TUGAS MINICEX DISUSUN OLEH WILDAN
Preseptor :
dr.Yanuar Dzulfikar, Sp.M
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA SMF ILMU PENYAKIT MATA RSUD AL IHSAN BANDUNG
IDENTITAS PASIEN • Nama
: Tn. X
• Usia
: 58 tahun
• Alamat
: baleendah
• Pekerjaan
:Guru
• Status pernikahan
: Sudah menikah
• Tanggal pemeriksaan
: 24 Maret 2019
ANAMNESIS • Keluhan Utama : Penglihatan buram pada kedua mata. Anamnesa Khusus : Seorang pasien laki-laki datang ke poli mata RSUD Al-Ihsan dengan keluhan penglihatan mata sebelah kanan buram sejak satu bulan yang lalu diikuti oleh mata kiri yang buram seminggu kemudian. Keluhan ini dirasakan secara perlahan, terus menerus dan semakin memburuk dibandingkan saat pertama kali yaitu pada satu tahun yang lalu. Pasien juga mengeluhkan penglihatannya seperti ada kabut atau asap yang menghalangi. Pasien merasa silau saat terkena cahaya matahari dan melihat lebih jelas pada malam hari dibandingkan siang hari. Pasien tidak menggunakan kacamata. Pasien menyangkal adanya penglihatan ganda dan perubahan warna putih menjadi kuning ataupun hitam menjadi abu-abu.
Pasien menyangkal adanya nyeri dan pegal pada mata serta tidak ada penglihatan seperti melihat pelangi tetapi pasein mengeluhkan adanya nyeri kepala. Pasien juga mengatakan tidak ada penurunan lapang pandang ataupun melihat seperti dalam terowongan. Pasien menyangkal adanya riwayat trauma dan juga operasi mata. Pasien juga menyangkal memiliki riwayat mata merah berulang.Tetapi memiliki riwayat mata perih pada mata kanan yang diobati dengan obat tetes mata dari dokter . Keluarga pasien tidak memiliki keluhan yang sama. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus tetapi tidak ada riwayat hipertensi. Pasien sudah merokok sejak berumur 15 tahun sampai sekarang. Pasien menyangkal memiliki riwayat mengonsumsi jamu dan obat steroid. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat.
STATUS GENERAL Keadaan umum : Composmentis, tampak sakit ringan Tanda Vital
:
• Tekanan darah = 160/80 mmHg • Laju nadi
= 80x/min
• Laju respirasi
= 20x/min
• Suhu
= afebris
STATUS OFTALMOLOGIS PEMERIKSAAN Pemeriksaan Visus
OD
OS
1/300
0,1
Visus Keseimbangan Otot Bola Mata Tes Hirschberg
Ortotropia
Tes Cover Uncover
Ortoforia
Duksi
Duksi baik ke segala arah
Versi
Versi baik ke segala arah
Eksternal Mata
Palpebra superior
Koloboma (-)
Koloboma (-)
Epikantus (-)
Epikantus (-)
Ptosis (-)
Ptosis (-)
Entropion (-)
Entropion (-)
Ektropion (-)
Ektropion (-)
Nyeri (-)
Nyeri (-)
Edema (-)
Edema (-)
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Benjolan (-)
Benjolan (-)
Lagophtalmus (-)
Lagophtalmus (-)
Pseudoptosis (-)
Pseudoptosis (-)
Palpebra inferior
Silia
Apparatus lakrimalis
Koloboma (-)
Koloboma (-)
Epikantus (-)
Epikantus (-)
Ptosis (-)
Ptosis (-)
Entropion (-)
Entropion (-)
Ektropion (-)
Ektropion (-)
Bleparofimosis (-)
Bleparofimosis (-)
Nyeri (-)
Nyeri (-)
Edema (-)
Edema (-)
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Benjolan (-)
Benjolan (-)
Lagophtalmus (-)
Lagophtalmus (-)
Pseudoptosis (-)
Pseudoptosis (-)
Madarosis (-)
Madarosis (-)
Trikiasis (-)
Trikiasis (-)
Districhiasis (-)
Districhiasis (-)
Alakrimasi (-)
Alakrimasi (-)
Lakrimasi (-)
Lakrimasi (-)
Epifora (-)
Epifora (-)
Mucocele (-)
Mucocele (-)
Fistula (-)
Fistula (-)
Konjungtiva tarsalis superior
Konjungtiva tarsalis inferior
Konjungtiva bulbi
Kornea
Folikel (-)
Folikel (-)
Papil (-)
Papil (-)
Cobble stone (-)
Cobble stone (-)
Benjolan (-)
Benjolan (-)
Pseudomembran (-)
Pseudomembran (-)
Bleeding (-)
Bleeding (-)
Folikel (-)
Folikel (-)
Papil (-)
Papil (-)
Cobble stone (-)
Cobble stone (-)
Benjolan (-)
Benjolan (-)
Pseudomembran (-)
Pseudomembran (-)
Bleeding (-)
Bleeding (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Injeksi silier (-)
Injeksi silier (-)
Selaput (-)
Selaput (-)
Pseudopterygium (-)
Pseudopterygium (-)
Corpus alienum (-)
Corpus alienum (-)
Pinguekula (-)
Pinguekula (-)
Bleeding (-)
Bleeding (-)
Mikrokornea (-)
Mikrokornea (-)
Megalokornea (-)
Megalokornea (-)
Keratokonus (-)
Keratokonus (-)
Keratoglobus (-)
Keratoglobus (-)
Infiltrat (-)
Infiltrat (-)
Nebula (-)
Nebula (-)
Makula (-)
Makula (-)
Leukoma (-)
Leukoma (-)
Keratic precipitat (-)
Keratic precipitat (-)
Bilik mata depan
Iris
Sedang, jernih
Sedang, jernih
Hipopion (-)
Hipopion (-)
Hifema (-)
Hifema (-)
Sel (-)
Sel (-)
Flare (-)
Flare (-)
Iris Bombe (-)
Iris Bombe (-)
Iris Tremulans (-)
Iris Tremulans (-)
Heterochromia (-)
Heterochromia (-)
Sinekia (-)
Sinekia (-)
Warna : coklat kehitaman
Warna : coklat kehitaman
Bentuk : reguler
Bentuk : reguler
Pupil
Refleks +/+ cepat (isokor) Bulat Ø 5 mm
Lensa
keruh, Shadow test (+)
keruh, Shadow Test (+)
TIO
Normal
Normal
RESUME • Tn. IR 48 tahun datang ke poli mata RSUD Al-Ihsan dengan keluhan penglihatan buram pada mata kanan dan kiri. Keluhan ini dirasakan secara perlahan, terus menerus dan semakin memburuk dibandingkan saat pertama kali. Keluhan juga disertai sering merasa silau pada siang hari dan merasa nyaman ketika sore dan malam hari dan pasien menyangkal adanya second sight. Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus. Pasien sudah merokok sejak berumur 15 tahunsampai sekarang. • Keadaan Umum: Tampak Sakit Ringan • Keasadaran
: Compos Mentis
• Tanda Vital
: hipertensi saat pemeriksaan
Status Ophtalmologis • Lensa OD dan OS= Keruh
• Visus: OD : 1/ 300 •
OS : 0,1
DIAGNOSIS KERJA • KATARAK SENILIS HYPERMATURE OS & KATARAK SENILIS MATURE OD DENGAN FAKTOR RESIKO DM TIPE II DAN MEROKOK
DIAGNOSIS BANDING • Katarak Senil Immature • Glaukoma • Kelainan Refraksi
• Retinopati
USULAN PEMERIKSAAN • Tes Slit Lamp • Funduskopi
RENCANA TERAPI DAN OPERASI
Umum : Edukasi dan konseling tentang penyakit yang dialami pasien Khusus : Operasi katarak dengan teknik Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular dan pemasangan implantasi lensa sekunder Pengobatan post op : Ciprofloxacin 2x 500 mg Methylprednisolon 1 x 32 mg LFX ed 6x P-Pred ed 6x Eyefresh plus ed 8x
PROGNOSIS • Quo ad vitam
: ad bonam
• Quo ad functionam
: dubia ad bonam
• Quo ad sanationam
: dubia ad bonam
FOLLOW UP • Follow up pasca operasi dikerjakan dalam 24 jam setelah operasi (untuk menemukan dan mengatasi komplikasi dini seperti kebocoran luka, hipotonus, peningkatan TIO, edema kornea dan tanda peradangan)
• Kunjungan kedua, 4-7 hari pasca-operasi untuk menemukan dan mengatasi komplikasi endoftalmitis. • Kunjungan selanjutnya bergantung pada kondisi refraksi, fungsi visual dan medis.