BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang di tanam di atas tanah akan menyerap mineral yang di butuhkan untuk pertumbuhan dan kemudian di simpan dalam akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hewan makan tanaman dan akan menyimpan mineral dalam tubuhnya. Manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan nabati maupun hewani. Mineral di dalam tubuh manusia terdiri dari kalsium, yodium, besi, magnesium, fosfor, kalium, flor, mangan, nikel, selenium, silicon, dan seng. Mineral di golongkan menjadi mineral Makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang di butuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro di butuhkan kurang dari 100 mg sehari ( Almatsier, 2001 ). Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas enzim – enzim. Keseimbangan ion – ion mineral di dalam cairan tubuh di perlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim – enzim, pemelihara keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan – ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepeka’an otot dan saraf terhadap rangsangan (Kristani, 2010). Makro
mineral
terdiri
dari
Natrium,
kalsium
;kalium,klor,
magnesium,fosfor,sulfur. Setiap jenis makro mineral mempunyai fungsi dan sumber pangan baik dari hewani maupun nabati. Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang dalam analisa bahanMakanan tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sample bahan makanan dibakar sempurna didalam suatu tungku (muffle furnace). Kadar abu ini menggambarkan banyaknya mineral yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat menguap.
1
Kita bedakan dua kelompok besar mineral (elemen unsur) yang terdapat pada analisa tubuh kita , berdasarkan kuantumnya ialah : 1. Makro elemen,
yang terdapat
dalam
kuantum
yang relatif besar,
seperti K, Na,Ca, Mg, dan P, S, serta Cl 2. Mikro elemen, yang terdapat dalam kuantum yang relatif sedikit. Makro elemen berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolism atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan. Adapula yang memegang fungsinya
didalam
cairan tubuh, baik
intraseluser
maupun
ekstraseluler. K, Na, S, dan Cl terutama berfungsi dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, sedangkan Ca, Mg, dan P terutama terdapat sebagai bagian penting dari stuktur sel dan jaringan.
1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah: 1. Mengetahui pengertian, klasifikasi, sumber dan kebutuhan,
fungsi
mineral makro dalam tubuh 2. Mengetahui absorpsi dan ekskresi mineral makro dalam tubuh 3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan mineral makro dalam tubuh
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu juga berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim (Almatsier, 2001). Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya. Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan darah. Mineral yang diperlukan tubuh dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu makromineral dan mikromineral(Yuniastuti, 2008). Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagaian enzim dan sangat penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam bobot tubuh (Proverawati, 2009). Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Yang termasuk di dalam kelas makromineral adalah kalsium, fosfor, magnesium, besi, iodin, dan kalium,. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang (Purwitasati,2009). Yang termasuk mineral makro antara lain: 1.Natrium (Na)
5.Fosfor (P)
2.Klorida (Cl)
6.Magnesium (Mg)
3.Kalium (K)
7.Sulfur (S)
4.Kalsium (Ca)
3
2.2 Klasifikasi Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Mineral Organik Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan,
telur,
sayur-sayuran
serta
buah-buahan,
atau
vitamin
tambahan (Juniastuti, 2009). 2. Mineral Anorganik Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, klorida dan sulfur (Proverawati, 2009). Contohnya: Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain (Kristani, 2010). Mineral dibagi menjadi 2 yaitu mineral makro dan mineral mikro. mineral makro Yang termasuk dalam mineral makro antara lain : Natrium, Klorida, kalium, kalsium, fosfor,magnesium dan sulfur. Berikut penjelasan mengenai mineral makro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg / hari. Sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 15 mg / hari. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah. Mineral makro terdiri dari Natrium. Klorida, Kalium, Kalsium, Fosfor, Magnesium, dan Sulfur (Behrman,1999). Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg (Mardela, 2007).
1. NATRIUM (Na) Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung banyak natrium.
4
1.1 Sumber Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya. Kandungan natrium dalam bahan makanan (mg/100g) mg Bahan Makanan
mg Bahan makanan
93
950
Daging saping Hati sapi
110
Margarin Susu kacang kedelai
15
Ginjal sapi
200
Roti cokelat
500
Telur bebek
191
Roti putih
530
Telur ayam
158
Kacang merah
19
Ikan ekor kuning
59
Kacang mende
26
Sardin
131
Jambu monyet, biji
26
Udang segar
185
Selada
14
Ten kering
885
Pisang
18
Susu sapi
36
Teh
50
Yogurt
40
Cokelat manis
33
Mentega
780
Ragi
610
5
1.2 Fungsi a) Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluler. b) Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. c) Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zatzat yang membentuk asam. d) Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. e) Berperan dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
1.3 Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut : o Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan o Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi. Jadi, taksiran kebutuhan untuk orang dewasa yaitu 500 mg/hari (renijuniastuti, 2009). 1.4 Absorpsi dan Ekskresi Natrium Natrium di absobsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang di absobsi di bawa oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium di saring dan di kembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99% dari yang di konsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran natrium ini di atur oleh hormone aldosteron, yang di keluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang di keluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang di konsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan sebaliknya (Almatsier, 2001).
6
2. KLOR (Cl) Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.(Irianto Kus, Waluyo Kusno. 2004 ) 2.1 Sumber Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor. 2.2 Fungsi a) Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler. b) Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan. c) Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsurunsur d) Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paruparu dan keluar dari tubuh. e) Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur 2.3 Dampak Kekurangan dan Kelebihan serta AKG Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg(Oenzil, 1995) 2.4 Absorpsi dan Ekskresi Klor Klor hampir seluruhnya di absorpsi di dalam usus halus dan di ekskresi melalui urine dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat (Almatsier, 2001).
7
3. KALIUM (K) Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif , akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan cairan di dalam ekstra selular 28:1. Sebanyak 95 % kaliu tubuh berada di dalam cairan intra selular. 3.1 Sumber Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan. Kandungan kalium beberapa bahan makanan (mg/l00 gram) mg Bahan Makanan
mg Bahan makanan
241 Beras giling Singkong
221
394
Pepaya Mangga
214
Kentang
396
Durian
601
Kacang tanah
421
Anggur
111
Kacang merah
1151
Jeruk mariis
162
Kacang hijau
1132
Nenas
125
Kacang kedelai
1504
Semangka
102
Jambu monyet/biji
420
Selada
254
Kelapa
555
Bayam
461
Apokat
278
Tomat
235
Pisang
435
Wortel
245
8
3.2 Fungsi a) Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium. b) Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. c) Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein. d) Berperan dalam pertumbuhan sel.
3.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi. Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg sehari (Ester, 2006). 3.4 Absorpsi dan Ekskresi Kalium Kalium di absorpsi dengan mudah di dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang di makan di ekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsobsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium di keluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal (Almatsier, 2001). 4. KALSIUM (Ca) Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormon dan faktor pertumbuhan (Suryo, 2010).
9
4.1 Sumber Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro. Nilai kalsium berbagai bahan makanan (mg/100 gram) mg Bahan Makanan
mg Bahan makanan
904 Tepung susu Keju
124
777
Tahu Kacang merah
80
Susu sapi segar
143
Kacang tanah
58
Yogurt
120
Oncom
96
Udang kening
1209
Tepung kacang kedelai
195
Ten kening
1200
Bayam
265
Sardines (kaleng).
354
Sawi
220
Telur bebek Telur ayam
56
Daun melinjo
219
Ayam
54
Katuk
204
Daging sapi
14
Selada air
182
Susu kental manis
11
Daun singkong
165
4.2 Fungsi a) Pembentukan tulang dan gigi b) Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium. c) Mengatur pembekuan darah
10
d) Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin. e) Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin. f) Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan. g) Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel. 4.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress (Sari, 2007).
Standar kebutuhan kalsium
a) Ibu hamil dan menyusui : 1200 mg/ hari b) Anak-anak usia 0-8 tahun : 600 mg/ hari c) Umur 9-14 tahun
: 700 mg/hari
d) Umur 15-17 tahun
: 600 mg/ hari
e) Orang dewasa
: 500-800 mg/ hari
f) Manula
: 500 mg (Mubarak, 2007)
4.4 Absorpsi dan Ekskresi Kalsium Absorpsi kalsium terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum, absorpsi kalsium terutama di lakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein pengikat kalsium. Sedangkan absorpsi kalsium pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium yang tidak di absorpsi di keluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium melalui urin meningkat pada asi dosis dan pada konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna, dan melalui keringat (Almatsier, 2001). 4.5 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar dan mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga. Kelebihan Ca dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena
11
hiperkalsemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan sebaiknya di hindari.
5. FOSFOR (P) Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP). 5.1 Sumber Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia. Nilai fosfor berbagai bahan makanan (mg/100 gram) mg Bahan Makanan Ayam Daging sapi
mg
200
Bahan makanan Kacang hijau Kelapa tua, daging
320
Telur ayam
170
Tahu
98
Telur bebek
180
Jagung kuning, pipil
63
Tepung susu
175
Beras setengah giling
256
Susu kental manis
694
Tepung terigu
221
Susu sapi
209
Rod putih
106
Keju
60
Biskuit
95
Ted kering
338
Kentang
87
Sardin (kaleng)
1500
Mie kering
56
12
Udang segar
434
Ikan segar
170
Ketela pohon (singkong)
47 40
Gula kelapa Kacang kedelai kering
150
37 Bayam
Kacang merah
585
67 Daun singkong
Kacang tanah terkelupas
400
54 Wortel
Tempe kacang kedelai murni
335
37 Pisang ambon
154
28
5.2 Fungsi a)
Klasifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang
b)
Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.
c)
Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer
d)
Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
e)
Mengatur keseimbangan asam basa
5.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG Kekurangan fosfor bisa terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Jadi, AKG yang diperlukan: bayi
: 200-250 mg
anak-anak
: 250-400 mg
laki-laki
: 500 mg
13
perempuan
: 450 mg
ibu hamil dan menyusui
: 200-300 mg (Daik, 2010)
Standar kebutuhan posfor 800 mg/ hari (Purwitasari, 2009). Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang (Irawan, 2007). 5.4 Absorpsi dan Ekskresi Fosfor Fosfor dapat di absobsi secara efesien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah di hidrolisis dan dilepas dari makanan. Absobsi aktif di bantu oleh bentuk aktif vitamin D (Yuniastuti,2008). 5.5 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya di tentukan oleh rasio antara kalsium dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1 : 1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio fosfor lebih kecil dari ½ atau 1 : 2. Kelebihan fosfor dapat megganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat pula memicu timbulnya hiposalsemia. 6. MAGNESIUM (Mg) Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya. 6.1 Sumber Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik. 6.2 Fungsi Magnesium berperan penting dalam sistem enzim dalam tubuh. Magnesium berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam
14
sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak. Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium. Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi. 6.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG) Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena) AKG untuk orang dewasa untuk pria 280 mg/hari dan wanita 250 mg/ hari (Daik,2010). 6.4 Absorpsi dan Ekskresi Magnesium Magnesium terutama di absorbs di dalam usus halus dengan bantuan alat aktif dan secara difusi pasif. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glucagon PTH terhadap aresorpsi tubula ginjal. (Yuniastuti, 2008). 6.5 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro Kelebihan magnesium dalam jangka panjang sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan fungsi syaraf. Gejala awal kekurangan magnesium adalah mual, muntah penurunan tekanan darah, perubahan elektrokardiografi dan kelambanan refleks.
7. SULFUR (S) Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.
15
7.1 Sumber Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein. 7.2 Fungsi Sulfur Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida. 7.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG) Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan. 7.4 Absorpsi dan Ekskresi Sulfur Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim danvitamin, termasuk koenzim A. Sebagian besar sulfur dieksresi melalui urin sebagai ion bebas. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraseluler
yang
terdapat
dalam
plasma
berkonsentrasi
rendah.
(renijuniastuti,2009)
16
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan Yang termasuk dalam mineral makro antara lain: - natrium,
- fosfor,
- klorida,
- magnesium,dan
- kalium,
- sulfur.
- kalsium, Beberapa fungsi mineral makro : - Natrium, klor,dan kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh -Natrium,kalium,kalsium,dan
magnesium
diperlukan
untuk transmisi
saraf
dan konstraksi otot. - Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme energi - Kalsium,fosfor,dan magnesium berperan dalam memberi bentuk kepada tulang Selain itu, mineral makro memegang peranan khusus dalam tubuh. Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan Dampak negatif dari kelebihan makro mineral berpengaruh terhadap kesehatan, dan kekurangan makro mineral juga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan. 3.2 Saran Dalam pembahasan kami di atas, mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, oleh karena itu perlu diperhatikan keseimbangan cairan tubuh yang di perlukan dalam beraktifitas sehari – hari Khususnya Mineral Makro dimana berfungsi sebagai bagian zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai struktur sel dan jaringan.
17
DAFTAR PUSTAKA http://makala-kesehatan.blogspot.co.id/2014/05/makalah-makro-mineral-dalamtubuh.html http://mutiahairunnisacintasenyum.blogspot.co.id/2014/05/mineral-makro.html
18