1
MANAJEMEN SDMK DI PUSKESMAS
Tarsi Jelalu WI UPT Latnakes Kupang
2
TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN UMUM Setelah mengikuti materi ini peserta diharapkan mampu memahami manajemen SDMK di Puskesmas TUJUAN KHUSUS Setelah mengikuti materi ini peserta diharapkan mampu : 1. Menjelaskan perencaaan SDMK di Puskesmas 2. Menjelaskan pengorganisasian SDMK di Puskesmas 3. Menjelaskan pengembangan komptensi SDMK di Puskesmas
3
4
UU NO. 36 / 2009 TENTANG KESEHATAN
Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan (pasal 21 ayat 1 UU Nakes)
UU NO. 36 /2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam jumlah, jenis, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan pembangunan kesehatan (Pasal 13 UU Nakes) Perencanaan Tenaga Kesehatan disusun secara berjenjang (dimulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah daerah provinsi, sampai dengan Pemerintah secara nasional) berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan dan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan dan Upaya Kesehatan (pasal 14 ayat 2 UU Nakes)
PERMENKES NO.33 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK
5
PERENCANAAN SDMK DI PUSKESMAS
6
PENGERTIAN PERENCANAAN SDM Mondy dan Noe :Perencanaan SDM merupakan proses yg secara sistematis mengkaji keadan SDM utk memastikan bahwa jenis, jumlah dan kualitas dgn keterampilan yg tepat, akan tersedia pd saat mereka dibutuhkan Perencanaan SDMK : Proses yg sistemats dlm upaya menetapkan, jumlah dan kualifikasi SDMK yg dibutuhkan sesuai dgn kondsi suatu wilayah dlm rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan
PENDEKATAN PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK - Merekapitulasi hasil Renbut Prov (Agregat) - Mengevaluasi hasil Rekap Rennbut SDMK Prov
- Menetapkan kebijakan Renbut SDMK Nas - Sosialisasi & Advokasi Kebij Renbut SDMK - Menetapkan kebijakan Prov - Sosialisasi dan advokasi - Memfasilitasi Metode Renbut SDMK
- Menghitung Renbut SDMK Institusi / UPTD Proviinsi - Merekapitulasi hasil perhitungan Renbut SDMK
Institusi / Faskes
- Menghitung Renbut SDMK
- Memfasilitasi Metode
Institusi/ Faskes
Renbut SDMK kpd Institusi dan Faskes -
Menghitung Renbut SDMK Menyusun Renbut SDMK
Institusi Kab/Kota - Merekapitulasi hasil perhitungan Renbut SDMK Faskes dan Institusi
8
METODE PERENCANAAN SDMK
JENIS METODE
Metode Secara Institusi Meode Secara Wilayah
ABK Standar Ketenagaan Minimal Rasio Penduduk
9 …….lanjutan METODE PERENCANAAN SDMK
ABK Pengajuan formasi CPNS, sebagai bahan untuk penataan SDMK
Standar Ketenagaan Minimal
Pemenuhan Nakes secara temporary, untuk proses akreditasi pendirian faskes baru
DIPAKAI PUSKESMAS UTK PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM
Rasio Penduduk
Menghitung kecukupan nakes dibadingkan jumlah penduduk secara global (Provinsi dan Nasional)
10
PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK DENGAN METODE ABK
Analisis Beban Kerja (ABK) Kesehatan
11
menghasilkan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan riil di tingkat institusi baik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan maupun non Fasyankes sesuai dengan beban kerja organisasi dan kompetensi jabatan yang dipegangnya
Latar Belakang SE MENPAN NO 6 TAHUN 2012 Point 5a no 1 Perhitungan beban kerja dlm rangka penyusunan formasi PNS ditindaklanjuti dengan pedoman perhitungan tenaga kesehatan yang dikeluarkan Menkes
12
Langkah-langkah perencanaan SDMK dengan Metode ABK 1 2
3
Menetapkan Faskes dan Jenis SDMK Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT) Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu
4
Menghitung Standar Beban Kerja (SBK)
5
Menghitung Standar Tugas Penunjang (STP)
6
Menghitung Kebutuhan SDMK
LANGKAH 1 Menetapkan Faskes dan Jenis Jabatan No. 1
Faskes Puskesmas “A”
13
Jenis Jabatan
Dokter Dokter gigi Perawat Bidan … … … … dst Acuan : 1. UU RI No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan 2. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas Catatan : Kolom 1, 2 dan 3 di atas utk Dinkes (Puskesmas hanya gunakan kolom 1 dan 3)
LANGKAH 2 Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT) DALAM 1 TAHUN
14
Jam Kerja Instansi Pemerintah 37,5 jam/minggu(5 hari kerja /minggu maupun 6 hari kerja/minggu)
WKT
Waktu yang digunakan oleh SDMK untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya dalam kurun waktu 1 tahun
Kepres No.68 Tahun 1995 Tentang Hari Kerja di lingkungan Lembaga Pemerintahan Permen PAN-RB No. 26 Tahun 2011 Tentang Pedoman Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS untuk Daerah
Jam Kerja Efektif (JKE) sebesar 1.200 jam/tahun atau 72.000 menit/tahun
15 KODE
KOMPONEN
KETERANGAN
RUMUS
JUMLAH
SATUAN
A
B
C
D
E
F
1
5 hari kerja/minggu
52 (mg)
5x52 =260
hari/thn
6 hari kerja/minggu
52 (mg)
6x52 = 312
hari/thn
A
Hari Kerja
3
B
Cuti Pegawai
Peraturan Kepeg.
12
hari/thn
4
C
Libur Nasional
1 tahun (kalender)
19
hari/thn
5
D
Mengikuti Pelatihan
Rata2 (1 tahun)
5
hari/thn
6
E
Absen (sakit, dll)
Rata2 (1 tahun)
12
hari/thn
7
F
Waktu kerja (1 mg)
Kepres No.68/1995
37,5
jam/mg
8
G
Jam Kerja Efektif (JKE)
Permen PAN-RB 26/2011
70% x 37,5
26,25
jam/mg
5 hari kerja/minggu
E8/5
5,25
jam/mg
WK
Waktu Kerja : ……. Jam/ hari
6 hari kerja/minggu
E8/6
4,375
jam/mg
Waktu Kerja Tersedia : …… hari/thn
5 hari kerja/minggu
E1-(E3+E4+E5+E6)
212
hari/thn
6 hari kerja/minggu
E2-(E3+E4+E5+E6)
264
hari/thn
Waktu Kerja Tersedia : …… jam/thn
5 hari kerja/minggu
E1-(E3+E4+E5+E6)xE9
1113
jam/thn
6 hari kerja/minggu
E2-(E3+E4+E5+E6)xE10
1155
jam/thn
2
9 10 11 12
13 14
WKT
WKT dibulatkan dlm jam : 1.200 jam/tahun WKT dibulatkan dalam menit : 1.200 jam x 60 menit = 72.000 menit/tahun
Langkah 3 Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu KOMPONEN BEBAN KERJA
NORMA WAKTU
Jenis tugas/uraian tugas yg secara nyata dilaksnakan oleh jenis SDMK tertentu sesuai dengan TUPOKSI yang ditetapkan (uraian tugas pokok dan tugas penunjang Rata-rata waktu yg dibutuhkan oleh seorang SDMK untuk melaksanakan suatu kegiatan (lihat uraian tugas) secara normal sesuai dengan standar pelayanan yg berlaku pada suatu faskes (SOP), baik tugas pokok maupun tugas penunjang) Kebutuhan waktu dapat bervariasi antara Faskes, tergantung : SOP, Sarpras, kompetensi teknis SDMK bersangkutan Rata-rata waktu berdasarkan anjab (kalau ada), pengamatan dan pengalaman selama bekerja dan ditetapkan bersama
17
Mulai langkah 3 s/d langkah 6 harus diuraikan per jenis Tenaga pada langkah 1 Contoh : penetapan komponen beban kerja dan norma waktu untuk Bidan NO
1
2
Jenis Tugas
Kegiatan
1. Yan. ANC (K1-4) 2. Pertolongan Persalinan 3. Yan. Ibu Nifas (KF1-3) Tugas Pokok 4. Yan. BBL (KN1-3) 5. Yan. Gadar Obs 6. Yan Gadar Neot 7. Yan Bayi (1-4)
Tugas Penunjang
1. Melaksanakan RR 2. Melaksanakan KR 3. Memberikan Yan Posyandu 4. Melaksanakan Keg.UKS 5. Mengikuti pertemuan bulanan
Norma waktu
Satuan
30 600 60 60 60 60 30
menit/ps menit/ps mnt/psn menit/ps menit/ps menit/ps menit/ps
20 2 2 2 2
Mnt/hr Jam/mg Jam/bln Jam/bln Jam/bln
LANGKAH 4 Menetapkan Standar Beban Kerja (SBK)
SBK
Volume kerja dalam 1 tahun utk setiap SDMK (hanya tugas pokok)
Waktu Kerja Tersedia (WKT) SBK = Norma Waktu Per Kegiatan Pokok
18
19
Contoh : penetapan SBK untuk Bidan (INGAT….BUATKAN UTK SEMUA TENAGA)
NO
Jenis Tugas
Kegiatan
Norma Waktu (menit)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Yan. ANC (K1-4)
30
menit/ps
72000
2400
2. Pertolongan Persalinan
600
menit/ps
72000
120
3. Yan. Ibu Nifas (KF1-3)
60
mnt/psn
72000
1200
60
menit/ps
72000
1200
60
menit/ps
72000
1200
6. Yan Gadar Neot
60
menit/ps
72000
1200
7. Yan Bayi (1-4)
30
menit/ps
72000
2400
1
Tugas Pokok 4. Yan. BBL (KN1-3) 5. Yan. Gadar Obs
Satuan mnt/Ps
WKT menit
SBK (6)/(4)
20
LANGKAH 5 Menetapkan Standar Tugas Penunjang (STP)
STP
Proporsi waktu yg digunakan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dlm uraian kegiatan penunjang(menit) per satuan waktu (hari, minggu, bulan, semester)
LANGKAH-LANGKAH MENETAPKAN STP: 1. Tentukan Waktu kegiatan untuk setiap kegiatan penunjang yg tercantum pada langkah 3 (komponen beban kerja dan norma waktu untuk kegiatan penunjang) : …….. menit/tahun Contoh : 1). Melaksanakan RR (record & Report) : 20 menit/hari Waktu kegiatan yg dibutuhkan : 20 menit x 260 hari = 5.200 menit/tahun 2). Melaks Kunj Rumh (KR) : 120 menit/minggu Waktu kegiatan yg dibutuhkan : 120 menit x 52 minggu = 6.240 menit/thn
21
……lanjutan LANGKAH-LANGKAH MENETAPKAN STP:
2. Menentukan Faktor Tugas Penunjang (FTP) Waktu Kegiatan FTP =
WKT
X 100
3. Menetapkan Standar Tugas Penunjang (STP)
STP =
1 (1-FTP/100)
22
NO
Jenis Tugas
Kegiatan
Rata-rata waktu
Satuan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Waktu Keg (mnt/th) (6)
1. Melaksanakan RR
20
mnt/hr
2. Melaksanakan KR
120
3.Yan Posyandu
2
Tugas Penunjang
WKT mnt/th
FTP %
(7)
(8)
5200
72000
7.3
mnt/mg
6240
72000
8.7
180
mnt/bln
2160
72000
3.0
4. Melaks Keg.UKS
180
mnt/bln
2160
72000
3.0
5. Pertemuan bln
240
mnt/bln
2880
72000
4.0
20
mnt/hr
5280
72000
7.3
7. Mini Lokakarya
120
mnt/bln
1440
72000
2.0
8. Penyul.ASI ekskl
120
mnt/mg
6240
72000
8.7
6. Pengob.Sederhn
Faktor Tugas Penunjang (Jumlah FTP semua kegiatan) dalam % Standar Tugas Penunjang (STP) =(1/(1 – FTP/100))
55.0 2.22
LANGKAH 6 Menghitung Kebutuhan SDMK DATA DAN INFORMASI YG DIBUTUHKAN UNTUK HITUNG JUMLAH SDM CONTOH : BIDAN
Standar Beban Kerja (SBK) : diambil dari data SBK pd langkah 4 Standar Tugas Penunjang (STP) : diambil dari hasil perhitungan langkah 5 Data Capaian(cakupan tugas Pokok dan Kegiatan) : diambil dari data cakupan kegiatan selama 1 tahun terakhir Contoh : Pelayanan ANC selama 1 tahun = 845 Bumil
23
24
Lajutan langkah 6
Langkah-langkah Perhitungan Kebutuhan SDMK 1. Hitung cakupan setiap tugas pokok : berdasarkan data cakupan masing-masing kegiatan pokok dalam 1 tahun (misal : Kegiatan pelayanan ANC : cakupannya 845 Bumil 2. Hitung kebutuhan tenaga pada setiap kegiatan tugas pokok untuk dapat melaksnakan setiap kegiatan tugas pokok, dgn Rumus : Cakupan SBK 3. Hitung Jumlah kebutuhan Tenaga Tugas Pokok (JKT) untuk melaksanakan seluruh tugas pokok : Jumlah total kebutuhan tenaga dari semua kegiatan pokok pd angka 2 di atas. 4. Hitung Total kebutuhan SDMK (utk laksanakan tugas pokok dan tugas penunjang), dgn Rumus : JKT X STP
25
Contoh : Perhitungan Kebutuhan SDMK (Bidan) Pusk "A”Th 2014 Jenis Tugas
Kegiatan
(1)
(2)
A. Tugas Pokok
Capaian (1 th)
SBK
Kebutuhan SDMK (Bidan)
(3)
(4)
1. Yan. ANC (K1-4)
845
2400
0.35
2. Pertolongan Persalinan
197
120
1.64
3. Yan. Ibu Nifas (KF1-3)
342
1200
0.29
4. Yan. BBL (KN1-3)
326
1200
0.27
5. Yan. Gadar Obstetri
35
1200
0.03
6. Yan. Gadar Neonatus
31
1200
0.03
7. Yan Bayi (1-4)
452
2400
0.19
B. Tugas Penunjang
(5)
=(3)/(4)
JKT = Jumlah Kebutuhan Tenaga Tugas Pokok (Bidan)
2.79
Standar Tugas Penunjang (hasil dari Langkah 5)
2.22
Total Kebutuhan SDMK (Bidan)=
(JKT x STP)
Pembulatan
6.21
6
26
DENGAN MELAKSANAKAN LANGKAH 1 S/D 6 MAKA DILAKUKAN PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA BERDASARKAN ABK UNTUK MASING-MASING TENAGA
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA SDM PUSKESMAS ……….TAHUN 2018 No.
Jenis Ketenagaan
1
Dokter
2
4
-2
Kurang 2
2
Dokter gigi
1
2
-1
Kurang 1
3
Perawat
12
13
-3
Kurang 3
4
Bidan
10
10
0
Sesuai
5
Sanitarian
2
3
-1
Kurang 1
6
Apoteker
1
2
-1
Kurang 1
7
Asisten Apoteker
1
3
-2
Kurang 2
8
dll
1
1
0
Sesuai
30
38
-10
Jumlah
Jumlah saat Jumlah yg ini dibutuhkan
Kesenjangan
Ket.
28
Rekapitulasi Kebutuhan SDMK BIdan Dengan Metode ABK Di Kabupaten/Kota “X” Tahun 2018 No
Puskesma s
(1) (2) 1 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 G 8 H 9 I Kab/kota “X”
Juml.SDMK (Bidan) saat ini (4) 4 8 9 8 16 10 8 5 15 126
Kebutuhan SDMK Kesenjang (Bidan) an seharusnya (6)=(4)-(5) (5) (6) 6 -2 8 0 11 -2 7 +1 16 0 8 +2 7 +1 6 -1 14 +1 138 -12
Keadaan
(7) Kurang Sesuai Kurang Lebih Sesuai Lebih Lebih Kurang Lebih Kurang
Demikian juga utk rekapitulasi Kebutuhan SDMK lainya……
30
31
Metode Standar Ketenagaan Minimal tepat digunakan untuk Pendirian Faskes Baru sebagai persyaratan ijin pendirian, dan Peningkatan Status / Kelas Faskes (RS, RSK, Puskesmas, RS Swsta, UPT / UPTD) Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan (sumber: Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang Perijinan dan Klasifikasi Rumah Sakit dan Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas)
32
1. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDMK dapat digunakan untuk melaksanakan redistribusi SDMK DI FASKES
2. Hasil perhitungan rencana kebutuhan SDMK DENGAN STANDAR KETENAGAAN MINIMAL tdk dapat diusulkan untuk alokasi formasi ke Kementerian PAN-RB melalui BKD kabupaten/kota atau BKD provinsi atau langsung ke Kemen PAN-RB
Kemenkes direncanakan untuk pemenuhan kebutuhan secara temporary penugasan khusus individu, WAJIB KERJA SUKARERELA dr. Spesialis
33
1. Informasi Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 2. Data jenis, jumlah, dan kualifikasi SDMK sebagai data kondisi saat ini atau tahun terakhir untuk dibandingkan dengan Standar Kebutuhan Minimal (sumber data: Sekretariat rumah sakit atau Puskesmas atau sekretariat Dinkes Kabupaten/kota).
34
LANGKAH-LANGKAH METODE STANDAR KETENAGAAN MINIMAL LANGKAH-01 Penetapan Standar Ketenagaan Minimal Faskes :
• Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas menurut Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas LANGKAH-02 Perhitungan Rencana Kebutuhan SDMK di Puskesmas Membandingkan antara jumlah standar dengan jumlah SDMK yang ada di puskesmas sehingga terlihat apakah SDMK yang ada sudah sesuai dengan standar atau belum. Output dari perhitungan dengan menggunakan standar ini bisa berupa : Perhitungan Kebutuhan SDMK Puskesmas: i. Puskesmas Kawasan Perkotaan ii. Puskesmas Kawasan Pedesaan iii. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil
35
Standar Ketenagaan Puskesmas Berdasarkan Permenkes 75/2014
No. Jenis Tenaga
Puskesmas Kawasan Perkotaan
Puskesmas Kawasan Pedesaan
Puskesmas kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil
Non RI
RI
Non RI
RI
Non RI
RI
1
Dokter / dokter layanan primer
1
2
1
2
1
2
2
Dokter gigi
1
1
1
1
1
1
3
Perawat
5
8
5
8
5
8
4
Bidan
4
7
4
7
4
7
5
Tenaga Kesmas
2
2
1
1
1
1
6
Tenaga kesling
1
1
1
1
1
1
7
Ahli teknologi Lab. medic
1
1
1
1
1
1
8
Tenaga gizi
1
2
1
2
1
2
9
Tenaga kefarmasian
1
2
1
1
1
1
10
Tenaga Adminintrasi
3
3
2
2
2
2
11
Pekarya
2
2
1
1
1
1
22
31
19
27
19
27
Jumlah
36
BUAT ANALISIS BERDASARKAN KETENAGAAN MINIMAL BUAT RENCANA KEBUTUHAN SDMK
SDMK STANDAR
PEMENUHAN
37
PENGORGANISASIAN SDMK DI PUSKESMAS
38
PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adalah langkah utk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang utk dapat mencapai tujuan organisasi Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yg mempunyai peranan penting seperti fungsi manajemen lainnya dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi
39
MANFAAT PENGORGANISASIAN
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Adanya kelompok orang yg bekerjasama Adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan Adanya wewenang dan dan tanggung jawab Adanya pendelegasian wewenang
40
PENGORGANISASIAN STAF PUSKESMAS OLEH KEPALA PUSKESMAS Mengatur seluruh staf puskesmas untuk dapat melaksnakan tugas pokok dan fungsi puskesmas dalam rangka mencapai tujuan Puskesmas. Melakukan penggolongan kerja (Tata usaha,UKM dan UKP) Melakukan pembagian kerja (Uraian tugas) Membuat struktur oraganisasi dan menempatkan orang dalam struktur organisasi
41
PENGEMBAGAN KOMPETENSI SDMK DI PUSKESMAS
42
Pengertian kompetensi Kompetensi merupakan kewenangan dan kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan fungsi pada suatu jabatan yg diembannya Untuk dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jabatan maka perlu ada standar kompetensi Standar kompetensi sebagai acuan untuk menempatkan seseorang pada tempat yang tepat
KOMPETENSI MELIPUTI:
Kompetensi Teknis
Diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman kerja
Kompetensi Manajerial
Diukur dari tingkat pendidikan , pelatihan struktural /manajemen dan pengalaman kepemimpinan
Kompetensi Sosial Kultural Diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan
44
Langkah-langkah pengembanagan kompetensi 1. Menetapkan standar kompetensi setiap jabatan (struktural dan fungsional) 2. Melakukan pemetaan standar kompetensi 3. Melakukan analisis kompetensi 4. Menyusun rencana pengembangan kompetensi 5. Melaksanakan kegiatan pengemabangan kompetensi sesuai rencana 6. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan kompetensi
45
Bentuk Kegiatan Pengembangan Kompetensi
Pendidikan formil Pelatihan Magang Workshoop Seminar dll
46
• • • • •
• •
• • • •
UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NO. 19 TAHUN 2011 TENTANG ANALISIS BEBAN KERJA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO. 26 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL UNTUK DAERAH PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO.75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 33 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN, MENTERI PAN RB, DAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 61 TAHUN 2014, NOMOR 08/SKB/MENPAN-RB/10/2014, NOMOR 68 TAHUN 2014
47
TERIMA KASIH