Makalah Budidaya Bebek.docx

  • Uploaded by: Annisa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Budidaya Bebek.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,069
  • Pages: 12
MAKALAH BUDIDAYA UNGGAS BEBEK

Anggota

:

1. Bagaspranawa Tirta B.

(11)

2. Frisca Sandra Omega

(15)

3. Happy Riska I.

(16)

4. Hisyam Dzil Fakhri

(17)

5. Kurnia Anindhita M.

(22)

6. Maulana Syaki Abdillah (23)

SMA NEGERI 1 BATANG TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan judul Budidaya Ikan Hias Black Molly. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Batang, Agustus 2018

Penyusun

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Rumusan Masalah III. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN I. Klasifikasi Bebek II. Jenis-jenis Bebek III. Teknik Budidaya Bebek IV. Hama, Penyakit dan Penanggulangannya V. Laba Rugi

BAB III PENUTUP I. Kesimpulan II.Daftar Pustaka

Bab I Pendahuluan I.

Latar Belakang

Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek ( bahasa jawa ), golongan terdahulunya merupakan itik liar atau anas moscha yang berasal dari amerika utara. Dengan berkembangnya waktu, itik terus di dibudidayakan oleh manusia sampai akhirnya terbentuk beranekan ragam jenis itik yang sampai sekarang dipelihara dan diternakan. Dan akhirnya itik dikenal sebagai itik ternak (anas domesticus ) dan itik manila tau entog (anas muscovy ). Itik merupakan jenis unggas yang penyebarannya terbilang sangat luar ini karena itik dapat hidup normal baik didaerah suntropis ataupun daerah tropis. Maka tidak heran jika itik liar dapat berimigrasi sampai ke negara afrika dan asia seperti Indonesia, malaysia, fhilipina dan vietnam. Di Indonesia sendiri itik diperkenalkan pada abad VII oleh orang india. Sebenarnya orang-orang india ini merupakan tukang bangunan yang sengaja didatangkan oleh Raja Syailendra untuk membangun candi-candi hindu dan budha di indonesia. Ada beberapa mitos bahwa yang mendorong itik untuk dibudidayakan adalah ritual keagamaan seperti yang dilakukan masyarakat bali yang menggunakan itik sebagai salah satu sajian pelengkap upacara keagaman. Sejarah perkembangan itik sangat pesat terutama pada jaman keemas kerajaan majapahit. Nah itulah yang menjadi awal penyebaran itik mulai dikenal luas diindonesia seperti dikalimantan, sumatra, sulawesi dan bali. Bahkan pemerintah belanda pun ikut andil dalam penyebaran itik-itik di indonesia, melalui kuli-kuli kontrak yang mereka mukimkan di sumatra pada tahun 1920 khususnya di daerah lampung dan deli. Saat ini itik banyak dibudidayakan didaerah sumatra ( NAD ), sumatra utara, sumtra utara, pulau jawa yang meliputi (cirebon, jawa barat, brebes, tegal jawa timur dan mojosari – jawa timur ), kalimantan, sulawesi selatan dan bali.

II.

III.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat di rumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apa saja jenis-jenis Bebek? 2. Bagaimana cara budidaya Bebek? 3. Bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit pada Bebek? Tujuan 1. Mengetahui berbagai macam jenis Bebek. 2. Mengetahui dan memahami cara budidaya Bebek. 3. Mengetahui cara mencegah dan mengobati penyakit pada Bebek.

Bab II Pembahasan A.       

Klasifikasi Bebek Kingdom : Animalia Filum : Chordata Class : Aves Ordo : Anseriformes Famili : Anatidae Genus : Cairina Species : Cairina domesticus (Bebek Ternak), Cairina mpschata (Bebek Liar)

B. Jenis-Jenis Bebek  Ciri-ciri itik/bebek petelur jenis Indian Runneri: 1. Warna bulu kebanyakan merah tua (coklat). Ada pula yang bertotol-totol coklat (rebruin) yang disebut warna “branjangan”. Warna yang lainnya ialah putih bersih, putih kekuning-kuningan, abu-abu hitam, dan campuran. 2. Badan langsing, jika dilihat dari depan mulai dari kepala, leher, badan/punggung, berbentuk seperti botol. 3. Kepala kecil mungil, matanya bersinar terang, terletak di bagian atas dari kepala. 4. Leher langsing, bulat tegak, disebut leher menjalin. 5. Sayap rapat pada badan dan ujungnya tersusun rapih di atas pangkal ekor. 6. Warna kulit telur dari itik ini ialah hijau kebiru-biruan. 7. Kapasitas produksi: 50-300 butir/tahun (Eropa). 140-250 butir/tahun (Indonesia). Berat telur antara 65-70 gram/butir. Sifat-sifat ITIK PETELUR JENIS Indian Runner: Disebut Indische Loopend sebab pada waktu berjalan hampir berdiri tegak, tidak datar (horizontal). Dapat berjalan jauh, digiring oleh pengangon-pengangon, digembalakan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Tidak mengeram dan mulai bertelur pada umur kurang lebih 6 bulan, asalkan diberi makanan yang baik dan cukup.  Ciri-ciri itik/bebek petelur jenis Tegal 1. Warna bulu kecoklatan hampir seluruh tubuh bercorak totol-totol kecoklatan terlihat jelas pada bagian dada, punggung dan pada sayap luar, warna mata merah. 2. Pada paruh kaki dominan warna hitam. 3. Bentuk paruh panjang serta lebar pada ujungnya. 4. Bentuk kepala kecil. 5. Leher langsing, panjang, bentuk bulat. 6. Sayap menempel pada badan dan ujung bulu-bulu saling menutupi di atas ekor. 7. Posisi badan hampir tegak lurus, langsing seperti botol, dengan langkah tegap. Bebek tegal adalah itik petelur yang mempunyai produktifitas telur banyak. Berasal dari daerah tegal jawa tengah. Jenis bebek ini dapat dijadikan salah satu





pilihan untuk usaha itik petelur. Produksi telur pertahun rata-rata mencapai 200 – 250 telur dengan berat antara 70 – 75 gram tiap telur. Ciri-ciri itik/bebek petelur jenis Mojosari 1. Warna bulu kemerahan variasi coklat kehitaman, Warna paruh dan kaki hitam. 2. Pada itik jantan terdapat 1-2 bulu ekor melengkung ke atas. 3. Berat badan itik dewasa rata-rata 1,7 kg. Itik Mojosari adalah itik petelur yang sering di budidaya oleh para petani karena produksi telurnya banyak. Budidaya itik ini menguntungkan karena mudah dalam pemasaran dengan telurnya besar dengan rasa telur enak. Berasal dari Mojosari, Jawa Timur. Produksi telur pertahun rata-rata 230-250 butir. Ciri-ciri itik/bebek petelur jenis Bali atau Itik Pinguin ( Anas Sp ) Itik Bali disebut juga itik penguin karena bentuk tubuhnya yang hampir tegak berdiri seperti penguin. Memiliki ciri khas jambul pada bagian kepalanya yang kecil, itik ini dapat pula dimanfaatkan sebagai unggas hias selain sebagai itik petelur. Ciri-ciri itik/bebek petelur jenis bali adalah sebagai berikut. 1. Itik ini biasanya mempunyai gombak atau jambul diatas kepalanya. 2. Warna bulunya biasanya putih atau belang putih. 3. Bentuk badan sama dengan itik tegal (itik hawa), namun lebih langsing dan lebih tegak. 4. Daya bertelurnya berkisar antara 150 butir sampai 220 butir per itik per tahun. 5. Ukuran telur itik bali tergolong kecil, beratnya sekitar 59 gram per butir.



Ciri-ciri itik/bebek petelur jenis Alabio 1. Warna Bulu: - Jantan : warna bulu coklat gelap, bulu suri sayap hijau kebiruan. - Betina : warna bulu coklat kuning keabuan, bintik putih diseluruh badan. 2. Warna Paruh dan kaki kuning terang. 3. Posisi badan tidak terlalu tegak dengan sudut kemiringan 60 derajat. 4. Ciri lain itik alabio jantan dan betina ada garis putih diatas mata seperti alis. Itik Alabio adalah itik persilangan itik Kalimantan dengan Itik Peking. Nama itik alabio ini berasal dari sebuah nama daerah di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan yaitu Albio. Nama itik Alabio sendiri diberi nama oleh ilmuan drh. Saleh Puspo. Itiik Albio dapat memproduksi pertahun 230 Butir atau 65,5%. Pertama bertelur umur 24 Minggu dengan berat pertama bertelur 1.761 gram. Berat ratarata telur 62 Gram.Bebek Alabio salah satu jenis bebek petelur yang banyak di budidaya, Anda boleh mencoba jenis unggas ini untuk di budidaya.



Ciri-ciri itik/bebek petelur jenis Khaki Campbell 1. Warna bulu adalah khaki, seperti warna pakaian tentara Inggris atau hansip. Pada bulunya dapat dilihat adanya lacing feathers yang hitam. 2. Badan/punggung agak lebar, tetapi tak begitu panjang. 3. Kepala agak tegak dan panjang.

4. Paruh panjang dan agak melebar hampir lurus dari atas ke bawah. 5. Warnanya hijau pekat, sedang bagian bawah berwarna hitam. 6. Mata berwarna cokelat tua, waspada, dan terletak dibagian atas dari kepala. 7. Leher sedikit panjang dan hampir tegak. 8. Sayap terletak tinggi dan rapat di tubuh. Kaki sedikit panjang, terletak agak di belakang tubuh dan terpisah dengan baik.Itik ini merupakan hasil silangan itik Jawa dengan itik Roven dari Perancis. Nama itik ini diambil dari warna bulunya ( warna khaki ) dan nama penemu itik ini yaitu Mrs. Adale Campbell. Kemampuan bertelur itik ini mencapai 330 butir/ekor/tahun dan memiliki daya tahan hidup yang kuat. C. Teknik budidaya Bebek 1. Penyiapan Sarana dan Peralatan  Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.  Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%  Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang  Kondisi kandang dan perlengkapannyaKondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen a. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu: - kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD - kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok - kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).

2. Pembibitan Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan. I. Pemilihan bibit dan calon induk Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut : - membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya - memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas - membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri

DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap. II. Perawatan bibit dan calon induk - Perawatan Bibit. -> Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral. - Perawatan calon Induk. -> Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina. - Reproduksi dan Perkawinan. -> Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami). 3. Pemeliharaan - Sanitasi dan Tindakan Preventif. -> Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit. - Pengontrol Penyakit. -> Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik. - Pemberian Pakan. -> Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0– 8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu: 1. 2. 3. 4.

umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder) umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).

Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen. Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu : 

umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.

 

umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus). umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.

4. PANEN  Hasil Utama Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik. 

Hasil Tambahan Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga. 5. PASCAPANEN Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:  Pengawetan dengan air hangat. Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.  Pengawetan telur dengan daun jambu biji. Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.  Pengawetan telur dengan minyak kelapaPengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.  Pengawetan telur dengan natrium silikatBahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna,jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.  Pengawetan telur dengan garam dapurGaram direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu. D. HAMA DAN PENYAKIT Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu: 1. Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa 2. Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:  Colera Penyakit colera menyerang Bebek karena disebabkan oleh bakteri Pasteurella Avicia. Kandang yang basah dan lembab mempercepat penularan bakteri ini. Colera banyak menyerang anak bebek usia 4 minggu bisa menimbulkan kematian sampai 50%, sedang pada bebek dewasa menimbulkan kematian kurang dari 50%.







Gejala yang ditimbulkan terlihat gejala sesak nafas, pial bengkak dan panas, jalan sempoyongan, meratap dan mengeluarkan suara nyaring. Penyakit ini dapat menyebabkan infeksi darah. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan vaksinasi Fowl Cholera, penyuntikan serum darah hewan yang mempunyai kekebalan terhadap penyakit kolera. Sedangkan pengobatan terhadap bebek yang sudah terserang penyakit ini bisa diberikan obat Chloramphenicol, Tetra Cycline atau preparat sulfa. White eye White Eye pada Bebek sering menyerang bebek disegala umur. Penyebabnya adalah virus, penyebarannya pun sangat cepat. Bebek yang kekurangan vitamin A mudah terserang penyakit ini. Kandang Bebek yang lembab dan lantai kandang yang basah merupakan salah satu faktor bebek mudah terserang penyakit ini. Gejala yang ditimbulkan adalah keluarnya cairan bening dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam berubah menjadi kekuningan, sulit bernafas, lemah dan lumpuh. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan memberikan antibiotika yang dapat di campurkan dalam air minum atau pakannya. Coccidiosis bebek Coccidiosis adalah penyakit berak darah yang menyerang Bebek. Gejala yang ditimbulkan yaitu kurangnya nafsu makan, berat badan menurun dan akhirnya lumpuh. Penularan melalui kotoran bebek relatif lebih cepat menyerang Bebek yang masih berusia anakan. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan obat-obatan seperti coccidiostat melalui obat yang dicampurkan dalam pakan atau minum. Coryza Bebek Penyakit coryza disebut juga penyakit pilek menular. Penyakit ini banyak terjadi pada awal pergantian musim. Gejala yang ditimbulkan adalah keluarnya kotoran cair kental dari mata dan gejalanya pun mirip dengan penyakit white eye. Kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan memberikan antibiotika yang dicampur dalam pakan dan minum dan bisa dengan menyuntikkan obat streptomycin sulphate. Pada anak Bebek yang berusia anakan bisa diberikan lewat minum atau makanan.



Salmonellosis Penyakit ini banyak menyerang Bebek di segala usia, dan bisa menyebabkan angka kematian sampai 50%. Gejala yang ditimbukan keluarnya kotoran dari mata dan hidung dengan disertai mencret. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan dan kebersihan. Sebaiknya dilakukan pembersihan kandang secara berkala agar kandang bebas dari kuman salmonella. 

Sinusitis Penyakit ini menyerang Bebek dewasa sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak kecil. Penyakit ini disebabkan karena tata laksana pemeliharaan yang buruk, kekurang mineral dalam makanan dan tidak tersedianya kolam air untuk bermain. Gejala yang ditimbulkan adalah terjadi pembengkakan sinus, dari lubang hidung keluar cairan jernih dan sekresi mata menjadi berbuih. Pencegahan yang bisa dilakukan dengan tata laksana pemeliharaan yang baik. Pengobatan bagi bebek yang terserang penyakit ini bisa dengan menyuntikkan antibiotika.

E. PERHITUNGAN LABA DAN RUGI Biaya produksi usaha ternak bebek petelur : 

Biaya awal produksi Pos biaya penyediaan kandang = Rp 150.000 Pos pembelian bebek 50 ekor = Rp 3.500.000



Biaya operasional Pos biaya pakan, vitamin dan vaksin 1 bulan = Rp 300.000 Pos biaya tenaga kerja 1 orang 2 bulan = Rp 650.000 biaya total bulanan = Rp 950.000 biaya total 10 bulan = Rp 9.500.000



Pendapatan usaha ternak bebek petelur Penjualan 10 bulan (Rp 1.750 x 40 butir x 30 hr x 10 bln) = Rp 21.000.000 Penjualan bebek afkir ( Rp 45. 000 x 50 ekor) = Rp 2.250.000 Total pendapatan = Rp 23.250.000



Keuntungan 10 bulan Total pendapatan = Rp 23.250.000 biaya operasional = Rp 9.500.000 Biaya pembelian bebek = Rp 3.500.000 Biaya kandang = Rp 150.000 Total biaya = Rp 13.150.000 Keuntungan 10 bln = Rp 10.100.000 keuntungan perbulan = Rp 1. 010.000

Bab III Penutup a) Kesimpulan Kunci keberhasilan usaha produksi ternak bebek terletak pada pelaksanaan program tata laksana pemeliharaan itik sampai umur 22 minggu. Pemberian pakan yang seimbang dapat membantu atau menjaga kualitas itik tetap terjaga pertumbuhannya.Dalam usaha ternak bebek secara intensif,ada tiga andil keberhasilan yakni : 1) Bibit bebek : karakteristik ekonominya dalam menunjang keberhasilan usaha adalah 20 % . 2) Makanan bebek dalam menunjang keberhasilan usaha mempunyai andil sebesar 75%. 3) )Tata laksana pemeliharaan,termasuk kandang,cara pemeliharaan dan ketrampilan memegang peranan yang sangat besar. 4) Pendapatan lebih besar dari biaya. b) Saran Dalam beternak itik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: -Letak tempat peternakan itik. -Bibit harus benar-benar bagus. -Kebersihan harus dijaga supaya terhindar dari penyakit. c) Daftar Pustaka https://ilmupengetahuanpeternakan.blogspot.com/2016/12/budidaya-bebekpetelur-lokal.html http://budidayanews.blogspot.com/2011/01/budidaya-ternak-bebek-petelur.html https://www.beternak.net/usaha-ternak-bebek-petelur/ http://caraternak-bebekpetelur.blogspot.com/2016/01/6-jenis-bebek-petelurungulan-terbaiik.html http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-bebek-itik/

Related Documents


More Documents from "RahmatHidayat"