NAMA : Zainun Rangga Pranata NIM
: 20153020061
KELAS : TM B
SENSOR KECEPATAN Sensor kecepatan atau velocity sensor merupakan suatu sensor yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan gerak benda untuk selanjutnya diubah kedalam bentuk sinyal elektrik. Dalam prakteknya ada beberapa sensor yang digunakan untuk berbagai keperluan ini, sensorsensor tersebut diantaranya:
Tachometer dan Stroboscope Kabel Piezoelectric Muzzle velocity Encoder Meter
Cara Kerja Sensor Kecepatan Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi. Lalu tegangan ini di kirim ke ECM. Ide Pengembangan Alat ini kelak akan saya namai "Vehicle Limiting Speed Sensor". Alat ini akan memberikan informasi ketika kendaraan melebihi batas aman berkendara. Kadang ada seorang pengendara mengendarai kendaraaan dengan kecepatan tinggi. Tapi alat ini akan menyesuaikan keadaan disekitarnya apabila sepi limiting sensor akan naik sedikit tetapi batas aman berkendara tetap diperhitungkan. Kan tidak mungkin berkendara 80 km/jam terus :D boleh tapi ya tidak selama berkendara dengan kecepatan segitu terus. Jadi alat ini membatasi kecepatan max berkendara 80 km/jam. Kendaraan tidak bisa melebihi batas itu.79 km/jam boleh, Oh iya alat ini menggunakan mini LCD digital.
Mobil Tanpa Pengemudi Self Driving Car disingkat SDC adalah proyek yang melibatkan mobil otonom dan mobil listrik yang dilengkapi perangkat lunak berteknologi terkini. Mobil tanpa pengemudi yang tidak melibatkan setir dan alat mekanik lain seperti pedal gas, kopling maupun rem kembali diperkenalkan. Mobil tersebut dioperasikan di sekitar California dekat kantor Google di Mountain View. Mobil tersebut bisa dipanggil dengan menggunakan smartphone untuk menentukan lokasi penjemputan serta lokasi tujuan. Proyek Gogole Driverless Car merupakan usaha ambisius oleh tim insinyur yang disponsori Google untuk membuat perangkat lunak kecerdasan buatan yang cukup kuat untuk memungkinkan mobil ( tanpa pengemudi ) untuk berkendara di jalanan. Yang terpenting, perangkat lunak buatan para insinyur ini diciptakan tidak hanya untuk menavigasi mobil sehingga tidak menabrak pembatas jalan atau masuk ke selokan, tetapi tujuan utamanya adalah untuk menciptakan mobil yang dapat mengemudi di jalan dengan pengemudi lainnya, merespons seperti halnya seorang pengemudi merespons dan membuat keputusan layaknya seorang manusia. Dan sementara mobil tanpa pengemudi mungkin tampak seperti terinspirasi dari film futuristik, mereka sebenarnya jauh lebih mungkin diwujudkan daripada yang Anda pikirkan. Nevada, California, dan Florida semua mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan mobil tanpa pengemudi tahun ini. Salah satu keuntungan besar dari mobil tanpa pengemudi ialah mereka akan mentaati batas maksimum kecepatan, menjaga jarak aman dengan kendaraan lainnya. Jika ada satu hal yang tampaknya pasti tentang Google Driverless Car, itu adalah bahwa teknologi yang dikembangkan ini akan segera hadir ke showroom mobil di dekat Anda. Cara Kerja Mobil Tanpa Pengemudi Mobil-mobil sejenisnya mungkin saat ini sedang dikembangkan oleh berbagai perusahaan elektronik seperti Samsung, Apple dan tentu saja perusahaan perusahaan mobil. Namun, hanya Google yang saat ini sudah melakukan berbagai uji coba secara nyata dan
mempublikasikannya di YouTube. Untuk sementara, Google melakukan pengembangan untuk prototipe mobil tersebut di daerah Detroit. Mobil ini menggunakan tenaga listrik yang bisa berjalan hingga 100 mil menggunakan berbagai kombinasi sensor dan software teknologi terbaru untuk mencari sendiri kondisi lingkungan di sekitarnya yang dikombinasikan dengan Google Maps dan GPS. Semua mobil dilengkapi dengan sistem navigasi satelit, radar, laser, dan camera 360o. Software yang disematkan pada mobil bisa mengenali berbagai jenis objek mulai dari manusia, mobil, marka jalan, rambu-rambu, lampu lalu lintas, dan dapat mengenali berbagai hal yang ada di jalan termasuk juga pengendara sepeda dan lain-lain. Tidak hanya itu, mobil ini juga mampu mendeteksi pekerja jalan dan bisa menavigasi dengan aman mobil tersebut tanpa menyebabkan kecelakaan. Pada prototype terbaru, sensor yang disematkan pada mobil tanpa pengemudi mampu melihat ke segala arah hingga jarak 180 meter. Mobil prototype baru ini tentu saja lebih lengkap dibandingkan dengan beberapa mobil yang telah di uji coba sebelumnya seperti Lexus maupun Toyota. Mobil tersebut saat ini masih dibatasi kecepatan maksimalnya hanya sebesar 40 km/jam. Body mobil sudah dimodifikasi dan dibuat seaman mungkin di bagian depan, bemper mobil menggunakan busa, kemudian menggunakan kaca yang fleksibel agar aman untuk pejalan kaki maupun pengguna sepeda apabila terjadi kecelakaan. Dampak Mobil Tanpa Pengemudi
Dampak Positif
Mobil tanpa pengemudi ini dibuat sebagai alat transportasi yang aman bagi anak-anak, manula dan mereka yang tidak lagi sanggup mengemudi mobil sendiri. Google telah melengkapinya dengan sensor canggih yang hampir tidak memiliki titik buta. Bukan hanya itu, rangkaian sensor yang mobil tersebut miliki dapat membaca objek seluas dua kali lapangan sepak bola ke seluruh penjuru. Kemampuan ini sangat berguna untuk menavigasi jalan-jalan yang penuh dengan persimpangan. Mobil ini juga akan melaju dengan kecepatan
maksimal 40 kilometer per jam. Melihat jumlah kecelakaan yang sebagian besarnya disebabkan oleh human error, sistem ini diharapkan mampu menyelamatkan jutaan nyawa.
Dampak Negatif
Meskipun banyak keuntungan yang didapatkan dari sistem self-driving atau mobil tanpa pengemudi ini, hal yang menjadi hambatan adalah masalah teknis dan kerusakan sistemnya sendiri. Komputer memang diketahui mampu bereaksi lebih cepat dan lebih cerdas dari otak manusia, tetapi komputer tetaplah barang elektronik yang bergantung pada fungsi yang tepat untuk bekerja dengan baik. Jika ada sesuatu yang tidak beres dari fungsinya, maka tak pelak itu dapat menyebabkan bencana bagi pengguna. Dengan demikian, Jika teknologi selfdriving benar-benar menjadi kenyataan, maka akan dibutuhkan analisis secara detail akan kesiapan seluruh fungsinya agar tak menyebabkan kesalahan fatal saat dikendarai. Dan beberapa peneliti yang bekerja di bidang ini sedang menyelidiki potensi kerugian untuk teknologi mobil tanpa pengendara. Mereka percaya bahwa mereka bisa membuat lalu lintas lebih buruk karena orang pada akhirnya akan menerima kemacetan karena tidak perlu mengendarai mobil mereka sendiri. Terlihat seperti kartun, mobil tersebut tidak memiliki kap mobil, dan roda yang terdorong ke sudut.