita. b. Plot, yaitu rangkaian cerita yang meliputi pemaparan, konflik, klimaks, anti klimaks, dan penyelesaian. c. Penokohan, yaitu penggambaran karakter para tokoh. d. Dialog, yaitu parcakapan yang dilakukan oleh para tokoh dengan tambahan improvisasi. 2. Merumuskan Judul Berdasarkan Tema Dalam karang-mengarang, termasuk jasa penulisan naskah drama, temalah yang kita tentukan lebih dahulu bukan judul. Tema merupakan garis besar isi cerita. Dengan tema yang sudah ditentukan, dapat dirumuskan judul karangannya. Rangkaian cerita harus mengkover dan mengungkapkan tema yang sudah ditentukan dan naskah drama tersebut harus diberi judul yang sesuai. Judul harus mencerminkan isi cerita. Isi cerita harus sesuai dengan tema, sehingga judul pun dapat dirumuskan berdasarkan tema. 3. Membuat Kerangka Cerita Drama dalam Bentuk Pembabakan Sebuah cerpen atau novel tersusun atas bab-bab. Akan tetapi, dalam drama disusun dalam bentuk pembabakan. Tiap-tiap babak mempunyai keterkaitan cerita yang sangat erat. Pada umumnya, drama terdiri atas 3-10 babak. Babak-babakdrama mengikuti alur cerita yang mengandung perkenalan tokoh, cerita menyuguhkan problem-problem, muncul tokoh antagonis yang berkonflik dengan tokoh protagonis, seru dan menyenangkan. Konflik makin
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 76 -
lama makin panas menjadi klimaks. Klimaks menurun berupa peleraian, menjadi antiklimaks diakhiri dengan penyelesaian. Anda sudah mempelajari cara membuat kerangka cerita drama dalam bentuk pembabakan asahlah kemampuan Anda dengan mengerjakan perintah di bawah ini! Berdasarkan tema dan judul yang telah ditentukan, coba susunlah kerangka cerita drama dalam bentuk pembabakan! Kerangka ini nantinya dapat digunakan sebagai landasan dalam penulisan naskah drama. 4. Teknik Menyusun Naskah Drama Dalam penyusunan skenario/naskah drama terdapat penjelasan mengenai setting dan properti. Penjelasan ini ditulis dalam teks drama dengan tanda kurung. Cerita mengalir dalam dialog dan konflik antartokoh. Dalam penyusunan naskah drama, perlu memerhatikan hal-hal di bawah ini. a. Teknik Penyutradaraan Sutradara adalah orang bertanggung jawab dalam pementasan drama. Ia bertugas menghimpun para pemain dengan memberikan tes vokal dan penghayatan naskah. Berdasarkan penilaian hasil tes tersebut, dapat menentukan kasting (pemilihan peran dalam drama. Sutradara dengan tekun dan kreatif melatih para aktor dan aktris membaca, menghafal, dan mengaktingkan naskah. b. Teknik Percakapan Teknik ini berupa penghafalan naskah yang diwujudkan dengan dialog-dialog antartokoh. Pelafalan/pengucapan kata-kata disesuaikan dengan karakter tokoh-tokoh yang diperankan. c. Teknik Pemeranan Tugas sutradara untuk melatih para pemain memerankan kasting yang telah ditentukan dengan olah vokal, mimik, dan pantomimik yang sesuai. d. Teknik Pementasan Panggung Sutradara menggelar pementasan di atas panggung yang didesain sesuai dengan suasana cerita, didukung oleh dekorasi, interior dan eksterior yang selaras, serta diperkuat dengan tata lampu yang memperkuat penyampaian cerita. e. Teknik Penyusunan Format Format drama disusun dalam dialog dan konflik antartokoh dalam menggulirkan cerita. Pemikiran pentas drama terdiri atas berikut ini. 1) Penyutradaraan Bagaimana sutradara mengorganisasi dan mengkoordinasi pementasan. 2) Pemeranan Bagaimana para pemain menampilkan akting membawakan tokoh-tokoh yang dipercayakan kepadanya. 3) Pemvokalan
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 77 -
Membahas bagaimana para pemain mengucapkan prolog, dialog, epilog, konflik secara benar, tenang, jelas, dan fasih, sehingga penonton benar-benar menikmati untaian cerita yang disuguhkan. 5. Menetapkan Pelaku Drama Sesuai Tuntutan Skenario Salah satu tugas penyutradaraan adalah kasting, yakni sutradara menetapkan pelaku/pemeran tokoh sesuai tuntutan skenario. Dalam kerja ini sutradara tersebut mengupayakan agar para pemain membawakan perannya secara menarik, mengikuti apa yang dikehendaki oleh naskah drama. Jangan sampai karakter tokoh, dialog, konflik, dan untaian cerita yang tersaji dalam pementasan berbeda atau bergeser dari yang ada dalam teks. Setiap pemain drama diharapkan dapat membawakan peran apa saja, sehingga ia dikenal sebagai pemain watak. Pemain watak yang terkenal dalam dunia hiburan di Indonesia adalah Deddy Mizwar. Ia sangat piawai berperan sebagai Sunan Kalijaga, Jenderal Nagabonar, seorang wartawan dalam Kejarlah Daku Kau Kutangkap, Machtino dalam Ari Hanggara. Setelah Anda menentukan tema, judul, dan membuat kerangka naskah drama, cobalah mengembangkan menjadi sebuah naskah drama yang utuh! Kerjakan di rumah dan kumpulkan pada pertemuan berikutnya! Setelah itu, Guru akan memilih karya terbaik untuk dipentaskan di depan kelas. Stansa berarti puisi yang terdiri dari 8 baris. Stansa berbeda dengan oktaf, karena oktaf dapat terdiri dari 16 atau 24 baris. Aturan pembarisan dalam oktaf adalah 8 baris untuk tiap bait, sedangkan dalam stansa seluruh puisi itu hanya terdiri atas 8 baris. Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunaka percakapan dan action dihadapan penonton. Pelatihan Setelah Anda menentukan tema, coba pilih tema yang akan dikembangkan menjadi teks drama! Perhatikan kutipan dialog naskah dari Albert Camus yang sudah diterjemahkan oleh Ahmad Asnawi di bawah ini! (CALIGULA masuk diam-diam dari kiri. Kakinya penuh lumpur, bajunya kotor, rambutnya basah, pandangannya nanar. Dia beberapa kali mengangkat tangannya ke mulut. Kemudian dia mendekati cermin, berhenti tiba-tiba ketika melihat bayanganya dalam cermin. Setelah menggumamkan bebebrapa kata yang tak jelas, dia duduk di kanan, membiarkan tangannya lunglai di antara mulutnya.HELICON masuk, di sebelah kiri. Setelah melihat CALIGULA, dia berhenti di sudut belakang panggung dan memperhatikan dia diam-diam. CALIGULA menoleh dan melihat dia. Hening sejenak.) HELICON (melintasi panggung) : Selamat pagi, Caius. CALIGULA (dengan nada datar) : Selamat pagi, Helicon. (Hening sejenak.) HELICON
: Anda tampak lelah.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 78 -
CALIGULA : Cukup jauh kuberjalan. HELICON
: Yha, Anda pergi cukup lama. (Hening sejenak.)
CALIGULA : Sulit mencarinya. HELICON
: Apa yang sulit dicari?
CALIGULA : Apa yang aku kejar. HELICON
: Maksud Anda?
CALIGULA (dengan nada datar) : Bulan. HELICON
: Apa?
CALIGULA : yha aku menginginkan bulan. HELICON
: Ah….(Hening lagi. HELICON mendekati CALIGULA.) Mengapa Anda menginginkannya?
CALIGULA : Ah… itu salah satu hal yang belum kudapatkan. HELICON
: aku mengerti. Dan sekarang-sudahkah Anda melihatnya sampai puas?
CALIGULA : Belum. Aku tidak bisa memperolehnya. HELICON
: Sayang sekali!
CALIGULA : yha, dan itulah sebabnya aku merasa letih. (Diam. Kemudian) Helicon! HELICON
: yha, Caius?
CALIGULA : Rupanya, kamu mengira aku gila. HELICON
: Seperti Anda ketahui, aku tidak pernah berpikir begitu.
CALIGULA : Ah, yha….Sekarang, dengarkan! Aku tidak gila; kenyataannya aku belum pernah merasa begitu terang. Apa yang terjadi padaku sangat sederhana; aku tiba-tiba merasakan adanya hasrat untuk mendapatkan hal-hal yang tidak mungkin. Hanya itu. (Diam) Keadaanya sebagaimana adanya, menurutku, sangat jauh dari memuaskan. HELICON
: Banyak orang berpendapat begitu.
CALIGULA
: Itulah. Namun dulu aku tidak menyadari. Sekarang aku baru tahu. (masih dengan nada datar). Sebenarnya, dunia kita ini, tidak bisa ditolerir. Itulah sebabnya aku menginginkan bulan, atau kebahagiaan, atau kehidupan abadisesuatu yang mungkin kedengaran gila, namun yang bukan bagian dari dunia ini.
HELICON
: Itu cukup bagus, dalam teori. Hanya, dalam praktek orang tidak dapat merampungkannya sampai tuntas..........................
REFLEKSI Anda sudah mempelajari cara menentukan tema drama, asahlah kemampuan Anda dengan mengerjakan perintah di bawah ini! Coba Anda tentukan tema untuk menuliskan sebuah naskah drama! Anda boleh menuliskan lima tema di buku tugas!
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 79 -
Arti Teater Ada orang yang mengartikan teater sebagai “gedung pertunjukan”. Ada yang mengartikan sebagai “panggung” (Stage). Secara etimologis (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan (auditorium). Teater adalah segala tontonan yang di pertunjukan pada orang banyak, misalnya wayang orang, ketoprak, ludrug, srandul, membai, randai, mayong, arja, ragda, reog, lenong, topeng, dagelan, sulapan, akrobatik dan sebagainya. Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera. Istilah-istilah Drama 1. Arti Dramaturgi Drama turgi adalah ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi/persetujuan drama. Kata drama berasal dari bahasa Yunani yaitu dramoai yang berarti berbuat, berlaku, beraksi, bertindak dan sebagainya, dan “drama” berarti : perbuatan, tindakan. Ada orang yang menganggap drama sebagai lakon yang menyedihkan, mengerikan, sehingga dapat diartikan sebagai sandiwara tragedi. Formula Dramaturgi (4M) yang dimaksud dengan formula dramaturgi atau 4M adalah : M1 : Menghayalkan M1 : Disini untuk pertama kali manusia/pengarang menghayalkan kisah : ada inspirasiinspirasi, ide-ide. M2 : Menuliskan M2 : Pengarang menyusun kisah yang sama untuk kedua kalinya pengarang menulis kisah M3 : Memainkan M3 : Pelaku-pelaku memainkan kisah yang sama untuk ketiga kalinya (action). disini actor dan aktris yang bertindak dalam stage tertentu M4 : Menyaksikan M4 : Penonton menyaksikan kisah yang sama untuk keempat kalinya 2. Komedi Tragedi Drama dapat berupa komedi dan tragedi. Kekeliruan demikian terjadi karena kekeliruan dengan istilah drama dalam hidup keluarga. Misalnya : drama percintaan yang maksudnya mengandung peristiwa menyedihkan, mengerikan. Arti Drama * Arti pertama : Drama adalah kualitas komunikasi, situasi,action. (segala apa yang terlintas dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton. * Arti kedua : Menurut Moulton, drama adalah : hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented action). Jika buku roman menggerakan fantasi kita, maka dalam drama kita melihat
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 80 -
kehidupan
manusia
diekspresikan
secara
langsung
di
muka
kita
sendiri.
Menurut Brander Mathews : Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan action. Menurut Balthazar Verhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak. * Arti ketiga : Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada
pentas
dengan
menggunaka
percakapan
dan
action
dihadapan
penonton.
Arti Teater Ada orang yang mengartikan teater sebagai “gedung pertunjukan”. Ada yang mengartikan sebagai “panggung” (Stage). Secara etimologis (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan (auditorium). Dalam arti luas : teater adalah segala tontonan yang di pertunjukan pada orang banyak, misalnya wayang orang, ketoprak, ludrug, srandul, membai, randai, mayong, arja, ragda, reog, lenong, topeng, dagelan, sulapan, akrobatik dan sebagainya. Dalam arti sempit : Drama,kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam pentas, disaksikan oleh banyak orang , dengan media percakapan, gerak, dan laku. dengan atau tanpa dekor (layar dan lain sebagainya), didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian. Arti Drama, Sandiwara, Tonil Pertunjukan drama disebut juga sandiwara. kat sandiwara itu dibuat oleh P.K.G mangkunegara VII almarhum sebagai kata pengganti Toneel, yang pada hayat P.K.G sudah mulai mendapat perhatian di kalangan kaum terpelajar, tetapi pada waktu itu dan lingkungan kaum terpelajar itu yang dipergunakan masih dalam bahasa Belanda. Kata baru “sandiwara” dibentuk dari kata “sandi: dan “Wara”, sandi (Jawa sekarang) berarti rahasia, dan “Wara” (wara Jawa) adalah pengajaran. Demikialah menurut Ki Hadjar Dewantara, sandiwara adalah pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Demikianlah kupasan singkat dari kata sandiwara sebagai pengganti kata Toneel sebagai pengganti kata drama. Sebenarnya arti kata sandiwara lebih kena dari pada kata Toneel (bahasa belanda), yang artinya tak lain dari pada pertunjukan. Demikian pulajuga dibandingkan dengan arti drama dalam bahasa yunani yang artinya mula-mula tak lain dari pada “perbuatan” dan kemudian semata-mata perbuatan diatas panggung. tetapi sungguh sayang, arti kata sandiwara yang sedalam itu sekarang merosot, bahkan kata sandiwara bagi umum banyak menimbulkan rasa “hina” atau ejekan. Apakah sebabnya demikian? Oleh karena itu dalam sandiwara memang sering terdapat hal-hal yang kurang baik, kata seorang guru atau seorang bapak kepada anaknya, “Jangan main sandiwara kamu”. Kata sandiwara merosot derajatnya karena yang menyelenggarakan dan yang memelihara sandiwara kurang cakap atau kurang baik budinya. Jika kita ingin mengembalikan arti kata sandiwara seperti yang semestinya, lapangan sandiwara meminta
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 81 -
juga kepada kaum terpelajar, kepada orang yang cakap, kepada yang berjiwa seniman dan berbudi
tinggi..
Drama (Yunani Kuno ) adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "aksi", "perbuatan". Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera. Jenis-jenis drama 1. drma musikal = sereosa gitu 2. drama komedi = lucu bebas ada alur atau tdk 3. drama parodi = lucu tapi terikat alur 4. drama klasikal = drma ini mirip musikal tapi sejarah 5. drama percintaan = standart drma korea atau latin spayol 6. drama kuno = dipanggung theater 7. drama modern = tidak hanya dipanggung) 8. drama action = drma yg ada action move(gerakan) Drama Klasik pada dasarnya adalah suatu bentuk seni drama yang menyajikan lakon-lakon klasik terutama dari kisah pewayangan. Berbeda dengan yang terjadi dalam Drama Gong, dalam Drama Klasik faktor iringan tidak begitu mengikat dan dalam banyak hal gamelan dimainkan sekedar hanya sebagai ilustrasi yang berfungsi sebagai pengisi kekosongan ketika terjadi peralihan adegan. Pemusik tidak ditampilkan di pentas melainkan disembunyikan dibalik layar. Lakon dan dialog - dialog dalam Drama Klasik dituangkan kedalam sebuah skenario yang disusun oleh seorang sutradara. Di dalam membawakan lakon, para pemain berakting secara realistis dengan dialog berbahasa Indonesia gaya sandiwara atau bahasa Bali, dengan mengenakan busana yang dirancang mendekati busana pewayangan. Seni drama modern ini diciptakan oleh seorang tokoh drama asal Badung, Ida Bagus Anom Ranuara, melalui sanggar teater yang dipimpinnya yaitu Sanggar Mini Badung. Kreasi ini muncul menjelang akhir tahun 1970 yang kehadirannya banyak didorong oleh TVRI Denpasar. Penampilan Drama Klasik karya Anom Ranuara sebagian besar melalui tayangan layar kaca. Satu aspek penting yang membedakan drama ini dengan Drama Gong adalah tidak adanya peran Punakawan untuk menterjemahkan dialog para pemeran utama. Set dekorasi dan properti panggung yang realistis menjadi salah satu kekuatan dari Drama Klasik ini. Disamping itu durasi pementasan dari Drama Klasik relatif singkat yaitu sekitar 2 jam, dibandingkan dengan Drama Gong yang bisa dipentaskan semalam suntuk.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 82 -
Ketoprak
Ketoprak (bahasa Jawa kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacammacam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang. Beberapa tahun terakhir ini, muncul sebuah genre baru; Ketoprak Humor yang ditayangkan di stasiun televisi RCTI. Dalam pentasan jenis ini, banyak dimasukkan unsur humor.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 83 -
KOMPETENSI DASAR : 7.2 Mengomentari tokoh, perwatakan, latar, plot, tema, dan perilaku berbahasa dalam drama INDIKATOR : Menceritakan isi drama Membahas unsur-unsur drama (tema, penokohan, konflik, dialog) Membahas kekhasan (bentuk, pementasan, dialog/dialek, kostum, adat, alur, dll.) Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan dapat memahami ragam prosa naratif dan menjelaskan tema,plot, tokoh, dan perwatakan ragam sastra prosa naratif terjemahan dalam diskusi kelompok. Mengidentifikasi Alur dan Konflik dalam Cerita Drama Mengidentifikasi Alur dan Konflik dalam Cerita Drama. Adegan drama terdiri atas serangkaian kejadian yang saling berhubungan dan membentuk jalinan cerita yang disebut alur atau plot. Kejadian yang satu menjadi sebab atau akibat bagi kejadian yang lain. Ditinjau dari
arah
gerak
ceritanya,
alur
dibedakan
atas
alur
maju
(progresi/
linier) dan alur mundur (regresi). Alur maju atau disebut juga alur kronologis (alamiah) diawali dengan eksposisi, adegan ditampilkannya tokoh-tokoh penting dan latar kehidupannya.
Disusul
konflik,
yaitu
munculnya
persoalan
akibat
terjadinya
perselisihan tokoh. Bila konflik itu tidak teratasi, akan membesar, meluas, dan menjadi kompleks. Dalam tahap komplikasi ini, banyak tokoh lain yang terseret dalam persoalan. Puncak dari konflik, vaitu klimaks, saat persoalan mencapai titik paling menegangkan. Biasanya ini merupakan bagian yang paling mendebarkan dan dinanti-nantikan oleh penonton. Sebelum menuju ke akhir cerita atau konklusi, tokoh melewati tahap peredaan masalah atau antiklimaks. Dalam alur maju, sering kali terjadi kilas balik cerita (flash back), yaitu cerita berbalik sejenak ke masa lalu. Berbeda dengan alur maju, cerita alur mundur dimulai dari bagian akhir. Namun, ada juga yang diawali dari tengah cerita. Alur seperti ini disebut sebagai alur gabungan. Cerita dalam drama tidak akan bergerak apabila semua tokoh memiliki watak, sikap, pandangan, dan harapan yang sama. Cerita bergerak karena muncul konflik yang dipicu oleh adanva perbedaan perbedaan antar tokoh. Konflik tidak selalu terjadi secara eksternal, yaitu antara tokoh dengan tokoh yang lain, tetapi bisa juga terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri (konflik internal). Selain itu, konflik juga dapat terjadi antara tokoh dengan keadaan alamiah dan sosial budaya di sekelilingnva dan dengan kepercayaan / keyakinan hidupnva (konflik batin/moral). Konflik social biasanya terjadi saat tokoh tidak mampu beradaptasi dengan nilai-nilai vang berlaku di masyarakat.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 84 -
Tugas 1.Sebutkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam drama! 2.Samakah
unsur-unsur
intrinsic
pada
drama
dan
pada
novel/cerpen?
Jelaskan!
3. Apa perbedaan antara alur maju dan alur mundur? 4. Apakah yang dimaksud dengan flashback? Samakah dengan alur mundur? 5. Sebutkan tahap-tahap perkembangan alur majul 6. Apakah yang dimaksud dengan konflik dalam cerita? 7. Sebutkan dan jelaskan secara singkat macam-macam konflikl Menjelaskan Tema, Plot, Tokoh, dan Perwatakan Ragam Sastra Prosa Naratif Terjemahan dalam Diskusi Kelompok. Ragam Prosa Naratif Perhatikan teks prosa naratif berikut ini! Kebebasan Oleh: Sofia “Abah, Emak berikanlah aku kebebasan.”Keluhan hati Milah. Milah sering bermandikan air mata tatkala bersendirian. Berkata-kata lagiMilah”Emak, Abah mengapakah hidupku dikongkong begini?”Teringatkembali Milah akan kalimah yang terkeluar dari mulut abahnya.”Abahmalu engkau buat perangai macam ini. Sudahlah semua orang di sini kenal abah dan engkauni anak ustaz dan ustazah yang dihormati. Apalah feadahnya engkau pergi merayau-rayau jauh malamni?Abah di rumah ini adalah sibuk mengajar anak jiran menggaji Alquran dan engkau pulak malam-malam buta pergi tengok wayang. Belajar malas, menggaji pun tak mahu, kerjapun tak ada. Harapkan muka aje cantik.”Bengis dan garang” Pak Mail memarahi Milah. Pada Milah, Apa salah besarkah dia? Berdosakah dia menonton wayang dengan si Sidah anak makcik Senahtu.Cuma tengok wayang, lepastu pergi makan di Mc Donald dan terus balik. Macamana nak pergi siang hari. Si Sidah kerja waktu siang dan dia pulak tak habis-habis menolong emaknya berjualan di gerai Nasi Padang. Bukannya tiap-tiap hari dia pergi tengok wayang. Itu pun sekali-sekali pada malam Minggu. Macam mana nak cari kerja? Siapa nak tolong emaknya nanti? Milah bukan bodoh belajar dan malas menggaji cuma dia terlalu penat setelah siang hari menolong emaknya berjualan. Bagi Milah, dia sanggup korbankan alam persekolahan dia, demi ingin menjadi anak yg baik dan menolong abah dan emaknya. Jiwa dia memang tertekan. Tingkah- lakunya mesti dijaga. Dia mesti berkelakuan baik, sopan, dan alim. Ini semua kerana ingin menjaga maruah kedua orang tuanya. Pelajaran Islam yang diajar oleh abahnya tak pernah Milah ingkari. Solat lima waktu akan Milah kerjakan walaupun badannya teramat letih setelah berkerja di siang hari. Semua sudah dia patuh, tapi abahnya tetap dengan peraturan ketatnya. “Dahlah Milah, jangan nak termenung lagi. Abah memang macam gitu.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 85 -
Dia marah kita bukan apa, dia sayangkan anak-anaknya. Pada abah ini tangong-jawab dia. Kalau dia tak marah sekarang, nanti di padang mashar dia di soal. Kakak faham betul perasaan kau. Jiwa orang remaja, memang nakkan kebebasan.” Kak Rohana cuba menasihati adiknya Milah. Setiap hari Ahad, Milah selalu pergi rumak kak longnya. Setelah menolong emaknya. Mak Cik Puteh berjualan separuh hari sahaja pada hari Minggu, Milah pasti akan ke rumah kakaknya yang tak jauh dari tempat jualan mereka. Kak Rohanalah tempat dia manja dan menggadu masalah peribadinya.Kalau tak ada kak Rohana, mungkin dah lama Milah lari dari rumah. “Milah bukan apa Kak Ana, Milah hanya pergi tengok wayang. Sedikit kebebasan pun tak boleh. Tak akan nak duduk pat rumah, kedai dan mengajar budak-budak jiran mengaji. Ini aje dunia Milah. Bosan tau! Milah, nak jugak tengok dunia luar di sana. Pergi shopping ke atau berkelah. Janganlah kongkong Milah sampai macamni. Macam katak dalam tempurong. Sidahtu,semenjak dah kerja semangkin bergaya dah cantik. Milah pun nak macam Sidah, cantik dan bergaya. Kata orang, hasil duit penat berkerja nampak.” Milah cuba minta sokongan dan simpati dari kakaknya. “Itu kakak tahu.Kak Ana pun macam kau Milah.Kakaklah penyebab Abah garang dan kongkong kau macam gitu. Kakak, lagi teruk dari engkau.”Keluhan suara Kak Ana.”Tak akanlah kerana kakak kahwin muda, abah nak kongkong Milah pulak? Tanda soalan yang di tanya Milah seolah-olah tak munasabah. Sambung lagi perbualan antara kak Ana dan Milah, “Memang kakak kahwin muda Milah, tapi kerana nak tutup malu. Kau memang tak tahu hal ini. Peristiwa ini berlaku, kau masih kecil lagi Milah.” Kak Ana berhenti sekejap perbualannya dan menarik nafas panjang sebelum meneruskan ceritanya.” Apa kak Ana, nak tutup malu?” Milah bertanya dengan nadah heran dan tak sabar nak tahu cerita sebenarnya.”HEM!” Kak Ana menganggutkan kepalanya. Tiba-tiba pintu rumah Kak Ana diketuk orang. Milah bangun dari sofa dan cuba melihat di lubang pintu. Perbualan mereka terpaksa dihentikan. Suami Kak Ana, abang Osman dah balik dari kerja.”Baru balik ya bang” tanya Milah pada abang iparnya.”Ya, Milah.Kau dari tadi atau baru sampai?”Bertanya balik soalan abang iparnya kepada Milah”AH! Milah dari tadi duduk-duduk berbual-bual dengan Kak Long. Macam biasalah bang, dah habis jualan singgah sini. Mana lagi Milah nak pergi.Bukan boleh merayap tempat lain”Sambung perbualan Milah dengan Abang Osman. Osman macam biasa, sampai sahaja di rumah, dia pasti terus ke biliknya. Dia akan ke tempat tidur baby dan cium pipi baby montel kesayangannya yang sedang tidur dengan perlahan. Hingga terlupa dia tentang apa yang Milah sudah ucapkan tadi. Milah perhatikan gelagat abang iparnya yang memang sayang betul dengan si Natasha si comel yang baru 4 tahun. Dalam hatinya berkata, kalaulah dia dapat manja dan disayangi seperti Natasha, kan best. Abang
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 86 -
Osman memang seorang ayah yang penyayang dan suami bertangung jawab dan baik hati orangnya. Beruntung Kak Ana bersuamikan Abang Osman. ”Eh!Eh!Eh. Adik kakakni melamun aje dia”. Sambil menepuk bahunya Milah. Rohana memang manja dan mesra dengan Milah. Milahlah satu-satunya darah dagingnya. Mereka cuma dua beradik sahaja. Tak heranlah kalau orang tua mereka memang jaga betul dan kawal anak dara mereka. Kata orang dulu-dulu menjaga anak lelaki lebih senang dari menjaga anak perempuan. Tapi, jaga macam mana pun, kalau dah nak jadi perkara buruk dah tak boleh nak kata. “Kak! Sambunglah cerita kakak tadi” Merayu Milah kepada kakaknya.”EH! Tak bolehlah.Abang Man kan dah balik.Sekejap lagi, dia dah nak makan pula.Nanti,kalau abang Man keluar pergi rumah emak dia, kita sambung ok!” jawab kak Ana.”EH! Akak tak ikutke? Tanya Milah pada kakaknya.”Tak. Lagi pun abang cuma nak kasi duit aje pada mak nya”. “Abang Man tu, selalu ya kasi duit pada maknya” Tanya Milah kepada kak Ana”Ah! Abang Man kau memang begitu. Dia memang siang-siang dah beritahu Kak Ana. Selagi dia mampu, dia akan tetap memberi duit pada orang tua dia. Kak Ana tak kisah Milah. Abang Man tu gajinya besar, lagi pun yang dia tolong pun emak dan bapa mentua akak. Kitani Milah, kalau jadi isteri,janganlah kongkong sangat suami kita. Dia anak lelaki masih bertangung jawab menolong orang tua mereka. Kalau duit tak ada, bela dan jaga mereka atau selalulah bertanya khabar berita.”Berpanjang lebar Kak Ana memberi pendapat pada adiknya. Milah termenung sekejap dan di kepalanya ashik berfikir tentang apa sebenarnya yang terjadi antara Kak Ana dengan Abahnya. Dia perhatikan sahaja gerak Kak Ana mengemas dan menyajikan makanan untuk makan malam Abang Iparnya. Sambil bangun dari duduk di dapur, Milah meminta diri untuk masuk ke kamar biliknya yang memang dah disediakan Kak Ana untuk adik kesayangannya tumpang tidur. Di dalam bilik, mata Milah terkebil-kebil tak boleh tidur.”Apakah rahsia yang Kak Ana dan Abah simpan hinggakan aku tidak dapat kebebasan. Setiap langkah aku selalu aje ada yang ascort. Bosan aku.”Keluh Milah seorang diri hingga tak sadar lalu dia terlelap tidur. (Sumber: Kumpulan prosa naratif modern, 2007) Definisi Alur Alur merupakan rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur dibedakan menjadi tiga, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur gabungan. Alur maju adalah rangkaian cerita yang dimulai dari pengenalan masalah, terjadinya konflik, klimaks, dan penyelesaian masalah. Sementara pada alur mundur, cerita dimulai dengan menampilkan konflik, kemudian pengenalan tokoh, dan penyelesaian masalah. Sedangkan alur gabungan merupakan perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Secara umum tahapan alur dapat digambarkan seperti di bawah ini. Keterangan: 1. perkenalan
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 87 -
2. konflik 3. klimaks 4. peleraian Mengidentifikasi karakter tokoh 1. Melalui tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya. 2. Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupan maupun caraberpakaian. 3. Menunjukkan bagaimana perilakunya. 4. Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri. 5. Memahami bagaimana jalan pikirannya. 6. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentang dia. 7. Melihat tokoh lain berbincang dengan-nya. 8. Melihat bagaimanakah tokoh yang lain memberi reaksi terhadapnya. 9. Melihat bagaimanakah tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain. Di atas terdapat sebuh cuplikan novel. Tugas Anda adalah mendeskripsikan alur novel tersebut! Ikuti langkah-langkah di bawah ini! a. Bagilah kelas menjadi 5 kelompok! b. Perwakilan tiap kelompok membacakan cuplikan novel di depan kelas dan yang lain memperhatikan! c. Diskusikan dengan kelompok unsur-unsur intrinsik yang telah Anda temukan! d. Buatlah hasil pekerjaan Anda dengan format yang sudah disediakan! Salinlah di buku tugas Anda! e. Sampaikan secara lisan di depan kelas hasil diskusi kelompok Anda! Unsur-unsur Drama (tema, penokohan, konflik, dialog) Drama, sebagai karya seni, barulah lengkap jika dimainkan atau dipentaskan. Maksudnya, cakapan tiap-tiap tokoh harus diucapkan oleh orang yang memerankannya (Disebut “aktor” untuk yang pria, “aktris” untuk wanita). Cakapan tidak sekedar diucapkan, tetapi disertai dengan gerak-gerik yang sesuai menurut tafsiran aktor atau aktrisnya. Didalam suatu pementasan drama, pengelola dan penanggung jawab seluruh kegiatan pementasan disebut “produser”, sedangkan yang bertanggung jawab atas nilai artistik pementasan disebut “sutradara”. Tugas utama sutradara adalah menata gerak para aktor dan aktris. Ia juga harus bekerja sama dengan berbagai pihak yagn terlibat, seperti penata panggung, penata cahaya (lampu), dan penata bunyi (musik). Supaya tokoh-tokoh di dalam drama dapat diperankan dengan baik, teks drama perlu lebih dahulu dipahami benar-benar. Diperlukan daya bayang yang kuat untuk dapat membaca dan menikmati karya sastra yang berbentuk drama. Mengapa?Antara lain karena sifat tokohtokohnya dan keadaan serta suasana peristiwa yang terjadi tidak dideskripsikan oleh
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 88 -
pengarangnya. Yang ada hanyalah cakapan antartokoh. Keterangan tentang tempat serta waktu kejadiaannya hanya dinyatakan secara singkat di antara tanda kurung. Demikian pula gerak-gerik dan suasana hati para tokohnya Peran Tokoh dalam Pementasan Drama Tokoh dalam pementasan drama mempunyai posisi yang penting. Tokohlah yang mengaktualisasikan naskah drama di atas pentas. Tokoh yang didukung oleh latar peristiwa dan aspek-aspek lainnya akan menampilkan cerita dan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Berdasarkan perannya, tokoh terbagai atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan drama sedangkan tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama. Bagaimana cara menentukan tokoh dalam pementasan drama?Tokoh utama setidaknya ditandai oleh empat hal, yakni (1) paling sering muncul dalam setiap adegan, (2) menjadi sentral atau pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain, (3) kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan (4) dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama. Dari segi perwatakannya, tokoh dan perannya dalam pementasan drama terdiri 4 jenis, yaitu tokoh berkembang, tokoh pembantu, tokoh statis dan tokoh serba bisa. Tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perkembangan selama pertunjukan. Misalnya, tokoh yang awalnya seorang yang baik, namun pada akhirnya menjadi seorang yang jahat. Tokoh pembantu adalah tokoh yang diperbantukan untuk menjelaskan tokoh lain. Tokoh pembantu merupakan minor character yang berfungsi sebagai pembantu saja atau tokoh yang memerankan suatu bagian penting dalam drama, namun fungsi utamanya tetap sebagai tokoh pembantu. Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan karakter dari awal hingga akhir dalam dalam suatu drama. Misalnya, seorang tokoh yang berkarakter jahat dari awal drama akan tetap bersifat jahat di akhir drama. Tokoh serba bisa adalah tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh lain (all round). Misalnya, tokoh yang berperan sebagai seorang raja, namun ia juga berperan sebagai seorang pengemis untuk mengetahui kehidupan rakyatnya.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 89 -
KOMPETENSI DASAR : 8.1 Menentukan tema, plot , tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku berbahasa teks dalam drama tradisional atau terjemahan INDIKATOR : Membaca naskah drama Menentukan tema, plot , tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku berbahasa Mengidentifikasi unsur satiris/ humor dan atau sinisme yang tergambar dari dialog para pelaku drama tersebut sebagai penanda dari perwatakan masing-masing pelaku tradisional dan terjemahan Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan dapat Mengidentifikasi unsur satiris/ humor dan atau sinisme yang tergambar dari dialog para pelaku drama tersebut sebagai penanda dari perwatakan masing-masing pelaku tradisional dan terjemahan MATERI Menentukan Tema, Plot, Tokoh, Perwatakan, dan Pembabakan, Serta Perilaku Berbahasa teks dalam drama tradisional atau terjemahan Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat menentukan unsur-unsur yang ada dalam drama tersebut, di antaranya tema, plot, tokoh, perwatakan dan pembabakan, serta perilaku berbahasaa dalam teks drama tradisional atau terjemahan. Dalam drama terdapat unsur-unsur pembangun cerita yang dapat diidentifikasi. Unsur-unsur tersebut membangun kesatuan utuh yang membentuk jalan cerita dalam drama. Sebagai salah satu genre sastra, drama dapat diidentikkan dengan genre fiksi, yakni novel dan cerpen. Hal ini dikarenakan keberadaan unsur-unsur cerita atau peristiwa yang dihadirkan oleh pengarang. Pembeda antara drama dengan novel dan cerpen ialah wujud drama yang terdiri atas dialogdialog. Adapun pemaparan unsur-unsur seperti latar, ekspresi tokoh, dan lain-lain dimunculkan sebagai panduan jika drama tersebut akan dipentaskan. Pernahkah Anda membaca teks drama? Cobalah bandingkan antara teks drama yang Anda baca tersebut dengan cerpen atau novel. Jika dibandingkan dengan fiksi berupa cerpen atau novel, di dalam drama tidak ditemukan adanya unsur-unsur pencerita seperti yang ada di dalam prosa fiksi. Jalan cerita di dalam drama lebih dapat ditelusuri melalui motif yang menyebabkan munculnya peristiwa.Dalam hal ini, dialog antartokohlah yang memunculkan konflik atau peristiwa di dalam drama tersebut. Sekarang perhatikanlah contoh drama berikut ini. Iteung Pergi ke Kota Oleh: Raisal Kahfie Suasana pagi hari. Terdengar suara ayam jantan berkokok. Di panggung, Kabayan terlihat sedang terlelap. Dia tertidur di sebuah dipan yang terbuat dari bambu. Posisi tidurnya tidak lazim dan menggelikan. Dia mendengkur sangat keras. Dari belakang panggung terdengar suara abah berteriak.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 90 -
Abah : (berteriak) Iteung! Mana suamimu? Ayo, ikut abah ke sawah! Bangunkan si borokokok! Jangan mau kalah sama ayam jantan yang sejak tadi sudah berkokok! Muncul Iteung setengah berlari. Dia terlihat sibuk menenteng ember berisi cucian. Dia terlihat panik. Iteung : (pada penonton) Aduh, bagaimana ini? Kalau Abah tahu Kang Kabayan Masih tidur, dia bisa marah besar. Gawat. Saya harus bagaimana, penonton? Abah terus memanggil-manggil. Iteung. Iteung makin panik. Sementara, suara dengkuran Kabayan malah semakin terdengar jelas. Iteung : A...anu... Bah... Kang Kabayan sudah pergi sejak subuh. Ada pekerjaan di Kecamatan, Bah. Abah silakan saja ke sawah. Hati-hati ya, Bah. Apa mau Iteung buatkan kopi? Abah : Tidak perlu. Syukurlah kalau suamimu si borokokok itu sudah dapat kerja. Abah pergi dulu, geulis. Assalamualaikum. Iteung : Waalaikumsalam, Abah. Hati-hati ya, Bah. Iteung menarik napas lega. Iteung : Penonton. Sebetulnya Iteung malu. Barusan Iteung sudah berbohong pada orangtua sendiri. Jangan GR, penonton. Iteung bukan malu sama penonton. Tapi malu sama Gusti Allah. Tapi, mau bagaimana lagi? Kalau tidak begitu, keadaannya bisa jadi kacau. Bisa-bisa kiamat datang sebelum waktunya. Yang jelas, penonton jangan sampai meniru kelakuan jelek Iteung, ya? Jangan, dosa! Pamali. (Kembali menghela napas) Tiba-tiba Kabayan mendengkur lebih keras. Iteung : (kesal) Aduh, aduh, si Akang Kabayan. (menyimpan ember cucian dan mengambil sapu ijuk yang tergeletak di lantai).Hei, Kang Kabayan! Bangun Akang! Masa jam segini masih tidur? Orang- orang mah sudah seibuk mencari kerja. Ini malah enakenakan molor. Kabayan nungging. Pantatnya mengarah ke wajah Iteung. Iteung : Dasar si borokokok. (menusuk-nusukkan gagang sapu ke pantat Kabayan) Bangun Akang! Bangun. Kabayan terbangun. Ia terlihat kesal. Kabayan : (marah-marah) Astaghfirullah. Nyiii... ada apa atuh ini teh? Pagi-pagi bukannya setel radio. Nyanyi-nyanyi supaya hati riang gembira. Ini malah marah-marah sama suami. Pake tusuk-tusuk pantat suami segala. Dosa Iteung, dosa. Kabayan : Ahhhh... sudah... sudah... sudah... Akang pusing dengar Anda ngomong. Biarkann Allah yang mengatur rezeki kita. Kita tinggal menunggu. Kerja, kerja. Memangnya gampang cari kerja? Di zaman seperti sekarang ini, laki-laki itu susah mencari kerja. Jangan samakan Akang dengan Abah. Abah Anda itu enak. Punya sawah sendiri, punya kebun cabai sendiri, punya kolam, ikan sendiri, nah Akang?
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 91 -
Akang punya apa? Akang ini miskin, Iteung. Mending kalau Abah Anda mau ngasih sebagian sawahnya untuk Akang, Ini mana? Abah Anda pelit. Iteung : Akang jangan sembarangan. Abah tidak mungkin memberikan sawahnya pada orang malas seperti Akang. Bagaimana nasib padi-padi itu kalau Akang malas? Akang tunjukan pada Abah kalau Akang mampu menggarap sawah ladangnya. Dalam hidup, kita harus berikhtiar, Kang. Keadaan kita tidak akan berubah seperti sulap sihir jika kita hanya bermalasmalasan. Kita harus berikhtiar. Kabayan : Halah, berisik! Sudah, kalau Anda mau kerja, Anda saja yang kerja. Bukankah di zaman seperti ini perempuan lebih gampang nyari kerja. (Pergi meninggalkan Iteung) Iteung menangis. Dia benar-benar terpukul. Iteung : Penonton, jangan pernah meniru kelakuan suami saya. Dia salalu saja begitu. Dia egois. Mau menang sendiri. Dia juga pemalas. Sudahlah, tidak ada gunanya jika saya hanya berdiam diri dan bersedih. Saya harus berbuat sesuatu. (Berpikir) Ya, saya akan cari kerja ke kota. Saya akan minta bantuan Kang Indra dan Ceu Fitri, sahabat saya waktu kecil yang sudah sukses di kota. Melangkah ke dipan lalu duduk di atasnya sambil melipat selimut bekas kabayan. Iteung : Kang Kabayan, Kang Kabayan.... baiklah, saya akan pergi. Saya akan menunjukkan pada Kang Kabayan bagaimana caranya mencari uang. Semoga dia bisa merenungkan semua ini. (Teringat sesuatu) Ambu.... ya, sebaiknya sekarang saya pamit dulu pada Ambu sebelum Kang Kabayan Kembali. Kang Kabayan, maafkan Iteung... ini semua demi Akang juga. (Iteung segera pergi ke luar panggung) Iteung : Lho? Kenapa malah Akang yang marahmarah? Harusnya Iteung yang marah, Kang. Akang sudah tidak peduli lagi pada nasib keluarga kita. Akang malas bekerja. Iteung capek, Kang. Apa Akang tidak punya niat untuk bekerja dan membahagiakan Iteung? Bagaimana nanti jika kita sudah punya anak? Kabayan : (menguap) Iteung : Kang, Akang teh mikir tidak? Apa tidak malu sama Abah? Lihat Abah, Kang. Meski sudah tua, Abah tetap semangat bekerja. Tetap ke sawah, ke kebun cabai. Apa Akang tidak ingin mencontoh Abah. Lihat teman kita Kang Indra, Ceu Fitri, Kang Maman, sama si Fajar. Mereka semua rajin berikhitar, Kang. Mereka ingin lepas dari kemiskinan. Setelah membaca drama tersebut, Anda dapat menentukan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Unsur-unsur tersebut tecermin dalam setiap dialog tokoh. 1. Tema Tema dalam drama tersebut adalah mengenai usaha seseorang dalam menjalani hidup. Dalam drama tersebut, diceritakan bahwa Kabayan adalah seorang pemalas yang tidak mau bekerja. Dia tidak mau berusaha. Padahal, kebutuhan hidup semakin lama semakin melilitnya.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 92 -
2. Alur/ Plot Alur atau plot dalam drama tersebut adalah alur konvensional, yakni alur yang bergerak satu arah mengikuti arus waktu. 3. Tokoh Dalam drama tersebut, ada tiga tokoh, yakni Iteung, Kabayan, dan Abah. Akan tetapi, tokoh Abah tidak dimunculkan ke atas panggung. Tokoh ini hanya dimunculkan sebagai suara yang berasal dari luar panggung. 4. Perwatakan Perincian watak ketiga tokoh dalam drama tersebut adalah sebagai berikut. a. Iteung : penyabar, pekerja keras, orang yang baik meski sempat berbohong pada Abah untuk menutupi kelakuan buruk suaminya. b. Kabayan : pemalas, egois, tidak punya semangat hidup c. Abah : penuh semangat, pekerja keras 5. Perilaku Berbahasa Bahasa yang digunakan dalam drama tersebut adalah bahasa Indonesia sehari-hari (ragam lisan) yang disisipi ujaran-ujaran berbahasa Sunda seperti teh, mah, dan atuh. Sekarang, coba Anda cermati kembali unsur-unsur yang telah dikemukakan tersebut. Dapatkah Anda menemukan hal lainnya? Untuk melatih kemampuan Anda menentukan unsur-unsur yang terkandung dalam drama, kerjakanlah latihan berikut. EVALUASI 1. Bacalah drama berikut ini dengan saksama. Pertemuan dari Hari Ke Hari Karya: W.S. Rendra
Sore hari, di rumah Aryo Sekti, Panembahan Reso duduk berembuk dengan Aryo Sekti. Reso : Anda tadi, di rumah saya, berkata bahwa hanyaaku yang bisa menyelamatkan kerajaan dari bencana perpecah; Benarkah itu? Sekti : Tentu saja. Apakah Anda berpura-pura tidak menyadari kenyataan itu? Bukan kerendahan hati! Reso : Bukannya tidak menyadari, tetapi kurang meyakini. Sekti : Ya, begitulah kenyataannya. Orang boleh suka atau tidak suka kepada Anda, tetapi toh harus mengakui kenyataan bahwa Anda sangat dibutuhkan oleh negara untuk mengatasi perpecahan. Reso : Jadi, Anda menganggap aku dibutuh-kan oleh negara! Tetapi, mengenai suka atau tidak suka terhadap diriku itu bagaimana? Anda termasuk yang suka atau tidak suka? Sekti : Termasuk yang suka dan tidak suka Reso : Apa yang tidak Anda suka pada diriku? Sekti : Ada satu rahasia yang menyelubungi diri Anda yang membuat diri saya penasaran.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 93 -
Reso : Hmm. Begitu. Memang ada sikap Anda yang agak mengganggu hubungan kita berdua. Tetapi, rupanya bukan soal yang menyangkut rasa tidak suka, melainkan menyangkut rasa curiga. Sekti : Ya! Ya! Memang begitu! Betul! Saya punya rasa curiga pada diri Anda. Reso : Nah, sekarang jangan lagi ada rasa sungkan. Aku ingin ada pertemuan dari hati ke hati dengan Anda. Sekti : Ini suatu kehormatan bagi saya. Reso : Syukurlah. Sekarang tuntaskan, uraikan seluruh kecurigaan Anda terhadap diriku. Sekti : Panembahan! Sebetulnya Anda ingin menjadi Raja, bukan? Reso : Betul! Sekti : Sejak dari permulaan gerakan para Panji? Reso : Ya! Tepatnya, sejak Panji Tumbal mengajak aku ikut berontak. Waktu itu kita semua mulai menyadari bahwa keadaan kerajaan yang buruk harus diubah. Aku melihat Baginda Raja Tua Sudan pikun, tetapi ia masih lebih baik dari semua calon pengganti yang ada. Pada saat itu, meskipun aku masih Panji, aku sudah sadar bahwa akulah yang bisa menyelamatkan negara. Sekti : Jadi, penilaian terhadap Anda, yang sekarang saya ucapkan, waktu itu sudah Anda sadari? Reso : Ya. Betul. Sekti : Di dalam kehidupan sehari-hari manusia biasa, in! disebut kepongahan. Reso : Aku menyadari kekuranganku, aku menyadari kelebihanku. Itu saja! Sekti : Takaran Anda memang bukan takaran manusia biasa. Reso : Penyadaran akan kelebihan diriku menerbitkan cita-cita untuk menjadi Raja dan menyelamatkan negara! Lalu, cita-cita itu aku perjuangkan dengan rencana dan usaha. Sekti : Itulah sebabnya Anda mengingkari pemberontakan Panji Tumbal. Reso : Ya. Untuk menguasai semua Adipati dan menghindari perpecahan wrlayah di dalam kerajaan. Karena aku tidak sekadar ingin duduk di atas tahta, tetapi ingin membela dan menyelamatkan seluruh kerajaan. Sekti : Jadi, Anda memilih merajakan Pangeran Rebo karena ia paling lemah di antara para calon yang ada, dan bisa diterka akan membutuhkan seorang Pemangku? Reso : Betul! Ya! Sekti : Dan, hubungan dengan Ratu Dara yang sampai sejauh itu? Reso : Itu bukan rencanaku dari semula. Itu suatu unsur yang tidak terduga yang ternyata sangat membantu rencanaku. Anda lihat, setiap rencana dan usaha kalau benar-benar diperjuangkan akan punya nasib sendiri. Nasib baik atau buruk, yang kita harus berani menang-gung atau mensyukuri. Sekti : Anda tidak merencanakan dari semula untuk punya hubungan asmara dengan Ratu Dara! Lalu, istri Anda wafat...
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 94 -
Reso : Aku menyuruh Siti Asasin untuk membunuhnya. Sekti : Dan, lalu kita bersama-sama merencanakan pembunuhan terhadap Raja Tua dengan bantuan Ratu Dara! Tetapi, siapa yang meracun Anda? Saya men-duga Anda diracun oleh istri Anda. 2. Tentukan unsur-unsur drama berikut ini. a. tema c. tokoh dan perwatakan b. plot d. perilaku berbahasa 3. Buatlah laporan tertulisnya. Membacakan Teks Drama dengan Intonasi dan Ekspresi sesuai Karakter Tokoh Membacakan Teks Drama dengan Intonasi dan Ekspresi sesuai Karakter Tokoh Tiga orang siswa putra dan putri membacakan naskah drama berikut ini. Dua siswa memerankan tokoh ,Iamil dan Saenah. dan satu siswa lagi bertindak sebagai narator. Meskipun tanpa akting, naskah dibacakan dengan intonasi dan ekspresi sesuai karakter tokoh. Untuk itu, sebelum membacakan, siswa vang bertugas diberi kesempatan terlebih dahulu untuk memahami dan menginterpretasikan karakter tokoh. Badai Sepanjang Malam oleh Max Arifin
Para Pelaku: 1. Jamil, seorang guru SD berumur 24 tahun 2. Saenah,istri Jamil berusia 23 tahun 3. Kepala Desa, suara pada flashback Setting: Ruangan depan sebuah rumah desa pada malam hari. Di dinding ada lampu minyak menyala. Ada sebuah meja tulis tua. Di atasnya ada beberapa buku besar. Kursi tamu dari rotan sudah agak tua. Dekat dinding ada balai-balai.Sebuah radio transistor juga tampak di atas meja. Suara : Suara jangkerik. Suara burung malam. Gonggongan anjing di kejauhan.Suara adzan subuh. Musik : Sayup-sayup terdengar lagu Asmaradahana, lewat suara sendu sebuah seruling. Note
: Kedua suami-istri memperlihatkan pola kehidupan kota, Dengan kata lain, mereka
berdua memang berasal dari kota. Tampak pada cara dan bahan pakaian yang mereka kenakan pada malam hari itu. Mereka juga memperlihatkan sebagai orang yang baik-balk, Hanya idealism yang menyala-nyala yang menyebabkan mereka berada di desa terpencil itu. Begitu layar tersingkap, nampak Jamil sedang asyik membaca. Kakinya ditelusurkan ke atas kursi di depannya. Sekali-sekali ia memjit – mijit keningnya dan membaca lagi. Kemudian ia mengangkat mukanya, memandang jauh ke depan, merenung dan kembali lagi pada
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 95 -
bacaannya. Di kejauhan terdengar salak anjing melengking sedih.Jangkerik juga menghiasi suasana malam itu. Di keiauhan terdengar seruling penuh pilu membawakan asmaradahana. 1. Jamil
: Menyambar rokok di atas meja dan menyututnya. Asap berkepul ke atas.
Pada saat itu istrinya muncul dari balik pintu kamar. 2. Saenah
: Kau belum tidur juga? Kukira sudah larut malam. Beristirahatlah, besok kan
3. Jamil
: Sebentar, Saenah. Seluruh tubuhku memang sudah lelah, tapi pikiranku masih
saja
mengambang
ke
sana
kemari.
Biasa,
kan
aku
begini
malam-malam,
4. Saenah
: Baiklah. Tapi, boleh aku tahu apa yang kaupikirkan malam ini?
5. Jamil
: Semuanya, semua apa yang kupikirkan selama ini sudah kurekam dalam buku
harianku, Saenah. Perjalanan hidup seorang guru muda yang ditempatkan di suatu desa terpencil-seperti kl ulan ini kini merupakan lembaran – lembaran terbuka bagi semua orang 6. Saenah
: Mengapa baru kini kau beritahukan hal itu padaku? Kau seakan-akan
menyimpan suatu rahasia. Atau, memang rahasia? 7. Jamil
: Sama sekali bukan rahasia, sayangku! Malam-malam di tempat terpencil
seakan memanggil aku untuk diajak merenungkan sesuatu. Dan, jika aku tak bisa memenuhi ajakannya aku akan mengalami semacam frustrasi. Memang pernah sekali, suatu malam yang mencekam, ketika aku sudah tidur dengan nyenyak, aku tiba pada suatu persimpangan jalan di mana aku tidak boleh memilih, pasrah saja. Apa yang bisa kulakukan di tempat yang sesunyi ini? (Dia menyambar buku hariannya yang terletak diatas meja dan membalik – balikkannya) coba kau baca catatanku tanggal…(sambil masih membalik – balik)…ini tanggal 2 oktober 1977. 8. Saenah
: (membaca) “ sudah setahun aku bertugas di Klaulan. Suatu tempat yang
terpacak tegak seperti karang di tengah lautan , sejak desa ini tertera dalam peta bumi. Dari jauh dia angker, tidak bersahabat: panas dan debu melecut tubuh. la kering kerontang, gersang. Apakah aku akan menjadi bagian dari alam yang tidak bersahabat ini? Menjadi penonton yang diombang ambingkan oleh barang tontonannya. Setahun telah lewat dan selama itu manusia di telan oleh alam" (berhenti sejenak, dan Saenah mengeluh; memandang sesaat pada Jamil sebelum membaca lagi) “Aku belum menemukan kejantanan di sini. Orangorang seperti sulit berbicara tentang hubungan dirinya dengan alam. Sampai di mana kebisuan ini bisa diderita? Dan, apakah akan diteruskan oleh generasi-generai yang setiap pagi kuhadapi?
Apakah di sini tidak dapat dikatakan adanya kekejaman." (Saenah berhenti
membaca dan langsung menatap pada Jamil) 9. Jamil
:
Kenapa
kau
berhenti?
Jangan
tatap
aku
seperti
itu,
Saenah.
10. Saenah
: Apakah tulisan ini tidak keterlaluan? Bisakah ditemukan kejujuran di
dalamnya? 11. Jamil
: Kejujuran kupertaruhkan di dalamnya, Saenah. Aku bisa mengatakan, kita
kadang-kadang dihinggapi oleh sikap – sikap munafik dalam suatu pergaulan hidup. Ada ikatan – ikatan yang mengharuskan kita berkata "Ya!" terhadap apa pun, sekalipun dalam hati
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 96 -
kecil kita berkata "Tidak". Kejujuranku mendorong aku berkata," Tidak", karena aku melatih diri menjadi orang yang setia kepada nuraninya. Aku juga tahu, masa kini yang dicari adalah orang-orang yang mau berkata "Ya". Yang berkata "Tidak" akan disisihkan. (Diam sejenak) Memang sulit, Saenah.Tapi, itulah hidup yang sebenarnya terjadi. Kecuali kalau kita mau melihat hidup ini indah di luar, bobrok di dalam. Itulah masalahnya, (S uasana menjadi hening sekali). Di kejauhan terdengar salak anjing berkepanjangan) 12. Saenah
: Aku tidak berpikir sampai ke sana. Pikiranku sederhana saja. Kau masih ingat
tentunya, ketika kita pertama kali tiba di sini, ya, setahun yang lalu. Tekadmu untuk berdiri di depan kelas, mengajar generasi muda itu agar mereka menjadi pandai. Ldealismemu menyalanyala. W aktu itu kita disambut oleh Kepala Desa dengan pidato selamat datangnya, ( Saenah lari masuk, Jamil terkejut.Tetapi, sekejap mata Saenah muncul sambil membawa tape recorder!) Ini putarlah tape ini. Kau rekam peristiwa waktu itu. (Saenah memutar tape itu, kemudian terdengarlah suara Kepala Desa) ".... Kami ucapkan selamat dating kepada Saudara Jamil dan istri. Inilah tempat kami. Kami harap Saudara betah di tempat ini, betah menjadi guru di sini. Untuk tempat Saudara berlindung dari panas dan angin, kami telah menyediakan pondok yang barangkali tidak terlalu baik bagi Saudara. Dan, apabila Anda memandang bangunan SD yang cuma tiga kelas itu, dindingnya telah robek, daun pintunya telah copot, lemari-lemari sudah reyot, lonceng sekolah bekas pacul tua yang telah tak terpakai lagi. Semuanya. Semuanya menjadi tantangan bagi kita bersama. Selain itu, kami perkenalkan dua orang guru lainnyay ang sudah lima tahun bekerja di sini. Yang ini adalah Saudara Sahli, yang berkaca mata itu adalah Saudara Hasan. Kedatangan Saudara akan memperkuat tekad kami untuk membina generasi muda di sini. Harapan seperti ini menjadi harapan Saudara Sahli dan Saudara Hasan tentunya."(Saenah mematikan tape. Diam, agak lama, Jamil menunduk, sedang Saenah memandang pada Jamil. Pelan-pelan jamil mengangkat mukanya. Mereka berpandangan). 13. Saenah
: Semua bicara baik-baik saja waktu itu dan semuanya berjalan wajar.
14. Jamil
: Apakah ada yang tidak wajar pada diri ku sekarang ini?
15. Saenah
: Kini aku yang harus bertanya: jujurkah pada nuranimu sendiri? Penilaian
terakhir ada pada hatimu. Mampukah kau membuat semacam pengadilan yang tidak memihak kepada nuranimu sendiri? Karena bukan mustahil sikap keras kepalalah yang berdiri di belakang semuanya itu. Terus terang dari hari ke hari kita seperti terdesak dalam masyarakat yang kecil ini.16. Jamil : Apakah masih harus kukatakan bahwa aku telah berusaha berbuat jujur dalam semua tindakanku? Kau menyalahkan aku karena aku terlalu banyak bilang "Tidak" dalam setiap dialog dengan sekitarku. Tapi, itulah hatiku yang ikhlas untuk ikut gerak langkah masyarakatku. Ti dak, Saenah. Mental masyarakat seperti katamu itu tidak terbatas di desa saja, tapi juga berada di kota. 17. Saenah
: Kau tidak memahami masvarakatmu.
18. Jamil
: Masyarakat itulah yang tidak memahami aku.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 97 -
19. Saenah
: Siapa yang salah dalam hal ini?
20. Jamil
: Masyarakat.
21. Saenah
: Yang menang?
22. Jamil
: Aku.
23. Saenah
: Lalu?
24. Jamil
: Aku mau pindah dari sini. (Diam. Lama sekali mereka Berpandangan)
25.Saenah
: (Dengan suara rendah) Aku kira itu bukan suatu penyelesaian.
26. Jamil
: (Keras) Sementara memang itulah penyelesaiannya.
27. Saenah
: (Keras) Tidak! Mesti ada sesuatu yang hilang antara kau dengan
masyarakatmu. Selama ini kau membanggakan dirimu sebagai seorang idealis. Ldealis sejati, malah. Apalah arti kata itu bila kau sendiri tidak bisa dan tidak mampu bergaul akrab dengan masyarakatmu (Diam). (Lemah diucapkan) Aku terkenang masa itu, ketika kau membujuk aku agar aku mau datang kemari (Sorot balik dengan mengubah warna cahaya pelan-pelan. Memakai potentiometer. Bisa hijau muda atau warna lainnya yang agak kontras dengan warna semula. Musik sendu mengalu). 28. Jamil
: Aku mau hidup jauh dari kebisingan, Saenah. Aku tertarik dengan kehidupan
sunyi di desa, dengan penduduknya yang polos dan sederhana. Di sana, aku ingin melihat manusia seutuhnya. Manusia yang belum dipoles sikap – sikap munafik dan pulasan belaka. Aku harap kau menyambut keinginanku ini dengan gembira dan kita bersama-sama kesana. Di sana, tenagaku lebih diperlukan dari pada di kota. Dan,tentu banyak yang dapat aku lakukan. 29. Saenah
: Sudah kau pikirkan b aik-baik? Perjuangan di sana berarti di luar jangkauan
perhatian. 30. Jamil
: Aku bukan orang yang membutuhkan perhatian dan publikasi. Kepergianku
ke sana bukan dengan harapan untuk menjadi guru teladan. Coba bayangkan, siapa pejabat yang bisa memikirkan kesulitan seorang guru yang bertugas di Sembalun, umpamanya? Betul mereka menerima gaji tiap bulan.Tapi, dari hari ke hari dicekam kesunyian, dengan senyum secercah terbayang di bibirnya bila menghadapi anak bangsanya. Dengan alat- alat serba kurang mungkin kehabisan kapur, tetapi hatinya tetap di sana. Aku bukan orang yang membutuhkan publikasi, tapi ukuran-ukuran dan nilai-nilai seorang guru di desa perlu direnungkan
kembali,
ini
bukan
ilusi
atau
igauan
di
malam
sepi,
Saenah.
Sementara, teman-teman di kota mempunyai kesempatan untuk hal-hal yang sebaliknya dari kita ini. Ltulah yang mendorong aku, mendorong hatiku untuk melamar bertugas di desa ini. 31. Saenah
: Baiklah, Sayang. Ketika aku melangkahkan kaki memasuki gerbang
perkawinan kita, aku sudah tahu seperti apa suami yang kupilih itu. Aku bersedia mendampingimu. Aku tahu, apa tugas utamaku di samping sebagai seorang ibu rumah tangga. Yaitu menghayati tugas suami dan menjadi pendorong utama kariernya. Akub ersedia
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 98 -
meninggalkan kota yang ramai dan aku sudah siap mental menghadapi kesunyian dan kesepian macam apapun. Kau tak perlu sangsi. (Jeda sebentar. Pelan-pelan lampu kembali pada cahaya semula) 32. Saenah
: Kini aku menjadi sangsi terhadap dirimu. Mana idealismmu yang dulu itu?
Tengoklah ke kanan. Apakah jejeran buku-buku itu belum bisa memberikan jawaban pada keadaan yang kauhadap siekarang? Di sana ada jawaban yang diberikan oleh Leon lris, ErichF romm, Emerson,atau Alvin Toffler. Ya, malam-malam aku sering melihat kau membuka-buka buku-buku E rich Fromm yang berjudul The Sane Society atau Future Shocknya Toffler itu. 33. Jamil
: Apa yang kau ketahui tentang Eric Fromm dengan bukunya itu? Atau,
Toffler? 34. Saenah
: Tidak banyak.Tapi, yang kuketahui dia orang-orang yang mencari kekuatan
pada buku-bukunya. Dan dia tidak akan mundur walau kehidupan pahit macam apa pun disodorkan kepadanya. Karena ia mempunyai integritas diri lebih tinggi dari orang-orang yang menyebabkan kepahitan hidupnya. Apakah kau menyerah dalam hal ini? Ketika kau melangkahkan kakimu memasuki desa ini terlalu banyak yang akan kau sumbangkan padanya, ini harus kau akui, Tapi kini – akuilah – kau menganggap desa ini terlalu banyak meminta dirimu. Inilah risiko hidup di desa. Seluruh aspek kehidupan kita disorot. Sampai – sampai soal pribadi kita dijadikan ukuran mampu tidaknya kita bertugas. Dan, aku tahu hal itu. Karena aku kenal kau.(Suasana menjadi hening sekali). Aku sama sekali tak menyalahkan kau. Malah diam-diam menghargai kau, dan hal itu sudah sepantasnya. Aku tidak ingin kau tenggelam begitu saja dalam suatu masyarakat atau dalam suatu sistem yang jelek tapi telah membudaya dalam masyarakat itu, Di mana pun kau berada. Juga sekiranya kau bekerja di kantor. Kau pernah dengan penuh semangat menceritakan bagaimana novel karya Leon Uris yang berjudul QB VII, Di sana Uris menulis, katamu, bahwa seorang manusia harus sadar kemanusiaannya dan berdiri tegak antara batas kegilaan lingkungannya dan kekuatan moral yang seharusnya menjadi pendukungnya. Betapapun kecil kekuatan itu. Di sanalah manusia itu diuji. Ini bukan kuliah. Aku tak menyetujui bila kau bicara soal kalah-menang dalam hal ini. Tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang.Dialog yang masih kurang. 35. Jamil
: Aku mungkin mulai menyadari apa benda yang hilang yang kau katakana
tadi. Generasi sekarang mengalami kesulitan dalam masalah hubungan. Hubungan antar sesame manusia. Mereka mengalami apa yang disebut kegaguan intelektual. Kita makin cemas, kita seakan-akan mengalami kemiskinan artikulasi. Bahkan, di banyak sekolah mengarang bukanlah menjadi pelajaran utama lagi, sementara makin banyak gagasan yang harus
diberitahukan
36. Saenah
ke
segala
sudut.
Pertukaran
pikiran
makin
dibutuhkan.
: Ya, seperti pertukaran pikiran malam ini. Kita harus yakin akan manfaat
pertukaran pikiran. Ada gejala dalam masyarakat di mana orang kuat dan berkuasa segan bertukar pikiran. Untuk apa, kata mereka. aku kan berkuasa.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 99 -
37. Jamil
: Padahal, nasib suatu masyarakat tergantung pada hal-hal itu. Dan kita jangan
melupakan kenyataan bahwa masyarakat itu bukan saja berada dalam konflik dengan orangorang yang mempunyai sikap yang tidak sosial, tetapi sering pula konflik dengan sifat-sifat manusia yang paling dibutuhkan, yang justru ditekan oleh masyarakat itu sendiri. 38. Saenah : Itu kan Erich Fromm yang bilang. 39. Jamil : Memang aku mengutip dia. (Dari kejauhan terdengar suara bedug subuh kemudian adzan) 40. Saenah
: Aduh, Kiranya sudah subuh. Pagi ini anak-anak menunggumu, generasi muda
yang sangat membutuhkan kau. 41. Jamil
: Aku akan tetap berada di desa ini, Sayangku.
42. Saenah
: Aku akan tetap bersamamu. Yakinlah. (Jamil menuntun istrinya ke kamar
tidur. Musik melengking keras lalu pelan-pelan, sendu, dan akhirnya berhenti) (Dikutip dari Kumpulan Drama Remaja, Rumadi (ed)) NOVEL Tahukah Anda apa yang disebut novel? Novel merupakan salah satu genre sastra. Novel merupakan salah satu hasil karya sastra yang bila dibaca tidakhabis sekali duduk. Dilihat dari segi tokoh yang dihadirkan dalam novel, tokoh akan mengalami perubahan nasib yang berpengaruh besar dalam kehidupannya. Apa itu unsur intrinsik novel? Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Unsur-unsur intrinsik dalam sebuah novel, misalnya peristiwa, cerita, alur, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Khusus pada babak ini kita akan belajar mengenai karakter tokoh. Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita. Penulis menggambarkan tokoh dengan karakter masing-masing. Cara penulis menampilkan tokoh disebut penokohan. Tokoh dalam karya fiksi selalu mempunyai sifat, sikap, dan tingkah laku tertentu yang selanjutnya disebut perwatakan. Dengan kata lain, perwatakan yaitu gambaran watak para pelaku melalui usia, latar belakang sosial, moral, suasana kejiwaan, agama yang dianut, aliran politik, idiologi, gerak dan tingkah laku, cara berpakaian, jalan pikiran, atau ketika tokoh itu berhubungan dengan pelaku lainnya. Karakter tokoh dapat dibagi dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut. a. Ditinjau dari peranan dan keterlibatannya dalam cerita, dapat dibedakan: 1) tokoh primer (utama) adalah tokoh yang selalu hadir dalam setiap peristiwa dan dipaparkan dalam cerita serta penentu tema cerita; 2) tokoh sekunder (bawahan) adalah tokoh yang mendukung tokoh utama; 3) tokoh komplementer (tambahan) adalah tokoh figuran yang membantu tokoh utama, tetapi tidak begitu aktif. b. Dilihat dari perkembangan kepribadian tokoh, dapat dibedakan atas:
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 100 -
1) pelaku dinamis adalah tokoh yang dalam cerita dipaparkan sifatnya senantiasa berubah; 2) pelaku statis adalah tokoh yang dalam cerita dipaparkan sifatnya tetap. c. Dilihat dari masalah yang dihadapi tokoh: 1) simpel karakter adalah tokoh mengalami masalah yang sifatnya singkat atau tidak sampai merubah jalan hidup; 2) kompleks karakter adalah tokoh yang mengalami masalah yang sifatnya bermacammacam sehingga sampai merubah jalan hidupnya. d. Dilihat dari watak yang dimiliki tokoh, dapat dibedakan atas: 1) tokoh protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita (memiliki perwatakan baik); 2) tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang cerita (memiliki perwatakan buruk); 3) tokoh tritagonis adalah tokoh yang membantu pelaku protagonis maupun antagonis. Karakter tokoh digambarkan dalam tiga dimensi, yaitu psikis, fisik, dan sosial (fisiologis, psikologis, dan sosiologis). Keadaan fisik biasanya dilukiskan paling dahulu, baru kemudian sosialnya. Pelukisan karakter pelaku dapat langsung melalui dialog yang mewujudkan watak dan perkembangan lakon, tetapi banyak juga kita jumpai dalam cacatan samping (catatan teknis). a.Keadaan fisik tokoh berkaitan dengan umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, suku, dan sebagainya berkaitan dengan karakter yang juga didukung oleh wujud suara dalam berdialog. Misalnya tokoh sentral protagonis biasanya memiliki karakterisasi suara tertentu, seperti merdu dan lembut. b.Keadaan psikis berkaitan dengan emosi, ambisi, dan sebagainya. Pemilihan aktor-aktris biasanya cenderung mencari kesesuaian atau kedekatan karakter secara psikis. c. Keadaan sosiologis berkaitan dengan jabatan, pekerjaan kelas sosial, dan sebagainya. Ada beberapa cara untuk memahami karakter tokoh dalam suatu novel, yaitu: a. melalui tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya; b. gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupan maupun cara berpakaian; c. menunjukkan bagaimana perilakunya; d. melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri; e. memahami bagaimana jalan pikirannya; f. melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentang dia; g. melihat tokoh lain berbincang dengannya; h. melihat bagaimanakah tokoh yang lain memberi reaksi terhadapnya; i. melihat bagaimanakah tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 101 -
Perhatikan dan baca teks novel berikut ini! In Memoriam: VIOLET Hari itu dari saat aku tak ingat tanggal berapa dan nama harinya. Sebab sudah sejak lama aku tak mempedulikan waktu. Aku pun tak peduli kalau waktu tibatiba terhenti, tapi dunia tetap berpuar dan makin cepat aku merasakan déjà vu. Setelah beberapa saat sebelum hari itu, yang aku ingat adalah bekas bebetan tali di pergelangan tangan dan kakiku. Raras bilang hari itu malam dia, Pak Man, dan Mbok Nah mengikatku saat aku melemparkan barang-barang di tengahtengan tubuhku yang tak terkendali dan berusaha merusak jaringan kulit tanganku dengan mencucupkan mata pena yang tintanya sudah kering untuk menghisap hemoglobin yang telah mengandung racun yang kubutuhkan. Sekelebat lagi yang aku ingat adalah dingin yang amat sangat. Saat aku membuka mata ternyata kepalaku disiram air kamar mandi oleh papi yang marah besar, tapi tak kugubris. Aku tahu malam itu mami menangis tersedusedu. Yang kudengar adalah suara Papi yang berdengung seperti tawon, mengomel, dan menyumpahi anaknya yang tak tahu diuntung. Aku tak peduli. Entah beberapa saat atau hari atau jam kemudian, tiba-tiba aku sudah di tempat yang kusebut penjara. Penjara yang indisiplinernya mereka sebut dengan “sahabat”. Bagiku sama saja. Sebab, selama empat bulan berikutnya ku tak bisa dan tak boleh keluar dari tempat itu. ***** Raras menampar wajah Violet sambil menangis. Yang ditampar diam saja. “Vi, kenapa sih kamu pake’ lagi? Raras meratap di antara Violet dan suntikan yang tergeletak. Lubang merah kecil terlihat di lengan kiri Violet yang masih terbalut kain. Ruangan itu sumpek sekali. “Vi, bangun!” lalu ditamparnya sekali lagi. Violet menegakkan kepala, membuka matanya yang lengket, “Ras….,” panggil Vi dengan suara parau. “Iya, aku di sini.” “Excorciomusnya gak berhasil,” lalu Violet menangis, tak sampai satu menit dan dia tertidur lagi. Raras teringat hampir sebulan yang lalu; waktu itu Violet baru beberapa hari keluar dari pusat rehabilitasi. Wajahnya segar sesegar tomat yang memerah. Kau cantik sekali, Vi. Tak ada cekung hitam di wajahnya. “Kenapa sih kamu bisa sampai pake?” tanya Raras waktu itu. ‘Nggak tahu…” “Mungkin aku kena aprresio diabolica.” “Apaan tuh? Diabolik artinya kalau nggak salah kerasukan satan, kan?” “Mungkin ada setan yang mengendalikan jadi aku ketagihan bikin dosa.”
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 102 -
Raras tertawa, dia senang Violet sudah sadar, “Nama setannya sabu-sabu, putaw, ekstasi. Tiga serangkai, alias ‘The Three Stooges’.” ‘kok Three Stooges?” “Iya….abis, ngak lucu!” “Three stooges’ kan lucu?!” “Nggak, menurutku ‘Three stooges’ kasar! Kejam! Masih lucuan Charlie Chaplin.” Keduanya tertawa kecil, lalu terdiam sejenak. “Ras?” “Ya?” “Mungkin aku harus exocirmus.” “Apa lagi tuh?” “Melakukan upacara pengusiran setan.” Raras melongo, “Yang benar kamu mau exo… apa tadi?” “exorcismus!” “Iya, itu?” Violet mengangguk. “Vi, menurutku yang pasti kamu harus melakukan pengakuan dosa. Sebab kamu sudah jadi anak yang tersesat!” Lalu keduanya tertawa. Minggu berikutnya Violet menelpon Raras, lapor bahwa dia sudah melakukan excorcismus simplex et privatus, pengusiran setan yang dilakukan secara pribadi, tanpa izin Uskup. Raras bilang, “Alhamdulillah…” Tapi sekarang…Raras menampar wajah Violet sekali lagi. Orang-orang di sini teler semua. Burhan juga teler. Dilihatnya wajah Burhan. Raras benci sekali rasanya sudah ke ubun-ubun, ingin meludahi meski ada maklhuk laknat seperti dia, pikir Raras. Lucifer datang lagi, menyetani orang-orang yang memang sudah kesetanan, bahkan menyetani Violet yang sudah mengusir jauh segala setan seperti aku menyemprot habis nyamuk-nyamuk yang bernyanyi ‘nging-nging’ di telingaku. Tiba-tiba Vi jadi sangat dingin. “Vi! Bangun! Bangun!” ditamparnya Violet sekali lagi, hari sudah hampir tengah malam, jalanan sepi. Sopir taksi membantu Raras menaikkan Vi ke kursi belakang. “ke rumah sakit, Pak! Cepat!” sopir taksi pun ngebut. ***** Vi tergeletak pasrah di ruang UGD. Entah apa yang dilakukan dokter dan para perawat. Raras menangis di luar kamar. Narkan itu telah benar- benar membuat Violet kaku. Violet…Violet, kenapa bisa begini? Ya Tuhan… Dua jam kemudian, pikiran Raras baru bisa jalan setelah sebelumnya mampet seperti hidung yang penuh ingus lengket, bukan cair. Ia hubungi orang tua Violet di Jakarta, lalu satu nomor lagi.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 103 -
“Terima kasih Anda telah menghubungi layanan 24 jam pusat rehabilitasi narkoba. Untuk informasi tekan satu. Untuk konsultasi tekan dua. Untuk hubungan langsung ke bangsal perawatan rehabilitasi tekan tiga. Untuk mengakhiri silakan tutup telepon Anda.” Raras memencet angka tiga. ***** “Ya, ini Gale,” suara laki-laki menyahut di seberang sana. Tepatnya di Jakarta. Interlokal, dengan hand phone pula. “Gale, aku Raras.” “Raras? Temannya Violet ya? Ada apa, Ras?” “Violet OD, sekarang aku di R.S. Bethesda. Di Jogja.” “Hah! Kok bisa, Ras? Tapi Vi nggak apa-apa kan? Kamu kasih susu untuk menetralisis racun, kan?” suara Gale terdengar panik, setengah teriak di telinga Raras. “Ya … sekarang di UGD, nanti kuhubungi lagi ya.” “Iya.” “Janji ya!” “Iya,” jawab Raras. Telepon diputus. Di ujung ruang sana Gale seperti orang linlung. Bingung tak tahu mesti harus berbuat apa. Di dekatnya seorang indisipliner dan tanya bagaimana dapat izin keluar dari tempat adaptasi penjara itu. Dengan galak indispiliner itu menjawab tak bisa kecuali kalau ia dinyatakan bersih. Tak putus asa, ia mencari seorang indisipliner yang ia kenal cukup dekat. Diselipkannya empat lembar lima puluh ribuan. Tapi ia juga bilang ‘Tidak bisa terlalu berisiko’. Lalu diselipkannya lagi dua lembar lima puluh ribuan. “Tolonglah, kamu tahu violet, kan? Kamu tahu bagaimana aku dan dia… dia OD, aku harus ketemu dia.” Kata Gale dengan wajah memelas. “Baik, dengan empat lagi lembaran uang seperti ini aku mau bantuin kamu. Aku akan bikin laporan kalau kamu kuhukum di penjara WC.” Gale mengangguk setuju dengan perjanjian dia akan kembali dalam waktu empat hari dan membawa sisa uangnya. Lebih dari waktu yang ditentukan itu, kalau tidak menghubungi ‘juru kunci’ penjara WC, ia akan dilaporkan kabur bukan hanya kepada kepala pusat rehabilitasi, tapi juga kepada orang tuanya dan akan dikenakan denda lebih banyak dari perjanjian awal. Itu berarti akan tinggal lebih lama lagi di penjara ini. Satu jam kemudian, setelah mengepak pakaian serta meminjam uang dari seorang teman sesama pasien karena uangnya sudah habis untuk menyogok mulut indisipliner tadi, ia pun diselinapkan keluar pusat rehabilitasi. Saat itu pukul 01:00, ternyata di luar ‘penjara’ sana adalah di tengah sawah. Dingin, diangkatnya kerah jaket jinsnya. Ia hanya membawa dua kaos ganti dan celana serta sebuah handuk kecil. Celana jins hanya lekat di badan. Kalau ia membawa
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 104 -
barang banyak ia akan ketahuan sebelum indisipliner tadi melapor. Maka itu, ia juga meminjam tas punggung temannya. Mau tak mau ia harus jalan karena tak ada tumpangan, apalagi kendaraan umum-mungkin siang hari juga tidak ada. Setelah berjalan kira-kira satu setengah jam, akhirnya jalan beraspal ketemu juga. Berhubung masih tidak ada kendaraan umum yang lewat, maka ia jalan lagi hingga jam tangannya menunjukkan pukul empat pagi. Ia menyetop truk sayur yang lewat dan ikut menumpang hingga terminal dan mendapat bus superekonomi: jelek, jadi satu dengan penjual ayam dan mbok-mbok penjual sayur lainnya. Sopir dan kendekturnya berusaha meraup untung yang lebih dengan menjejalkan penumpang yang berlebihan seperti umumnya bus-bus di Jakarta. Baru setelah turun dari bus itu ia cukup beruntung, bertemu bus menuju Yogyakarta yang dia stop di tengah jalan. Ia tak harus membayar penuh, setelah tawarmenawar dengan kondektur. Lima puluh ribu rupiah lebih murah dari harga asli. Lumayan bagus, ada AC-nya. Saat duduk di kursi yang tidak semuanya penuh dan menghela napas panjang, ia baru merasakan badannya yang sangat lelah dan kotor. Lengket karena belum mandi. Untung bus itu cukup sepi, sehingga tidak perlu ada orang yang menghirup aroma tubuhnya yang tak sedap. Ia menutup matanya, mencoba untuk istirahat, tetapi tidak bisa karena ternyata pikirannya melayang ke manamana. Ke Violet yang mungkin saat ini sedang terbaring lemas. Sekelebat di kepalanya juga jelas tergambar malaikat maut yang berupa dua sisi; berjubah hitam dengan wajah yang tertutup kethu dan malaikat perempuan yang patut disebut Angel dengan pakaian putih, berwajah cantik bersinar dan sayap putih nan megah. Keduanya, mendekati Violet…mengajak pergi. (Sumber: dikutip dari novel “Tabula Rasa” karya Ratih Kumala, hal 90-95)
Anda sudah mempelajari menentukan tema, plot, tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku berbahasa sekarang agar lebih terasah kemampuan Anda kerjakan perintah-perintah di bawah ini! 1. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok! 2. Baca penggalan novel tersebut berulang-ulang! 3. Apresiasi novel tersebut dari berbagai hal, misalnya pemakaian bahasa, sudut pandang, tema, dan unsur-usnur intrinsik lainnya! 4. Dapat juga dengan mengapresiasi dari unsur ektrinsiknya! Tema, Plot , Tokoh, Perwatakan, dan Pembabakan, serta Perilaku dalam Drama Tradisional
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 105 -
KOMPETENSI DASAR : 8.2 Menilai tema, plot, tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku berbahasa teks dalam drama tradisional atau terjemahan INDIKATOR : Membaca naskah drama Menentukan tema, plot , tokoh, perwatakan, dan pembabakan, serta perilaku berbahasa Menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk, benar dan salah yang dianut oleh gambaran masyarakat dalam cerita
Tujuan Pembelajarn Anda diharapkan dapat menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk, benar dan salah yang dianut oleh gambaran masyarakat dalam cerita Menilai Drama Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menilai unsur-unsur tersebut. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam mengidentifikasi dan mengapresiasi sastra akan bertambah. Pada pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan tema, plot, tokoh, perwatakan, pembabakan serta perilaku berbahasa dalam teks drama. Dalam menilai sebuah karya sastra diperlukan adanya pemahaman mendalam terhadap hasil karya tersebut. Begitu juga dengan drama, Anda harus menghayati terlebih dahulu berbagai hal yang berkaitan dengan drama tersebut. Adapun langkah-langkahnya
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 106 -
adalah sebagai berikut. 1. Membaca naskah drama dengan saksama. 2. Mencatat hal-hal penting dan menarik dalam naskah drama tersebut. 3. Menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. 4. Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam drama tersebut. 5. Membuat simpulan mengenai hasil penelitian. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, Anda akan mendapatkan sebuah hasil penilaian terhadap drama yang dibaca. Sebagai contoh, perhatikanlah hasil penilaian terhadap drama berjudul Iteung Pergi ke Kota. Setelah membaca drama tersebut, Anda dapat menilai unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Berikut ini adalah contoh bentuk penilaian terhadap unsur-unsur yang ada di dalam drama tersebut. 1. Tema Seperti yang telah ditentukan dalam pelajaran sebelumnya, tema dalam drama tersebut adalah mengenai usaha seseorang dalam menjalani hidup. Dalam drama tersebut, diceritakan bahwa Kabayan adalah seorang pemalas yang tidak mau bekerja. Dia tidak mau berusaha. Padahal, kebutuhan hidup semakin lama semakin melilitnya. Seharusnya, seorang kepala rumah tangga bertanggung jawab terhadap kebutuhan hidup keluarganya. Dalam drama tersebut, apa yang dilakukan oleh Kabayan merupakan contoh yang tidak baik. Sudah sepantasnyalah jika hidup ini diisi dengan perjuangan yang diperkaya oleh semangat hidup. 2. Alur/ Plot Drama yang menggunakan alur/plot konvensional lebih mudah dipahami jika dibandingkan dengan drama yang menggunakan alur nonkonvensional. Hal ini membuat pesan atau amanat dalam drama tersebut akan lebih mudah tersampaikan kepada pembacanya. Sementara, drama yang menggunakan alur nonkonvensional sedikit sukar dipahami karena adanya lompatan-lompatan masa. Mungkin, beberapa pembaca perlu membaca drama berulang-ulang agar memahami makna yang terkandung di dalamnya. Drama Iteung Pergi ke Kota menggunakan alur konvensional. Hal ini membuat drama tersebut sangat mudah dipahami dan dipetik pesan moralnya. 3. Tokoh dan Perwatakan Ketiga tokoh dalam drama tersebut memiliki fungsi masingmasing. Tokoh Kabayan berfungsi sebagai penggambaran sosok manusia yang memberikan contoh jelek. Sifat Kabayan itulah yang tidak boleh ditiru. Sementara itu, tokoh Iteung memberikan refleksi bahwa manusia itu harus bersabar dalam menjalani hidup. Manusia harus pandai berusaha dalam meraih apa yang diinginkannya. 4. Perilaku Berbahasa
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 107 -
Drama tersebut menggunakan bahasa sehar-hari yang mudah dicerna oleh pembacanya. Dengan demikian, esensi yang terkandung dalam drama tersebut akan mudah dipahami oleh pembaca. Di samping itu, dalam drama tersebut dimunculkan juga beberapa ujaran berbahasa Sunda. Tujuannya adalah agar warna lokal atau kedaerahan dalam drama tersebut dapat dirasakan oleh pembaca. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi sebuah drama tradisional. Sekarang, coba Anda cermati kembali unsur-unsur yang telah dikemukakan dan dinilai tersebut. Dapatkah Anda memberikan penilaian sendiri? Untuk melatih kemampuan Anda menilai unsur-unsur yang terkandung dalam drama, kerjakanlah latihan berikut. Anda dapat mencari referensi tentang drama di perpustakaan. 1. Bacalah sebuah naskah drama terjemahan. 2.Analisis dan berikanlah penilaian Anda terhadap drama tersebut berdasarkan tema, alur, tokoh dan perwatakan, dan perilaku bahasa. 3.Buatlah laporan individu tentang hasil analisis Anda. Kemudian, diskusikanlah dengan teman Anda. Arti Drama, Sandiwara, Tonil Pertunjukan drama disebut juga sandiwara. kata sandiwara itu dibuat oleh P.K.G mangkunegara VII almarhum sebagai kata pengganti Toneel, yang pada hayat P.K.G sudah mulai mendapat perhatian di kalangan kaum terpelajar, tetapi pada waktu itu dan lingkungan kaum terpelajar itu yang dipergunakan masih dalam bahasa Belanda. Kata baru “sandiwara” dibentuk dari kata “sandi: dan “Wara”, sandi (Jawa sekarang) berarti rahasia, dan “Wara” (wara Jawa) adalah pengajaran. Demikialah menurut Ki Hadjar Dewantara, sandiwara adalah pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Demikianlah kupasan singkat dari kata sandiwara sebagai pengganti kata Toneel sebagai pengganti kata drama. Sebenarnya arti kata sandiwara lebih kena dari pada kata Toneel (bahasa belanda), yang artinya tak lain dari pada pertunjukan. Demikian pulajuga dibandingkan dengan arti drama dalam bahasa yunani yang artinya mula-mula tak lain dari pada “perbuatan” dan kemudian semata-mata perbuatan diatas panggung. tetapi sungguh sayang, arti kata sandiwara yang sedalam itu sekarang merosot, bahkan kata sandiwara bagi umum banyak menimbulkan rasa “hina” atau ejekan. Apakah sebabnya demikian? Oleh karena itu dalam sandiwara memang sering terdapat hal-hal yang kurang baik, kata seorang guru atau seorang bapak kepada anaknya, “Jangan main sandiwara kamu”. Kata sandiwara merosot derajatnya karena yang menyelenggarakan dan yang memelihara sandiwara kurang cakap atau kurang baik budinya. Jika kita ingin mengembalikan arti kata sandiwara seperti yang semestinya, lapangan sandiwara meminta juga kepada kaum terpelajar, kepada orang yang cakap, kepada yang berjiwa seniman dan berbudi tinggi. Seiring perkembangan zaman, drama juga mengalami perubahan dan menjadi bagian dari tradisi tulis. Terjadi banyak perubahan dalam beberapa aspeknya yang dipengaruhi oleh
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 108 -
perkembangan seni drama di Eropa, sehingga kemudian disebut dengan drama modern. Dalam drama modern tersebut, aspek-aspek yang terkandung di dalamnya bisa dibagi menjadi tujuh, yaitu: babak, adegan, prolog, dialog, monolog, mimik dan epilog. Drama modern tersebut terkadang diklasifikasi berdasarkan isi yang dikandungnya yang terbagi ke dalam lima jenis yaitu: (1), drama tragedi; (2), drama komedi; (3) drama tragedi-komedi; (4), opera; dan (5), operette. Dalam portal ini, aspek-aspek yang berkenaan dengan dunia drama tersebut dibahas secara lebih mendalam. Lenong Lenong adalah teater tradisional Betawi. Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi. Jenis lenong Terdapat dua jenis lenong yaitu lenong denes dan lenong preman. Dalam lenong denes (dari kata denes dalam dialek Betawi yang berarti "dinas" atau "resmi"), aktor dan aktrisnya umumnya mengenakan busana formal dan kisahnya ber-seting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan, sedangkan dalam lenong preman busana yang dikenakan tidak ditentukan oleh sutradara dan umumnya berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Selain itu, kedua jenis lenong ini juga dibedakan dari bahasa yang digunakan; lenong denes umumnya menggunakan bahasa yang halus (bahasa Melayu tinggi), sedangkan lenong preman menggunakan bahasa percakapan sehari-hari. Kisah yang dilakonkan dalam lenong preman misalnya adalah kisah rakyat yang ditindas oleh tuan tanah dengan pemungutan pajak dan munculnya tokoh pendekar taat beribadah yang membela rakyat dan melawan si tuan tanah jahat. Sementara itu, contoh kisah lenong denes adalah kisah-kisah 1001 malam. Pada perkembangannya, lenong preman lebih populer dan berkembang dibandingkan lenong denes. Ludruk Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik. Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski terkadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 109 -
digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan non intelek (tukang becak, peronda, sopir angkotan, etc). Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerakan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik. Bacalah naskah drama tradisional berikut ini!
KOMPETENSI DASAR : 9.1 Penerapan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam penulisan kritik tentang berbagai bentuk karya sastra Indonesia INDIKATOR : Menjelaskan prinsip-prisip penulisan kritik sastra Menjelaskan prinsip-prisip penulisan kritik sastra Menulis kritik sastra (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik yang perlu dikritik)
Tujuan Pembelajarn Anda diharapkan dapat menerakan prinsip-prinsip penulisan kritik dalam penulisan kritik tentang berbagai bentuk karya sastra Indonesia Menulis Prinsip-prinsip Kritik terhadap Karya SastraIndonesia Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat menulis kritik terhadap berbagai bentuk karya sastra Indonesia, menulis kritik drama, menyusun sinopsis karya sastra, mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebut, membahas segi-segi tertentu, dan menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 110 -
Dalam pelajaran sebelumnya, Anda telah berlatih menentukan dan menilai unsur-unsur yang ada dalam drama. Anda telah berlatih mengidentifikasi dan mengapresiasi karya sastra. Dalam Pelajaran ini, Anda akan melanjutkan kegiatan apresiasi tersebut dengan menulis kritik drama. Materi tentang prinsip-prinsip penulisan kritik Masih ingatkah Anda pada pengertian kritik sastra? Kritik sastra merupakan bagian penting dalam sejarah kesusastraan. Kritik sastra adalah pertimbangan baik buruknya suatu hasil karya sastra. Di dalamnya diulas mengenai penilaian, tanggapan, dan komentar terhadap suatu karya sastra. Dalam menulis kritik drama, langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut. 1. Memahami dengan baik drama yang akan dikritisi. 2. Menentukan sisi-sisi menarik dari drama tersebut. 3. Jika Anda bermaksud mengkritik drama dalam bentuk pertunjukan, Anda harus memerhatikan unsur-unsur pementasannya. Unsur-unsur pementasan tersebut, antara lain artistik, makeup, lighting, dan tata pentas. 4. Memberikan tanggapan mengenai kelebihan dan kekurangan drama tersebut. Sekarang, bacalah contoh penulisan kritik terhadap drama yang ditulis oleh Ajeng Cherie Kusumawardhani terhadap drama Topeng Kayu karya Kuntowijoyo berikut. Simbol Kekuasaan dalam Drama Topeng Kayu Kritik kekuasaan berbentuk drama Ini bermula dari cerita mengenai sebuah taman yang super istimewa. Desas-desus mengenai keistimewaannya telah tersebar di berbagai media masa. Bahkan, konferensi ilmiah dan mimbar keagamaan pun ikut serta dalam menceritakannya. Kesuburan taman tersebut banyak mengundang kepenasaran orang untuk mengunjungi. Konon, tidak ada tempat yang lebih menakjubkan selain taman tersebut. Walaupun demikian, keberadaan taman tersebut tetaplah misterius. Akibatnya, orangorang menjadi lebih tertantang lagi untuk mengunjunginya. Suatu ketika, datang tiga orang yang merasa penasaran ingin mernbuktikan keistimewaan taman tersebut. Mereka adalah seorang Laki-laki Tua, Pelacur, dan Pedagang. Setelah mendengar bujuk rayu juru kunci yang benar-benar penuh rayuan, mereka pun memutuskan untuk mengunjungi taman guna mengetahui rahasia yang terkandung di dalamnya. Ketiga orang itu pun akhirnya menuntut pada Topeng Kayu untuk mengembalikan keberadaan mereka seperti sedia kala. Mereka kemudian mulai melancarkan berbagai cara untuk mewujudkan kehendak tersebut. Mulai dari melancarkan aksi diam, sampai unjuk rasa. Namun, tidak juga kehendak itu terwujud. Mereka semakin merasa terbelenggu oleh keadaan ketika perlahan mereka menjadi sangat bergantung pada keberadaan Topeng Kayu. Masih mencermati segi bahasa, jika diperhatikan dari dialog-dialog yang terjadi di dalamnya, pembaca dapat menyimpulkan bahwa Topeng Kayu merupakan drama yang nonkonvensional.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 111 -
Terlihat dari pembicaraan yang berlangsung antartokoh, mereka tidak menggunakan gaya bicara yang pada umumnya terjadi pada drama konvensional, seperti Malam Jahanam. Maksudnya, gaya bahasa yang digunakan cukup unik dengan banyaknya repetisi. Salah satunya adalah yang berbentuk mantra penyembahan, seperti contoh berikut. Laki-laki tua, pedagang, pelacur sajian apakah kuberikan padamu, agar lapanglah jalan torunmu, agar kuatlah sayap terbangmu, agar cepatlah kencang larimu agar kemslah bumi pijakmu, agar teranglah cahaya tempatmu. Berbicara mengenai penokohan drama ini, terdapat tujuh pelaku yang berperan di dalamnya, yaitu Jurukund, Para Pelancong, Laki-laki Tua, Pelacur, Pedagangjopeng Kayu, dan Topeng-topeng. Penggunaan nama-nama tersebut pada para pelaku menunjukkan bahwa drama tersebut memang drama yang nonkonvensional. Maksudnya, sesuai dengan tujuan pengarangnya untuk menyimbolkan suatu peristiwa, penokohan dengan menggunakan teknik seperti ini akan sangat membantu pencapaian tujuan tersebut. Tokoh-tokoh menjadi bebas tanpa terikat dengan segala hal yang menjadi kesesuaian dengan kehidupan nyata (serupa dengan drama Aduh Putu Wijaya). Dengan kata lainr tokoh-tokoh tersebut dapat mewakili masyarakat pada zaman sekarang, dahulu, atau zaman yang akan datang. Mengenai motif, konflik, peristiwa, dan alur yang terdapat dalam drama Topeng Kayu dapat dijelaskan sebagai berikut. Diawali dari rasa kepenasaran yang dimiliki tokoh Laki-laki Tua, Pelacur, dan Pedagang untuk membuktikan kesohoran taman. Motif tersebut pada akhirnya mendorong mereka pergi mengunjungi taman tersebut, ditambah lagi dengan rayuan Jurukunci yang memikat hati. Namun, setelah mereka berada di sana, perlahan-lahan mereka mulai merasakan ketidakberesan. Perasaan ketidak beresan itu pada akhirnya melahirkan ketidak puasan dalam diri ketiga orang tersebut karena kemegahan taman yang selama ini digembar-gemborkan tidak terbukti kebenarannya. Peristiwa tersebut melahirkan konflik dalam diri mereka. Mereka ingin meninggalkan taman itu dan kembali menjalani kehidupan seperti sebelumnya. Sayangnya keinginan tersebut tidak dapat terwujud. Mereka terjebak di sana untuk selama-lamanya. Didorong oleh keadaan tersebut, mereka pun termotivasi untuk melakukan aksi pemberontakan, menuntut Topeng Kayu untuk membebaskan mereka dari taman. Sayangnya tindakan mereka tak mampu mengusik kekuasaan Topeng Kayu yang begitu besar. Aksi mereka gagal. Hal tersebut melahirkan konflik baru bagi ketiga orang itu. Mereka menyadari kesalahan mereka, rnudah mempercayai omongan jurukunci, tetapi tak mau mengakuinya. Namun, lama kelamaan mereka pun sadar bahwa tindakan tersebut
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 112 -
percuma saja. Pada akhirnya, mereka pun menyerah pada kekuasaan Topeng Kayu. Peristiwa tersebut terjadi dikarenakan tak ada lagi hal yang dapat mereka perbuat selain menerima keadaan dan menikmatinya. Berdasarkan jalinan motif yang melandasi peristiwa dan melahirkan konflik di atas, dapat disimpulkan bahwa alur drama Topeng Kayu adalah alur maju. Sementara konflik yang dialami tokoh sekelompok orang dapat digolongkan ke alam approach-avoidance conflich karena alternatif jalan keluar yang mereka kehendaki mengandung risiko positif dan negatif yang sama kuatnya. Latar penceritaan yang tergambar dalam drama Topeng Kayu tidak dapat dengan mudah untuk diuraikan. Hal tersebut terjadi mengingat drama ini adalah drama yang nonkonvensional. Pembaca tak dapat memprediksi di kota atau negara mana tempat kejadian tersebut berlangsung, kapan waktunya, atau siapa pelakunya secara pasti. Semua hal tergambar melalui simbol-simbol yang dapat mewakili hal apapun di dunya nyata. Memang, pembaca disuguhkan imajinasi mengenai taman yang juga menjadi setting di atas panggung (jika drama dipentaskan). Namun, bukankah seperti yang juga disampaikan oleh Kuntowijoyo, apologi taman dalam drama ini merupakan penyimbolan dari makna atau hal yang sebelumnya dijanjikan oleh Topeng Kayu melalui juru kunci. Sumber: Pikiran Rakyat.,1 Agustus 2003 Setelah membaca contoh tersebut, tentunya kemampuan Anda menulis kritik drama akan semakin meningkat. Agar pemahaman Anda terlatih dengan baik, kerjakanlah latihan berikut. EVALUASI Bacalah salah satu babak drama Julius Caesar karya William Shakespeare yang telah diterjemahkan oleh Asrul Sani berikut dengan cermat. JULIUS CEASAR Babak 1 Adegan 1 Roma. Sebuah jalan. Masuk Flavius,Marullus, dan beberapa rakyat biasa. Flavius : Hey! Pulang, pemalas. Pulang. Apa hari ini hari raya? Apa kau sebagai pekerja tidak tahu, kau tidak boleh berjalan di hari kela tanpa lambang-lambang pekerjaanmu? Katakan, apa kerjamu? Rakyat I : Tukang kayu, Tuan. Marullus : Mana tiada kulitmu dan meteranmu? Kenapa kau berbaju bagus? Dan kau, apa pekerjaanmu? Rakyat II : Kalau yang Tuan maksud pekerjaan yang baik, maka aku memang pekerja begitu, dan disebut orang tukang tambal sepatu. Marullus : Yang kau kerjakan apa? Jawab langsung! Rakyat II : Yang kukerjakan adalah sesuatu yang kulakukan dengan hati sanubari tenang, yaitu penambal sesuatu yang cacat. Marullus : Pekerjaan apa, bergajul? Hey bergajul, kerja apa? Rakyat II : Tuan aku minta, jangan marah padaku. Begitulah Tuan, kalau Tuan bepergian, Tuan bisa kutambal.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 113 -
Marullus : Apa maksudmu? Menambal aku? Orang banyak mulut! Rakyat II : Menambal telapak tuan. Flavius : Kau tukang tambal sepatu kan? Rakyat II : Betul Tuan. Alat pencari nafkahku adalah jarum. Aku tidak ada urusan dengan soal-soal pekerja, juga tidak dengan perempuan. Hanya dengan jarum. Memang aku ini dokter untuk sepatu-sepatu tua. Kalau mereka dalam keadaan
bahaya,
kupulihkan
mereka
kembali.
Setiap
orang
tampan
yang
menginjak kulit sapi berjalan atas pekerjaan tanganku. Flavius : Tapi kenapa hari ini kau tidak di bengkelmu? Kenapa kau ajak orang- orang ini berjalan? Rakyat
II
:
Supaya
sepatu
mereka
aus,
hingga
aku
lebih
banyak
dapat
pekerjaan. Hari ini kami berlibur untuk menyambut Caesar dan bergembira atas kemenangannya. Marullus : Buat apa gembira? Kemenangan apa yang kau bawa pulang? Tangkapan mana
yang
sebagai
mengiringkan
tawanan?
Dungu,
dia
ke
batu,
Roma,
untuk
menghiasi
kalian
lebih
tebal
kereta
dari
semua
perangnya yang
tak
berguna. Oh, orang berhati batu, orang Roma kejam. Apa kalian tidak kenal Pompey? Berkali-kali kalian memanjat dinding, baluwarti menara dan jendela, bahkan cerobong asap sambil menggendong anak, lalu duduk di sana sehari badan dengan kesabaran, penuh harapan untuk melihat Pompey lalu di jalanan kota
Roma.
Dan
begitu
kalian
melihat
keretanya
muncul,bukankah
kalian
bersorak sejadi-jadinya hingga Sungai Tiber menggetar di bawah tepinya, mendengar gema sorak kalian terbentur di tepi-tepinya yang cembung? Dan kini kalian menetapkan untuk berlibur? Dan kini kalian mau menyerahkan bunga di tempuhan orang yang pulang setelah menumpahkan darah Pompey? Pergi pulang ke rumah, lalu berlutut dan berdoa pada Dewa supaya menjauhkan yang pasti datang, karena dunia, tak ada rasa balas guna. Flavius : Pergi, pergilah sanak sekampung halaman. Dan atas kesalahan ini, kumpulkan semua orang malang selatan kalian. Ajak mereka ke tepi Sungai Tibet dan tumpahkan air mata kalian ke dalam arusnya, hingga pasang yang paling surut sempat mencium tepi yang termulia dari segala-galanya (Semua rakyat pergi) Lihat bagaimana isi hati mereka tergugat. Mereka menghilang dengan lidah kelu karena rasa berdosa. Pergilah kau ke Kapitol lewat di sana. aku akan lewat di sini. Sintakan selimut patung-patung jika kau lihat ada yang dibungkus dan dihiasi. Varullus : Apa boleh kita lakukan? Kau tahu hari ini pesta Lupercal. Flavius : Jangan peduli. Jangan ada patungpatung yang dihiasi dengan tanda kebesaran Caesar. Aku akan mengusir rakyat jelata dari semua jalan. Kau juga lakukan begitu, kalau kau temui mereka banyak berkumpul. Bulu-bulu merambak yang dicabut dari sayap Caesar akan memaksa dia untuk terbang biasa, hingga ia tak membubung mengatasi pandangan manusia dan membuat kita manusia tunduk dalam ketakutan. (Pergi) Sumber: Drama Julius Caesar, 2000
2. Setelah membaca keseluruhan babak pertama drama Julius Caesar tersebut, susunlah sinopsis dari babak pertama itu dengan kalimat yang jelas dan singkat.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 114 -
3. Deskripsikanlah unsur-unsur pembentuk drama tersebut (tema, bahasa, latar, watak, alur, dan pesan/amanat) dengan menunjukkan bukti-bukti yang jelas. 4. Ambillah salah satu unsur yang membentuk drama itu. Kembangkanlah secara utuh salah satu unsur itu dengan jelas. 5. Berikan tanggapan Anda, baik dari segi isi maupun bentuk, terhadap drama tersebut dengan memberikan alasan yang logis. 6. Rangkaikanlah hasil pekerjaan Anda dari nomor 2–5 tersebut menjadi sebuah kritik dalam bentuk tulisan panjang. Gunakan kompetensi berbahasa Anda tentang menggabungkan kalimat dengan penghubung antarparagrafnya untuk mencapai kepaduan sebuah tulisan yang utuh. Refleksi Pembelajaran Kegiatan menganalisis dan menilai drama merupakan bentuk apresiasi Anda terhadap karya drama. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam menghayati karya sastra pun akan meningkat. Anda pun dapat merinci unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah drama. Dalam bidang kepenulisan, Anda telah berlatih menulis kritik sastra, khususnya drama. Dengan demikian, kemampuan Anda dalam menulis kritik pun bertambah. Kini Anda telah mampu menulis kritik terhadap beragam karya sastra. Selanjutnya, Anda dapat melatih dan mengembangkan diri dengan bergiat menulis kritik sastra dan mengirimkannya ke media massa. 1. Menyusun Sinopsis Karya Sastra Sinopsis adalah ringkasan cerita. Semua jenis karya sastra dapat dibuat sinopsis, kecuali puisi. Hal ini karena puisi merupakan karya sastra dengan bahasa singkat, terdiri atas larik-larik dan bait-bait yang berirama dan bersajak, merupakan ekspresi perasaan dan pikiran yang tidak mengandung cerita. Ada juga puisi yang mengandung cerita, berisi kisah-kisah perjalanan, pengembaraan, petualangan. Puisi jenis itu disebut balada. Akan tetapi, karena kesingkatan dan penataannya dalam pembarisan dan pembatasan, balada bukan disinopsiskan melainkan diparafrasekan. Karya sastra yang dapat dibuat sinopsisnya adalah bentuk prosa dan naskah drama, karena keduanya mengandung untaian cerita. Sebuah cerita konvensional (umum) memiliki tema, penokohan, seting/latar, plot/alur, dan amanat. Sinopsis sebaiknya dimulai dengan identitas buku yang terdiri atas judul buku, nama pengarang, tahun terbit, kota penerbitan, tahun terbit. Coba Anda cermati contoh sinopsis berikut ini! Di Bawah Lindungan Ka’bah Pengarang : Hamka Penerbit : Bulan Bintang Tahun : 938; Cetakan XIII, 1978 Tanpa memberi tahu siapa pun, Hamid meninggalkan kampungnya menuju Siantar, Medan. Kepergiannya kali ini bukan lagi untuk menuntut ilmu di sekolah,
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 115 -
seperti yang ia lakukan beberapa tahun yang lalu. Hamid, ibarat orang sudah “jatuh tertimpa tangga pula”. Setelah Haji Jafar, orang yang selama ini banyak menolongnya, berpulang ke Rahmatullah, tak lama kemudian ibu kandung yang dicintainya menyusul pula ke alam baka. Hamid kini tinggal sebatang kara. Ayahnya telah meninggal ketika ia berusia empat tahun. Dalam kemalangannya ilu, Mamak Asiah dan anaknya, Zainab, tetap menganggapnya sebagai keluarga sendiri. Oleh karena itu, Mak Asiah begitu yakin terhadap Hamid untuk dapat membujuk Zainab agar mau dikawinkan dengan saudara dari pihak mendiang suaminya. Dengan berat hati, Hamid mengutarakan maksud itu walaupun yang sebenarnya, ia sangat mencintai Zainab. Namun, karena Zainab anal, orang kaya di kampung itu, ia tak berani mengutarakan rasa cintanya itu. Setibanya di Medan, Hamid sempat menulis surat kepada Zainab. Isi surat it mengandung arti yang sangat dalam tentang perasaan hatinya. Namun, apa mau dikata, ibarat bumi dengan langit; rasanya tak mungkin keduanya dapat bersatu. Meninggalkan kampung halamannya berikut orang yang dicintainya adalah salah satu jalan terbaik. Begitu menurut pikiran Hamid. Dari Medan, Hamid meneruskan perjalanan ke Singapura dan akhirnya sampailah ia di tanah suci, Mekah. Di Mekah ia tinggal pada seorang Syekh, yang pekerjaannya menyewakan tempat bagi orangorang yang akan menunaikan ibadah haji. Telah setahun Hamid tinggal di kota suci itu. Pada musim haji, banyaklah orang datang dari berbagai penjuru. Tanpa diduganya, teman sekampungnya, menyewa pula tempat Syekh itu. Orang yang baru datang itu bernama Saleh, suami Rosna, yang hendak menuntut ilmu agama di Mesir setelah ibadah haji selesai. Dari pertemuan yang tak disangka-sangka itu, ternyata banyak sekali berita dari kampung halaman terutama berita tentang Zainab yang sejak ditinggalkan Hamid dan tidak jadi dikawinkan dengan saudara ayahnya itu, kini sedang dalam keadaan sakit-sakitan. Hamid sangat senang hatinya mendengar kabar itu, tetapi ia harus menyelesaikan ibadah hajinya yang tinggal beberapa hari. Ia bermaksud segera pulang ke kampung. Sementara itu Saleh, teman Hamid, segera mengirim surat
kepada
istrinya.
Surat
Saleh
diterima
istrinya
yang
segera
pula
memberitahukannya kepada Zainab. Alangkah senang hati Zainab mengetahui bahwa orang yang dicintainya ternyata masih ada. Namun, penyakit yang diderita Zainab makin hari makin parah. Dengan segala kekuatan tenaganya, ia menulis surat untuk orang yang dikasihinya. Surat yang dikirim Zainab diterima Hamid. Namun, rupanya isi surat itu sangat mempengaruhinya. Dua hari setelah itu, bersamaan dengan keberangkatan para jemaah haji ke Arafah guna mengerjakan wukuf, kesehatan Hamid terganggu. Walaupun demikian, Hamid tetap menjalankan perintah suci itu. Sekembalinya Hamid dari Arafah, suhu badannya semakin tinggi. Apalagi di Arafah, udaranya sangat panas Hamid tak mau menyentuh makanan sehingga badannya menjadi lemah. Pada saat yang
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 116 -
sama, surat dari Rosna diterima Saleh yang menerangkan bahwa Zainab telah wafat. Kendati Hamid dalam keadaan lemah, ia mengetahui bahwa ada surat dari kampungnya. Firasatnya begitu kuat pada berita surat yang disembunyikan Saleh. Hamid menanyakan isi surat itu. Dengan berat hati Saleh menerangkan musibah kematian Zainab. Jadi Zainab telah dahulu dari kita?” tanyanya pula. Ketika akan berangkat ke Mina, Hamid tak sadarkan diri. Temannya, Saleh, terpaksa mengupah orang Badui untuk membawa Hamid ke Mina. Dari situ mereka menuju Masjidil Haram kemudian mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Tepat di antara pintu Kabah dengan Batu Hitam, kedua orang Badui itu diminta berhenti. Hamid mengulurkan tangannya, memegang kiswah sambil memanjatkan doa yang panjang: “Ya Rabbi, Ya Tuhanku, Yang Maha Pengasih dan Penyayang!” Semakin lama suara Hamid semakin terdengar pelan. Sesaat kemudian, Hamid menutup matanya untuk selama-lamanya. (Sumber: Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern, Grasindo, 1992)
Tugas ! Cari dan bacalah sebuah novel sastra yang mengangkat tema seputar keimanan dan ketakwaan yang ada di perpustakaan sekolah! Sambil membaca, buatlah sinopsisnya! Pada pertemuan berikutnya, kumpulkan pada Guru untuk diperiksa. 2. Mendeskripsikan Unsur-unsur Pembentuk Cerita dalam Karya Sastra Unsur-unsur yang terdapat di dalam suatu karya sastra disebut dengan unsur intrinsik. Unsur-unsur inilah yang menjadi pembentuk cerita, yang terdiri atas tema, penokohan, seting/latar, plot/alur, dan amanat. Semua unsur tersebut, terkait dangat erat sehingga menjadikan cerita utuh dan padu. Tema merupakan garis besar inti cerita. Penokohan merupakan gambaran tokoh-tokoh pendukung cerita lengkap dengan karakteristiknya. Seting adalah tempat dan waktu bergulirnya untaian peristiwa cerita beserta suasana yang ada dalam cerita tersebut. Plot merupakan aliran jalan cerita yang digunakan pengarang dalam mengungkapkan ceritanya, sedangkan amanat adalah pesan-pesan moral yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui tokoh- tokoh ceritanya. 3. Membahas Karya Sastra yang Dideskripsikan Pembahasan terhadap suatu karya sastra menyangkut tentang hal-hal yang menarik, menonjol, dan istimewa dalam karya sastra tersebut. Jadi, merupakan penggarisbawahan dari salah satu faktor intrinsik. Hal ini sifatnya relatif, tergantung karya sastra yang dibahas sekaligus pembahasnya. Berdasarkan sinopsis dari novel yang Anda susun, coba deskripiskan unsur-unsur pembentuk ceritanya! Selanjutnya, bahaslah segi-segi tertentu yang menurut Anda penting, menarik, dan istimewa! 4. Menilai Karya Sastra yang Dibahas
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 117 -
Penilaian terhadap karya sastra yang telah dibahas di atas merupakan kegiatan yang disebut kritik sastra. Kritik sastra adalah menilai kualitas karya sastra secara objektif, baik buruknya dan kekuatan serta kelemahan karya tersebut. Kritik sastra dapat dilakukan dengan menelaah karya sastra tertentu tanpa menyinggung sosok sastrawannya. Akan tetapi, dapat juga dilakukan dengan menyorot figur sang sastrawan. Pengarang sebagai kreator dan karya sastra sebagai cermin pribadi pengarang dikaji sama intensnya. Hal ini acap dilakukan oleh Dr. H.B. Jassin, kritikus sastra Indonesia yang sangat terkenal yang memelopori perkembangan kritik sastra di Indonesia. Berikut ini disajikan contoh kritik sastra. Coba Anda bacalah secara intensif! Sedikit Sejarah Rustam Effendi ....................................................................................................... Drama bersajak Bebasari oleh Rustam Effendi adalah penting sebagai hasil usaha mencobakan bentuk baru dalam kesusastraan Indonesia. Di sini syair mendapat bentuk baru, digunakan dalam percakapan- percakapan suatu cerita berbentuk tonil. Dengan sekaligus di sini dilakukan dua percobaan, yakni pertama syair yang bersifat cerita buat yang pertama kali dipakai untuk menyatakan pikiran dan perasaan sebagai pengucapan cita-cita kebangsaan dan kedua bentuk sandiwara buat pertama kali dimasukkan pula dalam kesusastraan Indonesia. Drama bersajak ini tidak asing dalam kesusastraan dunia kalau kita mengarahkan pandangan kita ke Yunani dengan penulis-penulis dramanya Aeskylos, Sofokles, Euripides, ke Jerman dengan Goethe dan Schiller, dan ke Inggris dengan Shakespheare. Dalam drama Bebasari dengan mudah kita melihat simbolik hasrat bangsa Indonesia yang hendak merdeka. (Bebasari, perkataan bebas ada dalamnya). Rustam tidak mengambil sesuatu tokoh dalam sejarah seperti Sanusi Pane dan Muhammad Yamin. Pemain-pemainnya hanya perlambang-perlambang. Rawana, raksasa yang zalim, kita kenali sebagai penjajah, yang telah merampas kemerdekaan Bebasari, perlambang Indonesia; sedangkan Bujangga ialah putra Indonesia. Semangat berontak dan hasrat kemerdekaan menjadi suara dasar drama ini. Berkata Bujangga: Setiap pohon di dalam belukar Dari pucuknya lalu ke akar, Setiap batu di dalam sungai, Setiap buih ombak di pantai, Setiap sinar syamsu yang permai, Setiap bunyi di tengah ngarai, Itulah rakyat pembala aku, Karena itu tanah airku, Disuarankan moyang bapa dan ibu,
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 118 -
Sedarah sedaging dengan jiwaku. Menggetarkan hati penjajah tenaga sugestif yang terkandung dalam perkataan Esa dan Arma: Tuhanku Raja raksasa, Terbanglah cepat naik angkasa, Tinggalkan taman dari yang indah, Sampai waktunya kita bertahta, Tangkas perangnya, maksudnya sakti, Musuh berkeris senajata hati, Hilang satu, timbul seratus, Segala insan menentang angus. Dan apakah meragu-ragukan kata amanat dari Bebasari ini? Kakanda, dari zaman berganti zaman, Tetap hatiku menanti tuan, Kakanda bakal membawa merdeka, Sebab cintamu kepada loka. Susah payah tuan kemari, Menyeberangi darah menempuh duri. O, kakanda, junjungan beta, Tidak kemenangan dapat dipinta. Tiap pekerjaan meminta korban, Tiap asmara melupakan badan. Adapun kita hidup di sini, Selintas lalu sebagai mimpi, Selama hidup tak putus perang, Itulah kehendak zaman sekarang, Asmara sayap usaha yang tinggi, Asmara kepada bangsa sendiri. Di dalam kumpulan sajak-sajak Rustam Effendi Percikan Permenungan banyak orang akan bersua dengan perasaan-perasaan yang akan dianggap oleh Angkatan 45 sentimentil, penggunaan bahasa yang berlebih-lebihan sehingga dirasa sebagai permainan kata, tandatanda baca yang tidak perlu dan ini memang perbedaan paham yang sewajarnya yang jika diingat, bahwa antara Rustam Effendi dengan Angkatan 45 ada jarak waktu 20 tahun yang mengalir cepat dan diisi oleh kejadian-kejadian sejarah yang hebat-hebat. Cinta kepada ibu, cinta kepada kampung halaman, asmara remaja, kesedihan dan sedu sedan, hanya dianggap cukup baik bagi pemuda yang berangkat dewasa dan adalah pengalamanpengalaman prive yang tidak perlu dicanangkan. Akan tetapi kedewasaan bukanlah terletak
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 119 -
pada soal, tetapi jiwa yang mengalami soal. Jiwa ini pun tidak dapat dipotong- potong tetapi keseluruhan juga yang dapat mencintai, membenci, sedih dan senang, putus asa dan berharap, serta lemah dan keras. Di dalam masa yang tenang, tatkala mobil baru satu dua yang di jalanjalan dan kapal udara suatu keanehan, di masa persoalan (zakelijkheid) belum lagi menguasai dan mengejar-ngejar kehidupan manusia di Indonesia, sudah tentu tidak dapat diharapkan persoalan dalam pandangan hidup dan sikap hidup orang-orang. Tentang bahasa sudah tampak jelas bahwa Rustam Effendi masih melakukan percobaanpercobaan. Seperti juga Amir Hamzah dan Sanusi Pane pada mulanya, dia mencari ke Sansekerta dan bahasa Arab, statu hal yang ditinjau sepintas lalu agak aneh, karena perkataanperkataan lama itu tidak hidup lagi dalam masyarakat yang sebaliknya mengambil dan memerlukan lagi perkataan-perkataan dan pengertian-pengertian baru yang sesuai dengan kemajuan masyarakat. Di masa Pujangga Baru seorang Amir Hamzah masih merasa jelek perkataan mesin dan radio digunakan oleh seorang kawan sealiran Armin Pane dalam sajaksajaknya. Perbedaan paham ini diterangkan dengan mengingat bahwa para pengarang dan penyair itu mempunyai pandangan dunia yang berlainan pula. Seseorang masih ingin hidup di zaman silam, sedangkan yang lain telah melempar tinjauan ke depan. Akan tetapi, yang tidak dapat disingkirkan oleh mereka itu adalah pemakaian bahasa daerahnya yang demikian memperkaya pula bahasa Indonesia. Bukan saja bahasa daerah, tetapi juga bahasa “kocokan” dan bahasa “golongan”, semua itu memperkaya sehingga menjadikan bahasa Indonesia. Perjuangan Pujangga Baru selain perjuangan pembaharuan kesusastraan yang berarti juga pembaharuan pandangan hidup dan sikap hidup adalah perjuangan memperbaharui bahasa. Oleh Takdir Alisyahbana, Armin Pane dan Sanusi Pane pernah dengan sengit dilakukan perang pena dengan kaum “kolot” dari kalangan guru yang hendak mempertahankan “Melayu Asli”, memuncak pada uraian Takdir “Kekacauan yang Nikmat”, Pujangga Baru 1935, yang di dalamnya dikatakan bahwa “bahasa Thionghoa Melayu yang sering diejekkan itu kami berikan hak yang selayaknya”. Demikianlah, dalam bahasa pun dilakukan pendemokrasian. Rustam Effendi dalam tahun 1926 belum sejauh itu. Di dalam sajaksajaknya dalam Percikan Perenuangan dan drama Bebasari masih berkuasa bahasa daerah dan seperti dikatakan di atas dicarinya pula perbendaharaan kata-kata lama dari Sanskerta dan Arab. Akan tetapi, cara mempergunakan bahasa lama itu mempunyai individualitas sendiri, dalam pembentukan kata baru untuk mendekati kehalusan perasaan, dalam kombinasi kata-kata, malahan dalam kebebasan kepenyairannya itu sering membuat kata baru atau memotong kata-kata yang ada untuk disesuaikan dengan irama dan bunyi yang dikehendakinya. Demikian perkataan dari dipendekkannya menjadi dir, perkataan menunggu menjadi menung, perkataan badai menjadi bad, perkataan dunia menjadi duya dan individualisme ini kita mesti terima dari orang yang berjiwa merdeka: Sarat saraf saja mungkiri,
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 120 -
Untai rangkaian seloka lama, Beta buang beta singkiri, Sebab laguku menurut sukma. Akan tetapi, individualisme ini tidak dapat diartikan dalam pengertiannya yang mutlak. Maksudnya adalah penemuan diri sendiri, harga diri sendiri sebab dalam hubungan kekeluargaan dan kemasyarakatan perhubungan tetap kuat dan mesra. Sajak-sajaknya Pangkuan Bunda, Bunda dan Anak, Kuburan Bunda, Kerajaan Tuhan, dan Tanah Air cukup membuktikan bagaimana kerasnya hubungan keluarga hubungan dengan Yang Mahakuasa, hubungan dengan bangsa. Apakah ini ratapan seorang individualis? Bilakah bumi bertabur bunga, Disebarkan tangan yang tiada terikat, Dipetik, jari yang lemah lembut, Ditanami sayap kemerdekaan rakyat? Bilakah lawang bersinar bebas, Ditinggalkan dera yang tiada berkata? Bilakah susah yang beta benam, Dihembus angin kemerdekaan kita? Di sanalah baru bermohon beta, Supaya badanku berkubur bunga, Bunga bingkisan, suara sa’irku. Disitulah baru bersuka cita, Pabila badanku bercerai nyawa, Sebab menjemput menikam bangsaku. Refleksi Kesusastraan bukanlah hanya apa yang berlaku pada sesuatu masa, tetapi juga yang berlaku pada lain-lain masa dengan ukuran cita rasanya sendiri. Hikayat, dengan pantun dan syair yang indah sama masuk kesusastraan seperti juga roman, sajak dan drama yang disebut modern, nilainya menurut ukuran-ukurannya tentu boleh bertingkat-tingkat pula. Sumber: H.B. Jassin. 1950. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai, Jakarta: Gunung Agung, hal. 122-125. Prinsip-prinsip Penulisan Kritik Berbagai Bentuk Karya Sastra Indonesia Esai dan kritik adalah usaha untuk memahami, menghayati, dan menikmati karya sastra. Kritik Sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari (menelaah) karya sastra dengan langsung memberikan pertimbangan baik buruk, kekurangan kelebihan atau bernilai tidaknya karya sastra Kritik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani κριτικός, kritikós - "yang membedakan", kata ini sendiri diturunkan dari bahasa Yunani Kuna κριτής, krités, artinya "orang yang memberikan pendapat beralasan" atau "analisis", "pertimbangan nilai", "interpretasi", atau
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 121 -
"pengamatan". Istilah ini biasa dipergunakan untuk menggambarkan seorang pengikut posisi yang berselisih dengan atau menentang objek kritikan. Bertitik berat pada tujuan untuk membantu para pengemar/pecinta sastra dalam memetik cita rasa dari buku yang (akan) dibacanya atau untuk membantu para sastrawan dan calon sastrawan dalam meningkatkan mutu karyanya CARA MENULIS KRITIK DAN ESAI 1. Concrete Word (TQO). Kata nyata adalah kata khusus yang berhubungan dengan sesuatu menyarankan keadaan suatu pengertian obyek tertentu Semakin tepat kata-kata, maka semakin baik sebuah karya. Sehingga penikmat menganggap benar-benar melihat, merasa, mendengar, mencium, dan meraba segala sesuatu yang diutarakan dalam puisi. Misal, kota berhubungan dengan kata kongkret seperti gedung, mobil, padat, ramai, pengemis, jalan raya dan sebagainya. Laut berhubungan dengan perahu, pantai, bakau, teluk, camar, asin, gelombang dan lain-lain. 2. Diction (TQC). Pilihan kata adalah kata yang dipilih tepat memberikan konotasi dalam rangkaian tertentu. Kata bisa, mampu, dapat dan kuasa memiliki arti yang sama. Tetapi untuk kata, kalimat dan alinea tertentu memerlukan pilihan kata yang tepat salah satunya. Pemilihan kata yang salah bukan saja mengakibatkan rasa tidak enak, bahkan arti yang keliru 3. Rythme (TQS). Irama adalah turun-naiknya suara secara teratur dan rima adalah persamaan bunyi dalm puisi. Dalam novel alur yang berkesinambungan dan saling mengisi 4. Style (TQI). Gaya adalah suatu bentuk cara penulisan yang khas untuk mengungkapkan makna yang jelas. Setiap orang ingin mengeluarkan pikiran dengan sejelas mungkin kepada yang lain dengan memanfaatkan bahasa kiasan berupa persamaan atau perbandingan, tanda baca dan sebagainya. 5. Imagery (TQT). Daya bayang adalah suatu gambaran imajinasi dihasilkan oleh sesuatu secara keseluruhan. Membangkitkan pikiran dan mendorong imajinasi menjelmakan gambaran yang nyata perasaan penikmat bahwa mereka benar-benar mengalami peristiwa tersebut
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 122 -
KOMPETENSI DASAR kritik dan esai
:
9.2 Mengetahui prinsip-prinsip penulisan
INDIKATOR : Menyusun sinopsis karya sastra Mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk cerita dalam karya tersebut Membahas segi-segi tertentu dari karya sastra yang sudah dideskripsikan (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik) Menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas dalam bentuk esai secara tetulis (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik)
Tujuan Pembelajaran
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 123 -
Anda diharapkan mampu menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas dalam bentuk esai secara tetulis (dari segi unsur intrisik dan ekstrinsik). Menulis Prinsip-prinsip Kritik dan Esai 1. Mengidentifikasi Ciri-ciri Kritik dan Esai Kritik sastra dan esai merupakan suatu cabang dari ilmu sastra dalam pengadaan analisis, penafsiran, serta penilaian sebuah teks sastra. Orang yang melakukannya disebut kritikus sastra. Dia diharapkan memahami terlebih dahulu tentang ilmu sastra sebelum membuat sebuah kritik sastra. HB. Jassin pernah berpendapat bahwa kritik sastra adalah pertimbangan baik atau buruk suatu hasil karya sastra. Oleh karena itu, seorang kritikus sastra akan dianggap sebagai juru obat. Jika karya sastra telah diresensi oleh seorang kritikus terkenal, maka karyanya dianggap bermutu dan bernilai sastra tinggi. Ciri-ciri kritik sastra dan esai yang baik adalah selalu mempertimbangkan empat komponen berikut ini. a. Data atau fakta b. Inference atau kesimpulan c. Evaluasi atau judgment d. Penilaian Selain itu, juga harus didukung oleh intuisi penulis secara tajam dan kritis. Perhatikan contoh kritik sastra dan esai berikut ini. a. Contoh kritik sastra Kebangkitan Tradisi Sastra Kaum Bersarung Penulis: Purwana Adi Saputra Selama ini, entah karena dinafikan atau justru karena menafikan fungsinya sendiri, kaum pesantren seolah tersisih dari pergulatan sastra yang penuh gerak, dinamika, juga anomali. Bahkan, di tengah-tengah gelanggang sastra lahir mereka yang menganggap bahwa kaum santrilah yang mematikan sastra dari budaya bangsa. Di setiap pesantren, kedangkalan pandangan membuat mereka menarik kesimpulan picik bahwa santri itu hanya percaya pada dogma dan jumud. Mereka melihat tradisi hafalan yang sebenarnyalah merupakan tradisi Arab yang disinkretisasikan sebagai bagian dari budaya belajarnya, telah membuat kaum bersarung ini kehilangan daya khayal dari dalam dirinya. Dengan kapasitasnya sebagai sosok yang paling berpengaruh bagi transfusi budaya bangsa ini, dengan seenaknya ditarik hipotesis bahwa pesantrenlah musuh pembudayaan sastra yang sebenarnya. Kaum bersarung adalah kaum intelektualis yang memarjinalkan sisi imaji dari alam pikirnya sendiri. Pesantren adalah tempat yang pas buat mematikan khayal. Pesantren adalah institut tempat para kiai dengan dibantu para ustadnya menempa kepala para santri dengan palu godam paksa. (Dikutip seperlunya dari Solopos, 5 Desember 2007)
b. Contoh esai
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 124 -
Perda Kesenian dan Rumah Hantu Oleh: Teguh W. Sastro Beberapa waktu lalu Dewan Kesenian Surabaya (DKS) melontarkan keinginan agar Pemkot Surabaya memiliki Perda (Peraturan Daerah) Kesenian. Namanya juga peraturan, dibuat pasti untukmengatur. Tetapi peraturan belum tentu tidak ada jeleknya. Tetap ada jeleknya. Yakni, misalnya, jika peraturan itu justru potensial destruktif. Contohnya jika dilahirkan secara prematur. Selain itu, seniman kan banyak ragamnya. Ada yang pinter (pandai) dan ada juga yang keminter (sok tahu). Oleh karenanya, perten-tangan di antara mereka pun akan meruncing, misalnya, soal siapa yang paling berhak mengusulkan dan kemudian memasukkan pasal-pasal ke dalam rancangan Perda itu. Sejauhmana keterlibatan seniman di dalam proses pembuatan Perda itu, dan seterusnya. Itu hanya salah satu contoh persoalan yang potensial muncul pada proses pembuatan Perda itu, belum sampai pada tataran pelaksanaannya. Hal ini bukannya menganggap bahwa adanya peraturan itu tidak baik, terutama menyangkut Perda Kesenian di Surabaya. Menyangkut sarana dan prasarana, misalnya, bolehlah dianggap tidak ada persoalan yang signifikan di Surabaya. Akan tetapi, bagaimana halnya jika menyangkut mental dan visi para seniman dan birokrat kesenian sendiri? (Dikutip seperlunya dari Jawa Pos, 30 Januari 2007)
Setelah Anda membaca dan memahami contoh kritik dan esai di atas, tentunya Anda dapat mengidentifikasi unsur-unsur dan ciri-ciri kritik dan esai tersebut. 2. Menulis Kritik dan Esai Untuk dapat menulis kritik dan esai dengan baik diperlukan latihan yang terus-menerus. Sebagai langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu Anda perhatikan hal-hal berikut. a. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis/dikritik. b. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung. c. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan yang kontra. d. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema. e. Memulai untuk menulis kritik atau esai. f. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi. g. Mengirimkan ke media massa cetak. Selain langkah-langkah di atas, secara konkret Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini. a. Menentukan tema b. Menentukan bentuk tujuan tulisan (kritik atau esai). c. Mengumpulkan bahan dan mencari referensi yang mendukung. d. Membuat kerangka (kritik atau esai). e. Membuat isi (kritik atau esai). f. Penutup atau kesimpulan.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 125 -
Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat menulis kritik dan esai, baik di bidang sastra maupun nonsatra dengan baik. Untuk memperoleh kualitas yang baik, lakukan secara rutin untuk menulis kritik dan esai. 3. Mengemukakan Pendapat dalam Kritik dan Esai Ide atau gagasan adalah pikiran utama atau pikiran pokok dalam suatu paragraf atau wacana. Setelah Anda melakukan penulisan kritik dan esai secara berkesinambungan, dapat menyampaikan ide dan gagasan dalam tulisan tersebut. Penuangan gagasan dalam suatu tulisan dapat dilakukan dengan penalaran berikut ini. a. Penalaran deduktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di awal paragraf. b. Penalaran induktif, yaitu penalaran yang meletakkan pokok pikiran di akhir paragraf. Dengan kedua penalaran tersebut, ide dan gagasan yang ingin Anda tuangkan dalam kritik dan esai dapat dipahami pembaca secara jelas. Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ciri-ciri kritik dan esai, menulis kritik dan esai, mengemukakan pendapat dalam kritik dan esai, agar lebih terasah kemampuan Anda dalam memahami materi kerjakan perintah-perintah di bawah ini! (Tugas dikerjakan di rumah) 1. Setelah Anda memahami ciri-cirinya, tulis sebuah kritik atau esai dengan langkah-langkah yang tetap! 2. Periksa kembali hasil tulisan Anda dari segi ejaan, tatabahasa, dan hubungan antarkalimat! 3. Jika sudah baik, coba kirimkan ke redaksi media cetak yang Menyusun sinopsis karya sastra Baca dan cermati cerita pendek berikut! Sejauh Harapanku (By Bunda Nara) Hari itu baru pukul sembilan pagi, tapi rasanya sudah berjam-jam Anti duduk merenung di depan meja komputernya. Yah.. hari itu ada rasa malas yang melanda dirinya. Ah..rasanya ingin bebas saja dari rutinitas ini, keluh Anti dalam hati. Ia lihat semua rekannya masih asyik dengan pekerjaannya di depan benda tak bernyawa itu. Ada yang sibuk dengan laporan yang harus siap pagi ini juga, ada yang sibuk dengan games seru yang tersedia di komputer masingmasing. Bahkan terlihat nona Asha yang sudah tidak muda lagi namun masih gadis atau bahkan masih perawan, ah susah mendapatkan gadis yang masih perawan kata Azis waktu itu rekan kerjaku yang hobi mengoleksi perempuan, walau di rumahnya sudah tersedia perempuan pilihan ibunda dengan anak kecilnya. Hari itu masih pagi memang dan tentunya orang katntoran masih semangat dengan pola kerja rutinnya. ”Mer...meri, panggil Anti pada mri rekan di sebelah mejanya yang masih sibuk dengan nasi uduk sarapan paginya.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 126 -
”ada apa Bu Anti?” tanya Meri yang melihatku masih termenung menatap layar yang masih hitam, karena sehabis menaruh pantatku di kursi ini benda itu belum sempat kusentuh. ”ah.. ndak apa-apa Mer, hanya sepertinya enak sekali yah nasi uduk itu?” kataku sekenanya. ”oh..yah pasti uenak dong, ”kata Meri dengan sedikit promosinya. ”nasi uduk ini ndak ada tandingannya di sekitar Tanjung Priuk ini, lah wong orangorang dari lima penjuru sudah mengenal nasi uduk made in Bu Ides ini loh!” cerocos meri dengan mulut penuh orek tempe. Aku tersenyum melihat tingkahnya yang memang cenderung kekanakan, padahal buntutnya sudah dua, bahkan yang besa sudah duduk di kels satu SMP. Terbayang perkataan Mas tadi pagi. ”Kamu ndak usah mungkir, siapa laki-laki yang sering datang ke rumah ini?” kata
Mas dengan suara yang
mengelegar. Aku yang memang terkejut, karena tak menyangka Mas akan searah itu. ”aku ndak ngerti siapa yang Mas maksud,” kataku sambil menyisisr rambutku. ”ala ndak usah basa-basi, kebusukkanmu sudah tercium!” seru Mas masih dengan nada jengkel, sambil menyambar tas kerjanya dan pergi begitu saja tanpa mendengar teriakanku. Bagiku insiden pagi ini harus dituntaskan apapun itu. ”Mas kita bisa bicara sing ini?” kataku di telepon. ”jemput aku yah di depan kantor”. ”Yah” jawabnya pendek saja ”Mir nanti kalau pak Zul tanya tentang aku bilang yah aku pulang ada hal mendadak.” kataku pada Meri ”Loh...loh Bu mau kemana dan ada keperluan yang mendadak..dak apa toh?” tanya Meri penuh ingin tahu. ”Kamu bilang saja Bu Anti izin.”sahutku sambil kusambar tas kerja dan melambaikan tangan tapa Joko yang mlutnya seperti mengucap ”ada apa?. ”Kita langsung pulang saja Mas.” kataku pada Mas yang menungguku di depan gerbang kantor. Kulihat
suamiku tak merespon namun langsung
menghidupkan mesin mobil dan tancap gas. ”Kebusukan pada akhirnya akan tercium juga.” kata suamiku begitu sampai di rumah. Aku belum sempat membuka sepatu dan menaruh tas kerjaku. ” Sekarang aku tanya baik-baik sama kamu, SIAPA LAKI-LAKI YANG SUKA DATANG KEMARI?” tanya Mas masih dengan nada tinggi. ”Sudah ndak usah bohong lagi, kamu yang ngerti agama yang pakai jkerudung tertutup, yang ndak pernah tinggal sholat lima waktu, jadi ndak usah cari cerita yang buat kuping ini panas !” kata Mas lagi. ”Mas
lagi
membicarakan
siapa
Mas?’
tanyaku
sambil
menyentuh
tangannya. ”Membicarakan siapa,asal kamu tahu kelakuanmu dengan laki-laki lontong itu membuat anakmu Soraya tersiksa, hingga dia mengadu kepada ibuku kelakuan bejat mamahnya. Katanya mamahku mbah, suka didatangi laki-
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 127 -
laki, duduk di ruan tamu selalu satu tempat di kursi panjang, waktu itu pernah kami nnton di Mall Senter eh laki-laki itu ada dan nonton dengan kami, begitu cerita anakkmu Soray pada ibuku dengan sedihnya.” aku tak kuasa menahan airmata, aku tidak menyangka anakku Soraya berpikir yang tidak-tidak tentang mamanya. Selama ini aku berteman dengan para pria memang terlampau akrab, itu sifat asliku dari aku remaja. Aku selalu bisa karab dengan pria ibanding dengan wanita. Karena dengan pria aku bisa cerita apa saja, tidak selalu harga-harga yang malambung di pasaran. Selama ini aku berpikir anakku mengerti ibunya yang selalu akarab dan raah terhadap pria, nyatanya aku tak mengenal anakku. ”Kamu tahu, karena ulahmu, dia risih kalau bercerita problem remajanya denganmu, karena baginya kamu tidak pantas ditiru apalagi jadi panutan, sekarang ceritakan siapa laki-laki itu?” seru Mas dengan muka yang merah menahan marah. ”Mas tidak ada laki-laki spesial seperti anggapanmu?”kataku pelan. ”Kamu ndak usah bohong lagi, anakmu sudah cerita banya, dn si Munah pembantu kita juga cerita bahwa laki-laki lontong itu selalu datang kemari!” seru mas lagi. ”Aku sudah bilang tidak ada laki-laki yang mesti aku ceritakan padamu, kalau sekedar teman saja aku banyak, kebetulan memang suka kemari.” kataku lagi. Tapi aku memaoriku langsung flas back ke waktu aku ikut diklat di Lembang selama sepuluh hari. Waktu itu aku dikirim oleh kantor untuk ikut diklat staf keuangan , disana aku mengenal Abdul seoang manager keuangan dari departeman lain. Dengan perhatiannya, selama sepuluh hari aku merasa nyaman dan tenang. Perhatian yang jarang kuterima dari Mas. Setelah diklat itu Abdul sering menelponku sekedar menanyakan apa aku sudah makan? Atau menanyakan khabarku ada cerita apa aku hari ini? Atau sekeda menanyakan pekerjaanku. Malah sering aku meminta pendapatnya mengenai pekerjaanku. Abdul selalu bisa menghiburku dengan leluconnya, dan cerita serunya dengan teman-temanya. Itu semua tidak pernah kudapat dari mas, ia sibuk dengan pekerjaanna. Bahkan untuk menelponku saja di tengah kesibukannya ia tidak pernah. Leluconku yang kudengar dan kuceritakan pada Mas saja ia sering tidak mengubrisnya. Mas terlalu sibuk dengan pekerjaan dan orang tuanya.namun, setelah kulihat sepertinya Abdul ingin lebih dan jauh dengan hubungan ini, aku buru-buru menyudahi dan mengatakan padanya bahawa hubungan kami mulai tidak sehat juga tidak dibenarkan oleh agama. Mulanya Abdul menolak, namun aku bersikeras bahwa kita tidak akan tenang dengan hubungan ini, juga hubugan ini salah. Akhirnya Abdul mengerti. Semenjak itu aku dan Abdul tidak pernah lagi menjalin kontak. Karena bagiku apapun suamiku ia sudah kupilih untuk mendampingiku hingga akhir hayat. Ia bapak dari buah hatiku. Sejelek apapun ia. ”Jawab? Siapa laki-laki itu?” tanya mas lagi.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 128 -
Aku yang tersadar kemudian menjawab dengan penuh penyesalan ”Maafkan aku Mas, aku benar-benar salah terlalu memberikan perhatian pada laki-laki itu.” kataku dengan penuh penyesalan”Tapi ndak ada kejadian yang aneh-aneh, kami hanya saling memberikan perhatian.”seruku lagi. ”Perhatian-perhatian, kamu ndak mikir kalau kamu itu sudah punya suami dan anak hah!” kata Mas ”Aku tahu Mas maka aku kemudian sadar bahawa pertemanan aku dengan dia ndak bisa dilanjutkan.” kataku pelan. ”Sejauh mana pertemanan kalian?” tanya Mas curiga. ”Ndak ada pa-apa Mas hanya berteman saja.” jawabku lagi. Mas mendesakku terus. ”tapi kata anakkmu Soraya kalian berpandangan mesara
waktu di
bioskop?” tanya Mas. Kukira hari itu permasalahan kami sudah jelas dan Mas mau menerima penjelasanku. Tetapi ternyata permasalahan ini berlanjut ke keluarganya. Pagi itu hari Minggu, Mas mengajakku dan kedua buah hati kami mengunjungi ibunya yang sedang sakit dan tinggal dengan adik bungsunya. Sampai di rumah itu kulihat semua adiknya yang berjumlah tiga orang sudah berkumpul lengkap dengan pasangan masing-masing. Aku pikir mereka sama denganku ingin mengunjungi ibunya yang sakit. Teryanta perkiraanku meleset. Ketika suamiku
memulai
pembicaraan.
Barulah
aku
tahu
kalau
aku
sedang
menghadapi proses persidangan keluarga suamiku. Mereka memakiku mengatakan istri yang tidak tahu diri, istri yang sudah menginjak-injak
harga
diri
suami
dengan
memperbolehkan
laki-laki
lain
bertandang ke rumah sementara suaminya tidak ada di rumah,dan kata-kata yang menyakitkan yang akhirnya menimbulkan pertengkaran dengan suamiku. ”Kalain ndak usah ikut campur lagi semua sudah kami selesaikan!” Kata Mas pada adik-adiknya. ”Ndak bisa begitu dong Mas, keluarganya harus tahu kelakuan bejat anaknya!” kata adik permpuannya dengan sinisnya. ”Yah Mas ingat ndak dulu kita meminta dia dengan baik-baik eh bapaknya yang otoriter itu dengan sombngnya bilang”Kalian mau kasih anak saya yang sarjana dan paling cantik di kampung ini dan palin populer
apa?”
apa itu ndak cukup sebagai penghinaan,seolah-oleh anaknya inu, manusia ini paling terhormat, nyatanya mana, busuk sekali kelakuan istri seperti ini. Adik laki-lakinya yang bekerja sebagai pengacara menunjukkan jari tangannya yang hitam dan kasar ke arah mukaku dengan pandangan jijik.yah seolah-oleh aku ini makhluk menjijikkan yang mereka lihat. Mas dengan marah menepis tangan adiknya dan menyuruhnya duduk, namun adik laki-laki Mas yang satu lagi menghardik aku dan mengatakan aku permpuan sundal. Tidak tahan melihat adiknya yang tidak mengindahkan perkataannya Masku menampar muka adiknya. Situasi pada saat itu memang panas. Anakku menangis melihat caian, sumpah serapah yang dilontarkan keluarga itu, merka memelukku karena melihat ibunya dalam posisi terancam
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 129 -
”Aku boleh bicara?” kataku setengah berteriak, pikirku situasi ini sudah tidak nyaman dan panas. ”Tidak pernah ada penyelewangan yang aku lakukan”, hanya saja aku memang terlampau ramah dan perhatian dengan lakilaki.” kataku pelan. Aku tidak berusaha meyakinkan karena bagiku percuma saja ,mereka sedang dalam suasana panas dan penuh curiga padaku. Setelah
kejadian
itu
Mas
terlalu
overprotektif
pada
setiap
gerak
langkahku. Aku tidak bisa lagi bebas pergi dengan teman-temanku, karena ia tidak mengijinkan. Bagi mas teman-temanku sama saja denganku yang rentan dengan perselingkuhan. Katanya lagi teman-temanku juga pasti melindungi perselingkuhan aku. Sekarang dimanapun aku berada aku harus melapor keberadaanku pada Mas. Untuk ke mall saja aku tidak boleh sendiri., dengan teman pun tidak boleh. Katanya ke mall bukan hal yang penting sekali. Jadi tunggu saja pergi dengan dia. Kujalani semua yang ada karena aku tak mau kehilangan kedua buah hatiku, mereka akan diambil paksa oleh keluarga Mas bila aku mengajukan kata”CERAI”. Hidup memang tak mau kompromi. Bagiku dan bagi Mas kesalahan itu tak akan termaafkan, kini aku hanya menjalani kehidupan berumah tangga yang kering kerontang, tanpa senyum indah seorang istri. Bagiku hanya anak-anak tali pengikatku di rumah ini.
KOMPETENSI DASAR : 10.1 Mementaskan drama karya sendiri dengan tema tertentu (pendidikan, lingkungan, dll.) INDIKATOR : Mendesain latar tempat Menentukan unsur musikalisasi untuk mengukur keberhasilan drama yang dipentaskan Mementaskan drama
Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu mendesain latar tempat , menentukan unsur musikalisasi untuk mengukur keberhasilan drama yang dipentaskan, dan mementaskan drama. MATERI Mementaskan Drama Karya sendiri Berbicara masalah drama, kita akan dihadapkan kepada dua pemikiran. Pada satu segi kita teringat kepada jenis pertunjukan yang mengasyikkan atau menjemukan. Pada segi lain kita berpikir tentang sebuah naskah yang dikarang atau ditulis dalam bentuk dialog-dialog (merupakan karya sastra). Kerangka pemikiran kita yang seperti ini dapat dijelaskan dalam suatu konsep pikiran yang jelas dan utuh sehingga kita dapat memahami mana yang dikatakan drama sebagai pemikiran yang pertama dan mana yang pemikiran kedua. Maksudnya di sini adalah, kita sanggup membedakan antara kedua pemikiran di atas dan dapat melihat hubungan antara keduanya. Ada dua pengertian drama, yaitu: (1) drama sebagai text play atau reportair, dan (2) drama sebagai theatre atau performance. Hubungan keduanya sangat erat. Dengan kata lain: setiap
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 130 -
lakon atau pertunjukan harus mempunyai naskah yang akan dipentaskan. Sebaliknya tidaklah otomatis setiap naskah merupakan teater, sebab ada saja kemungkinan naskah yang seperti itu hanyalah berfungsi sebagai bahan bacaan saja, bukan untuk pertunjukan. Jadi, ada naskah yang dapat dipentaskan dan ada yang tidak, misalnya drama "Awal dan Mira" karya Utuy Tatang Sontani. Drama ini sulit untuk dipentaskan tetapi enak untuk dibaca. Memahami penjelasan diatas, dapat diambil suatu perbedaan nyata dari keduanya. Perbedaan itu adalah: 1. Drama sebagai text-play atau naskah adalah hasil sastra 'milik pribadi', yaitu milik penulis drama tersebut, sedangkan drama sebagai teater adalah seni kolektif. 2. Text-play masih memerlukan pembaca soliter (pembaca yang mempunyai perasaan bersatu), sedangkan teater memerlukan penonton kolektif dan penonton ini sangat penting. 3. Text-play masih memerlukan penggarapan yang baik dan teliti baru dapat dipanggungkan sebagai teater dan ia menjadi seni kolektif. 4. Text-play adalah bacaan, sedangkan teater adalah pertunjukan atau tontonan. Aspek yang dibahas atau materi utama pada text-play adalah: a)
premis (tema), b) watak, dan c) plot
Sedangkan pada pementasan adalah: a)
naskah, b) pelaku, c) pentas, d) perlengkapan pentas, e) tata busana (pakaian),
f) tata rias, g) cahaya, h) dekorasi, dan i) musik Tugas Pentaskanlah sebuah naskah drama dengan memperhatikan desain tempat, musikalisasi !
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 131 -
KOMPETENSI DASAR : 10.2 Mementaskan drama karya sendiri dengan tema tertentu (pendidikan, lingkungan, dll.) INDIKATOR : Mendesain latar tempat Menentukan unsur musikalisasi untuk mengukur keberhasilan drama yang dipentaskan Mementaskan drama
Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu menyusun dialog dalam pementasan drama satu babak dengan tema tertentu. MATERI Menyusun Naskah Drama Langkah-langkah Menulis Naskah Drama 1. Menentukan tema cerita Tema cerita dapat diambil dari kenyataan hidup sehari-hari yang ada di sekeliling kita. Misalnya , tentang pergulatan dalam usaha mencari nafkah, kasih sayang, percintaan, kenakalan remaja, kekerasan hidup di kota, kesejkan desa dan sebagainya. 2. Menyusun kerangka cerita Bagi penulis pemula, kerangka cerita sebaiknya dituliskan terlebih dahulu agar membantu proses selanjutnya. Pada bagian ini kamu harus mengembangkan daya khayal (imajinasi) LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 132 -
sehingga dapat merencanakan adegan-adegan yang diinginkan. Hasil menyusun kerangka cerita dapat berupa ringkasan cerita atau sinopsis. Untuk kebutuhan menyusun kerangka cerita, diperlukan pemahaman alur cerita rekaan. Alur atau plot adalah cara pengarang menjalin peristiwa-peistiwa yang dialami tokoh cerita, dengan memperlihatkan hukum sebab-akibat. 3. Menentukan konflik cerita Konflik adalah keteganggan atau pertentangan antartokoh cerita. Setelah kerangka cerita selesai dibuat, perlu dipertimbangkan kembali pada bagian-bagian mana konflik akan diletakkan. Konflik merupakan bagian penting dalam sebuah naskah drama. Naskah drama yang baik akan selalu terdiri atas konflik-konflik. Ini berarti, kekuatan sebuah naskah drama terletak pada cara penagrang dalam menajlin konfliks antartokoh melalui jalan cerita. Di dalam naskah drama juga harus terdapat klimaks atau puncak dari selruh konflik. Pada saat menulis naskah drama, kita harus dpat menempatkan klimaks pada bagian yang tepat, agar cerita drama menarik. 4. Menentukan tokoh cerita dan perwatakannya Pada langkah ini kita mulai menentukan nama masing-masing tokoh, dengan gambaran wataknya. Perwatakan dapat dibedakan menjadi dua, fiik dan psikis (sifat atau karakter). Perwatakan fisik berarti gambaran tentang fisik tokoh : cantik, bongkok, berkacamata, berambut panjang, bermata sifit, gagu, kaki cacat, kurus, gemuk, dan sebagainya. Perwatakan psikis berarti gambaran sifat atau karakter tokoh : pemarah, suka iri, baik hati, lucu, licik, lembut, berwibawa, dan sebagainya. 5. Menyusun naskah Setelah seluruh kebutuhan menulis naskah ditetapkan, berikutnya adalah menysun naskah. Pada langkah inilah kegiatan menulis naskah yang sesungguhnya berlangsung. Pilihlah kata-kata yang dapat mewakili pikiran dan perasaan! Ingat naskah drama selalu berupa notasi dan dialog! Pada bagian notasi, perlu pula kamu singgung tentang gambaran latar cerita dan amanat atau pesan moral yang ingin kamu sampaikan melalui cerita itu. Langkah-langkah di atas merupakan pilihan cara. Oleh karena itu, kita boleh menulis dengan langkah-langkah yang berbeda. a. Menentukan Judul Selain langkah-langkah di atas, ada hal lain yang juga penting diperhatikan, yaitu menentukan judul cerita. Menentukan judul cerita rekaan dapat dilakukan kapan pun, sebelum menulis cerita, ketika sedang menulis, atau setelah cerita selesai ditulis. Secara umum judul cerita rekaan harus memenuhi syarat-syarat berikut: 1. sesuai dngan isi dan tema cerita 2. Menarik dan membawa daya khayal tersendiri 3. Tidak terlalu panjang (singkat tetapi tepat)
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 133 -
4. Penuh rasa ingin tahu pembaca Latar dan Peran Latar.
Latar dalam pementasan drama terdiri dari tempat, waktu, dan suasana. Penataan latar akan menghidupkan suasana. Penataan latar akan menghidupkan suasana, menguatkan karakter tokoh, serta menjadikan pementasan drama semakin menarik. Oleh karena itu, ketetapan pemilihan latar akan ikut menentukan kualitas pementasan drama secara keseluruhan.
UJI KOMPETENSI 1. Kemudian Pak Balam membuka matanya dan memandang mencari muka Wak Katok. Ketika pandangan mereka bertaut. Pak Balam berkata kepada Wak Katok. “Akuilah dosadosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan. Mintalah ampun kepada Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga supaya kalian dapat selamat keluar dari rimba ini, jauh dari bahaya yang dibawa hariman ... biarlah aku yang jadi korban ...” Nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah .... A. menasihati orang-orang yang telah berbuat kejahatan B. melakukan tobat dan meminta ampun atas dosa-dosa C. meminta ampun kepada Tuhan dengan cara selalu bersujud D. mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan E. berbicara dengan membuka mata dan memandang lawan bicara 2. Tina : Tuhan menakdirkan semua nasib manusia. Kita hanya menjalani Ibu : Nah, pikiran begitu itulah yang tak kusuka. Kau sudah ditakdirkan Tuhan punya suami buta, tak adakah niatmu, tidak adakah usahamu untuk mengubah takdir itu? Sebab takdir itu baru jatuh setelah manusia berusaha.Tina, kau bukan anakku jika kau tidak berani melawan takdir yang pahit. Tina : Aku sudah berusaha. Abas juga sudah. Aku sudah berusaha, dan inilah hasilnya. Kami dapat membelanjai diri untuk hidup sehari-hari. Konflik yang terjadi antara Tina dan Ibu adalah .... A. perbedaan pandangan mengenai takdir LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
B. usaha melawan takdir - 134 -
C. nasib merupakan takdir
D. perbedaan takdir manusia
E. pasrah menjalani takdir 3. Cermati kutipan puisi berikut dengan saksama! DIPONEGORO Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum jadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tidak bisa mati ... Chairil Anwar Tema kutipan puisi di atas adalah .... A. pembangunan
B. Peperangan
D. kepahlawanan
E. kepemimpinan
C. keteladanan
4. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama! “Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!” “Husss! Apakah kau anggap aku ini pak tuamu?” “Aku bukan kangmasmu!” bentak kakek-kakek itu lagi. “Oo, iya! Tentunya aku harus memanggil Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya.” Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang lalu bicara dengan suara yang tak berdaya. “Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?” “Mengapa?” “Pantaskah panggil mbah?” “Hi-hi-hi! Pernyataanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa? Apakah karena umurnya yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?” “Jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!” Tikungan di Dekat Bendungan, St. Ismariasita Watak tokoh dalam kutipan cerpen tersebut adalah .... A. pemarah
B. Pendendam
D. penyabar
E. perasa
C. pemalu
5. Cermati kutipan puisi berikut dengan saksama! Andai esok tak ada lagi mentari Arah langkah terhenti seketika
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 135 -
Langit berubah warna kelabu ... Bunga-bunga mendadak layu Kalimat yang bermajas yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang puisi tersebut adalah ... A. Gerimis pun mulai reda lagi. B. Udara dingin sekali. c. Angin dan embun pagi berhenti menyapa. D. Tanpa lentera akan gelap sekali. E. Pembawa berita bercerita. 6. Cermati kutipan data buku berikut dengan saksama! Novel
layar
Terkembang
membuka
nuansa
baru
pada
zamannya.
Sutan
TakdirAlisyahbana membawa pembaruan di bidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya adalah pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga alias penunggu rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar (tokoh masa depan). Berdasarkan data buku tersebut, jika disusun menjadi kalimat resensi yang menunjukkan keunggulan novel adalah ... A. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh siswa. B. Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan. C. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel ini wajib dikenal di dunia pendidikan. D. Sutan Takdir Alisyahbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam dunia pendidikan. E. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi wanita dan perjuangan kaum wanita. 7. Perhatikan ilustrasi berikut dengan saksama! Hampir lima tahun kakak bekerja di perusahaan itu. Kakak menempati posisi yang cukup menentukan. Ia pun sering mendapat kepercayaan besa dari atasannya. Namun musibah datang tak terduga. Akibat kecelakaan lalu lintas, kakak menjadi lumpuh. Jangankan untuk pergi kekantor, sekadar untuk keperluan ke kamar mandi ia pun harus dipapah. Tidak lama setelah kejadian itu, kakak dipecat dari perusahaannya. Tak ada tanda jasa ataupun kata terima kasih untuk kakak dari perusahaan itu. Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ... A. Seperti api dalam sekam.
B. Besar pasak daripada tiang.
C. Habis manis sepah dibuang.
D. Bunga gugur putik pun gugur.
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 136 -
E. Tak ada gading yang tak retak. 8. Cermati kutipan cerpen berikut dengan saksama! Semakin dekat ke kota kecamatan, semakin seru diskusi mereka. Hamparan sawah yang siap ditanami dengan air yang melimpah dari saluran irigasi, tidak menjadi bahan perbincangan mereka. Bahkan ketika berpapasan dengan orang-orang yang dikenalnya, mereka
tak
benar-benar
menyapa.
Paling-paling
cukup
dengan
hanya
saling
mengacungkan tangan salah seorang dari mereka kembali berseru, “Siapa yang sudah mengenal camat baru itu? “Ah, itu soal gampang. Kita tanya saja nanti di sana.” Latar yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut adalah …. A. di kecamatan
B. di pesawat
D. di daerah irigasi
E. di pedesaan
C. di perjalanan
9. Cermati paragraf berikut! Dari kelok pertama sampai kelok ke-44 kami menikmati panorama yang masih perawan. Sampai di tepi danau Maninjau terlihat hamparan air yang dikelilingi bukit-bukit yang menjulang. Tampak dari kejauhan nelayan dengan sampan tradisional mencari ikan di tengah danau. Meskipun serasa di tepi pantai, angin sejuk selalu menyapa dengan lembut. Sungguh molek alam Minangkabau yang belum terjamah tangantangan jahil itu. Unsur intrinsik yang dominan adalah… A. latar
B. Alur
C. Penokohan
D. Tema
E. Amanat
10. Bacalah penggalan cerpen berikut! Aku kangen surat-surat, puisi-puisi, dan teleponnya. Diam-diam aku menyesal telah bersikap cuek kepadanya. Aku baru menyadari kalau ia sangat memperhatikanku. Ia juga baik, sabar, dan jenaka. Ia begitu menghiburku. Aku kini bahkan berharap ia meneleponku. Dan benar, malam itu ia meneleponku. Dan aku tidak lagi bersikap cuek padanya. Aku bahkan bersikap sangat akrab dengannya. Bapak, Karya Nurani Metawati Unsur intrinsik yang sangat menonjol pada penggalan cerpen di atas adalah .... A. latar
B. amanat
D. Perwatakan
E. gaya bahasa
C. plot
11. Bacalah puisi berikut! Ombak memecah di tepi pantai Angin berhembus lemah-lembut Puncak kelapa melambai-lambai Di ruang angkasa awan bergelut Puisi tersebut menggunakan majas .... A. metafora
B. Asosiasi
D. eufemisme
E. personifikasi
C. litotes
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 137 -
13. Bacalah penggalan naskah drama berikut! Dahlan : (Mengetuk pintu tiga kali. Kasim masih menggerutu sendiri) Kasim : Rokok, ... lagi. E, rokok, ... silakan, Pak, silakan. Selamat pagi-pagi, Pak Dahlan! (Pak Dahlan masuk dan duduk di kursi). Agaknya baru saja jalan-jalan? Dahlan : Bekerja itu harus tutup mulut, jangan marah-marah. Tidak baik terbiasa berbicara sendiri! Kasim : Betul, Pak, terima kasih. (Sikap sopan, hormat) Bapak mau minum kopi atau teh manis, atau kopi susu, atau ... teh telur? Isi dialog dalam penggalan naskah drama tersebut adalah ... A. Kehadiran Pak Dahlan pada pagi hari setelah jalan-jalan. B. Kasim bekerja sambil menggerutu karena banyaknya puntung rokok. C. Nasihat Pak Dahlan kepada Kasim agar tidak marah-marah kalau bekerja. D. Kasim menerima nasihat baik dari Pak Dahlan. E. Kasim menawarkan minum kepada Pak Dahlan. 14. Bacalah penggalan cerita berikut! Kelihatan seorang kakek berjalan bersama cucunya seorang gadis belia yang cantik. Mereka duduk di bawah pohon yang rindang. Gadis itu meminta kakeknya menceritakan riwayat hidupnya, siapa sebenarnya kedua orang tuanya dan di mana mereka sekarang. Sang kakek terdiam sebentar, kemudian mulailah ia bercerita. “Delapan belas tahun yang lalu, seorang pemuda kota berjalan-jalan ke desa ini. Ia terpikat gadis cantik bunga desa ini, dan mereka pun menikah. Gadis cantik itu adalah putri kakek satusatunya ... Unsur intrinsik yang menonjol pada penggalan cerita tersebut adalah .... A. tema
B.perwatakan
C.alur
D.latar waktu
E.latar budaya
15.Perhatikan penggalan puisi berikut! Dendang Sayang Ramadhan K.H. Aku tutup rapat pintu dan jendela untuk tidak tahu lagi derita dibawa angin dan cahaya Tapi kembang hitam dan awan hitam terselip selalu di tali rebab menikam ... Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan puisi tersebut adalah .... A. tema
B.tokoh
C.rima
D.latar
E.amanat
16.Bacalah penggalan cerita berikut!
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 138 -
Ayah
: Kalau Narto tak mau, engkau Maimun, berilah aku air segelas.
Maimun
: (Hendak mengambil air) Baik, Ayah.
Gunarto
: (Pelan-pelan tapi pahit) Kami tak mempunyai ayah, kapan kami mempunyai ayah?
Ibu
: Narto, apa katamu itu?
Gunarto
: Kami tak mempunyai ayah, kataku. Jika kami berayah, apa perlunya kami membanting tulang selama ini menjadi budak orang?
Watak tokoh Gunarto dalam penggalan tersebut digambarkan seperti berikut ini, kecuali .... A.pemarah
B.keras hati
D.penurut
E.bertanggung jawab
C.pendendam
17. Bacalah penggalan novel berikut! Lihatlah, Salamah memberi isyarat. Dan, ketiga orang itu sama memperhatikannya. Salamah yang pernah mendengar pengajian dari Pak Mudin di
kampungnya dulu
memberikan komentar. Itulah manusia yang lidahnya berlawanan dengan hatinya. Orangorang macam itu banyak kita jumpai di dunia. Mereka paling suka menimbulkan bencana antara sesamanya. Tanpa menoleh-noleh makhluk manusia yang berbentuk tiang itu dengan begitu sengsaranya di depan mereka. Setelah makhluk itu jauh Salamah merenungi dirinya ... Nilai moral yang terkandung dalam penggalan novel tersebut adalah ... A. Kita harus taat kepada ajaran agama anutan kita sendiri. B.Manusia yang berbuat jahat di dunia akan mendapat siksa berat di akhirat. C.Manusia yang suka berbohong membahayakan bagi sesamanya. D.Tidaklah baik manusia yang suka menimbulkan bencana. E.Bencana manusia itu antara lain berupa hilangnya harga diri. 18.Bacalah penggalan cerpen berikut! Presiden itu telah memerintahkan, pada Hari Proklamasi yang akan datang ini Negara RI harap dinyatakan sebagai negara yang bebas buta huruf. “Jangan bikin malu aku”, kata Gubernur pada Bupati dan Bupati meneruskan pesan itu kepada Camat. “ Jangan sampai aku dimarahi Gubernur. Dan Camat memerintahkan kepada Kepala Desa. “Kalau masih kedapatan yang buta huruf, Kepala Desanya akan kumasukkan ke dalam tahanan.” Dan Kepala Desa memerintahkan pada orang Ronda. “Bunyikan canang, suruh semua orang buta huruf masuk hutan. Latar budaya yang tidak nampak dalam penggalan cerpen tersebut adalah .... A.budaya mengumpulkan orang dengan membunyikan alat (canang) B.budaya belajar C.budaya memerintah/teguran atasan kepada bawahan D.budaya menghukum, bagi yang bersalah
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 139 -
E.budaya seni 16. Bacalah resensi film berikut! ADI terus menerus menyesali kebodohannya yang begitu mudah terjebak dalam perangkap busuk yang dibuat Melly. Nasi telah menjadi bubur, ia menyesal telah begitu emosional memutuskan cintanya dengan Susan hanya karena mulut manis Melly yang ternyata berbisa. Adi sibuk berpikir, akankah Susan menerimanya kembali kalau ia mau mengakui kesalahannya. Perang dingin Susan dan Vivi masih berlanjut. Montir-montir baru yang direkrut Vivi, kerap berkomentar sinis yang membuat panas hati Susan. Namun Susan selalu dapat mengendalikan emosinya, justru Vivi lah yang kerap terpancing amarahnya. Nilai moral yang terkandung dalam kutipan resensi film tersebut adalah .... A. menyesali perbuatan terus menerus merupakan kebodohan B.memecah belah seseorang dengan mulut manis yang berbisa C.meminta maaf lebih sulit dilakukan daripada menerima maaf D.kesabaran dan kebodohan merupakan dua sikap yang sulit dibedakan E.setiap perbuatan tentu mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan 17. Bacalah kutipan berikut! Tetapi lebih-lebih dari segala, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan berjuang untuk mendapat penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki merasakan akan kerugian, apalagi ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah berabadabad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat hak kita sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru yang bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat kepada siapa juapun. (S.T Alisyahbana: Layar Terkembang) Berdasarkan kutipan di atas, salah satu ciri karya sastra bentuk prosa adalah .... A. adanya pembaitan
B. adanya petunjuk gerak
C. penggunaan paragraf
D. penggunaan rima
E. didominasi dialog 18. Perhatikan tabel berikut ! NO 1 2 3 4 5
SASTRAWAN Merari Siregar Abdul Muis Muhammad Yamin Rustam Efendi Mochtar Lubis
KARYA Azab dan Sengsara Sengsara Membawa Nikmat Sandyakala ning Majapahit Rindu Dendam Senja di Jakarta
ANGKATAN ‘20 ‘30 ‘45 ‘66 ‘80
Berdasarkan tabel di atas, sastrawan, karya sastra, angkatan yang tepat adalah nomor .... LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 140 -
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
19. Bacalah penggalan cerpen berikut! Kasdu terus berjalan. Lepas dari perkampungan dia menapaki jalan sempit yang membelah perbukitan.Kiri kanan jalan adalah tebing dengan cadasnya yang kering renyah berbongkah-bongkah. Kala musim hujan jalan itu adalah sebuah kali yang mengalirkan air dengan deras dari puncak bukit. Air yang keruh meluncur dari atas menggerus tanah, sehingga jalan itu semakin lama semakin dalam. ( Ahmad Tohari : Si Minem Beranak Bayi) Penggalan cerpen di atas dapat digolongkan ke dalam aliran .... A. realisme
B. Idealisme
C. romantisme
D. psikologisme
E. Determinisme
20. Bacalah penggalan resensi berikut! Novel Raumanen karya Marianne Katoppo ini pada tahun 1975 memperoleh hadiah harapan Sayembara Penulisan Novel yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta. Kemudian pada tahun 1982, dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Sastra Asia Tenggara (SEA Write Award). Para kritikus pada umumnya mengucapkan bahwa keberhasilan novel ini pada bentuk penceritaannya yang menggunakan pencerita akuan (first person narrator) dari sudut pandang (point of view) Manen dan Monang. Kedua pencerita itu kemudian mengungkapkan pikiran dan perasaannya masing-masing. Berdasarkan penggalan ulasan di atas, keunggulan novel Raumanen terletak pada .... A. gaya bercerita
B. sudut pandang
C. tema cerita
D. pengungkapan pikiran
E. penghargaan yang diterima 21. Bacalah penggalan kritik sastra berikut! Ramadhan K.H. begitu padu mendendangkan tanah kelahirannya Priangan, dalam “Priangan Si Jelita.” Ungkapan-ungkapan, lambang, pengimajinasian yang kuat, dapat mempertinggi nilai kepuitisan puisi yang sederhana ini. Kita seolah mendengar suara seruling, melihat gunung-gunung, melihat pemandangan menghijau (jamrud) dan seolah melihat gadis-gadis manis yang menghiasi desa kelahiran penyair. Unsur-unsur puisi yang diungkapkan dalam penggalan kritik di atas adalah .... a. latar dan lambang
b. nilai dan lambang
c. nilai dan kesederhaan
d. latar dan kesederhaan
e. diksi dan pengimajinasian 22. Bacalah penggalan novel berikut! Waktu taksi Eko dan Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos melewati pintu gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 141 -
yang bundar besar-besar nampak semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas sekali itu. “Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah atau Georgia, begitu. Ada pohon-pohon willow segala. Ada anjing-anjing herder berkeliaran, ada kolom renang besar berbentuk jantung, dan halaman yang sehalus padang golf dan perdu-perdu yang tertata apik. Semua serba wow, Ko!” (Umar Kayam: Jalan Menikung) Watak Claire dalam penggalan novel di atas tergambar melalui .... A. uraian pengarang
B. uraian tokoh lain
C dialog antartokoh
D. pandangan tokoh
E. sikap tokoh
23. Bacalah penggalan novel berikut! Dan Ndoro Seten, menurut Bapak, begitu saja menghadiahi nama kepada embok saya waktu diketahuinya Embok hamil tua. “Nanti kalau anakmu itu laki-laki, Mbok, namakan Soedarsono,“ kata Ndoro Seten. Embok saya terkejut mendengar nama itu. Menurut Embok, sesungguhnya ia ingin memberi nama Isalam (meskipun kami tidak sembahyang) seperti Ngali atau Ngusman. Bukankah nama bapak saya juga Kasan? Tetapi Bapak saya meyakinkan Embok untuk menerima saja pemberian nama itu. Embok masih bimbang, takut jangan-jangan nama itu nama yang terlalu berat bagi bayi seorang anak desa. Jangan-jangan jadi pendek umur anak itu nanti, begitu kekhawatiran Embok. Tetapi Bapak terus membujuk dan meyakinkan Embok bahwa kita tidak usah khawatir akan mengalami bencana itu. “Wong paringan hadiah priyayi tinggi kok dikhawatirkan,” tutur Bapak. (Umar Kayam: Para Priyayi) Unsur ekstrinsik yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah masalah .... A. sosial
B. Budaya
D. ekonomi
E. keagamaan
C. politik
24. Bacalah penggalan cerita berikut! Mbok Ranu memandang kejadian itu dengan agak mendekat serta tersenyum ingin tahu, tetapi lebih-lebih dengan dambaan yang manis walau agak ketir. Setiap anak manis selalu mengingatkannya kepada anaknya sendiri di Bawuk yang (memang Gusti Pangeran Yang Maha Memiliki, namun toh kejam juga) telah direnggut ke akhirat. Dilihatnya Mbok Noyo menggaruk-garuk dan berkata, “Inggih, inggih, baik Den Rara. Baik sekali,“ lalu menggeleng-geleng, “Tidak” (Y.B. Mangun Wijaya: Burung-Burung Mayar) Pengaruh daerah yang terdapat dalam penggalan di atas adalah berupa ....
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 142 -
a. diksi
b. latar
c. alur
d. penokohan
e. sudut pandang
25. Bacalah puisi berikut! Rindu tanpa batas pada isi terpendam angin lintas bisik bibir kelu gunung berapi berbalut awan menjulang di angkasa pagi sungai menelusuri wajah bumi kesepian hutan, lengang pertapa ( Sitor Situmorang) Puisi di atas menggunakan majas .... a. sinekdoke
b. hiperbola
d. eufemisme
e. metonimia
c. personifikasi
26. Bacalah ilustrasi berikut! Beberapa kritikus sastra menyebut beliau penyair terbesar sesudah Chairil Anwar. Paling tidak, beliau adalah penyair penting sejak tahun 50-an hingga sekarang. Selain sebagai seorang penyair, beliau dikenal sebagai dramawan. Beliau juga sudah memprofesikan pembaca puisi. Kumpulan puisinya antara lain “Blues untuk Bonny,” Sajak-Sajak Sepatu Tua.” Penyair yang dimaksud dalam ilustrasi di atas adalah .... a. Amir Hamzah
b. Sitor Situmorang
c. Taufiq Ismail
d. W.S. Rendra
e. Sutardji Qozoum Bachri 27. Bacalah penggalan resensi berikut! Rupanya pesan “Ayah” kepada “Aku” yang ditempatkan pada bagian akhir cerita ini merupakan pesan penting yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca. Apa yang dikatakan “Ayah” kepada “aku” boleh dikatakan cara lain untuk mengatakan, “Janganlah kamu – generasi muda – bekerja untuk Belanda sebab kelak kamu akan terpaksa melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hati nurani dan kamu akan membenarkan ketidakadilan”. Unsur karya sastra yang diungkapkan dalam penggalan resensi di atas adalah .... a. tema
b. amanat
c. Alur
d. latar
e. penokohan
28. Bacalah kutipan cerita berikut!
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 143 -
Kedua orang itu tersenyum dengan mulut mereka sedikit monyong sehabis percakapan itu. Di dalam BMW seri tujuh berwarna abu-abu itu Tommi menyetir sendiri. Suara Celine Dion berduet dengan Barbara Streisand keluar dari “compac disc”-nya. “Suka suara nona-nona ini?” “Oh, suka banget, Pak.” “Di luar pak-nya dibuang saja. Apalagi di mobil hanya berdua. Janji, ya?” Endang tersenyum kemudian menjawab, “Janji” Waktu mobil memasuki halaman Hotel, Endang masih dengan tenang mengikuti pikirannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya di dalam hatinya ia mulai mengukur-ngukur, menghitung-hitung langkah apa yang selanjutnya akan diambil oleh Tommi. ( Umar Kayam: Jalan Menikung) Tentukan majas yang terdapat dalam kutipan di atas a. Asindenton
c. polisidenton
b. Metafora
d. metonimia
e. inversi
29. Bacalah kutipan cerita berikut! Tentang celana kepar 1001 itu, tak ada yang akan diceritakan lagi. Pada suatu kali ia akan hilang dari muka bumi. Dan mungkin ia bersama-sama Kusno hilang dari muka bumi ini? Tapi, bagaimanapun juga. Kusno tidak akan putus asa. Ia dilahirkan dalam kesengasaraan, hidup bersama kesengsaraan. Dan meskipun celana 1001-nya hilang lenyap menjadi topo, kusno akan berjuang terus melawan kesengsaraan biarpun hanya guna mendapatkan sebuah celana kepar yang lain. Idrus: Kisah Sebuah Celana Pendek aliran yang terdapat dalam kutipan di atas a. Relisme
c. naturalisme
b. Idealisme
d. psikologisme
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
e. Ekpresionlisme
- 144 -
DAFTA PUSTAKA Parera, J.D.dan S.Amran Tasai. 2005. Terampil Berbahasa indonesia 3 untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XII Program Studi Bahasa. Jakarta : Balai Pustaka Republika online Sayuti,Suminto.A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi.. Yogyakarta. Gama Media. Surana,S.Pd. 2001. Pengatantar sastra Indonesia.. Solo: Tiga Serangkai. http:// www.kolomkita.com http:// www.pergh.com http://id.wikipedia.org/wiki/Pantun http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi http://id.wikipedia.org/wiki/Novel http://id.wikipedia.org/wiki/Sinopsis Novel http://www. Google.co.id
LKS Sastra kelas XII IPB, SMA Yappenda by Seni Asiati CTQ
- 145 -