KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas kasih karuniaNYA dan penyertaannya kami kelompok 3 dapat mengerjakan tugas makalah dan presentae ini dalam keadaan yang baik. Tugas ini kami buat untuk memenuhi tanggung jawab kami selaku kami mengikuti mata kuliah manajemen industri dan perawatan,semoga tugas ini dapat berguna bagi pembaca dan bisa bermanfaat dalam mencermati suatu secara singkat melalaui tugas-tugas yang saya buat. kami berterima kasih pada semua rekan dan dosen kami yang telah mendukung mengerjakan tugas ini,jika ada kata yang salah dalam tugas ini baik dalam kata dan kurangnya materi kami mohon maaf, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Medan, 3 maret 2019
Penulis
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI................................................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3 1.1 .Latar Belakang ....................................................................................................................... 3 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4 1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 5 2.1 Komponen-Komponen Lapangan ........................................................................................... 5 2.2 Penggunaan Dan Kemampuan Alat Berat Pada Tempat Kerja .............................................. 8 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 12 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 12 3.2 Saran ....................................................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 .Latar Belakang Dalam pembangunan sebuah gedung, jalan, jembatan, DAM dan beberapa pengerjaan proyek pembangunan lainnya, tentu sangat membutuhkan peralatan berupa alat berat untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Bayangkan jika tidak ada alat berat, butuh waktu berapa lama untuk mendirikan gedung-gedung yang megah, membuat jalan-jalan yang mulus dan jembatan-jembatan penghubung yang sekarang ada di hadapan kita, di Indonesia mapun di luar negeri. Semua itu dapat dilakukan karena bantuan alat berat. Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat penting dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Tidak mungkin sekali kita manusia dapat mengangkat batuan berton-ton, tanah berkubik-kubik, dan berbagai hal lainnya tanpa bantuan alat berat. Bisa jadi kita tidak memerlukan alat berat ketika melakukan pekerjaan bangunan yang berskala kecil, misalnya pembuatan saluran drainase didepan rumah, pembangunan pos kamling, dan penggalian pondasi rumah tinggal. Karena dengan tenaga manusia pun pekerjaan tersebut dapat dilakukan, namun ketika proyek bangunan tersebut sudah berskala besar kita sangat membutuhkan alat berat untuk mempercepat pekerjaan pembangunan. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktorpenting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancer. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.
3
1.2 .Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana analisis tempat kerja dan penggunaan alat berat pada tempat kerja tersebut.
1.3.Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis, selain itu juga bertujuan untuk menginformasikan kembali kepada pembaca tentang analisis tempat kerja pada pemindahan tanah mekanis.
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. . Komponen-Komponen Lapangan Untuk dapat membuat rencana kerja yang realistis, rapi, dan teratur, sebelum menjatuhkan pilihan jenis alat yang akan digunakan, perlu dipelajari dan penelitian kondisi lapangan dimana pekerjaan akan dilakukan. Komponen-komponen lapangan yang perlu diperhatikan adalah:
Data jalan dan sarana angkutan yang ada dibutuhkan untuk pengangkutan alat-alat mekanis dan logistik menuju ke tempat kerja; kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi adalah: (1) Lokasi proyek dilalui, atau dekat dengan jalan umum yang sudah ada. (2) Lokasi proyek dilalui, atau dekat dengan jalur kereta api. (3) okaasi proyek dekat dengan sungai besar, sehinggga memungkinkan transportasi lewat sungai. (4) Lokasi proyek dekat dengan lapangan terbang atau pelabuhan laut. (5) Belum ada jalur umum atau kereta api ke arah lokasi proyek, sehingga perlu pembuatan jalan baru ke jalau umum terdekat yang sudah ada.
Jenis vegetasi atau tumbuhan yang ada di t empat kerja perlu diteliti, apakah lokasi tersebut terdiri dari hutan besar, semak, rawa, pohon besar dengan akar yang kuat, dan sebagainya. Dengan demikian dapat ditentukan jenis alat berat yang akan dipakai, berapa jumlahnya, bagaimana cara pembersihannya, berapa lama alat itu akan dipakai, dan berapa ongkosnya.
Macam dan Perubahan Volume dari Material di suatu lokasi perlu diketahui, sebab pada dasarnya tiap macam tanah atau batuan memiliki sifat fisik dan mineral yang berbeda, sehingga macam material yang terdapat disuatu lokasi proyek harus diketahi dengan tepat,
Daya dukung material setempat sangat menentukan pemilihan jenis alat, sebab ketika alat berat berada di atas tanah atau batuan, alat tersebut akan memberikan gaya tekan pada lapisan tanah/ batuan dimana alat itu berada. Tanah/ batuan yang tertekan itu akan memberikan reaksi atau perlawanan yang disebut daya dukung. Bila daya tekan lebih besar dari daya dukung material, maka alat tersebut akan tenggelam/ terbenam. Nilai daya
5
dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran langsung di lapangan menggunakan cone penetrometer.
Iklim dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, hujan yang sangat lebat dapat menghambat kelancaran pekerjaan, sebab tanah menjadi becek dan lengket yang mengakibatkan alat tak dapat bekerja secara maksimal; tetapi sebaliknya, pada musim kem arau akan menimbulkan banyak debu. Untuk mengetahui kondisi klim setempat, diperlukan data curah hujan dari Stasiun Klimatologi terdekat.
Ketinggian dari permukaan laut berpengaruh pada kerja mesin, sebab cara kerja mesin dipengaruhi oleh kerapatan udara setempat. Semakin tinggi lokasi proyek, kerapatan udara di tempat itu semakin rendah. Berdasarkan pengalaman, tenaga diesel akan berkurang kirakira 3% setiap kenaikan 300 ft dari permukaan laut, hal ini akan menyebabkan turunnya produksi alat, dan dapat menambah ongkos untuk tiap satuan volume atau berat.
Kemiringan, jarak, dan kondisi jalan perlu diperhitungkan, sebab kondisi jalan yang akan dilalui sangat berpengaruh pada daya angkut dan kemampuan alat angkut yang dipakai. Jalur jalan yang baik, membuat kapasitas angkut dari alat yang dipakai menjadi bedar, sebab alat angkut dapat bergerak lebih cepat. Kemiringan dan jarak angkut harus diukur dengan teliti, sebab akan menentukan cycle time (waktu tempuh) dalam pengangkutan material tersebut. Kecerobohan penentuan kemiringan, jarak angkut, dan kondisi jalan (lebar, kekuatan, dan kelas jalan) dapat menurunkan jumlah material yang diangkut oleh alat angkut yang digunakan, hal ini akan menambah ongkos pengangkutan.
Efisiensi kerja perlu dipertimbangkan karena orang atau mesin tak mungkin selamanya mampu bekerja 60 menit selama satu jam, sebab pasti ada hambatan-hambatan walau sekecil apapun. Berdasarkan pengalaman lapangan, efisiensi kerja jarang dapat mencapai 83%.
Syarat penyelesaian pekerjaan untuk mengetahui, kapan pekerjaan itu telah dianggap selesai; biasanya ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, misalnya ditempat-tempat tertentu harus ditanami pohon, bunga, rumput dari jenis tertentu, dan sebagainya.
6
Pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dihitung, karena menambah waktu kerja, peralatan, dan ongkos kerja.
Syarat penimbunan tanah untuk mengetahui bagian pekerjaan mana yang mrnghendaki timbunan perlu diratakan, dipadatkan, atau persyaratan kelembaban tertentu supaya tidak terjadi amblesan dan menjamin kemantapan lereng. Untuk itu ada kemungkinan dibutuhkan alat-khusus.
Kemungkinan lain timbunan disyaratkan harus rapi dan dapat segera ditanami; hal-hal di atas akan menambah waktu kerja, alat, dan ongkos; oleh sebab itu syarat penimbunan harus dicermati agar semua jenis pekerjaan yang dipersyaratkan dapat diperhitungkan dengan teliti.
Waktu berkaitan dengan alat berat yang digunakan, sebab pekerjaan yang dilakukan menggunakan alat berat harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Oleh sebab itu kapasitas harian yang sudah ditentukan harus dipenuhi, sebab ongkos sewa alat berat umumnya dihitung dalam satuan jam sehingga beaya sewa sangat tinggi. Untuk itu perlu pengetahuan dan data lengkap untuk mengetahui perkiraan kemampuan alat yang dipakai, agar jumlahnya cukup memenuhi kapasitas harian yang telah ditentukan.
Bila pekerjaan yang menggunakan alat berat itu di sub oleh kontarktor lain, maka bila pekerjaan dapat diselesaikan sebelum batas waktu yang telah disepakati, sub kontraktorr berhak mendapatkan premi dari perhitungan sewa alat; tapi sebaliknya jika terlambat, maka nontraktor harus membayar ganti rugi ongkos sewa alat.
Ongkos produksi yang harus diperhitungkan dengan cermat meliputi: ▪
Ongkos tetap, misalnya asuransi, depresiasi, pajak, dan bunga pinjaman.
▪
Ongkos operasional, misalnya upah, ongkos pemeliharaan alat, service alat, pembelian suku cadang, BBM, dan sebagainya.
▪
Ongkos pengawasan, misalnya gaji mandor, teknisi, direksi, dan lain-lain.
▪
Ongkos lain-lain, misalnya biaya upacara, peresmian, jamuan untuk tamu, dan sejenisnya.
7
2.2 . Penggunaan Dan Kemampuan Alat Berat Pada Tempat Kerja
A. Buldoser Kegunaan Buldoser sangat beragam antara lain untuk: -
Pembabatan atau penebasan (cleraring) lokasi proyek.
-
Merintis (pioneering) jalan proyek.
-
Gali/ angkut jarak pendek.
-
Pusher loading.
-
Menyebarkan material. -
-
Trimming dan sloping
-
Ditching
-
Menarik -
Penimbunan kembali.
Memuat.
Sebagai alat pembabat atau penebang, Buldoser mampu membersihkan lokasi dari semaksemak, pohon besar/ kecil, sisa pohon yang sudah ditebang, menghilangkan/ membuang bagian tanah atau batuan yang menghalangi pekerjaanpekerjaan selanjutnya. Seluruh pekerjaan ini dapat dikerjakan sebelum pemindahan tanah itu sendiri dilakukan atau dikerjakan bersama-sama. Pioneering atau pekerjaan perintisan merupakan kelanjutan dari pekerjaan pembabatan/ penabasan. Pekerjaan merintis meliputi: pekerjaan perataan tanah, pembuatan jalan darurat untuk transportasi alat mekanis, dan jika perlu adalah pembuatan saluran air untuk drainase tempat kerja. Gali/ angkut jarak pendek adalah menggali lalu mendorong tanah galian itu ke suatu tempat tertentu, misalnya pada pembuatan jalan raya, kanal, dan sebagainya. Bila kondisi jalan tidak licin, penggunaan Buldoser roda karet akan lebih efisien.
8
Pusher loading, adalah membantu Power Scrapper konvensional (standar) dalam mengisi muatan. Bantuan Buldoser itu diperlukan untuk menambah tenaga agar diperoleh kecepatan pengisian yang lebih tinggi. Menyebarkan material,
maksudnya adalah menyebarkan tanah ke tempat-tempat tertentu
denganketebalan yang dikehendaki; misalnya material yang ditumpuk disuatu tempat oleh truck atau alat angkut lainnya. Penimbunan kembali, merupakan pekerjaan penimbunan kembali terhadap bekas lubang-lubang galian seperti menutup kembali gorong-gorong di bawah tanah, penimbunan lubang fondasi atau tiang penyangga bangunan besar (jembatan, menara beton, dan lain-lain), dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas alam, atau pipa air minum bila sudah terpasang. Trimming dan Sloping, yaitu pekerjaan pembuatan kemiringan tertentu pada suatu tempat; misalnya tanggul, dam, kanal besar, tepi jalan raya, dan sebagainya. Pekerjaan ini hanya dapat dilakukan oleh operator yan sudah berpengalaman, lebihlebih jika sudut kemiringannya besar, sebab ada kemungkinan Buldoser tergelincir ke bawah. Ditching, adalah kegiatan menggali saluran/ selokan/ kanal yang penampangnya berbentuk U atau V. Menarik (Winching), yaitu pekerjaan untuk menarik benda-benda berat atau peralatan mekanis yang sedang rusak, agar dapat dipindahkan ke tempat yang diinginkan. Memuat menggunakan Buldoser diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya medan dengan topografi tertentu truck tak dapat langsung dikendarai menuju lokasi. Buldoser dapat digunakan untuk memuat truck tersebut.
B. Power Scrapper Kemampuan Power Scrapper: (1) dapat menggali dan mengisi muatannya sendiri, (2) mengangkut ke tempat yang telah ditentukan, lalu (3) menyebar dan meratakan muatan itu.
9
C. Alat Pengangkut (Hauling Units) Untuk pengangkutan jarak dekat (kurang dari 5 km) biasanya digunakan truck dan Power Scrapper, pengangkutan jarak sedang (5-20 km) dapat menggunakan truck ukuran besar, belt conveyor, dan cable way. Untuk pengangkutan jarak jauh (lebih dari 20 km) bisa digunakan kereta api, pompa dan pipa; namun demikian pada proyek-proyek bangunan sipil alat angkut yang lazim dipakai adalah truck.
D.Alat Pemuat (Loading Units) Untuk pengambilan dan pemuatan material ke atas alat angkut (truck, lori, dan sebagainya) dipergunakan alat pemuat yang sangat banyak macamnya, karena keadaan lapangan kerja sangat beragam.
E. Alat Garu (Rooter / Ripper) Kegunaan Ripper: -Membantu Buldoser pada waktu pembersihan lapangan, yaitu dengan melewatkan Ripper bebarapa kali, sehingga sebagian besar akar-akar pohon yang dilewati akan terputus, sehingga kerja Buldoser menjadi lebih ringan. -Dengan gigi-giginya pohon dapat ditimbangkan tanpa harus menggali tanah disekeliling pohon itu. -Membantu Power Scrapper ditempat-tempat yang bertanah keras; misalnya lumpur yang kering dan mengeras karena sinar matahari, akan lebih mudah ditangani oleh Power Scrapper jika sebelumnya telah dilalui beberapa kali oleh Ripper. -Membuat parit kecil untuk mengalirkan genangan air. -Merobek pavemet yang terbuat dari ubin, beton, atau aspal yang sangat sukar jika digali dengan alat lain.
10
-Merusak jalan atau landasan pesawat terbang yang terbuat dari beton. Perusakan harus dimulai dari ujung landasan, supaya gigi Ripper dapat mencongkel lapisan beton tersebut dari bawah.
F. Alat Penggilas (Roller) Roller adalah peralatan untuk pemadatan tanah atau batuan secara mekanis. G. Grader Straight Motor Grader adalah tipe yang paling sederhana, kerangka bagian depan menjadi satu dengan bagian belakang, sehingga dalam operasinya tidak luwes. Articulated Motor Grader mempunyai kerangka bagian depan dan roda-roda depanya dapat digerak-gerakkan, atau terpisah dengan kerangka bagian belakang; dalam operasionalnya tipe ini lebih luwes dan punya jari-jari perputaran yang lebih kecil dari tipe Straight Motor Grader. Crab Type Motor Grader hampir sama dengan tipe Articulated, tetapi roda-roda bagian belakan yang sebelah kanan dan kiri berotasi sendiri-sendiri, sehingga memungkinkan melakukan gerakan yang lebih bervariasi, jenis ini sangat cocok untuk daerah yang masih belum rata.
11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan Setiap pekerjaan pemindahan material (tanah) digunakan alat yang berbeda sesuai fungsi dan tujuan dari pekerjaan pemindahan Untuk dapat membuat rencana kerja yang realistis, rapi, dan teratur, sebelum menjatuhkan pilihan jenis alat yang akan digunakan, perlu dipelajari dan penelitian kondisi lapangan dimana pekerjaan akan dilakukan.
3.2 Saran Jika melakukan pekerjaan pemindahan material (tanah) digunakan alat sesuai fungsi dan tujuan dari pemindahan material tersebut.Selain itu perlu memerhatikan kondisi lapangan sesuai alat berat yang digunakan agar dapat menghindari hal-hal yang tidak dininginkan dan menghemat pengeluaran.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://library.um.ac.id/images/stories/buku%20diktat%20dosen/Diktat%20Sony/Alat%20%20Be rat%20dan%20Pemindahan%20Tanah%20Mekanis%20%20Bab%20II%20analisis%20tempat% 20kerja.pdf https://www.academia.edu/8553681/Alat_Berat_dan_Pemindahan_Tanah_Mekanis_Diktat_Kuli ah_Untuk_Mahasiswa_IV._PRODUKTIVITAS_ALAT_BERAT
13