Makalah Pbl H1a018071.docx

  • Uploaded by: Muhammad Arif Fahrudin
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pbl H1a018071.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,809
  • Pages: 13
MAKALAH “OHM METER”

Disusun Oleh: Rainerus Wirawan Trihasmoro H1A018071 KELAS A

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN PURBALINGGA 2019

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya pada hari ini saya masih diberi kesempatan untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan dosen pengampu mata kuliah ini, orang tua saya yang selalu membimbing dan mendukung saya dalam perkuliahan, serta temanteman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman sekalian.

i

Daftar isi Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………. 1 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 1 1.3 Tujuan Makalah……………………………………………………………………... 1 Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………… 2 2.1 Pengertian Ohm Meter………………………………………………………………. 2 2.2 Penemu Ohm Meter…………………………………………………………………. 2 2.3 Rangkaian Dasar Ohm Meter……………………………………………………….. 3 2.4 Bagian-bagian Ohm Meter………………………………………………………….. 4 2.5 Jenis-jenis Ohm Meter………………………………………………………………. 5 2.6 Cara Mengukur Nilai Resistensi Resistor…………………………………………… 6 2.7 Cara Kalibrasi Ohm Meter…………………………………………………………... 6 2.8 Fungsi dan Tujuan Kalibrasi………………………………………………………… 7 2.9 Cara Penggunaan dan Prosedur Pengukuran………………………………………... 7 2.10 Cara Membaca Ohm Meter………………………………………………………… 7 Bab III Penutup………………………………………………………………………………….. 9 3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….. 9

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Hukum Ohm dapat berbuny sebagai berikuti, besarnya kuat arus yang timbul ada suatu pengantar berbanding lurus dengan beda potensial kedua ujung penghantar tersebut. Hukum ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan dan tahanan saling berhubungan. Makalah ohm meter ini bertujuan memenuhi nilai tugas matakuliah Pengukuran Besaran Listrik Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. Makalah ini juga bertujuan untuk memberi menambah informasi dan wawasan pembaca tentang ohm meter dari pengertian hingga cara penggunaannya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari ohm meter? 2. Bagaimana sejarah penemu ohm meter? 3. Bagaimana rancangan listrik ohm meter 4. Bagaimana bentuk dan kegunaan alat ohm meter? 5. Bagaimana cara menggunaan alat ohm meter 1.3 Tujuan Makalah 1. Menjelaskan pengertian ohm meter 2. Menceritakan sejarah dari George Ohm 3. Menggambarkan bentur rangkaian sederhana ohm meter 4. Menjelaskan bagian-bagian ohm meter 5. Menjelaskan bagaimana menggunakan ohm meter

1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ohmmeter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Ohm meter juga merupakan instrument elektronika yang berfungsi untuk mengetahui nilai resistansi suatu beban elektronika atau komponen elektronika. Ohm meter digunakan untuk mengukur resistansi komponen atau rangkaian. Ohm meter jugadapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel dan sekering untuk mengetahuiapakah terputus serta rangkaian terbuka. Hukum Ohm dapat berbuny sebagai berikuti, besarnya kuat arus yang timbul ada suatu pengantar berbanding lurus dengan beda potensial kedua ujung penghantar tersebut. Hukum ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan dan tahanan saling berhubungan. George ohm menentukan secara eksperimental bahwa jika tegangan yang melewati tahanan bertambah nilainya maka arusnya juga bertambah nilainya, begitu juga sebaliknya. Hukum ohm dapat dituliskan dalm rumus sebagai berikut: V=I.R Keterangan: V = Tegangan R = Tahanan I = Kuat arus Hukum ohm juga menyatakan bahwa pada tegangan yang konstan, jika nilai tahanan di perkecil maka akan diperoleh arus yang lebih kuat. Begitu juga sebaliknya, yang dapat ditulis sebagai berikut: 𝑉

I=𝑅

2.2

Penemu Ohm Meter

George Ohm dilahirkan dari pasangan Johann Wolfgang Ohm, seorang tukang kunci, dan Maria Elizabeth Beck, seorang penjahit. Walaupun ayahnya hanya berprofesi sebagai tukang kunci, namun dia mampu memberikan anak-anaknya pendidikan yang tinggi melalui ajarannya sendiri. Sebenarnya Georg Ohm terlahir sebagai 7 bersaudara, namun hanya 3 yang bertahan melewati masa kecilnya, yaitu Georg, Martin (matematikawan terkenal), dan Elizabeth Barbara. Pada tahun 1805, Ohm masuk ke Universitas Erlangen namun keluar di 2

semester ketiga dan kemudian pergi mengajar matematika di sekolah Gottstadt bei Nydaud, Swiss. Georg Ohm meninggalkan sekolah tersebut pada Maret 1809 untuk menjadi guru privat di Neuchâtel. Atas nasihat dari Karl Christian von Langsdorf, dia kembali melanjutkan studi di bidang matematika dan pada April 1811, dia kembali ke Universitas Erlangen. Pada 25 Oktober 1811, Ohm memperoleh gelar doktor di bidang matematika dari Erlangen dan bergabung sebagai staf dosen matematika. 2.3 Rangkaian Dasar Ohm Meter

Kita memerlukan sebuah DC Generator (Power Supply), Voltmeter, Amperemeter, dan sebuah Potensiometer sesuai dengan nilai yang dibutuhkan. Dari Rangkaian Elektronika yang sederhana diatas kita dapat membandingkan Teori Hukum Ohm dengan hasil yang didapatkan dari Praktikum dalam hal menghitung Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan Resistansi/Hambatan (R).

3

2.4

Bagian-bagian Ohm Meter

1. Scale (Skala Maksimum / SM) 

Skala Maksimum (SM) merupakan batas nilai tertinggi pada panel.

a. Skala Maksimum mengukur resistansi, nilainya dari kanan ke kiri b. Skala Maksimum pengukuran arus, tegangan AC ataupun DC, nilainya dari kiri ke kanan 2. Mirror / Cermin  

Cermin ini berfungsi sebagai acuan dalam melaukan pengukuran yang ditunjukkanoleh jarum meter. Dalam pengukuran posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan AVO meter, sehingga pada saat melakukan pengukuran posisi jarum meter tidak memiliki bayangan pada cermin, yang menandakan pengukuran tepat pada petunjuk yang diperoleh.

3. Pointer / Jarum meter 

Jarum meter ini berfungsi sebagai petunjuk dalam pengukuran yang dilakukan pada AVO meter. 4

4. Zero Correction / Pengenolan Jarum 

Zero Correction ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kiri dalam mengukur arus dan tegangan.

5. Ohm Adjusment 

Ohm Adjusment ini berfungsi sebagai mengenolkan jarum pada posisi kanan dalam mengukur hambatan.

6. Batas Ukur (BU) 

Batas Ukur merupakan Nilai maksimal yang bisa diukur oleh multimeter

a. b. c. d.

Paling kiri atas merupakan blok selektor DC Volt. Paling kiri atas merupakan blok selektor AC Volt Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur resistansi. Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk mengukur Arus DC.

7. Range Selektor 

Range selector berfungsi untuk memilih/range batasan arus, tegangan maupun hambatan yang akan diukur.

8. Measuring Terminal / Probe ( + / - )  

2.5

Meansuring Terminal atau yang biasa disebut probe ini merupakan kontektor yang menghubungkan AVO meter dengan apa yang mau diukur. Probe ini terdiri dari probe positif yang berwarna merah untuk kutub positif dan probe negatif yang berwarna hitam untuk kutub negatif.

Jenis – Jenis Ohm- Meter Pada ohm-meter ada dua bentuk yaitu bentuk ohm-meter analoq dan bentuk ohm-meter

digital. a. Ohm-Meter Analoq 5

Ohm-meter analoq lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog. b. Ohm-Meter Digital Ohm-meter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. 2.6

Cara Mengukur Nilai Resistansi Resistor (Ohm)

Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan sebelum melakukan pengukuran menggunakan ohm meter, yaitu : 1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah). 2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan angka nol (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah nol maka tidak perlu dilakukan pengaturan sekrup. 3. Lakukan Kalibrasi alat ukur. Posisikan saklar pemilih pada skala ohm pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Atur jarum AVO merer tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan tombol pengatur Nol Ohm. 4. Setelah kalibrasi atur saklar pemilihpada posisi skala Ohm yang diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nntinya akan dikalikan dengan nilai skala Ohm yang dipilih oleh saklar Pemilih. 5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan diukur ingat jangan pasangalat ukur ohm saat komponen masih bertegangan). 6. Baca Alat ukur. 2.7 Cara Kalibrasi Ohm Meter Berikut adalah langkah-langkah kalibrasi AVO meter :

6

1. Pastikan Saklar Jangkar (BU = Batas Ukur) pada posisi Ohmmeter 2. Hubungkan kedua Probe (Jumper) alat ukur positif (merah) dan negatif (hitam), maka jarum akan bergerak menuju angka NOL/ Mendekati NOL 3. Putar Knop Zero Ohm Adjustment, sampai jarum berhenti di angka NOL. (Penjelasan bagian-bagian alat ukur dan fungsinya dapat dilihat disini) 4. Selesai.... pengukuran tahanan dengan alat ukur dapat di lanjutkan catatan : setiap kali perpindahan nilai range switch ohmmeter, misalnya dari posisi " x1" kemudian di pindah pada posisi "x10K". Maka kalibrasi harus di lakukan lagi (ulangi langkah 13). Dikarenakan besar tahanan dalam alat ukur yang berbeda pada setiap perpindahan nilai range switch. agar hasil pengukuran dapat terbaca dengan benar dan akurat. Mudah-mudahan bermanfaat bagi sobat semua, sekian postingan kali ini tentang cara mengkalibrasi ohmmeter analog, sampai jumpa di postingan selanjutnya. 2.8 Fungsi dan Tujuan Kalibrasi Adapun fungsi dan tujuan dari kalibrasi adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur tetap sesuai dengan spesifikasinya. 2. Untuk menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran konvensional petunjuk suatu instrumen ukur 3. Untuk mempresisikan alat ukur dan memperkecil error 2.9 Cara Menggunakan dan Prosedur pengukuran Adapun cara mengukur pada ohmmeter adalah sebagai berikut : 1. Pastikan posisi membaca alat ukurnya 2. Pastikan membaca dari KANAN ke KIRI 3. Tentukan sistim perkalian yang digunakan 4. Hubungkan kedua ujung probe 5. Kalibrasi terlebih dulu untuk menentukan angka“0” dengan cara mengatur potensio kalibrasi 6. Setelah yakin jarum menunjuk angka “0” lepas ujung probe yang terhubung,siap untuk digunakan mengukur tahanan/hambatan/resistor. Cara perhitungan ohmmeter : Jika yang dipilih adalah pengali 1 (x1),ž Jarum menunjuk pada angka 20,ž Maka terbaca hasil pengukuran adalah 20 Ω,ž Tetapi jika yang dipilih adalah pengali 10 (x10 ), Maka terbaca hasil pengukuran adalah 200 Ω. 2.10 Cara Membaca Ohm Meter Cara membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter adalah sebagai berikut : 7

1. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih. 2. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.

Misalkan pada gambar terbaca nilai tahanan suatu Resistor: Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai resistansi tahanan / resistor tersebut adalah: Nilai yang di tunjuk jarum

= 26

Skala pengali

= 10 k

Maka nilai resitansinya

= 26 x 10 k = 260 k = 260.000 Ohm.

8

BAB 3 Penutup 3.1 Kesimpulan Dari makalah diatas dapat dimengerti dari ohm meter adalah besaran kuat arus yang timbul ada suatu pengantar berbanding lurus dengan beda potensial kedua ujung penghantar tersebut, dimana bagaimana arus, tegangan dan tahanan saling berhubungan. Rumus penetapan ohm meter dibuat oleh George ohm dimana dia merupakan sarjanawan matematika yang tidak menyukai dengan keadaan pekerjaannya. Alat ohm meter berbentuk kotak yg penunjuknya berupa jarum bagi tipe analog dan angka utuk tipe digital yg digunakan utuk mengukur tegangan pada rangkaian listrik. Cara mengukur dan membaca alat ohm meter dapat diliat pada bagian makalah.

9

Daftar Pustaka https://electrozone94.blogspot.com/2013/08/ampermeter-voltmeter-ohm-meter.html http://pribadiasik.blogspot.com/2015/07/makalah-ohmmeter.html http://mabelcenter.blogspot.com/2014/04/cara-kalibrasi-ohmmeter-analog.html https://teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohm/ https://id.wikipedia.org/wiki/Georg_Ohm https://www.academia.edu/19663285/Hukum_Ohm?auto=download

10

Related Documents


More Documents from "melvin"

Makalah Pbl H1a018071.docx
December 2019 17
Hakikat Manusia.pptx
April 2020 30
Metopen.docx
April 2020 28
Snp.docx
April 2020 29
Tugas 10.docx
April 2020 24
Encoder Decoder Lz.docx
April 2020 28