Metoda Ambo.docx

  • Uploaded by: Annisa Lorenza
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metoda Ambo.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,011
  • Pages: 4
KOMPONEN KIMIA Cara Kerja a. Perlakuan panas Disiapkan penangas air dengan mengisi 2/3 bagian dari gelas piala yang berukuran 1000 ml dengan air, dan dipanaskan di atas api atau hot plate. Dimasukkan potongan umbi kentang dengan pinset ke dalam gelas piala yang telah dipanaskan sampai suhu 70oC (letakkan termometer dalam gelas piala) selama 1 menit. Dipindahkan potongan umbi kentang dari gelas piala ke dalam suatu tabung reaksi yang berisi 15 ml air pada suhu kamar. Dibiarkan air dalam gelas piala berangsurangsur menjadi dingin, lalu dimasukkan potongan umbi kentang masing-masing sepotong pada suhu 65oC, 60oC, 50oC, 45oC (dapat dibaca pada termometer) selama 1 menit. Seperti pada butir A1 dipindahkan potongan-potongan umbi kentang yang direndam dalam air panas kedalam tabung reaksi yang berisi air destilata pada suhu kamar. Sebagai kontrol, diletakkan satu potong umbi kentang kedalam tabung berisi 15 ml air destilata. Setelah diinkubasi selama 1 jam , dikocok tabung reaksi dan tuangkan rendaman tadi ke dalam kuvet dan diukur absorbannya pada panjang gelombang 530 nm pada spektrofotometer. Dilakukan butir A6 untuk masing-masing air rendaman (7 perlakuan panas). Apabila larutan setelah perendaman 1 jam terlalu pekat (konsentrasi pigmen tinggi), diencerkan semua sampel dengan air destilata (1 : 1) dan ulangi lagi pengukuran. b. Perlakuan dingin Potongan umbi pada permulaan percobaan dimasukkan ke dalam freezer sehingga beku. Umbi yang sudah membeku kemudian dicuci dengan cepat dengan air kran dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 15 ml air. Sebagai kontrol, letakkan satu potongan umbi kentang yang tidak didinginkan ke dalam tabung reaksi dengan 15 ml air. Setelah diinkubasi selama 1 jam, diukur jumlah pigmen relatif dalam larutan perendam dengan spektrofotometer. Apabila pada bagian A dilakukan pengenceran, maka ada bagian B juga dilakukan pengenceran. TRANSPIRASI EVAPORASI Waktu dan tempat Praktikum mengenai Transpirasi dan evaporasi ini dilaksanakan pada hari Selasa, 25 September 2018 pukul 13.30-16.30 di Laboratorium Teaching IV, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan yaitu Timbangan Analitik, kertas merang, jepitan kertas, selotip, gunting, vaselin, Mikroskop, kaca objek, cover glass, larutan sukrosa atau NaCl 1M. Bahan yang digunakan yaitu Daun Cinnamomum sp. Cara Kerja a. Perhitungan Luas Permukaan Daun, Perkiraan Laju Evaporasi dan Transpirasi Permukaan Dorsiventral Daun

- Menghitung luas daun Diambil lembaran daun dari tanaman (3 lembar), lalu ditempelkan pada selembar kertas yang telah diketahui berat dan luasnya. Selanjutnya lembaran daun dijiplakan pada kertas tersebut. Kemudian jiplakan gambar daun digunting dan ditimbang. Dengan demikian luas daun dapat dihitung dengan rumus :

- Perkiraan Kecepatan Evaporasi Daun Diambil lembaran daun yang telah diketahui luas permukaannya tadi. Kemudian ditimbang dan digantung dengan jepitan kertas di dalam ruangan atau sinar matahari langsung. Dalam interval waktu tertentu (30 menit) dilakukan penimbangan terhadap daun tersebut (penimbangan dilakukan sebanyak 3 kali). Dibuat daftar penimbangan pengurangan berat daun selama evaporasi. - Perkiraan laju respirasi daun permukaan dorsiventral Dua lembar daun yang telah diketahui luasnya pada percobaan a ditimbang. Kemudian direndam dalam air dan dikeringkan dengan kertas tissue. Daun pertama diolesi vaselin pada permukaan atasnya dan yang kedua pada permukaan bawahnya, dan ditimbang kembali. Kedua daun tersebut diletakkan pada panas matahari selama 1 jam atau lebih, dan ditimbang kembali. Dibandingkan hasil antara transpirasi kutikula dari permukaan atas dan transpirasi stomata dari permukaan bawah. Percobaan b. Struktur Stomata dan Aktifitas Membuka-Menutup Stomata Diteteskan akuadest pada permukaan kaca objek. Dibuat sayatan tipis permukaan epidermis atas dan bawah lembaran daun dari jenis yang telah ditentukan. Kemudian ditempatkan pada tetesan akuadest pada kaca objek, tentukan epidermis atas dan epidermis bawah. Ditutup secara hati-hati dengan cover glass dan diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran kecil (4x10). Difokuskan pengamatan pada 1-2 stomata dan ditingkatkan perbesaran sampai 40x10, kemudian digambarkan struktur stomata yang teramati dibawah mikroskop. Ditetesi salah satu bagian dengan sukrosa dan dibagian sisi lainnya. Diisap akuadest menggunakan tissue sehingga akuadest diganti oleh sukrosa dan amati perubahan yang terjadi pada stomata. Dicatat waktu yang diperlukan untuk proses yang terjadi dan amati. Kemudian ditetesi kembali dengan akuadest pada salah satu sisi dengan menghisap sukrosa pada sisi lainnya, diamati perubahan yang terjadi dan dicatat waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut. Ditempatkan pengamatan dengan cahaya langsung agar stomata memberikan respon dengan akuadest. Kemudian ditetesi dengan NaCl dengan mengisap akuadest pada sisi sebelahnya serta diamati perubahan yang terjadi pada stomata, dicatat waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut. Ditetesi kembali dengan akuadest untuk melihat respon dari stomata, diamati waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut. Digambarkan proses yang terjadi dengan berurutan.

HUB TUMB. DAN AIR Waktu dan Tempat Praktikum mengenai Hubungan Tumbuhan dan Air ini dilaksanakan pada hari Selasa, 25 September 2018 pukul 13.30-16.30 di Laboratorium Teaching IV, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan yaitu Kotak karton, timbangan dan oven, Cork borer, timbangan, petridish, kertas saring. Dan bahan yang digunakan yaitu Daun dan ranting dari tanaman yang akan diukur kadar airnya, daun kecambah tanaman umur 14 hari, Aquadest. Cara Kerja a. Pengukuran Kadar Air Jaringan Tumbuhan Bahan yang segar ditimbang seberat 10 gr dan dibuat tiga sampel. Masing-masing sampel disimpan dalam kotak karton dan selanjutnya dipanaskan dalam oven dengan suhu 80oC. Pemanasan dilakukan sampai beratnya konstan. Berat yang hilang dari bahan yang dipanaskan, merupakan berat air yang dikandung bahan tersebut. Dihitung kadar air tumbuhan dengan rumus sebagai berikut :

b. Pengukuran Turgiditas Relatif Jaringan Tumbuhan Dibuat potongan daun dengan menggunakan Cork Borer sebanyak 10 buah dari tanaman yang tanahnya dalam keadaan kapasitas lapang dan 10 buah lagi dari tanaman yang tanahnya agak kering (beberapa hari tidak disiram). Berat masingmasing potongan daun ditimbang dan dicatat berapa beratnya. Berat ini disebut Berat Segar (BS). Potongan-potongan daun kemudian dimasukkan ke dalam Petri Dish dan diisi Aquadest. Petri Dish ditutup dan diletakkan pada ruangan dengan penerangan lampu neon yang berintensitas + 25 lumen / sq-ft selama 3 jam. Setelah 3 jam potongan daun diambil, kelebihan air yang menempel dihilangkan dengan cara meletakkan sebentar potongan daun diatas kertas saring, lalu berat daun ditimbang. Berat daun ini adalah berat daun dalam keadaan Turgid (BT). Selanjutnya potongan daun dikeringkan dalam oven dengan suhu 80oC sampai kering, lalu berat keringnya (BK) ditimbang. Dihitung berapa besarnya Turgiditas Relatif (TR) dari daun :

Related Documents

Metoda Rodowodowa
May 2020 35
Metoda Ciorchinelui
June 2020 27
Metoda Proiect
June 2020 13
Metoda Costului.docx
December 2019 25
Metoda Greedy
May 2020 18

More Documents from ""