MODUL 3
Kelembagaan Pedesaan (…rural institutions…)
Kelembaga an (institution)
Value Norma Sanksi Status Rule INSTITUTIONALISASI
Kebutuhan (Maslow)
POLA TINGKAH LAKU
Pranata ASOSIASI Organisasi & Kelompok
Abstrak (Kultural) Konkrit (Struktural) Jaring komunikasi & Hub Peran
..kerangka “kelembagaan” H A R D W A R E STRUKTURAL KELEMBAGAAN
(INSTITUTION) S O F T W A R E
CULTURAL
Definisi “Kelembagaan” ….kelembagaan pada awalnya diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan (social institution) atau pranata sosial. Social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku warga masyarakat. Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitasaktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat,1989) ………aturan-aturan sosial, kesepakatan (conventions) dan elemen lain dari struktur kerangka kerja interaksi sosial (Bardhan, 1989). ….sistem nilai dan norma masyarakat (Manig, 1991). ….aturan-aturan yang membatasi perilaku menyimpang manusia (humanly devised) untuk membangun struktur interaksi sosial, ekonomi dan politik. Komponennya adalah: aturan formal, aturan informal dan mekanisme penegakan (enforcement) (North, 1991). …..aturan main (rule of the game) dalam masyarakat (Yeager, 1999).
Definisi “Kelembagaan” ……..aturan-aturan yang dilakukan dengan sangsisangsi oleh anggota komunitas untuk memudahkan koordinasi/kerjasama diantara penduduk yang menggunakan sumberdaya (Hayami & Kikuchi, 1987). Tiga komponennya adalah: (a) …batas Kewenangan (juridiction boundary). (b) ….hak dan kewajiban (property right) … ditentukan hukum, adat, tradisi, atau konsensus yang mengatur hubungan antar anggota masyarakat. (c) …aturan representatif (rules of reperesentation) … pengambilan keputusan. …..kesepakatan kolektif (norma) dan prinsif aturan yang membentuk standar perilaku ego atau kelompok, dan organisasi sebagai wadah operasionalnya (Bromley, 1982).
…kesimpulan sederhananya.. …kelembagaan adalah kesatuan (entity) nilai-nilai, norma-norma, adat istiadat, dan peraturanperaturan/kesepakatan-kesepakatan kolektif yang berlaku pada masyarakat, berikut organisasi/institusi (formal, non-formal, dan informal sebagai wadahnya yang eksis secara sosial, ekonomi, administratif, secara fungsional, dan secara struktural, baik yang dibentuk secara sepihak, maupun dibangun secara partisipatif.
…aspek struktural kelembagaan …organisasi atau kelompok sosial merupakan wadah, tulang, ruang dan rangka yang visual dan statis dari kelembagaan (disebut aspek struktur kelembagaan). ….aspek struktural ini meliputi: (1) struktur dan struktur umum; (2) peran; (3) hubungan antar peran; (4) integrasi antar bagian; (5) kewenangan; (6) keanggotaan; (7) klik; (8) profil; (9) pola kekuasaan dan sebagainya …aspek struktural kelembagaan disebut juga perangkat keras (hardware), yakni wadah yang memungkinkan seluruh orientasi dan gagasan
…aspek struktural kelembagaan ..strukt ur..
..wada
..ruma
…aspek kultural kelembagaan …aspek kultural (soft ware) kelembagaan meliputi hal-hal yang lebih abstrak dan normatif yang menentukan “jiwa” suatu kelembagaan. …aspek kultural kelembagaan meliputi: (1) nilai; (2) aturan; (3) norma; (4) kepercayaan (trust); (5) ide; (6) gagasan; (7) doktrin; (8) keinginan; (9) kebutuhan; (10) orientasi, dan sebagainya
…aspek kultural kelembagaan …sangat tipis batasan antara kelembagaan dan modal sosial …catatan dari Woolcock dan Narayan, 2000) perspektif modal sosial: …pandangan komunitarian (communitarian view) … organisasi lokal (asosiasi, klub, kelompok) …pandangan jaringan (network view) …upside-downside, asosiasi vertikal-horizontal… ikatan (bonding) dan jembatan (bridging). …pandangan kelembagaan (institutions view)…vitalitas jaringan dan civil society (institusi non pemerintah) produk sistem politik, hukum dan lingkungan kelembagaan. …pandangan sinergi (synergi view) …integrasi jaringan dan kelembagaan …sinergi masyarakat-pemerintah, publikprivat, asosiasi-kelompok-kelompok.
..definisi modal sosial
….putnam (1993): “Social capital is feature of social organization, such as networks, norms, and trust that facilitate coordination and Cooperation for mutual benefit”. …coleman (1990): “Social capital is the set of resources that inhere in family relations and in community social organization and that are useful for the cognitive or social development of a child or yaoung person” ….fukuyama (1995); Greif (1993); Coleman (1988); Putnam, Leonardi, and Nanetti (1993): “Social capital as a ‘stock’ of trust and an emotional attachment to a group or society that facilitates the provision of public goods. …granovetter (1985); Montgomery (1991), and Aoki (1984): “Social capital as an individual asset that provides private benefits a single individual or firm.
..definisi modal sosial …Bank Dunia (1999): “mendefinisikan modal sosial sebagai sesuatu yang merujuk ke dimensi institusional, hubungan yang tercipta, dan norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial dalam masyarakat. …modal sosial adalah perekat yang menjaga kesatuan anggota kelompok secara bersama-sama. …menurut Cohen dan Prusak (2001): “modal sosial merupakan stok dari relasi aktif masyarakat, setiap relasi diikat oleh kepercayaan (trust), kesaling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai bersama (shared value) sehingga memungkinkan aksi bersama berjalan efektif dan efisien. …menurut Eva Cox (1995): “modal sosial merupakan rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan (network), norma-norma, dan kepercayaan sosial yang memungkinkan efisien dan efektifnya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebijakan bersama. …menurut francis fukuyama (2003): “modal sosial adalah segala sesuatu yang membuat masyarakat bersekutu untuk mencapai tujuan bersama atas dasar kebersamaan, dan di dalamnya diikat oleh nilai-nilai dan norma-norma yang tumbuh dan dipatuhi.
..definisi modal sosial
…unsur-unsur pokok modal sosial:
…mengukur stok modal 1…partisipasi dalam jaringan (networking) sosial (francis fukuyama, 2…saling berbagi (resiprocity) 1999) dimodifikasi: Modal Sosial = Σ (1/Rn) Rp c.s.v.a.n)1…t
3…saling percaya (trust) 4…norma sosial (social norms) 5…nilai-nilai (value) 6…tindakan proaktif (proactivity) 7…kerjasama (collaboration)
Keterangan: n (besaran anggota suatu kelompok); t (banyaknya kelompok), …dampak positif modal sosial: c (tingkat kohesifitas), Rp 1…kohesifitas kelompok (radius kepercayaan), Rn 2…memperluas jaringan (eksternalitas positif) (radius 3…sikap toleran dan inklusif ketidakpercayaan), s (social network),4…meningkatnya v (norms ketahanan sosial dan komunitas and values), akemampuan mengatasi kerawanan sosial 5…meningkatnya (collaborations) 6…mengoptimalkan hasil pembangunan
7…meningkatnya kecerdasan, keinovatifan dan kesejahteraan masyarakat
….social capital: bentuk dan peran (Portes, 1998) Form : Rule of law, Civil and Political Liberties, Agricultural Policy, etc.
MAKRO
MESO
MIKRO
Social Stuctures
Role : Measurable Impact on National Economic Performance (Knack, 1999)
Form : Network, Norms, Trust, etc. Role : Govern Interactions among Individuals, Households, and Community. Include, Facilitation of Collective Decition Making (Grootaert, 1977; Collier, 1998), Community Network Cooperation
Information Capital Technology Capital
Economic Capital COMMUNITY
Natural Capital
Social Capital Human Capital
Pentingnya Modal Sosial dan atau Kelembagaan …hubungannya dengan tatakeloa… Derajat Kekuatan/Kemandirian Pemerintahan Desa – sangat kuat (Fukuyama, 2001) IV
Scope of governance function – sangat sempit
Pemeritahan desa yang kuatmandiri dengan fungsi kelembagaan terbatas
Pemerintahan desa yang lemahtergantung dengan fungsi kelembagaan terbatas III
Pemerintahan desa yang kuatmandiri dengan fungsi kelembagaan sangat luas
I
Pemerintahan desa yang lemahtergantung dengan fungsi kelembagaan yang sangat luas II
Derajat Kekuatan/Kemandirian Pemerintahan Desa – sangat lemah
Scope of governance function – sangat luas
Nilai Sosial-Ekonomi Kelembagaan …salah satu pengaruhnya atas pendapatan… Ha k
Efisiensi dan Diseminasi Teknologi
da n Pe nd ud uk Ke se ha ta n
Ke pe
Integrasi
ra Ja
a ri d k
Geografi
in ta an
Te rh ad m ap il i ka Ke M n ai le n dan m ba At ga ur Keterbukaan dan an an Transparansi
Permintaan Barang dan Jasa
Pr
od uk tiv ita s
Pe rt a ni an
Tingkat PendapatanPerm
Kelembagaan Kapasitas Perdagangan
r sa a P
ber m u S
aa day
l am
k da n
el
ag emb
aan
Sumber: Rodrik dan Subramanian (2003)
…peran kelembagaan dalam kemitraan strategis… partnership
economics Kelembagaan : alat untuk memfasilitasi kegiatan bersama (connected action) dalam mencapai kemajuan sosial ekonomi dalam pembangunan
collaborative Sustainable planning
science
value and norm
Sumber: Fukuyama (2001)
bagaimana menilai kinerja kelembagaan? …pendekatan sederhana dari Dollery dan Wallis, 2001 Efisiensi
Kinerja
Seberapa baik pengorganisasian memanfaatan sumberdaya dalam memperoduksi pelayanan Manajemen Sumberdaya
Efektivitas Derajat kesanggupan sebuah sistem Untuk mencapai tujuan program yang Kebijakannya telah ditentukan Aksesibilitas (Accessibility) Kesesuaian (Appropriateness) Pencapaian (Outcomes) Mutu (Quality)
Kelembagaan ..aturan formal.. ..norma-norma.. ..jaringanjaringan.. ..hubungan hirarkhis (vertikal).. ..hubungan sejajar (horizontal)..
..aturan nonformal..
Kelembagaan (Institution)
..integrasi, koordinasi dan
..organisasiorganisasi.. ..peran-peran dan fungsifungsi.. ..batas kewenangan.. ..struktur organisasi.. …dan banyak lagi????
Tugas 4 untuk Pert V: …mencari 2 kasus dan menganalisis paradigma pembangunan dari atas dan dari bawah (partisipatif)