Makalah Pbl Bioetik.docx

  • Uploaded by: devi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pbl Bioetik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,799
  • Pages: 8
Penerapan Kaidah Dasar Bioetik pada Pasien dalam konteks Autonomy Riska Devi Limbong 102016053/CD Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Email : [email protected]

Abstrak:

Kaidah Dasar Bioetik (KDB) adalah suatu hukum dasar yang harus diketahui dan dikuasai oleh para dokter, demi membantu mereka dalam mengambil tindakan yang tepat dalam berbagai situasi medis. Kaidah dasar bioetik memiliki empat prinsip dasar, yakni: beneficence, non maleficence, autonomy,justice, dimana masing-masing memiliki prinsip prima facie dan konteks yang berbeda. Pemahaman dokter mengenai kaidah dasar bioetik sangatlah penting dalam melaksanakan tugas mereka karena kaidah dasar bioetiklah yang menentukan apakah suatu perbuatan dapat dikatakan baik atau buruk berdasarkan pandangan etik.

Kata Kunci :Beneficence, Non maleficence, Autonomy, Justice.

Abstract:

The princples of biomedical ethics is a basic an fundamental law that needs tobe know and mastered by doctors to help them in taking action in different medical situation. There are four principles of biomedical ethics, such as : beneficence, non maleficence, autonomy, and justice, where each has their own prima facie principle and konteks, which are different from the other. A doctor understanding in the principles of biomedical ethics is unavoidably important in carrying out their duty us the principles of biomedical ethics are the judge in determining whether an action point of view.

Key Word : Beneficence, Non maleficence, Autonomy, Justice

1

Pendahuluan Sebagai suatu pedoman bagi dokter, “Bio-etika” masih sangat muda di usianya dan baru berkembang di dunia medis.Bioetika(etika biomedis) pertama kali muncul setelah Perang Dunia II pada masa pemerintahan Hitler yaitu menggunakan subjek manusia sebagai eksperimen-eksperimen pada dunia kedokteran. Orang yang pertama kali menggunakan istilah “bioethics” adalah Van Rensselaer Potter, peneliti biologi di bidang kanker dan ia menerbitkan bukunya yang berjudul Bioethics: Bridge to theFuture awal tahun 1971.1Dewasa ini masalah di dalam dunia kedokteran sudah sangat berkembang.Perkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan ilmu kedokteran membuat etika kedokteran tidak mampu lagi menampung keseluruhan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan.2 Demikian juga halnya dengan ilmu dan teknologi dalam dunia kedokteran yang bersifat ambigu, yaitu di satu sisi ilmu dan teknologi di bidang kedokteran dapat meningkatkan harapan dan kualitas hidup manusia, tetapi disisi lain dapat menimbulkan problem yang menyangkut masalah bioetika.3

Didalam dunia kedokteran bukan hanya membahas tentang persoalan yang di timbulkan oleh IPTEK yang terus berkembang, tetapi juga membahas tentang etika seorang dokter. Dimana diperlukannya kematangan intelektual dalam kaitan hubungan profesional dokter-pasien, dengan salah satu pihak benar-benar berlaku sebagai dokter sesuai dengan syarat-syarat dan norma-norma profesi kedokteran yang berlaku, agar dapat memaksimalkan upaya dokter dalam proses pengobatan pasiennya.4 Seorang dokter juga di tuntut untuk menerapkan konsep-konsep dokter yang baik yang terdapat dalam kaidah bioetika.Adapun kaidah bioetika itu adalah Beneficience, Non maleficence, Autonomy, dan Justice.

Identifikasi Istilah • Biopsi => pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan dibawah mikroskop oleh ahli patologi. Biopsi merupakan salah satu metode tes diagnostik untuk menentukan jenis tumor. • Karsinoma => kanker yang dimulai di kulit atau jaringan yang melapisi atau menutupi organ-organ tubuh. Sebagai contoh, karsinoma dapat timbul di payudara, usus besar, hati, prostat, paru-paru dan perut.

Rumusan Masalah Seorang wanita berusia 60 tahun terkena kanker payudara dan menolak untuk dioperasi

2

Pembahasan Bioetika berasal dari dua kata Yunani, yaitu “bios” yang mempunyai arti hidup dan “ethos” yaitu adat istiadat atau moral yang secara harafiah berarti etika hidup.5Bioetika menurut F. Abel adalah studi interdisipliner tentang problem yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran pada skala mikro maupun makro, termasuk dampaknya terhadap masyarakat luas serta sistem nilainya, kini dan masa mendatang.Menurut Webster’s New Universal Unabridged Dictionary (1979) bioetika adalah studi tentang problem-problem etis yang timbul karena berbagai kemajuan ilmiah, khususnya dalam biologi dan kedokteran.1

Bioetika disisi lain adalah ilmu sosial yang menawarkan solusi untuk konflik-konflik moral yang muncul dalam praktik ilmu kedokteran dan biologi. Bioetika kemudian dipahami sebagai etika bioteknologi dan pengertian yang lebih luasnya lagi adalah etika ilmu kehidupan.Bioetika atau biomedis merupakan cabang dari etika normatif dan merupakan etik yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian di bidang biomedis.

Pada hakekatnya, bioetika adalah suatu ilmu pemikiran yang menggabungkan konsep ilmu kedokteran dan konsep etika yang berkaitan dengan moral manusia.Bertolak dari Childress & Beauchamp yang mengklasifikasikan bioetika menjadi empat bagian yang disebut kaidah dasar bioetik.Kaidah dasar bioetik itu adalah Beneficence, Non Maleficence, Autonomy, dan Justice.

1. Beneficence. Beneficence adalah prinsip dimana penyediaan layanan kesehatan berusaha untuk meningkatkan kesehatan pasien dengan melakukan yang paling baik untuk pasien dalam setiap situasi.Seorang dokter melakukan tindakan untuk kepentingan pasien dalam usaha untuk mencegah atau menghilangkan bahaya. Artinya apapun yang dilakukan oleh seorang dokter kepada pasiennya hanya demi kebaikan pasien tersebut.6

Inti dari beneficence yaitu menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien, mengambil langkah positif untuk memaksimalkan akibat baik dibandingkan hal yang buruk.Dalam hal ini prinsip beneficence diterapkan pada konteks pasien dalam keadaan wajar.

Beneficence terdiri dari dua prinsip yaitu: 

Prinsip Positive Beneficence Yaitu dokter mencegah hal-hal buruk yang dapat terjadi pada pasien dan banyak melakukan hal yang baik pada kepentingan pasien.

3



Prinsip Balancing Of Utility Dokter telah melakukan kalkulasi atau perhitungan dimana kebaikan yang akan dialami pasien akan lebih banyak di bandingkan dengan kerugiannya.

Adapun kaidah-kaidah yang terdapat dalam beneficence : -

Mengutamakan alturisme

-

Menjamin nilai pokok harkat & martabat manusia.

-

Memandang pasien / keluarga / sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan dokter.

-

Maksimalisasi akibat baik.

-

Minimalisasi akibat buruk.

-

Paternalisme bertanggung jawab / kasih sayang.

-

Menjamin kehidupan baik minimal manusia.

-

Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan.

-

Tidak menarik honorarium di luar kepantasan.

-

Memberikan obat berkhasiat namun murah.

-

Menerapkan Golden Rule Principle.

2. Non Maleficence Non maleficence adalah suatu prinsip landasan etika kedokteran dalam pelayanan kesehatan, dimana dokter tidak melakukan suatu tindakan yang memperburuk kondisi pasien.Dokter juga harus menyadari dokrin efek ganda, dimana pengobatan yang ditujukan untuk kebaikan, dapat secara tidak sengaja menyebabkan kerugian. Artinya walaupun tindakan yang dilakukan adalah dengan niat baik, tapi harus tetap dijaga agar tidak merugikan pasien.6

Prinsip yang digunakan dalam non maleficence adalah prinsip double effect yaitu prinsip yang menjelaskan bahwa suatu tindakan yang merugikan, tidak selalu dianggap tindakan yang buruk.Asalkan tindakan tersebut terbukti efektif dalam rangka menyelamatkan jiwa pasien.

Kaidah-kaidah yang terdapat pada non-maleficence : -

Menolong pasien yang emergensi.

-

Mengobati secara proporsional.

-

Menghindari misrepresentasi dari pasien.

-

Tidak membahayakan kehidupan pasien akibat kelalaian.

-

Mengobati pasien yang luka.

-

Tidak membunuh pasien ( tidak melakukan euthanasia).

-

Tidak menghina /mencaci maki / memanfaatkan pasien.

-

Tidak memandang pasien hanya sebagai obyek.

4

-

Memberikan semangat hidup.

-

Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan.

3. Autonomy Pasien berhak menentukan apa yang dilakukan terhadap tubuhnya, artinya pasien berhak untuk mendapatkan informasi dan pelayanan yang terbaik, ikut serta pada penentuan tidak klinik dalam kedudukan yang setara. Orang dewasa yang kompeten dapat menolak atau menerima perawatan dan obat-obatan atau tindakan operasi karena mereka bebas dan rasioanal. Keputusan itu harus dihormati, bahkan jika keputusan tersebut tidak dalam kepentingan yang terbaik untuk pasien.6

Autonomy erat kaitannya dengan inform consent, inform consent pada hakekatnya adalah persetujuan tindakan medis, yaitu dokter yang akan melakukan tindakan medis tertentu terhadap pasien harus diinformasikan terlebih dahulu.

Autonomy memiliki tiga prinsip berdasarkan hubungan dengan inform consent, yaitu :

Threshold element. 

Competence Kompetensi menyangkut kemampuan pasien untuk dapat memahami penjelasan dari dokter mengenai prosedur yang akan dilaksanakan:

Information elements. 

Disclosure of information Penyampaian informasi mencakup cara dan kelengkapan informasi yang disampaikan dari seorang dokter yang mengenai prosedur yang akan dilaksanakan.



Understanding of information Pemahaman informasi mencakup bagaimana pasien memahami informasi yang disampaikan dokter mengenai prosedur yang akan digunakan.

Consent elemen. 

Voluntariness. Kemampuan pribadi yang tanpa paksaan untuk melaksanakan prosedur adalah salah satu unsur penting didalam inform consent.

5



Authorization Otorisasi atau ijin dari pasien untuk melaksanakan prosedur adalah salah satu unsur penting di dalam inform consent.

Kaidah-Kaidah yang terdapat dalam autonomy : -

Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien.

-

Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan.

-

Berterus terang.

-

Menghargai privasi.

-

Menjaga rahasia pasien.

-

Menghargai rasionalitas pasien.

-

Melaksanakan informed consent.

-

Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri.

-

Mencegah pihak lainmengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri.

-

Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi.

-

Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien.

4. Justice Keadilan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Dimana dokter memperlakukan sama rata / adil untuk kenyamanan dan kebahagiaan pasien. Keadilan berarti memberi sumbangan yang relatif sama sesuai dengan kebutuhan mereka ( kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien ). Disini dokter tidak tidak memandang sesuatu yang harus diperhitungkan seperti agama, ras, suku, tingkat kemapanan pasien dan tingkat pendidikan pasien.6 Kaidah-kaidah yang terdapat dalam justice : -

Memberlakukan segala sesuatu secara universal.

-

Mengambil porsi terakhir dari suatu pembagian.

-

Memberi kesempatan yang sama bagi setiap pribadi dalam posisi yang sama.

-

Menghargai hak sehat pasien.

-

Menghargai hak hukum pasien.

-

Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dll.

-

Melaksanakan wewenang dengan baik.

-

Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien.

-

Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian ( biaya, beban, dan sanksi ) secara adil.

-

Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit atau gangguan kesehatan.

-

Bijak dalam makro alokasi.

-

Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten.

6

Berdasarkan penjelasan diatas pada skenario, dokter yang menangani pasien yang menderita karsinoma telah melakukan tindakan yang benar dan adil atau dalam konsep Kaidah Dasar Bioetik(KDB) telah memenuhi kaidah autonomy dan justice.Namun pada skenario yang dibahas tersebut lebih condong atau lebih mengarah pada kaidah autonomy. Hal ini karena tindakan dokter yang lebih banyak memenuhi kaidah autonomy, tindakan dokter antara lain :

-

Dokter sabar untuk menunggu keputusan pasien

-

Menjaga hubungan baik dengan pasien

-

Kebebasan pasien untuk memilih dioperasi atau tidak dioperasi

-

Membuat surat informedconsent

Kesimpulan Setelah mempelajari bioetika dan prinsip-prinsip bioetika, dapat di simpulkan bahwa bioetika adalah kumpulan kaidah-kaidah etika yang mengatur praktek kedokteran.Bioetika sangatlah penting bagi ilmu kedokteran sehingga saat melakukan tindakan medis sesuai dengan norma dan nilai moral yang berlaku di masyarakat. Kaidah dasar bioetik di bagi menjadi empat bagian utama, yakni beneficence, non maleficence, autonomy, dan justice. Dalam skenario yang telah di bahas, dokter telah menjalankan kewajibannya sebagai dokter dengan menerapkan kaidah autonomy pada pasien yang di tanganinya. Sikap dokter tersebut dalam merawat pasien adalah menghargai hak pasien untuk tidak dioperasi, menjaga hubungan baik antara pasien dan dokter serta dokter sabar dalam menunggu keputusan pasien merupakan tindakan yang benar dalam dunia kedokteran.

7

Daftar Pustaka 1. Bertens K. Perspektif etika baru. Yogyakarta: Kanisius; 2009. h.178,185. 2. HanafiahMJ, Amir A. Etika kedokteran & hukum kesehatan. Jakarta: Buku kedokteran EGC; 2009. hal.3 3. Cahyono JBSB. Membangun budaya keselamatan pasien. Yogyakarta: Kanisius; 2008. h. 31. 4. Achadiat CM. Dinamika etika & hukum kedokteran. Jakarta: Buku kedokteran EGC; 2006. h. 4. 5. Chang W. Bioetika. Yogyakarta: Kanisius; 2009. h. 13. 6. Darwin E, Hardisman. Etika profesi kedokteran. Yogyakarta:Deepublish:2012. h.8.

8

Related Documents


More Documents from "melvin"