MAKALAH BUDIDAYA JANGKRIK Untuk memenuhi tugas matakuliah Budidaya Hewan Yang dibina oleh Dr. H. Abdul Gofur, M. Si dan Agung Witjoro, S.Pd.,M.Kes
Disusun oleh: Agung Tri Laksono (160342606224) Gabriela Maria
(160342606209)
Muhammad Fadil
(160342606235)
Rizky Rahma
(160342606279)
Rosita
(160342606220)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Januari 2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dan sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW karena dengan rahmat dan hidayahnya, materi pembuatan makalah ini bisa diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Keberhasilan pembuatan makalah ini pun dibantu dan berkat dorongan dari keluarga serta teman-teman semua yang menjadikan hal ini sebagai motivasi untuk kami supaya bisa menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata budidaya hewan. Dalam pembuatan makalah ini, kami sebagai penyusun memberikan sedikit informasi tentang bagaimana cara budidaya jangkrik. Informasi ini pun kami dapat dari berbagai sumber yang telah kami rangkum supaya menjadi kesatuan yang kompleks, sistematis, dan mudah dipahami oleh pembaca. Besar harapan kami agar pembuatan makalah ini bermanfaat untuk pembaca dan khususnya kami sebagai penyusun. Walaupun kami sadari banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam makalah ini mohon untuk dimaklumi.
Malang, 30 Januari 2019
Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Dampak langsung yang nyata adalah bertambahnya angka pengangguran. Akibat yang dirasakan secara langsung adalah menurunnya pendapatan untuk menunjang hidup sehari-hari dan keadaan ini sangat memprihatinkan. Sehubungan dengan itu, perlu dicari terobosan usaha yang mampu menjawab permasalahan tersebut. Salah satu alternatif usaha yang telah berkembang dan dikenal masyarakat adalah budidaya jangkrik. Defoliart (1982) menyatakan, bahwa jangkrik sangat potensial untuk dibudidayakan sebagai bahan pangan dan pakan ternak karena memiliki palabilitas dan kandungan protein yang sangat tinggi, yaitu antara 58-62%. Permintaan pasar terhadap jangkrik untuk saat ini tidak hanya sebagai makanan ikan dan burung, tetapi telah bergeser pada sektor industri. Hal ini disebabkan jangkrik banyak mengandung senyawa organik seperti protein, lemak dan karbohidrat, serta senyawa anorganik, yaitu mineral. Asam amino glutamat, glisin dan sistein merupakan zat atau substrat (precursor) untuk sistesis glutation (GSH) dalam sel tubuh (Astrik, 2004). Jika ditinjau dari kandungan asam aminonya, maka protein jangkrik dimungkinkan untuk digunakan sebagai antioksidan bagi tubuh, guna mencegah penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Potensi yang menjanjikan secara ekonomi dan permintaan pasar yang selalu ada, membuat ternak jangkrik dapat di kembangkan memenuhi kebutuhan pasar. Potensi yang menjanjikan secara ekonomi dan permintaan pasar yang selalu ada, membuat ternak jangkrik dapat di kembangkan memenuhi kebutuhan pasar. Menurut Paimin et al. (1999), Jika peternak memiliki 10 kotak pembibitan maka keuntungan yang di dapat sebesar 3.698.968,75 atau sebesar 80,39% dari biaya total sebesar Rp. 4.601.031,25, dan usaha ini masih tergolong baru di masyarakat Indonesia, oleh karna itu pembibitan merupakan sektor yang sangat berpengaruh untuk keberlangsungan peternak - peternak yang akan memulai bisnisnya di bidang jangkrik. Saat ini ada peluang industri yang lebih besar, yaitu dengan menjadikan tepung jangkrik sebagai bahan baku industri. Apabila jangkrik menjadi bahan baku industri, maka pasokan berkelanjutan, mutu terjamin dan produksi dalam jumlah besar. Jangkrik pun sangat mungkin untuk dijadikan sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetika, jamu dan makanan, sehingga kegiatan budidaya jangkrik ini menjanjikan pasar yang potensial untuk meraup rupiah.
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaiana cara budidaya jangkrik yang baik ? 2. Apa saja jenis-jenis jangkrik ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui cara-cara yang baik untuk membudidayakan jangkrik 2. Untuk mengetahui jenis-jenis jangkrik
Rujukan Paimin, F. B. 1999. Mengatasi Permasalahan Beternak Jangkrik. Penebar Swadaya, Jakarta. ASTRIK. 2004. Company Profile. Yogyakarta Defoliart, G.R., M.N. Parajule and D.B. Hogg. 1993. Model for Use in mass production of Acheta Domesticus (orthoptera: Gryllidae) as food. J. Econ. Entomol.