Lp Vertigo.docx

  • Uploaded by: Meira Utami
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lp Vertigo.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 881
  • Pages: 6
LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN VERTIGO

A. Pengertian Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Banyak system atau organ tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan mempertahankan keseimbangan tubuh kita. Keseimbangan diatur oleh integrasi berbagai sistem diantaranya sistem vestibular, system visual dan system somato sensorik (propioseptik). Untuk memperetahankan keseimbangan diruangan, maka sedikitnya 2 dari 3sistem system tersebut diatas harus difungsikan dengan baik. Pada vertigo, penderita merasa atau melihat lingkunganya bergerak atau dirinya bergerak terhadap lingkungannya. Gerakan yang dialami biasanya berputar namun kadang berbentuk linier seperti mau jatuh atau rasaditarik menjauhi bidang vertikal. Pada penderita vertigo kadang-kadang dapat kita saksikan adanya nistagmus. nistagmus yaitu gerak ritmik yang involunter dari pada bolamata Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing dalam artian keadaan atau ruang disekelilingnya menjadi serasa berputar2 ataupun melayang. Vertigo menunjukkan ketidakseimbangan dalam tonus vestibular. hal ini dapat terjadi akibat hilangnya masukan perifer yang disebabkan oleh kerusakan pada labirin dan saraf vestibular atau juga dapat disebabkan oleh kerusakan unilateral dari sel inti vestibular atau aktivitasvestibulo. Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang merupakan suatu gejala, penderitamerasakan benda-benda disekitarnya bergerak gerak memutar atau bergerak naik turunkarena gangguan pada sistem keseimbangan.

B. Gejala dan Tanda 1. pusing dengan intensitas ringan ataupun berat 2. Mual 3. Muntah 4. Pergerakan bola mata yang tidak normal (nistagmus) 5. Berkeringat

6. Jilangnya pendengaran 7. Tinnitus 8. kehilangan keseimbangan karena merasa sekelilingnya sedang berputar atau bergoncang seperti berada di atas perahu yang terombang-ambing.

C. Pohon Masalah

D. Pengkajian keperawatan 1. Identitas Pasien Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register. 2. Riwayat kesehatan a. Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini b. Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien ya

c. Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang mengalami penyakit serupa atau memicu d. Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial , ketaatan beribadah , kepercayaan 3. Pemerikasaan fisik : a. Pemeriksaan mata b. Pemeriksaan alat keseimbangan tubuh c. Pemeriksaan neurologi d. Pemeriksaan otologi e. Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya distensi vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung. f. Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas g. Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan. h. Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang. i. Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak. j. Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar getah bening

4. Pemeriksaan penunjang : meliputi uji tes keberadaan bakteri melalui laboratorium, sedangkan untuk pemeriksaan diagnostik yang penting untuk dilakukan pada klien dengan kasus vertigo antara lain: a) pemeriksaan khusus -

ENG

-

Audiometri dan BAEF

-

Psikiatri

b) Pemeriksaan tambahan -

radiologi dan imaging

-

EEG, EMG

5. Pengkajian data keperawatan

a) Aktivitas / Istirahat Letih, lemah, malaise, keterbatasan gerak, ketegangan mata, kesulitan membaca, insomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala, sakit kepala yang hebat saat perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja) atau karena perubahan cuaca. b) Sirkulasi Riwayat hypertensi, denyutan vaskuler, misal daerah temporal, pucat, wajah tampak kemerahan c) Integritas Ego Faktor faktor stress emosional/lingkungan tertentu, perubahan ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan depresi, kekhawatiran, ansietas, peka rangsangan selama sakit kepala, mekanisme refresif/dekensif (sakit kepala kronik) d) Makanan dan cairan Makanan yang tinggi vasorektiknya misalnya kafein, coklat, bawang, keju, alkohol, anggur, daging, tomat, makan berlemak, jeruk, saus, hotdog, MSG (pada migrain), mual/muntah, anoreksia (selama nyeri), penurunan berat badan e) Neurosensoris Pening, disorientasi (selama sakit kepala), riwayat kejang, cedera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke, aura ; fasialis, olfaktorius, tinitus, perubahan visual, sensitif terhadap cahaya/suara yang keras, epitaksis, parastesia, kelemahan progresif/paralysis satu sisi tempore, perubahan pada pola bicara/pola pikir, mudah terangsang, peka terhadap stimulus, penurunan refleks tendon dalam, papiledema. f) Nyeri/ kenyamanan Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala, misal migrain, ketegangan otot, cluster, tumor otak, pascatrauma, sinusitis, nyeri, kemerahan, pucat pada daerah wajah, fokus menyempit, fokus pada diri sendiri, respon emosional / perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah, otot-otot daerah leher juga menegang, frigiditas vokal. g) Keamanan Riwayat alergi atau reaksi alergi, demam (sakit kepala), gangguan cara berjalan, parastesia, paralisis, drainase nasal purulent (sakit kepala pada gangguan sinus). h) Interaksi sosial Perubahan dalam tanggung jawab/peran interaksi sosial yang berhubungan dengan penyakit i) Penyuluhan/ Pembelajaran Riwayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada keluarga, penggunaan alkohol/obat lain termasuk kafein, kontrasepsi oral/hormone, menopause.

E. Diagnosa Keperawatan 1. Intoleransi aktivitas b.d tirah baring 2. Resiko jatuh b.d kerusakan keseimbangan 3. Resiko kurang nutrisi b.d tidak adekuatnya input makanan 4. gangguan persepsi pendengaran b.d tinitus 5. Koping individu tidak efektif b.d metode koping tidak adekuat

F.

Rencana Keperawatan 1. Berikan KIE tentang posisi tubuh yang baik a. Posisikan kepala lebih tinggi dari badan saat berbaring b. Rajin melakukan peregangan terutama bagian kepala secara perlahan 2. Berikan pijatan pada titik acupoint pada : Du 20

Yintang

Li 24

Gb 20, Gb 21

G. Referensi Arsyad soepardi, efiaty dan Nurbaiti.2002. Buku ajar ilmu kesehatan telingahidung tenggorok kepala leher edisi ke lima. Jakarta : Gaya Baru Lumban Tobing. S.M, 2003, Vertigo Tujuh Keliling, Jakarta : FK UI https://www.google.com/search?q=titik+acupoint+gb+20&safe=strict&source=lnms&tbm=isch &sa=X&ved=0ahUKEwjP2f2A66ngAhUBrY8KHcRAAkoQ_AUIDigB&biw=1366&bih=654 (Diakses pada tanggal 7 februari 2019)

Related Documents

Lp
August 2019 105
Lp
November 2019 101
Lp
May 2020 74
Lp
October 2019 102
Lp
October 2019 96
Lp Pneumoia.docx
December 2019 0

More Documents from "imam masrukin"