Mini Riset Kel 10.docx

  • Uploaded by: Sri rahmadani
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mini Riset Kel 10.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,646
  • Pages: 22
Mini Riset

ANALISIS PERKEMBANGAN MORAL PADA REMAJA DI SMK LAKSAMANA MARTADINATA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK X NURLENA SIREGAR (4152121035) SUKARDI WIDODO (4152121042) SRI RAHMADANI (4152121041) FISIKA DIK D 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017 1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Mini Riset ini maupun isinya yang sangat sederhana yang ditujukan untuk memahami lebih detail tentang Perkembangan Peserta Didik. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada ibu Yeni Marito M.Pd., M.Psi selaku dosen pengampu teori perkembangan pesera didik yang telah membimbing penulis. Dan tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi membantu penulis dalam penyusunan makalah Mini Riset ini. Harapan kami semoga Mini Riset ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca juga sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Riset Mini ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, bahasa maupun penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan, masukan, dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah Mini Riset ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 07 November 2017 Penulis

Keleompok X

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................2 DAFTAR ISI.....................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4 1.1

LATAR BELAKANG ................................................................................4

1.2

RUMUSAN MASALAH ............................................................................5

1.3

TUJUAN PENELITIAN .............................................................................5

1.4

MANFAAT PENELITIAN ........................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................6 2.1

PENGERTIAN MORAL ...........................................................................6

2.2

TEORI PERKEMBANGAN MORAL ......................................................6

2.3

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MORAL ......................................8

2.4

PENGERTIAN PRESTASI BELAJAR ....................................................8

2.5

HUBUNGAN MORAL PESERTA DIDIK TERHADAP .....................10

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................12 3.1

LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN .................................................12

3.2

JENIS PENELITIAN ...............................................................................12

2.2

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ............................................12

2.2

DEFENISI OPERASIONAL PENELITIAN ...........................................12

2.2

INSTRUMEN PENELITIAN ...................................................................13

2.2

ANALISA DATA .....................................................................................15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................16 3.1

HASIL PENELITIAN ..............................................................................16

3.2

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..................................................19

BAB V PENUTUP .........................................................................................................20 4.1

KESIMPULAN .........................................................................................20

4.2

SARAN .....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................21 LAMPIRAN ....................................................................................................................22

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dengan adanya undang-undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan haruslah tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya. Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka siswa harus memiliki prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan tolok ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indicator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi siswa banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri. (Suharsimi Arikunto, 1990 : 21) Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi dan disiplin saja, tetapi juga dipengaruhi oleh moral peserta didik tersebut. Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari subyek untuk melakukan suatu perbuatan dalam suatu tujuan (Sardiman, 2000 : 71). Motivasi dirumuskan sebagai suatu 4

proses yang menentukan tingkatan kegiatan serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang berkaitan dengan konsep-konsep yang lain seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya sehingga dapat mempengaruhi siswa yang dapat membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku yang dimungkinkan untuk ditampilkan oleh para siswa. Moral merupakan seperangkat aturan yang menyangkut baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, benar atau salah yang harus dilakukan atau yang harus dihindari dalam menjalankan hidup. Untuk itu dalam penulisan makalah ini penulis mengangkat judul tentang “Pengaruh moral peserta didik terhadap prestasi belajar”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa saja masalah perkembangan moral yang dialami siswa SMK Laksamana Martadinata? 2. Bagaimana pengaruh pola asuh keluarga dalam perkembangan moral siswa tersebut? 3. Bagaimana upaya atau peran orangtua dalam perkembangan moral siswa?

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui apa saja masalah perkembangan moral yang dialami siswa SMA. b. Untuk mengetahui pengaruh keluarga dalam perkembangan moral siswa tersebut. c. Untuk mengetahui seberapa besar upaya atau peran orangtua dalam perkembangan moral siswa.

1.4 Manfaat Penelitian a. Untuk menambah pengetahuan dan cara berfikir penulis dalam bidang penelitian. b. Sebagai pengetahuan dan wawasan baru bagi guru pembimbing dalam meningkatkan profesionalitasnya sehingga, bila guru pembimbing menemukan kasus seperti ini dengan mudah mengatasinya. c. Bagi siswa yang mengalami masalah perkembangan moral, akan dapat keluar dari masalahnya. d. Penelitian, sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Moral Kata moral berasal dari kata latin yaitu kata mos atau mores yang berarti kebiasaan, Yusan (1977) mengungkapkan bahwa moral adalah kebiasaan atau aturan yang harus dipatuhi seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam arti, moral merupakan seperangkat aturan yang menyangkut baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, benar atau salah yang harus dilakukan atau yang harus dihindari dalam menjalankan hidup. Kholberg mengemukan moral itu tiga pengertian yang berbeda satu sama lain, yaitu pandangan moral, persaan moral, dan tingkah laku moral. Pandangan moral adalah pendapat atau pertimbangan seseorang tentang persoalan moral. Persaan moral merupakan perasaan moral yang terjadi dalam diri remaja setelah dia mengambil keputusan untuk melakukan tingkah laku yang bermoral atau tidak. Tingkah laku moral merupakan tindakan yang dilakukan sesuai dengan aturan etika moral.

2.2 Teori Perkembangan Moral Ada beberapa teori yang membahas perkembangan moral: 1. Perkembangan moral menurut teori belajar social Menurut teori belajar social perkembangan social merupakan proses yang dipelajari selama proses interkasi social seseorang dengan orang lain. Perkembangan social berlangsung melalui proses peniruan, latiahan, dan penguaran (Furmann, 1990). Remaja akan berkembang moralnya dengan baik apabila dalam sejarah kehidupannya, ia dapat meniru orang lain di lingkungannya bertingkah laku moral dan sekaligus dilatih melakukan tingkah laku moral. Dalam proses peniruan, anak mengenal tingkah laku morar dengan jalan mengamati tingkah laku orang tua dan orang dewasa lainnya. Oleh karena itu, interaksi yang bermoral dengan orang tua dan guru khususnya serta orang dewasa umumnya sangat penting pengaruhnya untuk mengembangkan moral anak. 2. Perkembangan moral menurut kognitif Pelopor teori Kognitif adalah Jean Piaget yang menentukan bahwa perkembangan kognitif erat kaitannya dengan perkembannganmoral remaja. Oleh karena itu perkembangan moral remaja tergantung pada perkembangan kognitifnya. Piaget (Furmanm, 1990) 6

berpendapat bahwa terdapat hubunngan yang sejajar antara perkembangan moral dengan perkembangan kognitif. Tujuannya agar terjadi keseimbangan kehidupan individu dengan tuntutan lingkungan, yang pada akhirnya akan mendatangkan kepuasan dan ketentuan pada diri remaja. Piaget menyakini apabila perkembangan kognitif terlambat maka perkembanga moral juga terlambat, begitu juga remaja pada taraf perkembangan moral yang disebut moral otonom yang muali dicapai pada umur 11 tahun. Pandangan remaja yang bermoral otonom temtang hukum adalah bukan sesuatu yang berlaku secara mekanis tapi merupakan jika ada seseorang yang melakukan pelanggaran. Moral remaja harus di bentuk oleh orang-orang yang ada dilingkungannya, apakah itu dilingkuang keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tahap- tahap perkembangan moral menurut Kholberg: 1. Tingkat pramoralitas a.

Periode nol

Pada tingkatan ini pemahaman anak tentang baik dan buruk, benar dan salah ditentukan oleh akibat fisik yang ditimbulkan oleh tindakan itu sendiri, seperti hukuman, ganjaran yang bersifat fisik atau materi yang diberikan oleh orang yang berkuasa terhadap anak b.

Periode satu

Suatu tingkah laku bermoral bagi anak kalau tingkah laku itu patuh mengikuti kemauan orang yang berkuasa, seperti orang tua. c.

Periode dua

Anak memahami benar, salah, baik, pantas tergantung kepada tingkah laku itu memuaskan, menimbulkan kenikmatan pada diri sendiri atau orang lain. 2. Moralitas dianggap kesamaan peran yang biasa a.

Periode tiga

Pada periode ini anak memahami bahwa tingkah laku moral adalah mengakui dan mengikuti aturan- aturan yang terlah ditentukan oleh orang dewasa b.

Prieode empat

Periode perkembangan moral tahap ini ditandai oleh pemahaman anak bahwa tingkah laku baik atau benar adalah menaati atau hukuman yang telah disepakati bersama dan menguasai kehidupan masyarakat. 3. Moralitas dengan penerimaan prinsip- prinsip moral a.

Periode lima

7

Pada tingkatan perkembangan moral ini anak mulai memahami nilai moral dan prinsip moral merupakan standar keberan yang benar dan dapat terjadi pertentangan dengan apa saja yang diterimanya. b.

Periode enam

Periode ini mendalami tentang prinsip kebenaran yang abstrak dan universal misalnya, keberan dalam kitap suci atau aturan yang menjunjung tinggi prinsip keadilan. 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Moral Menurut para ahli psikoanalisasi disamping factor kognitif dan lingkungan social penting artinya bagi perkembangan moral peserta didik. Karena akan mempengaruhi perkembangan moral peserta didik tersebut, selain dua hal tersebut ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi moran peserta didik atau anak, yaitu ; 1.

Orang tua tau guru sebagai model.

2.

Disiplin yang diberikan orang tua.

3.

Interaksi dengan teman sebaya. Peserta didik menjadikan orang tua maupun orang dewasa lainnya sebagai model atau

melatih mereka langsung mengenai moral. Melatih peserta didik tentang moral dilakukan melalui disiplin yang dilakukan orang tua terhadap anak. Peserta didik di usia sekolah memiliki keingnintahuuan yang tinggi, dan dengan rasa ingin tahunya tersebut meseka sering meniru perbuatan atau tingkah laku dari orang-orang dewasa yang ada disekitarnya. Hubungan moral anak dengan disiplin orang tua sangatlah penting karen lingkungan keluarga adalah lingkungan terdekat bagi anak. Untuk itu orang tua harus bisa mendidik anak dirumah dan menerapkan prilaku yang baik sehingga anak bisa moral dan bertingkah laku dengan baik. 2.4 Pengertian Prestasi Belajar Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tolok ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Apabila pemberian materi telah dirasa cukup, guru dapat melakukan tes yang hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

8

dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru” (Tulus Tu`u, 2004:75). Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil kemampuan seseorang pada bidang tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian dapat berupa angka atau huruf. Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar (Tulus Tu`u, 2004: 81). Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar (Tulus Tu`u, 2004:81). Sedangkan Syah (1999:144) secara global menjelaskan faktor–faktor yangmempengaruhi belajar siswa dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 1.

Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

2.

Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3.

Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran mater–materi pelajaran.

Jadi, keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran variatif yang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang memberi dorongan anak untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib, teratur, disiplin, yang kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa dalam

9

pembelajaran. Begitu halnya dengan moral peserta didik juga mempengaruhi prestasi belajar, karena akan mempengaruhi cara belajar peserta didik tersebut. Di era globalisasi sekarang ini, ada banyak hal ayng bisa merusak moral sanak atau peserta didik. Oleh karena itu, para siswa pada masa sekarang ini, menghadapi begitu banyak ancaman dan tantangan. Prestasi yang dicapai dalam pembelajaran pun terhambat dan belum optimal. Menurut Slameto (2003: 54–71) ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar anak antara lain : 1.

Faktor – faktor Intern a) Faktor jasmaniah meliputi faktor Kesehatan, faktor Cacat tubuh. b) Faktor psikologis meliputi faktor Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan, Kesiapan. c) Faktor Kelelahan meliputi, Kelelahan jasmani,Kelelahan rohani (bersifat psikis) yaitu kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan kecenderungan membaringkan tubuh, kelelahan rohani terliahat dengan adanya kebosanan sehingga minat belajar kurang.

2.

Faktor – faktor Ekstern a) Faktor keluarga meliputi, Cara orang tua mendidik moral anak, Relasi antar anggota keluarga, Suasana rumah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua, Latar belakang kebudayaan. b) Faktor Sekolah meliputi, Metode mengajar, Kurikulum, Relasi guru dengan siswa, Relasi siswa dengan siswa, Disiplin sekolah, Alat pelajaran, Waktu sekolah, Standart pelajaran di atas ukuran, Keadaan gedung, Metode belajar, Tugas rumah. c) Faktor masyarakat mliputi, Kegiatan siswa dalam masyarakat, Mass media, Teman bergaul, Bentuk kehidupan masyarakat Dengan menjelaskan prestasi belajar di atas bisa mengetahui tentang bagaimana

proses dari belajar mengajar yang merupakan suatu proses mendasar dalam pencapaian prestasi belajar. Prestasi belajar yang kurang optimal, hal itu kemungkinan disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu untuk mengetahui faktor–faktor apa yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar.

2.5 Hubungan Moral Peserta Didik terhadap Prestasi Belajar Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa antara moral peserta didik dengan hasil belajar terdapat hubungan yang saling mempengaruhi. Bagi peserta didik yang memiliki moral yang baik maka dalam melaksanakan pembelajaran disekolah akan baik 10

karena anak atau peserta didik tersebut dalam kehidupan sehari-harinya bermoral baik. Begitu juga dengan anak atau peserta didik yang moralnya tidak baik dalam melaksanakan proses bembelajaran di sekolah peserta didik tersebut akan bermalan-malasan. Untuk meningkatkan prestasi peserta didk dalam pembelajaran disekolah, sangat ditenntukan oleh moral peserta didik tersebut. Oleh karna itu peranan orang tua dan guru sebagai pendidik harus mencerminkan moral atau tingkah lakku yang baik kepada anak atau peserta didik, karena anak/peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu yang besar tersebut akan mencoba apa yang mereka liat dalam kehidupan sehari-hari mereka.

11

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Laksamana Martadinata yang berlokasi di Jl. Pertempuran No.125 Pl. Brayan Medan. Penelitian dilakukan pada semester ganjil 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 04 November 2017 pada jam pelajaran 4 dan 5. SMK Laksamana Martadinata dipilih karena mempunyai siswa dari latar belakang yang beragam dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini menarik peneliti untuk dapat meneliti lebih lanjut mengenai perkembangan moral pada remaja dalam pembelajaran di SMK Laksamana Martadinata. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif, kuisioner. Pada penenelitian metode kualitatif ini hanya mementingkan hasil dari penelitian. Hubunganhubungan antar-bagian terlihat jelas dalam proses yang menjadi objek dalam penelitian. Menurut Sugiyono, metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakann triangulasi. Pada penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Peneliti akan mendeskripsikan bagaimana perkembangan moral pada remaja di SMK Laksamana Martadinata. Data yang diperoleh berasal dari hasil observasi berupa penyebaran angket kepada siswa. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akutansi SMK Laksamana Martadinata yang berjumlah 30 siswa. 3.4 Defenisi Operasional Penelitian Adapun operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Moral “Moral adalah suatu keyakinan tentang benar salah, baik buruk, yang sesuai dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan atau pemikiran.” 12

2. Perkembangan Moral Perkembangan moral adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan anak berkenaan dengan tatacara, kebiasaan, adat, atau standar nilai yang berlaku dalam kelompok sosial. 3. Keluarga Keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi anak sejak anak dilahirkan. Di dalam keluarga anak memperoleh banyak pengalaman dan stimulus untuk tumbuh dan berkembang. Pengaruh keluarga terhadap perkembangan moral anak sangatlah besar. 3.4 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket), sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Melalui angket ini, didapat informasi tentang gambaran populasi yang diwakili responden tentang perkembangan moral remaja dalam keluarga maupun disekolah oleh siswa SMK Laksamana Martadinata. Jumlah soal yang tertera dalam angket adalah 20 pertanyaan dimana setiap pernyataan diberi 4 (empat) pilihan dengan kisi-kisi pedoman observasi sebagai berikut: Tabel 1. Kisi – kisi pedoman observasi Pilihan No.

Pertanyaan

1.

Apakah orang tua mu pernah memberikan

SR

nasehat? 2.

Apakah

sering membantah/melawan

ketika

orangtua mu memberikan nasehat? 3.

Apakah

lingkungan

sekitar

mempengaruhi

sikapmu? 4.

Apakah orang tua mu selalu memberikan contoh yang baik terhadap anak-anaknya?

5.

Apakah kamu pernah melanggar aturan yang sudah ditetapkan dirumah ataupun disekolah?

6.

Apabila dimarahi orangtua saya diam saja?

7.

Apakah

teman

sebayamu

mempengaruhi 13

KD

SL

TP

perilaku dalam kepribadianmu? 8.

Apakah kamu pernah melakukan kesalahan kepada temanmu dalam pergaulan sehari hari?

9.

Dalam menghadapi masalah apakah kamu melakukannya dengan perasaan emosi?

10.

Apakah kamu selalu memberikan contoh yang baik kepada temanmu?

11.

Jika kamu salah pernahkah kamu langsung meminta maaf?

12.

Jika ada tawaran dari teman mu apakah kamu ikut denganya?

13.

Apakah

orangtua

mu

dirumah

sering

menanyakan waktu kamu disekolah? 14.

Apakah bila kebutuhan kamu terpenuhi, kamu merasakan kenyamanan?

15.

Apakah kamu pernah melakukan perbuatan anarkis (merusak atau menganiaya)?

16.

Saya bersikap sopan santun kepada orang yang usianya lebih tua dari saya?

17.

Saya tidak pernah menghiraukan, apabila ada orang yang menegur tentang sikap dan prilaku saya?

18.

Saya menyapa apabila bertemu dengan bapak ibuguru di sekolah?

19.

Apakah

kamu

suka

bersosialisasi

dirumah,disekolah ataupun di masyarakat? 20.

Apabila ada masalah, saya pergi dari rumah tanpa pamit?

Keterangan: SR

: Sering

SL

: Selalu

KD

: Kadang-Kadang

TP

: Tidak Pernah

14

3.5 Analisa Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan deskriptif kualitatif. Menelaah data yang didapat dari beberapa sumber seperti hasil observasi pada saat pembelajaran. Peneliti akan menganalisis data dari hasil observasi dan dokumentasi. Proses analisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis sebelum di lapangan Analisis sebelum di lapangan dilakukan dengan mencari informasi mengenai hasil penelitian terdahulu terhadap perkembangan moral pada remaja dan observasi awal disekolah tempat penelitian. Analisis sebelum dilapangan untuk memeproleh gambaran. 2. Analisis selama di lapangan Analisis selama dilapangan dilakukan dengan langkah-langkah sebagi berikut: a. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara seperti observasi dan dokumentasi. Data dicatat secara objektif dan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Data didapat dari sumber yang terkait dengan penelitian ini yaitu siswa, serta lingkungan sekolah. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan perkembangan moral pada remaja dalam kegiatan pembelajaran di SMK Laksamana Martadinata. b. Reduksi Data Dalam tahap reduksi data, data yang diperoleh peneliti dipilih mana yang penting dan yang tidak perlu digunakan dalam penelitian ini. Peneliti akan memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang yang tidak perlu. c.

Penyajian Data Data yang diperoleh dari tahap reduksi data maka data selanjutnya disajikandan

dibandingkan dengan kajian teori yang telah dibuat. d. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi Data yang telah diolah dan disajikan tersebut kemudian akan ditarik kesimpulan yang dapat menjawab fokus masalah atau rumusan masalah dalam penelitian ini.

15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Tabel 2. Hasil Observasi Pertanyaan Nama 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

SR

SR

KD

SL

SL

TP

SL

TP

SR

SL

TP

SR

KD

SL

TP

SR

SL

TP

SL

TP

SL

KD

TP

Aisyah Titaniah Harahap

SR

KD KD KD KD

Anggi Hasudungan

SR

TP

KD

SL

KD KD KD KD

Arif Cander Simamora

SL

KD

SL

SL

TP

KD KD KD KD

SR

SR

KD

SR

KD TP

SL

TP

SL

SR

TP

Astri

SL

KD KD

SL

TP

KD KD KD KD

SR

SR

KD

SR

SL

TP

SL

TP

SR SR

TP

Ayu Sri Lestari

SL

KD KD

SL TP

KD KD KD KD KD

SR

TP

SL

SL

TP

SL

TP

SR SR

TP

Boxer Siahaan

SL

TP

KD

SL

KD KD KD KD KD

SR

SL

KD

SL

SL

TP

SL

TP

SR SR

TP

Clara Rupiana

SL

KD

SL

SL

TP

KD KD KD KD

SR

SR

KD

SR

SL

TP

SL

TP

SL

SR

KD

Debora Manullang

SR

KD KD KD KD

SR

KD KD KD

SR

SR

KD

SL

SL

TP

SL

TP

SR

SL

TP

Diana Puspita

SL

TP

SL

SL

KD

SR

SL

KD KD KD

SL

KD

SL

TP

TP

SL

KD

SL

KD

TP

Dimas Yudha Ananda

SL

KD

SL

SL

KD KD KD KD KD

SL

SR

KD

SR

SL

KD SL

TP

SL

SR

TP

Dody Yusuf

SL

KD

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SL

KD

SL

SL

KD SL

KD

SL

SR

TP

Fridayanti Zebua

SL

TP

SL

SL

KD

SL

KD

SL

TP

TP

KD

SL

KD

TP

SR

SR

KD KD KD

SL

KD KD KD

16

SL

Fenny Selviana Panjaitan

SL

KD

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SL

KD

SR

KD KD SL

KD

SL

SR

TP

Haryanti Safitri

SL

KD

SL

SL

KD KD KD KD KD

SR

SR

KD

SR

KD TP

SL

TP

SL

KD

TP

Isma Yulianty

SR

TP

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SL

KD

SR

KD

SL

TP

SR KD

TP

Jelita Agustin

SL

KD

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SL

KD

SR

KD KD SL

KD

SL

SR

TP

Juliana Turnip

SL

KD

SL

SL

KD KD KD KD KD KD KD KD

SR

KD KD SL

KD

SL

SR

TP

Khairunnisa

SL

KD

SL

SL

TP

KD KD KD

SL

KD

SR

KD KD SL

TP

SL

SR

TP

Lilis Anggreani

SR

TP

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SR

KD

SL

SL

TP

SL

TP

SL

SR

TP

Muhammad Alfajar Lubis KD KD

SL

SL

KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD TP

SL

TP

SL

SR

TP

KD

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SL

KD

SR

KD KD SL

KD

SL

SR

TP

KD KD

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SL

KD

SR

SR

KD SL

TP

SL

SR

TP

Nora Fizah Nasution

SL

KD

SL

SL

KD

KD KD

SL

KD

SL

KD SL

TP

SL

SR

TP

Nur Khadijah

SR

TP

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SL

KD

SL

SL

KD SL

KD

SL

SR

TP

Nurul Mulisa K. H

SR

KD

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SR

KD

SR

SR

TP

SL

KD

SL

SR

TP

Rifta Al Vira

SL

KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD KD SR

KD

SL

SR

TP

Rio Syaputra Dabariba

SR

KD

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SR

KD

SR

SR

TP

SL

KD

SL

SR

TP

Risa Parawitha

SR

TP

SL

SL

KD KD KD KD KD KD

SR

KD

SL

SL

TP

SL

TP

SL

SR

TP

Risha Isnaini

SR

KD KD KD KD

SR

SR

KD

SL

SL

TP

SL

TP

SR

SL

TP

Risna Anggreani Saputri

SR

KD

KD KD KD KD KD KD

SR

KD

SR

SR

TP

SL

KD

SL

SR

TP

Nadia Delvia Nila Permata Sari

SL

SL

SL

TP

SR

SR

SL

KD KD

SR

KD KD KD

17

TP

Table 3. Rekapitulasi Hasil Observasi Pilihan

No.

Pertanyaan

1.

Apakah orang tua mu pernah memberikan

SR

KD

SL

TP

11

2

17

-

ketika

-

22

-

8

mempengaruhi

-

7

23

-

Apakah orang tua mu selalu memberikan contoh

-

3

27

-

-

25

-

5

nasehat? 2.

Apakah

sering

membantah/melawan

orangtua mu memberikan nasehat? 3.

Apakah

lingkungan

sekitar

sikapmu? 4.

yang baik terhadap anak-anaknya? 5.

Apakah kamu pernah melanggar aturan yang sudah ditetapkan dirumah ataupun disekolah?

6.

Apabila dimarahi orangtua saya diam saja?

6

23

-

1

7.

Apakah

-

27

3

-

-

30

-

-

2

28

-

-

11

18

1

-

13

3

14

-

-

26

1

3

sering

16

3

11

-

Apakah bila kebutuhan kamu terpenuhi, kamu

4

10

14

2

-

11

2

17

teman

sebayamu

mempengaruhi

perilaku dalam kepribadianmu? 8.

Apakah kamu pernah melakukan

kesalahan

kepada temanmu dalam pergaulan sehari hari? 9.

Dalam menghadapi masalah apakah kamu melakukannya dengan perasaan emosi?

10.

Apakah kamu selalu memberikan contoh yang baik kepada temanmu?

11.

Jika kamu salah pernahkah kamu langsung meminta maaf?

12.

Jika ada tawaran dari teman mu apakah kamu ikut denganya?

13.

Apakah

orangtua

mu

dirumah

menanyakan waktu kamu disekolah? 14.

merasakan kenyamanan? 15.

Apakah kamu pernah melakukan perbuatan anarkis (merusak atau menganiaya)? 18

16.

Saya bersikap sopan santun kepada orang yang

1

-

29

-

-

12

2

16

6

-

24

-

22

5

3

-

15

-

15

usianya lebih tua dari saya? 17.

Saya tidak pernah menghiraukan, apabila ada orang yang menegur tentang sikap dan prilaku saya?

18.

Saya menyapa apabila bertemu dengan bapak ibuguru di sekolah?

19.

Apakah

kamu

suka

bersosialisasi

dirumah,disekolah ataupun di masyarakat? 20.

Apabila ada masalah, saya pergi dari rumah

-

tanpa pamit?

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti, maka dapat diperoleh beberapa hal mengenai pengaruh keluarga dalam perkembangan moral remaja di SMK Laksamana Martadinata adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi

Orangtua

dengan

anak

sangat

berperan

banyak,

bahkan

mengarahkan anak ke perkembangan moral yang signifikan baik hal ini dapat diamati dengan peranan orangtua memberikan nasehat. 2. Respon anak yang cenderung menolak nasehat orangtua, berpengaruh terhadap perkembangan moralnya. 3. Kedekatan antar anggota keluarga berpengaruh terhadap perkembangan moralnya, sehingga jika ada masalah anak tidak akan pergi tanpa pamit

19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, maka dapat kami ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.

Pola asuh orangtua memiliki peranan yang cukup besar terhadap perkembangan moral anak, yang dapat diidentifikasi melalui tutur kata, sikap dan perbuatan mereka.

2.

Komunikasi yang sering dan baik antara keluarga (orang tua) dengan anak sangat berperan besar, semakin sering anak diberi nasehat oleh orangtua maka perkembangan moral anak akan teratur dan terstruktur. yang dididik dengan model pola asuh otoriter menyebabkan anak kurang matang jiwanya, sering kesulitan membedakan perilaku baik buruk, benar salah, suka menyendiri, kurang bisa bergaul dan sulit mengambil keputusan.

3.

Orangtua yang kurang memperhatikan anaknya akan berefek negatif .

4.

Perkembangan moral anak dapat diamati melalui bagaimana anak menanggapi nasehat ataupun teguran orangtuanya

5.

Kedekatan antar anggota keluarga berperan positif terhadap perkembangan moral anak.

5.2 Saran Saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian tersebut antara lain : 1.

Untuk orangtua Orangtua harus lebih sering mengamati serta berkomunikasi dengan anak, sehingga perkembangan moral anak menjadi baik pula.

2.

Untuk guru/pendidik Hendaknya guru melakukan bimbingan dan pembinaan yang intensif pada anak yang memiliki perkembangan moral kurang baik.

20

DAFTAR PUSTAKA

Hadiyanto. (2000). Manajemen Peserta Didik. Padang:UNP PRESS Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta Tim Pembina. (2008). Pengantar Pendidikan. Padang:UNP PRESS Tim Pembina. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Padang:UNP PRESS Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:Grasinda

21

LAMPIRAN

22

Related Documents

Mini Riset Adhibah.docx
November 2019 37
Mini Riset Rina.docx
April 2020 17
Kti Mini Riset Fix.docx
November 2019 26
Mini Riset I.docx
June 2020 19

More Documents from "Fachri Ramadhan"

Soal Filsafat.docx
June 2020 0
Analisa Museum.docx
May 2020 10
Penda Hulu An
October 2019 33
Bab Ii.docx
April 2020 9