Makalah Manajemen Produksi.docx

  • Uploaded by: Safira Citra
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Manajemen Produksi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,171
  • Pages: 10
MAKALAH MANAJEMEN PRODUKSI “PENENTUAN LOKASI PABRIK DILIHAT DARI FAKTOR YURIDIS, HISTORIS DAN KOMUNIKASI”

Dosen Pengampu : Dra. Dientje Griandini

Kelompok 4 :  Lilis Srirejeki Aruan (1707617033)  Muhammad Akmal Hatami (1707617018)  Safira Citra Fatina (1707617061)

Pendidikan Bisnis B 2017 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dengan judul ”Penetuan Lokasi Pabrik Dilihat Dari Faktor Yuridis, Historis, dan Komunikasi“. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Produksi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun penyusunannya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Jakarta, 11 Maret 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................................ 2 DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3 BAB I .................................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 4 1.1.

Latar Belakang .................................................................................................................... 4

1.2.

Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4

1.3.

Tujuan ................................................................................................................................. 4

BAB II..................................................................................................................................................... 5 KAJIAN TEORI ..................................................................................................................................... 5 2.1.

Pengertian Lokasi Perusahaan ............................................................................................ 5

2.2.

Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan ............................................................................................ 5

2.3.

Penentuan Lokasi Suatu Perusahaan yang Tepat Akan Menentukan ................................. 6

2.4.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi ....................................................... 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam era global yang melanda bangsa sulit untuk dipungkiri bahwa pada saat ini kita sedang dihadapkan pada proses perubahan yang begitu cepat dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan.Proses industrialisasi secara teknis mutlak harus memiliki tiga dimensi, yaitu bahan mentah, pabrik dengan segala perangkatnya, dan pangsa pasar (1700 Bank Soal Geografi, Ringkasan dan Materi Geografi). Dengan berorientasi ketiga dimensi tersebut maka dibutuhkan lokasi industri untuk mengkorelasikan ketiganya. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Tetapi juga dapat sama antara kedudukan dengan lokasinya. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Persaingan yang begitu ketat menjadi alasan mengapa lokasi menjadi suatu hal yang sangat penting yang patut untuk dipertimbangkan.Sangat dibutuhkan suatu kejelian dalam menentukan lokasi industri supaya dapat meminimalkan ketimpangan teknis selanjutnya.Tidak jarang terjadi adanya perusahaan membuat kesalahan-kesalahan dalam pemilihan lokasi dan tempat fasilitas-fasilitas produksinya. Aspek keuangan yang sering menjadi masalah, hal ini terjadi karena semakin jauh jarak antara sumberdaya yang tersedia dengan lokasi suatu perusahan akan menambah pengeluaran biaya perusahaan dan berbagi resiko lain yang masih terjadi.Maka penulis disini mengambil judul makalah “Penentuan Letak Perusahaan”. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian lokasi perusahaan? 2. Apa saja jenis-jenis lokasi perusahaan? 3. Dimana penentuan lokasi suatu perusahaan yang tepat? 4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui pengertian lokasi perusahaan 2. Mengetahui berbagai jenis lokasi perusahaan 3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Lokasi Perusahaan Perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah proses di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah tempatmelakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi. Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan barang atau jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan. Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan.Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam. 2.2. Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing;disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.Terdapat bermacam-macam jenis perusahaan, diantaranya : 1. Lokasi yang telah ditentukan pemerintah Lokasi dalam hal ini telah ditentukan dan tidak dapat seenaknya membangun perusahaan di luar daerah yang telah ditentukan oleh pemerintah tersebut.Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya. 2. Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang nantinya dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan

udang di Cirebon yang memang merupakan kotadengan sebutan kotaudang atau membangun usaha pendidikan di Yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar. 3. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam.Contoh : Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain sebagainya. 4. Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi, contoh faktor ekonominya seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain. 5. Lokasi pertokoan. Untuk memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke took atau ke lokasi yang memiliki banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi tinggi. 2.3. Penentuan Lokasi Suatu Perusahaan yang Tepat Akan Menentukan Di dalam dunia berwirausaha banyak faktor yang bisa menentukan berhasil atau tidaknnya , lancar tidaknya usaha tersebut. Didalam dunia marketing dikenal dengan istilah 4P, yaitu produk,price place and promotion. Dari keempat faktor tersebut harus dilakukan analisis dengan cermat dan tepat, agar kedepannya usaha yang dijalankan bisa tumbuh dan berkembang dan sesuau dengan apa yang di harapkan. Lokasi mendirikan usaha baik itu lokasi pabrik ataupun lokasi tempat berjualan memerlukan analisa yang cermat, karena itu secara langsung akan menentukan kelangsungan dari jalannya perusahaan dan akan berimbas langsung ke besar-kecilnya laba perusahaan. Disebut berimbas langsung terhadap besar-kecilnya laba karena lokasi yang tepat akan menekan biaya yang dikeluarkan dan juga sebaliknya. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi : 1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada. 2. Mempertahankan lokasi sekarang, selagi menambah fasilitas lain dii tempat lain. 3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain. Sering terdapat perbedaan dalam pemilihan lokasi.Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan.Lokasi yang baik adalah persoalan yang individual.Hal ini sering disebut pendekatan “situasional” atau “contingenty” untuk pembuatan keputusan. Dengan adanya penentuan lokasi suatu perusahaan atau pabrik yang tepat atau baik akan menentukan : 1. Kemampuan melayani konsumen dengan memuaskan. 2. Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinu dengan harga yang layak atau memuaskan. 3. Mendapatkan tenaga buruh yang cukup. 4. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik di kemudian hari. Masalah-masalah yang mungkin timbul di kemudian hari disebabkan : a) Karena berubahnya adat kebiasaan masyarakat. b) Dengan berpindahnya pusat-pusat penduduk dan perdagangan. c) Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik.

2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi perusahaan membutuhkan pertimbangan yang hati-hati.Di saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi.Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis.Untuk keputusan lokasi industry, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminmalkan biaya, sedang untuk bisnis ecean dan jasa professional, strategi yang digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan.Walaupun demikian, strategi pemilihan gudang ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman.Secara umum, tujuan penentuan lokasi industri adalah memperbesar keuntungan dan menekan biaya industry. Ada dua faktor yang mempengaruhi lokasi industry : 1. Faktor pokok a. Dekat dengan bahan baku Beberapa industri karena sifat dan keadaan dari proses produksinya memaksa untuk menempatkan pabriknya dengan sumber bahan baku, Seperti pabrik semen, mengharuskan lokasi pabrik berada didaerah yang memiliki sumber bahan baku semen. b. Dekat dengan tenaga kerja dan tingkat upah Pemilihan lokasi akan mempertimbangkan tersedianya tenaga kerja yang cukup yang tidak saja dilihat dari ketersediaan jumlah pekerja akan tetapi juga kemampuan dan keterampilan pekerja dan tentu saja akan mempertmbangkan tingkat upah rata-rata pada lokasi alternatif. c. Berdasarkan biaya angkutan Tersedianya alat transportasi yang layak akan sangat mempengaruhi proses produksi, jenis fasilitas dan biaya relatif dari masing-masing alat transportasi dilokasi alternatif harus memberikan biaya transportasi yang minimal. d. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satukegiatan yang dilakukan olehperusahaandalam usahanya mempertahankankelangsungan hidup maupun untuk mengembangkan usahanya. Mengingat pentingnya kegiatan pemasaran, maka didalam perencanaan pemasaran diperlukanadanya perencanaan strategis yang tercakup didalam marekting mix(bauran pemasaran). e. Sumber energy Faktor ini sangat vital dalam penetuan lokasi karena keberadaannya mutlak diperlukan, Secara umum sebagian perusahaan membeli energi (listrik) daripada harus membuat instalasi pembangkit energi. 2. Faktor tambahan a. Perundang-undangan Undang-undang yang dikeluarkan oleh suatu negara baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah akan mempengaruhi mempengaruhi proses pemilihan lokasi pabrik. Beberapa aspek yang umum diatur oleh undang-undang adalah berupa jam kerja maksimal, upah minimum, usia kerja minimum, dan kondisi-kondisi lingkungan kerja harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi pabrik. b. Iklim Iklim secara nyata akan banyak mempengaruhi efektivitas, efisiensi, produktivitas dan perilaku tenaga kerja dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya. Berdasarkan penelitian, manusia akan dapat bekerja dengan nyaman dalam iklim yang temperaturnya dapat dijaga sekitar 20-22°C

c. Perpajakan Bagi pengusaha, pemotongan pajak sangat menolong mengurangibeban biaya operasional, sehingga akan lebih mampu untuk mempertahankan kapasitas produksinya, sehingga mengurangi kemungkinan melakukan PHK. Memang berdasarkan studi di beberapa negara berkembang, pengurangan beban pajak lebih berhasil untuk menstimulasi pertumbuhan daripada ekspansi belanja pemerintah. d. Kondisi lingkungan Faktor lingkungan yang dimaksud ialah segala sesuatu yang ada di sekitarnya yang dapat menunjang kelancaran produksi.seperti keamanan dan ketertiban, jarak ke pemukiman, struktur batuan yang stabil, iklim yang ocok, tersedianya sumber air, dan lain-lain.

Tahapan Penentuan Lokasi Pabrik

Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik: 1. Jarak 2. Fasilitas 3. Sumber daya manusia 4. Hukum 5. Lingkungan 1. Jarak  Kedekatan dengan pasar  Kedekatan dengan sumber/pemasok bahan baku  Kedekatan dengan industri pendukung  Kedekatan dengan pelabuhan/terminal kargo 2. Fasilitas  Ketersediaan listrik, air, gas  Infrastruktur transportasi  Drainase

    

Pemadam kebakaran Aparat keamanan Rumah sakit Pelatihan karyawan Infrastruktur sosial (perumahan, rekreasi, pertokoan, dll) 3. Sumber daya manusia  Ketersediaan tenaga kerja langsung  Ketersediaan tenaga ahli  Upah buruh Kualitas SDM 4. Hukum  Peraturan ketenagakerjaan  Peratura perpajakan  Kebijakan investasi  Cukai dan tarif  Perijinan usaha  Peraturan permodalan  Tata ruang wilayah  Proteksi 5. Lingkungan  Kondisi iklim  Situasi politik dan keamanan  Sosial-budaya masyarakat sekitar  Serikat buruh  Topografi  Kondisi tanah Ketentuan Perizinan Industri.  Pasal 2 1) Setiap pendirian perusahaan industri wajib memperoleh izin usaha industri. 2) Perusahaan industri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berbentuk perorangan, perusahaan persekutuan atau badan hukum yang berkedudukan di Indonesia. 

Pasal 3 1) Jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil, dikecualikan dari kewajiban untuk memperoleh izin usaha industri. 2) Jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib didaftarkan. 3) Terhadap jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud ayat (2) diberikan tanda daftar industri dan dapat diberlakukan sebagai izin. 4) Jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh menteri setelah berkonsultasi dengan menteri terkait.



Pasal 4 1) Untuk memperoleh izin usaha industri diperlukan tahap persetujuan prinsip.

2) Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang telah memenuhi semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi. 3) Izin usaha industri dapat diberikan langsung pada saat permintaan izin, apabila perusahaan industri memenuhi ketentuan sebagai berikut :



a)

Perusahaan industri berlokasi di kawasan industri yang telah memiliki izin; atau

b)

Jenis dan komoditi yang proses produksinya tidak merusak ataupun membahayakan lingkungan serta tidak menggunakan sumber daya alam secara berlebihan;

c)

Jenis dan komoditi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan oleh menteri.

Pasal 5 1) Perusahaan industri yang melakukan perluasan melebihi 30% dari kapasitas produksi yang telah diizinkan, diwajibkan memperoleh izin perluasan. 2) Untuk memperoleh izin perluasan, perusahaan industri sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat (2) wajib menyampaikan rencana perluasan industri dan memenuhi persyaratan lingkungan hidup. 3) Untuk memperoleh izin perluasan, perusahaan industri sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat (3) wajib menyampaikan rencana perluasan industri.



Pasal 6 Izin usaha industri berlaku selama perusahaan industri yang bersangkutan beroperasi.



Pasal 7 1) Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang kegiatan usaha industrinya berlokasi di lahan peruntukan industri. 2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dikecualikan bagi perusahaan industri yang akan didirikan di luar lahan peruntukan industri berdasarkan atas pertimbangan lokasi sumber bahan mentah.

Related Documents


More Documents from "Safira Citra"

Lp Hemiperesis.docx
November 2019 58
Presentasi Sekretaris
June 2020 25
Asf.docx
November 2019 42
Klasifikasi Arsip 2017.pdf
December 2019 39