Makalah Teori Akuntansi
KERANGKA KONSEPTUAL
Dosen : Dr. Asriani Djunaid, SE., M.Si., Ak., CA
OLEH : KELOMPOK 5 : 1. AYU WANDIKA PUTRI UTAMI
(0012 04 24 2017)
2. MUH. FAISALRAHMAT
(0031 04 24 2017)
Kelas Konsentrasi Perpajakan
PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI 2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita terhadap ilmu pengetahuan dalam hal ini kaitannya dengan Mata Kuliah Teori Akuntansi. Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi, terutama dari buku, beberapa jurnal, media internet dan media lainnya. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam pembuatan makalah ini. Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna makalah ini. Akhirulkalam kami mengucapkan semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam naungan kasih dan sayang-Nya. Wassalamualaikum Wr.Wb. Makassar, 21 Maret 2019
Penyusun
i
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kerangka kerja konseptual memberikan adaptasi sistematik dalam standar
akuntansi bagi lingkungan bisnis yang terus berubah. FASB menggunakan kerangka kerja konseptual untuk membekali perkembangan standar akuntansi yang baru secara terorganisasi dan konsisten. Disamping itu, mempelajari kerangka kerja konseptual FASB akan memudahkan seseorang untuk mengerti dan mengantisipasi standar masa depan. Kerangka kerja konseptual menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan dan karakteristik dari informasi akuntansi yang baik, mendefinisikan dengan tepat istilahistilah yang biasa digunakan seperti asset dan pendapatan serta menyediakan petunjuk untuk pengakuan, pengukuran, dan pelaporan keuangan yang tepat. Dengan adanya Standard Akuntansi Keuangan (SAK) yang baru, memberikan petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan pelaporan keuangan yang berbeda dari sebelumnya. Sehingga diperlukan adanya publikasi kepada seluruh pelaku akuntansi di Indonesia agar menyesuaikan dengan peraturan baru yang berlaku. Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan Yang
dimaksud
Sedangkan fundamentals
tujuan
adalah
(kaidah-kaidah
tujuan
pokok)
adalah
pelaporan
keuangan.
konsep-konsep
yang
mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsepkonsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.
1
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, kami akan merumuskan masalah sebagai
berikut: 1.
Apakah tujuan laporan keuangan menurut APB?
2.
Apa saja masalah-masalah yang timbul dalam kerangka konseptual?
3.
bagaimana perkembangan dari sebuah kerangka konseptual?
1.3
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Teori Akuntansi penulis juga ingin manambah wawasan tentang Kerangka Konseptual dan Laporan Keuangan khususnya, dan sebagai pengingat di kala lupa bagi pembaca pada umumnya , serta untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi disekitar kita terkait pembahasan ini .
2
BAB II PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN KERANGKA KONSEPTUAL Kerangka Konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang terstruktur (Belkaoui,1993), karena strukturnya sama dengan struktur teori akuntansi yang didasarkan pada penalaran logis. Yang dapat digambarkan dalam bentuk hierarki yang memiliki beberapa tingkatan yaitu : -
Pada tingkatan teori tinggi : Kerangka Konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan.
-
Pada tingkatan teori selanjutnya : Kerangka Konseptual mengidentifikasikan dan mendefinisikan karakteristik kualitatif dari informasi keuangan dan elemen pelaporan keuangan.
-
Pada tingaktan operasional yang lebih rendah : Kerangka Konseptual berkaitan dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan tengang pengukuran dan pengakuan elemen laporan keuangan dan tipe informasi yang perlu disajikan.
2. KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN
Perumusan
tujuan
akuntansi
tergantung
pada
penyelesaian
konflik
kepentingan yang terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi. a. Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-operasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan
dan perilaku mereka
menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan- perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi. b. Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. 3
Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah. c. Profesi akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga yang dapat mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3. MENUJU KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN A. Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No.4 Accounting Research Division dari Accounting Principles Board (APB) dibentuk untuk memotivasi dilakukannya riset mengenai dalil-dalil dan prinsip-prinsip dasar akuntansi. Bab 4 dari APB
Statement
No.4
mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka dibawah suatu kumpulan pembatasan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut: 1. Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan. 2. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba
4
c. Untuk
memberikan
digunakan
informasi
keuangan
yang
dapat
untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi
perusahaan. d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban. e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan 3. Tujuan Kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut: a. Relevansi,
yang artinya pemilihan informasi yang memiliki
kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka. b. Dapat Dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya. c. Dapat
Diverifikasi,
didukung
yang
artinya
hasil
akuntansi
dapat
oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan
menggunakan metode-metode pengukuran yang sama. d. Netralitas, yang artinya hasil akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik. e. Ketepatan Waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi. f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti , perbedaan- perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
5
g. Kelengkapan,
yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh
informasi yang “secara wajar” memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.
B. Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan 1. Metodologi yang Digunakan Sebagai respon terhadap kritik atas pelaporan keuangan perusahaan dan kenyataan bahwa semakin mendesaknya kebutuhan dari sebuah kerangka konseptual akuntansi, Dewan Direksi dari American Institute of Certified Public Accountants mengumumkan dibentuknya duakelompok studi pada bulan April 1971. Kelompok studi untuk pembuatan prinsipprinsip akuntansi yang dikenal sebagai “Komite Wheat” ini, diberi tugas memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan standar. Laporan yang dihasilkan oleh komite ini mencetuskan dibentuknya Financial Accounting Standards Board (FASB). Kelompok studi kedua, yang dikenal sebagai “Komite Trueblood”, ditugaskan untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan 2. Karakteristik Kualitatif Laporan Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna,
informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki karakteristik tertentu. “Laporan Trueblood” menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan: 1. Relevansi dan materialitas; 2. Bentuk dan substansi;
6
3. Keandalan; 4. Kebebasan dari bias; 5. Komparabilitas; 6. Konsistensi; dan 7. Dapat dimengerti
4. MENUJU KE ARAH KERANGKA KONSEPTUAL A. Hakikat Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Konsep-konsep seperti ini menjadi asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan. Permasalahan dan kritik yang sering terjadi yang mengakui adanya penurunan kredibilitas dan pelaporan keuangan di beberapa tahun belakangan. Dua atau lebih metode akuntansi yang diterima untuk fakta-fakta yang sama digunakan metode akuntansi yang kurang konservatif daripada metode awal yang konservatif. Digunakan pencadangan untuk meratakan fluktuasi pendapatan secara artificial. Laporan keuangan yang tidak mampu memberikan peringatan akan masalah likuiditas yang segera terjadi. Adanya optimisme yang belum mendapat penyesuaian dalam estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali, umumnya pendanaan yang tidak tercatat di neraca (hanya berupa pengungkapan dalam laporan keuangan). B. Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual Masalah-masalah konseptual yang
berhubungan dengan penetapan standar
antara lain adalah: 1. Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan 7
2. Masalah pendefinisian 3. Konsep pemeliharaan modal atau penembangan biaya mana yang harus digunakan 4. Metode pengukuran mana yang harus digunakan
C. Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual Ada empat tingkatan dalam ruang lingkup kerangka konseptual, yaitu: 1.
Tingkat pertama Pada tingkat pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari akuntansi.
2.
Tingkat kedua Tingkat kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi elemenelemen dalam laporan keuangan.
3.
Tingkat ketiga Pada tingkat ketiga, terdapat pedoman operasional yang digunakan oleh akuntan dalam menentukan dan menerapkan standar akuntansi yang meliputi kriteria pengakuan, laporan keuangan versus pelaporan keuangan dan pengukuran.
4.
Tingkat keempat Tingkat keempat terdiri dari mekanisme penyajian yang digunakan oleh akuntansi untuk menyampaikan informasi akuntansi yang meliputi pelaporan penghasilan, pelaporan arus dana dan likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.
8
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard Board) telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.
SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business enterprises”,
yang
menetapkan
kriteria
pengakuan
dan
pengukuran
fundamental serta pedoman tentang informasi.
SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran
D. Tujuan Pelaporan Keuangan Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis: · Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam mebuat investasi, kredit, dan keputusan lainnya. · Memberikan informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor serta para pengguna lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif untuk deviden atau bunga dan penerimaan dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau pinjaman. 9
· Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan, laim untuk sumber daya tersebut, serta dampak dari transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang mengubah sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut. · Memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan selam periode tersebut.
Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan nonbisnis: · Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba pada perusahaan bisnis · Pada umumnya tidak menjadi subjek ujian dari kompetisi dalam pasar
Tiga karakteristik utama perusahaan non bisnis: · Sejumlah sumber daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak mengharapkan untuk menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi yang proporsional terhadap sumber daya yang telah mereka berikan. · Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan barang atua jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba. · Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya pada saat organisasi di likuidasi. E. Konsep-konsep Fundamental Konsep-konsep fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi dari elemen-elemen laporan keuangan. Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi:
10
·
Relevansi : Informasi harus ditujukan atau di asosiasikan secara
bermanfaat dengan tindakan yang telah dirancang untuk memfasilitasinya atau hasil yang ingin diperolehnya ·
Keandalan : Kualitas yang memungkinkan pengguna data agar
dengan yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan ·
Kualitas sekunder : Kualitas kedua yang diusulkan oleh statement of
financial accounting concepst. No.2 FASB ·
Pertimbnagan biaya-manfaat : Salah satu bahasan umum informasi
akuntansi manfaat akan dicari jika keuntungan yang didapat dari informasi tersebut melebihi biayanya.
Elemen-elemen yang berkaitan langsung dengan pengukuran kinerja daan status dari perusahaan: ·
Aktiva : Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang
diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa dimasa lalu. ·
Kewajiban : Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa
depan yang timbul dari utang saat ini. Suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu . ·
Ekuitas : Kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa
setelah mengurangi dengan kewajibannya ·
Investasi oleh pemilik : Peningkatan aktiva bersih dari perusahaan
yan diakibatkan pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan dari perusahaan. ·
Distribusi kepada pemilik : Penurunan aktiva bersih dari perusahaan
yang diakibatkan oleh pengahlian aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik 11
·
Laba komprehensif : Perubahan ekuitas (aktiva Bersih) perusahaan
selama periode tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian- kejadian lain dari sumber non pemilik ·
Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva atau
sebuah entitas pelunasan kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode tertentu ·
Beban : Arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva dari sebuah
entitas atau timbulnya kewajiban suatu entitas (atau kombinas dari keduanya) selama satu periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang ·
Keuntungan : Peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari
transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu yang timbul dari pendapatan atau investasi pemilik ·
Kerugian : penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi entitas
yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada pemilik. F. Pengakuan dan Pengukuran Kriteria pengakuan meliputi: ·
Definisi: hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan
keuangan. ·
Dapat diukur: hal ini memiliki atribut yang relevan dan dapat diukur
dengan cukup andal. ·
Relevansi: informasi yang berkenaan membuat perbedaan pada
keputusan penggunanya. ·
Keandalan: informasi tersebut representasional, tepat, dapat
diverifikasi, dan netral.
12
Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang berbeda dari aktiva dan kewajiban, yaitu: ·
Biaya historis
·
Biaya penggantian saat ini
·
Nilai pasar saat ini
·
Nilai bersih yang dapat direalisasi
·
Nilai arus kas masa depan saat ini
5. LAPORAN-LAPORAN LAIN A. Laporan Perusahaan Laporan perusahaan merupakan laporan yang berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada perusahaan bisnis. Laporan ini mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan. Tujuan dari studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup dan sasaran dari laporan keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari kebutuhan-kebutuhan dan kondisi modern. Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik pelaporan yang ada saat ini, maka di usulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini: a)
Laporan nilai tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan
yang diperoleh dari usaha perusahaan dibagi antar karyawan, penyandang modal, negara, dan investasi kembali. b)
Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan
komposisi dari tenagan kerja yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan, kontribusi pekerjaan dari para karyawan dan manfaatmanfaat yang diterima. c)
Laporan pertukaran uang dengan pemerintah, yang menunjukkan
hubungan keuangan antara perusahaan dengan negara. 13
d)
Laporan transaksi dalam mata uang asing, yang menunjukkan
transaksi-transaksi kas langsung antara inggris dengan negara negara lain. e)
Laporan prospek-prospek di masa depan, yang menunujukkan
kemungkinan laba di masa depan, tingkat penempatan kerja dan investasi. f)
Laporan tujuan perusahaan, yang menunjukkan kebijakan
manajemen dan sasaran-sasaran strategis jangka menengah. Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat. B.
Laporan Stamp Pendekatan yang di usulkan oleh “Laporan Stamp” ini bersifat evolusioner. Hal ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi dari segi identifikasi tujuan-tujuan laporan keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifat dari kebutuhan para pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka konseptual Kanada. Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat. Pengguna menuntut akuntabilitas, namun permasalahan yang utama harus dapat dipecahkan untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat antara akuntabilitas dan hak untuk mendapatkan privasi
14
Adanya kesulitan dalam menentukan modal keputusan dari para pengguna. “Laporan Stamp” menekankan bahwa salah satu masalah tersulit dalam pengembangan standar akuntansi muncul dari adanya tidak kepedulian kita terhadap sifat dari proses pengambilan keputusan dan mengenai rasionalitas proses mental yang digunakan oleh pengguna dalam mencapai kesimpulannya. Untuk mendefinisikan kriteria penilaian yang merupakan “ Alat ukur”, dimana penyusun standar, sekaligus para pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah diterbitkan , dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang diterbitkan memang benar telah memenuhi kebutuhan dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan keuangan. Proyek kerangka konseptuan bagi kanada (dan negara negara lain), yang didasarkan atas pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep konsep (tujuan dan kriteria untuk penilaian) , ditawarkan pada akhir dari laporan stamp.
6. Taksonomi Karakteristik Normatif yang harus Dicerminkan oleh Pernyataanpernyataan Akuntansi Kutipan mengenai betapa pentingnya kualitas dari pernyataan diutarakan dengan tepat oleh Arthur Levitt. Model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik normative yang diinginkan dan terdiri atas tiga kategori : 1. Karakteristik formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari pernyataan dan dengan penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan. 2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan. 3. Karakteristik informasional yang berhubungan dengan kemempuan untuk menghasilkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan.
15
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perumusan dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang diawali dengan pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dana diakhiri dengan penurunan sebuah kerangka konseptual atau konstituisi yang akan digunakan sebagai pedoman bagi teknik-teknik akuntansi. Proses semacam itu diawali dan dimanifestasikan oleh :
APB Statement No.4
Laporan Trueblood
The Corporate Report
Laporan Stamb
Proyek Konseptual FASB
Kerangka konseptual FASB adalah proyek yang paling maju saat ini dalam pencapaian sebuah konstitusi akuntansi. Manfaat utamanya adalah memfasilitasi penyelesaian perselisihan- perselisihan konseptual dalam proses penetapan standar. Agar efektif,
konstitusi ini harus mendapatkan penerimaaan secara umum,
mewakili perilaku kolektif dan melindungi kepentingan publik diarea–area yang akan terpengaruh oleh pelaporan keuangan. Kerangka konseptual mungkin tidak mencukupi untuk dapat memecahkan masalah- masalah tertentu dalam penetapan standar. Beberapa masalah berhubungan dengan aspek pilihan sosial dari penetapan standar akuntansi. Salah satu pemikiran yang berlaku adalah merupakan suatu hal yang mustahil untuk mengembangkan satu kumpulan standar akuntansi yang dapat diterapkan untuk berbagai alternatif akuntansi sehingga dapat diterima oleh semua orang.
16
DAFTAR PUSTAKA Anonim.
2013.
Kerangka
Konseptual
untuk
Akuntansi.
(online),
http://gratiscatanku.blogspot.com/2013/10/kerangka-konseptual-untuk-akuntansidan.html. Belkaoui, A. Riahi. 2011. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat. Rizki.
2012.
Kerangka
Konseptual
untuk
Akuntansi.
(online),
http://rizkiraharjaa.blogspot.com/2012/11/kerangka-konseptual-untuk-akuntansidan.html. Wintang.
2010.
Kerangka
Konseptual
untuk
Akuntansi.
(online),
http://wintanghestimumpuni.blogspot.com/2010/10/kerangka-konseptual-untukakuntansi-dan.html.
iii
i