Manusia Dan Alam Semesta: Kelompok 1

  • Uploaded by: siti rahmah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manusia Dan Alam Semesta: Kelompok 1 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,067
  • Pages: 17
MANUSIA DAN ALAM SEMESTA KELOMPOK 1 ANGGOTA

SITI RAHMAH

1601035006

FIRDA FEBRIANTI

1601035032

LILIS DIKMAWATI

1601035160

FARAH AFIFAH

1601035187

MAISARI

1601035241

HAKIKAT KEBENARAN

Dalam kehidupan di dunia ini ada empat kebenaran besar yang telah dinyatakan oleh E.F Schumacher yaitu : • Kebenaran (hakikat) tentang eksistensi (dunia / alam semesta) • Kebenaran tentang alat (tools) yang dipakai untuk memahami dunia • Kebenaran tentang cara belajar tentang dunia • Yang dimaksud dengan hidup di dunia

HAKIKAT EKSISTENSI (DUNIA/ALAM SEMESTA)

Alam semesta (universe, kosmos, al-kaun) merupakan realitas yang dihadapi oleh manusia, yang sampai kini baru sebagian kecil saja yang dapat diketahui dan diungkap oleh manusia. Bagi seorangilmuwan akan menyadari bahwa manusia diciptakan bukanlah untuk menaklukkan seluruh alam semesta. Imam Syafi’i pernah berkata: [ kullama zaadanii ‘ilman, zaadanii fahman bijahli] “ setiap kali bertambah ilmuku, tambah tahu aku akan kebodohanku”.

HAKIKAT MANUSIA

McDavid dan Harari (dalam Jalaluddin Rakhmat, 2001) mengelompokkan empat teori psikologi dikaitkan dengan konsepsinya tentang manusia, sebagai berikut: • Psikoanalis, yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang keinginan terpendam (homo valensi).

digerakkaN oleh keinginan-

• Behaviorisme, yang menganggap manusia sebagai makhluk yang digerakkan semuanya oleh lingkungan (homo mechanicus). • Kognitif, yang menganggap manusia sebagai makhluk berpikir yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimulasi yang diterimanya (homo sapiens). • Humanisme, yang melukiskan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (homo ludens).

Beberapa pandangan tentang Manusia dari beberapa perspektif, yaitu:

1.

Perspektif filsafat

2.

Perspektif antropologi

3.

Perspektif psikologi modern

4.

Perspektif Psikologi humanistik

5.

Perspektif psikologi tranpersonal

6.

Perspektif Pendidikan

7.

Perspektif Sosiologi

HAKIKAT OTAK (BRAIN) DAN KECERDASAN (INTELLIGENCE)

Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks. Otak memiliki kemampuan luar biasa, antra lain : Memproduksi pikiran-sadar, melakukan pilihan bebas, menyimpan ingatan, memungkinkan memiliki perasaan, menjembatani kehidupan spiritual dengan kehidupan materi/fisik. kemampuan peradaban, persentuhan, penglihatan, penciuman, bahasa, mengendalikan berbagai organ tubuh, dan sebagainya.

HAKIKAT PIKIRAN (MIND) DAN KESADARAN

Manusia mempunyai satu titik sumber sinergi yang mendorong atau menstimulasi seluruh aktivitas tubuh untuk berinteraksi dengan dunia. Hal ini dibuktikan bahwa pada waktu mempuyai kesadaran yang penuh ada sesuatu yang berperan padanya. Manusia dengan dikaruniai akal budi merupakan mahluk hidup yang sadar dengan dirinya. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya.

Krishna (1999) membagi kesadaran manusia kedalam 5 tingkat kesadaran/lapisan utama kelima lapisan tersebut adalah sebagai berikut:

• Lapisan kesadaran fisik, yang ditentukan oleh makanan • Lapisan kesadaran psikis, yang didasarkan atas energi dari udara yang disalurkan melalui pernapasan • Lapisan kesadaran pikiran, yang merupakan kesadaran pikiran, rasional, dan emosional. • Lapisan intelegensia (bukan intelegensia) menyangkut kesadaran hati, nurani, budi pekerti. Lapisan ini yang menyebabkan manusia menjadi bijak. • Lapisan kesadaran murni (kesadaran transcendental), merupakan hasil akhir pemekaran kepribadian manusia.

TUJUAN DAN MAKNA KEHIDUPAN

Siapapun pasti sependapat dan tidak ada yang membantah bahwa tujuan hidup umat manusia adalah untuk memperoleh kebahagiaan. Bahkan Djalaluddin Rahmat (2004) mengatakan bahwa secara agama filsafat dan ilmu pengetahuan, orang harus memili hidup bahagia. Namun dalam kebahagiaan sehari-hari apalagi dalam era dewasa ini yang dipengaruhi oleh filsafat materialism, makin banyak orang yang merasa tidak bahagia.

Sutrisna (2007) yang membedakan tiga tingkat kesadaran manusia, yaitu

KESADARAN HEWANI

KESADARAN TUHAN KESADARAN MANUSIA

ALAM SEMESTA SEBAGAI SATU KESATUAN SISTEM

Alam semesta beserta seluruh isinya sebenarnya merupakan satu kesatuan sistem. Pengertian sistem menurut kamus bahasa Indonesia karangan Poerwadarminta (1976): •

Sekelompok bagian (alat dan sebagainya) yang bekerja sama untuk melakukan suatu maksud, misalnya urat syaraf dalam tubuh



Sekelompok pendapat, peristiwa, kepercayaan, dan sebagainya yang disusun dan diatur baik-baik, misalnya filsafat



Cara (Metode) yang teratur untuk melakukan sesuatu, misalnya pengajaran bahasa.

SPIRITUALITAS DAN ETIKA

Etika adalah adat, kebiasaan, an ilmu yang mempelajari hubungan perilaku manusia yang bersifat horizontal-yaitu hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan lembaga /institusi, manusia dengan alam, dan lembaga/organisasi dengan lembaga/organisasi lainnya.

Spiritualitas berhubungan dengan perilaku manusia yang bersifat vertical, dalam merupakan bidang kajian etika.

KASUS 1 PT. Kaltim Prima Coal iyalah perusahaan pertambangan Batu Bara di Kota Samarinda tepatnya di Kecamatan Sangatta Kabupaten KutaiTimur. Perusahaan adalah perusahaan penambangan terbesar di Samarinda. Setiap harinya perusahaan pertambangan batubara ini mengeruk kekayaan alam yang ada di Sangatta. Mereka selalu mengekspor batubara secara berlebihan dan tidak dibatasi. Dapat dilihat penambangan batu bara yang terjadi di Sangatta Kabupaten Kutai Timur belum menjadi pembangunan berkelanjutan. Dilihat dari 3 pilar pertumbuhan ekonomi, aspek sosial, dan lingkungan. Dilihat dari pertumbuhan ekonominya PT. KPC sendiri hanya memberikan bagian kepada pemerintah daerah saja tidak ke masyarakat, dan masyarakat asli Kutai timur.

LANJUTAN KASUS 1

dari aspek sosial PT. KPC telah ada melakukan kerja sama Muhammadiyah, dan memberikan pendidikan kepada masyarakat, tetapi masih banyak masyarakat sekitar yang tidak didengar hak – haknya. Dilihat dari lingkungan PT. KPC sendiri tidak memperhatikan lingkungan sehabis penambang batu bara. Masih banyaknya lubang yang menganga, dan pencemaran air yang terjadi , pencemaran udara yang merugikan masyarakat sekitar.Disini pemerintah harus memberi sangsi kepada perusahaan yang telah melanggar izin pembangunan karena dapat mengganggu kenyaman masyarakat, kesehatan, bahkan dapat mematikan perekonomian masyarakat di sekitar pertambangan tersebut. Pemerintah harus tegas memberitahu kepada perusahaan untuk melakukan reboisasi atau penanaman pohon kembali dan menutup lubang – lubang bekas galian agar tidak memakan korban.

KASUS 2 Sebagai contoh dalam lingkup lokal, pencemaran lingkungan yang terjadi di Sumatera Utara oleh PT. Inti Indorayon Utama, kerusakan lingkungan dan pencemaran di Irian Jaya oleh PT. Freeport Indonesia, serta kerusakan hutan akibat penebangan yang illegal, merupakan contoh perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Manusia merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan di permukaan bumi ini. Peningkatan jumlah penduduk dunia yang sangat pesat, telah mengakibatkan terjadinya eksploitasi intensif (berlebihan) terhadap sumberdaya alam yang akibatnya ikut memacu terjadinya kerusakan lingkungan terutama yang berupa degradasi lahan. Padahal lahan dengan sumberdayanya berfungsi sebagai penyangga kehidupan hewan dan tumbuhan termasuk manusia. Orientasi hidup manusia modern yang cenderung materialistik dan hedonistik juga sangat berpengaruh.

LANJUTAN KASUS 2 Kesalahan cara pandang atau pemahaman manusia tentang sistem lingkungannya, mempunyai andil yang sangat besar terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang terjadi dunia saat ini. Cara pandang dikhotomis yang yang dipengaruhi oleh paham antroposentrisme yang memandang bahwa alam merupakan bagian terpisah dari manusia dan bahwa manusia adalah pusat dari sistem alam mempunyai peran besar terhadap terjadinya kerusakan lingkungan (White,,1967, Ravetz,1971, Sardar, 1984, Mansoor, 1993 dan Naess, 1993). Cara pandang demikian telah melahirkan perilaku yang eksploitatif dan tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungannya. Disamping itu paham materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengan kendaraan sain dan teknologi telah ikut pula mempercepat dan memperburuk kerusakan lingkungan baik dalam lingkup global maupun lokal, termasuk di negara kita.

Related Documents


More Documents from "Aep Saepul Muslim"