Materi Usbn Sesuai Kisi.docx

  • Uploaded by: YhaMiraHandayani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Usbn Sesuai Kisi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 15,873
  • Pages: 36
MATERI USBN SESUAI KISI-KISI 2018/2019 N o 1

2

Indikator Disajikan salah satu ayat dari Q.S Al-Fatihah dan Al-Ikhlas, peserta didik mampu menentukan pesan-pesan pokok yang terdapat dalam Q.S AlFatihan atau Al-Ikhlas dengan benar Disajikan ayat dalam Q.S An-Nas dan Al-Asr, peserta didik dapat menentukan ayat berikutnya dengan benar

Uraian Materi Pesan-pesan pokok yang terdapat dalam Q.S Al-Fatihan atau Al-Ikhlas dengan benar Surat Al-Fatihah - akidah, ibadah, hukum-hukum, janji dan ancaman, kisah kisah, dan tidak sah sholat bagi orang yang tidak membaca surah al fatihah Surat Al-Ikhlas -kita tidak boleh bergantung kepada selain Allah, karena Allah lah tempat kita bergantung dan meminta hanya kepadanya

Urutan ayat Surat Q.S An-Nas

Urutan ayat Surat Al-Asr

3

Disajikan beberapa ayat Q.S An- Nashr dan AlKautsar, peserta didik mampu menentukan urutan ayat dengan benar

Surat An-Nashr

Surat Al-Kautsar

4

Disajikan salah satu ayat Hukum Tajwid Surat An-Nashr pada ayat yang digaris bawahi dengan benar dari Q.S An-Nashr atau Al-Kautsar, peserta didik mampu menetapkan hokum tajwid pada ayat yang digaris bawahi dengan benar

Hukum Tajwid surat Al-Kautsar pada ayat yang digaris bawahi dengan benar

5

Disajikan salah satu arti Disajikan salah satu arti ayat Q.S at-Tin ayat Q.S At – Tin atau dan Al-Ma’un, peserta didik dapat menentukan ayat yang sesuai dengan arti ayat tersebut dengan benar

Artinya : 1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang 2. Demi Buah Tin dan Buah Zaitun 3. Dan demi Bukit Sinai 4. Dan demi Kota Mekah ini yang aman 5. Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya 6. Kemudian kami kembalikan mereka ke tempat yang serendahrendahnya(neraka) 7. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya 8. Dan apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?

Bukankah Allah adalah hakim yang seadil-adilnya? Al Ma’un, ayat yang sesuai dengan artinya

‫ٱلر ِح ِيم‬ ِ ‫بِ ۡس ِم ه‬ ‫ٱلر ۡح َٰم ِن ه‬ ‫ٱَّلل ه‬ BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Maha Penyayang”

‫ِين‬ ُ ‫أرء ۡيت ٱلهذِي يُكذ‬ ِ ‫ِب بِٱلد‬ Ara aitalladzii yukadzzibu biddiin 1. “Tahukah engkau (orang-rang) yang mendustakan agama?”

‫ع ۡٱليتِيم‬ ُّ ‫ف َٰذ ِلك ٱلهذِي ي ُد‬ Fadzaalikal-ladzii yadu’-‘ul yatiim 2. “mereka Itulah yang menghardik anak yatim, “

‫ين‬ ُّ ‫وَل ي ُح‬ ِ ‫ض عل َٰى طع ِام ۡٱل ِم ۡس ِك‬ Walaa yahudh dhu ‘alaa tha’aamil miskiin 3. “dan tidak memberi makan kepada orang-orang miskin.”

‫ل ِل ۡل ُمص ِلين‬ٞ ‫فو ۡي‬ Fawailul lilmushalin 4. Maka kecelakaanlah untuk orang-orang yang shalat

‫ٱلهذِين هُمۡ عن صَل ِت ِهمۡ سا ُهون‬

Al ladziina hum’an shalaatihim saahuun 5. yakni orang-orang yang lalai dalam shalatnya

‫ٱلهذِين هُمۡ يُرآ ُءون‬

Al ladziina hum yuraa-uun 6. yakni orang-orang yang berbuat riya

‫ۡٱلماعُون وي ۡمنعُون‬ Wayamna’uunal maa’uun 7. dan sukar untuk menolong dengan barang-barang yang berguna

6

Disajikan salah satu ayat surat At-Tin dari Q.S At- Tin dan AlMa’un, peserta didik dapat menerapkan hokum tajwid pada lafal yang bergaris bawah dengan benar.

‫ٱلر ِح ِيم‬ ِ ‫ۡس ِم ه‬ ‫ٱلر ۡح َٰم ِن ه‬ ‫ٱَّلل ه‬ ‫ِين‬ ُ ‫أرء ۡيت ٱلهذِي يُكذ‬ ِ ‫ِب ِبٱلد‬ ‫ع ۡٱليتِيم‬ ُّ ‫ف َٰذ ِلك ٱلهذِي ي ُد‬

‫ين‬ ُّ ‫وَل ي ُح‬ ِ ‫ض عل َٰى طع ِام ۡٱل ِم ۡس ِك‬ ‫ل ِل ۡل ُمص ِلين‬ٞ ‫فو ۡي‬ ‫ٱلهذِين هُمۡ عن صَل ِت ِهمۡ سا ُهون‬ ‫ٱلهذِين هُمۡ يُرآ ُءون‬ ‫وي ۡمنعُون ۡٱلماعُون‬ 7

Disajikan tabel ayat dan Disajikan salah satu arti ayat Q.S at-Tin arti Q.S at-Tin dan Q.S Al-Ma’un peserta didik dapat memadukan ayat dan arti dengan benar

Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang Demi Buah Tin dan Buah Zaitun Dan demi Bukit Sinai Dan demi Kota Mekah ini yang aman Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya Kemudian kami kembalikan mereka ke tempat yang serendahrendahnya(neraka) Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya Dan apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah adalah hakim yang seadil-adilnya? Al Ma’un, ayat yang sesuai dengan artinya

‫ٱلر ِح ِيم‬ ِ ‫ِب ۡس ِم ه‬ ‫ٱلر ۡح َٰم ِن ه‬ ‫ٱَّلل ه‬ BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Maha Penyayang”

‫ِين‬ ُ ‫أرء ۡيت ٱلهذِي يُكذ‬ ِ ‫ِب ِبٱلد‬ Ara aitalladzii yukadzzibu biddiin 1. “Tahukah engkau (orang-rang) yang mendustakan agama?”

‫ع ۡٱلي ِتيم‬ ُّ ‫ف َٰذ ِلك ٱلهذِي ي ُد‬ Fadzaalikal-ladzii yadu’-‘ul yatiim 2. “mereka Itulah yang menghardik anak yatim, “

‫ين‬ ُّ ‫وَل ي ُح‬ ِ ‫ض عل َٰى طع ِام ۡٱل ِم ۡس ِك‬ Walaa yahudh dhu ‘alaa tha’aamil miskiin 3. “dan tidak memberi makan kepada orang-orang miskin.”

‫ل ِل ۡل ُمص ِلين‬ٞ ‫فو ۡي‬ Fawailul(n)-lilmushalliin(a)

4. “Maka kecelakaanlah untuk orang-orang yang shalat,”

‫ٱلهذِين هُمۡ عن صَلتِ ِهمۡ سا ُهون‬ Al ladziina hum ‘an shalaatihim saahuun(a) 5. yakni orang-orang yang lalai dalam shalatnya,”

‫ٱلهذِين هُمۡ يُرآ ُءون‬ Al ladziina hum yuraa-uun(a) 6. “yakni orang-orang yang berbuat riya,”

‫وي ۡمنعُون ۡٱلماعُون‬

Wayamna’uunal maa’uun(a) 7. “dan sukar untuk menolong dengan barang-barang yang berguna

8

Disajikan salah satu ayat Isi pokok kandungan surat Al-Kafirun dari Q.S Al-Kafirun atau Al- Maidah : 2-3 atau Al1. Pernyataan dan penegasan bahwa umat muslim tidak akan pernah Hujurat; 12-13, peserta menyembah seperti apa yang orang kafir sembah. didik dapat menentukan isi pokok kandungan ayat 2. Pernyataan dan penegasan bahwa sesembahan umat muslim sangat tersebut dengan benar berbeda dengan sesembahan orang kafir. 3. Penolakan atas permintaan orang kafir dalam mengajak umat muslim menyembah apa yang disembah orang kafir. 4. Ajakan toleransi dalam hal menghormati masing – masing ajaran agama dan kepercayaan yang berbeda. 5. Surah yang sengaja diulang – ulang ini merupakan penegasan dan pemutus harapan orang – orang kafir dalam mengajak orang – orang muslim menyembah apa yang ia sembah. Isi pokok kandungan surat Al-Maidah ayat 2-3 1. Memakan bangkai dan darah maksudnya ialah: darah yang keluar dari tubuh, sebagaimana tersebut dalam suratAl An-aam ayat 145. 2. Memakann daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tersecik maksudnya ialah: binatang yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas adalah halal kalau sempat disembelih sebelum mati. 3. Berjudi dan mengundi nasib dengan anak panah atau Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidakian diulang sekali lagi. 4. Orang kafir yang berputusa asa untuk mengalahkan umat Islam, yang dimaksud dengan hari ialah: masa, yaitu: masa haji wada’, haji terakhir yang dilakukan oleh nabi Muhammad s.a.w. 5. Jika terpaksa memakan barang-barang yang diharamkan Maksudnya: dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat Ini jika terpaksa Isi pokok kandungan surat Al-Hujurat 12 1. Allah menyuruh kita untuk menjauhi prasangka buruk kepada orang lain karena itu termasuk perbuatan yang buruk. 2. Allah juga melarang kita untuk menggunjing (mancaci maki) orang lain. 3. Jika kita berprasangkan buruk dan suka menggunjing orang lain, maka sama hal nya dengan memakan bangkai saudara kita yang telah mati (tentu kita merasa jijik bukan). isi pokok kandungan surat Al-Hujurat 13

1. Allah menciptakan manusia dengan beraneka ragam agar manusia ini saling mengenal. 2. Orang yang paling mulia di sisi Allah yaitu orang yang paling

bertaqwa. 9

10

11

12

Disajikan Asmaul Husna, peserta didik dapat menentukan arti Asmaul Husna al-Wahab, al‘aliim, dan as –Sami’ Disajikan tabel Asmaul Husna, al-Mumiit, alHayyu, al-Qayyum dan alAhad dan artinya, peserta didik dapat melengkapi tabel tersebut dengan benar Disajikan ilustrasi perilaku seseorang yang mencerminkan pengamalan nilai Asmaul Husna, dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat menentukan Asmaul Husna alQuddus, as-Salam, dan al-Khaliq yang sesuai dengan ilustrasi tersebut dengan benar

Disajikan beberapa contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat menentukan Asmaul Husna al-Basir, al-Adl dan Al-‘Azim yang sesuai contoh dengan benar

1. Al-Wahhab – Artinya Maha Pemberi Karunia. 2. Al-Aliim – Artinya Yang Maha Mengetahui 3. As-Samii’- Artinya Yang Maha Mendengar

1. al-Mumiit, Artinya Yang Mematikan 2. al-Hayyu, Artinya Yang Senantiasa Hidup 3. al-Qayyum - Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri 4. al-Ahad- Artinya Yang Tunggal

Nilai yang mencerminkan mengamalkan Asmaul Husna al-Quddus, 1. Sucikanlah hatimu dengan berbuat baik kepada orang lain melalui pendengaran, penglihatan, ucapan, dan perbuatanmu. 2. Kamu harus selalu rajin solat, membersihkan hati dari kesyirikan, menjauhi dari kemunafikan dan riya. 3. Kamu juga harus membersihkan lisan dari dusta dan kata-kata kotor. 4. Jauhilah diri kita dari sifat khianat. 5. Kita sudah seharusnya mengAgungkan dan mensucikan Allah. 6. Allah Maha Sempurna yang harus di sembah dan di syukuri. 7. Ingatlah bahwa setiap ketaatan pada Allah dan rasul - Nya akan membersihkan hati dan mendatangkan berkah. 8. Kita tidak boleh berdoa atau meminta kepada selain Allah. 9. Ungkapkan pengakuan kita bahwa Allah SWT Maha Suci. 10. Hendaklah kita membiasakna membaca "subhanallah" yang artinya Maha Suci Allah. Nilai yang mencerminkan mengamalkan Asmaul Husna as-Salam, 1. Menghindari iri, dengki, dan perbuatan jahat kepada orang lain 2. Tidak mencelakakan orang lain 3. Menolong dengan ikhlas 4. Selalu berdoa untuk memohon pertolongan Allah 5. Tidak mencela atau menghina teman Nilai yang mencerminkan mengamalkan Asmaul Husna al-Khaliq Al-Khaliq (Maha Pencipta) Maksud dari Al-Khalik yaitu bahwa Allah SWT merupakan zat yang Maha mampu membuat sesuatu yang baru, berbeda, bahkan belum ada sebelumnya. Beberapa contoh perilaku/contoh cara meneladani, antara lain : 1. Mensyukuri atas segala kelebihan dan kekurangan fisik yang diberikan oleh Allah SWT. 2. Tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi walaupun kita adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. 3. Tidak bersikap putus asa ketika belum dikaruniai sang buah hati. Al-Bashir (Maha Melihat) Maksud dari asmaul husna ini ialah, bahwasanya Allah SWT merupakan satu-satunya dzat yang mampu melihat hal-hal yang kecil maupun lembut, hal-hal yang ghaib maupun tidak, serta hal-hal yang ada di bumi dan langit. Beberapa contoh perilaku/contoh cara meneladani, antara lain : Tidak apatis atau tidak acuh tak acuh apabila melihat orang lain sedang menderita atau membutuhkan pertolongan. Al-azim 1. Bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk sebaik-baiknya dan alam semesta 2. Bahwa Allah telah menentukan nasib dan takdir setiap manusia tidak sama 3. Bahwa Allah telah menentukan perberdaan bahasa, adat istiadat dan warna kulit 4. Tidur dan mimpi bahwa Allah telah menentukan petunjuk untuk setiap umat-Nya

13

Disajikan pernyataan tentang kitab Allah, peserta didik dapat menentukan nabi dan rasul yang menerima kitab dengan benar

14

Ditampilkan nama-nama Rasul Allah beserta kejadian yang dialaminya, peserta didik dapat menentukan bentuk implementasi perilaku rasul ulul azmi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

15

Disajikan deskripsi tentang Qada dan Qadar peserta didik dapat menunjukkan bentuk implementasi iman kepada qada dan qadar dalam kehidupan seharihari dengan benar

Ada empat kitab suci yang Allah turunkan kepada para rasul, yaitu : 1. Kitab Zabur Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s 2. Kitab Taurat Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s.. 3. Kitab Injil Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s.. 4. Kitab Al-Qur’an Al-Qur’an merupakan kitab suci yang terakhir. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari (+ 23 tahun). Peristiwa turunnya wahyu Al-Qur’an pertama kali disebut Nuzulul Qur’an. Al-Qur’an berisi 30 juz, 114 surat, dan 6.236 ayat. Bentuk implementasi perilaku rasul Ulul Azmi dalam kehidupan sehari-hari Para rasul adalah manusia biasa yang luar biasa. Mereka adalah orangorang yang dipilih Allah menyampaikan pesan-pesan-Nya. Pemilihan seorang rasul merupakan qadha Allah yang siapa pun tidak dapat mempengaruhinya. Di antara rasul-rasul Allah ada lima orang yang teristimewa dengan digelari ulul azmi, yang artinya orang yang memiliki kesabaran atau keteguhan hati yang tinggi. Adapun yang termasuk rasul ulul azmi adalah 1. Nabi Nuh as., 2. Ibrahim as., 3. Musa as., 4. Isa as. dan 5. Nabi Muhammad SAW 1. Nabi Nuh as mendapat julukan ulul azmi karena a. kesabarannya yang tinggi b. meluruskan aqidah dan akhlak umat yang telah menyimpang jauh dari ajaran yang benar. c. kesabarannya berdakwah dan mendapat hinaan dari kaumnya 2. Nabi Ibrahim as mendapat julukan ulul azmi karena a. kesabarannya yang tinggi b. membangun ka’bah c. menghadapi Raja Namrudz yang zalim d. harus mengorbankan Ismail yang baru meningkat remaja 3. Nabi Musa as mendapat julukan ulul azmi karena.. a. Kesabarannya yang tinggi dalam menghadapi dan berda’wah kepada Fir’un b. Nabi yang sabar dalam memimpin kaumnya yang selalu membangkang. 4. Nabi Isa as mendapat julukan ulul azmi karena a. banyak memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran allah. b. sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin, c. pengkianatan muridnya. d. sabar menghadapi fitnah e. hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil 5. Nabi Muhammad SAW mendapat julukan ulul azmi karena a. sejak kecil sampai dewasa Rasulullah selalu mengalami masa-masa sulit. b. ia harus membantu meringankan beban paman yang merawatnya sejak kecil. c. Menentang pamannya sendiri dalam berda’wah. Bentuk implementasi iman kepada qada dan qadar dalam kehidupan seharihari dengan benar Qadha adalah ketentuan akan kepastian yang datangnya dari allah SAW terhadap segala sesuatu sejak zaman azali, yaitu sejak zaman sebelum sesuatu itu terjadi. Qadhar adalah ketentuan –ketentuan allah SWT yang telah berlaku bagi setiap makhluk sesuai dengan ukuran dan ketentuan yang telah dipastikan oleh allah SWT sejak zaman azali. 1. Ikhtiar semaksimal mungkin Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada qadha qadar adalah ikhtiar semaksimal mungkin atau berusaha dan bekerja keras.

2. Etos kerja yang tinggi Usaha membutuhkan keseriusan, artinya tidak hanya dilakukan sekali dua kali tetapi berkali kali dan pantang menyerah. 3. Selalu berdoa Ikhtiar saja tidak cukup, harus dibarengi dengan doa agar memuluskan perjalanan. 4. Bersukur dan bersabar Orang yang mengimani qadha dan qadhar hariharinya dihiasi dengan rasa syukur dan kesabaran. Bersyukur ketika mendapatkan nikmat berupa keberhasilan, kemenangan atau sesuatu yang diinginkan tercapai. Selain bersyukur juga bersabar, yakni bersabar ketika mendapatkan musibah, kegagalan atau cobaan hidup yang lain. 5. Huznuzdzzon kepada Allah dan bersikap raja sebagai hamba-Nya kita diperintahkan untuk berperasangka baik kepada Allah swt 6. Bertawakal kepada allah dan ridha dengan takdir allah 1. Malaikat Jibril Malaikat yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu kepada Rasulrasul Allah dan juga ditugaskan untuk meniupkan ruh pada setiap janin pada saat didalam kandungan Ibu. 2. Malaikat Mikail Malaikat yang ditugaskan yang ditugaskan memberikan rizki kepada makhluk yang ada didunia, serta malaikat Mikail juga yang bertugas mengatur hujan, angin, serta tanaman. 3. Malaikat Israfil Malaikat yang ditugaskan untuk meniup sangkakala pada hari kiamat kelak. Malaikat ini bertugas untuk meniupkan terompet yang isinya adalah ruh atau nyawa seluruh makhluk yang sudah dicabut mulai dari Nabi Adam sampai besok hari kiamat. 4. Malaikat Izrail Malaikat yang ditugaskan untuk mencabut nyawa seluruh makhluk hidup. 5. Malaikat Munkar Salah satu nama-nama malaikat dan tugasnya yang harus diketahui umat Islam adalah malaikat munkar yang bertugas menanyai orang yang sudah dikubur. Malaikat ini hanya mendatangi orang yang semasa hidupnya selalu berbuat keburukan. 6. Malaikat Nakir Tugasnya sama dengan Malaikat Munkar, yaitu menanyai perkara manusia dialam kubur semasa hidupnya. 7. Malaikat Raqib Malaikat yang ditugaskan untuk mencatat amalan baik manusia semasa di dunia. 8. Malaikat Atid Malaikat yang ditugaskan untuk mencatat amalan buruk manusia semasa di dunia. 9. Malaikat Malik Malaikat yang ditugaskan menjaga pintu Neraka Allah Ta’ala. 10. Malaikat Ridwan Malaikat yang ditugaskan menjaga pintu Surga Allah Ta’ala. HADIS 1

16

Disajikan pernyataan tentang tugas malaikat, peserta didik dapat memilih bukti adanya keyakinan terhadap malaikat dalam kehidupan sehari-hari melalui pengamatan terhadap alam dan sekitarnya.

17

Disajikan kutipan dalil tentang perilaku hidup ْ ‫الطهور ش‬ ُّ ‫سلَّ َم‬ bersih, peserta didik ‫ان َو ْال َح ْمد‬ َّ ‫ع ْنه قَا َل قَا َل َرسول‬ َّ ‫ضي‬ َ ‫صلَّى اللَّهم‬ َ ‫َللا‬ ِ ‫ع ْن أَبِي َمالِك ْاْل َ ْشعَ ِري ِ َر‬ َ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫َللا‬ ِ ‫َطر‬ ِ ‫اإلي َم‬ ِ َّ ِ dapat menentukan arti ‫ص َدقَة ب ْرهَان‬ ِ ‫س َم َاوا‬ َّ ‫َللاِ َو ْال َح ْمد ِ َّلِلِ ت َ ْمآلَ ِن أ َ ْو ت َ ْمل َما بَيْنَ ال‬ َّ َ‫لِل ت َ ْمل ْالمِ يزَ انَ َوس ْب َحان‬ َّ ‫صالة نور َوال‬ َّ ‫ض َوال‬ ِ ‫ت َواْل َ ْر‬ hadist tersebut dengan ‫سه فَم ْعتِق َها أ َ ْو مو ِبق َها‬ َّ ‫)) َوال‬328:‫رواه مسليم‬ ِ َّ‫علَيْكَ ك ُّل الن‬ َ ‫ض َياء َو ْالق ْرآن حجَّة لَكَ أ َ ْو‬ ِ ‫صبْر‬ َ ‫اس َي ْغدو فَ َبا ِيع نَ ْف‬ benar Artinya: Dari Abu Malik al-as'ari berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Bersuci itu sebagian dari iman, membaca alhamdulillah adalah memenuhi timbangan amal, membaca subhanallah wal hamdulillah adalah memenuhi seisi langit dan bumi, salat sunah adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, sabar adalah sinar yang memancar, dan Al-Qur'an adalah hujjah (argumen) dalam pembicaraanmu. Setiap manusia pada waktu pagi hari, hakekatnya harus memperjual belikan dirinya. Ada kalanya ia laba (selamat dari maksiat) dan ada kalanya rugi (terseret maksiat) (H.R. Muslim: 328). Isi/Kandungan: 1. Dalam hadis yang ini dinyatakan bahwa kebersihan merupakan

sebagian dari iman. Maksudnya adalah, keimanan seseorang akanmenjadi lengkap kalau dia dapat menjaga kebersihan. Dengan kata lain, orang yang tidak dapat menjaga kebersihan berarti keimanannya masih belum sempurna. Secara tidak langsung hadis ini menandaskan bahwa kebersihan bagi umat Islam merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diterapkan. 2. Dalam hadis mengenai kebersihan ini juga dirangkai dengan pernyataan Rasulullah sebagai berikut: a) Kebersihan sebagian dari iman b) Berzikir dengan membaca “Alhamdulillah” itu memenuhi mizan (timbangan) amal baik kelak di hari kiamat. c) Berzikir “Subhanallah walhamdulillah” pahalanya memenuhi kolong langit dan bumi. d) Shalat itu cahaya bagi umat Islam e) Shadaqah itu pelita bagi umat Islam f) Sabar itu sinar bagi umat Islam g) Dan Al Quran merupakan pedoman hidup umat Islam. Rangkaian hadits ini secara tidak langsung juga sebagai isyarat bahwa menjaga kebersihan adalah sangat penting dan utama sebagaimana keutamaan dari zikir, shalat, shadaqah, dan sabar. HADIS 2 َّ ُّ‫ط ِيب يحِ ب‬ َ َّ‫ب نَظِ يف يحِ بُّ الن‬ َ ‫َللا ت َ َعالى‬ ‫ظافَةَ ك َِريم يحِ بُّ ْالك ََر َم َج َواد يحِ بُّ ْالجو َد فَنَظِ فوا أ َ ْفنِ َيت َك ْم (رواه‬ َ ‫الط ِي‬ َ َّ ‫ِإ َّن‬ )2723 :‫التيرمدى‬ Artinya: Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempattempatmu. (H.R. at –Tirmizi: 2723) HADIS 3 ُّ ِ‫صالة‬ )221 :‫الطهور (رواه التيرمدى‬ َّ ‫سعِيد قَا َل قَا َل َرسول‬ َّ ‫سلَّ َم مِ ْفت َاح ال‬ َ ‫صلَّى اللَّهم‬ َ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ع ْن أ َبِي‬ َ ِ‫َللا‬ Artinya: Dari Abu Sa'id berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Kunci dari salat adalah bersuci.” (H.R. at-Tirmizi: 221) HADIS 4 َ َ‫ا َ ْ ِالس َْالم نَطِ ـيْف فَت َـن‬ )‫طف ْوا فَ ِانَـه اليَدْخل ْال َجنَـةَ اِالنَطِ يْف (رواه البيهقى‬ Artinya: Islam itu adalah bersih, maka jadilah kalian orang yang bersih. Sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang-orang yang bersih (H.R. Baihaqi) HADIS 5 Hadist merupakan sumber hukum islam kedua setelah al-qur’an, di dalamnya memuat tentang penjelasan ayat ayat Al- qur’an sekaligus sebagai penguat hukum. Seperti firman Allah SWT dalam surah Al- Baqarah ayat 222. ‫يحِ ب ْالمت ه ه‬ ‫للا ي‬ ‫ط ِّه ِرين هُحِ ب التوابِينه وُإِن ّ ه‬ Artinya : “SesungguhNya Allah mengasihi orang-orang yang banyak bertaubat, dan mengasihi orang-orang yang sentiasa mensucikan diri.”  Rasulullah bersabda, “Kebersihan itu mengantarkan kepada keimanan dan keimanan itu menyertai pemiliknya di surga.” (Riwayat Ath-Thabrani) .  “Islam itu bersih maka jagalah kebersihan (diriumu), sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang orang yang menjaga kebersihan” (H.R. Baihaqi)  “Sesungguhnya Islam itu bersih, hendaklah kamu mewujudkan kebersihan karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang yang bersih”. (H.R. Khatib) HADIS 6

‫هوالن ه‬ ‫صاحِ بِ ِه فِي ْال هجن ِة‬ ‫اْل ْي همان هم هع ه‬ ِ ْ ‫ان هو‬ ِ ْ ‫ظافهة تهدْع ْو إِلهى‬ ِ ‫اْل ْي هم‬ Artinya: “Dan kebersihan itu menyeru kepada keimanan, sedangkan keimanan bersama pemiliknya di dalam surga”. Isi/Kandungan: Kebersihan dapat diterapkan dalam masalah ibadah (hubungan dengan Allah SWT), kita bisa ambil contoh dalam mendirikan shalat. Sebelum kita melaksanakan ibadah shalat maka kita harus membersihkan diri dulu dengan berwudhu. Kita basuh telapak tangan, mulut dan hidung kita, lalu muka, kedua tangan, kepala, telinga dan kaki kita dengan air sehingga anggota tubuh kita menjadi bersih. Hal ini sesuai perintah Allah dalam Al-Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman apabila kalian hendak mendirikan shalat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (cucilah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki” (Q.S. AlMaidah [5]: 6). HADIS 7 Artinya : “Diriwayatkan Abu Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Jika aku tidak menjadikan berat umatku, maka sungguh aku perintahkan bersiwak (menggosok gigi) setiap hendak shalat”. (HR Bukhari) Isi/kandungan: 1. Dalam hadis yang ketiga ini Rasulullah saw sebenarnya ingin mewajibkan umat Islam untuk selalu menggosok gigi setiap hendak shalat, karena memang menjaga kebersihan gigi merupakan hal yang sangat penting. Namun beliau khawatir jangan-jangan hal ini akan memberatkan umat Islam. 2. Kesehatan gigi sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Cara untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi adalah dengan menggosoknya. Gigi yang kita miliki mempunyai fungsi yang sangat banyak, diantaranya untuk melumatkan makanan dan menjaga penampilan. Orang yang tidak rajin menggosok gigi akan berakibat giginya tidak sehat. Gigi yang tidak sehat dapat mengakibatkan penyakit gigi dan bau mulut yang tidak sedap. Kedua hal ini tentu tidak kita inginkan. Bagaimana agar tidak terjadi? Tentu dengan rajin menggosok gigi. HADIS 8 َ ‫علَي للا تَعَالَي َو في عبَادَته َوم ْن صفَات ا ْل َم ْذم ْو َمات‬ َ ‫َارة ا ْلقَ ْلب منَ الش ْرك‬ َ ‫طه‬ Artinya : membersihkan hati dari segala bentuk kemusyrikan terhadap Alloh swt, juga membersihkan hati di dalam beribadah kepadaNya, dan juga membersihkan diri dari berbagai sifat yang tercela.

Makna kedua yang dimaksud dengan membersihkan hati dari segala bentuk kemusyrikan terhadap Allah swt, dalam pengertian an-nadzopatul bathin di atas adalah membersihkan hati dari segala bentuk i’tiqad atau keyakinan yang dapat menjerumuskan dalam jurang kemusyrikan (mempersekutukan ke-esaan Allah swt), jadi yang ia pikirkan adalah kewajibannya kepada Allah swt, dan keikhlasan seperti ini adalah keikhlasan yang dimaksud di dalam ayat : ‫ّللاَ م ْخلصينَ لَه الدينَ حنَفَا َء‬ َ ‫َو َما أمروا إ َّل ليَ ْعبدوا‬

·

Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah swt dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama yang lurus (Q.s.AlBayinah : 5) Adapun Arti (definisi) dari an-nadzopatul dzohir atau hisi adalah : ‫ وزوال ال َخبث هلل تعالي‬،‫ وما في معناه‬،‫ونظافة الحسي هي ارتفاع الحدث‬ Artinya : membersikan diri dari hadats ataupun sebangsanya (junub), ataupun membersihkan kotoran dengan niat karena Alloh ta’ala.

Dan kebersihan seperti inilah (kebersihan menurut syar’i), baik itu dalam arti an-nadzopatul bathin ataupun an-nadzopatul dzohir, adalah maksud dari kata “kebersihan” yang terdapat dalam salah satu hadits Rosulalloh saw yang lain yang berbunyi : ُّ ‫ال‬ .)‫ش ْطر ا ْْلي َمان الحديث (رواه مسلم‬ َ ‫طهور‬ Artinya : kebersihan merupakan salah satu juz dari iman (HR Muslim), Dan an-nadzopatul bathin (kebersihan batin) ini lebih utama dari annadzopatul dzohir (kebersihan dzohir) Wallohu a’lamu bish-showab. 18

19

20

21

Ditampilkan beberapa A. Suka membaca pernyataan tentang 1. seseorang yang gemar atau suka membaca psti akan memahami apa isi perilaku terpuji, peserta bacaan buku tsb didik dapat menentukan 2. seseorang yang gemar atau suka membaca lebih banyak wawasan nya perilaku gemar membaca daripada orang yg malas membaca dengan benar B. Pantang menyerah 1. Walaupun sudah jatuh sakit, tidak perlu pantang menyerah karena yakinlah msh ad Tuhan yg akan menyelamatkan kita 2. Walaupun sudah gagal, tapi yakinlah untuk bangkit kembali C. Suka berhemat 1. Seseorang yg berhemat akan ad kegunaan nya untuk kapanpun dan dimanapun 2. Berhemat untuk kepentingan sesuatu D. rendah hati (baik) 1. selalu membantu / menolong sesama 2. berperilaku tidak sombong Ditampilkan beberapa 1. tidak membeda bedakan teman yg berbeda agama pernyataan tentang 2. menghargai umat lain yang sedang beribadah perilaku terpuji, peserta 3. tidak membeda2kan ras, suku, warna kulit orang/teman didik dapat menunjukkan 4. tidak mengejek cara orang lain menyembah tuhannya masing2. contoh sikap saling menghargai sesama manusia dengan benar Disajikan deskripsi a) Mengajak teman yang berbeda agama tentang pengertian b) saling hidup rukun terhadap warga sekolah perilaku santun, c) tidak terlalu bangga apabila mendapat nilai bagus menghargai teman dan d) saling tolong menolong sesama kelompok maupun luar kelompo pantang menyerah, e) mengambil keputusan kelompok secara bergilir maaf kalo salah peserta didik dapat menunjukkan cara pelaksanaan perilaku santun menghargai teman dan pantang menyerah sehari-hari dengan benar Disajikan contoh tentang Contoh Perilaku Jujur dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan Keluarga : prilaku terpuji dalam a) Tidak berpura-pura tidur atau berpura-pura belajar ketika diamanahi kehidupan sehari-hari, oleh orangtua. peserta didik dapat b) Menyampaikan hasil ujian kepada orangtua apa adanya. menentukan c) Tidak melebihkan uang membayar buku tidak sebagaimana mestinya. implementasi perilaku d) Mengembalikan uang kembalian belanja sebagaimana mestinya. perilaku jujur dalam e) Berkata terus terang apabila kita melakukan kesalahan seperti kehidupan sehari-hari memecahkan perang. Contoh Perilaku Jujur dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan Sekolah : a) Tidak menyontek ketika ujian. b) Tidak melakukan titip absen kepada temannya demi bisa membolos. c) Tidak malu bertanya kepada guru apabila belum memahami materi pembelajaran yang disampaikan. d) Membayar harga barang yang dibeli sesuai ketentuan kantin sekolah. e) Mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakan sesuai tenggang waktu yang ditentukan. Contoh Perilaku Jujur dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan Masyarakat

a) Tidak melakukan suap kepada polisi ketika kena tilang. b) Tidak melebihkan takaran timbangan harga agar mendapatkan keuntungan berlebih. c) Berjualan makanan menggunakan bahan-bahan yang aman bagi tubuh manusia. d) Tidak memilih pemimpin yang melakukan aksi “serangan fajar” maupun bagi-bagi sembao (BLT) terhadap rakyatnya agar dipilih kembali. e) Tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas. Contoh-contoh sikap patuh terhadap orangtua dan guru pasti sudah kita lakukan setiap harinya, misalnya: a) Mematuhi perintah orangtua dan guru b) Menjalankan semua kewajiban kita di rumah ataupun di sekolah c) membantu melakukan pekerjaan rumah, jika di sekolah mendengarkan guru menerangkan di kelas d) Mendengarkan perkataan orangtua dan guru dengan rasa hormat dan rendah hati e) dan yang paling sering kita lakukan adalah mengucapkan salam atau mencium tangannya ketika bertemu (guru), jika terhadap orangtua mencium tangannya ketika hendak pergi atau menemuinya.

22

Disajikan beberapa pernyataan, peserta didik dapat menunjukkan bentuk pelaksanaan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru sesama anggota keluarga

23

Disajikan contoh tentang Contoh tentang perilaku toleransi dan simpatik dalam kehidupan sehari-hari perilaku terpuji dalam Beberapa sikap hidup bertoleransi kehidupan sehari-hari, a) Bersifat negatif peserta didik dapat b) Bersifat Positif mengimplementasikan c) Bersifat Dinamis atau Ekumenis perilaku toleran dan Contoh sikap simpati simpatik terhadap 1. Memberikan ucapan kegembiraan sesama dengan benar. 2. Memberikan ucapan rasa sedih atau bela sungkawa 3. Memberikan bantuan terhadap korban bencana 4. Menolong orang yang kesusahan 5. Contoh simpati dalam kehidupan sehari-hari lainnya, yaitu membantu memecahkan masalah. 6. Menghibur teman yang sedang tertimpa musibah atau masalah, 7. Apabila kita mampu untuk membantu seseorang yang kesulitan ekonomi dalam bentuk materi, kita juga dapat melakukannya. Kita dapat memberikan beberapa bantuan materi kepadanya. Namun, ingat sekali lagi, bahwa simpati bukan hanya tentang materi, tetapi lebih jauh dari itu. Materi hanya sebagai salah satu bentuk untuk mengekspresikan rasa simpati kita terhadap seseorang atau sesuatu. 8. Rasa simpati tidak hanya dengan sesama manusia saja, namun juga dengan hewan, tumbuhan atau dengan alam. Kita harus menunjukan rasa simpati kita kepada alam, yaitu dengan mencintai lingkungan dan alam. Bahkan, saking cintanya dengan alam, ada yang mengibaratkan alam seperti ibu, ia harus dijaga dan tidak boleh disakiti.

24

25

Disajikan beberapa Hikmah toleransi dan simpati terhadap sesame dengan benar hikmah atau pernyataan, a) Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita; peserta didik dapat b) Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta menentukan hikmah c) Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk toleransi dan simpati beribadah sesuai agama/kepercayaannya. terhadap sesama dengan benar Ditampilkan pernyataan Manfaat atau cirri-ciri saling menghargai dengan benar. tentang perilaku saling a) Terbentuk rasa saling memiliki satu sama lain menghargai, peserta didik b) Membawa ketenangan dalam hidup dapat menentukan c) Mencegah timbulnya intoleransi manfaat atau cirri-ciri d) Menjadi role model yang baik terhadap generasi penerus selanjutnya saling menghargai e) Pemersatu perbedaan dengan benar. f) Menjadi pribadi yang berkarakter positif g) Damai itu indah

26

Disajikan beberapa Gambar urutan tata cara bersuci dengan benar. gambar tata cara bersuci a) Mandi dengan menggunakan air bersih dari hadast kecil, peserta b) Dimulai dengan membaca Bismillahirrahmaanirrahiim didik dapat menunjukkan c) Membasuh kedua tangan dengan air urutan tata cara bersuci d) Membasuh kemaluan dengan sabun dan sejenisnya dengan benar. e) Membasuh kedua tangan sekali lagi dengan sabun dan jenisnya f) Berwudhu dan meninggalkan kedua kakinya g) Membasuh kepalanya tiga kali dengan air h) Membasuh tubuh bagian kanan tiga kali dengan air i) Membasuh tubuh bagian kiri tiga kali dengan air j) kemudian berdiri dan membasuh kedua kakinya.

2 7

Disajikan tata cara shalat, peserta didik menentukan bacaan atau gambar yang sesuai dengan benar

Bacaan atau gambar tata cara shalat yang sesuai dengan benar Contoh gambar gerakan shalat Bacaan Shalat 1.Membaca Niat (Niat Sholat) Sholat Subuh : ّ ُ َ ْ َ ْ ُّ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ ْ ‫ض ا َص ى‬ ‫ل‬ ‫ي الصبحى فر ى‬ ‫ال ِقبل ِىة َمستق ِبل ركعت ى‬ َ ََ ََ ْ َُْ ‫للِىمأموما اداءى‬ ‫ال ِى‬ ‫تع ى‬ Sholat Zhuhur : ّ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُّ َ َ َْ ْ ُ َْ ْ ‫ض ا َص ى‬ ‫ل‬ ‫ل َرك َعاتى الظهرارب ىع فر ى‬ ‫ال ِقبل ِىة مس ىتق ِب ى‬ َ ََ ََ ْ َُْ ‫للِىمأموما اداءى‬ ‫ال ِى‬ ‫تع ى‬ Sholat Ashar : ّ ُ َ ْ َ َ ََْ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َْ ْ ‫ض ا َص ى‬ ‫ل‬ ‫صارب ىع فر ْ ى‬ ‫ل َرك َعاتى الع ى‬ ‫ال ِقبل ِىة مس ىتق ِب ى‬ َ ََ َ ‫لل َِىمأ ُم ْوما اداءى‬ ‫ال ِى‬ ‫ت َع ى‬ Sholat Maghrib : ّ ُ َ َْ َ َ َْ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ‫ض ا َص ى‬ ‫ل‬ ‫ب فر ى‬ ‫ث ال َمغر ى‬ ‫ل َرك َعاتى ثال ى‬ ‫ستق ِب ى‬ ‫م ى‬ َ ََ َ ْ ْ َ َ ِْ ُ ْ َ ‫للِىمأموما اداءى ال ِقبل ِىة‬ ‫ال ِى‬ ‫تع ى‬ Sholat Isya’ : ّ ُ َ ْ َ َ ْ َ ََْ َ َ ْ َ ْ ُ َْ ْ ‫ض ا َص ى‬ ‫ل‬ ‫اء ف ْر ى‬ ‫ل َرىك َعاتى ارب ىع ال ِعش ِى‬ ‫ستق ِب ى‬ ‫ال ِقبل ِىة م ى‬ َ ََ َ ‫لل َِىمأ ُم ْوما اداءى‬ ‫ال ِى‬ ‫ت َع ى‬

2. (Takbir + Doa Iftitah) ‫اَلل أ َ ْكبَر َكبِي ًْرا َو ْال َح ْمد ِللِ َكثِي ًْرا‬ ‫ ِإنِِّ ْى َو َّج ْهت‬.ً‫ص ْيال‬ ِ َ ‫َوس ْب َحانَ للاِ ب ْك َرة ً َوأ‬ َ َ‫ِي ف‬ ‫ت‬ ِ ‫س َم َاوا‬ َّ ‫ط َرال‬ َ ‫َواْأل َ ْر‬ ْ ‫ي لِلَّذ‬ َ ‫ض َحنِ ْيفًا َوجْ ِه‬ َّ‫ إِن‬. َ‫م ْس ِل ًما َو َما أَنَا مِ نَ ْالم ْش ِر ِكيْن‬ ‫ب‬ ِ ِّ ‫اي َو َم َمات ِْي ِللِ َر‬ َ ْ ‫صالَت ِْي َونسك‬ َ َ‫ِي َو َمحْ ي‬ َ‫ الَش َِريْكَ لَه َو ِبذلِكَ أمِ ْرت َوأَنَا مِ ن‬. َ‫ْالعَالَمِ يْن‬ َ‫ْالم ْسلِمِ يْن‬ Allaahu Akbar, Kabiirawwalhamdu lil-laahi katsiiran, wasubhaanallaahi bukrataw-wa‘ashiila. Innii waj-jahtu-waj-hiyalilladzii fatharas-samaa-waati-wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa-minal musyrikiina. Innashalaatii wa-nusukii wa-mah-yaaya wa-mamaatii lillaahi Rabbil‘aalamiin. Laa syarii-kalahu wabidzaalika umir-tu-wa-anaa minal muslimiin. 3. (Membaca Ta’awwud + Membaca basmallah + Membaca Surat Al-Fatihah + Membaca Ta’min “Aamiin” ) 4. (Membaca Surah)

5. (Takbir + Rukuk) َ َُْ َ َ َ ْ ُ َِ َ َ ْ (3x) ‫لل‬ ‫ب ا ُى‬ ‫ان – أ ك ى‬ ‫ب س بح ى‬ ‫مَِالعظ ر ّ ى‬ ‫ْي ِ ى‬ ‫َو ِب َح ْم ِد ِهىا‬ Allahu Akbar, Subha-na rabbiyal ‘adzhi-mi Wabihamdih (3x)

6. (Takbir + I’tidal) َ‫سمِ َع للا ِل َم ْن َحمِ دَه َربَّنَا َولَك‬ َ – ‫اَلل أ َ ْكبَر‬ ْ ‫ال َح ْمد‬ Sami’alla-hu-liman hamidah, Rabbanaa-Walakal-Hamdu. (atau versi lengkap) Rabbanaa-WalakalHamdu Mil’us-Samaawati Wa-Mil ‘Uul-Ardhi Wa-Mil ‘Umaasyi’ta Min-Ssyai’in Ba’du.

7. (Takbir + Sujud) َ َُْ َ َ َ ْ ُ َِ َ َْ َ ْ ْ َ َ (3x) ‫لل‬ ‫ب ا ُى‬ ‫ان – أك ى‬ ‫ب سبح ى‬ ‫ل ر ّى‬ ‫و ِبحم ِد ِىه ىاألع ى‬ Allahu Akbar, Subha-naka Rab-biyal A’la‫ى‬Wabihamdih‫(ى‬3x)

8. (Takbir + Duduk diantara dua Sujud) ‫ارفَ ْعن ِْي‬ ْ ‫ار َح ْمن ِْي َو‬ ْ ‫ب ِّاِ ْغف ِْر ِلي ِ َو‬ ِ ‫اَلل أ َ ْكبَر – َر‬ ْ ‫ِني َواعْف‬ ْ ‫َواجْ ب ْرن ِْي َو‬ َ ‫ارزقن ِْي َوا ْه ِدن ِْي َو‬ ْ ‫ع ِاف‬ ‫عنِِّ ْي‬ َ Allahu Akbar, Rabbighfirlii Warham-nii Wajbur-nii Warfa’-nii Warzuq-nii Wahdi-nii Wa’aafi-nii Wa’fu ‘ann-ii. 9. (Takbir +َ Sujud) َ َ ْ َ َُْ َ (3x) ‫لل‬ ‫ب ا ُى‬ ‫ان – أ ك ى‬ ‫ب ُس ْب َح ى‬ ‫ل َر ِ ّ َى‬ ‫َو ِب َح ْم ِد ِىه ا ىأل ْع ى‬ Allahu Akbar, Subha-naka Rab-biyal A’la‫ى‬Wabihamdih‫(ى‬3x)

10. (Takbir + Membaca Ta’awwud + Membaca basmallah + Membaca Surat AlFatihah + Membaca Ta’min “Aamiin”)

11. (Membaca Surah)

12. (Takbirَ + Rukuk) ْ َ َُْ َ (3x) ‫لل‬ ‫ب ا ُى‬ ‫ان – أ ك ى‬ ‫ب ُس ْب َح ى‬ ‫م َر ِ ّ َى‬ ‫َو ِب َح ْم ِد ِهىا ال َع ِظ ْي ِ ى‬ Allahu Akbar, Subha-na‫ى‬rabbiyal‫‘ى‬ adzhi-mi Wabihamdih (3x)

13. (I’tidal) َ‫سمِ َع للا ِل َم ْن َحمِ دَه َربَّنَا َولَك‬ َ – ‫اَلل أ َ ْكبَر‬ ْ ‫ال َح ْمد‬ Sami’alla-hu-liman hamidah, Rabbanaa-Walakal-Hamdu. (atau versi lengkap) Rabbanaa-WalakalHamdu Mil’us-Samaawati Wa-Mil ‘Uul-Ardhi Wa-Mil ‘Umaasyi’ta Min-Ssyai’in Ba’du.

14. (Takbir + Sujud) (3x) ‫س ْب َحانَ َر ِب َِّي اْأل َ ْعلَى َو ِب َح ْم ِد ِه – اَلل أ َ ْكبَر‬ Allahu Akbar, Subha-naka Rabbiyal A’la Wabihamdih (3x)

15. (Takbir + Duduk diantara dua Sujud) ‫ارفَ ْعن ِْي‬ ْ ‫ار َح ْمن ِْي َو‬ ْ ‫ب ِّاِ ْغف ِْر ِلي ِ َو‬ ِ ‫اَلل أ َ ْكبَر – َر‬ ‫ِني َواعْف‬ ْ ‫َواجْ ب ْرن ِْي َو‬ َ ‫ارز ْقن ِْي َوا ْه ِدن ِْي َو‬ ْ ‫ع ِاف‬ ‫ع ِنِّ ْي‬ َ Allahu Akbar, Rabbighfirlii Warham-nii Wajbur-nii Warfa’-nii Warzuq-nii Wahdi-nii Wa’aafi-nii Wa’fu ‘ann-ii.

16. (Takbir + Sujud) َ َ ْ ْ َ ُ َ َ (3x)‫للىأ ك َ ُبىى‬ ‫ل َىو ِب َح ْم ِىد ِىهى–ىا‬ ‫ُس ْب َحان َىر ِ ّ َبىاأل ْع ى‬ Allahu Akbar, Subha-naka Rab-biyal A’la‫ى‬Wabihamdih‫(ى‬3x)

17. (Takbir + Membaca Tahiyat) َّ ‫صلَ َوات‬ ، ِ‫الط ِيِّبَات ِلل‬ َّ ‫اركَات ال‬ َ َ‫التَّحِ يَّات ْالمب‬ ‫للا َوبَ َركاَته‬ َّ ‫ال‬ ِ ‫ي َو َرحْ َمة‬ َ ‫سالَم‬ ُّ ‫علَيْكَ أَيُّ َها النَّ ِب‬ َ َ . َ‫صالِحِ يْن‬ َّ ‫ال‬ َّ ‫على ِعبَا ِد للاِ ال‬ َ ‫عل ْينَا َو‬ َ ‫سالَم‬ ‫أ َ ْش َهد أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ للا َوأ َ ْش َهد أ َ َّن م َح َّمدًا‬ ‫علَى م َح َّمد وعلى آ ِل‬ َ ‫ص ِِّل‬ َ ‫ اللَّه َّم‬.‫َرس ْول للا‬ َ َ ‫على آ ِل‬ َ ‫على إِب َْرا ِهي َْم َو‬ َ َ‫صلَّبْت‬ َ ‫م َح َّمد َك َما‬ ‫علَى آ ِل م َح َّم ٍد‬ َ ‫علَى م َح َّم ٍد َو‬ َ ‫ار ْك‬ ِ َ‫إِب َْرا ِهي َْم َوب‬ َ ‫علَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم‬ ‫و‬ ‫ْم‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ْر‬ ‫ب‬ ‫إ‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ِ َ َ َ َ ِ َ َ‫ار ْكت‬ َ َ‫َك َما ب‬ ْ ْ َّ َ ِّ َّ َ ‫ الله َّم إِنِ ْي‬.‫ف ِْي العَالمِ يْنَ إِنكَ َحمِ ْيد ٌ َم ِجيْد‬ ‫ب القَب ِْر‬ ِ ‫ب َج َهنَّ َم َومِ ْن َعذَا‬ ِ ‫أَع ْوذبِكَ مِ ْن َعذَا‬ ‫ْح‬ ِ ‫َومِ ْن فِتْنَ ِة ال َمحْ يَا َوال َم َما‬ ِ ‫ت َومِ ْن ش ِ َِّر فِتْنَ ِة ال َم ِسي‬ ‫الدَجَّا ِل‬. Allahu Akbar, Attahiy-yatul mubarakaa-tush-sholawaatuth thayyibatu lillaah.., assalaamu’alaika ay-yuhannabiyyu warah-matullaahi wabarakaatuh.., assalaamu’alaina wa-‘alaa ‘ibaadillaahish-shoolihiin. Asy-hadu-allaa-ilaaha-illallaah, wa-asyhadu-anna-muhammadarrasuulullaah. Allah-humma sholli‘alaa Sayyidina muhammad Wa‘ala aali Sayyidanaa Muhammad. (Tahiyat Awal) Kamaa sholaita ‘ala Sayyidina ibrahiim wa ‘ala aali Sayyidina ibrahiim, wa baarik ‘ala Sayyidina muhammad wa ‘ala aali Sayyidina muhammad, kamaa baarakta ‘ala Sayyidina ibrahiim wa ‘ala aali Sayyidina ibrahiim, Fil-alaminainnaka hamiidum majiid. (Tahiyat Akhir) 18. (Membaca Salam) ُ ُ َ َ ُ َ َّ َ ‫ىعل ْيك ْم َىو َر ْح َمةىهللا‬ ‫السالم‬ As-salaamu‫‘ى‬Alaikum WaRahmatullah…, As-salaamu‫‘ى‬Alaikum‫ى‬WaRahmatullah…!

28

Disajikan beberapa Bacaan zikir atau doa sesudah sholat dengan benar bacaan, peserta didik 1. Membaca Istighfar ْ ‫× إِله ْي ِه هوأهت ْوب‬٣ dapat menentukan ‫للا أ ه ْست ه ْغفِر‬ ْ ‫ُالقهي ْوم ْال هحي ه هو اَِل هَلاِلههه ال ِذ‬ ‫ي ْالعهظِ ـي ِْم ه‬ bacaan zikir atau doa Bacaan istighfar latin dan Artinya: sesudah sholat dengan Astaghfirullaahal ‘adziim alladzii laaailaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa benar atuubu ilaih. “Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung , tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah , dzat yang maha hidup kekal abadi dan terus menerus mengurus makhluknya tiada henti. Dan aku bertaubat kepada-Nya.” BACA: Keutamaan Bacaan Istighfar yang Sangat Dahsyat 2. Membaca Dzikir Kalimat Tauhid ‫قه ِديْر ه‬ ‫لهه ش ِهريْكه هَل هوحْ هده للا ِإَل هَل ِإلههه‬، ‫علهى هوه هو هويمِ يْت يحْ ِي ْي ْال هح ْمد هولهه ْالم ْلك لهه‬ ‫شيْئ ك ِّل ه‬ Bacaan kalimat tauhid latin: Laaailaaha illallaah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir. Arti kalimat tauhid: Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milikinya segala kerajaan dan hanya milikinya segala puji, baik yang hidup atau mati, Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu. 3. Membaca Doa Selamat ‫السالهم أ ه ْنته اهللهم‬، ‫الس هالم هومِ ْنكه‬، ‫هاربنها الس هالم يهع ْود هوإِلهيْكه‬ ‫ار ْالـ هجنةه هوا ه ْدخِ ْلنها بِالس هال ِم فه هحيِّن ه‬ ‫الس هال ِم هد ه‬ ْ ْ ْ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ها‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ج‬ ‫ـ‬ ‫اال‬ ‫ذ‬ ‫ام‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫و‬. ‫ار ْكته‬ ‫ْته‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ِ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه ِ ه‬ ‫ه ه‬ Doa selamat latin: “Allaahumma antas salaam waminkas salaam wa ilaika ya’uudus salaam fahayyinaa robbanaa bis salaam wa adkhilnal jannata daaros salaam tabaarokta robbanaa wa ta’aalaita yaa dzal jalaali wal ikroom. Arti doa selamat: Ya Allah, engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), hanya darimu lah keselamatan (kesejahteraan) dan kepadamua lah segala keselamatan (kesejahteraan) itu kembali. Maka hidupkanlah kami Ya Allah dengan selamat (sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan (kesejahteraan), Engkaulah Dzat yang berkah wahai Tuhan kami dan maha luhur Engkau, Ya Tuhan kami yang Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. 4. Membaca Surat Al fatihah Bacaan al fatihah latin: Bismillaahir rohmaanir rohiim [1] Alhamdulillaahirobbi ‘aalamiin [2] Arrohmaanir rohiim [3] Maaliki yaumiddiin [4] Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin [5] Ihdinas shirootol mustaqiim [6] Shirootolladziina an’amta ‘alaihim ghoiril maghdluubi ‘alaihim waladlaaalliin [7] Aaamiin Arti surat al fatihah: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih (maha pengasih di dunia & akhirat) lagi maha penyayang (maha penyayang hanya di akhirat) [1] Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam [2] Dzat yang maha pengasih (di dunia & akhirat) lagi maha penyayang (di akhirat) [3] Dzat yang merajai hari akhir (hari kiamat) [4] Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan [5] Tunjukkanlah kami jalan yang lurus (shirotol mustaqim) [6] Yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri ni’mat bukan jalannya orang-orang yang Engkau benci (ghadab) dan bukan pula jalannya orang-orang yang tersesat [7] 5. Membaca Ayat Kursi ‫الر ِج ِيم الش ْي ه‬. ‫الرحِ ي ِْم الرحْ هم ِن للاِ ِبس ِْم‬. ‫ِسنهة ت هأْخذه هَل ْالقهيوم ْال هحي ه هو ِإَل ِإلههه هَل اهلل‬ ‫ان مِنه ِباَللِ أهعوذ‬ ِ ‫ط‬ ‫و هَلن ْهوم‬، ‫ت همافِي لهه‬ ِ ‫ض هو همافِي الس هم هاوا‬ ِ ‫ي ذها همن اْأل ه ْر‬ ْ ‫أ ه ْي ِد ْي ِه ْم هما هبيْنه هي ْعلهم ِبإ ِ ْذ ِن ِه إَِل ِع ْن هده هي ْشفهع ال ِذ‬ ْ ْ ‫ه‬ ْ ‫ش ْيء يحِ يْطونه هوَل هو هماخهلفهه ْم‬ ‫شهآ هء بِ هما إَِل عِلمِ ِه ِ ّمن بِ ه‬، ‫ت ك ْرسِيه هو ِس هع‬ ِ ‫ض الس هم هاوا‬ ‫يهـؤده هو هَل هواْأل ه ْر ه‬ ْ ْ ْ ‫العهظِ يْم العهلِي هوه هو حِ فظه هما‬. Bacaan ayat kursi latin: Allaahu laaailaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta’ khudzuhu sinatuw walaa naum, lahu maa fis samaawaati wa maa fil ardl, mandzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, walaa yuhiithuuna bisyaim min ‘ilmihii illa bimaa syaaa’, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardl, walaa yauduhuu hifdzuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adziim. Arti ayat kursi:

29

30

31

Allah, tiada Tuhan yang haq disembah melainkan IA (Allah) Dzat yang hidup kekal abadi serta terus menerus dalam mengurus makhluknya. Tidak pula mengantuk ataupun tidur, milik-Nya lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada orang yang mampu memberi syafaat di sisi-Nya kecuali atas izin-Nya. Allah mengetahui apa yang ada di hadapan mereka (yang nampak) dan apa yang ada di belakang (yang tersembunyi) mereka. Dan mereka tidak diliputi sesuatu (tidak tau apa-apa) dari Ilmu Allah melainkan dengan sesuatu yang dikehendaki-Nya. Luas kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat menjaga keduanya, dan Dia lah Dzat yang maha luhur dan maha agung. 6. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir 33 X ‫سبْحان م ْوَلنا أ ْنت ربهنا ِإلهنا‬ ِ ُ ‫للا‬ (33x) ‫سبْحان‬ ‫للا‬ ُ ِ ‫سبْحان‬ ِ ِ ‫لل ا ْلح ْم ُد أبدًا دائِ ًما وبِح ْم ِد ِه‬ ُ ‫للا‬ (33x) ‫لل ا ْلح ْم ُد‬ ِ ‫لل اْلح ْم ُد‬ ِ ‫ونِ ْعم ِة حال ُك ِل وفِي حال كُ ِل على‬ (33x) ُ‫أكْب ُر للا‬ ِ ‫سبْحان كثِي ًْرا‬ ِ ً‫وأ ِص ْيَلً بُكْرة‬، ‫لهُ ش ِريْك َل و ْحدهُ للاُ إَِله إِله َل‬، ُ‫اْل ُم ْلكُ له‬ ُ ‫للا و‬ ُ‫لل واْلح ْم ُد ك ِبي ًْرا أكْب ُر للا‬ ُ‫ق ِديْر ش ْيء ُك ِل على وهُو ويُمِ يْتُ يُ ْح ِيي اْلح ْم ُد وله‬. ‫لل إَِل ه قُ هوة وَل ح ْول وَل‬ ِ ‫اْلعظِ ي ِْم اْلع ِلي ِ ِبا‬ Latin: Ilahanaa robbanaa anta maulanaa Subhanallah Subhanallah 33 x Subhanallah wa bihamdih daiman abadan Alhamdulillah Alhamdulillah 33 x Alhamdulillahi rabbil ‘alamin ‘ala kulli haalin wani’mah Allahu akbar 33 x Allaahu akbaru kabiirow wal hamdulillaahi katsiirow wasubhanallaahi bukrotaw wa ashiilaa, Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adziim Hikmah ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. 1. Menciptakan kesucian lahir dan batin 2. Menciptakan keseimbangan dan ketenangan hidup. 3. Menciptakan disiplin dan kesadaran. 4. Penyegaran kembali aqidah, ibadah, dan muamalah. 5. Pembangunan masyarakat Islamiyah. Pelaksanaan shalat tarawih dan tadarus dengan benar Shalat tarawih dilaksanakan sesudah shalat Isya .Rakaat dalam shalat tarawih ada 11 rakaat yang terdiri dari 8 rakaat dan 3 witir

Disajikan narasi tentang hikmah ibadah, peserta didik dapat menentukan hikmah ibadah shalat dalam kehidupan seharihari dengan benar. Disajikan beberapa pernyataan tentang pelaksanaan ibadah, peserta didik dapat menunjukkan Sedangkan tadarus dilaksanakan setelah shalat tarawih pelaksanaan shalat tarawih dan tadarus dengan benar Disajikan ketentaun 1. Menentukan rukun puasa puasa, peserta didik a) Niat dapat menentukan rukun, b) Menahan diri dari hal yang membatalkan puasa (Imsak) syarat sah, syarat wajib 2. Syarat sah puasa dan sunnah puasa a) Niat dengan benar b) Suci dari haid dan nifas c) Islam d) Pada waktunya dan juga disyaratkan orang yang berpuasa berakal. 3. Syarat wajib puasa a) Beragama Islam b) Baliq c) Berakal sehat d) Mukmin 4. Sunnah puasa dengan benar a) Menyegerakan berbuka b) Makan sahur c) Menggosok gigi d) Membaca dan mengkatamkan al-qur’an e) Shalat tarawih pada malam hari di bulan Ramadhan f) Memperbanyak zdikir, sedekah, dan kebaikan di bulan Ramadhan g) Berdoa, terutama ketika hendak berbuka puasa

32

Disajikan pernyataan, peserta didik dapat membedakan antara zakat, infak, sedekah

33

Disajikan kisah Nabi Adam, peserta didik dapat menentukan keteladanan yang dapat di contoh sesuai dengan kisah dengan benar

34

Disajikan narasi tentang kisah Nabi Ibrahim as dan Ismail as, peserta didik dapat mengidentifikasi keteladanan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as

h) I’tikaf i) Memberi buka puasa j) Umrah k) Shalat Lail l) Memperbanyak amal kebaikan Membedakan antara : 1. zakat, Pengertian zakat adalah mengambil sebagian harta dengan ketentuan tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu. Menurut kewajiban melakukannya, zakat adalah amal ibadah yang wajib dijalankan oleh setiap muslim yang dikenai kewajiban membayar zakat dan diberikan kepada 8 golongan masyarakat. Sedangkan amal sedekah dan infak tidak wajibkan, hanya saja disunnahkan untuk dilakukan umat Islam. infak, Pengertian infak adalah semua jenis pembelanjaan seorang muslim untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Sedekah Sedangkan sedekah adalah bentuk infak yang lebih khusus lagi, yaitu pembelanjaan yang dilakukan di jalan Allah. Keteladanan yang dapat di contoh Nabi Adam as 1. Selalu berhati-hati dan berpegang teguh pada ajaran agama agar dari godaan setan 2. Jika berbuat dosa dan salah , segeralah bertaubat 3. Berani menanggung akibat dari kesalahan yang diperbuat 4. Tidak mengulangi kesalahan 5. Tidak mudah tertipu oleh kesenangan dunia 6. Ingat kepada Allah dalam keadaan susah dan senang. Keteladanan Nabi Ibrahim as a) Pemimpin atau teladan yang baik b) Selalu patuh kepada Allah c) Seorang yang hanif, tunduk dan patuh kepada Allah d) Tidak termasuk orang-orang yang musyrik e) Selalu bersyukur atas nikmat Allah Keteladanan Nabi Ismail as a) Selalu patuh dan berbakti kepada orang tua b) Bersikap sabar dan tabah dalam menghadapi ujian c) Tidak mudah terpengaruh oleh rayuan orang lain untuk melanggar perintah Allah d) Senang melakukan kebaikan, teruutama kepada orangtua.

35

Disajikan deskripsi tentang penyebaran Islam di Indonesia, peserta didik dapat menentukan nama, daerah atau jejak peninggalan dahwah

Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha. 1. Maulana Malik Ibrahim Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw. Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan

Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya. Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik. http://juragansejarah.blogspot.com/2013/05/sejarah-wali-songo-lengkapcerita-wali.html Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya. Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.n 2. Sunan Ampel Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang) Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya. Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M. http://juragansejarah.blogspot.com/2013/05/sejarah-wali-songo-lengkapcerita-wali.html Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura. Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.” info menarik : Antivirus Sederhana dari Notepad, Cara Aktivasi Windows 7

secara Permanen Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya. 3. Sunan Giri Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma). Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai. Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri. Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit -konon karena khawatir Sunan Giri mencetuskan pemberontakanmemberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata. Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa. Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18. Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau. Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam. 4. Sunan Bonang Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus

yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus. Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi. Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang. 5. Sunan Kalijaga Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya. Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga. Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.

Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak. 6. Sunan Gunung Jati Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii). Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina. Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati. Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan. Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah. Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten. Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat. 7. Sunan Drajat Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan. Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun

demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’. Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin. Info lebih lainnya : Solusi Catrit Not Installed Corectly Cek Kesehatan Hardisk dengan Mudah Tips Merawat Batre Laptop 8. Sunan Kudus Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang. Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus. Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi. Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang. 9. Sunan Muria Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. http://juragansejarah.blogspot.com/2013/05/sejarah-wali-songo-lengkapcerita-wali.html Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya.

36

Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti. Disajikan narasi tentang Nabi Daud A.S. merupakan seorang Nabi yang menjadi raja Kerajaan Bani kisah nabi Daud As, Israil. Beliau memiliki banyak keteladanan yang dapat diikuti oleh umat Islam peserta didik dapat pada masa ini menentukan . implementasi perilaku Nabi Daud As dalam Pembahasan kehidupan sehari-hari Nabi Daud A.S. adalah seorang Nabi dan Rasul ALLAH SWT dan Kitab dengan benar Zabur diturunkan kepada beliau. Beliau merupakan raja Bani Israel setelah Thalut, dan terkenal karena keberhasilannya mengalahkan jagoan bangsa Filistin, Jalut, yang berbadan jauh lebih besar dengan hanya menggunakan batu dan ketapel. Nabi daud memiliki banyak keteladanan yang sepatutnya diikuti oleh umat Islam dewasa ini, antara lain: Sangat taat kepada ALLAH SWT dengan senantiasa kembali kepada aturan ALLAH dalam semua hal dan perkara Kesungguhan dalam beribadah. Berdasarkan Hadits, puasa yang paling dicintai ALLAH SWT adalah puasa Nabi Daud, dan Shalat yang paling dicintai ALLAH SWT adalah Shalat Nabi Daud. Nabi Daud berpuasa sehari dan berkuba sehari. Di malam hari, Nabi Daud tidur separuh malam, terjaga untuk shalat di sepertiga malam, dan tidur lagi di seperenam malam. Sabar dalam membimbing umatnya Bijaksana dalam menyelesaikan perselisihan dengan solusi yang adil. Berani dalam melawan yang salah, walaupun akan mendapatkan musuh yang jauh lebih kuat darinya Simak lebih lanjut di Brainly.co.id https://brainly.co.id/tugas/19324544#readmore 1. Tidak menyekutukan Allah. 2. Berbuat baik kepada kedua orang tua. 3. Ketaatan kepada kedua orang tua harus dilandasi oleh ketaatan kepada Allah 4. Mengikuti jalan orang-orang yang kembali kepada Allah SWT 5. Allah akan membalas semua perbuatan manusia. 6. Menegakkan sholat. 7. Amar Ma’ruf nahi Munkar. 8. Bersabar terhadap apa yang menimpa kita. 9. Tidak Menyombongkan diri 10. Bersikap pertengahan dalam segala hal dan berakhlaq yang baik

37

Disajikan pernyataan tentang kisah, peserta didik dapat menemukan pernyataan yang sesuai dengan kisah keteladanan Luqman

38

Disajikan pernyataan tentang kisah, peserta didik dapat memilih pernyataan yang sesuai dengan kisah keteladanan Nabi Muhammad Saw dengan benar

Kisah Keteladanan Rasulullah Ada banyak kisah keteladanan dalam diri Rasulullullah SAW berikut ini adalah diantara kisah-kisah tersebut yang dapat diketahui dan diambil pelajarannya mengenai kisah teladan nabi Muhammad : a) Kewaspadaan yang tinggi b) Memotong lidah seseorang c) Sikap Rasul terhadap hamba sahaya d) Perilaku Rasul terhadap orang lain e) Tidak suka menyimpan harta dalam rumahnya

39

Disajikan narasi tentang kisah sahabat-sahabat nabi Saw, peserta didik dapat membedakan kisah sahabat-sahabat Nabi Saw dengan benar

Kisah Keteladanan Rasulullah Ada banyak kisah keteladanan dalam diri Rasulullullah SAW berikut ini adalah diantara kisah-kisah tersebut yang dapat diketahui dan diambil pelajarannya mengenai kisah teladan nabi Muhammad : a) Kewaspadaan yang tinggi b) Memotong lidah seseorang

c) Sikap Rasul terhadap hamba sahaya d) Perilaku Rasul terhadap orang lain e) Tidak suka menyimpan harta dalam rumahnya 40

Disajikan penggalan Berikut ini beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ini: a) Kebenaran adanya hari kiamat, yang manusia pada hari itu kisah Ashabul Kahfi, dibangkitkan dari kubur-kuburnya. Hal ini sangat mudah bagi peserta didik dapat menemukan Allah subhanahu wa ta’ala, sebagaimana dibangkitkannya Ashhabul keistimewaan Ashabul Kahfi setelah mereka tidur selama 309 tahun. b) Menangnya orang-orang yang beriman terhadap orang-orang Kahfi atau perilaku yang kafir,sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala memenangkan tujuh dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari orang pemuda Ashabul Kahfi dari kaum mereka yang kafir yang dengan benar menghalangi mereka untuk mentauhidkan Allah subhanahu wa ta’ala. c) Sesungguhnya siapa saja yang berlindung kepada Allah, niscaya Allah subhanahu wa ta’alamelindunginya dan lembut kepadanya, serta menjadikannya sebagai sebab orang-orang yang sesat mendapat hidayah (petunjuk). d) Melalui kisah ini kita dianjurkan untuk berhati-hati dan menjauhi tempat-tempat yang dapat menimbulkan fitnah bagi agama seseorang. Dan hendaknya seseorang menyimpan rahasia sehingga dapat menjauhkannya dari suatu kejahatan. e) Diterangkan dalam kisah ini betapa besar kecintaan para pemuda yang beriman itu terhadap ajaran agama mereka. Dan bagaimana mereka sampai melarikan diri, meninggalkan negeri mereka demi menyelamatkan diri dari segenap fitnah yang akan menimpa agama mereka, untuk kembali pada Allahsubhanahu wa ta’ala. f) Boleh memakan makanan yang baik dan memilih makanan yang disenangi atau sesuai selera, selama tidak berbuat israf (boros atau berlebihan) yang terlarang,berdasarkan dalil: “Hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untuk kalian.” (Al-Kahfi: 19) g) Bolehnya mewakilkan dalam hal jual-beli. h) Adab bagi orang yang tidak mengetahui ilmu tentang sesuatu untuk mengembalikan kepada ulama.

41

Disajikan kutipan ayat atau terjemah dari Q.S alKafirun, Q.S. alMaidah/5: 2-3 atau Q.S. al-Hujurat/49 : 12-13, peserta didik dapat merumuskan pesan pokok dari surat tersebut dengan baik dan benar

Pesan pokok Q.S. Al-Kafirun 1.tidak memaksakan kehendak orang lain dalam menganut suatu agama 2. beriman hanyalah kepada allah 3. larangan syirik 4. tata cara beribadah dalam islam Pesan pokok Q.S.Al - Maidah ayat 2 : Ayat ini menjelaskan tentang Larangan berperang pada bulan tertentu Larangan menyiksa binatang Perintah tolong menolong dalam kebaikan Larangan tolong menolong dalam keburukan Perintah bertakwa kepada Allah

Pesan pokok Q.S. Al - Maidah ayat 3 a) Larangan memakan bangkai, darah, daging babi, dan (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah b) Larangan judi dan mengadu nasib c) Dalil boleh makan makanan yang haram apabila dalam keadaan terpaksa d) Pesan pokok Q.S.Al-Hujurat 12 e) Isi Kandungan Al-Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 12 Tentang Husnuzzan (Prasangka Baik). QS. al-Ḥujurat ayat 12 berisi tentang larangan berprasangka buruk (su’uz-zann). Berprasangka buruk merupakan perilaku tercela yang harus dihindari. Sebaliknya, orang

beriman diperintahkan untuk berprasangka baik (husnuz-zann), baik itu Husnuzzan kepada Allah Swt, kepada sesama manusia, maupun kepada diri sendiri. Pesan pokok Q.S.Al-Hujurat 13 1. Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di sisi Allah Subhanallah wa Ta'ala 2. Manusia diciptakan oleh Allah bermacam macam agar saling mengenal 3. Yang membedakan manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah iman dan takwanya 42

Peserta didik dapat merumuskan nama-nama hari akhir, tanda kiamat kecil atau kiamat besar atau hikmah beriman kepada hari akhir dengan benar

Nama-Nama lain hari akhir Hari akhir memiliki nama lain yang cukup banyak. Nama-nama hari akhir yang diberikan oleh Allah Swt. menggambarkan keadaan hari kiamat hingga manusia dilahirkan, dihisab, dan mendapatkan balasan dari Allah Swt. Berikut nama-nama hari akhir. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

Yaumul Qiyamah yaitu hari kiamat. Yaumur Rajifah yaitu hari lindu besar. Yaumus Sa'iqah yaitu hari keguncangan. Yaumuz Zalzalah yaitu hari keguncangan atau keruntuhan. Yaumul Haqqah yaitu yaitu hari kepastian. Yaumul Qariah yaitu hari keributan. Yaumul Akhir yaitu hari akhir. Yaumut Tammah yaitu hari bencana agung. Yaumul Asir yaitu hari sulit. Yaumun la raiba fihi yaitu hari yang tidak ada lagi keraguan padanya. Yaumul ba'ast yaitu hari kebangkitan. Yaumut Tagabun yaitu hari terbukanya segala keguncangan. Yaumun Nusyur yaitu hari kebangkitan. Yaumut Tanad yaitu hari panggilan. Yaumul Mizan yaitu hari pertimbangan. Yaumu la tajzi nafsun an nafsin syaian yaitu hari yang tidak dapat seseorang diberi ganjaran oleh yang lain sedikit pun. Yaumul Jamak yaitu hari pengumpulan. Yaumul Fashl yaitu hari pemisahan. Yaumul Waqi'ah yaitu hari kejatuhan. Yaumul Mahsyar yaitu hari berkumpul. Yaumu Din yaitu hari keputusan. Yaumut Talaq yaitu hari pertemuan. Yaumul Jaza yaitu hari pembalasan. Yaumul 'Ard yaitu hari pertontonan. Yaumul Gasyiyah yaitu hari pembalasan. Yaumul Khulud yaitu hari yang kekal. Yaumul Barzah yaitu hari penantian. Yaumul Hisab yaitu hari perhitungan. Yaumul Waid yaitu hari ancaman. Yaumul Haq yaitu hari kebenaran.

1. Munculnya gaya hidup mewah dan manja di kalangan umat Islam 2. Orang Yang Baik Berkurang Sedang Yang Jahat Bertambah Banyak 3. Manusia mewarnai rambut di kepalanya dengan warna hitam supaya kelihatan muda 4. Negara Arab menjadi padang rumput & sungai 5. Banyak saksi palsu & menyimpan kesaksian yang benar 7. Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita 8. Bulan sabit terlihat besar

9. Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang 10. Tahun-tahun yang penuh tipu muslihat 11. Mengucapkan salam kepada orang yang dikenalnya saja 12. Orang yang hina mendapat posisi terhormat 15. Ilmu Agama Akan Secara bertahap Hilang 16. Munculnya kekejian, memutuskan kerabat & hubungan dengan tetangga tidak baik 17. Menghias masjid & membanggakannya 18. Menyalahgunakan Takdir 19. Penaklukan Yerusalem 20. Penduduk Mekkah Akan Meninggalkan Kota Mekkah 21. Merajalela alat musik 22. Empat Macam Golongan Mengerjakan Ibadah Haji 23. Zina Merajalela 24. Menggadaikan Agama Karena Dunia 25. Orang Mukmin Lebih Hina Dari Hewan 26. Serbuan Musuh Islam Terhadap Kaum Muslimin 27. Al-Quran Hanya Tinggal Tulisannya Sahaja 28. Imam Yang Memperlambat Waktu Solat 29. Memamerkan Ketika Berdoa 30. Banyak Orang Muda Menyebut Dalil Agama 31. Golongan yang membuat lidahnya sebagai alat untuk mencari makan 32. Melimpahnya Harta Benda Dan Luasnya Bisnis Serta Banyak Media Massa 33. Al-Quran Sebagai Alat Propaganda Tanda Tanda Kiamat Besar 1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti flu di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir. 2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan merenggut keimanan, hingga banyak orang yang akan terpedaya dengan seruannya. 3. Binatang besar yang keluar dekat Bukit Shafa di Mekah yang akan berbicara bahwa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt. 4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa. 5. Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahadi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Kristen dan dia juga yang akan membunuh Dajjal. 6. Keluarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan di permukaan bumi ini, yaitu ketika mereka berhasil menghancurkan dinding yang terbuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu. 7. Gempa bumi di Timur. 8. Gempa bumi di Barat. 9. Gempa bumi di Semenanjung Arab. 10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan dimulai dari arah negeri Yaman. hikmah apabila kita beriman kepada hari akhir. 1. 2. 3. 4. 5.

Sabar dalam Kebenaran dan Saat Tertimpa Musibah Tidak Mengikuti Pola Hidup Orang Kafir yang Tidak Beriman Tidak Kikir dalam bersedekah Meningkatkan Ketakwaan dan Beramal Saleh Selalu Berbuat Kebaikan dan Kebenaran

6. Seimbang antara Hidup di Dunia dan Akhirat

43

44

Peserta didik dapat merumuskan bukti perilaku santun menghargai teman dan pantang menyerah dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

Peserta didik dapat menjelaskan tata cara bersuci dengan benar

13 Cara Sopan Santun Terhadap teman: 1. Bersikap baik terhadap teman dan tidak boleh memilih teman antara kaya dan miskin tidak menyombongkan diri. 2. Bersikap jujur dan sopan terhadap teman. 3. Menyapa jika bertemu, baik disekolah maupun diluar sekolah. 4. Pandai-pandai bergaul dan tidak mengejek sesama teman. 5. Tutur kata yang baik, tidak mudah melampiaskan amarah dan saling mengerti. 6. Saling menghormati sesama teman. 7. Menjenguk teman yang sakit. 8. Bersikap dan suka menolong terhadap teman serta murah senyum 9. Ramah tamah terhadap teman. 10. Kita harus bersikap terhadap orang, biar orang tersebut mau menjadi teman. 11. Menjaga hubungan baik dengan teman. 12. Saling menasehati dalam hal kebaikan dan kesabaran. 13. Menjauhi dengki, dendam dan iri hati kepada teman. TATA CARA BERSUCI Tata cara seorang pemeluk suatu agama dalam beribadah kepada Tuhannya mempunyai aturan yang berbeda. Orang Jahiliyah misalnya, mereka menghadap sesuatu yang dipertuhankan dalam keadaan telanjang bulat, sebab keyakinan mereka pakaian itu memberikan kesan tidak baik. Lantaran pakaian sudah dipergunakan berbuat dosa sehingga tidak layak dipakai untuk beribadat kepada Tuhan. Tetapi lain halnya dengan agama Islam yang justru mensyariatkan kesucian luar-dalam (dzahiran wa batinan) untuk melakukan ibadah. Aspek luar (dzahir) meliputi badan, pakaian dan tempat yang harus suci dari najis. Sedangkan sisi dalam (batin) harus juga suci dari hadats basar atau kecil (al-hadats al-ashghar wa al-akbar). Hukum pelaksanaan penyucian ini wajib, karena menjadi pintu dari keabsahan ibadah yang hukum wajib, seperti shalat, sebagaimana disebutkan dalam kaidah fiqih: ‫واجب فهو به إَل الواجب يتم َل ما‬ “Sesutu yang menyempurnakan perkara wajib, maka sesutu itu hukumnya wajib” Kalau hukum shalat wajib, maka wudlu hukumnya juga wajib karena menjadi sesuatu yang menyempurnakan pelaksanaan ibadah shalat. Sebagaimana untuk mensucikan diri dari hadats dengan wudlu, maka cara mensucikan diri dari najis yang keluar dari dua lubang depan dan belakang (qubul wa dubur) dengan istinja’ (membersihkan diri). Pada suatu hari Nabi Muhammad saw, memberikan pengajaran tentang tata cara istinja’ yang benar, “jika kalian membuang hajat (membuang air besar/kecil), maka ber- istinja’-lah dengan tiga batu !” Begitulah tata cara membersihkan diri dari kotoran yang keluar dari dua jalan dalam tubuh kita pada periode pertama. Pada masa berikutnya Allah swt, memberikan isyarat tentang kebersihan dan kesucian dengan menurunkan wahyu-Nya: ‫التوبة( المتطهرين يحب وللا يتطهروا ان يحبون رجال فيه‬: 108) “Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah swt, mnyukai orang-orang yang bersih.” (QS. Taubah:109). Dalam ayat ini Allah swt, memuji penduduk Quba’ dalam hal tata cara bersuci. Tatkala Rasulallah saw, menanyakan tentang prihal tersebut kepada mereka, orang-orang Quba’ itu menjawab bahwa tata cara bersuci yang dilaksanakan ialah dengan menggunakan batu terlebih dahulu kemudian dengan air. Sejarah ini lalu dijadikan sumber ketetapan hukum dalam hal tata cara bersuci yang lebih baik (afdhal) dalam Islam. Dari peristiwa inilah, sesuatu yang digunakan untuk membersihkan diri (istinja’) adalah air dan batu. Apabila air tidak ada, maka diperbolehkan dengan batu atau yang semakna dengan batu. adapun syarat-syarat penggunaan istinja’ dengan batu sebagai berikut: Pertama, harus terdiri dari tiga batu atau satu batu dengan tiga sudut, meski umpama kebersihan sudah diperoleh tanpa tiga batu atau satu batu dengan tiga sudut. Hal ini karena ada penegasan dari Nabi Muhammad saw, dengan sabdanya: ‫عليها الزيادة وجبت الثالثة من بأكثر إَل يحصل لم فلو اجمار بثالثة وليستنج‬ “Dan hendaklah kamu ber- istinja’ dengan tiga batu. Jika belum bisa bersih

kecuali dengan lebih dari tiga batu, maka wajib menambah dari bilangan batu semula.” Dari keterangan hadits ini, disunnahkan melakukan istinja’ dengan hitungan ganjil (itar), walaupun kebersihan sudah dihasilkan dengan penggunaan genap. Kedua, harus bisa membersihkan najis dari tempat keluar kotoran. Ketiga, najis yang akan disucikan tidak boleh sampai kering. Karena apabila sampai kering, maka batu tidak dapat menghilangkan najis dengan seketika. Jika najis itu kering seluruhnya atau sebagian, maka cara bersuci dengan menggunakan air. Keempat, najis tidak boleh berpindah dari tempat asalnya (tempat keluarnya kotoran). Kelima, tidak ada sesuatu yang lain, seperti najis lain atau sesuatu yang suci (misalnya air) selain keringat. Keenam, sesuatu yang keluar itu tidak melapaui/mengenai tampat sekitar keluarnya kotoran (dubur, saat buang air besar atau ujung dzakar/qubul, ketika buang air kecil). Ketujuh, najis tidak terkena air (yang bisa mensucikan) atau cairan, walaupun air/cairan itu suci, setelah dan atau sebelun ber-istinja’. Dari ketetapan ini, maka dengan batu yang basah tidak sah, karena batu tersebut menjadi najis. Kedelapan, batu yang digunakan harus suci, bukan yang terkena najis (almutanajjis). Tata cara bersuci tersebut merupakan bagian dari dispensasi (min alrukhas) dan ciri khas (min al-khususiyat) umat Nabi Muhammad saw. Dari sisi medis, setelah diadakan penelitian oleh para ahli kesehatan ternyata batu mengandung zat antibiotik. Adapun istinja’ dengan sesuatu yang semakna dengan batu memiliki syarat-syarat sebagai berikut: Pertama, sesuatu itu suci. Kedua, harus bisa menghilangkan najis secara efektif dari tempatnya keluarnya kotoran menurut pendapat yang sahih. Ketiga, bukan sesuatu yang dimuliakan secara syariat, seperti sesuatu yang di makan, menurut pendapat yang sahih. Seiring dengan kemajuan teknologi dan pesatnya inovasi-inovasi yang dilakukan para ahli, fakta yang kian umum kita temukan ialah sarana bersuci yang dianggap lebih praktis yakni alat pembersih tissue yang banyak tersedia di toilet dan wc hotel-hotel, gedung-gedung mewah, kapal laut atau pesawat terbang dan lain-lain. Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan diatas dan berlandaskan keterangan: ‫المسترشدين بغية( للا ذكر عن الخالى البياض بأوراق اْلستنجاء يجوز‬: 27) “Boleh ber-istinja’ dengan menggunakan kertas-kertas putih yang tidak bertuliskan lafadz Allah.” ‫األربعة المذاهب( كراهة بدون اْلستنجمار يجوز فإنه الكتابة يصلح َل الذى الورق اما‬: 98.‫ج‬: 1) ”Adapun kertas yang tidak layak untuk digunakan menulis, maka boleh dibuat ber- istinja’ tanpa kemakruhan”. maka penggunaan tissue untuk bersuci diperbolehkan.

45

Peserta didik dapat Pelajaran #01 menjelaskan kisah atau Jadi kaya yang bersyukur dan rajin berderma, jadi miskin yang bersabar. keteladanan atau ujian Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang dialami Nabi Ayub ‫شك ََر َف َكانَ َخي ًْرا لَه َوإِ ْن‬ َ ‫س َّراء‬ َ َ ‫صابَتْه‬ َ َ ‫مِن إِ ْن أ‬ َ ‫مِن إِ َّن أ َ ْم َره كلَّه َخيْر َولَي‬ ِ ْ‫ْس ذَاكَ ْل َ َحد إِالَّ ِل ْلمؤ‬ ِ ْ‫ع َجبًا ْل َ ْم ِر ْالمؤ‬ As ‫صبَ َر فَ َكانَ َخي ًْرا لَه‬ َ ‫صابَتْه‬ َ ‫ض َّراء‬ َ َ‫أ‬ “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999) Pelajaran #02 Lihatlah Nabi Ayyub ‘alaihis salam tidak jadi sombong dengan kekayaan yang ia miliki. Karena kekayaan itu sebenarnya ujian. Dari Al-Hasan Al-Bashri, ia berkata, “Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah menuliskan surat kepada Abu Musa Al-Asy’ari yang isinya: “Merasa cukuplah (qana’ah-lah) dengan rezeki dunia yang telah Allah berikan

padamu. Karena Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih) mengaruniakan lebih sebagian hamba dari lainnya dalam hal rezeki. Bahkan yang dilapangkan rezeki sebenarnya sedang diuji pula sebagaimana yang kurang dalam hal rezeki. Yang diberi kelapangan rezeki diuji bagaimanakah ia bisa bersyukur dan bagaimanakah ia bisa menunaikan kewajiban dari rezeki yang telah diberikan padanya.” (HR. Ibnu Abi Hatim. Dinukil dari Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 696) Pelajaran #03 Ingatlah kekayaan itu titipan ilahi. Kalau dipahami demikian, maka sewaktuwaktu ketika kenikmatan dunia tersebut diambil, tentu kita tidak akan terlalu sedih. Kita bisa mengambil pelajaran dari kisah Ummu Sulaim (ibu dari Anas bin Malik, yang bernama asli Rumaysho atau Rumaisa) ketika berkata pada suaminya, Abu Thalhah. Saat itu puteranya meninggal dunia, Rumaysho malah menghibur suaminya di malam hari dengan memberi makan malam dan berhubungan intim. Setelah suaminya benar-benar puas, ia mengatakan, َ َ‫ار َيت َه ْم أ َ ْه َل َبيْت ف‬ َ ‫َيا أ َ َبا‬ ‫ب‬ ِ ‫ار َيت َه ْم أَلَه ْم أ َ ْن َي ْمنَعوه ْم قَا َل الَ قَالَتْ فَاحْ ت َ ِس‬ َ ‫طلَبوا‬ َ ‫عاروا‬ َ َ ‫ط ْل َحةَ أ َ َرأَيْتَ لَ ْو أ َ َّن قَ ْو ًما أ‬ ِ ‫ع‬ ِ ‫ع‬ َ‫ا ْبنَك‬ “Bagaimana pendapatmu jika ada suatu kaum meminjamkan sesuatu kepada salah satu keluarga, lalu mereka meminta pinjaman mereka lagi, apakah tidak dibolehkan untuk diambil?” Abu Tholhah menjawab, “Tidak (artinya: boleh saja ia ambil, -pen).” Ummu Sulaim, “Bersabarlah dan berusaha raih pahala karena kematian puteramu.” (HR. Muslim, no. 2144) Pelajaran #04 Sakit dan ujian akan menghapus dosa. Sehingga kita butuh menahan diri untuk sabar karena mengetahui keutamaan ini. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ُّ ‫سيِئ َاتِ ِه َك َما ت َح‬ َّ ‫صيْبه أَذًى مِ ْن َم َرض فَ َما س َِواه ِإالَّ َح‬ َّ ‫ط ال‬ ‫ش َج َرة َو َرقَ َها‬ ِ ‫َما مِ ْن م ْسلِم ي‬ َ ‫ط هللا بِ ِه‬ “Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daundaunnya.” (HR. Bukhari, no. 5660 dan Muslim, no. 2571) Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, َّ ‫غم ؛ َو َال أَذًى – َحتَّى ال‬ – ‫ش ْوكَة يَشَاك َها‬ َ ‫صب ؛ َو َال هَم ؛ َو َال َحزَ ن ؛ َو َال‬ ِ ‫َما ي‬ َ َ‫صب ؛ َو َال ن‬ َ ‫صيب ْالمؤْ مِنَ مِ ْن َو‬ َ ‫َللا بِ َها مِ ْن َخ‬ ‫طايَاه‬ َّ ‫َّإال َكفَّ َر‬ “Tidaklah seorang mukmin tertimpa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada masa depan), sedih (akan masa lalu), kesusahan hati (berduka cita) atau sesuatu yang menyakiti sampai pada duri yang menusuknya, itu semua akan menghapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari, no. 5641 dan Muslim, no. 2573. Lihat Syarh Shahih Muslim, 16: 118 dan Kunuz Riyadh Ash-Shalihin, 1: 491) Sabar bagaimana yang dilakukan? Kata Syaikh Sa’id bin Wahf Al-Qahthani hafizahullah, sabar yang berpahala dilakukan dengan (1) ikhlas karena Allah, (2) mengadu pada Allah, bukan mengadu pada manusia, (3) sabar di awal musibah. (Muqowwimaat AdDaa’iyah An-Naajih, hlm. 201)

Pelajaran #05 Penyakit tak menghalangi dari dzikir dan menjaga hati. Lihatlah Nabi Ayyub terus menggunakan lisannya untuk berdzikir walau sedang dalam keadaan sakit. Dari ‘Abdullah bin Busr, ia berkata, َ ‫ى النَّا ِس َخيْر قَا َل « َم ْن‬ ِ َّ ‫ فَقَا َل أ َ َحده َما يَا َرسو َل‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َللا‬ ِ َّ ‫َّان إِلَى َرسو ِل‬ ‫طا َل‬ ُّ َ ‫َللا أ‬ ِ ‫َجا َء أَع َْرابِي‬ ِ َّ ‫ َوقَا َل اآلخَر يَا َرسو َل‬.» ‫ع َمله‬ ‫ فَقَا َل‬.‫شبَّث بِ ِه‬ َ َ ‫ى فَم ْرنِى ِبأ َ ْمر أَت‬ َ ْ‫اإل ْسالَ ِم قَ ْد َكث َرت‬ َ َ‫عمره َو َحسن‬ ِ ‫َللا ِإ َّن ش ََرائِ َع‬ َّ َ‫عل‬ ْ ً ْ َ ْ ِ » ‫ع َّز َو َج َّل‬ ‫َللا‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ط‬ ‫ر‬ ‫ان‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ال‬ َ‫ز‬ ‫ي‬ ‫ال‬ « ِ َ‫ك‬ ِ‫م‬ ِ َ َ َّ ِ َ َ “Ada dua orang Arab (badui) mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas salah satu dari mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, manusia bagaimanakah yang baik?” “Yang panjang umurnya dan baik amalannya,” jawab beliau. Salah satunya lagi bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syari’at Islam amat banyak. Perintahkanlah padaku suatu amalan yang bisa kubergantung padanya.” “Hendaklah lisanmu selalu basah untuk berdzikir pada Allah,” jawab beliau. (HR. Ahmad 4: 188. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan). Pelajaran #06 Setiap orang diuji sesuai tingkatan iman. Lihat hadits berikut yang disebutkan dalam Musnad Imam Ahmad, ِ َّ ‫ع ْن أَبِي ِه قَا َل ق ْلت يَا َرسو َل‬ ‫صالِحونَ ث َّم اْل َ ْمثَل‬ َ َ ‫اس أ‬ ْ ‫ع ْن م‬ َّ ‫ش ُّد بَالَ ًء قَا َل « اْل َ ْنبِيَاء ث َّم ال‬ ِ َّ‫ى الن‬ ِ َ‫صع‬ َ ‫س ْعد‬ َ َ ‫ب ب ِْن‬ ُّ َ ‫َللا أ‬ َّ‫صالَبَة ِزي َد فِى بَالَئِ ِه َوإِنَ َكانَ فِى دِينِه ِرقة‬ َ َ َّ ‫اس ي ْبتَلى‬ ِ ‫س‬ ِ َّ‫فَاْل َ ْمثَل مِ نَ الن‬ َ ‫الرجل‬ َ ‫على َح‬ َ ‫ب دِينِ ِه فَإ ِ ْن َكانَ فِى ِدينِ ِه‬ َ ‫علَى‬ » ‫علَ ْي ِه خَطِ يئ َة‬ ِ ‫ظ ْه ِر اْل َ ْر‬ َ ‫ْس‬ َ ‫ِى‬ َ ‫ِف‬ َ ‫ض لَي‬ َ ‫خف‬ َ ‫ع ْنه َو َما يَزَ ال ْالبَالَء بِ ْالعَ ْب ِد َحتَّى يَ ْمش‬ Dari Mush’ab bin Sa’ad, dari bapaknya, ia pernah berkata pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Manusia manakah yang paling berat cobaannya?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Para Nabi lalu orang shalih dan orang yang semisal itu dan semisal itu berikutnya. Seseorang itu akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Jika imannya semakin kuat, maka cobaannya akan semakin bertambah. Jika imannya lemah, maka cobaannya tidaklah berat. Kalau seorang hamba terus mendapatkan musibah, nantinya ia akan berjalan di muka bumi dalam keadaan tanpa dosa.” (HR. Ahmad, 1: 172. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan) Pelajaran #07 Kalau ingin kuatkan sabar, ingatlah cobaan yang lebih berat yang menimpa para Nabi. Dari ‘Abdurrahman bin Saabith Al-Qurosyi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, َ ‫ فَإِنَّ َها أ َ ْع‬،‫صي َبت َه ِبي‬ ‫ب ِع ْن َده‬ ِ ِ‫صائ‬ ِ ‫ فَ ْل َي ْذك ْر م‬،‫صي َبة‬ ِ ‫يب أ َ َحدك ْم ِبم‬ َ ‫ص‬ ِ ‫ِإذَا أ‬ َ ‫ظم ْال َم‬ “Jika salah seorang di antara kalian tertimpa musibah, maka ingatlah musibah yang menimpa diriku. Musibah padaku tetap lebih berat dari musibah yang menimpa dirinya.” (HR. ‘Abdurrozaq dalam mushannafnya, 3: 564; Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, 7: 167. Silsilah Al-Ahadits AshShahihah, no. 1106. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa hadits ini shahih karena berbagai syawahid atau penguat) Pelajaran #08 Musibah yang menimpa kita masih sangat sedikit dari nikmat yang telah Allah beri. Coba ambil pelajaran dari apa yang dikatakan oleh Nabi Ayyub ‘alaihis

salam pada istrinya, “Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini masih derita yang sedikit yang Allah timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70 tahun.” Pelajaran #09 Setan bisa saja mencelakai badan, harta dan keluarga seperti yang disebutkan dalam kisah Nabi Ayyub dalam surat Shad, َ ‫ش ْي‬ َّ ‫ِي ال‬ ‫عذَاب‬ َّ ‫ُّوب ِإ ْذ نَا َدى َربَّه أَنِي َم‬ ْ ‫طان ِبن‬ َ ‫صب َو‬ َ ‫ع ْب َدنَا أَي‬ َ ‫َوا ْذك ْر‬ َ ‫سن‬ “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Rabb-nya: “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan.” (QS. Shaad: 41) (Lihat pembahasan Syaikh Asy-Syinqithi dalam Adhwa’ Al-Bayan, 4: 851) Pelajaran #10 Lepasnya musibah dengan doa. Itulah yang terjadi pada Nabi Ayyub, ia memohon pada Allah untuk diangkat musibah yang menimpa dirinya, َ‫الراحِ مِين‬ َّ ‫أَنِي َم‬ َّ ‫ِي الض ُُّّر َوأ َ ْنتَ أ َ ْر َحم‬ َ ‫سن‬ “(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS. Al-Anbiya’: 83) Dalam surat Shaad disebutkan, َ ‫ش ْي‬ َّ ‫ِي ال‬ ‫عذَاب‬ َّ ‫أَنِي َم‬ ْ ‫طان ِبن‬ َ ‫صب َو‬ َ ‫سن‬ “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan.” (QS. Shaad: 41) Pelajaran #11 Kalau ingin mengadukan hajat dan kesusahan, adukanlah pada Allah, bukan mengadu pada makhluk. Itulah yang dimaksud dengan ayat, ً ِ‫صب ًْرا َجم‬ ‫يال‬ ْ ‫فَا‬ َ ‫ص ِب ْر‬ “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.” (QS. Al-Ma’arij: 5). Imam Al-Qurthubi mengatakan bahwa sabar yang baik (indah) di sini yang dimaksud adalah sabar tanpa merasa putus harapan dan tanpa mengeluhkan pada selain Allah. (Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an, 9: 180) Pelajaran #12 Menyanjung Allah dalam doa dan bertawassul dengan asmaul husna. Lihatlah yang disebutkan dalam isi doanya, menunjukkan bahwa ia meminta pada Allah karena sangat-sangat butuh. Juga dalam doanya diajarkan untuk berdoa dengan asmaul husna sebagaimana yang diajarkan pula dalam ayat, ِ َّ ِ ‫َو‬ ‫لِل ْاْل َ ْس َماء ْالح ْسنَى فَادْعوه بِ َها‬ “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)

Syaikh As-Sa’di mengatakan dalam tafsirnya (hlm. 319), doa yang dimaksud mencakup doa ibadah dan doa mas’alah. Hendaklah ketika berdoa bisa menyesuaikan asmaul husna dengan isi permintaan. Mislanya berdoa, “Ya Allah ampunilah aku dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”, “Ya Allah yang Maha Menerima Taubat, terimalah taubatku”, dan semisal itu. Pelajaran #13 Meskipun Nabi Ayyub terus sakit, istri Nabi Ayyub tetap mengabdi pada suaminya. Maka sampai ada nazar yang mesti ditunaikan pada istrinya dengan 100 kali pukulan, Nabi Ayyub tidak tega melakukannya karena saking sayang pada istrinya yang benar-benar telah berbakti pada suami. Sebagian istri kadang tidak tahan dalam hal ini, bahkan sifatnya pembangkang ketika suaminya sehat ataukah sakit padahal taat dan mengabdi pada suami adalah jalan menuju surga. Lihatlah hadits dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, َ َ ‫ظتْ فَ ْر َج َها َوأ‬ َ ‫ش ْه َرهَا َو َح ِف‬ ‫ب‬ َ ْ‫صا َمت‬ ِ َّ‫صل‬ ِ ‫ى أَب َْوا‬ َ ‫طا‬ َ ‫ت ْال َم ْرأَة َخ ْم‬ ِ َ ‫عتْ زَ ْو َج َها قِي َل لَ َها ادْخلِى ْال َجنَّةَ مِ ْن أ‬ َ ‫س َها َو‬ َ ‫إِذَا‬ ‫ت‬ ِ ْ‫ْال َجنَّ ِة ِشئ‬ “Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad, 1: 191 dan Ibnu Hibban, 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih) Lihat juga hadits dari Al-Hushoin bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, ،‫ت مِ ْنه‬ ِ ‫ي أينَ أ َ ْن‬ ِ ‫ْف أ َ ْن‬ َ ‫ع َج ْزت‬ َ ‫ َما آل ْوه إِالَّ َما‬: ْ‫ت لَه؟ قَالَت‬ ْ ‫ فَا ْنظ ِر‬:َ‫ قَال‬.‫ع ْنه‬ َ ‫ َكي‬:َ‫ قَال‬.‫ نَعَ ْم‬: ْ‫أَذَات زَ ْوج أ َ ْنتِ؟ قَالَت‬ ِ‫فَإنَّ َما ه َو َجنَّتكِ َونَارك‬ “Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?”, tanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi. Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad, 4: 341 dan selainnya. Hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 1933) Pelajaran #14 Boleh mandi telanjang. Hadits Nabi Ayyub yang mandi telanjang telah dibawakan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya dengan membawakan judul bab, ‫ضل‬ َ ‫ستُّر أ َ ْف‬ َ َّ ‫ست َّ َر فَالت‬ َ َ ‫ َو َم ْن ت‬، ِ‫س َل ع ْر َيانًا َوحْ َده فِى ْالخ َْل َوة‬ َ َ ‫َم ِن ا ْغت‬ “Siapa yang mandi dalam keadaan telanjang seorang diri di kesepian, namun siapa yang menutupi diri ketika itu, maka lebih afdhal.” Pelajaran #15 Nazar itu wajib dipenuhi sebagaimana sumpah. Allah Ta’ala memuji orang-

orang yang menunaikan nazarnya, ِ َّ ‫ع ْينًا َي ْش َرب ِب َها ِع َباد‬ َ‫)يوفون‬٦( ‫يرا‬ ً ‫َللا يف َِجرونَ َها ت َ ْف ِج‬ ً ‫ار َي ْش َربونَ مِ ْن كَأْس َكانَ مِزَ اج َها كَاف‬ َ )٥( ‫ورا‬ َ ‫ِإ َّن اْلب َْر‬ ْ َّ َ َ )٧( ‫يرا‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫َر‬ ‫ش‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫َاف‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ب‬ َ‫ان‬ َ‫ون‬ ُّ ً ِ‫ْ ط‬ ً َْ َ َ ِ ِ “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.” (QS. Al Insan: 5-7) Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, ‫ص ِه‬ َّ ‫َم ْن نَذَ َر أ َ ْن يطِ ي َع‬ ِ ‫ص َيه فَالَ َي ْع‬ ِ ‫ َو َم ْن نَذَ َر أ َ ْن َي ْع‬، ‫َللاَ فَ ْليطِ ْعه‬ “Barangsiapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. Barangsiapa yang bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah memaksiati-Nya. ” (HR. Bukhari no. 6696) Pelajaran #16 Selalu ada jalan keluar bagi orang yang bertakwa. Kala Nabi Ayyub berat menjalankan nazar, Allah Ta’ala memberikan jalan keluar dengan diberikan keringanan karena saat itu belum ada syariat penunaian kafarah (tebusan untuk nazar)[1]. Dalam ayat disebutkan, ِ َّ ‫علَى‬ ‫َللا بَالِغ أ َ ْم ِر ِه قَ ْد‬ َّ ‫ق‬ َ ‫ َويَ ْرز ْقه مِ ْن َحيْث َال يَحْ ت َ ِسب َو َم ْن يَت َ َو َّك ْل‬, ‫َللاَ يَجْ َع ْل لَه َم ْخ َر ًجا‬ ِ َّ ‫َو َم ْن يَت‬ َ َّ ‫َللا فَه َو َحسْبه ِإ َّن‬ ‫ش ْيء قَد ًْرا‬ َ ‫َللا لِك ِل‬ َّ ‫َج َع َل‬ “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangkasangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3) Pelajaran #17 Siapa yang tidak kuat menjalani hukuman hadd karena dalam keadaan lemah, maka hukuman tersebut tetap ditunaikan. Karena tujuannya agar pelanggaran tersebut tidak dilakukan lagi. Hukuman tersebut tujuannya bukan untuk menghancurkan atau membinasakan. (Lihat Qishash AlAnbiya’ karya Syaikh As-Sa’di, hlm. 229) Pelajaran #18 Ingatlah dengan kesabaran ketika kehilangan harta, keluarga dan anak, akan mendapatkan ganti yang lebih baik. Yang diucapkan ketika mendapatkan musibah adalah: INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UN. ALLAHUMMA’JURNII FII MUSHIBATII WA AKHLIF LII KHOIRON MINHAA [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]. Ummu Salamah -salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam– berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, َّ‫ِف لِى َخي ًْرا مِ ْن َها إِال‬ ِ َّ ِ ‫صيبَة فَيَقول ِإنَّا‬ ْ ‫صيبَتِى َوأ َ ْخل‬ ِ ‫لِل َو ِإنَّا ِإلَ ْي ِه َر‬ ِ ‫اجعونَ اللَّه َّم أْج ْرنِى فِى م‬ ِ ‫صيبه م‬ ِ ‫عبْد ت‬ َ ‫َما مِ ْن‬ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ‫ت‬ ِ َّ ‫سلَ َمةَ ق ْلت َك َما أ َ َم َرنِى َرسول‬ ‫صلى هللا‬- ‫َللا‬ ‫و‬ ‫ب‬ ‫أ‬ ‫ِى‬ ‫ف‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ق‬ .» ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ْر‬ ‫ي‬ ‫خ‬ َ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫ِى‬ ‫ف‬ ‫َللا‬ ِ‫م‬ ِ ِ َّ ‫أ َ َج َره‬ َّ ً َ َ َ َ َ ِ َ َ َ ْ َ ِ َّ ‫َللا لِى َخي ًْرا مِ ْنه َرسو َل‬ .-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َللا‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫أ‬ ‫ف‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ َّ َ “Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan:

“INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UN. ALLAHUMMA’JURNII FII MUSHIBATII WA AKHLIF LII KHOIRON MINHAA [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Muslim, no. 918) Pelajaran #19 Bukti sabar, masih mengucapkan alhamdulillah ketika mendapat musibah. Yang dicontohkan oleh Nabi Ayyub ‘alaihis salam ketika mendapatkan musibah, beliau mengucapkan, “Segala puji bagi Allah. Dialah yang memberi, Dialah pula yang berhak mengambil.” Tingkatan orang menghadapi musibah ada empat yaitu: (1) lemah, yaitu banyak mengeluh pada makhluk, (2) sabar, hukumnya wajib, (3) ridha, tingkatannya lebih daripada sabar, 4) bersyukur, ketika menganggap musibah itu suatu nikmat. (‘Iddah Ash-Shabirin, hlm. 81) Pelajaran #20 Kisah Nabi Ayyub ‘alaihis salam adalah sebagai pelajaran dan beliau bisa dijadikan teladan. Allah memberikan kita ujian dan musibah, bukan berarti Allah ingin menghinakan kita. Nabi Ayyub bisa dicontoh dalam hal sabar menghadapi takdir Allah yang menyakitkan. Allah menguji siapa saja yang Allah kehendaki dan semua itu ada hikmah-Nya. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5: 352) Pelajaran #21 Nabi Ayyub adalah orang penyabar, ia bersabar ikhlas karena Allah. Beliau juga adalah hamba yang baik dalam hal ‘ubudiyah (peribadahan). Ini terlihat dari keadaan beliau ketika lapang dan ketika berada dalam keadaan susah. Beliau juga adalah orang yang benar-benar kembali pada Allah, beliau pasrahkan urusan dunia dan akhiratnya, beliau juga adalah orang yang rajin berdzikir dan berdoa, serta punya rasa cinta yang besar pada Allah. (Tafsir As-Sa’di, hlm. 757) Karenanya Allah memuji Nabi Ayyub ‘alaihis salam, ‫صا ِب ًرا نِ ْع َم ْال َعبْد ِإنَّه أ َ َّواب‬ َ ‫ِإنَّا َو َج ْدنَاه‬ “Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaikbaik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).” (QS. Shaad: 44)

Related Documents


More Documents from "Carolline Define"