Makalah Mpkt Multikulturalisme

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Mpkt Multikulturalisme as PDF for free.

More details

  • Words: 1,775
  • Pages: 12
MULTIKULTURALISME: SOLUSI BAGI PERMASALAHAN MULTIKULTURALISME DI INDONESIA

KELAS MPKT-02 KELOMPOK 2 Aldy Gustinara, Ayub Abdullah, Kumowarih Trisno Aji, Purwa PFN, Rizki Reynaldo Nasser, Tatika Widyasari,

0906511662 0906512476 0906516051 0906489006 0906553324 0906516120

Makalah untuk Pemicu yang Diberikan pada Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

ABSTRAK

Multikulturalisme adalah realita yang selalu ada dalam setiap elemen-elemen kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dalam berbagai aspek, baik itu agama, suku, keyakinan, dan cara berpikir. Makalah ini membahas masalah-masalah apa saja yang ditimbulkan kesalahpahaman akibat dari kemajemukan sebuah bangsa terutama bangsa Indonesia, dan cara menyikapinya. Pembahasan dalam makalah ini meliputi hakikat manusia dalam kehidupan sosial, akhlak dan budi pekerti, agama, tradisi, dan budaya, nilai cinta kasih, kebersamaan dan keadilan, pengertian multikulturalisme,, dan etika kemajemukan. Kata Kunci: Multikulturalisme, Kemajemukan, Budaya, Multikultur, Etika,Tradisi, Nilai, Cinta, Kebersamaan, Keadilan

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kehendakNya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang multikulturalisme di Indonesia dan isu-isu yang ada di dalamnya. Kemajemukan di Indonesia tentunya akan banyak menimbulkan konflik karena perbedaan-perbedaan yang ada sering menjadi kesalahpahaman.Perlu dicanangkan sebuah solusi yang dapat menyelaraskan perbedaan-perbedaan yang ada agar dapat meminimalisasi konflik yang terjadi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami setiap elemen dalam multikulturalisme yang terkadang dapat menimbulkan konflik, sehingga perlu dicari sebuah solusi mengatasi dampak-dampak negatif dari multikulturalisme. Solusi-solusi dapat kita cari setelah kita dapat mengkaji dengan lebih dalam apa itu multikulturalisme dilihat dari berbagai pokok bahasan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca. Penyusun tetap mengharapkan masukan dan kritik dari pembaca. Sehingga, makalah ini dapat diperbaiki lagi. Penyusun 20 Oktober 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, baik itu dalam suku, agama,

keyakinan,dan cara berpikir. Perbedaan-perbedaan ini tidak jarang menjadi pemicu dari kesalahpahaman yang berujung menjadi perselisihan, dan tidak jarang berubah menjadi kekerasan dan kerusuhan.Untuk itu perlu dicari suatu solusi yang tepat dalam mengatasi dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh isu-isu multikultur. Dan sebelum dapat menemukan solusi-solusi tersebut, multikultur sendiri perlu ditelaah lebih lanjut agar manambah pemahaman tentang multikulturalisme, dan tentunya mencari solusinya. 1.2

Rumusan Masalah Berkaitan dengan subpokok-subpokok yang akan dikaitkan dengan pemicu,

yaitu multikulturalisme, tentu perlu dikaji lebih dalam subpokok-subpokok tersebut agar dapat dikaitkan dengan multikulturalisme, sehingga akan ada rumusan masalah sebagai berikut: 1.2.1

Apakah hakikat manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan budaya;dan apa kaitannya dengan pemicu?

1.2.2

Bagaimana kaitan akhlak dengan multikulturalisme?

1.2.3

Bagaimana kaitan agama, tradisi, dan budaya dengan multkulturalisme?

1.2.4

Bagaimana nilai cinta kasih, kebersamaan, dan keadilan memberi pengaruh kepada multikulturalisme?

1.2.5

Apa pengertian dari multikulturalisme?

1.2.6

Bagaimana peran etika dalam isu-isu multikulturalisme?

1.2.7

Apa saja dampak dari kemajemukan?

1.2.8

Apakah solusi yang tepat berkaitan dengan isu-isu multikulturalisme?

1.

Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas MPKT dan menanggapi pemicu

yang diberikan. Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya wawasan pembaca tentang multikuluralisme dan mengajak para pembaca untuk peduli dan ikut mencoba memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul akibat isu-isu multikulturalisme. 1.4

Metode Penulisan Penyusun memakai metode kepustakaan dan literatur dalam penyusunan

makalah ini. Referensi didapat tidak hanya dari buku MPKT tapi juga dari mediamedia lain seperti internet.

1.5

Sistematika Penulisan Makalah ini disusun dengan pembagian tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab

pembahasan, dan bab penutup. Adapun pada bab pendahuluan terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode peulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi-bagi lagi berdasarkan subpokok-subpokok yang akan dikaitkan dengan pemicu. Bab penutup terbagi dua menjadi kesimpulan dan saran.

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Manusia sebagai Makhluk Individu, Sosial, dan Budaya Pada hakikatnya, manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan budaya

mempunyai definisi sebagai berikut:  Makhluk individu : Manusia merupakan organ terkecil dari sebuah masyarakat.  Makhluk Sosial : Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia yang lain, sehingga harus melakukan interaksi antar manusia.  Makhluk Budaya : Manusia yang dengan kegiatan akalnya dapat mengubah dan menciptakan realitas melalui simbol-simbol atau sistem perlambangan. Manusia sebagai satuan terkecil dari masyarakat memiliki tingkatan interaksi, pertama dengan diri sendiri, kemudian dengan sesamanya, dan lalu interaksi-interaksi tersebut yang membangun kebudayaan manusia tersebut. Kemudian, tiap satuan individu yang berada dalam masyarakat tersebut akhirnya membentuk budaya tertentu yang akan menjadi ciri khas dari daerah atau kelompok masyarakat yang mereka diami. Setelah berinteraksi dengan sesamanya dalam rumpun yang sama, masih ada tingkatan berikut lagi yaitu untuk berinteraksi dengan kelompok-kelompok masyarakat lain yang tiap individunya membangun kebudayaan berbeda. Indonesia sebagai bangsa yang sangat multikultur tentu menyebabkan tiap manusia yang mendiaminya terkadang harus membangun suatu hubungan yang sehat antar tiap kultur yang berbeda-beda. Sehingga pemahaman tentang multikulturalisme harus ditanamkan pada tiap-tiap warganya agar tidak terjadi konflik dalam keberagaman ini.

2.2

Akhlak dan Budi Pekerti

Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu khuluk yang berarti perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara istilah, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Sedangkan budi pekerti, menurut Rahmat Djatnika, budi pekerti didorong oleh kekuatan rohani manusia, yakni rasio, rasa, dan karsa yang akhirnya muncul menjadi perilaku yang dapat terukur dan menjadi kenyataan dalam kehidupan manusia. Apabila akhlak dan budi pekerti kita dapat diaplikasikan ke arah yang baik,

akan banyak dapat kita peroleh manfaat-manfaatnya antara lain: 1. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pemahaman terhadap hak dan kewajiban. 2. Adaptasi dengan budaya asing 3. Membedakan dan memilah mana yang baik dan yang buruk 4. Toleransi 5. Meningkatkan kepekaan sosial Sehingga dapat dikatakan bahwa sumber perilaku yang baik terhadap sesama adalah akhlak dan budi pekerti. Bila keduanya dapat diamalkan dengan baik maka keharmonisan antar dua individu yang berbeda, baik dalam kultur dan kemajemukan lainnya, akan dapat terjaga. 2. 3

Agama, Budaya, dan Tradisi Agama adalah sesuatu yang mutlak bagi penganutnya sehingga ditetapkan

sebagai inti dari sistem-sistem nilai yang ada. Agama bukanlah penghambat multikulturalisme sebab agama mengajarkan berbuat baik dan toleransi terhadap sesama manusia. Sedangkan budaya menurut Sutan Takdir Alisyahbana terbagi menjadi dua pengertian, yaitu sempit dan luas. Budaya dalam arti sempit adalah adat istiadat,

kepercayaan, dan seni. Dan budaya dalam arti luas berarti segala perbuatan manusia, hasil budi manusia, dan kehidupan manusia sehari-hari. Keberagaman budaya merupakan sebuah keniscaayaan dalam sebuah masyarakat yang multikultur. Sementara itu mutikulturalisme menjamin terpelihara dan terakomodasinya budaya dalam masyarakat untuk tetap bertahan dan bahkan dikembangkan. Tradisi adalah gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun-temurun. Tradisi sangat dominan dalam suatu komunitas. Tradisi dapat membentuk karakter, sifat, dan watak seseorang maupun suatu kelompok masyarakat . Dalam masyarakat multikultural diperlukan toleransi dan saling menghormati sehingga tercipta keterbukaandan keharmonisan dalam masyarakat. Tradisi merupakan sesuatu kebiasaan yang dilestarikan oleh suatu komunitas yang bisa benar maupun salah, sebagai individu dapat mempertimbangkan untuk memilih apakah tradisi itu akan ia lestarikan berdasarkan akal budi yang ia miliki dan yakini. 2.4

Nilai Cinta Kasih, Kebersamaan, dan Keadilan Multikulturalisme dipandang sebagai konsep tentang hubungan antar budaya

yang positif yang dapat mengatasi masalah dalam masyarakat plural. Dalam masyarakat yang multikultur, diperlukan sikap-sikap positif yaitu cinta kasih, kebersamaan, dan keadilan. Cinta kasih merupakan kebutuhan fundamental setiap manusia. Agar tercipta cinta kasih antar anggota masyarakat perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengenal budaya masing-masing, 2. Tanggung jawab, 3. Saling peduli dan perhatian, 4. Saling menghormati. Dalam kebersamaan, manusia sebagai makhluk sosial menghadapi tantangan dari alam, sesama, dan dirinya sendiri sehingga manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam hubungan komunal , tiap individu harus mengedepankan azas alturisme dibanding azas egoisme.

Keadilan berarti suatu keadaan seimbang, tidak berat sebelah, dan tidak memihak. lebih lanjut diartikan sebagai tuntutansikap yang seimbang antara pemenuhan kewajiban dan penuntutan hak. Manusia tidak boleh menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya Oleh karena itu perlu ditanamkan nilai cinta kasih, kebersamaan, dan keadilan pada generasi bangsa ini. Penerapan ini juga harus disesuaikan dengan kultur bangsa indonesia.

2.5

Multikulturalisme Pengertian dari multikulturalisme adalah suatu paham yang mengakui dan

menghargai adanya suatu keragaman atau suatu kondisi multikultur. Di dalam multikulturalisme, sering terjadi isu-isu berkaitan dengan perbedaan-perbedaan dala keragaman yang sering menyebabkan kesalahpahaman. Isu-isu multikulturalisme umumnya terjadi karena tuntutan suatu kelompok tertentu akan pengakuan di dalam suatu komunitas plural, dan juga terjadi karena tidak semua orang paham dengan konsep-konsep multikulturalisme. Multikulturalisme di Indonesia menjadi sangat penting karena Indonesia memiliki kemajemukan tidak hanya dalam agama, suku, bahasa, dan aliran kepercayaan; tapi juga kemajemukan dalam cara pandang , tindakan, dan wawasan setiap individu atau kelompok dalam menghadapi berbagai fenomena sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lainnya. Dampak-dampak negatif multikulturalisme adalah persoalan-persoalan yang saat ini tengah dihadapi bangsa ini seperti: korupsi, kolusi, nepotisme, premanisme, perseteruan antarpolitik, kekerasan, separatisme, perusakan lingkungan, dan pelanggaran hak asasi. Selain itu, multkulturalisme mengakibatkan terdapat banyak sistem budaya yaitu : •

Sistem budaya kelompok etnik/sistem adat



Sistem budaya agama



Sistem budaya Indonesia



Sistem budaya asing

Untuk menghadapi dampak-dampak negatif multikulturalisme harus ada kesadaran dari diri masing-masing bahwa budaya baik maupun buruk berasal dari budi, kekuatan, dan kecerdasan akal manusia. Dan cara untuk menanamkan kesadaran tersebut adalah dengan mengasah akal budi, menerapkan kaidah-kaidah logika, dan dengan adanya pendidikan multikulturalisme. 2.6

Etika Kemajemukan Etika adalah sebagai landasan moral dalam mengatur dan mendidik suatu

kelompok masyarakat agar masyarakat dapat mempunyai perilaku yang baik, sedangkan kemajemukan adalah keanekaragaman. Etika kemajemukan adalah sebagai landasan moral dalam mengatur dan mendidik masyarakat majemuk dalam mengatasi perbedaan agar lebih mengedepankan kepentingan bersama untuk mencapai perdamaian. Dampak

positif

kemajemukan

adalah

kita

bisa

memanfaatkan

keanekaragaman budaya sebagai kekayaan bangsa. Dampak negatifnya adalah konflik sosial yaitu interaksi sosial yang dalam masyarakat majemuk diwarnai dengan stereotip sosial. Etika kemajemukan adalah suatu solusi strategis untuk mengatasi isu-isu multikulturalisme, di mana etika itu mengatur dan membimbingorang yang berbedabeda untuk selalu bekerja sama dalam menciptakan kedamaian.

BAB III PENUTUP 3.1

Kesimpulan Multikulturalisme adalah suatu solusi permasalahan-permasalahan yang

dipicu

karena

kemajemukan

suatu

masyarakat.

Sehingga

pendidikan

multikulturalisme sejak dini merupakan solusi yang tepat agar dapat meminimalisir konflik yang terjadi. Pendidikan multikulturalisme sendiri tidak hanya diberikan pada sekolah-sekolah atau perguruan tinggi saja, tapi juga harus diterapkan dalam setiap aktivitas masyarakat. Di dalam pendidikan multikulturalisme harus diberi pemahaman mengenai hakikat manusia dalam masyarakat sehingga dapat menjadi jembatan untuk menyisipkan pengetahuan bahwa perbedaan agama, tradisi, dan budaya bukanlah suatu hal yang patut dipermasalahkan. Akhlak yang baik, budi pekerti, nilai-nilai cinta kasih, kebersmaan dan keadilan harus dijunjung tinggi untuk menunjang agar etika kemajemukan dapat berjalan dengan baik. 3.2

Saran Sebaiknya pemerintah Indonesia harus secepatnya mencanangkan suatu

program pendidikan yang berorientasi kepada pendidikan multikulturalisme. Dan pemerintah

juga

harus

dengan

sigap

menangani

permasalahan

dan

isu

multikulturalisme agar tidak berujung pada tragedi berdarah seperti pada kasus perang antar etnis di Poso.

DAFTAR PUSTAKA MH, R. Ismala Dewi, SH, dkk. 2009. Buku Ajar II Manusia, Akhlak, Budi Pekerti, dan Masyarakat. Jakarta : UI-Press. Pratama, Anugrah Putra.2008. Etika Kemajemukan, Norma Sosial dan Norma Hukum.www.puputo.blogspot.com/search/label/multikulturalisme. Shihab, Dr. Quraish, MA. Wawasan Al-Qur’an. Media.isnet.org/islam/quraish/wawasa/akhlak1. Diakses tanggal 10 Oktober 2009 pukul 21.15

Related Documents