BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab “Musyarak” yang berarti hubungan. Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem baik semi tertutup maupun semi terbuka, dan antar orang atau individu dengan individu saling melakukan interaksi (hubungan). Masyarakat adalah sebuah komunitas yang salin bergantung (interdependen). Lebih umumnya, masyarakat digunakan untuk menyebut sekelompok orang yang melakukan interaksi dan hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut seorang pemikir darijazirah Arab, beliau menuturkan bahwa sekelompok orang yang bisa dikatakan masyarakat apabila mereka mempunyai pemikiran, perasaan, dan sistem atau aturan yang sama, dan dengan hal yang sama tersebut, mereka melakukan interaksi demi tercapainya kemaslahatan bersama. Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Masyarakat Sipil (Civil Society), banyak diterjemahkan dengan berbagai macam makna. Pada hakekatnya, versi terjemahan apapun yang dipakai, ternyata rujukan berpijaknya bertemu pada pemahaman konseptual yang sama. Pada dasarnya istilah manapun yang dipakai tidak menjadi soal sepanjang kita memiliki perspektif, sudut pandang dan pemahaman konseptual yang sama menurut makna istilah yang digunakan. B. Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan pengembangan masyarakat? b. Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat? c. Bagaimana bentuk pengembangan masyarakat? d. Bagaimana bentuk pemberdayaan masyarakat? C. Tujuan Masalah a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pengembangan dan pemberdayaan masyarakat b. Untuk mengetahui program atau bentuk-bentuk apa saja yang dapat mengembangkan dan memberdayakan masyarakat.
1
BAB II PEMBAHASAN A. Pengembangan masyarakat Di dalam negara yang sedang berkembang terdapat siklus keadaan yang merupakan suatu lingkaran yang tak berujung yang menghambat perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Maksudnya, keadaan sosial ekonomi rendah yang mengakibatkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidaktahuan ini selanjutnya mengakibatkan produktivitas secara umum juga rendah, produktivitas yang rendah selanjutnya membuat keadaan sosial ekonomi semakin rendah dan seterusnya. Pengembangan masyarakat berusaha untuk memberdayakan individu dan kelompok orang dengan menyediakan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menghasilkan perubahan di komunitas mereka sendiri. Keterampilan ini sering diciptakan melalui pembentukan kelompok-kelompok sosial yang besar bekerja untuk sebuah agenda bersama. Komunitas pengembang harus memahami baik bagaimana bekerja dengan individu dan bagaimana mempengaruhi posisi masyarakat dalam konteks lembagalembaga sosial yang lebih besar. Tujuan utamanya adalah untuk membangun masyarakat berdasarkan keadilan, kesetaraan dan saling menghormati. Pengembangan masyarakat melibatkan perubahan hubungan antara orang biasa dan orang-orang dalam posisi kekuasaan, sehingga setiap orangdapat mengambil bagian dalam isu-isuyang mempengaruhi kehidupan mereka. Dimulai dari prinsip bahwa dalam masyarakatmanapun ada banyak pengetahuan dan pengalaman yang jika digunakan dengan cara yang kreatif, dapat disalurkan ke dalam tindakan kolektif untuk mencapai tujuan masyarakat yang diinginkan. Menurut Shuida, dalam pelaksanaan program pemberdayaan desa diperlukan program pendukung lainnya, seperti program pendamping desa, program Strategi Pengentasan Desa Tertinggal menjadi Berkembang dan Desa Berkembang menjadi Mandiri dan program Pemberdayaan Koperasi. Terkait dengan program pendamping desa, program harus meliputi optimalisasi pendampingan desa dengan melibatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di tingkat Kecamatan, Kabupaten, dan Provinsi serta Kementerian dan Lembaga (K/L). Adapun proses rekrutmen, pelatihan dan penugasan pendamping desa baik pada tingkat desa, kabupaten dan provinsi dilakukan secara bertahap oleh masing-masing daerah dengan berpedoman pada aturan (NSPK) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat serta memberikan ruang partisipasi masyarakat dalam mengevaluasi kinerja pendamping.
Langkah-langkah untuk mengembangkan dan meningkatkan dinamika masyarakat, hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut : 1. Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan 2. Pertinggi mutu potensi yang ada 3. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada 4. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan Pengembangan masyarakat membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi, berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Pembangunan ekonomi terjadi bila masyarakat 2
melaksanakan program-program pembangunan fisik tanpa mengembangkan kapasitas manusianya. Unsur-unsur program pengembangan masyarakat 1. Program terencana yang terfokus kepada kebutuhan-kebutuhan menyeluruh (total needs) dari masyarakat yang bersangkutan. 2. Mendorong swadaya masyarakat (ini merupakan unsur paling utama) 3. Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau organisasiorganisasi sukarela, yang meliputi tenaga personil, peralatan, bahan ataupun dana 4. Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti pertanian, peternakan, kesehatan masyarakat, pendidikan, kesejahteraan keluarga, kewanitaan, kepemudaan, dll untuk membantu masyarakat.
Bentuk-bentuk program pengembangan masyarakat menurut Mezirow, ada 3 (tiga) jenis program dalam usaha pengembangan masyarakat, yaitu : 1. Program integratif – Memerlukan pemgembangan melalui koordinasi dinas-dinas teknis 2. Program adaptis – Fungsi pengembangan masyarakat cukup ditugaskan pada salah satu kementrian. 3. Program proyek – dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu dan program disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan
B. Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran kemauan dan kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Berdasarkan tinjauan istilah, konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community development (pembangunan masyarakat) dan community-based development (pembangunan yang bertumpu pada masyarakat) dan tahap selanjutnya muncul istilah pembangunan yang digerakkan masyarakat. Pemberdayaan didefinisikan sebagai suatu proses sengaja yang berkelanjutan, berpusat pada masyarakat lokal, dan melibatkan prinsip saling menghormati, refleksi kritis, kepedulian, dan partisipasi kelompok dan melalui proses tersebut orang-orang yang kurang memiliki bagian yang setara akan sumber daya berharga memperoleh akses yang lebih besar dan memiliki kendali akan sumber daya tersebut . Bidang pembangunan biasanya meliputi 3 (tiga) sektor utama, yaitu ekonomi, sosial (termasuk di dalamnya bidang pendidikan, kesehatan dan sosial-budaya), dan bidang lingkungan. Sedangkan masyarakat dapat diartikan dalam dua konsep yaitu masyarakat sebagai sebuah tempat bersama, yakni sebuah wilayah geografi yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah pertokoan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan. Pemberdayaan dalam wacana pembangunan selalu dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja, dan keadilan. Pada dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial. Dalam arti sempit istilah pengembangan masyarakat di Indonesia sering dipadankan dengan pembangunan masyarakat desa dengan mempertimbangkan desa dan kelurahan berada pada tingkatan yang setara sehingga
3
pengembangan masyarakat (desa) kemudian menjadi dengan konsep pengembangan masyarakat lokal (locality development). Permberdayaan terkait dengan kesehatan adalah konsep dan wacana UKBM (upaya kesehatan bersumberdaya manusia) adalah salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainnya seperti Polindes, POD (pos obat desa), pos UKK (pos upaya kesehatan kerja), TOGA (taman obat keluarga), dana sehat, indek tatanan sehat masjid atau rumah ibadah, salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya adalah program STBM, yaitu suatu pendekatan perubahan perilaku terhadap higine dan sanitasi, dimana masyarakat dipicu untuk mengenali permasalahan dan pemecahan masalah sanitasi di lingkungan. Partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan menggerakan sumber daya masyarakat yang dapat dijadikan modal untuk mengembankan kemampuan masyarakat dalam menentukan prioritas masalah, pembuatan keputusan, dan penerapannya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masyarakat adalah sebuah komunitas yang salin bergantung (interdependen). Lebih umumnya, masyarakat digunakan untuk menyebut sekelompok orang yang melakukan interaksi dan hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Di dalam negara yang sedang berkembang terdapat siklus keadaan yang merupakan suatu lingkaran yang tak berujung yang menghambat perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Maksudnya, keadaan sosial ekonomi rendah yang mengakibatkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidaktahuan ini selanjutnya mengakibatkan produktivitas secara umum juga rendah, produktivitas yang rendah selanjutnya membuat keadaan sosial ekonomi semakin rendah dan seterusnya. Pengembangan masyarakat berusaha untuk memberdayakan individu dan kelompok orang dengan menyediakan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menghasilkan perubahan di komunitas mereka sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk membangun masyarakat berdasarkan keadilan, kesetaraan dan saling menghormati. Unsur-unsur program pengembangan masyarakat 1. Program terencana yang terfokus kepada kebutuhan-kebutuhan menyeluruh (total needs) dari masyarakat yang bersangkutan. 2. Mendorong swadaya masyarakat (ini merupakan unsur paling utama) 3. Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau organisasiorganisasi sukarela, yang meliputi tenaga personil, peralatan, bahan ataupun dana 4. Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti pertanian, peternakan, kesehatan masyarakat, pendidikan, kesejahteraan keluarga, kewanitaan, kepemudaan, dll untuk membantu masyarakat. Bentuk-bentuk program pengembangan masyarakat menurut Mezirow, ada 3 (tiga) jenis program dalam usaha pengembangan masyarakat, yaitu : 1. Program integratif – Memerlukan pemgembangan melalui koordinasi dinas-dinas teknis 2. Program adaptis – Fungsi pengembangan masyarakat cukup ditugaskan pada salah satu kementrian. 3. Program proyek – dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu dan program disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan B. Saran 1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa dan dosen 2. Karena masih banyaknya kekurangan dari makalah ini, maka penulis perlunya diperbanyak referensi untuk di daftar pustaka 3. penulis dapat memahami secara menyulruh isi dari makalah tersebut
5