Menulis Cerpen Dari Sebuah Naskah Drama

  • Uploaded by: Seni Asiati
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Menulis Cerpen Dari Sebuah Naskah Drama as PDF for free.

More details

  • Words: 502
  • Pages: 11
MENULIS CERPEN DARI SEBUAH NASKAH DRAMA

Dra. Seni Asiati Guru : SMPN 266 Jakarta SMAN YAPPENDA

Petunjuk Menulis Cerpen 1. 2. 3. 4.

Tentukan latar memulai cerita Tentukan tokoh-tokohnya Tentukan sudut pandang bercerita Ubah dialog ke dalam bentuk kalimat tidak langsung 5. Bila memungkinkan dalam dialiog tulis siapa yang berbicara dan situasi pendukung 6. Deskrisipsikan setting cerita secara lengkap 7. Gunakan gaya bahasa sebagai ciri khas (ingat setiap pengarang pasti berbeda )

Menentukan latar permulaan cerita Cerita bisa kita mulai dari : 1. Unsur suasana, misal: Bum... Suara mengelegar di pekarangan rumah itu. Tak... Tik...tuk... Jam di dinding mengejek kegelisahanku. 2. Unsur latar tempat, misalnya : desa itu tenang dan nyaman, di kejauhan terlihat persawahan yang mulai menguning padinya, sebentar lagi desa ini akan ramai dengan suasana orang panen. 3. Dialog yang membangun cerita : “Ani... Coba ambil buku itu!” kata Rini sambil menunjukkan tangannya ke sebuah meja.

Menentukan tokoh cerita a. Tulis siapa saja tokoh dalam cerita berikut wataknya , misalnya : Deli wataknya periang dan sabar. Debi wataknya pemarah dan kurang ajar. Mega wataknya cerewetdan senang bergaul. b. Setiap tokoh ditentukan kapan mulai ditampilkan. Misalnya pada awal ditampilkan watak yang menimbulkan konfliks.

Menentukan sudut pandang bercerita Sudut pandang pengarang dalam bercerita bisa dengan dua cara yaitu 1. Orang pertama menggunakan aku, misalnya : kemarin aku baru saja pergi, hari inipun aku akan pergi. “Kau mau ikut Ta?” kataku pada Ita yang hanya diam saja. Tidak enak rasanya pergi sendiri terus ke panti itu, walau aku senang menjalaninya. 2. Orang ketiga menggunakan ia, dia, atau nama orang, misalnya : dia tidak tahi darimana daangnya kabar itu. Tiba-tiba saja ia sudah dihadapkan oleh ratusan orang yang menuntutnya karena kesalahan ayah dan ibu di masa lalu. 3. Penggunaan sudut pandang haruslah konsisten dari awal cerita hingga akhir cerita sehingga jelas dan benar cerita yang kita hasilnya.

Mengubah dialog ke dalam bentuk kalimat tidak langsung Dalam naskah drama kita menggunakan dialog langsung, dimana setiap tokoh akan berdialog mengungkapkan maksudnya atau masalahnya. Karena cerpen berbeda dengan drama maka, dialog langsung tokoh harus diubah ke dalam bentuk kalimat tidak langsung. Misalnya : Asha : mau kemana Kau Dimas, pagi-pagi begini? ubahannya : Asha menyapa Dimas yang terlihat sibuk pagi-pagi.

Bila memungkinkan dalam dialiog tulis siapa yang berbicara dan situasi pendukung Bila memungkinkan kita juga bisa membuatnya menjadi dialog langsung hanya formatnya berbeda.misalnya: a. Asha : mau kemana pagi-pagi begini Dimas? (dalam drama) b. Asha menyapa , “ Mau kemana pagi-pagi begini Dimas?

Mendeskrisipsikan setting cerita secara lengkap Deskripsi setting dalam cerita memungkinkan kita mengembangkan alur cerita menjadi menarik. Bila dalam drama setting digambarkan langsung dengan properti dalam panggung maka dalam cerpen setting cerita harus kita deskripsikan. Misalnya : a. Setting waktu : gelap gulita mendekap hari itu

Gunakan gaya bahasa sebagai ciri khas (ingat setiap pengarang pasti berbeda ) Contoh: Kusapa embun pagi yang mengikat hari-hari, kusibak tirai jendela yang tersenyum ramah menyambut pagi.(gaya bahasa personifikasi). Tak kuingat lagi hari, selama ini satu, dua, tiga hari terlalui dengan tak pasti.(gaya bahasa klimaks)

SELAMAT BELAJAR

elements

www.animationfactory.com

Related Documents


More Documents from "fairuz"