Minggu 1-review Jurnal (1).docx

  • Uploaded by: Rachmat Wihandana Agasi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Minggu 1-review Jurnal (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 690
  • Pages: 2
Nama : Sinyie Wulan Ndari NIM

: 071711333070

Prodi : Ilmu Politik Tugas : Teknik Penulisan Ilmiah



Jurnal Pertama

Jurnal yang saya direview adalah sebuah jurnal yang bertema tentang korupsi, atau lebih tepatnya adalah korupsi dalam bidang memperjual-belikan jabatan Pegawai Negeri Sipil. Jurnal yang saya review ditulis oleh Stein Kristiansen dan Muhid Ramli ini berjudul “Pasar untuk Posisi Sipil di Indonesia” yang diterbitkan pada Agustus 2006 dengan Vol. 28, No. 2, halaman 207-233. Ditulisnya jurnal ini tidak lain adalah bertujuan untuk mengungkap proses penjualan dan pembelian posisi Pegawai Negeri Sipil, dan mungkin juga untuk menunjukkan sumber penghasilan pegawai negeri informal dimana investasi dalam posisi dapat dipulihkan atau lebih fokusnya dalah pada sistem pemerintah daerah yang melakukannya yakni di Nusa Tenggara Barat. Korupsi sepertinya memang sudah seperti menjadi tradisi bagi sistem pemerintahan di Indonesia. Dari tahun ke tahun tingkat korupsi bukannya menurun namun malah meingkat. Seperti yang kita ketahui bahwa korupsi adalah konsep yang lebih luas dan lebih merangkul daripada nepotisme dan penyuapan dan mewakili "semacam perilaku yang menyimpang dari norma yang benar-benar lazim dalam konteks tertentu", penyimpangan "yang terkait dengan motivasi tertentu, yaitu keuntungan pribadi atas biaya publik "(Friedrich 2002, hal 15). Pegawai negeri apakah mereka telah membeli posisi mereka atau mereka telah lolos dalam persaingan berdasarkan kemampuan, adalah penjaga gerbang untuk sumber daya milik masyarakat. Sumber daya seperti itu bisa berupa harta alam, anggaran pemerintah, informasi, atau layanan yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan ataupun juga agama. Bayangkan saja jika pemerintahan dipimpin oleh merekamereka yang curang, agar bisa masuk menjadi Pegawai Negeri Sipil saja rela harus membayar mahal dan ketika mereka sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil nanti tentu mereka juga akan menerapkan sistem yang sama untuk kedepannya. Alasannya sangat mudah, yakni karena minimnya pendapatan yang mereka dapat sehingga mereka rela memperjual-belikan sebuah posisi. Bukankah seorang pemimpin harusnya dipilih berdasarkan kemampuannya dan bukan karena seberapa besar uang yang dikeluarkannya untuk mendapat posisi tersebut. Semua Pegawai Negeri Sipil yang baru saja direkrut masih harus ikut berpartisipasi dalam program pelatihan prajabnas dengan tujuan agar mereka bersatu dengan loyalitas untuk negara dan konstitusi. Mereka yang berhasil direkrut hasil dari pembelian posisi tersebut tentu tidak akan mengindahkan hal tersebut. Yang terdapat dalam benak mereka hanyalah “Semua bisa dibeli dengan uang” sehingga seterusnya mereka akan tetap terus melakukan hal yang hanya menguntungkan bagi mereka tanpa peduli yang lain.

 Jurnal Kedua Jurnal yang akan saya review kali ini masih sama dengan jurnal yang pertama yakni dengan tema tentang korupsi. Jurnal ini berjudul “Penebangan liar, korupsi kolusi dan pemerintah yang terfragmentasi di Kalimantan, Indonesia” yang diterbitkan pada September 2013 dengan Vol. 5, No. 3, halaman 293-302. Dalam jurnal ini membahas mengenai korupsi dalam sektor kehutanan di Kalimantan. Korupsi tidak selalu harus berkaitan dengan materi(uang). Korupsi bisa pula dengan cara memanipulasi data yang bukan berkaitan dengan uang, namun dengan sebuah benda. Seperti yang dibahas dalam jurnal ini, di Kalimantan terjadi penebangan pohon secara liar di sebuah hutan. Hutan yang sebenarnya memiliki makna sebagai paru-paru dunia namun malah disalahgunakan oleh orang-orang bejat yang hanya memperdulikan kepentingannya sendiri. Dengan berbagai macam cara mereka berupaya meraup kekayaan alam yang seharusnya bisa dinikmati semua makhluk baik manusia maupun hewan dan tumbuhan. Lagi-lagi demi memenuhi kebutuhan hidupnyalah yang dijadikan alasan mereka untuk melakukan hal merugikan tersebut. Padahal ada banyak cara yang bisa mereka lakukan untuk bisa mendapatkan uang lebih tanpa harus dengan cara menebangnya secara liar kemudian menjualnya secara ilegal kepada pihak-pihak yang membutuhkan dengan harga yang cukup tinggi. Jika saja mereka memiliki lebih banyak inovasi tentu hal tersebut tidak akan sampai terjadi. Mereka bisa mengolah pepohonan dan segala yang ada di dalam hutan tadi untuk dijadikan sebagai tempat wisata pendakian atau wisata yang lain yang tentunya bisa meningkatkan pendapatan daerah serta pendapatan mereka. Sebagai orang yang memiliki hak dan kewenangan tentunya kita menggunakan hal tersebut dengan sebaik mungkin bukan malah menyalahgunakannya. Akibat dari hal yang dilakukan tadi sangatlah fatal, selain merugikan dirinya karena jika sampai tertangkap dan terbukti bersalah maka dia akan dihukum juga karena hal yang dilakukannya maka Indonesia akan kehilangan sebagian dari kekayaan alamnya yang seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh penduduknya namun harus habis dimakan oleh orang yang rakus dan bertindak tanpa memperhitungkan akibat perbuatannya serta tidak bertanggungjawab.

Related Documents

Jurnal Minggu 2.docx
November 2019 19
Jurnal Minggu 3.docx
November 2019 20
Minggu
May 2020 32
Minggu
June 2020 26
Jurnal
December 2019 93

More Documents from ""