Miopia Levior.pptx

  • Uploaded by: Nurul Fitriani
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Miopia Levior.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,543
  • Pages: 51
REFERAT “ODS MIOPIA LEVIOR” Nurul Fitriani N 111 17 082 Pembimbing dr. Dachruddin Ngatimin, Sp. M., M.Kes

BAB I PENDAHULUAN

2

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Pada sistem penglihatan, mata adalah organ yang sangat khusus untuk persepsi bentuk, cahaya, dan warna. penglihatan saat beraktivitas. Miopia merupakan salah satu gangguan penglihat an yang memiliki prevalensi tinggi di dunia. Prevalensi miopia telah dilaporkan s etinggi 70-90% dibeberapa negara Asia, 30-40% di Eropa dan Amerika Serikat se rta 10-20% di Afrika. Survey Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) mendapatkan kelainan refraksi di Indonesia sebesar 24,72% menempati uru tan pertama dalam 10 penyakit mata terbanyak dan merupakan penyebab kebu taan urutan ketiga (0,14%) setelah katarak (0,78%) dan glaukoma (0,20%) serta menjadi masalah yang cukup serius.

Anatomi Mata

Anatomi Mata

Anatomi Mata

MEDIA REFRAKSI Media Refraksi, hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan yang terdiri atas

KORNEA

AQUEOUS HUMO R

LENSA

VITREUS HUMOU R

7

1. KORNEA Merupakan selaput bening mata yang tembus cahaya

-

Lapisan epitel Membran Bowman Stroma Membran Descemet Lapisan endotel

9

2. AQUEOUS HUMOU R 3 LENSA - Cairan jernih yg dibentuk o/ k orpus siliaris - Lensa adalah suatu struktur b ikonveks, avaskular, tak berw arna dan hampir transparan s empurna

4. VITREUS HUMOUR Vitreus mengisi ruang antara len sa dan retina, dan terdiri atas m atriks serat kolagen tiga-dimensi dan gel asam hialuronat.

JARAS PENGLIHATAN - Daya Akomodasi -

The Power of PowerPoint | thepopp.com

13

Mata mengubah-ubah daya bias untuk menet apkan fokus pada objek dekat melalui proses ya ng disebut Akomodasi.

-

JARAS PENGLIHATAN Kecepatan, Frekuensi, Panjang Gelombang- Cahaya - Daya Akomodasi

Kecepatan, frekuensi, dan panjang gelombang cahaya saling berhubungan sesuai lambang berikut:

kecepatan semua frekuensi cahaya sama, yakni 299.792,46 kilometer per detik

Foto reseptor mata hanya peka terhadap panjang gelombang 400-700 nm

. Panjang gelombang yang lebih pendek dilihat sebagai warna ungu dan hijau, panjang gelombang yang lebih panjang diinterpretasikan sebagai orange dan merah

17

JARAS PENGLIHATAN - Kelainan Refkasi -

Kelainan

refraksi

terjadi

apabila

berkas

cahaya pararel yang masuk ke mata tidak jatuh tepat diretina (keadaan mata tanpa akomodasi). =

KELAINAN REFR AKSI

EMETROPI AMETROPI

AMETROPI MIOPIA HIPERMETROPI A ASTIGMATISME 21

MIOPIA 22

DEFINISI Miopia atau rabun jauh merupakan suatu kondisi di mana cahaya yang memasuki mata terfokus di depa n retina sehingga membuat objek yang jauh terlihat kabur. Hal ini disebabkan mata memiliki kekuatan optik ya ng terlalu tinggi karena panjang aksial bola mata ya ng terlalu besar.

23

24

ETIOLOGI

FAKTOR PERKEMBANG AN

MENONTON TELEVI SI TERLALU LAMA D ALAM JARAK DEKAT

FAKTOR GENETI K AKTIVITAS SERING M ELIHAT DEKAT YANG BERLEBIHAN

KEGIATAN MEMBACA TERLALU LAMA DALA M JARAK DEKAT

PENGGUNAAN KOMPIT ER DAN VIDEO GAME T ERLALU LAMA DALAM J ARAK DEKAT

25

KLASIFIKASI

RETRAKTIF

AKSIAL

Bertambahnya indeks bias media penglihatan

Miopia akibat panjangnya sumbu bola mata, dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal

26

DERAJAT RINGAN SEDANG BERAT 27

PERJALANAN 1. MIOPIA STATIONE R 2. MIOPIA PROGRESI F 3. MIOPIA MALIGNA

(Setiawan, 2008)

28

MANIFESTASI KLINIS 1. Menurunnya penglihatan jau h. 2. Nyeri kepala akibat akomodasi kuat untuk melihat jela s.

3. Celah kelopak mata menyempit untuk mendapatkan ef ek pinhole dan cenderung untuk melihat dekat objek dan bahan bacaan. (Setiawan, 2008)

29

PEMERIKSAAN FISIK 1. PEMERIKSAAN VISUS SATU MATA/TAJAM PENGLIHATA N

2. PEMERIKSAAN REFRAKSI

3.

PEMERIKSAAN DISTENSI PUPIL

(Setiawan, 2008)

30

LENSA KACAMATA

1

paling aman untuk memperbaiki refraksi. Untuk mengurangi aberasi nonkromatik, lensa dibuat dalam bentuk meniscus (kur va terkoreksi) dan dimiringkan ke depan (pantascopic tilt)

2

BEDAH KERATOREFRAKTIF

3

Bedah keratorefraktif mencakup serangk aian metode untuk mengubah kelengkun gan permukaan anterior mata

EKSTRAKSI LENSA telah dianjurkan untuk koreksi refraktif miopia se dang sampai tinggi. Namun, perlu dipikirkan komp likasi operasi dan pascaoperasi bedah intraokular, khususnya pada miopia tinggi

KOREKSI MIOPIA

LENSA KONTAK Lensa kontak pertama adalah lensa sclera kac a berisi cairan. Lensa ini sulit dipakai untuk jan gka panjang dan menyebabkan edema kornea dan rasa tidak enak pada mata

4

LENSA INTRAOCULAR

5

Penanaman lensa intraokular telah menjadi m etode pilihan untuk koreksi kesalahan refraksi pada afakia

32

FLOATERS/KEKERU HAN BADAN KACA

KATARAK

SKOTAMA/DEFEK PD LAPANG PANDANG

GLAUKOMA SIMPLE KOMPLIKASI

ABLASIO RETINA

PERDARAHAN KOR OID

(Triratnawati, 2008).

33

PENATALAKSANAAN

Pengobatan pasien dengan miopia adalah dengan memberikan kacamata sferis negative terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal

Modifikasi lingkungan Beberapa penelitian mendukung efektiviats diet dalam pengelolaan miopia. Dianjurkan pada penderita miopia yang terpapar secara genetik untuk meningkatkan konsumsi protein hewani, mengurangi karbohidrat dan gula. Diet kaya vitamin D dan kalsium juga disaran untuk penderita ini. 34

JARAS PENGLIHATAN LAPORAN KASUS

Nama

: An. A

Umur

: 15 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Agama

: Hindu

Pekerjaan

: Pelajar

Alamat

: Balinggi

Keluhan utama

Penglihatan kabur pada mata kiri dan kanan 37

Riw. Penyakit sekarang Pasien perempuan 15 tahun datang ke poliklinik mata RSUD. Anuntaloko dengan keluhan penglihatan kabur pada mata kanan dan kirinya. Awalnya pasien merasa sering merasa nyeri pada kedua matanya sejak 1 tahun yang lalu, namun keluhan penglihatan mata kabur dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Pasien merasa penglihatannya kabur saat melihat jauh sehingga tidak dapat melihat tulisan dipapan tulis dengan jelas dikelas dan harus duduk dibangku depan. Keluhan juga disertai nyeri pada kedua mata dan mata sering berair. Sakit kepala (+), pusing (+), gatal (-), silau (-), rasa berpasir (-), rasa mengganjal (-), kotoran mata berlebih (-), riwayat penggunaan kacamata (-). Pasien mengaku sering membaca dengan posisi berbaring dan bermain hape dan saat malam hari dan lampu dipadamkan. Pasien mengatakan sudah menggunakan obat tetes mata dari dokter 3 minggu yang lalu namun tidak ada perubahan. 38

Riwayat Penyakit Mata Sebelumnya : Riwayat Penyakit Lain:

Tidak ada

Riwayat Trauma :

Tidak ada

Riwayat Penyakit Mata dalam Keluarga :

Tidak ada yang menderita penyakit mata dalam keluarga dan juga tidak ada yang menggunakan kacamata dalam keluarga.

Hipertensi (+) DM (-)

Status Generalis :

Keadaan Umum , sakit sedang

Kesadaran

Composmentis

Tanda Vital

TD : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/m Pernapasan : 14 x/m Suhu : -

Pemeriksaan penunjang Auto Refractometer : VOD : SPH -2.00 D CYL -0.00 D AX 46 VOS : SPH -1,75 D CYL -0.00 D AX 38 PD : 61 43

RESUME Pasien perempuan 15 tahun datang ke poliklinik mata RSUD. Anuntaloko dengan keluhan penglihatan kabur pada mata kanan dan kirinya. Awalnya pasien merasa sering merasa nyeri pada kedua matanya sejak 1 tahun yang lalu, namun keluhan penglihatan mata kabur dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Pasien merasa penglihatannya kabur saat melihat jauh sehingga tidak dapat melihat tulisan dipapan tulis dengan jelas dikelas dan harus duduk dibangku depan. Keluhan juga disertai nyeri pada kedua mata dan mata sering berair. Sakit kepala (+), pusing (+). Pasien mengaku sering membaca dengan posisi berbaring dan bermain hape dan saat malam hari dan lampu dipadamkan. Pasien mengatakan sudah menggunakan obat tetes mata dari dokter 3 minggu yang lalu namun tidak ada perubahan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital Nadi : 80 x/m, pernapasan : 14 x/m. Pemeriksaan visus pada VOD : 4/60, VOS : 4/60. Status oftalmologi tidak didapatkan kelainan pada bagian mata. 44

DIAGNOSIS ODS Miopia Levior

45

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa Cendo Lyteers ED bt.I ∫ 3dd gttI ODS Pemberian Kacamata VOD Koreksi S -2.50 D 6/6 VOS Koreksi S -1.75 D 6/6 DP : 61/59 mm

Non medikamentosa Memberikan Edukasi : 1. Penerangan yang baik dan cukup saat membaca. 2. Atur jarak baca minimal + 30 cm. 3. Hindari membaca sambil tidur berbaring. 4. Aktifitas pemakaian mata jarak dekat dan jauh bergantian. Misalnya setelah membaca, melihat gambar atau menggunakan komputer lama, berhenti dahulu 15 – 20 menit, beristirahat sambil melakukan aktifitas lain. 5. Berkendara sebaiknya memakai kacamata pelindung atau helm yang ada kacanya. 6. Hindari pajanan langsung dengan debu, sinar matahari dan angin.

46

PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam Quo ad sanam : bonam Quo ad functionam : bonam

47

PEMBAHSA N: Miopia atau biasa juga disebut sebagai rabun jauh merupakan jenis kerusakan mata yang disebabkan pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea yang terlalu cekung. Pasien dengan myopia akan menyatakan melihat jelas bila melihat dekat, sedangkan melihat jauh, buram atau disebut pasien adalah rabun jauh. Diagnosis didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan oftalmologi dan pemeriksaan penunjang. Pasien mengaku sering membaca dengan posisi berbaring dan bermain hape dan saat malam hari dan lampu dipadamkan. Pasien mengatakan sudah menggunakan obat tetes mata dari dokter 3 minggu yang lalu namun tidak ada perubahan. Hal ini sudah sesuai dengan teori dimana pada penderita miopia akan menyatakan melihat jelas bila melihat dekat, sedangkan melihat jauh buram. Hal ini sudah sesuai dengan teori diatas.

48

Tindakan pada kasus ini diberikan obat Cendo Lyteers yang mengandung sodium chloride,kalium chloride yang dapat membantu melumasi dan menyejukan mata kering akibat kekurangan cairan mata, iritasi, gangguan penglihatan serta membantu melindungi mata terhadap iritasi mata ringan yang terkena matahari dan dingin. Pemberian kacamata lensa sferis konkaf (minus) yang dapat memindahkan bayangan mundur ke retina, dan memberikan edukasi.  

49

A. KESIMPULA N

• Miopia atau biasa juga disebut sebagai rabun jauh merupakan jenis kerusakan mata yang disebabkan pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea yang terlalu cekung • Pemeriksaan visus pada VOD : 4/60, VOS : 4/60. • Status oftalmologi tidak didapatkan kelainan pada bagian mata. • Berdasarkan Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis Miopia Levior • Pada pasien diberikan terapi medikamentosa dan non-medika

THANKYOU

Related Documents


More Documents from "Nurul Fitriani"

Naskah-publikasi.docx
May 2020 21
Bab-3-revisi-4.docx
May 2020 20
01. Cover Depan.pdf
November 2019 27
Soal 6.doc
April 2020 3
Bab 1.docx
May 2020 8