MANAJEMEN PELATIHAN
Grand Menteng Hotel Jakarta, 10-13 November 2008
Smile Indonesia
Hari Pertama 1 2 3
Konsep & Jenis Pelatihan
Merancang Pelatihan Efektif
Training Evaluation
4
Kerangka Kinerja MSDM
5
Perencanaan SDM
Smile Indonesia
Konsep & Jenis Pelatihan Pelatihan adalah suatu proses belajar mengenai sebuah wacana pengetahuan dan keterampilan yang ditujukan untuk penerapan hasil belajar yang sesuai dengan tuntutan tertentu. Pentingnya pelatihan adalah tujuan atau outcome dari pelatihan itu sendiri yaitu memberikan pembekalan kepada karyawan mengenai wacana, dan keterampilan guna mencapai tujuan sebuah organisasi/perusahan.
Smile Indonesia
Ciri Ciri Pelatihan Pelatihan
•Pemahaman Wacana & Keterampilan
•Memenuhi Kebutuhan
•Instruksional
•Menciptakan kebiasaan
•Obyeknya seseorang/ sekelompok orang
•Hasilnya : Perubahan
Smile Indonesia
Jenis Pelatihan
Knowledge Based Training
Skill Based Training
Wacana Baru
Pendalaman keterampilan
Yang Disosialisasikan Dengan Tujuan Pencapaian Tujuan Perusahaan
Teknis Pengembangan Diri
Smile Indonesia
Kompetensi Jenis pelatihan sertifikasi ini biasanya adalah Competency Based Training, SERTIFIKASI
KOMPETENSI
Praktek lebih banyak daripada teori. Dengan demikian para peserta akan menjadi terampil dan mahir menguasai bidang yang dipilihnya. 2. Spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan sesuai dengan standar kinerja di industri. 4. Pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja yang dibutuhkan oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan di tempat kerja sesuai dengan tuntutan standar yang berlaku.
Smile Indonesia
Dasar Hukum Pasal 18 UU No. 13/2003 3.
Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang di selenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja.
2. Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui sertifikasi kompe tensi kerja. 3. Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat pula diikuti oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman. 4. Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang independen. 5. Pembentukan badan nasional sertifikasi profesi yang independen sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Smile Indonesia
COMPETENCY BASED TRAINING
Smile Indonesia
3 Tingkat Standar Kompetensi 1 persyaratan kompetensi bagi seseorang yang sesuai dengan perusahaan tertentu
Standar Kompetensi Perusahaan
2 persyaratan kompetensi yang berlaku umum untuk satu jenis industri atau satu sektor dari industri
Standar Kompetensi Industri
3 persyaratan kompetensi yang berlaku antara dua atau lebih dari dua jenis industri.
Standar Kompetensi Lintas Industri
Smile Indonesia
Penggunaan Standar Kompetensi
UNIT DASAR
UNIT INTI
• Dasar bagi semua jalur kompetensi di bidangnya
• mendefinisikan kompetensi umum antar berbagai posisi dalam kelompokkelompok industri.
• harus dikuasai oleh pekerja sesuai bidangnya sebelum menguasai kompetensi lainnya
UNIT SPESIALISASI
• menggambarkan berbagai tingkat kompetensi yang yang dibutuhkan antar industri • bidang-bidang yang menggambarkan tingkat-tingkat kesulitan
Smile Indonesia
Format Standar Kompetensi 1. Judul unit 2. Deskripsi unit
Satu format terdiri dari sebuah Unit dari Kompetensi dan bagian-bagiannya
3. Pembobotan 4. Prasyarat 5. elemen kompetensi 6. kriteria unjuk kerja 7. pernyataan ruang lingkup 8. petunjuk bukti.
Smile Indonesia
Pengujian Pada CBT 1. Pengujian Kerja Nyata
4. Pengujian Lisan 2. Pengujian Simulasi Kerja
3. Pengujian Tertulis
Smile Indonesia
Implementasi CBD
Classical
Individual
semua peserta maju pada saat yang sama dan sesuai urutan yang sama
Individu maju sesuai dengan kemampuannya, dan tidak tergantung orang lain
Group
Membagi kelas dalam beberapa kelompok dengan kegiatan yang berbeda pada masing-masing kelompok.
Smile Indonesia
PROSES UJI KOMPETENSI
Smile Indonesia
DISCUSSION 1. Apakah hubungan antara kompetensi dan sertifikasi? 2. Siapa yang memerlukan sertifikasi dalam organisasi Anda? 3. Apakah sertifikasi menentukan tingkat produktifitas dalam organisasi?