I. Executive Summary Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia pada umumnya, hampir dalam segala aspek kehidupan manusia tak lepas dari ketergantungan terhadap air untuk bertahan hidup salah satunya adalah kebutuhan konsumsi. Meskipun sumber air sangatlah melimpah, namun tidak semua air dapat dikatakan layak untuk kebutuhan konsumsi. Banyak proses yang harus dilalui sehingga air tersebut dapat menjadi air minum untuk konsumsi. Tak hanya sumber air murni dari pegunungan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar air minum , namun sumber lain seperti air laut juga dapat menjadi bahan dasar air konsumsi dengan diberikan perlakuan khusus . dengan volume yang besar sangatlah mungkin jika sumber tersebut dapat memenuhi kebutuhan pasar air mineral yang ada. Hal tersebut mendorong kami untuk membuat proyek pembuatan rumah produksi air mineral “banyune dhewe” didaerah tepus, gunung kidul ,yogyakarta. Kami juga berharap dengan adanya rumah produksi ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Rumah produksi “banyune dhewe” merupakan rumah produksi yang mengolah air laut menjadi air mineral konsumsi dengan menggunakan mesin – mesin pengolah air yang modern dan canggih. pemilihan lokasi yang tepat merupakan salah satu faktor penting dalam proyek ini, alasan kami memilih daerah Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta adalah karena lokasi tersebut sangat berdekatan dengan daerah pesisir laut dan kami juga melihat perekonomian masyarakat sekitar termasuk dalam kategori menengah kebawah. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai nelayan yang menggantungkan hidupnya dilaut. Dengan adanya rumah produksi tersebut kami berharap dapat mengangkat perekonomian masyarakat dan harapannya dapat menembus pasar di Gunung Kidul, kemudian memasuki pasar di Yogyakarta dan selanjutnya dapat menembus pasar diluar Yogyakarta. Dalam pembuatan proyek ini investasi awal yang dikeluarkan sebesar Rp 2.058.914.000 yang diproyeksikan untuk penyewaan lokasi , mesin dan biaya produksi. Dana tersebut dari bantuan investor. Proyek ini memiliki prospek jangka panjang karena selain ketersediaan bahan baku air yang melimpah, kompetitor dalam bisnis serupa pada daerah tersebut masih belum ada.
II. Scope Statement Nama Proyek : Pembuatan Rumah Produksi Air Mineral “Banyune Dhewe” di Desa Tepus, Kab. Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Tanggal : 28/09/2018 Kelompok : Jihan Assagaf David Noorcahya Fahmi Zam-Zam Fauzi Ista Aziz
(13522233) (16522039) (16522061) (16522251)
Tujuan Proyek : Desa Tepus, Kab. Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi termasuk salah satunya yaitu krisis air bersih, maka dari itu inisitaif dari proyek ini adalah pembuatan rumah produksi air mineral “Banyune Dhewe” Kabupaten Gunung Kidul diharapkan dapat mengangkat perekonomian khususnya permasalahan air bersih masyarakat di Desa Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Deliverables : - Sewa rumah produksi 25 m x 25 m. - Bak penampung untuk air bahan baku. - Truk tangki pengangkut air bahan baku. - Alat produksi: Mesin Desalinasi, Mesin Penyaring, Mesin ozonatur & lampu UV, Mesin prefilter, Mesin filter karbon aktif, Mesin mikro filter, Mesin pencetak kemasan, Mesin pengemas. Milestones : 1) Survey rumah produksi. ( Des 2018 – Jan 2019 ) 2) Persiapan perizinan rumah produksi. ( Feb 2019 ) 3) Open recruitment pekerja ( Mar 2019 ) 4) Persiapan mesin produksi dan bahan baku. ( Apr 2019 ) 5) Training penggunaan mesin pada masyarakat Desa Tepus. ( Mei – Juni 2019 ) 6) Pembuatan SOP kerja ( 1-5 Juli 2019 ) 7) Proses produksi air mineral ( 8 Juli – 31 Des 2019 ) 8) Penjualan dengan target di seluruh Kab. Gunung Kidul ( 2020 ) 9) Penjualan dengan target di seluruh Yogyakarta ( 2021 ) 10) Penjualan dengan target produk memasuki daerah luar ( 2022 ) Yogyakarta Persyaratan Teknis : 1) Pembentukan struktur organisasi pengurus rumah produksi “Banyune Dhewe”. 2) Perizinan kepada warga Desa Tepus, Kab. Gunung Kidul. 3) Menetapkan SOP produksi. 4) Penggunaan mesin hanya dijalankan oleh karyawan yang telah ditraining. 5) Bahan baku yang digunakan adalah air laut. 6) Air laut yang akan di produksi menjadi air mineral harus melewati semua tahapan penyaringan, desinfeksi dan pengisian sesuai prosedur yang sudah ditetapkan.
III.
Work Breakdown Structure (WBS)
Level WBS Code 1
1
Element Items
Definition
Initiating
Permulaan yang dibutuhkan dalam proyek
2
1.1
Survey Lokasi
Kegiatan survey lokasi dilakukan untuk menentukan lokasi yang tepat untuk mendirikan rumah produksi
1
2
Planning
Perencanaan
yang
diperlukan
sebelum memulai kegiatan produksi 2
2.1
Perizinan
Keterangan yang menyatakan tidak adanya keberatan dan gangguan atas
Level WBS Code
Element Items
Definition lokasi usaha yang dijalankan oleh suatu kegiatan usaha di suatu tempat.
2
2.2
Sewa Gedung
Sewa gedung yang akan digunakan sebagai
pabrik
pembuatan
air
mineral banyune dhewe 2
2.3
SDM
Individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu usaha, yang
harus
dilatih
dan
dikembangkan kemampuannya. 2
2.4
Struktur
Suatu susunan dan hubungan antara
Organisasi
tiap bagian serta posisi yang ada pada
perusahaan
dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan. 1
3
Executing
2
3.1
Mesin
Pelaksanaan peoses produksi Alat mekanik atau elektrik yang digunakan
untuk
menjalankan
proses produksi air mineral banyune dhewe 2
3.2
Bak
Digunakan untuk menampung air
penampung
bahan baku yang akan diproses menjadi air mineral siap minum
2
3.3
Pipa produksi
Pipa
yang
digunakan
untuk
mengalirkan air produksi dari mesin satu ke mesin lainnya 2
3.4
Training
Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan skill SDM yang dimiliki agar lebih terampil
Level WBS Code 2
3.5
Element Items
Definition
Truk tangki
Digunakan untuk mengangkut air bahan baku
2
1
3.6
4
Alat pendukung Sejumlah peralatan yag diperlukan produksi
sebagai
lainnya
kegiatan produksi
Monitoring
pendukung
berjalannya
Kegiatan pengawasan berjalannya proses produksi
2
4.1
SOP
Dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif.
IV. Gantt Chart Gantt chart merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk penjadwalan dan alokasi waktu. Berikut adalah gantt chart dari proyek air mineral banyune dhewe :
V. PDM Predence diagram menggambarkan hubungan antara dua atau lebih aktivitas dalam suatu network, berikut adalah PDM dari proyek air mineral banyune dhewe :
Keterangan dari PDM diatas: 1) Survey rumah produksi.
( Des 2018 – Jan 2019 )
2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)
Persiapan perizinan rumah produksi. Open recruitment pekerja Persiapan mesin produksi dan bahan baku. Training penggunaan mesin pada masyarakat Desa Tepus. Pembuatan SOP kerja Proses produksi air mineral Penjualan dengan target di seluruh Kab. Gunung Kidul Penjualan dengan target di seluruh Yogyakarta Penjualan dengan target produk memasuki daerah luar Yogyakarta
( Feb 2019 ) ( Mar 2019 ) ( Apr 2019 ) ( Mei – Juni 2019 ) ( 1-5 Juli 2019 ) ( 8 Juli – 31 Des 2019 ) ( 2020 ) ( 2021 ) ( 2022 )
VI. Critical Path Method Critical path method adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Berikut adalah critical path method dari proyek air mineral banyune dhewe : KEGIATAN
PENJELASAN
PREDECESSOR
WAKTU (Hari)
1
Survey rumah produksi.
-
44
2
Persiapan perizinan rumah produksi
1
20
3
Open recruitment pekerja
1,2
21
4
Persiapan mesin produksi dan bahan baku.
1,2,3
22
5
Training penggunaan mesin pada masyarakat Desa Tepus.
1,2,3,4
43
6
Pembuatan SOP kerja
7
Proses produksi air mineral
8
Penjualan dengan target di seluruh Kab. Gunung Kidul
9
Penjualan dengan target di seluruh Yogyakarta
10
Penjualan dengan target produk memasuki daerah luar Yogyakarta
1,2,3,4,5
5
1,2,3,4,5,6
127
1,2,3,4,5,6,7
262
1,2,3,4,5,6,7,8
261
1,2,3,4,5,6,7,8,9
260
VII. PERT Berikut adalah hasil perhitungan PERT yang dilakukan :
Kegiatan
Predecessor
Waktu Waktu Waktu Expected Optimis Realistis Pesimis (Hari) (Hari)a (Hari)b (Hari)m
Variansi (V)
1
-
37
44
58
313
1,36111111
2
1
13
20
34
169
1,36111111
3
1,2
14
21
35
175
1,36111111
4
1,2,3
15
22
36
181
1,36111111
5
1,2,3,4
36
43
57
307
1,36111111
6
1,2,3,4,5
4
5
10
49
0,02777778
7
1,2,3,4,5,6
120
127
141
811
1,36111111
8
1,2,3,4,5,6,7
255
262
276
1621
1,36111111
9
1,2,3,4,5,6,7,8
254
261
275
1615
1,36111111
10
1,2,3,4,5,6,7,8,9
253
260
274
1609
1,36111111
VIII.Rancangan Anggaran Biaya Berikut adalah rancangan anggaran biaya dari proyek air mineral banyune dhewe : No 1
2
Sumber Daya Produksi Dokumen Perizinan Sewa tempat Mesin Penyaring Mesin ozonatur & lampu UV Mesin prefilter Mesin filter karbon aktif Mesin mikro filter Mesin pencetak kemasan Mesin pengemas Genset Bak air bahan baku Truk tangki
Office Meja front office Meja meeting Meja direktur Meja manajer Kursi Sofa Komputer Kertas Printer
Jumlah
Satuan
Harga Satuan
Total harga
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
Unit Tahun unit unit unit unit unit unit unit unit set unit
2500000 100000000 14000000 20000000 31000000 55000000 14000000 54000000 10500000 42000000 300000000 300.000.000
2500000 100000000 14000000 20000000 31000000 55000000 14000000 54000000 10500000 42000000 600000000 600000000
1 1 1 5 18 1 4 10 1
Unit Unit Unit Unit Unit set Unit Rim Unit
1000000 500000 350000 300000 75000 5000000 4000000 80000 690000
1000000 500000 350000 1500000 1350000 5000000 16000000 800000 690000
3
Tinta printer Papan tulis
1 1
Paket Unit
424000 300000
424000 300000
Administrasi Gaji manajer Biaya Tenaga Kerja produksi Biaya Tenaga Marketing Biaya Tenaga Human Resource Biaya Tenaga Maintenance Biaya Tenaga Purchasing Biaya Tenaga Keamanan
5 5 3 2 3 2 2
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
8000000 3500000 3500000 2000000 3000000 2500000 1000000
40000000 17500000 10500000 4000000 9000000 5000000 2000000
Total
1658914000
IX.
Risk Management
A. Identifikasi Resiko 1. Risk Discussion Tabel dibawah menampilkan kemungkinan risiko yang dapat terjadi: Tabel 1. Risk Discussion No. 1
2
3
Initiating
Planning
Executing
Kesulitan Perijinan yang Harga mesin menemukan rumit yang tidak lokasi yang sesuai RAB tepat
Kurangnya pengawasan terhadap karyawan membuat karyawan tidak menjalankan jobdesk sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan Akses jalan Pembangunan Pekerja kurang Quality control terbatas rumah terampil kurang produksi lebih maksimal lama dari yang diperkirakan Jumlah SDM Kualitas mesin Kondisi tidak tidak sesuai geografis ekspektasi tanah yang mencukupi
tidak rata 4
proses produksi yang panjang
5
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk masih rendah biaya maintenance tinggi kebocoran pipa air yang diproduksi
6 7
Monitoring / Controling
Clossing Target penjualan produk tidak tercapai sesuai waktu yang telah ditetapkan
Tidak dapat membayar gaji pegawai
Mengalami kebangkrutan
2. Fishbone Diagram Dibawah ini adalah gambar Fishbone Diagram, merupakan alat bantu dalam mengidentifikasi berbagai penyebab risiko.
a. Man Training kurang maksimal Seleksi karyawan yang kurang ketat Kurangnya tanggungjawab karyawan b. Material Bahan baku dapat mempercepat rusaknya mesin Bahan baku sulit diproses c. Machine Survey harga mesin yang kurang maksimal Kualitas mesin yang tidak sesuai ekspektasi d. Method SOP yang ditetapkan belum berjalan dengan baik e. Environment Kondisi geografis tanah pada lokasi rumah produksi tidak rata Akses menuju rumah produksi kurang
B. Analisis Resiko 1. Risk Matrix Risk Matrix adalah matriks yang digunakan untuk menentukan tingkat risiko dengan pertimbangan probabilitas terhadap dampaknya.
Probabilitas
Tabel 2. Risk Matrix
Ko de A B C D E F G H I J K L M N O P Q
Very Low Very High High Medium Low Very Low
Dampak Low Medium B A,C
J D F
High K,L H,P E,G,I,N,O
Very High M Q
Keterangan Kesulitan menemukan lokasi yang tepat Akses jalan terbatas Kondisi geografis tanah yang tidak rata Perijinan yang rumit Pembangunan rumah produksi lebih lama dari yang diperkirakan Jumlah SDM tidak mencukupi Harga mesin yang tidak sesuai RAB Pekerja kurang terampil Kualitas mesin tidak sesuai ekspektasi proses produksi yang panjang tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk masih rendah biaya maintenance tinggi kebocoran pipa air yang diproduksi Kurangnya pengawasan terhadap karyawan membuat karyawan tidak menjalankan jobdesk sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan Quality control kurang maksimal Target penjualan produk tidak tercapai sesuai waktu yang telah ditetapkan Tidak dapat membayar gaji pegawai
X. Stakeholder Berikut adalah stakeholder dari proyek air mineral banyune dhewe: Tabel 3. stakeholder
Stakeholder
Keterlibatan
Impact Positif
Perangkat
-
Perizinan Tempat
Desa
Negatif
- Lebih berdayanya lembaga desa dalam pengelolaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat - Adanya rasa peduli dan tanggung jawab akan proyek yang diadakan - Kesejahteraan desa
Investor
-
Menginvestasikan dana untuk menjalankan proyek
Masyarakat
-
Penerima manfaat utama dari adanya program
- Memberikan dana untuk menjalankan proyek - Menyediakan lapangan kerja, bagi warga
kegiatan
- Kebocoran pipa yang mengganggu aktivitas masyarakat
Pemilik
-
rumah sewa
Menyediakan lahan serta
- Keuntungan sewa
bangunan untuk proyek
- Apabila proyek sukses, akan diadakan kerja sama dengan pemerintah setempat untuk proyekproyek selanjutnya yang membangun desa.
Tenaga kerja
-
Pekerja proyek
- Mendapat upah kerja - Mendapat pengalaman dan pembekalan kerja
- Kecelakaan kerja
- Menurunkan tingkat pengangguran
- Keterlambatan pembayaran upah kerja
Supplier mesin dan
-
Menyediakan kebutuhan
- Keuntungan supplier
mesin dan perangkat kerja
- Apabila hasil produksi
perangkat
dari penggunaan mesin
kerja
dan alat baik, akan diadakan kontrak kerja yang memberikan keuntungan jangka panjang bagi supplier.
Pada stakeholder diatas masih terdapat beberapa dampak negatif, yang dapat diatasi dengan cara sebagai berikut: a) Kebocoran pipa yang mengganggu aktivitas masyarakat dapat diatasi dengan cara melakukan maintenance pada pipa-pipa produksi secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. b) Kecelakaan kerja dapat diatasi dengan cara membuat SOP kerja. c) Apabila terjadi keterlambatan pembayaran upah kerja, maka solusi yang dapat diberikan agar tidak menurunkan etos kerja dari para pekerja adalah memberikan kompensasi tambahan sekian % apabila terjadi keterlambatan. XI. Flowchart
Untuk memproses air laut menjadi air mineral memerlukan beberapa tahapan dan melalui beberapa mesin, yaitu: 1) Mesin desalinasi 2) Mesin penyaring
3) 4) 5) 6)
Ozonatur dan lampu UV Mesin prefilter Mesin filter karbon aktif Mesin mikro filter
XII. References https://www.kompasiana.com/purionemegatama https://indonesian.alibaba.com/product-detail/seawater-desalination-desalination-plant-price-waterdesalination-machines-60620769258.html
BIG PROJECT
MANAJEMEN PROYEK RUMAH PRODUKSI BANYUNE DHEWE
Disusun Oleh : Jihan Assagaf
(13522233)
David Noorcahya
(16522039)
Fahmi Zam-Zam Fauzi
(16522061)
Ista Aziz
(16522251)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2018