Makalah Psak 13 Properti Investasi - Kelompok 3.pdf

  • Uploaded by: Justika Vionialin
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Psak 13 Properti Investasi - Kelompok 3.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,592
  • Pages: 14
MAKALAH PSAK NO 13 PROPERTI INVESTASI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Seminar Akuntansi Keuangan Dosen : Agus Athori, SE.,MM.

Oleh :

TARA HAZNIA KHUSNA (14130310047) KELAS : 7A – 1

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM KEDIRI 2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PSAK NO 13 PROPERTI INVESTASI.” Guna memenuhi tugas. Makalah ini berisikan tentang pengetahuan lebih terperinci tentang PSAK NO 13 PROPERTI INVESTASI. Lebih khususnya lagi mudah-mudahan makalah ini memberi sedikit banyaknya penjelasan tentang isi dari PSAK NO 13 PROPERTI INVESTASI. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Kediri, 19 September 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................

i

DAFTAR ISI .......................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................................ 1.1 Latar belakang ................................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................

1

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2.1 Ikhtisar Perbedaan ..........................................................................

2

2.2 PSAK NO 13 PROPERTI INVESTASI ........................................

2

2.3 Tujuan ............................................................................................

3

2.4 Ruang Lingkup ...............................................................................

3

2.5 Definisi ........................................................................................... . 3 2.6 Pengakuan ...................................................................................... 2.7 Pengukuran saat Pengakuan ...........................................................

5

2.8 Pengukuran setelah Pengakuan ......................................................

6

2.9 Pengalihan ......................................................................................

7

2.10 Pelepasan ......................................................................................

8

2.11Pengungkapan ...............................................................................

8

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 3.1 Kesimpulan .....................................................................................

11

3.2 Saran ...............................................................................................

11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang. Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan. Investasi juga bisa berupa properti. Properti Investasi adalah: properti (tanah atau bangunan atau bagian dari bangunan atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk: Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. PSAK 13 mensyaratkan seluruh entitas untuk mengukur nilai wajar properti investasi, baik untuk tujuan pengukuran(jika menggunakan model nilai wajar) maupun pengungkapan (jika menggunakan model biaya). 1.2 Rumusan masalah a. Apakah terdapat perbedaan PSAK 13 (2011) dan PSAK 13 (2014)? b. Apakah yang terkandung dalam PSAK 13? 1.3 Tujuan penulisan a. Untuk mengetahui perbedaan PSAK 13 (2011) dan PSAK 13 (2014) b. Untuk mengetahui apa yang terkandung dalam PSAK 13

BAB II PEMBAHASAN

2.1 IKHTISAR PERBEDAAN Perbedaan Dengan PSAK 13 (2011) : Property Investasi Dengan PSAK 13 (Penyesuaian 2014) : Properti Investasi Yang Mengadopsi IAS 40 Per Efektif 1 Januari 2014 Perihal

PSAK 13(2011)

PSAK 13 (Penyesuaian 2014)

Definisi

Nilai wajar adalah jumlah suatu aset Nilai wajar adalah harga dipertukarkan antara pihak pihak yang akan diterima untuk yang berkeinginan dan memiliki menjual suatu aset atau pengetahuan memadai dalam suatu harga yang akan dibayar transaksi yang wajar

untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi.

Pengukuran

Panduan atas penentuan nilai wajar Panduan pengukuran atas

saat

dari hak atas property untuk model nilai wajar hak property

pengakuan Ketidakmam puan

nilai wajar

untuk model nilai wajar

Terdapat anggapan bahwa entitas Perubahan dapat

menentukan

nilai

wajar penentuan

konsep nilai

wajar

menetapkan

property investasi secara andal atas menjadi pengukuran nilai

nilai wajar

dasar berkelanjutan. Jikat transaksi wajar

secara andal

pasar serupa jarang terjadi dan contoh

dimana

pasar

alternative estimasi andal nilai wajar untuk

properti

yang

tidak tersedia.

dan

klarifikasi

sebanding tidak aktif dan alternative

pengukuran

nilai wajar andal tidak tersedia

2.2 PSAK NO 13 PROPERTI INVESTASI

Pernyataan standar akuntansi keungan 13 terdiri dari paragraph 01-86. Seluruh paragraf dalam PSAK ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur unsur yang tidak material

2.3 TUJUAN Mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait. 2.4 RUANG LINGKUP a. Diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi. b. Diterapkan untuk pengukuran hak atas properti

investasi dalam sewa yang

dicatat sebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran properti investasi yang disediakan untuk lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor. PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa : 1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi; 2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi; 3. Pengukuran hak atas properti dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessee; 4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessor; 5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik 6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi. PSAK ini tidak berlaku untuk: 1. Dikosongkan 2. Hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak dan gas alam

2.5 DEFINISI Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan ini: a. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yangdikeluarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat pembangunan aset ketika pengakuan awal sesuaidengan SAK.

b. Jumlah yang tercatat adalah jumlah suatu aset yang diakui dalam laporan posisi keuangan c. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu asset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran d. Properti Investasi adalah: properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau keduaduanya, dan tidak untuk: 1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau 2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Contoh Properti Investasi 1. Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari. 2. Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum ditentukan. (Apabila entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai properti yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.) 3. Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi. 4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi 5. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan digunakan sebagai properti investasi. Contoh Bukan Properti Investasi 1. Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha-sehari-hari atau sedang dalam proses pembangunan atau pengembang ,Persediaan Properti (lihat· PSAK 14)

untuk dijual

Contoh : properti yang diperoleh secara eksklusif dengan maksud dilepaskan dalam waktu dekat untuk pengembangan dan dijual kembali 2. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak ketiga , kontrak konstruksi (lihat· PSAK 34) 3. Properti yang digunakan sendiri ,termasuk properti yang dikuasai untuk digunakan di masa depan sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang dimilik untuk pengembangan di masa depan dan penggunaan selanjutnya sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang digunakan oleh karyawan dan properti yang digunakan sendiri yang menunggu untuk dijual 4. Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan. 2.6 PENGAKUAN Properti Investasi Diakui Sebagai aset Jika Dan Hanya Jika: 1. Besar kemungkinana manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan property investasi akan mengalir ke entitas 2. Biaya perolehan property investasi dapat diukur secara andal 2.7 PENGUKURAN SAAT PENGAKUAN Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut. Biaya perolehan investasi yang dibeli meliputi harga pembelian, dan setiap pengeluaran yang dapat didistribusikan secara langsung. Contoh : biaya jasa hukum,pajak pengalihan, pengalihan property dan biaya transaksi lain. Biaya perolehan property investasi tidak termasuk : a. Biaya perintisan (kecuali biaya yang diperlukan untuk membawa property kekondisi yang diinginkan sehingga dapat digunakan sesuai dengan maksud manajemen) b. Kerugian operasional yang terjadi sebelum property investasi mencapai tingkat hunian yang direncanakan c. Jumlah tidak normal bahan baku, tenaga kerja, atau sumber daya lain yang terjadi selama masa pembangunan atau pengembangan property Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan dikelompokkan

sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa

pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam hal ini harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini dari Pembayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus diakui sebagai kewajiban sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.

2.8 PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN PSAK 13 mensyaratkan seluruh entitas untuk mengukur nilai wajar properti investasi, baik untuk tujuan pengukuran(jika menggunakan model nilai wajar) maupun pengungkapan (jika menggunakan model biaya) Entitas Dapat : a. Memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh property investasi yang menjadi agunan liabilitas yang membayar imbal hasil dikaitkan secara langsung dengan nilai wajar dari aset tertentu yang mencakup properti investasi b. Memilih apakah model nilai wajar atu model biaya untuk seluruh properti investasi lain tanpa memperhatikan pilihan. Model Nilai Wajar a. Setelah pengakuan awaal, entitas yang memilih menggunakan model nilai wajar mengukur seluruh property investasi berdasarkan nilai wajar b. Jika hak atas properti yang dimiliki oleh lessee dalam sewa operasi diklasifikasi sebagai property investasi, sehingga diterapkan model nilai wajar c. Keuntungan atau kerugian yang timbuldari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya. Dalam menentukan jumlah tercatat property investasi dalam model nilai wajar entitas tidak melakukan penghitungan ganda atas asset yang diakui sebagai asset terpisah. Contoh : a. Peralatan seperti lift atau pendingin ruangan sering menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari bangunan dan biasanya dimasukkan dalam nilai wajar property investasi bukan diakui secara terpisah sebagai asset tetap b. Jika kantor disewakan termasuk dengan furniture, nilai wajar kantor secara umum memasukkan nilai wajar furniture karena penghasilan rental terkait

denan furniture kantor. Jika furniture termasuk dalam nilai wajar property investasi, maka entitas tidak mengakui furniture sebagai asset terpisah Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Secara Andal Terdapat anggapan bahwa entitas dapat menentukan nilai wajar property investasi secara andal atas dasar berkelanjutan. Jika transaksi pasar serupa jarang terjadi dan alternative estimasi andal nilai wajar tidak tersedia.

2.9 PENGALIHAN a. Pengalihan ke atau dari, property investasi dilakukan jika terdapat perubahan penggunaan yang dibuktikan dengan 1. Dimulainya penggunaan oleh pemilik, dialihkan dari property investasi menjadi property yang digunakan sendiri 2. Dimulainya pengembangan untuk dijual, dialihkan dari property investasi menjadi persediaan 3. Berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dialihkan dari property yang digunakan sendiri menjadi property investasi 4. Dimulainya sewa operasi kepada pihak lain, dialihkan dari persediaan menjadi properti investasi b. Untuk pengalihan dari persediaan ke property investasi yang akan dicatat nilai wajar, perbedaan antara nilai wajar property pada tanggal tersebut dan jumlah tercatatnya diakui dalam laba rugi 2.10

PELEPASAN

a. Properti investasi harus dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat dilepaskan atau Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasan. b. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara Hasil neto dari pelepasan dan jumlah

tercatat

aset,dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback) dalam priode terjadinya. c. Penurunan nilai

Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi, pembelian adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat secara terpisah: 1. penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48 2. penghentian atau pelepasan properti investasi diakui sebagai pelepasan menurut PSAK ini 3. kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai, hilang atau diserah diakui dalam laporan laba rugi ketika kompensasi tersebut telah menjadi piutang; dan 4. biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai penggantian ditentukan sesuai dengan ketentuan perolehan awal dalam PSAK ini.

2.11 PENGUNGKAPAN Entitas mengungkapkan a. apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya; b. Jika menerapkan nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan bagaimana, hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan-dicatat sebagai propertiinvestasi; c. apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan kriteria yang digunakan untuk membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari; d. sejauhmana penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi profesional yang relevan serta memiliki pengalaman mutakkht di lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai. e. jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi untuk: f. penghasilan rental dari properti investasi; g. beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang menghasilkan rental h. beban operasi Iangsung

investasi yang tidak menghasilkan pendapatan rental

selama periode tersebut; dan i. perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi atas penjualan properti investasi

j. keberadaan dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti investasi atau pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan; k. kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau mengembangkan properti investasi atau untuk memperbaiki, memelihara atau meningkatkan property investasi 1. Metode Nilai Wajar a. Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi signifkan untuk tujuan pelaporan mengungkapkan rekonsiliasi telah

disesuaikan secara

keuangan, maka entitas tersebut

antara penilaian tersebut dan penilaian yang

disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan keuangan,

menunjukkan seeara terpisah jumlah gabungan dari

dengan

pengakuan kewajiban

sewa yang telah ditambahkan kembali, dan penyesuaian signifikan lain. b. Pengungkapan tambahan : 1. Deskripsi mengenai properti investasi tersebut; 2. penjelasan mengapa nilai wajar tidak dapat diukur secara andal; 3. apabila mungkin, rentang estimasi nilai wajar kemungkinan besar berada dan 4. untuk pelepasan properti .investasi yang tidak dicatat dengan nilai wajar: a. fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti investasiyang tidakdicatat dengan nilai wajar; b.

jumlah tercatatproperti investasipada saat dijual; dan

c. jumlah .Iaba ataurugi yang dlakui: 2. Model Biaya Tambahan dari pengungkapan yang menerapkan model biaya a. Metode penyusutan yang digunakan; b. umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; c. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan

dengan

akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal danakhir.periode; d. Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan. akhir periode, yang menunjukkan: 1. Penambahan 2. Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usaha

3. Aset diklasifikasikan untuk dijual 4. Penyusutan 5. Penurunan nilai 6. Selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keungan 7. Penglihan ke dan dari dan property yang digunakan sendiri 8. Perubahan lain

BAB III PENUTUP 2.1 Kesimpulan Pernyataan standar akuntansi seluruh paragraf dalam PSAK ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur unsur yang tidak material. Properti Investasi adalah: properti (tanah atau bangunan atau bagian dari bangunan atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau keduaduanya, dan tidak untuk: Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau Dijual dalam kegiatan usaha seharihari.PSAK 13 mensyaratkan seluruh entitas untuk mengukur nilai wajar properti investasi, baik untuk tujuan pengukuran(jika menggunakan model nilai wajar) maupun pengungkapan (jika menggunakan model biaya). Untuk pengalihan dari persediaan ke property investasi yang akan dicatat nilai wajar, perbedaan antara nilai wajar property pada tanggal tersebut dan jumlah tercatatnya diakui dalam laba rugi. Properti investasi harus dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat dilepaskan atau Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasan. Jika menerapkan

nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan

bagaimana, hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan-dicatat sebagai propertiinvestasi

3.2 Saran Penulis telah memberikan gambaran tentang PSAK NO 13 tentang PROPERTI INVESTASI. Sehingga perlu tinjauan kembali dari teman-teman dan lebih khusus Dosen Pengampu untuk memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini dan semoga menjadi bermanfaat bagi kita semua.

Related Documents


More Documents from "Dimas Aris Shera"