Makalah Bab Ii Kelompok 7.docx

  • Uploaded by: Hanif hidayat
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Bab Ii Kelompok 7.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,285
  • Pages: 24
MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL “Perdagangan

Internasional dan Investasi

Asing Langsung”

DOSEN PENGAMPU

Dr. Sri Rezeki.,SE.,M,Si

Kelompok 7 Novika

(7172210013)

Hanif Hidayat

(7173210014)

Irwan Gidion

(7173210018)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat di mata kuliah Bisnis Internasional. Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan serta masukan dari semua pihak. Untuk itu kami berterimakasih kepada ibu Dr. Sri Rezeki SE, M,si. selaku dosen mata kuliah Bisnis Internasional yang telah membantu dan memberi pengarahan kepada kami sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu. Makalah ini berusaha kami susun dengan selengkap-lengkapnya. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. kami berharap setelah selesainya makalah ini, kami akan mampu untuk membuat makalah yang lebih baik lagi ke depannya. setiap masukan dari pihak mana pun akan sangat kami hargai untuk perbaikan dalam membuat makalah selanjutnya. Medan,

Februari 2019

Penulis

ii | P a g e

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1 1.1

Latar Belakang ........................................................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1

1.3

Tujuan Penulisan........................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2 2.1

Perdagangan Internasional ......................................................................................................... 2

2.2

Investasi Asing ........................................................................................................................... 4

2.3

Meningkatkan Laba Dan Penjualan ........................................................................................... 7

2.4

Memperoleh Laba Yang Lebih Besar ........................................................................................ 8

2.5

Strategi Global Atau Multidomestik ........................................................................................ 14

BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 19 3.1

Kesimpulan .............................................................................................................................. 19

3.2

Saran ........................................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 20 STUDI KASUS..................................................................................................................................... 21

iii | P a g e

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat – sangat pesat, salah satu upaya dalam meningkatkan pembangunan nasional melalui cara dan metode, khususnya bisnis internasional dan biasa disebut bisnis global. Dalam bisnis global di hadapkan pada jenis - jenis perusahaan multinasional, perusahaan internasional, perusahaan multinasional adalah perusahaan yang menjual atau membeli, dan memproduksi produk – produk dan jasanya tidak hanya pada satu negara sedangkan perusahaan internasional adalah perusahaan lebih dominan menjual atau membeli dan memproduksi produk – produk dan jasa - jasanyanya di luar negara asalnya. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Bisnis Inrternasional dan untuk memberikan penjelasan tentang pengertian bisnis global dan bagaimana berbisnis secara global, peraturan dalam berbisnis secara global, strategi atau upaya yang dilakukan oleh pelaku bisnis agar mampu bersaing dalam konteks global, dan bagaimana implementasi proses – proses dan fungsi – fungsi manajerial dalam bisnis global. 1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.

Apa itu perdagangan internasional ? Apa itu Investasi Asing ? Bagaimana Meningkatkan Laba Dan Penjualan ? Bagaimana Memperoleh Laba Yang Lebih Besar ? BagaimanaStrategi Global Atau Multidomestik ?

1.3 Tujuan Penulisan 1. 2. 3. 4. 5.

1|Page

Dapat memahami perdagangan internasional. Mengetahui Investasi Asing. Bagaimana Meningkatkan Laba Dan Penjualan Bagaimana Memperoleh Laba Yang Lebih Besar BagaimanaStrategi Global Atau Multidomestik

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perdagangan Internasional Perdagangan bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama dari pihak yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia belum mampu memproduksi semua barang dan kebutuhan sendiri, mereka harus menerima bantuan dari negara lain. Proses ini kemudian menjadi kegiatan perdagangan antar negara, atau kegiatan ekspor-impor. Perdagangan antar negara tersebut disebut dengan perdagangan internasional. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan antar negara memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill. Kedua pihak tersebut bisa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan pemerintah sebuah negara, atau antar pemerintah dari masing-masing negara. Perusahaan-perusahaan internasional Amerika besar memberikan tanggapan terhadap persaingan global, liberalisasi dalam investasi asing oleh pemerintah dan kemajuan-kemajuan dalam teknologi yang menyebabkan investasi langsung luar negeri melonjak pada tahun 2000 menjadi $139,3 miliar (naik 66% dari $84 milyar tahun 1996). Investasi langsung luar negeri biasanya digunakan untuk memulai produksi diluar negeri. Ekspor barang dan jasa Amerika mengalami kenaikan dari $852 milyar pada tahun 1996 menjadi $1004 milyar tahun 2001 (kenaikkan 73%). Departemen perdagangan Amerika Serikat menyatakan lebih kurang dua pertiga barang-barang ekspor Ameika adalah hasil produksi perusahaan-perusahaan multinasional milik Amerika, dengan lebih dari sepertiga ekspor dikirim oleh perusahaan induk Amerika ke cabang-cabangnya di luar negeri. Studi yang dilakukan oleh fortune (2000) mengenai multinasional Amerika terbesar menunjukkan 28 perusahaan dengan penjualan luar negeri paling sedikit $9 milyar. Diantara perusahaan-perusahaan ini, rasio penjualan luar negeri terhadap

2|Page

penjualan total berkisar mulai dari 77,1% untuk Texaco sampai 13,8% untuk WalMart Stores. a. Volume Pedagangan Pada tahun 1990, volume perdagangan internasional untuk barang-barang dan jasa-jasa yang diukur dalam nilai dolar sekarang mencapai $4 triliun. Sebelas tahun kemudian, meskipun terjadi penurunan ekonomi, perdagangan internasional untuk barang dan jassa mencapai $7,6 triliun, yakni nilai ekspor barang dagangan sebesar $6,2 triliun. Peningkatan ekspor dunia sampai empat kali lipat dalam waktu 31 tahun. Hal ini menunjukkan peluang untuk meningkatkan penjualan melalui ekspor adalah strategi pertumbuhsn ysng dapat dijalankan. b. Arah Perdagangan Yang Berubah Tampaknya ekporsir Amerika telah melakukan penetrasi besar di pasar-pasar negara berkembang yang sebaliknya menjual lebih banyak ke Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kemampuan mengekspor barang-barang manufaktur dan pertumbuhan perdagangan antarperusahaan antarafiliasi perusahaan internasional. Kenyataan bahwa para anggota kelompok perdagangan semakin banyak menjual kepada satu sama lain adalah perkembangan yang akan mempengaruhi pilihan-pilihan lokasi perusahaan internasional untuk pabrik-pabrik mereka. c. Mitra Dagang Utama : Relevansinya bagi Para Pelaku Bisnis Mengapa harus memusatkan perhatian pada mitra-mitra dagang utama ? Ada sejumlah keuntungan dengan memusatkan perhatian pada negara yang telah menjadi pembeli utama barang-barang yang berasal dari calon negara eksportir: 1.

Iklim bisnis di negara pengimpor relatif menguntungkan.

2.

Pengaturan-pengaturan ekspor dan impor bukanlah suatu yang sukar diatasi.

3.

Tidak akan ada penolakan budaya yang kuat untuk membeli barang-barang dari

negara itu. 4.

Fasilitas transportasi yang memuaskan telah ada.

5.

Pihak-pihak

saluran

impor

(pedagang,

bank,

pialang

pabean)

telah

berpengalaman dalam menangani pengiriman impor dari kawasan eksportir. 6.

Devisa untuk membayar ekspor tersedia.

7.

Pemerintah dari sebuah mitra dagang mungkin menekan importir untuk negara

itu. Contohnya usaha-usaha pemerintah Jepang, Korea dan Taiwan untuk membujuk

3|Page

warga negara mereka membeli lebih banyak barang-barang Amerika. Mereka juga telah mengirim misi-misi pembelian ke Amerika Serikat. Mitra-mitra Dagang Utama Amerika Serikat Negara-negara dari Asia Timur dan Tenggara telah menjadi mitra dagang yang semakin penting dalam tahun-tahun terakhir. Cina, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina memasok Amerika Serikat dengan jumlah produk yang besar dan komponen-komponen elektronik serta barang-barang padat karya lainnya yang diproduksi oleh Amerika Serikat. Antara tahun 1991 dan 2000 Cina telah meningkat dari urutan keenam menjadi keempat dalam ekspor ke Amerika Serikat (dari $19 milyar menjadi $100 milyar). Banyak di negara-negara Asia yang muncul sebagai importir barang-barang AS, Karena: 1.

Taraf hidup yang meningkat memungkinkan rakyat mereka menjangkau lebih

banyak produk impor, dan penerimaan ekspor negara-negara tersebut memberikan devisa untuk membayarnya. 2.

Mereka dapat membeli banyak barang-barang modal untuk melanjutkan

perluasan industri mereka. 3.

Mereka mengimpor bahan-bahan dan komponen-komponen yang akan dirakit

ke dalam barang-barang setengah jadi atau barang jadi yang selanjutnya akan diekspor ke Amerika Serikat. 4.

Pemerintah mereka yang ditekan pemerintah Amerika untuk menurunkan

surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat, telah mengirim misi-misi pembelian ke negara ini untuk mencari produk-produk yang akan diimpor.

2.2 Investasi Asing Investasi luar negeri dapat dibagi menjadi dua komponen: 1.

Investasi portofoli

Merupakan pembelian saham-saham dan obligasi semata-mata dengan tujuan memperoleh laba atas dana yang ditanamkan 2.

Investasi langsung

Dimana investor berpartisipasi dalam manajemen perusahaan selain mendapatkan laba atas dana mereka. Perbedaan antara dua komponen ini mulai kabur, khususnya dengan semakin besarnya ukuran jumlah merger, akuisisi dan aliansi internasional pada tahun-tahun 4|Page

terakhir. Sebagai contoh, investasi oleh invetor asing dalam saham perusahaan domestik pada umumnya diperlakukan sebagai investasi langsung apabila rasio penyertaan modal investor adalah 10 % atau lebih. Sebaliknya, transaksi yang bukan akibat investor asing memperoleh paling sedikit 10% dari saham yang digolongkan sebagai investasi portofolio. Investasi Portofolio Meskipun para investor portofolio tidak berkaitan langsung dengan pengendalian perusahaan, mereka menanamkan jumlah yang sangat besar dalam saham dan obligasi dari negara-negara lain.

Investasi Langsung Luar Negeri A. Volume Nilai buku saham investasi langsung asing (Foreign Direct Invesment) yang beredar diseluruh dunia adalah lebih dari $5,9 triliun. Aliran keluar investasi mencapai puncak pada tahun 2000 mencapai $1149.9 miliyar. Meskipun demikian kemerosotan yang melanda sebagian besar perekonomian dunia pada akhir tahun 2000 telah mengakibatkan penurunan tingkat aliran investasi secara keseluruhan. B. Arah Jenis informasi yang menarik bagi manajer dan pemimpin perusahaan dapat dianalogikan dengan apa yang seharusnya dicari dalam analisis perdagangan internasional. Apabila negara terus menerima sejumlah investasi asing yang besar, maka iklim investasinya pasti menguntungkan. Ini berarti bahwa kekuatan-kekuatan politis lingkungan luar negeri relatif menarik dan peluang untuk mendapatkan laba lebih besar disana. Secara historis, investasi langsung di luar negeri mengikuti perdagangan luar negeri. Salah satu alasannya adalah perdagangan luar negeri lebih sedikit biayanya dan risikonya. Dan juga, manajemen dapat memperluas bisnisnya sedikit demi sedikit dsripada melalui investasi dan ukuran pasar yang jauh lebih besar dari yang diperlukan oleh suatu fasilitas produksi luar negeri. Perusahaan akan menggunakan agen-agen domestik atau luar negeri untuk mengekspor. Dengan meningkatnya ekspor, perusahaan akan membentuk departemen ekspor dan menggaji wakil-wakil penjualan untuk tinggal di pasar-pasar luar negeri. Sementara itu, para manajer akan mengamati ukuran pasar keseluruhan dengan ketat karena mengetahui para pesaing mereka. Karena pasar lokal tidak akan cukup besar 5|Page

untuk mendukung produksi lokal oleh semua perusahaan yang mengekspor ke sana, keadaan itu akan menjadi situasi saling melihat siapa yang akan lebih dahulu memulai kegiatan manufaktur. C. Apakah Perdagangan Membawa kepada FDI atau Sebaliknya ? Lingkungan usaha baru dengan hambatan perdagangan yang semakin kurang dari pemerintah, telah meningkatkan persaingan dari perusahaan-perusahaan yang sedang mendunia serta produksi baru dan teknologi komunikasi menyebabkan banyak perusahaan internasional menyebarkan kegiatan sistem produksi mereka ke lokasilokasi yang dekat dengan sumber-sumber yang tersedia. Mereka kemudian akan memadukan keseluruhan proses produksi baik secara regional maupun global. Akibatnya, keputusan dagang, menggambarkan dengan persis bagaimana eratnya antara FDI dan perdagangan. D. Investasi Langsung Asing di Amerika Serikat Peningkatan yang Cepat Investasi asing langsung di AS naik dengan cepat dari AS$185 MILIYAR pada tahun 1985 menjadi AS$1321 miliyar pada tahun 2001. Ini merupakan suatu peningkatan tahunan sebesar lebih dari 13%. Lebih dari 80% saham total yang dimiliki oleh perusahaan atau individu dari hanya tujuh negara, diantaranya adalah : 1.

Inggris (16,5%)

2.

Jepang (12%)

3.

Belanda (12%)

4.

Jerman (11,6%)

5.

Prancis (11,1%)

6.

Swiss (9,5%)

7.

Kanada (8,3%)

Proporsi investasi asing yang dimiliki oleh Eropa juga mengalami peningkatan dari 65,5% pada tahun 1985 menjadi 71,7& tahun 2001. Bagian yang dimiliki oleh orang Amerika Latin telah merosok dengan lebih dari 50%, dari 9,1% pada tahun 1085 menjadi 4,5% tahun 2001. E. Mengambil Alih Perusahaan yang Sudah Jalan atau Membangun yang Baru ? Dari catatan pembiayaan investasi di Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan asing jauh lebih banyak yang memilih untuk mengambil alih perusahaan yang telah berjalan daripada membangun yang baru. Sejumlah alasan yang dapat dipertanggungjawabkan adalah sebagai berikut :

6|Page

1.

Restrukturisasi perusahaan di AS menyebabkan manajemen menempatkan di

pasar bisnis atau aset lain baik yang tidak memenuhi standar keuntungan perusahaan maupun yang dianggap tidak berhubungan dengan bisnis utama perusahaan. 2.

Perusahaan-perusahaan luar negeri ingin memperoleh akses yang cepat di

negara ini untuk teknologi maju, terutama dalam bidang komputer dan komunikasi. 3.

Manajemen perusahaan asing merasa bahwa memasuki pasar AS yang besar dan

makmur akan lebih berhasil daripada menghabiskan waktu dan uang untuk mempromosikan sesuatu yang baru dan belum dikenal. 4.

Tekanan

persaingan

internasional

yang

meningkat,

termasuk

pencapaian economies of scale yang lebih baik, telah membawa restrukturisasi dan konsolidasi di banyak industri, dan akuisisi berbagai perusahaan di pasar-pasar besar seperti Amerika Serikat merupakan produk sampingan dari tren industri ini. 2.3 Meningkatkan Laba Dan Penjualan Memasuki Pasar-pasar Baru Manajer senantiasa berada dibawah tekanan untuk meningkatkan penjualan dan laba perusahaan, dan ketika mereka menghadapi pasar yang matang dan jenuh dinegaranya sendiri, mereka mulai mencari pasar-pasar baru diluar negara mereka. Mereka menemukan bahwa: a.Pasar dengan PDB perkapita dan peryumbuhan penduduk yang meningkat tampaknya merupakan kandidat potensial untuk operasi mereka. b. Perekonomian beberapa negara dimana mereka tidak melakukan bisnis sedang tumbuh dengan tingkat yang relative lebih cepat daripada perekonomian pasar mereka sendiri. A. Menciptakan Pasar Baru Meskipun setiap orang melihat PDB perkapita sebagai dasar untuk membuat perbandingan perekonomian bangsa-bangsa, sangat diperlukan kehati-hatian agar tidak menarik kesimpulan yang keliru. Alasan pertama, karena sistem statistic dibanyak negara-negara berkembang tidak cukup baik keandalan data yang diberikan dipertanyakan. Kedua, untuk sampai pada basis yang sama dalam dolar Amerika, Bank dunia, dan lembaga-lembaga internasional lainnya mengkonversi mata uang local kedalam dolar. Akhirnya harus diingat bahwa PDB per kapita adalah sematamata rata-rata aritmatik yang diperoleh dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk. Akan tetapi suatu negara dengan PDB yang lebih rendah namun dengan distribusi yang lebih merata, mungkin merupakan pasar yang lebih disukai. 7|Page

B. Pengaturan Perdagangan Preferensial Fakta bahwa kebanyakan negara yang mengalami pertumbuhan penduduk dan PDB perkapita tidak selalu berarti mereka telah memperoleh ukuran yang cukup untuk menjamin investasi oleh perusahaan internasional baik dalam sebuah organisasi untuk memasarkan ekspor dari negara asal maupun dlaam sebuah pabrik pemanufakturan local. Untuk banyak produk, sejumlah negara masih kekurangan pasar potensial yang cukup, akan tetapi ketika negara-negara demikian telah membuat semacam pengaturan perdagangan preferensial seperti uni eropa hasilnya adalah pasar yang lebih besar, akibatnya perusahaan-perusahaan seringkali melewati tahap-tahap awal berupa langkah ekspor dengan memasuki pasar awal melalui fasilitas-fasilitas pemnufakturan local. C. Pasar-pasar yang Tumbuh Lebih Cepat Tidak hanya pasar luar negeri yang baru sedang muncul, tetapi banyak dinataranya yang tumbuh dengan tingkat yang lebih cepat daripada pasar negar AS. Perusahaan yang sedang mencari pasar yang cukup besar untuk mendukung produksi peralatan atau mesin-mesin mereka akan tertarik oleh ukuran penduduk, pertumbuhan dan kemakmuran Jepang dan Spanyol. D. Komunikasi yang Lebih Baik Faktor ini dapat dianggap suatu alasan pendukung bagi pembukaan pasar-pasar baru diluar negeri, karena jelas kemampuan berkomunikasi secara cepat dan lebih murah dengan para pelanggan dan bawahan melalui surat elektronik dan konferensi video,tentunya memberi manajer kepercayaan akan kemampuan mengontrol operasioperasi

luar

negeri.

Kemajuan

di

dalam

komunikasi

berbasis

computer

memungkinkan integrasi secara virtual yang memungkinkan perusahaan-perusahaan menjadi lebih terpisah-pisah secara fisik begitu manajemen menjelajahi dunia untuk mencari bahan mentah yang berbiaya rendah. 2.4 Memperoleh Laba Yang Lebih Besar Laba yang lebih besar dapat diperoleh dengan meningkatkan penerimaan total atau menurunkan harga pokok penjualan, sering kali perusahaan dapat melakukan keduanya. A. Penerimaan yang lebih besar Jika terdapat sedikit pesaing perusahaan mungkin dapat memperoleh harag yang lebih baik untuk barang-barang atau jasa-jasanya. Semakin banyak perusahaan memperoleh 8|Page

penerimaan dengan memperkenankan produk-produk secara serempak dipasar-pasar luar negeri dan pasar-pasar domestic mereka. B. Harga Pokok penjualan yang lebih rendah Membuka pasar luar negeri baik melalui ekspor atau dengan memproduksi diluar negeri seringkali dapat menurunkan harga pokok penjualan, faktor lain yang secara positif dapat mempengaruhi harga pokok penjualan adalah insentif yang ditawarkan beberapa pemerintah untuk menarik investasibaru. C. Laba di luar negeri yang lebih tinggi sebagai motif investasi Tidak ada keraguan bahwa laba yang lebih besar pada investasi diluar negeri merupakan dorongan yang kuat untuk membuka pasar luar negeri pada tahun 1970-an dan 1980-an. Mencoba Suatu Pasar Kadang kala sebuah perusahaan internasional akan melakukan percobaan pasar atas suatu produk dilokasi luar negeri yang bagi perusahaan kurang penting bila dibandingkan dengan pasar dalam negeri dan pasar-pasar luar negeri utamanya. Hal ini memeberikan peluang untuk melakukan perubahan-perubahan bila perlu terhadap bagian mana saja dari bauran pemasaran atau menghentikan seluruh usaha apabila percobaan itu menunjukkan hal itu harus dilakukan Melindungi Pasar, Keuntungan, Dan Penjualan Melindungi Pasar Domestik Seringkali sebuah perusahaan akan membuka pasar luar negeri untuk melindungi pasar dalam negerinya. -

Mengikuti pelanggan ke luar Negeri

Perusahaan-perusahaan jasa akan mendirikan operasi-operasi luar negerinya di pasarpasar dimana pelanggan-pelanggan utamanya berada untuk mencegah para pesaing memperoleh akses kepada para pelanggan itu. Menyerang Pasar dalam Negeri Pesaing Adakalanya sebuah perusahaan akan mendirikan operasi di negara asal pesaing utamanya dengan gagagsan untuk membuat competitor sibuk untuk mempertahankan pasarnya itu, sehingga akan lebih sedikit enegri untuk bersaing di negara asal perusahaan yang pertama. A. Menggunakan Produksi Luar Negeri untuk menekan biaya

9|Page

Dengan memindahkan sebagian atau seluruh fasilitas produksinya ke negara-negara dimana pesaingnya berasal, ia dapat menikmati keunggulan-keunggulan seperti upah buruh, biaya, bahan mentah, dan tenaga yang lebih murah. -

Industri berikat (maquiladora) Contohnya : NAFTA

-

Prakarsa Kawasan Karibia

-

Undang-undang preferensi Perdagangan ande (Andean Trade Preference Act-

ATPA)

B. Segi Tiga Pertumbuhan Disebut pula zona kerja sama ekonomi terlokasi, digunakan untuk tetap kompetitif dalam menarik industry baru yang menghadapi upah yang meningkat. Contohnya : singapura C. Zona Pemrosesan Ekspor Negara-negara berkembang banyak yang memiliki suatu zona pemrosesan ekspor di perusahaan-perusahaan didalamnya, sebagian pabrik-pabrik luar negeri menikmati pembebasan atas perpajakan dan peraturan mengenai bahan-bahan yang di bawa ke zona-zona tersebut untuk pemrosesan dan selanjutnya diekspor hampir secara penuh Melindungi Pasar-pasar Luar Negeri Beberapa tanda bahwa pasar sedang terancam: A.Kekurangan Devisa Merupakan tanda pertama yaitu penundaan pembayaran kepada importir. Para eksportir yang berpengalaman mengetahui bahwa pengendalian impor dan devisa mungkin akan segera terjadi dan itu menandakan eksportir akan kehilangan pasar. Pada masa kelangkaan devisa pemerintah secara bervariasi akan memberikan prioritas terhadap impor bahan baku dan barang-barang modal. B.Produksi Lokal oleh Para Pesaing Kekurangan devisa bukan satu-satunya alasan kemungkinan perusahaan pesaing mengekspor menjadi memproduksi dipasar. Sekiranya perusahaan pesaing pindah untuk membangun pabrik di sebuah pasar, manajer harus memutuskan dengan cepat apakah akan ikut melakukan hal yang sama, atau mengambil resiko kehilangan pasar untuk selamanya. C.Pasar Hilir

10 | P a g e

Sejumlah negara OPEC telah menanamkan modal dalam penyulingan dan outlet pemasaran, seperti pom bensin dan distributor minyak pemanas, untuk menjamin pasar bagi minyak mentah mereka dengan harga yang lebih menguntungkan. D.Proteksionisme Apabila sebuah pemerintahan melihat industry local terancam oleh impor maka batasan impor akan diberlakukan untuk menghentikan atau menguranginya. Ancaman ini dapat mendorong eksportir untuk menanamkan modal dalam fasilitas produksi di negara pengimpor. Jaminan Pasokan Bahan Mentah Departemen dalam negeri memperkirakan bahwa pada akhir abad ini, besi, timah, tungsten, potassium, dan sulfur akan ditmabahkan kedalam daftar kritis. Untuk memastikan kesinambungan pemasokan, pabrik di negara-negara industry sedang dipaksa melakukan investasi utamanya bagi negara berkembang dimana depositdeposit baru ditemukan. Mengambil Alih teknologi dan Pengetahuan Manajemen. Sebuah alasan yang sering dikatakan oleh perusahaan asing untuk menginvestasikan modal di AS adalah akuisisi teknologi dan pengetahuan manajmen. Diversifikasi Geografis Banyak manajemen yang menggunakan ini sebagai alat untuk mempertahankan penjualan dan penerimaan yang stabil ketika perekonomian domestic atau industry mereka mengalami kemrosotan. Memuaskan Keinginan Manajemen untuk Melakukan Ekspansi. Pertumbuhan yang cepat membantu memenuhi keinginan manajemen untuk melakukan ekspansi. Para pemegang saham dan analis keuangan juga mengharapkan perusahaan-perusahaan terus tumbuh, dan perusahaan yang beroperasi hanya di pasar domestic, namun kenyataannya sulit ditemui terpenuhinya harapan tersebut, akibatnya banyak perusahaan mengadakan perluasan kepasar luar negeri. Mengekspor Kebanyakan perusahaan memulai keterlibatannya dalam bisnis luar negeri dengan mengekspor-yaitu menjual beberapa produksi regular mereka diluar negeri. Metode ini memerlukan sedikit investasi dan relative bebas resiko. Apabila manajemen memutuskan untuk mengekspor maka ia harus memilih antara mengekspor secara langsung dan tidak langsung. Mengeskpor tidak langsung 11 | P a g e

Lebih sederhana dari mengekspor langsung, karena dalam mengekspor langsung memerlukan keahlian khusus dan penanaman modal yang cukup besar.mengekspor tidak langsung adalah mengekspor barang-barang dan jasa melalui berbagai jenis eksportir yang berbasis didalam negeri. Diantara eksportir yang tersedia adalah: 1.

Agen ekspor pabrikan

2.

Agen komisi ekspor

3.

Pedagang ekspor

4.

Perusahaan internasional

Akan tetapi para eksportir tidak langsung menghadapi konsekuensi seperti: 1.

Mereka akan membayar komisi untuk tiga jenis eksportir yang pertama.

2.

Bisnis luar negeri bisa rugi apabila para eksportir memutuskan untuk mengubah

sumber pasokan mereka 3.

Perusahaan memperoleh sedikit pengalaman dari transaksi-transaksi ini.

Mengeskpor Langsung Mengekspor langsung adalah ekspor barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan yang memproduksinya. Biasanya manajer penjualan yang bertanggungjawab atas pengembangan bisnis ekspor tersebut. Sebuah perusahaan yang telah mengekspor ke importir-importir perdagangan besar dikawsan itu, seringkali menemukan bahwa penjualan telah berkembang sampai ke titik yang akan mendukung organisasi pemasaran yang lengkap. Manajemen kemudian memutuskan untuk mendirikan perusahaan penjualan dikawasan itu, dimana perusahaan penjualan adalah perusahaan yang didirikan dengan tujuan memasarkan barang-barang dan jasa-jasa, tidak memproduksinya. Sebuah bisnis luar negeri perusahaan mungkin secara bertahap melewati jalur yang baru ditemukan, atau sebuah perusahaan bisa bergerak secara langsung keproduksi luar negeri. Eksportir mungkin adalah kontraktor yang mengkhususkan diri dalam perancangan dan pendirian pabrik-pabrik dalam suatu industry tertentu. Proses Produksi Diluar Negeri Ketika manajemen memutuskan untuk terlibat dalam proses manufaktur diluar negeri, pada umumnya ada lima alternative berbeda yang tersedia, meskipun tidak semuanya layak dinegara tertentu. Alternative-alternatif tersebut adalah: Anak perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan Perusahaan yang ingin segera memiliki anak perusahaan diluar negeri dapat melakukan 12 | P a g e

1.

Memulai dari nol sampai membangun pabrik baru

2.

Mengambil alih sebuah perusahaan yang sedang berjalan

3.

Membeli distributornya, yang berarti memperoleh jaringan distribusi yang akrab

dengan produksinya. Usaha Patungan Usaha patungan bisa berupa: 1.

Badan usaha yang dibentuk oleh perusahaan internasional dan para pemilik local

2.

Badan usaha yang dibentuk oleh dua perusahaan internasional untuk tujuan

melakukan bisnis dipasar ketiga 3.

Badan usaha yang dibentuk oleh badan pemerintah

4.

Kerja sama yang dilakukan antara dua atau lebih perusahaan dalam proyek yang

lamanya terbatas. Perusahaan-perusahaan asing harus mengikatkan diri dalam usaha-usaha patungan dengan para pemilik local untuk melakukan bisnis di negara tersebut. Dalam beberapa situasi, bagaimanapun juga sebuah perusahaan akan mencari mitra-mitra local meskipun tidak ada persyaratan dari pemerintah setempat untuk melakukan hal tersebut. Nasionalisme yang kuat, sentimen nasinalisme yang kuat bisa menyebabkan perusahaan asing mencoba menghilangkan identitasnya dengan bergabung dengan investor local Kontrak Manajemen Adalah suatu perjanjian dimana suatu perusahaan memberikan pengetahuan manajerial dalam beberapa atau seluruh bidang fungsional kepada pihak lain, dengan mendapat bayaran yang berkisar antara 2-5% dari penjualan. Perusahaan internasional membuat kontrak manajemen dengan: 1.

Perusahaan-perusahaan dimana mereka tidak mempunyai kepemilikan

2.

Mitra usaha patungan

3.

Anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya

Waralaba Marupakan suatu bentuk pemberian lisensi dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk mengoperasikan jenis usaha tertentu dibawah nama yang dibentuk sesuai dengan aturan-aturan tertentu. Manufaktur Kontrak

13 | P a g e

Adalah perjanjian dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk memproduksi produk-produk sesuai dengan spesifikasi tatapi menerima tanggung jawab pemasaran. Aliansi Strategis Merupakan kemitraan diantara para pesaing, pelanggan, atau pemasok, yang mengambil satu atau beberapa bentuk yang beranekaragam. Sebab membentuk aliansi strategis karena berhdapan dengan: 1.

Persiangan global yang meluas

2.

Meningkatnya biaya riset, pengembangan dan pemasaran

3.

Perlunya gerakan yang lebih cepatdalam melaksanakan strategi-strategi global

mereka. Maka banyak perusahaan membentuk aliansi strategis dengan para pelanggan, pemasok, dan pesaing (disebut aliansi kompetitif, kolaborasi kompetitif, atau kompetisi untuk menggambarkan keberadaan kekuatan kolaboratif dan kompetisi dalam hubungan antar pihak/mitra). Tujuannya untuk mempercepat masuk ke pasar dan memulai operasi, memperoleh akses kepada produk-produk, teknologi dan pasarpasar baru, serta berbagi biaya, sumber dan resiko. Aliansi meliputi berbagai jenis kemitraan : 1.

Aliansi Bisa Berupa Usaha Patungan

2.

Aliansi Dapat Berupa Merger dan Akuisisi

3.

Masa Depan Aliansi

Aliansi dalam berbagai bentuk akan terus digunakan sebagai senjata strategis dan taktis yang penting, khususnya dengan adanya tantangan keuangan, teknologi, politik, dan sebagainya yang dihadapi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pasar internasional yang semakin kompetitif. 2.5 Strategi Global Atau Multidomestik Banyak perusahaan global dan multidomestik besar dengan sejumlah besar anak perusahaan di seluruh dunia mulai operasi luar negerinya dengan mengekspor. Sekali mereka berhasil di tahap ini, mereka sering kali mendirikan perusahaan-perusahaan penjualan di luar negeri untuk memasarkan ekspornya. Lingkungan Dunia Sedang Berubah Perubahan-perubahan dalam lingkungan dunia yang mempengaruhi perdagangan dan investasi luar negeri : 14 | P a g e

1.

Pemerintah pada umumnya telah membebaskan aliran modal, teknologi,

manusia dan barang 2.

Peningkatan

teknologi

informasi

memungkinkan

para

manajer

untuk

mengarahkan kegiatan-kegiatan perusahaan di berbagai kawasan jarak jauh. Persaingan global semakin meningkat dan memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengupayakan produk-produk dengan kualitas yang lebih baik dan biaya rendah. Akibatnya, perusahaan akan membuka pasar dimana ada pesaing yang lebih sedikit, atau mengambil bagian pesaing mereka. Banyak kondisi yang memaksa perusahaan memasuki pasar-pasar luar negeri. Tujuh Dimensi Global Manajemen dapat melakukan globalisasi (standarisasi) melalui paling sedikit 7 dimensi : 1.

Produk

5. Strategi kompetitif

2.

Pasar

6. Penggunaan ppersonel bukan dari negara asal

3.

Promosi

7. Memperluas kepemilikan global dalam perusahaan

4.

Memberi Nilai Tambah

Kemungkinan-kemungkinan itu berkisar dari standarisasi nol (multidomestik) sampai kepada standarisasi di sepanjang ketujuh dimensi tadi. Tugas manajemen adalah menentukan sejauh mana perusahaan harus menerapkan masing-masing kemungkinan tersebut. a. Saluran Distribusi Saluran distribusi yaitu sistem para agen yang dilalui satu produk dan hak miliknya dari produsen ke pemakai, melibatkan baik variable-variabel yang dapat dikendalikan maupun yang tak dapat dikendalikan. Struktur Distribusi yaitu para agen itu sendiri, biasanya diluar kendali pemasar dan dengan demikian harus menggunakan para agen yang tersedia. Namun para agen baru adakalanya diciptakan ketika institusi yang dibentuk tidak memenuhi persyaratan kapten saluran. b. Pihak-Pihak Saluran Distribusi Pemilihan anggota saluran distribusi untuk menghubungkan produsen dengan pemakai luar negeri awalnya akan tergantung pada metode penetrasi ke dalam pasar. Ekspor Tidak Langsung Untuk mengekspor tidak langsung, sejumlah eksportir yang berbasis di AS : a.

Menjual untuk pabrikan

15 | P a g e

b.

Membeli untuk pelanggan luar negeri mereka

c.

Membeli dan menjual untuk rekening sendiri

d.

Membeli atas nama para pemakai atau pedagang asing.

Fungsi : A.

Eksportir yang menjual untuk pabrikan 1.

Agen ekspor pabrikan bertindak sebagai wakil internasional untuk

berbagai pabrikan domestik yang tidak bersaing satu sama lain. 2.

Perusahaan

Pengelola

Ekspor (Export

Management

Company-

EMC) dahulu dikenal sebagai manajer ekspor gabungan (Combination Export Manajer-CEM), bertindak sebagai departemen ekspor untuk beberapa pabrikan yang tidak bersaing sati sama lain. 3.

Perusahaan Dagang Internasional (International Trading Company)

serupa dengan EMC dalam hal bahwa mereka juga bertindak sebagai agen untuk beberapa perusahaan dan sebagai pedagang besar yang lain. Persekutuan yang beraneka ragam dan besar : a.

Sogo shosha

Persekutuan perdagangan umum yang pada awalnya didirikan oleh zaibatsukelompok ekonomi yang didominasi keluarga, seperti Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo-merupakan jantungnya operasi komersial mereka. Sogo shosha adalah perusahaan perdagangan umum Jepang yang terbesar. a.

Perusahaan Perdagangan Umum Korea.

Sama lingkupnya dengan sogo shosha Jepang, perusahaan-perusahaan ini dimiliki oleh konglomerat Korea yang sangat besar dan beraneka ragam yang disebut chaebol. Mereka bertanggungjawab atas sebagian besar ekspor Korea dan juga merupakan importer utama bahan baku utama negara itu. b.

Perusahaan Perdagangan Ekspor.

Suatu perusahaan yang didirikan terutama untuk mengekspor barang-barang dan jasa domestik dan untuk membantu ekspor perusahaan tidak bertalian dengan produk mereka. B.

Eksportir yang membeli untuk pelanggan mereka di luar negeri.

1.

Agen komisi ekspor (exsport commission agent) mewakili pembeli luar negeri,

seperti perusahaan impor dan pemakai industry besar. Mereka dibayar dengan suatu komisi oleh pembeli untuk bertindak sebagai para pembeli penduduk di Negaranegara industry. 16 | P a g e

C.

Eksportir yang membeli dan menjual atas tanggung jawab mereka sendiri. 1.

Pedagang Ekspor (export merchant) membeli produk secara langsung

dari pabrik kemudian menjual, membuat faktur, dan mengirimnya atas nama mereka sendiri sehingga para pelanggan di luar negeri tidak berurusan langsung dengan pabrik, seperti halnya seorang agen ekspor. 2.

Kadang-kadang

disebut

eksportir piggyback atau mother

hen, eksportirkerja sama (cooperative exporters) adalah para pabrikan internasional mapan yang mengekspor barang-barang pabrikan lain dan juga milik mereka sendiri. 3.

Webb-Pomerene Association adalah organisasi perusahaan yang saling

bersaing namun sudah bekerja sama dengan tujuan hanya untuk perdagangan ekspor. D.

Eksportir yang membeli untuk pedagang dan para pemakai luar negeri. 1.

Para pemakai luar negeri yang besar, seperti perusahaan pertambangan,

minyak, dan konstruksi internasional, membeli untuk penggunaan mereka sendiri di luar negeri. 2.

Para penduduk yang membeli dari ekspor (export resident buyers) pada

intinya melaksanakan fungsi yang sama seperti agen komisi ekspor (export commission agent ). Ekspor Langsung Jika perusahaan memilih untuk melakukan ekspornya sendiri, ada 4 jenis perantara luar negeri : a.

Agen Pabrikan (manufacturers’ agents)

b.

Distributor (distributors)

c.

Pengecer (retailers)

d.

Perusahaan dagang (trading companies)

Produksi di Luar Negeri A. Lembaga Perdagangan Besar Di Negara-negara maju yang lain, seperti di AS, pemasar akan mampu memilih pedagang besar yang mengambil ha katas barang-barang (pedagang besar, rack jobbers, drop shippers, cash-and-carry wholesellers, truck jobbers) dan mereka yang tidak melakukan hal itu (agen, makelar). 1.

Keanekaragaman Struktur Perdagangan Besar. Pada umumnya, perdagangan besar dan struktur perdagangan eceran berbeda

menurut tahap pembangunan ekonomi.di Negara-negara berkembang (LDC) yang

17 | P a g e

bergantung kepada impor untuk memasok pasar, pedagang besar impor berukuran besar dan sedikit jumlahnya serta salurannya panjang. 2.

Importir Paralel dan Barang-barang pasar Abu-abu. Importer Paralel adalah pedagang besar yang mengimpor produk sendiri

terlepas dari importir yang ditunjuk pabrikan atau yang membeli produk untuk ekspor dan kemudian menjualnya di pasar domestik. Ada 4 transaksi yang mungkin : a.

Sebagai importir membeli dari penyalur luar negeri di negara asal.

b.

Seorang penyalur tidak resmi mengimpor dari anak perusahaan luar negeri dan

bersaing di negaranya sendiri dengan produk yang dibuat di tempat itu. c.

Seorang importir tidak resmi membeli produk luar negeri dari kantor pusat dan

bersaing dengan anak perusahaan lokal. d.

Barang-barang dibeli untuk ekspor tetapi malah dijual di pasar, menciptakan

perdagangan parallel, atau sebuah “pasar abu-abu” (gray market).

B. Institusi Perdagangan Eceran Variasi ukuran dan jumlah pegecer di antara berbagai negara bahkan lebih besar dibanding pedagang besar. Biasanya, semakin kurang maju suatu negara akan semakin banyak, semakin terspesialisasi, dan lebih kecil pengecer itu. Kecuali di Jepang, Perancis, dan Italia. Jika dibandingkan metode penjualan eceran di Negara berkembang dan negara maju, terlihat jelas generalisasi berikut : Dalam peningkatan skala dari negara berkembang ke negara maju, ditemukan lebih banyak perdagangan massa, lebih bersifat swalayan, unit berukuran besar, dan kecenderungan ke arah konsentrasi pedagang eceran. Hipermarket : kombinasi toko swalayan/toko diskon yang sangat besar dimana dijual barang-barang keras maupun lunak. Superstore : nama yang diberikan kepada hypermarket di Jepang, beberapa bagian Eropa, dan Amerika Serikat.

18 | P a g e

BAB IV PENUTUP 3.1

Kesimpulan Dalam bisnis global pemerintah juga dapat mempengaruhi kegiatan bisnis

global dalam banyak hal dan tujuannya tidak lain adalah melindungi perusahaan domestik dari kompetisi asing, dan meningkatkan penghasilan. Peraturan – peraturan pemerintah tersebut contohnya adalah pembatasan investasi dari pihak asing, pembatasan kuota produk yang dapat diimpor oleh negara, tarif pajak yang dikenakan atas produk – produk impor, subbsisdi pemerintah untuk membantu bisnis domestik bersaing dengan perusahaan asing, perlindungan bisnis domestik dari persaingan pasar bebas, instruksi pemerintah yang melarang ekspor atau impor suatu produk tertentu atau seluruh produk dari suatu negara tertentu disebut dengan embargo. Dan masih banyak lagi peraturan pemerintah dalam melindungi perusahaan atau lembaga domestik. 3.2 Saran 1. Perdagangan

internasional di suatu negara seharusnya ditopang bentuk

dukungan pemerintah. 2. Bentuklah suatu peraturan tentang bagaimanacara pembayaran bisnis antar

negara, agar terciptanya kerja sama yang damai.

19 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA Donnal A. Ball dkk, 2014, Bisnis Internasiona, Salemba Empat.

20 | P a g e

STUDI KASUS

PT Hantong Kabur dari Batam Bawa Rp 500 Miliar, Karyawan Sita Aset Tersisa BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Perusahaan PT Hantong Precision Manufacturing hengkang. Perusahaan moulding itu menghilang meninggalkan aset, karyawan dan membawa sejumlah uang. Pantauan Batamnews.co.id, Jumat (8/6/2018) beberapa aset terlihat sudah dibawa menggunakan lori besar bermerek Lim Group Puluhan karyawan masih berkumpul di dalam perkarangan perusahaan. Sebagian memakai seragam SFPMI. Salah seorang karyawan Adrizal mengatakan, sejak pemilik perusahaan menghilang 5 Juni 2018 lalu, karyawan berjaga di perusahaan selama 24 jam. "Kita tahunya kabur karena gaji yang seharusnya keluar tanggal 5 Juni tidak keluar, ketika dicek eh ternyata sudah ditarik semua sama bos," ujarnya. Selain itu pihak akunting ketika dicari tidak ada di tempat sampai sekarang. "Kita sudah coba cari ke Singapura, induk perusahaan ini, tetapi tidak ada," ujarnya. Diketahui owner perusahaan berasal dari Singapura Jenet Lin. Jenet sebagai pemilik bersama suaminya yang mengawasi perusahaan. "Kejadian hari Selasa, hari Senin kita masih produksi," ujar Adrizal yang juga Sekretaris PUK PT Hantong. Sampai saat ini 94 karyawan meminta aset yang ditinggal perusahaan untuk THR dan gaji. "Uangnya nanti gaji atau THR bulan ini," ujarnya. Beberapa aset seperti alat percetakan sudah dibawa, kondisi gedung perusahaan yang berasa di Batu Ampar tersebut terlihat kosong

21 | P a g e

Related Documents


More Documents from "Rossy Amalia"

Timee.docx
April 2020 15
Anggaran Dasar.docx
April 2020 26
Makalah.docx
December 2019 22
Minirist.docx
December 2019 26