ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Sistem Informasi Manajemen Dosen pembimbing: Hapsari Dyah Herdiany, S.E., M.M.
Oleh:
1.
Hety Wijayanti
(17133200067)
2.
Angga Setio Putranto
(17133200076)
3.
Vivi Nurika Septiani
(17133200082)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2018/2019
I
KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Isu Sosial Dan Etika dalam Sistem Informasi” ini dengan lancar & tanpa halangan suatu apapun. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Prodi Manajemen, Universitas PGRI Yogyakarta. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami menyusun makalah ini dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran dari pembaca sangat bermanfaat bagi kami agar di kemudian hari kami dapat menyusun makalah ini dengan lebih baik dan lebih sempurna & semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bantul, 26 Maret 2019
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. II DAFTAR ISI ................................................................................................................III PENDAHULUAN .........................................................................................................1 A. Latar Belakang ................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...........................................................................................1 C. Tujuan ..............................................................................................................1 PEMBAHASAN ............................................................................................................2 A. Memahami Isu Etika Dan Sosial Yang Berkaitan Dengan Sistem..................2 B. Etika Dalam Masyarakat Informasi .................................................................4 C. Dimensi Moral dalam Sisstem Informasi ........................................................5 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................9
III
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penah merasa bahwa saat anda sedang berselancar diinternet ada yang membuntuti? Apa yang membuat curiga? Iklan barang yang kita inginkan tiba-tiba muncul, ponsel anda dapat mengetahui apa yang anda inginkan. Ternyata benar, anda ini jadi “SASARAN”. Wall Street Journal pada 2011 menemukan 50 situs yang memasang 3.180 pelacak dan dijual ke perusahaan pengiklan. Pertumbuhan jangkauan, kekuatan dan runag lingkup tindakan pelacakan, telah memancing perhatian kelompok-kelompok pribadi, anggota kongres dan Komisi Perdagangan Federal. Baru-baru ini memang belum ada hukum dan aturan yang melarang perusahaan memasang file pelacakan di komputer. Saat ini, ada undang-undang dari pemerintah dalam melindungi privasi konsumen, yang didorong oleh rasa takut masyarakat terhadap kehilangan privasinya dan kurangnya transparansi di dunia pelacakan web. Teknologi dapat menjadi pedang bermata dua. Ia bisa menjadi sumber yang memberi banyak manfaat (dengan menunjukkan iklan yang berhubungan dengan minat), tetapi juga dapat menciptakan peluang dalam menyerang area pribadi, dan menggunakan informasi yang diperoleh secara tidak bertanggungjawab tersebut. Disini akan kami sebut dan jelaskan untuk pembelajaran. B. Rumusan Masalah 1. Isu etika, sosial, dan politik apa saja yang ditimbulkan oleh sistem informasi? 2. Apa saja masalah etika dan sosial yang berkaitan dengan sistem informasi? 3. Bagaimana etika dalam sebuah masyarakat informasi? 4. Apa saja dimensi moral dalam sistem informasi? C. Tujuan 1. Mengetahui isu etika, sosial, dan politik apa saja yang ditimbulkan oleh sistem informasi; 2. Memahami masalah etika dan sosial yang berkaitan dengan sistem; 3. Mengetahui etika dalam sebuah masyarakat informasi; 4. Memahami dimensi moral dalam sistem informasi.
1
PEMBAHASAN A. Memahami Isu Etika Dan Sosial Yang Berkaitan Dengan Sistem Menurut Laudon (2014:131) ETIKA (Ethics) merupakan prinsip benar dan salah yang dilakukan individu sebagai makhluk moral yang bebas, yang digunakan untuk membimbing perilakunya. Etika sebenarnya sudah ada sejak lama, namun semenjak kemunculan internet dan perdagangan elektronik (e-commerce) etika mulai diperbincangkan kembali dan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan individu maupun dalam bermasyarakat. Isu etika yang muncul tentunya adalah berkaitan dengan etika dalam sistem, manusia sebagai makhluk moral yang bebas perlu dibimbing dalam perilakunya terutama dalam menghadapi era teknologi. Masalah Etika yang sangat ditekankan terkait Sistem Informasi adalah membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sitem informasi, menentukan standar sistem yang melindungi masyarakat dan mempertahankan nilai istitusi yang penting bagi kualitas hidup di masyarakat yang informatis. Laudon (2014:131) Secara singkat dapat disimpulkan bahwa masalah etika ini mempertanyakan bagaimana tanggung jawab dan etika sosial atas tindakan yang dilakukan terkait dengan permasalahan system tersebut. 1. Model Pemikiran Tentang Isu Etis, Sosial Dan Politis.
Gambar 1. HubunganAntara Isu Etika, Sosial dan Politis dalamMasyarakat Informasi Source: Laudon (2014:132)
Dalam gambar di atas dapa tkita lihat bahwa ada beberapa komponen yang terlibat dan saling berhubungan satu sama lain. Pengenalan teknologi informasi baru memiliki dampak seperti gelombang menimbulkan isu etika, isu sosial, politis baru yang harus ditangani individu, sosial dan politis. Menurut Laudon (2014:132) Isu etika, isu sosial, politis yang diangkat oleh system informasi ini memiliki lima dimensi yaitu; a. Hak Dan Kewajiban Informasi. Hak Informasi (Informatin Rights) apa saja yang dimiliki oleh individu dan organisasi? Apa yang dapat mereka lindungi?
2
b. Hak Dan Kewajiban Terkait Kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual model lama dapat dilindungi dalam masyarakat digital di mana melacak dan mengkalkulasikan kepemilikan sangatlah sulit dan mengabaikan hak-hak kepemilikan itu sangat mudah? c. Akuntabilitas Dan Pengendalian. Siapa yang mampu menyelenggarakan dan diberi sanksi atas perbuatan yang merugikan terhadap informasi individu maupun kelompok serta hak-hak kepemilikan? d. Kualitas Sistem. Standar kualitas sitem dan data seperti apa yang kita butuhkan untuk melindungi hak-hak individu dan keamanan masyarakat? e. Kualitas Hidup. Nilai-nilai apa yang harus dipertahankan dalam sebuah masyarakat yang sarat akan pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai budaya apa yang didukung oleh teknologi baru tersebut? 2. Tren Teknologi yang Menimbulkan Isu Etika Menurut Laudon (2014:133) Ada 4 tren utama dari teknlogi yang bertanggungjawab terhadap tekanan-tekanan di bidang etika yaitu; a. Kecepatan Komputasi dua kali lipat setiap 18 bulan Banyak perusahaan bergantung pada komputer dalam menjalankan kegiatan utama. Semakin meningkatnya kemampuan komputasi semakin pula kita tergantung pada computer dalam melakukan aktivitas perusahaan, hal ini tidak diimbangi dengan kemampuan kita dalam mengatasi kelemahan yang ada dan hokum belum disesuaikan dengan ketergantungan kita ini. b. Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat. Database mudah untuk memelihara secara terperinci. Data perusahaan seperti pekerja, pelanggan, dan pelanggan potensial dapat dikelola dengan mudah, hal tersebut menyebabkan pelanggaran privasi atas data data yang ada c. Kemajuan analisis data Menganalisis data dalam jumlah besar guna mengambangkan profil dengan terperinci. Perusahaan mampu memilah dengan terperinci data yang tak terhitung banyaknya dengan lebih mudah, muali dari hutang anda, kemana anda pergi, apa yang anda baca (profilling). d. Kemajuan teknologi jaringan Menyalin dan mengakses data pribadi yang jauh dengan mudah. Mengakses lokasi seseorang pun tidak perlu sulit, dengan kemajuan teknologi jaringan mampu mengetahui dimana keberadaan seseoorang 3. Nonobvious Relationship Awareness (NORA) Teknologi NORA mampu mengambil informasi dari berbagai sumber yang berbeda dgn menemukan hubungan terselubng. Contohnya teknologi ini mampu mengetahui data calon karyawan untuk bekerja di kasino, dan nomor yang diduga melakukan tindak kriminal . hal ini meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan profiling dan mampu mengindentifikasi tindakan criminal bahkan daftar penjahat dan jaringan terorisme. Laudon (2014:134)
3
B. Etika Dalam Masyarakat Informasi 1. Konsep Dasar: Responsibiltas, Akuntabilitas, dan Liabilitas Responsibilitas (tanggungjawab): elemen utama dari tindakan etika. Kemungkinan biaya yang timbul , tugas dan kewajiban atas keputusan yang dibuat. Akuntabilitas: fitur dari sistem dan intuisi sosial. Ada mekanisme yang sesuai dalam menentukan siapa yang bertanggungjawab mengambil tindakan dan keputusan tersebut. Liabilitas: perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih jauh ke arah hukum. Laudon (2014:135) 2. Analisis Etika Seperti yang dijabakan oleh Laudon (2014:136) ketika berhadapan dengan situasi yang memperlihatkan isu-isu etika, bagaimana seharusnya Anda menganalisa hal tersebut? Lima langkah proses berikut akan membantu: a. Identifikasi dan gambaran fakta secara jelas. Temukan siapa yang melakukan dan untuk siapa tindakan tersebut dilakukan. b. Definisikan konflik/dilema dam identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi yang terlibat. Kelompok yang berselisih mengklaim mengusung nilai-nilai lebih tinggi dan melibatkan sebuah dilema: dua program tindakan yang bertentangan, namun sama-sama mendukung/memiliki nilai manfaat. c. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Temukan identitas dari kelompok-kelompok ini dan apa yang mereka inginkan. Ini akan sangat berguna saat merancang solusi. d. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa diambil. Tidak adanya pilihan yang memuaskan semua pihak. Terkadang solusi yang baik dan etis tidak selalu memiliki konsekuensi yang seimbang diantara pihak yang berkepentingan. e. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang diambil. Tanyakan terus pada diri anda “apa yang akan terjadi seandainya saya terus mengambil keputusan ini”? 3. Prinsip-prinsip Utama Etika Menurut Laudon (2014:137) Prinsip-prinsip Utama Etikasebagai berikut: a. Perlakuan orang lain seperti yang kamu inginkan orang lain perlakukan padamu (Golden Rule-Aturan Emas). Berpikir dan mengambil keputusan yang adil b. Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi seseorang (Immanuel Kant’s Categorial Imperative-Imperatif Kategoris Immanuel Kant). Jika tindakan tidak pantas dilakukan bagi setiap orang c. Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka tidak dapat diterapkan secara menyeluruh (Descartes’ rule of change-aturan perubahan Descartes). d. Ambil tindakan yang memberi nilai lebih tinggi atau lebih besar (Utilitarian Principle-Prinsip Utilitarian).
4
e.
Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling sedikit atau biaya paling murah (Risk Aversion Principle-Prinsip Menghindari Resiko). f. Asumsikan bahwa semua benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud adalah milik seseorang sampai ada deklarasi spesifik yang menyatakan sebaliknya (ethical “no free lunch” rule-”tidak ada makan siang gratis) 4. Kode Etik Profesional Ketika seseorang mengklaim sebagai profesional, mereka memikul hak dan kewajiban yang khusus karena pengakuan khusus mereka terhadap pengetahuan, kebijaksanaan, dan kehirmatan. Kode etik profesional diresmikan oleh asosiasi profesional seperti Asosiasi Medis Amerika, Asosiasi Bar Amerika, Asosiasi Profesional di Bidang Teknologi Informasi dan lain-lain. Laudon (2014:137-138) 5. Beberapa Dilema Etika Dalam Dunia Maya Saslah satu sistem yang menciptakan dilema etika yang baru berupa rangkaian kepentingan yang saling berseteru satu sama lain. Contoh banyak perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka. Perangkat lunak pengenal suara mengurangi kebutuhan operator manusia yang memungkinkan komputer mengenali respon pelanggan lewat serangkaian pertanyaan terkomputerisasi. C. Dimensi Moral dalam Sisstem Informasi 1. Hak Informasi: Privasi dan Kebebasan Di Era Internet Privasi adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari pengawasan maupun campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara. Hak-hak privasi di Amerika dan Eropa disusun berdasarkan aturan hidup yang disebut Praktik Informasi yang Adil (Fair Information Practice-FIP) yang pertama kali dicetuskan pada 2010 yang menambahkan tentang teknologi yang menyerang privasi (FTC, 2010; Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan Amerika pada 1973). FIP adalah serangkaian prinsip yang mengatu dalam pengumpulan dan penggunaan informasi tentang seseorang. a. Intrukssi Eropa mengenai Perlindungan Data Di Eropa, perlindungan terhadap privasi lebih ketat daripada di Amerika Serikat. Tidak seperti di AS, negara-negara Eropa tidak mengizinkan perusahaan untuk menggunakan informasi pribadi milik seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut. Izin sepengetahuan (informed constent) adalah persetujuan yang menyertakan pengetahuan terhadap setiap aspek yang diperlukan guna membuat keputusan yang masuk akal. b. Tantangan Internet terhadap Privasi Teknologi internet menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan privasi seseorang. Informasi yang dikirim pada jaringan luas ini, akan melewati berbagai macam sistem berbeda yang dapat memantau, menangkap, dan menyimpan setiap pertukaran informasi yang melewatinya. Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada hard-disk ketika pengguna mengunjungi suatu situs web. Web beacon sering juga disebut webs bugs (atau secara sederhana file pelacak), adalah perangkat
5
lunak kecil yang berguna untuk menyimpan rekaman “klik” yang dilakukan oleh pengguna selama online dan melaporkan hal ini ke pemilik perangkat lunak tersebut. Spyware lainnya yang dapat secara diam-diam meng-install dirinya sendiri ke komputer pengguna dengan menumpang pada aplikasi yang lebih besar. 2. Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual Kekayaan intelektual (intellectual property) dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi. Kekayaan intelektual adalah subyek/pokok persoalan bagi berbagai macam jenis perlindungan dibawah naungan tiga tradisi resmi berikut: rahasia dagang, hak cipta, dan hak paten a. Rahasia Dagang Setiap produk hasil karya intelektual-sebuah formula, perngkat, pola, atau kompilassi datayang digunakan untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai rahasia dagang (trade secret), dan bukanlah informasi yang dapat diakses secara umum. b. Hak Cipta Hak cipta (copyright) adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain dengan tujuan apa pun sepanjang hidup pencipta karya tersebut ditambah 70 tahun sesudah kematiannya. Bagi karya intelektual yang dihasilkan perusahaan, perlindungan hak cipta diberikan selama 95 tahun sejak pertama kali karya tersebut diterbitkan. c. Paten Paten (patent) mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli ekslusif terhadap ide dibalik penemuan yang diperoleh selama 20 tahun. \ d. Tantangan bagi Hak Kekayaan Intelktual Media digital dibedakan ke dalam bentuk buku, majalah dan lainnya untuk mempermudah replikasi; perpindahan dan perubahan; sedangkan kesulitan dalam mengelompokkan karya perangkat lunak sebagai program, buku atau apapun musik; keringkasan-membuat pencurian mudah dilakukan; dan sulitnya menciptkan keunikan dalam karya tersebut. Internet diciptakan unuk memindahkan informasi secara leluasa ke seleruh dunia, termasuk informasi yang dilindungi dengan hak cipta. 3. Akuntabilitas, Liabilitas, Dan Pengendalian Bersamaan dengan undang-undang kekayaan dan privasi, teknologi informasi baru memberikan tantangan bagi liabilitas hukum dan praktik sosial yang sudah ada dalam melindungi institusi dan masyarakat. a. Masalah Liabilitas yang Berkaitan dengan Komputer Pengguna Blackberry di seluruh dunia mulai mengalami gangguan terhadap layanan surel mereka, layanan paling penting yang disediakan oleh pabrikan smartphone ternama Research in Motion (RIM). Penghentian surel selama 3 hari yang melanda pengguna Blackberry di Asia, Eropa, Timur Tengah,
6
serta Amerika, bagian penting dari Blackberry yang digunakan oleh 70 juta penggunaanya. Masalah kegagalan surel tersebut semakin menimbulkan risiko bagi Blackberry untuk kehilangan perusahaan langanannya. Secara umum, sangat sulit untuk meminta pertanggung jawabankepada pihak pencipta perangkat lunak terhadap produk buatannya yang bersifat seperti buku, tanpa memandang kerugian yang diakibatkannya bersifat fisik maupun ekonomis. 4. Kualitas Sistem: Kualitas Data Dan Kesalahan Sistem Perdebatan mengenai liabilitas dan akuntabilitas mengenai konsekuensi yang tidak disengaja akibat penggunaan sistem melibatkan dimensi moral yang mandiri, namun saling terkait. Kalangan masyarakat dan perusahaan mungkin akan menuntut pertanggungjawaban atas konsekuensi yang sebetulnya bisa diduga dan dihindari. Tiga sumber pokok dari kinerja sistem yang bobrok adalah (1) celah/kelemahan dan kesalahan pada sistem, (2) kegagalan perangkat keras ataupun fasilitas lainnya yang disebabkan oleh alam maupun penyebab lainnya, dan (3) kualitas input data yang buruk. 5. Kualitas Hidup: Keadilan, Akses, Dan Batasan Beban sosial negatif dalam memperkenalkan teknologi dan sistem informasi terus meningkat seiring pertumbuhan kekuatan teknologi. a. Menyeimbangkan Kekuatan: Pusat versus Tepian Kekuatan diawal era komputer begitu besar, komputer-komputer mainframe yang terpusat akan memusatkan kekuatan seluruh sumber daya suatu negera sehingga menghasilkan masyarakat Big Brother (suatu negara yang seluruh penduduknya diawasi oleh sistem komputer). b. Kecepatan Perubahan: Berkurangnya Waktu Respons terhadap Persaingan Sistem informasi telah banyak membantu dalam menciptakan pasar nasional dan internasional yang lebih efisien. Kita menghadapi risiko mengembangkan sebuah “masyarakat just-in-time” (tepat waktu) dengan “pekerjaan just-in-time” dan tempat kerja, keluarga, dan liburan yang “just-in-time” c. Mengelola Batasan: Keluarga, Pekerjaan, dan Waktu Luang Bahaya dari komputasi menyeluruh, telecommuting, komputasi nomaden, dan lingkungan komputasi yang “melakukan segala sesuatunya di mana saja” mungkin akan menjadi kenyataan. d. Ketergatungan dan Kerentaan Saat ini, organisasi bisnis, pemerintah, sekolah, dan perkumpulan pribadi lainnya seperti gereja, sangat bergantung pada sistem informasi, meskipun ada risiko yang tinggi terhadap gagalnya sistem ini. e. Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer Kejahatan komputer (computer crime) adalah rangkaian tindakan ilegal/cacat hukum yang dilakukan lewat penggunaan komputer ataun terhadap suatu sistem komputer. Penyalahgunaan komputer (computer abuse) adalah serangkaian tindakan menggunakan komputer yang belum tentu merupakan
7
tindakan ilegal, namun dianggap kurang etis. Spam adalah surel sampah yang dikirim suatu organisasi atau individu kepada khalayak ramai di internet yang tidak memiliki ketertarikan terhadap produk maupun layanan yang dipasarkan. f. Ketenagakerjaan: Dampak Buruk Teknologi dan Penataan Ulang Pekerjaan yang Hilang Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas sistem informasi sebagai sebuah keunggulan utama dari teknologi informasi baru. Seorang ekonom mengungkapkan kemungkinan bahwa kita akan menciptakan sebuah masyarakat yang dijalankan oleh sekelompok kecil. g. Kesetaraan dan Hak Akses: Meningkatnya Kesenjangan Sosial dan Pembedaan Ras Kesenjangan digital (digital divide) serupa juga terjadi di sekolah-sekolah Amerika, sekolah-sekolah di wilayah miskin memiliki jumlah komputer, kualitas pendidikan, serta akses internet yang lebih rendah bagi murid-muridnya. Apabila dibiarkan kesenjangan digital akan menimbulkan gesekan/benturan antara golongan yang memiliki informasi, pemahaman komputer, serta keahlian dengan golongan yang tidak memiliki pemahaman dan kemapuan komputer. h. Risiko Kesahatan: RSI, CVS, dan Technostress Penyakit paling umum dewasa ini adalah cedera stres yang berulang (repetitive stress injury-RSI). Penyebab terbesar dari RSI adalah keyboard komputer. Salah satu RSI yang paling sering terjadi yang berhubungan dengan penggunaan komputer adalah sindrom carpal tunnel (carpal tunnel syndrome-CTS), dimana saraf seluruh tulang pergelangan tangan , yang disebut carpal tunnel menimbulkan rasa sakit. Sindrom penglihatan komputer (computer vision syndrome-CVS) adalah kondisi mata yang tegang karena melihat layar monitor komputer, laptop, e-readers, smartphone, serta perangkat genggam permainan video. Penyakit terbaru yang berhubiungan dengan komputer adalah technostress, yaitu stres yang ditimbulkan dari penggunaan komputer.
8
KESIMPULAN Perkembangan sistem telah memicu banyak perkembangan yang sangat membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Keefektifan, kemudahan serta biaya yang murah sring kali membuat manusia bergantung dengan teknologi, hal ini tidak diimbangi dengan kemampuan yang baik dalam menyelesaikan masalah ketergantungan pada sistem. Persoalan lain yang hangat belakangan ini adalah isu-isu sosial dan etika kaitannya dengan sistem informasi. Hal tersebut menimbulkan masalah yang saling berhubungan dalam individu dan masyarakat. Sebagai mausia yang hidaup pada era ini, kita sudah seharusnya tahu bagaimana menyikapi perkembangan yang ada, dengan tidak hanya sekedar memanfaatkan kemudahan yang diberikan namun mampu menanggulangi atau setidaknya meminimalisir akibat buruk dari teknologi.
9
DAFTAR PUSTAKA Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Kenneth C. 2019. “Sistem Informasi Manajemen”, Jakarta: Salemba Empat
10