MODEL BISNIS CANVAS BANANA BON (ABON BONGGOL PISANG)
Disusun Oleh: Adinda Mirza Azzahra (01031181722033) Aisyah Ausama Syuduri (01031181722096) Maya Sari Syama Yanti (01031281722049) Siti Ayu Asih (01031281722075)
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI 2019 MODEL BISNIS CANVAS BANANA BON (ABON BONGGOL PISANG) Customer Segments (Target Pasar Penjualan Abon Pisang) Target Pasar dari Banana Bon adalah masyarakat kampus terkhusus mahasiswa, dosen dan pegawai serta masyarakat umum yang berada di sekitar kawasan Universitas Sriwijaya. Selain itu, target perjualan atau pasar juga menjamah anak kost-an yang didominasi oleh mahasiswa. Ini didasarkan pada daya beli para mahasiswa yang bertempat tinggal di sekitar Universitas Sriwijaya dimana para mahasiswa menginginkan produk sehat, enak, bergizi namun dengan harga murah dan terjangkau. Value Propotition (Produk dan Kelebihan yang Ditawarkan) Produk yang ditawarkan yakni Banana Bon merupakan bentuk produk kreasi abon jaman now, dimana abon ini sangat berbeda dari produk abon yang pada umumnya terbuat dari daging. Banana Bon terbuat dari bahan yang cukup unik yaitu bonggol pisang yang kemudian dikreasikan sehingga memiliki varian rasa yang baru di lidah konsumen. Hal ini sangat berpotensi menjadikan Banana Bon sebagai produk kesukaan masyarakat. Banana Bon menggunakan kemasan dalam bentuk yang cantik dengan desain yang unik akan membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk ini. Channel ( Cara Menyampaikan Produk ke Pelanggan) Banana Bon ditawarkan kepada konsumen melalui saluran langsung atau menggunakan tempat sendiri yang berada di Jalan Nusantara No. 11, Indralaya Utara. Lokasi ini merupakan lokasi yang strategis karena berada di sekitar Kampus Universitas Sriwijaya Indralaya yang menjadi target pasar produk. Selain itu, produk ini ditawarkan kepada konsumen melalui media sosial yaitu Facebook, Twitter, Instagram, Line, WhatsApp. Pemasaran Banana Bon juga bekerja sama dengan beberapa warung/toko, warma (warung mahasiswa) dan kopma (koperasi mahasiswa). Customer Relationships (Cara Menjalin Hubungan dengan Konsumen) Customer relationship bertujuan untuk customer acquisition (mencari pelanggan baru) dan customer retention (menjaga hubungan dengan pelanggan lama agar kembali). Untuk itu penjual akan berinteraksi langsung dengan pelanggan sejak mereka pertama masuk ke tempat produksi dengan memberikan salam serta sapa, dan keramahan bentuk lainnya kepada pelanggan. Selain itu, penjual juga meminta testimoni dari pelanggan untuk melihat seberapa besar kepuasan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan. Kami juga mengadakan event bagi bagi abon gratis setiap 3 bulan sekali, give away, serta moment penukaran abon dengan hafalan Al-Qur’an. Semua kegiatan ini diharapkan dapat membuat pelanggan semakin tertarik dengan produk yang ditawarkan penjual. Revenue Streams (Cara Memperoleh Penghasilan)
Adapun penghasilan yang diperoleh oleh Banana Bon didapat dari penjualan produk Banana Bon. Key Resources (Sumber Daya yang Harus Dipenuhi dalam Menjalankan Bisnis) Dari sisi Sumber Daya Manusia, usaha Banana Bon membutuhkan pegawai seperti tukang masak, kasir, administrator, dan tukang antar pesanan (kurir). Selain itu, usaha ini juga memerlukan sumber daya fisik mulai dari bagian produksi, marketing, desain dan transport. Sumber daya fisik yang dibutuhkan untuk bagian tersebut seperti bahan dan alat produksi, handphone, laptop, printer dan sepeda motor untuk mengantar pesanan. Key Activities (Aktivitas Utama) Aktivitas produksi dari Banana Bon meliputi kegiatan pembelian dan pengolahan bahan baku, pengemasan produk, pelayanan, penyajian produk, dan pengantaran produk kepada pelanggan. Aktivitas pemecahan masalah pada Banana Bon adalah kegiatan penggantian produk jika ada kesalahan produk dengan produk yang baru, merespon keluhan, dan meminta evaluasi dari pelanggan baik secara langsung maupun melalui media sosial bananabon. Sedangkan aktivitas promosi pada Banana Bon dilakukan melalui akun media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, Line, WhatsApp, dan sebagainya) serta informasi dari mulut ke mulut. Key Partner (Mitra Kerja Utama) Pasokan bahan baku didapat dari supplier utama yakni petani pisang di area sekitar Indralaya. Selain itu untuk bahan bahan lain seperti biasa didapat dari Pasar Indralaya. Banana Bon juga bekerja sama dengan warung atau toko, warung mahasiswa dan koperasi mahasiswa. Kerja sama ini dilakukan dengan cara menitipkan produk ke tempat-tempat tersebut sehingga pengunjung dapat memesan produk-produk Banana Bon. Cost Structure (Struktur Biaya) Biaya yang dikeluarkan dalam mengoperasikan model bisnis ini terdiri dari biaya operasional (biaya untuk pembayaran tagihan listrik, air, internet, dan gaji pegawai) dan biaya bahan baku (biaya untuk membeli bahan baku serta biaya gas untuk memasak). Selain itu juga terdapat biaya tak terduga, misalnya untuk memperbaiki kerusakan peralatan. Struktur biaya dalam pembuatan produk Banana Bon termasuk dalam kelas cost-driven karena lebih terfokus kepada membuat biaya seminimal mungkin agar struktur biaya yang dikeluarkan cenderung murah.