Lpfrozen Houlder.docx

  • Uploaded by: Meira Utami
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lpfrozen Houlder.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,312
  • Pages: 7
Laporan Pendahuluan Frozen Shoulder (Capsulitis)

A. Pengertian Frozen

shoulder

merupakan

basaha

awam

Capsulitis.

Capsulitis

menyebabkan kapsul pada daerah sendi bahu mengalami penarikan sehingga terjadi peradangan yang dapat membatasi gerak pada bahu. Kejadian ini lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan laki – laki. Bagian bahu merupakan tempat yang paling sering mengalami capsulitis. Prevalensi untuk terjadinya capsulitis ini pada umur 40 tahun ke atas. (Morgan and Potthoff, 2010) B. Tanda dan Gejala Gejala frozen shoulder umumnya berkembang perlahan dalam tiga tahapan, yang tahapannya bisa berlangsung selama beberapa bulan, yaitu : 1. Tahap petama atau freezing stage Bahu mulai terasa nyeri tiap digerakkan dan pergerakan bahu mulai terbatas. Periode ini biasanya berlangsung 2-9 bulan. 2. Tahap kedua atau frozen stage Nyeri mulai berkurang, namun bahu menjadi semakin kaku atau tegang sehingga sulit digerakkan. Periode ini bisa berlangsung selama 4 bulan hinga 1 tahun. 3. Tahap ketiga atau thawing stage Para periode ini, kondisi dan gerakan bahu mulai membaik. Tahap ini umumnya terjadinya dalam 1 hingga 3 tahun.

C. Pohon Masalah

Penebalan sinoval

Keterbatsan artikular cartilage

Berkurangnya cairan sinoval pada sendi

Perubahan kekentalan cairan

Penyusutan pada kapsul sendi

Sifat ekstensibilitas pada kapsul sendi berkurang

Terjadil perlekatan pada sendi

Nyeri jika terjadi pergerakan

D. Pengkajian Keperawatan 1. Identitas klien Terdiri dari nama pasien, tangga lahir, umur, jenis kelamin, alamat, no telepon, pekerjaan, dan bahasa sehari-hari. 2. Keluhan utama dan riwayat penyakit Kaji keluhan yang dirasakan pasien saat ini sehingga mengganggu aktivitas seharihari 3. Pemeriksaan Tanda Vital Pemeriksaan tanda vital merupakan bagian dari data dasar yang dikumpulkan oleh perawat selama pengkajian. Perawat mengkaji tanda vital kapan saja klien masuk ke bagian perawatan kesehatan. Tanda vital dimasukkan ke pengkajian fisik secara menyeluruh atau diukur satu persatu untuk mengkaji kondisi klien. Penetapan data dasar dari tanda vital selama pemeriksaan fisik rutin merupakan control terhadap kejadian yang akan datang.

4. Pemeriksaan per sistem tubuh Melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pasien sesuai dengan sistem tubuh. sistem tubuh yang dlakukan pemeriksaan antara lain: a. Sistem pernafasan b. Sistem kardiovaskular c. Sistem pencernaan d. Sistem integument e. Sistem musculoskeletal f. Sistem penglihatan dan pendengaran g. Sistem neurologis h. Sistem perkemihan i. Sistem reproduksi j. Nutrisi dan activity daily living k. Pola istirahat l. Psiko-sosial-spiritual 5. Pemeriksaan penunjang Kaji data penunjang apabila ada seperti kadar gula darah, kolesterol, asam urat 6. Pemeriksaan skala nyeri dan tingkat kecemasan a. Skala Nyeri 1) Pada Skala 1 (Sangat Ringan / Very Mild) Rasa nyeri hampir tak terasa. Sangat ringan, seperti gigitan nyamuk. Sebagian besar waktu Anda tidak pernah berpikir tentang rasa sakit. 2) Pada Skala 2 (Tidak Nyaman / Discomforting) Nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit. Mengganggu dan mungkin memiliki kedutan kuat sesekali. Reaksi ini berbeda-beda untuk setiap orang. 3) Pada Skala 3 (Bisa Ditoleransi / Tolerable) Rasa nyeri sangat terasa, seperti pukulan ke hidung menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter. Nyeri terlihat dan mengganggu, namun Anda masih bisa bereaksi untuk beradaptasi. 4) Pada Skala 4 (Menyedihkan / Distressing) Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa sakit dari sengatan lebah. Jika Anda sedang melakukan suatu kegiatan, rasa itu masih dapat diabaikan untuk jangka waktu tertentu, tapi masih mengganggu. Misalnya, saat anda

sakit gigi, jika dipaksakan, anda masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, tapi itu cukup mengganggu. 5) Pada Skala 5 (Sangat Menyedihkan / Very Distressing) Rasa nyeri yang kuat, dalam, nyeri yang menusuk, seperti pergelangan kaki terkilir. Rasa sakit nyerinya tidak dapat diabaikan selama lebih dari beberapa menit, tetapi dengan usaha Anda masih dapat mengatur untuk bekerja atau berpartisipasi dalam beberapa kegiatan sosial. 6) Pada Skala 6 (Intens) Rasa nyeri yang kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya cenderung mempengaruhi sebagian indra Anda, menyebabkan tidak fokus, komunikasi terganggu. Nyeri cukup kuat yang mengganggu aktivitas normal sehari-hari. Kesulitan berkonsentrasi. 7) Pada Skala 7 (Sangat Intens) Sama seperti nomor 6, kecuali bahwa rasa sakit benar-benar mendominasi indra Anda menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan tak mampu melakukan perawatan diri. Nyeri berat yang mendominasi indra Anda dan secara signifikan membatasi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas normal sehari-hari atau mempertahankan hubungan sosial. Bahkan mengganggu tidur. 8) Pada Skala 8 (Sungguh Mengerikan / Excruciating) Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi dapat berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah jika sakit datang dan berlangsung lama. Aktivitas fisik sangat terbatas. Dan penyembuhan membutuhkan usaha yang besar. 9) Pada Skala 9 (Menyiksa Tak Tertahankan / Unbearable) Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak bisa mentolerirnya dan sampaisampai menuntut untuk segera menghilangkan rasa sakit apapun caranya, tidak peduli apa efek samping atau risikonya. Sakit luar biasa. Tidak dapat berkomunikasi. Menangis dan atau mengerang tak terkendali. 10) Pada Skala 10 (Sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan) Sakit yang tak tergambarkan (Unimaginable/Unspeakable) merupakan nyeri begitu kuat tak sadarkan diri. Terbaring di tempat tidur dan mungkin mengigau. Kebanyakan orang tidak pernah mengalami skala rasa sakit ini. Karena sudah keburu pingsan seperti mengalami kecelakaan parah, tangan

hancur, dan kesadaran akan hilang sebagai akibat dari rasa sakit yang luar biasa parah. Pengelompokan: Pada skala nyeri 1-3 dikategorikan sebagai Nyeri Ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak terganggu) Pada skala nyeri 4-6 dikategorikan sebagai Nyeri Sedang (mengganggu aktivitas fisik) Pada skala nyeri 7-10 dikategorikan sebagai Nyeri Berat (tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri) b. Tingkat Kecemasan Stuart dan Sundeen (1995) membagi kecemasan menjadi 4 tingkatan yaitu : 1) Kecemasan Ringan Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dab individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. 2) Kecemasan sedang Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun/individu lebih memfokuskan pada hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain. 3) Kecemasan Berat Pada kecemasan berat lahan persepsi menjadi sempit. Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal-hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan/tuntutan. 4) Panik Pada tingkat ini persepsi sudah terganggu sehingga individu sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun sudah diberi pengarahan/tuntunan. E. Diagnosa 1. Nyeri Akut Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Penyebab :

a. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma) b. Agen pencedera kimiawi (mis, terbakar, bahan kimia iritan) c. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan) F. Rencana Keperawatan 1. Titik GB 21 yaitu titik Jian Jing paling sering digunakan untuk nyeri, kekakuan leher, ketegangan bahu, dan sakit kepala. Jian Jing (GB 21) terletak di otot – otot bahu. Untuk menggunakan titik – titik ini bisa melakukannya dengan mencubit tebal atau menekan untuk memijat dan menstimulasi daerah selama 30 hitungan. 2. Titik GB 20 Untuk titik GB 20 berada di belakang telinga, mengikuti alur otot – otot leher dan melindungi tengkorak. Untuk menemukan titik ini maka harus menekannya sedikit kuat, karena letaknya yang cukup dalam. Menstimulasi titik ini dapat dengan menekannya selama 30 hitungan.

3. Titik Li 15 atau titik Jianyu yaitu berada di atas pangkal lengan pada lekukan sendi bahu. Manfaat titik ini yaitu untuk melancarkan meridian, menghilangkan lembap, membersihkan energi dari api pada meridian, melancarkan persendian, dan menurunkan suhu panas. Titik ini digunakan untuk mengobati gangguan sendi bahu.

4. Titik Si 9 Titik ini terletak pada permukaan luar lengan bawah. Dibawah lipatan siku selebar tiga jari saat siku di tekuk 900. Pijat area ini selama 4-5 detik karena dapat mengurangi kaku pada leher, nyeri pada bahu, dan diare. G. Referensi American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2013. Frozen Shoulder. Orthoinfo. Org Bulecheck, Gloria M, et al. 2014. Nursing Intervenyion Clasification. Elsevier Nuffield Orthopedic Center. 2014. Information For You Frozen Shoulder. Ozxford Shoulder and Elbow Clinic. Morgan, Wiliam E et al. 2010. Managing the Frozen Shoulder. Walter Read National Military Medical Center. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keprawatan Indonesia : definisi dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI.

Related Documents

Lpfrozen Houlder.docx
June 2020 16

More Documents from "Meira Utami"