Laporan Sosmapi.docx

  • Uploaded by: Rangga
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Sosmapi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,406
  • Pages: 8
2.2 karakteristik masyarakat Masyarakat Tambak Lorok merupakan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir memiliki karakteristik yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di kota atau masyarakat yang tinggal di pedesaan. Hal tersebut disebabkan karena kebanyakan dari masyarakat pesisir memiliki pendidikan dan perekonomian yang bisa dikatakan tertinggal dengan masyarakat lain. Menurut Natalia dan Alie(2014) kondisi sosial masyarakat dilihat dari usia tingkat pendidikan jumlah tanggungan dan status kepemilikan rumah. Mayoritas masyarakat RW XIV dan RW XV termasuk dalam kategori usia produktif (15-64 tahun) yaitu sebesar 92% yang seharusnya dapat melakukan berbagai macam pekerjaan yang di tekuni secara optimal. Tingkat pendidikan masyarakat pesisir yang masih tergolong rendah. Masyarakat tambak lorok biasanya sekolah tamatan SD/SMP bahkan ada sebagian yang tidak mengenyam pendidikan.

Kebiasaan

masyarakat yang 60% masih membuang sampah rumah tangga langsung kelaut menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem laut akibat dari pencemaran dari wilayah darat. Tidak adanya tempat pembuangan sampah serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah mengakibatkan masih banyak warga yang membuang sampah langsung kelaut.

1. Profil Responden

No Nama Responden

Umur

Pendidikan

(Tahun)

(SD/SMP/SMA)

Jumlah Pekerjaan

Tanggungan Keluarga

1.

Barokah

45

SD

Buruh Nelayan 3 orang

2.

Harto

39

SD

Nelayan

6 orang

3.

Mudiyono

32

SMP

Nelayan

5 orang

4.

Ahmad Wasil

38

SD

Nelayan

4 orang

5.

Hugah

41

SMA

Nelayan

3 orang

6.

Nur Hidayah

-

SD

Nelayan

-

7.

Wagiyem

45

SD

Pengolah

3 orang

8.

Ahmad

65

SD

Nelayan

2 orang

9.

Istiya

43

SMP

Nelayan

5 orang

37

SD

Nelayan

5 orang

10. Slamet Romadhon Sriyamah

11.

57

SD

Buruh

3 orang

pengolah

Dari hasil tabel responden dapat diketahui rata-rata penduduk atau masyarakat Tambak Lorok berprofesi sebagai seorang nelayan, buruh pengolah dan pengolah. Rata-rata masyarakat Tambak Lorok mengenyam pendidikan SD atau SMP. Meskipun ada sebagian yang bersekolah hingga SMA namun sangat jarang ditemui, bahkan masyarakat Tambak Lorok banyak yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Mereka lebih memilih untuk memperbaiki ekonominya dengan memanfaatkan hasil laut yang ada disekitarnya. Selain itu rata-rata tanggungan keluarga dari masyarakat juga masih sama seperti masyarakatmasyarakat lainnya. Untuk responden yang dapat diwawancarai rata-rata adalah seseorang yang sudah berkeluarga usianya kisaran 30-60 tahun. Mayoritas masyarakat Tambak Lorok pendidikan tertinggi adalah tamatan sekolah dasar akan tetapi Menurut Natalia dan Alie (2014) tingkat pendidikan masyarakat pesisir masih tergolong rendah karena mayoritas pendidikan tertinggi adalah tingkat SMP sebesar 68% 11% tidak sekolah dan 6% berhasil hingga SMA/sederajat. Dari penelitian yang diketahui bahwa mayoritas jumlah tanggungan pada masing-masing KK yaitu sebesar 3-4 orang. Untuk ststas kepemilikan rumah sebesar 77% merupakan rumah milik pribadi, 19% merupakan warisan orang tua, 4% menumpang keluarga dan 1% menyewa.

2. Profil Pekerjaan Pemilik/Penggara

Lama Bekerja

p

(Tahun)

Nelayan

Penggarap

30

Harto

Nelayan

Pemilik

15

3.

Mudiyono

Nelayan

Pemilik

>10

4.

Ahmad Wasil

Nelayan

Penggarap

>10

5.

Hugah

Nelayan

Pemilik

3

6.

Nur Hidayah

Nelayan

Penggarap

>10

7.

Wagiyem

Pengolah

Penggarap

7

8.

Ahmad

Nelayan

Penggarap

>10

No

Nama Responden

Pekerjaan

1.

Barokah

2.

9.

Istiya

Nelayan

Pemilik

>10

10.

Slamet Romadhon

Nelayan

Pemilik

>10

Buruh

Penggarap

3

Sriyamah 11.

Jumlah nelayan terbesar berada di Tanjung Mas Semarang dengan jumlah 2.345 nelayan. Kawasan Tambak Lorok adalah kawasan pesisir yang terletak di kelurahan Tanjung Emas yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Kampung nelayan Tambak Lorok menjadi salah satu perkampungan nelayan yang terletak digaris pantai lau Jawa. Lokasi Tambak Lorok yang dekat dengan laut mengakibatkan kawasan ini berkembang menjadi kmpung nelayan. Para nelayan yang tinggal di Tambak Lorok sebagian besar merupakan nelayan tradisional yang masih menggunakn alat-alat sederhana dalam bekerja dan sangat bergantung pada cuaca.

3. Profil Pendidikan Pendidikan No Nama Responden

Tidak Tamat SD

Tidak

Tamat

Tamat

SD

1.

Barokah

2.

Harto

3.

Mudiyono

4.

Ahmad Wasil

5.

Hugah

6.

Nur Hidayah

7.

Wagiyem

v

8.

Ahmad

v

SMP

Tamat SMP

Tidak Tamat SMA

V V v v v V

Tamat SMA

9.

Istiya

10. Slamet

v

Romadhon

v

11. Sriyamah

v

Dari hasil pengamatan secara langsung di Tambak Lorok, dapat dilihat bahwa penduduk masyarakat pesisir sebagian besar pendidikan hanya tamatan Sekolah Dasar. Tamatan hanya Sekolah Dasar menempati tertinggi mungkin karena faktor ekonomi, budaya, dan lingkungan yang kurang peduli dengan dunia pendidikan. Beberapa yang hanya sampai SMA bahkan tidak tamat atau putus sekolah. Pendidikan yang jalani hanyalah untuk formalitas saja. Sekolah Dasar tidak tamat sangatlah banyak dengan populasi masyarakat pesisir yang banyak. Masyarakat yang menjalani pendidikan sampai dengan SMP kebanyakan sampai sini. Pendidikan untuk masyarakat pesisir kurang diminati atau hanya SMA dan tidak tamat juga. Dengan ini, terdapat faktor faktor yang mempengaruhi peminatan pendidikan. Menurut Natalia dan Alie (2014) tingkat pendidikan masyarakat pesisir masih tergolong rendah karena mayoritas pendidikan tertinggi adalah tingkat SMP sebesar 68% 11% tidak sekolah dan 6% berhasil hingga SMA/sederajat dengan faktor ekonomi keluarga, lingkungan yang juga tidak memprioritaskan pendidikan. Faktor ekonomi karena penghasilan mereka hanya cukup memenuhi kebutuhan.

4. Jenis Usaha, Pola Usaha dan Sistem Bagi Hasil Nama

Jenis

Responden

Tangkap/Pengolahan/Budidaya

Trip/Produksi/Musim

Hasil

1.

Barokah

Otok dan arat

42 jam per minggu

25%

2.

Harto

Jaring dan arat

20 jam per minggu

50%

3.

Mudiyono

Sodo

56 jam per minggu

-

4.

Ahmad

Sodo

56 jam per minggu

-

No

Alat Lama

Sistem Bagi

Wasil 5.

Hugah

Sodo

56 jam per minggu

-

6.

Nur

Jaring atau sodo

84 jam per minggu

-

Hidayah 7.

Wagiyem

-

3-4 hari per minggu

-

8.

Ahmad

Sejenis tombak

35 jam per minggu

-

9.

Istiya

Dakot dan kompresor

42 jam per minggu

-

Jarring kerang hijau

21 jam per minggu

-

Pisau

Tidak tentu

-

10. Slamet Romadhon 11. Sriyamah

Berbagai jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan atau masyarakat pesisir Tambak Lorok diantaranya adalah Sodo atau jaring, otok, arat, dakot dan dekompresor. Sodo atau jaraing adalah jaring yang terbuat dari jaring kantong berbentuk kerucut dengan bingkai bagian mulut segitiga sama kaki. Alat tangkap tombak merupaka alat tangkap yang terbuat dari besi atau baja yang ujungnya lancip dan menggunakannya dengan cara dilemparkan kesasaran ikan atau yang mau ditangkap. Otok adalah nama lain dari cantrang, cantrang adalah tali selambar yang mempunyai panjang 1000 meter . Jaring kerang hijau merupakan alat tangkap yang digunakan nelayan untuk menangkap kerang hijau sesuai dengan ukuran kerang hijau yang berbeda ukuran dan teksturnya dari ikan. Pisau disini digunakan nelayan untuk mengupas kerang dan salah satu alat tangkap nelayan tersebut. 5.

Kapasitas Produksi, Rata-rata Pendapatan dan Biaya Produksi No

Nama Responden

1.

Barokah

2.

Harto

3.

Mudiyono

4.

Ahmad Wasil

Kapasitas Produksi (per Trip/per

Pendapatan

Biaya

-

Rp 83.000

-

-

Rp. 200.000

Rp. 100.000

Rp. 150.000

Rp. 100.000

Musim)

5.

Hugah

6.

Nur Hidayah

7.

Wagiyem

Rp. 300.000 LISTRIK:30

LISTRIK,AIR MINUM,BENSIN,GAS.

4-5 juta

0k/bln Air minum:15 k/minggu Bensin

:

60/minggu 8.

LISTRIK dan AIR MINUM.

9.

Ahmad

10.

Istiya

Gas Rp. 900 ribu

Slamet Romadhon 11.

:1<sebulan Listrik: 117k/

-

bln

5 kg Sriyamah

Air Rp. 300 ribu

minum:

7k/ minggu

Kapasitas produksi nelayan satu sama lain berbeda – beda sesuai dengan kapal yang digunakan. Tidak semua nelayan tidak berlayar aatau menangkap pada awatu yang sama melainkan sesuai dengan musim atau cuaca pada saat itu. Di tambak lorok tidak hanya menjadia pengelola melainkan menjadi bruuh pengelola tidak setiap hari atau setiap selesai berlayar atau menangkap ikan langsung memberi hasil dari tangkap. 6. Pengeluaran Rumah Tangga dan Tanggungan Keluarga No Nama Responden

Pengeluaran Rumah Tangga

Jumlah Tanggungan Keluarga

1.

Barokah

+ Rp 1.604.000,-

3 Orang

2.

Harto

+ Rp, 1.600.000,-

4 Orang

3.

Mudiyono

4.

Ahmad Wasil

5.

Hugah

6.

Nur Hidayah

7.

Wagiyem

8.

Ahmad

9.

Istiya

+Rp. 3.000.000

4 orang 1 orang

Rp. 1.200.000

10. Slamet Romadhon Sriyamah 11.

Rp. 504.000

3 orang

Pengeluaran rumah tangga nelyan masyarakat pesisir berbeda – beda satu sama lain. Kebutuhan seseorang pastinya tidak sama dengan yang lain. Pengeluaran juga dipengaruhi jumlah keluarga yang ditanggungnya. \pengeluaran yang tinggi dikarenakan harga jual yang ada dipasaram tinggi sehingga jumlah anggaran rumah tangga melejit tinggi. Selain itu, pengeluaran rumah tangga juga dipengarauhi dengan tata kelola keungan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Cristianawati, O. 2017. Tradisi Masyarakat Nelayan Rawa Pening Kelurahan Bejalen Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Jurnal Sabda., 12(2) : 155-160. Natalia, M. dan M.M. Alie. 2014. Kajian Kemiskinan Pesisir di Kota Semarang. Jurnal Teknik PWK., 3(1) : 50-59. Ramadhan, A. dan R. Hafsaridewi. 2012. Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Perkembangan Aktivitas Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir di Kawasan Segara Anakan. Jurnal Sosek KP., 7(1) : 59-70. Rimawati. 2013. Perwujudan Paguyuban Masyarakat dan Nilai Kebersamaan dalam Pengelolaan Desa Wisata Sambi di Sleman. Jurnal Mimbar Hukum., 27(1) : 29-42. Yuwanto. 2015 . Persepsi Elit Lokal Terhadap Wacana Pemekaran Daerah di Kabupaten Cilacap. Jurnal Politik., 6(2) : 53-62.

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84
Laporan
October 2019 101

More Documents from "Maura Maurizka"