Manajemen Produksi NAMA ANGGOTA KELOMPOK : AAS NARLINDA
B1C1 18 160 ELFA AULIA AQILAH
B1C1 18 170 KIRANA AFRILIA ISKANDAR
B1C1 18191 NIKA ARYANTI
B1C1 18 144 NURANISA ANWAR
B1C1 18 172
PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
Adanya Pembagian Kerja (Division Of Labour) Dan Spesialisasi
Perkembangan manajemen produksi ditandai dengan usaha untuk meningkatkan hasil melalui prmbagian kerja (division of labour). Agar produksi efektif dan efisien , produsen hendaknya mrnggunakan metode ilmiah dan asas-asas manajemen. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada waktu yang telah di tentukan.
Revolusi Industri
Pada dasarnya, Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak. Perkembangan revolusi industri terlihat pada : 1. Bertambahnya penggunaan mesin 2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja, 3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi. 4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan. Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
LANJUTAN... Perkembangan Alat Dan Tekhnologi Yang Mencakup Penggunaan Komputer Akhir- akhir ini manajer produksi banyak member perhatian pada perkembangan teknologi canggih misalnya, penggunaan robot,alat perkantoran yang otomatis, dan lain-lain. Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
Perkembangan Ilmu Dan Metode Kerja Yang Mencakup Metode Ilmiah, Hubungan Antar Manusia, Dan Model Keputusan. Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut : 1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku 2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah 3. Pelatihan pekerja dengan metode baru 4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI Manajemen Produksi merupakan kegiatan untuk mengatur, mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Dalam meningkatkan produktivitas di jumpai dua macam permasalahan, yaitu : 1. Produktivitas akan meningkat bila terdapat perbaikan kondisi kerja 2. Beberapa peningkatan produktivitas tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan, karena hasilnya hanya terkait dengan perbaikan pada bidang tertentu sedangkan bidang yang lainya tidak terpengaruh.
PENGERTIAN PRODUKSI PENGERTIAN PRODUKSI Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentrasformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan produksi dalam istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial and technical skills).
PROSES PRODUKSI
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1. Kelangsungan Hidup a. Produksi terus menerus Produksi terus menerus dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Walaupun terjadi perubahan model,susunan,dan fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah berubah. Misalnya penggergajian kayu berubah menjadi papan, karet menjadi ban, ataupun perakitan mobil. b. Produksi yang terputus-putus Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti guna mengubah alat-alat. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan. Misalnya Toko roti dan usaha cathering 2.
Teknik
a. Proses Ekstraktif
:Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu,perikanan dan pertambangan
b. Proses Analitis
: Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan : Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga. d. Proses Sintetis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI Dalam mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya, manajer produksi perlu perlu membuat keputusan - keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya utuk mencapai tujuan , agar barangbarang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas), dan tepat waktu dengan biaya yang rendah. Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi 1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti. 2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko. 3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti. 4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu :
Proses
Keputusan –keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay-out) peralatan dan seluruh aspek fisik pabrik atau jasa pelayanan.
Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.
Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi. Menyangkut pada apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.
Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia menempati posisi yang sangat penting. Keputisan tentang tenaga kerja mencakup seleksi,penggajian,pelatihan,penempatan,penyeliaan/ supervisi.
Mutu/kualitas
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupanya cukup luas di mulai dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dumulainya produksi. Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi meliputi : Seleksi dan desain hasil produksi Kegiatan produksi harus dapat menghasilkan produk-produk barang atau jasa dengan cara efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan Setelah dilakukan seleksi terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan jenis proses yang akan digunakan serta peralatanya Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
Dalam pemilihan lokasi, perlu diperhatikan factor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari bahan baku serta biaya pengankutan barang jadi ke pasar.
Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses Rancangan tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja , optimalisasi waktu pergerakan dalam proses , kemungkinan kerusakan yang terjadi karena pergerakan dalam proses. Rancangan tugas Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari human engineering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas Dalam strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan,tenaga kerja, dan mutu.
FUNGSI SERTA SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI Fungsi Produksi Dan Operasi Berikut ini 4 fungsi terpenting dalam produksi dan operasi : a. Proses pengolahan : merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan.
b. Jasa-jasa penunjang : merupakan sarana berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan meted yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. c. Perencanaan : merupakan penetapan keterkaitan dan perngorganisasian dri kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
d. Pengendalian atau pengawasan : merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai rencana sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan
LOKASI DAN LAY OUT PABRIK Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi. 1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik : Faktor utama : > Lingkungan masyarakat. > Kedekatan dengan pasar. > Tenaga kerja. > Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok. > Fasilitas dan biaya transportasi. > Sumber daya alam lainnya.
LANJUTAN... Faktor sekunder: > Harga tanah. > Dominasi masyarakat. > Peraturan tenaga kerja. > Rencana tata ruang. > Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing. > Tingkat pajak. > Cuaca atau iklim. > Keamanan > Peraturan lingkungan hidup Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya : > Dekat dengan pasar, misalnya restoran,rumah makan seafood > Dekat dengan sumber bahan baku saja, misalnya pabrik semen > Tersedia tenaga kerja, misalnya pabrik sepatu
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi > Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja . > Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi. > Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun. > Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah. Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik – Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih. – Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik. – Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan