Makalah Penilaian Kelayakan Usaha Kelompok 11.docx

  • Uploaded by: putri
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Penilaian Kelayakan Usaha Kelompok 11.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,333
  • Pages: 23
MAKALAH PENILAIAN KELAYAKAN USAHA Makalah ini Disusun Untuk Mata Kuliah: Kewirausahaan Dosen Pengampu : Ir. Devia Bernady, MM., MH.

KELOMPOK XI 1. DORA PUTRI

: 12160311

2. RAHMAH AMELIA

: 12160

UNIVERSITAS BINA BANGSA UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2019

1

KATA PENGANTAR Rasa syukur yang dalam penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmatNya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan yang harapan. Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Penilaian Kelayakan Usaha”, suatu metode penilaian mengenai layak atau tidaknya pendirian suatu usaha atau bisnis. Metode penilaian ini nantinya akan membantu seseorang dalam menganalisis apakah usaha atau bisnis yang akan dia dirikan itu memiliki manfaat atau tidak. Makalah ini dibuat dalam rangka menambah wawasan teman-teman mahasiswa dan penulis terkait dengan ilmu-ilmu penilaian usaha yang telah berkembang di Indonesia. Setelah teman-teman membaca makalah ini, penulis berharap teman-teman bisa memahami dengan baik konsep tentang Penilaian Kelayakan Usaha. Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan bagi penulis. Sekian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

Tambak, 15 Maret 2019 Penulis

DAFTAR ISI 2

HALAMAN JUDUL …………………………………….…………. 1 KATA PENGANTAR ……………………………………….……… 2 DAFTAR ISI …………………………………………………....…… 3 BAB I PENDAHULUAN …………………………………….….….. 4 1.1 LATAR BELAKANG ……………………………….....…… 4 BAB II PEMBAHASAN …………………………………..………... 8 1. PENGERTIAN KELAYAKAN USAHA………………….… 8 2. OBJEK DAN PROYEK ……………………………………... 9 3. TUJUAN STUDI KELAYAKAN USAHA ………...…….… 12 4. IDE-IDE USAHA ………………………………………...… 14 5. ALTERNATIF USAHA ………………………………...….. 15 6. ASPEK-ASPEK DALAM PENELITIAN STUDI KELAYAKAN USAHA …………………………………... 16

BAB III PENUTUP …………………………………………….… 22 KESIMPULAN ………………………………………….... 22 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 23

BAB I

3

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Studi (Penilaian) kelayakan usaha atau sering disebut studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Istilah “proyek” mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu (barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk yang sudah ada selama ini. Pengertian keberhasilan bagi pihak yang berorientasi profit dan pihak non profit bisa berbeda. Bagi pihak yang berorientasi profit semata, biasanya mengartikan keberhasilan suatu proyek dalam artian yang lebih terbatas dibandingkan dengan pihak non profit, yaitu diukur dengan keberhasilan proyek tersebut dalam menghasilkan profit. Sedangkan bagi pihak non profit (misalnya pemerintah dan lembaga non profit lainnya), pengertian berhasil bisa berujud misalnya, seberapa besar penyerapan tenaga kerjanya, pemanfaatan sumber daya yang melimpah ditempat tersebut dan faktor – faktor lain yang dipertimbangkan terutama manfaatnya bagi masyarakat luas. Semakin besar suatu proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi baik dampak ekonomis maupun sosial, sebaliknya semakin sederhana proyek yang akan dilaksanakan, semakin sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilaksanakan. Namun sesederhana apapun baik secara formal maupun informal, sebaiknya penelitian kelayakan dilakukan sebelum proyek tersebut dilaksanakan. Ditengah persaingan yang semakin mengglobal disegala bidang,banyak pihak yang tak berdaya dan semakin terpuruk dari segi kesejahteraan hidupnya dan tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat diketegorikan termasuk didalam kelompok ini. Mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang cukup bukan lagi hal yang melegakan untuk setiap orang,keadaan ekonomi yag serba sulit dan kompleks menjadikan kita tengah berada perlombaan dengan bayang-bayang kemiskinan yang bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Tantangan kesejahteraan hidup sekarang ini semakin sulit dipenuhi,baik sektor formal maupun informal masih saja dirasa belum memberikan solusi berarti 4

dalam permasalah ekonomi yang ada. Karena itu sebagai individu, kita harus mampu berpikir kreatif dan inofatif untuk mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut guna mencapai sisi-sisi ekonomis yang optimal demi meningkatkan kesejahteraan hidup. Kompetisi setiap saat kita lakukan baik secara sadar ataupun tidak,semua

hal

ditimbang

menurut

sisi

ekonomis,bisnis,manfaat

dan

keuntungannya.seperti hlnya sesuatu yang terlihat spektakuler (hebat) tetapi tidak banyak memberikan keuntungan sehebat tampilnnya tidak lagi populer.Inilah fase awal dari pembentukan pradigma kompetisi dan bisnis, bahwa harus ada kesadaran untuk bergerak dan tidak tinggal diam melihat pergerakan global yang menyingkirkan semua pihak yang hidup tanpa kemampuan dan kreatifitas serta tidak bersikap kritis dengan kesejahteraan hidupnya. Wirausaha merupakan salah satu bentuk implementasi untuk memenuhi tingkat kesejahteraan.Selain menguntungkan dari segi ekonomi,sebagian besar kegiatannya juga sangat berperan dalam usaha memenuhi kebutuhan masyarakat banyak baik secara langsung maupun tidak langsung.Manfaat lainnya dapat membantu mengatasi permasalahan tenaga kerja walaupun kadang kala hanya bersifat jangka pendek atau sekedar tenaga kerja musiman, akan tetapi cukup realistis jika diungkap bahwa berwirausaha memiliki banyak manfaat lain selain sekedar menyangkut nilai nominal, seperti kepuasan diri dan pecapaian tujuan personal yang dicapai oleh pengusaha tersebut. Banyak hal yang perlu diperhatikan seorang entrepreuner untuk berwirausaha, ketidak pastian kondisi menjadikan wirausaha sebagai ajang pembuktian kredibilitas diri dan usaha yang dijalankannya, serta keterbatasan modal dianalisir sebagai hambatan utama dalam memulai suatu usaha baru ataupun meneruskan kejayaan usaha yang sudah berjalan. Entreprenuership yang berhasil setdaknya memiliki manfaat yang riil bagi diriya sendiri,masyrakat luas,juga dalam ruang lingkup regional. Seorang pengusaha jelas saja tidak bisa menjalankan usahanya tanpa bantuan pihak lain (seperti tenaga kerja, pemasok, dan pembeli) serta dukungan kondisi eksternal perusahaan yang kondusif (keadaan ekonomi negara, regulasi, dan sebagainya).

5

Sinergi yang terjalin juga berasal dari internal perusahaan dalam perspektif mengenai

kehandalan

mengelola

perusahaan,

menciptakan

strategi

dan

manajemen yang adaptif terhadap market trend, atau sekedar memanfaatkan peluang untuk menciptakan perubahan yang lebih baik diperusahaan untuk mengoptimalkan potensi kemenangan dari sebuah bisnis. Agar bisa mencapai tingkat perkembangan dan keuntungan usaha yang optimal,seseorang hendakanya mengkaji lebih dulu bidang usaha yang akan dimasukinya melalui sebuah studi kelayakan bisnis. Dari pengkajian awal ini pula resiko kegagalan bisa diantisipasi (Umar,2007 dalam studi Kelayakan Bisnis). Perencanaan bisnis yang baik baik seorang entrepreuner berguna sebagai dokumen untuk investor,tetapi yang lebih utama perencanaan bisnis yang baik akan menjadi sebuah jalan pembuka menuju laba.Dengan menggunakan langkah-langkah

yang

teruji

dalam

menyusun

bisnis,

pemilik

dapat

mengembangkan rencana bisnis yang matang, profesional, dan berorientasi hasil sejak awal hingga akhir. Penilaian investasi yang dilakukan para investor terhadap sebuah usaha dan pemiliknya haruslah menghasilkan nilai yang cukup setidaknya untuk kedua belah pihak.

1.2.Tujuan Makalah -

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai penyelesaian tugas mata kuliah Kewiusahaan. Agar dapat mengetahui strategis bisnis yang baik bagi perencanaan bisnis baru.

-

Agar dapat mengetahui cara menganalisa keuntungan yang optimal pada rencana bisnis baru.

-

Agar dapat menganalisa perencanaan bisnis dari berbagai aspek kelayakan bisnis.

-

Agar dapat menganalisa aspek pengelolaan sumber daya manusia secara optimal untuk suatu bisnis baru.

6

-

Agar dapat menganalisa aspek keuangan dengan tepat untuk suatu bisnis baru.

7

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Kelayakan Usaha Secara umum pengertian Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari. Berikut merupakan beberapa pegertian kelayakan usaha menurut beberapa ahli : 

Menurut Ahmad Subagyo (2007:7) Studi Kelayakan Usaha adalah Penelitian yang mendalam terhadap suatu ide usaha tentang layak atau tidaknya ide tersebut dilaksanakan.



Menurut

Yaqob

Ibrahim

(2003:1)

Studi

Kelayakan

Usaha

adalah feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang direncanakan. 

Menurut Kasmir dan Jakfar Studi Kelayakan Usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.



Menurut Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad (2000) Studi Kelayakan Usaha Adalah Penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu

proyek/usaha/usaha

(biasanya

investasi) dilaksanakan dengan berhasil.

8

merupakan

proyek/usaha

2. Objek dan Proyek Pengertian proyek merupakan suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu yang baru ke dalam suatu produk yang sudah ada. Kemungkinan yang terjadi pada suatu proyek bisa berkisar dari yang paling sederhana, misalnya pergantian mesin, sampai dengan pendirian suatu pabrik secara keseluruhan. Analisa kelayakan proyek bisa merupakan analisa suatu kondisi usaha produk baru, modifikasi produk yang sudah ada atau penambahan garis produk. Secara luas kita bisa menggunakan pengertian proyek sebagai proyek investasi yaitu suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen. Dilihat dari kepemilikannya, proyek bisa dibagi atas dua jenis yaitu proyek pemerintah dan proyek swasta (termasuk proyek asing). Sedangkan dilihat dari alasan pendirian dan tujuannya, proyek dibagi atas usaha bukan pencari laba Jika proyek-proyek investasi yang dilaksanakan merupakan investasi yang sehat yaitu secara ekonomis menguntungkan, maka dengan meningkatnya proyekproyek tersebut kegiatan ekonomi akan meningkat pula.

*

Dengan dilaksanakannya proyek-proyek investasi tersebut yang berkaitan dengan industrialisasi, diharapkan akan menimbulkan manfaat sebagai berikut: a. Menambah pendapatan nasional

Berdasarkan asumsi bahwa industrialisasi memberikan nilai tambah lebih tinggi daripada bidang pertanian dan bidang ekstraksi lainnya maka dengan adanya pelaksanaan proyek-proyek industri atau dalam hal ini diartikan sebagai industrialisasi, bisa meningkatkan pendapatan nasional. Disamping itu adanya peningkatan output (produk dan jasa yang dihasilkan) kesejahteraan masyarakat meningkat. Meningkatkan stabilitas penerimaan baik dalam valuta asing maupun pendapatan nasional itu sendiri.

9

b. Diversifikasi ekspor Suatu negara yang menggantungkan ekspornya pada satu atau beberapa komoditi saja akan mengalami ketidakstabilan pendapatan nasional karena sangat dipengaruhi fluktuasi harga komoditi tersebut. Dengan adanya diversifikasi ekspor, selain meningkatkan devisa juga lebih menstabilkan pendapatan nasional. Hal ini disebabkan oleh ketidaktergantungan (undindepent) ekspor pada satu atau beberapa macam komoditi saja melainkan berbagai macam komoditi.

c. Memproduksi barang-barang substitusi Diproduksinya barang-barang yang sebelumnya merupakan barang-barang impor diharapkan menghemat pengeluaran devisa.

d. Menambah lapangan kerja Dilaksanakannya proyek-proyek investasi berarti terciptanya lapangan kerja baru. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi masalah pengangguran.

e. Memanfaatkan bahan baku lokal. Bahan baku lokal yang melimpah, yang sebelumnya diekspor dalam bentuk aslinya bisa ditingkatkan nilainya. Misalnya hasil hutan kayu. Di Indonesia hasil hutan ini sangat melimpah dengan adanya hutan-hutan yang terbentang di seluruh wilayah Nusantara.Adanya industri kayu lapis, hasil hutan kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku yang murah sehingga kayu lapis Indonesia berhasil bersaing di luar negeri.

*

Selain manfaat yang bisa diperoleh dengan dilaksanakannya industrialisasi dalam suatu negara, perlu diperhatikan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh negara berkembang dalam usaha menuju industrialisasi negaranya. Kesalahan – kesalahan dalam industrialisasi adalah:

10

a) Dilaksanakan proyek-proyek yang secara ekonomis tidak layak. Hal ini sering terjadi pada proyek-proyek pemerintah. Misalnya proyek dilaksanakan karena alasan politis semata-mata, proyek-proyek mercu suar dan proyek-proyek yang pembiayaannya sebenarnya terlalu mahal.

b) Kegagalan menciptakan kondisi ekonomi yang tepat. Biasanya disebabkan oleh pengerjaan proyek-proyek yang sebenarnya belum saatnya dilaksanakan dalam arti terlalu dini karena negara yang bersangkutan ternyata belum mampu. Terlalu memaksakan dilaksanakannya pembangunan suatu jenis industri tertentu hanya karena telah diproduksinya bahan-bahan baku di negara yang bersangkutan tanpa memperhatikan aspek-aspek lain yang sebenarnya

memiliki

peranan

yang lebih

dominan dalam menentukan

keberhasilan proyek tersebut. Cara menghindari kesalahan-kesalahan industrialisasi tersebut antara lain dengan mengadakan penelitian kelayakan seteliti-telitinya setiap proyek sebelum proyek yang bersangkutan dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran prospek proyek yang bersangkutan di masa yang akan datang guna menghindari hal-hal yang telah diperhtiungkan sebelumnya baik faktor-faktor pendukung maupun faktor-faktor penghambat.Jadi sebaiknya pemerintah atau swasta pemilik modal hanya akan membiayai proyek-proyek yang telah diteliti dan dinilai kelayakan teknis, ekonomis, keuangan dan sebagainya oleh lembaga atau perseorangan yang memiliki kualifikasi penilai proyek. Disinilah peranan studi kelayakan sangat besar selain pelaksanaan proyek itu sendiri dalam keberhasilan proyek untuk suksesnya industrialisasi.

11

3. Tujuan Studi Kelayakan Usaha Studi Kelayakan dibuat untuk memenuhi pihak-pihak yang berbeda, masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda. Tujuan Studi Kelayakan Usaha Menurut Kasmir dan Jakfar ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu : a. Menghindari resiko kerugian Resiko kerugian untuk masa yang akan datang yang penuh dengan ketidak pastian, dalam hal ini fungsi studi kelayakan untuk meminimalkan resiko baik yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. b. Memudahkan Perencanaan Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana, bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan usaha, pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik. d. Memudahkan Pengawasan Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. e. Memudahkan Pengendalian Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

Tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan usaha ada pihakpihak yang berkepentingan dengan studi kelayakan usaha tersebut. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan antara lain : a) Pihak Investor Studi Kelayakan usaha ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis dan operasi, aspek organisasi dan

12

manajemen, aspek lingkungan dan aspek financial secara komprehensif dan detail sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk membuat keputusan investasi lebih obyektif. b) Pihak Analis Studi Kalayakan Adalah suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu usaha baru, pengembangan usaha baru, pengembangan usaha atau menilai kembali usaha yang sudah ada. c) Pihak Masyarakat Hasil Studi Kelayakan Usaha merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun yang muncul diakibatkan adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau proyek tersebut. d) Pihak Pemerintah Dari sudut pandangan mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk tujuan pengembangan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja, selain itu adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan usaha yang dilakukan oleh individu atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak pertambahan nilai maupun dari pajak penghasilan (PPh) dan retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran dan biaya administrasi dan lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan usaha ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan Income perkapita. e) Pihak Manajemen Hasil studi kelayakan usaha merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen perusahaan untuk menjalankan tugasnya. Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha.

13

4. Ide-Ide Usaha Sebuah rencana usaha bisa datang secara tiba-tiba (ide) baik melalui pengamatan maupun pengalaman, bisa juga melalui perencanaan yang matang. Ide-ide sering sekali muncul dalam bentuk untuk menghasilkan suatu barang dan jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Menurut Suryana (2003) Sumber peluang potensial usaha dapat digali dengan cara sebagai berikut :  Menciptakan produk baru yang berbeda. Tahapan-tahapan penting dalam pengembangan produk baru yaitu : pemunculan ide, Pemilihan ide, Pengembangan konsep dan pengujian, Strategi pemasaran, Analisa usaha, Pengembangan produk, Pengujian pasar, Komersialisasi  Mengamati pintu peluang. Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu : 1. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat. 2. Kerugian teknik harus rendah 3. Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya . 4. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih. 5. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam memperhatikan posisi pasarnya. 6. Perusahaan

baru

memiliki

kemampuan

dan

sumber-sumber

untuk

menghasilkan produk barunya.  Menganalisis produk dan proses secara mendalam. Analisis ini penting untuk menciptakan peluang yang baik dalam menjalankan usahanya secara efektif dan efisien antara lain : 1. Menganalisa produk dan jasa yang telah ada dan yang akan ada 2. Menganalisa daerah pasar yang dapat dilayani secara menguntungkan

14

3. Mengakses kebutuhan dan keinginan konsumen yang sekarang maupun yang potensial dalam berbagai daerah pasar untuk dilayani 4. Menganalisa kemampuan organisasi untuk melayani permintaan konsumen pada basis setelah penjualan. 5. Menggerakkan sumber-sumber organisasi untuk memuaskan kebutuhan konsumen. 6. Menganalisis struktur harga yang sesuai dengan penerimaan konsumen dan juga menyediakan pengoperasian usaha yang aktif dalam hal keuntungan dan penghargaan pada pemilik.  Memperhitungkan resiko. Dalam memperhitungkan resiko, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : 1.

Menciptakan nilai untuk pelanggan

2.

Pilih pasar dimana anda dapat melampaui yang lain

3.

Hadirkan target yang terus bergerak pada para pesaing dengan terus menerus meningkatkan posisi.

4.

Mendayagunakan inovasi, kualitas,pengurangan biaya.

Ide-ide yang telah kita realisir akan menciptakan peluang usaha karena peluang usaha itu sebenarnya ada di sekitar kita dan banyak sekali macam usaha yang bisa diraih. Namun, untuk menangkap peluang usaha, diperlukan keberanian, kejelian dan kreatifitas usaha dan kita harus betul-betul memahami kebutuhan masyarakat konsumen.

5. Alternatif Usaha Ide/gagasan yang telah ditemukan dan menurut pertimbangan untuk diwujudkan maka tahap berikutnya adalah melakukan studi kemungkinan pemilihan bentuk usaha yang tepat untuk ide/gagasan tersebut. Pilihan itu antara lain usaha menghasilkan barang (usaha industri), usaha peningkatan dari usaha yang memang sudah ada sebelum atau usaha perdagangan. Pertimbangannya haruslah dilakukan secara obyektif setelah dilakukan pengumpulan data. Artinya keputusan yang dibuat memang sudah diperhitungkan dengan dukungan data yang cukup dan benar cara membandingkan dari masing-masing alternative ditinjau

15

dari segi modal, tenaga kerja, pengalaman, kemudahan, teknologi, bahan baku, kemungkinan produk/jasa, dan teknik pembuatan produk/jasa, mudah untuk dipasarkan, dan tidak bertentangan dengan peraturan dan kebijakan pemerintah. Pemilihan bentuk usaha sangat tergantung pada apa yang menjadi gagasan dan tujuan si investor itu sendiri, jika seandainya tujuan awal adalah mendirikan suatu usaha baru yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi karena tersedia cukup sumbernya, maka jelas pilihan-pilihannya adalah usaha industri tetapi jika pertimbangan gagasan usahanya adalah bertujuan untuk melakukan usaha perdagangan setelah mempertimbangkan berbagai segi baik dari segi kemudahan, modal kecepatan perputaran aliran kas, mungkin juga dari resiko usaha dan lain sebagainya menunjukkan indikator kecenderungan untuk memilih bentuk usaha jasa perdagangan, jika sebelumnya investor tersebut sudah memiliki usaha maka tujuannya adalah meningkatkan kapasitas usaha atau menambah kapasitas usahanya karena kapasitas yang ada sudah tidak dapat lagi memenuhi konsumen, pilihan yang tepat tentunya adalah investasi dalam rangka peningkatan kapasitas usahanya. Prinsip melakukan pemilihan ini tetap saja berorientasi pada pasar, besarnya kendala yang dihadapi, tersedianya data yang lengkap, dan pada cukupan sumberdaya yang dimiliki.

6. Aspek-aspek dalam Penelitian Studi Kelayakan Usaha Tahapan-tahapan dalam pembuatan dan penelitian studi kelayakan hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang harus diteliti, diukur, dan dinilai sesuai dengan ketentuan. Ada beberapa aspek yang perlu dikaji untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan jika satu aspek tidak terpenuhi, maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan. Urutan penilaian aspek mana yang harus didahulukan tergantung pada persiapan Penilai dan kelengkapan data yang ada. Dalam hal ini dengan pertimbangan prioritas mana yang harus didahulukan dan mana yang berikutnya. Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan adalah sebagai berikut :

16

a)

Aspek Hukum

Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai surat izinizin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila di kemudian timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihakpihak yang akan menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut. Dokumen yang diperlukan meliputi : 

Bentuk badan usaha serta keabsahannya dan untuk badan tertentu, seperti Perseroan Terbatas atau Yayasan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman;



Tanda Daftar Perusahaan (TDP);



Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Di samping dokumen di atas, perusahaan juga harus memiliki izin-izin tertentu sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan. Izin-izin tersebut antara lain:  Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);  Surat Izin Usaha Industri (SIUI);  Izin Usaha Tambang;  Izin Usaha Perhotelan dan Pariwisata;  Izin Usaha Farmasi dan Rumah Sakit;  Izin Usaha Peternakan dan Pertanian;  Izin Usaha Domisili, di mana perusahaan/lokasi proyek berbeda;  Izin Gangguan;  Izin Mendirikan Bangunan (IMB);  Izin Tenaga Kerja Asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing. Di samping keabsahan dokumen di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian dokumen lainnya, yaitu sebagai berikut : -

Bukti dari pemilik (KTP dan SIM);

-

Sertifikat tanah;

17

-

Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB);

-

Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang dianggap perlu.

b)

Aspek Pasar dan Pemasaran

Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Faktor ada tidaknya konsumen yang akan membeli dan besarnya pasar yang ada perlu diketahui terlebih dahulu. Di samping itu, perusahaan juga harus mengetahui perilaku konsumen sebagai calon pembeli dan persaingan yang ada, baik saat ini maupun yang akan datang. Setelah itu, perusahaan mengatur strategi pemasaran yang tepat untuk meraup konsumen. Dalam aspek pasar dan pemasaran hal-hal yang perlu dijabarkan adalah : *

Ada tidaknya pasar ( konsumen calon pembeli );

*

Jika ada, seberapa besar pasar yang ada ( pasar nyata dan pasar potensial );

*

Bagaimana peta kondisi pesaing terutama untuk produk sejenis yang sekarang;

*

Bagaimana perilaku konsumen ( terkait selera dan kebiasaan );

*

Strategi apa yang harus dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar yang ada sekarang dan yang akan datang. Untuk mengetahui ada tidaknya pasar dan seberapa besarnya pasar baik

pasar nyata, potensi pasar yang ada, maupun perilaku konsumen, maka perlu dilakukan riset pasar. Riset pasar dilakukan dengan cara : 

Survei langsung ke lapangan melalui observasi, wawancara, maupun memberikan kuisioner.



Mengumpulkan data dari berbagai sumber.

Setelah diketahui data pasar nyata dan potensi pasar yang ada barulah kemudian disusun strategi pemasaran yang meliputi : 

Strategi produk;



Strategi harga;



Strategi lokasi dan distribusi;



Strategi promosi.

18

c) Aspek Keuangan Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi, biaya-biaya, dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi berarti jumlah dana yang akan dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian aktiva tetap maupun modal kerja. Selain itu, juga ada biaya-biaya yang diperlukan selama umur investasi dan pendapatan. Semua ini pada akhirnya dibuat seperti dalam bab sebelumnya, yaitu menilai jumlah kebutuhan investasi dan pembuatan cash flow. Setelah itu baru dinilai kelayakan usaha melalui metode penilaian investasi. Metode penilaian yang akan digunakan antara lain :  Payback Period;  Average Rate of Return;  Net Present Value;  Internal Rate of Return;  Profitability Index;  Break Event Point;  Serta rasio-rasio keuangan.  Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Artinya, seberapa lama uang yang diinvestasikan itu akan kembali.  Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak dengan rata-rata investasi.  Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebut dikenal dengan Net Present Value (NPV).  Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.

19

d)

Aspek Teknik / Operasi

Dalam aspek teknis atau operasi yang akan digambarkan secara lengkap adalah mengenai : a) Lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gedung (penelitian mengenai lokasi meliputi berbagai pertimbangan, apakah harus dekat dengan pasar, bahan baku, tenaga kerja, pemerintahan, lembaga keuangan, pelabuhan, atau pertimbangan lainnya); b) Penentuan layout gedung, mesin dan peralatan, serta layout ruangan sampai pada usaha perluasan selanjutnya; c) Teknologi yang digunakan (jika menggunakan teknologi padat karya, maka akan memberi banyak kesempatan kerja, namun jika menggunakan padat modal, maka justru sebaliknya).

e)

Aspek Manajemen / Organisasi

Dalam aspek manajemen dan organisasi yang perlu diteliti dan dinilai adalah : a. Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal); b. Pengolahan usaha (manajemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan yang berpengalaman); c. Struktur organisasi yang ada sekarang, serta gambaran mengenai jabatan; d. Rencana kerja seperti pencapaian target, sasaran dan tujuan.

f)

Aspek Ekonomi Sosial

Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan apabila proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara kesuluruhan. Dampak ekonomi menjelaskan : a. Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang bekerja di pabrik ataupun masyarakat di luar lokasi pabrik; b. Peningkatan pendapatan masyarakat.

20

Demikian pula perusahaan perlu untuk mencantumkan dampak sosial yang ada dalam hasil penelitian. Dampak sosial yang muncul akibat adanya usaha berupa tersedianya sarana dan prasarana, antara lain : a. Pembangunan jalan; b. Pembangunan jembatan; c. Penerangan; d. Sarana telepon; e. Sarana air minum; f. Sarana kesehatan; g. Sarana pendidikan; h. Sarana olahraga; i. Sarana ibadah; j. Sarana-sarana lainnya.

g)

Aspek Dampak Lingkungan

Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak sangat besar terhadap lingkungan di sekitarnya. Dampak lingkungan yang perlu diperhatikan antara lain : a. Terhadap tanah; b. Terhadap air; c. Terhadap udara; d. Terhadap kesehatan manusia. Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora, dan fauna yang ada di sekitar usaha secara keseluruhan.

21

BAB III Kesimpulan Studi Kelayakan Usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Hasil studi kelayakan usaha dapat digunakan untuk : Merintis usaha baru, Mengembangkan usaha yang sudah ada dan memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan. Pihak yang memerlukan dengan studi kelayakan usaha yakni Pihak Wirausaha, Investor, masyarakat dan Pemerintah. Studi Kelayakan Usaha dilakukan melalui Tahap Penemuan Ide, Formulasi Tujuan, Analisis serta Keputusan. Pentingnya studi kelayakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak gagasan usaha atau proyek yang direncanakan. Dari segi perbankan dan lembaga keuangan lainnya, Studi kelayakan bisnis penting untuk mengadakan penilaian terhadap gagasan usaha yang mempunyai sumber dana dari lembaga keuangan tertentu. Bagi penanam modal, studi kelayakan bisnis merupakan gambaran tentang usaha yang akan dikerjakan dan melalui studi kelayakan mereka dapat mengetahui prospek perusahaan dan kemungkinan keuntungan yang diterima Dalam kegiatan kemasyarakatan, studi kelayakan dikenal terutama menyangkut usaha-usaha dalam mencari dana dan kegiatan-kegiatan lainnya. Peranan studi kelayakan dan analisis proyek dalam kegiatan pembangunan cukup besar dalam mengadakan penilaian terhadap kegiatan usaha yang akan dilaksanakan Untuk menyusun studi kelayakan bisnis diperlukan penilaian dari berbagai aspek, antara lain teknis dan teknologis, marketing, manajemen, keuangan, dan lingkungan. Aspek yang perlu dianalisis dalam studi kelayakan yaitu Analisis aspek pemasaran, Analisis aspek produksi/operasi, analisis aspek manajemen dan analisis aspek keuangan. Kriteria untuk mengetahui layak atau tidaknya investasi dilakukan menguntungkan secara ekonomis yaitu Periode pembayaran kembali, kriteria nilai sekarang bersih, Kriteria Rasio Biaya Manfaat dan Kriteria Tingkat Pengembalian Internal.

22

DAFTAR PUSTAKA http://ciputrauceo.net/blog/2015/11/12/studi-kelayakan-bisnis http://saaduddinlubis.blogspot.com/2014/05/pengertian-analisis-kelayakanusaha.html https://id.pdfcoke.com/doc/260127398/Makalah-penilaian-kelayakan-usaha-docx https://www.nadipos.com/blog/studi-kelayakan-bisnis/ e-book - Ahmad Subagyo (2007:7) Studi Kelayakan Usaha e-book - Menurut Yaqob Ibrahim (2003:1) Sudi Kelayakan Usaha e-book - Menurut Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad (2000) kelayakan usaha

23

Related Documents


More Documents from "nadia rahadian"

Appendix (1).pdf
May 2020 51
Pjr.docx
December 2019 64
Jr.docx
May 2020 54
Proposal Asma.docx
December 2019 58
Kirim 2.docx
June 2020 53