Lkti Fst Fair 2016_soni Afriansyah_unja_dodol Dadakan.pdf

  • Uploaded by: Abidani Muratna
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lkti Fst Fair 2016_soni Afriansyah_unja_dodol Dadakan.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 4,034
  • Pages: 22
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia. Berbagai produk olahan pangan terutama makanan ringan makin mudah ditemukan, kreatifitas dalam memanfaatkan bahan olahan makin beragam dan cenderung kearah bahan herbal yang kaya manfaat untuk kesehatan. Eksplorasi dan pemanfaatan bahan herbal menjadi kearifan lokal yang harus terus dilestarikan dan dimanfaatkan sebagai bahan yang diolah menjadi produk makanan. Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera yang menyimpan kearifan lokal yang perlu mendapat perhatian. Tepian Batanghari yang berlumpur banyak tumbuh tanaman Daruju yang merupakan tanaman semak dan berduri namun tanaman ini termasuk tanaman herbal yang bisa menjadi tanaman obat. Secara keseluruhan tanaman Daruju mengandung saponin, flavonoida dan polifenot, asam fenolat, asam p-kumarat, Asam phidroksi benzoate, di samping itu bijinya juga mengandung alkaloida. Secara spesifik akar daruju mengandung flavon dengan kadar tinggi dan asam amino (Rusila, 2009). Kandungan senyawa kimia dalam tanaman daruju berfungsi sebagai:

neuralgia,

analgesik,

antiinflamasi,

antioksidan,

antifertilitas,

hepatoprotektif, antitumor, antileukemia, antikanker, antimikroba, antivirus dan antijamur juga dapat sebagai insektisida alami (Irawanto 2014). Tanaman daruju yang banyak dimanfaatkan adalah daunnya direbus dengan air untuk diambil sarinya. Rasanya yang pahit menjadi alasan belum dimanfaatkannya tanaman Daruju secara maksimal terutama di provinsi Jambi. Kreatifitas dalam mengolah daruju sangat diperlukan, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan merebus Daruju untuk diambil sarinya dan setelah itu diolah bersama kentang untuk dijadikan Dodol sebagai makanan ringan yang digemari masyarakat. Berdasar latar belakang tersebut penulis

2

mempunyai gagasan yaitu Dodol Dadakan (Daruju dan Kentang) Sebagai Makanan Sehat. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam karya tulis ini ialah: 1.

Bagaimana proses pembuatan Dodol Dadakan?

2.

Bagaimanakah khasiat Dodol Dadakan berdasarkan data empiris?

3.

Bagaimanakah peluang bisnis Dodol Dadakan dimasa depan?

1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.

Bagi Penulis

Dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam segi pemikiran dan tindakan khususnya dalam bidang makanan sehat. 2.

Bagi masyarakat

Dapat memberikan edukasi bagi masyarakat terhadap pentingya kesehatan dan juga mengembangkan kreatifitas pada makanan. 3.

Bagi Pemerintah

Membantu pemerintah untuk memecahkan permasalahan tentang kesehatan dengan mengkolaborasikan antara tanaman herbal dengan makanan sehingga Indonesia sejahtera.

3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Dodol

Dodol merupakan salah satu produk olahan hasil pertanian yang termasuk dalam jenis makanan yang mempunyai sifat agak basah sehingga dapat langsung dimakan tanpa dibasahi terlebih dahulu dan cukup kering sehingga dapat stabil dalam penyimpanan.Dodol yang berkualitas baik adalah dodol dengan tekstur yang tidak terlalu lembek, bagian luar mengkilap akibat adanya pelapisan gula atau glazing, rasa yang khas dan jika mengandung minyak tidak terasa tengik (Rukhanah, 2005). 2.2. Tanaman Daruju Daruju tumbuh liar di daerah pantai, tepi sungai, serta tempat tempat lain yang tanahnya berlumpur dan berair payau. Semak tahunan, berbatang basah, tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, tinggi 0,5-2 m, berumpun banyak. Batang bulat silindris, agak lemas, permukaan licin, berwarna kecokelatan, berduri panjang dan runcing. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun berbentuk memanjang atau lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap menyirip dengan ujung-ujungnya berduri tempel, panjang 9-30 cm, lebar 4-12 cm. Bunga majemuk berkumpul dalam bulir yang panjangnya 6-30 cm, keluar dari ujung batang, mahkota bunga berwarna ungu kebiruan. Buahnya berupa buah kotak, bulat telur, panjang ± 3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Biji berbentuk ginjal, jumlahnya 2-4 buah. Akarnya berupa akar tunggang, berwarna putih kekuningan. Daruju dapat diperbanyak dengan biji. Daruju (Melayu), daruju (Jawa). Nama asing Lao shu le (C), sea holly (I). Nama simplisia Acanthi Radix (akar daruju). Tumbuhan ini memiliki

banyak kandungan kimia,

yang

sudah

diketahui antara

lain:

Flavone dan asam amino. Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; Rasa pahit, dingin, anti radang (antiphlogistik) dan expectorant (Hasil Penelitian, Anggi. Unair. 2014).

4

Gambar. Tanaman Daruju Tanaman Daruju bisa juga menyembuhkan luka terkena racun anak panah, pembersih darah, hepatitis akut dan kronis, pembesaran hati dan limpa, TBC kelenjar, parotitis, asma, nyeri lambung, cacingan, sakit perut/nyeri lambung, gondong, sesak napas, bisul. 2.3. Kentang Tanaman kentang merupakan tanaman semusim (annual) yang berbentuk semak (herba) (Sunarjono, 2007: 9) dengan susunan tubuh utama terdiri dari stolon, umbi, batang, daun, bunga, buah dan biji serta akar (Rukmana, 1997: 20). Batang tanaman kentang berbentuk bulat atau persegi bersayap, berbuku-buku dan berongga. Helaian daun berbentuk lonjong atau bulat lonjong dengan ujung meruncing (Rukmana, 1997: 21). Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Bagian utama tanaman kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi. Umbi kentang merupakan sumber karbohidrat yang mengandung vitamin mineral yang cukup tinggi. Menurut Minarno (2008: 17) karbohidrat merupakan persenyawaan kimia yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O). Nama karbohidrat terjadi karena unsur tersebut merupakan campuran dari karbon dan hidrat (air) yang bergabung menjadi satu persenyawaan. Karbohidrat merupakan hasil dari

5

proses fotosintesa yang terjadi pada tanaman berhijau daun. Hasil dari fotosintesa ini sebagian besar adalah karbohidrat yang disimpan pada sel tanaman

yang

berupa

pati,

selulosa

(polisakarida)

dan

glukosa

(monosakarida). Kentang merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan pati yang tinggi dan merupakan bahan pangan yang pokok serta mudah diperoleh diberbagai bagian di Asia Tenggara (Minarno, 2008: 52). Komposisi utama kandungan gizi umbi kentang terdiri dari air 80%, pati 18% dan protein 2% (Rukmana, 1997: 32). 2.4. Bahan Tambahan 2.4.1 Tepung Beras Ketan (Oryza Sativa Glutinous). Beras ketan (Oryza Sativa Glutinous) mengandung karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sekitar 80%. Selain karbohidrat, kandungan dalam beras ketan adalah lemak sekitar 4%, protein 6%, dan air 10%. Karbohidrat di dalam tepung beras terdapat 2 senyawa yaitu amilosa dan amilopektin dengan kadar masing-masing sebesar 1% dan 99%. Di dalam proses pembuatan dodol selain tepung beras ketan dalam adonan tepung beras ketan ditambahkan tepung terigu dengan maksud agar sifat gel dari dodol dapat bertahan cukup lama (Anonim, 2007). Tepung beras ketan adalah salah satu jenis tepung yang berasal dari beras ketan (oryza sativa glutinous) yaitu varietas dari padi (Oryza Sativa) famili graminae yang termasuk dalam biji-bijian (cereals) yang ditumbuk atau digiling dengan mesin penggiling (Widya Damayanti, 2000). Tepung beras ketan memberi sifat kental sehingga membentuk tekstur dodol menjadi elastis. Kadar amilopektin yang tinggi menyebabkan sangat mudah terjadi gelatinisasi bila ditambah dengan air dan memperoleh perlakuan pemanasan. Hal ini terjadi karena adanya pengikatan hidrogen dan molekulmolekul tepung beras ketan (gel) yang bersifat kental (Siswoputranto, 1989). Rasio antara amilosa dan amilopektin berbeda untuk setiap pati. Pada umumnya tergantung dari jenis tumbuhan asalnya. Kandungan amilopektin

6

yang tinggi pada beras akan menyebabkan beras menjadi lebih lekat dari beras yang amilopektinnya kurang (Rubianty dan Berty, 1985). Apabila kadar amilosa tinggi, maka akan bersifat kering, kurang lekat dan cenderung meresap air lebih banyak atau hidroskopis (Haryanto dan Philipus, 1992). Diantara sifat-sifat amilopektin yang sangat disukai oleh ahli pengolahan adalah memiliki daya perekat yang tinggi, suhu gelatinisasi lebih rendah, tidak mudah pecah atau rusak pada suhu rendah dan tidak mudah menggumpal pada suhu normal (Collinson, 1986). Pati yang dihasilkan dari ketan disebut dengan tepung ketan. Tepung ketan dapat diperoleh dengan cara perendaman beras ketan selama 2-3 jam. Setelah itu beras ketan dicuci bersih dan ditiriskan. Selanjutnya beras ketan digiling dan diayak dengan ayakan berukuran 80 mesh sampai diperoleh tepung ketan yang halus. Semakin halus tepung ketan yang digunakan maka semakin baik karena akan mempercepat pengentalan dodol (Satuhu dan Sunarmani, 2004). 2.4.2. Gula Gula merupakan senyawa organik yang penting sebagai bahan makanan, karena gula dicerna dan di dalam tubuh sebagai sumber kalori. Disamping sebagai bahan makanan, gula digunakan pula sebagai pengawet makanan, bahan baku, alkohol dan pencampur senyawa

obat-obatan.

Gula

merupakan

kimia yang termasuk karbohidrat, memiliki rasa manis dan larut

dalam air (Gautara dan Soesarsono, 1981). Gula disamping sebagai bahan pemberi rasa, juga dengan penambahan gula berpengaruh pada kekentalan gel, sebab gula akan mengikat air, akibatnya pengembangan pati menjadi lambat. Suhu gelatinisasi menjadi lebih tinggi, menyebabkan gel lebih tahan dan awet (Sakidja,dkk., 1985). Konsentrasi gula yang cukup tinggi (70%) sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroba, akan tetapi pada umumnya gula dipergunakan dengan salah satu teknik pengawetan lainnya,

misalnya dikombinasikan dengan

keasaman yang rendah, pasteurisasi, penyimpanan pada suhu rendah,

7

pengeringan, pembekuan dan penambahan bahan kimia seperti SO2, asam benzoat dan lain-lain (Ishak dan Sarinah, 1985). Jenis gula yang digunakan dalam pembuatan dodol yaitu gula pasir. dan gula merah Gula pasir adalah butiran kecil seperti kristal yang terbuat dari proses hasil penggilingan tebu, berwarna putih, kering, dan tidak kotor. Fungsi gula dalam pembuatan dodol yaitu memberikan aroma, rasa manis, pada dodol, sebagai pengawet dan membantu pembentukan lapisan keras atau tekstur pada dodol. Gula merah merupakan hasil nira kelapa. Dari segi aroma dan rasa, gula aren jauh lebih tajam dan manis (Gautara dan Soesarsono, 2005). 2.4.3. Santan Santan yang digunakan dalam pembuatan dodol terdiri dari 2 macam yaitu santan kental dan santan encer. Fungsi santan secara umum yaitu sebagai penambah cita rasa dan aroma. Santal kental penting dalam pembuatan dodol karena banyak mengandung lemak sehingga dihasilkan dodol yang mempunyai cita rasa yang lezat dan membentuk tekstur kalis. Santan encer berfungsi untuk mencairkan tepung, sehingga terbentuk adonan dan untuk melarutkan gula (Satuhu, 2004). Pembuatan santan dapat dilakukan dengan cara kelapa dikupas kemudian diambil dagingnya. Setelah itu daging buah dicuci dan diparut dengan alat parut sederhana atau mesin pemarut kelapa. Kelapa yang sudah diparut tersebut kemudian ditambah air hangat, lalu diremas-remas dan kemudian dilakukan pemerasan. Perasan pertama akan diperoleh santan yang kental. Selanjutnya ampas ditambahkan air kembali, kemudian diremas-remas dan diperas kembali hingga diperoleh santan yang encer (Satuhu dan Sunarmani, 2004).

8

BAB III METODE PENULISAN

Penulis melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, yaitu literatur serta data-data akurat yang diperoleh dari media cetak dan elektronik. Penulis mendapatkan informasi yang diperlukan melalui berbagai metode diantaranya: 3.1. Metode Analisis Data Kualitatif Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini dengan menggunakan metode analisis data kualitatif. Matthew dan Michael (1992:1) menjelaskan bahwa data kualitatif merupakan sumber data deskripsi yang luas dan berlandaskan kokoh, data-data yang diperoleh penulis dari berbagai sumber dalam karya tulis ini, kemudian dideskripsikan dalam penjelasan ide berupa “ DODOL DADAKAN (Daruju dan Kentang) Sebagai Makanan Sehat”. 3.2. Teknik Studi Pustaka Penulisan karya tulis ilmiah ini didasarkan pada analisis data dan fakta yang penulis ambil dari beberapa sumber yang relevan

terhadap pokok

pembahasan. Pada metode ini, penulis banyak membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan tanaman herbal dan makanan. 3.3. Metode Analisis Data Untuk mendapatkan hasil pembahasan dalam penulisan karya tulis ini, maka penulis melakukan analisis data dengan cara, mencari dan memilih data yang bisa dijadikan pijakan dalam penulisan, dengan sebelumnya menelaah kandungan yang terdapat di daruju dan Kentang. Penelaahan permasalahan ini dilakukan dengan merujuk pada fakta yang diperoleh dari berbagai media dan literatur. Objek penulisan pada karya tulis ini ialah Tanaman Daruju dan Kentang. Dengan metode ini akan didapat suatu kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah.

9

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Proses Pembuatan Dodol Dadakan Dodol merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang cukup populer di Indonesia. Pada umumnya dodol dibuat dari bahan baku tepung ketan, gula merah dan santan kelapa yang dididihkan sampai kental. Makanan ini memiliki rasa manis dan gurih, berwarna coklat dan bertekstur lunak sehingga digolongkan sebagai makanan semibasah (Hartati dkk, 1996). Dodol merupakan suatu jenis makanan yang mempunyai sifat agak basah sehingga dapat langsung dimakan tanpa dibasahkan terlebih dahulu (rehidrasi) dan juga cukup kering sehingga dapat stabil selama penyimpanan. Jenis dodol bervasiasi tergantung dari bahan dasar yang digunakan, saat ini dodol lebih dikenal dengan nama daerah seperti di daerah Garut terkenal dengan dodol Garutnya dan di daerah Kudus terkenal dengan dodol Kudus atau jenang Kudus. Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini dodol dapat dibuat dari buah-buahan seperti buah apel, pepaya, pisang, nangka, dan lain sebagainya. Namun yang paling umum di pasaran adalah dodol dari tepung ketan (Astawan dan Astawan, 1991). Alat yang digunakan untuk pembuatan Dodol Dadakan.yaitu kuali besi, sendok besi, tungku, pisau, cetakan, saringan, baskom talenan dan rak penjemuran.Sedangkan bahan yang digunakan yaitu Ekstrak daruju, tepung ketan putih, vanili, garam secukupya, gula secukupnya, santan kelapa secukupnya. Pengolahan bahan pangan merupakan salah satu fungsi untuk memperbaiki mutu

bahan

pangan

baik

dari

nilai

gizi

maupun

daya

cerna, memberikan kemudahan dalam penanganan, efisiensi biaya produksi, memperbaiki

cita

rasa

dan

aroma,

menganekaragamkan

produk

dan

memperpanjang masa simpan. Tahap pengolahan dodol Dadakan dapat dijelaskan sebagai berikut :

10

1. Sortasi Sortasi adalah memilih hasil daruju dan kentang yang telah dilakukan untuk membedakan yang baik dan jelek. Penentuan mutu bahan didasarkan pada kesegaran, kebersihan, ukuran, warna, bentuk, kebebasan dari benda asing dan penyakit, serta kerusakan oleh serangga dan luka mekanik yang diakibatkan karena kesalahan dalam pengangkutan, atau luka yang disebabkan pada saat pemanenan (Afrianti dan Herliani, 2008). 2. penyiangan dan Pencucian Penyiangan adalah untuk menghilangkan bagian yang tidak berguna bagi daruju.Pencucian daruju bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang menempel, residu fungisida atau insektisida dan memperoleh penampakan yang baik. Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air atau dengan sikat (Buckle, et al., 1985). 3. Blanching Secara umum tujuan blanching adalah menonaktifkan enzim. Selain itu juga untuk menaikkan temperatur jaringan, untuk membersihkan bahan dan untuk melayukan bahan sehingga memudahkan perlakuan berikutnya. Blanching dilakukan terutama menginaktifkan enzim-enzim di dalam bahan pangan, diantaranya enzim yang paling tahan panas dalam sayuran dan buah-buahan. Perlakuan blanching praktis

selalu dilakukan karena jika bahan pangan

dibekukan tidak dapat menghambat keaktifan enzim secara sempurna. Blanching dipengaruhi

panas

yang

diberikan

sehingga

dapat mematikan mikroba.

Blanching biasanya dilakukan pada suhu 450C – 550C selama 2-5 menit (Winarno dan Fardiaz, 1980). Tujuan utama juga dalam blanching ini ialah untuk mengambil sari/ kandungan dari daruju. 4. Pemasakan Tahap pemasakan adalah tahap yang paling kritis, pemasakan bertujuan untuk menghilangkan bau mentah dari bahan. Pemasakan dilakukan dengan suhu tidak terlalu rendah maupun tidak terlalu tinggi. Suhu yang terlalu rendah

11

memunculkan bau yang masih mentah, sebaliknya suhu yang terlalu tinggi membuat produk menjadi hangus (Desrosier, 1988). Pemasakan dodol ini dengan cara Kentang dikupas lalu dicuci dan kemudian direbus hingga matang. Mendinginkan dan kemudian digiling sampai halus.Mencampurkan tepung ketan putih, vanili, gula dan garam secukupya, santan kelapa dan air sari daruju(air hasil blanching) lalu aduk hingga merata. Bahan adonan dimasak di kuali besi dengan menggunakan api yang tidak terlalu besar. Selama proses pemasakan adonan terus di aduk agar proses pemasakan adonan merata. Adonan yang sudah mengental diangkat dari tungku dan dituangkan kedalam cetakan dan diratakan lalu didinginkan. 5. Pengemasan Pengemasan merupakan suatu cara dalam memberikan kondisi sekeliling yang tepat bagi bahan pangan dan dengan demikian membutuhkan pemikiran dan perhatian yang besar dari pada yang umumnya diketahui. Industri pangan cenderung untuk membedakan antara proses pengalengan dan pembotolan di suatu pihak lain. Sampai batas tertentu, ini merupakan perbedaan nyata antara metoda pengolahan pangan yang

mengikutsertakan sterilisasi dan/atau

pasteurisasi terhadap metoda pengawetan lainnya termasuk rehidrasi dan pembekuan cepat (Buckle dkk., 1985).

4.2 Khasiat Dodol Dadakan berdasarkan Data Empiris Khasiat dodol dakan dapat dilihat dari khasiat komponen bahan-bahan yang digunakan yaitu daruju, kentang, santan, tepung kentang dan gula . hal ini tentu mengacu pada kelayakan konsumsi yang telah diatur dalam Syarat mutu dodol pada SNI No. 01-2986-1992. Tabel 4.2.1 Syarat Mutu Dodol berdasrkan SNI No. 01-2986-1992 Kandungan Gizi

Jumlah

Keaadan (aroma, rasa, dan warna) air 20% Abu

normalmaks. maks. 1,5%

12

Gula dihitung sebagai sakarosa Protein Lemak Seat Kasar Pemanis buatan Logam-logam berbahaya (Pb, Cu, Hg) Arsen Kapang

min. 40% min. 3% min.7% maks. 1,0% tidak boleh ada tidak ternyata tidak ternyata tidak boleh ada

Sumber: Anonim (1992) Untuk itu, dodol dadakan ini memiliki kelayakan konsumsi karena daruju berjhasiat sebagai anti radang dan juga pembersih darah (anonym, 201) selain itu juga Kandungan gizi umbi kentang disajikan pada tabel 4.2.1. Tabel 4.2.2 Kandungan Gizi Umbi Kentang dalam 100 g Bahan N Kandungan Gizi 1 Kalori o. 2 Protein 3 Lemak 4 Karbohidrat 5 Serat 6 Abu 7 Kalsium 8 Fosfor 9 Kalium 1 Zat Besi 1 Natrium 0 1 Vitamin B1 1 1 Vitamin B2 2 1 Vitamin 3 1 Niacin 41 Air 5 1 Bagian yang dapat dimakan 6 Sumber: Rukmana (1997: 32). 7

Jumlah 83, 00 kal *) 2,00 g 0,10 g 19,10 g 11, 00 mg 56,00 mg 0,70 mg 0,11 mg 17,00 mg 64,00 mg 75,00 %

80,70 kal **) 2,40 g 0,10 g 16,00 g 0,40 g 1,80 g 26,00 mg 49,00 mg 449,00 mg 1,10 mg 0,40 mg 0,12 mg 0,06 mg 31,00 mg 2,20 mg 80,70 %

Selain itu juga Beras ketan (Oryza Sativa Glutinous) mengandung karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sekitar 80%. Selain karbohidrat, kandungan dalam beras ketan adalah lemak sekitar 4%, protein 6%, dan air 10%. Kemudian, Gula disamping sebagai bahan pemberi rasa, juga dengan penambahan gula berpengaruh pada kekentalan gel, sebab gula akan mengikat air, akibatnya pengembangan pati menjadi lambat. Suhu gelatinisasi menjadi

13

lebih tinggi, menyebabkan gel lebih tahan dan awet (Sakidja,dkk., 1985). Konsentrasi gula yang cukup tinggi (70%) sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroba, akan tetapi pada umumnya gula dipergunakan dengan salah satu teknik pengawetan. Lalu yang tak kalah penting ialah kandungan gizi santan dapat dilihat pada Tabel 4.2.3. Tabel 4.2.3 Nilai Gizi Santan Kelapa Komponen Gizi Santan Murni (g) Protein 4,20 Lemak 34,30 Karbohidrat 5,60 Air 54,90 pH Sumber: Satuhu dan Sunarmani, 2004.

+Air (1:1) (g) 2,00 10,00 7,60 80,00 6,25

4.3 Peluang Bisnis Dodol Dadakan Dimasa Depan Tanaman Daruju yang banyak tumbuh di tepian Batanghari belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga membuka peluang untuk dikembangkan menjadi bisnis usaha industri. Mengolah daruju untuk dijadikan dodol sangat memiliki peluang besar, mengingat dodol merupakan makanan yang digemari masyarakat, terlebih dengan kandungan gizi yang baik untuk kesehatan dari tanaman daruju membuka peluang untuk bisa berkembang dengan baik.

14

BAB V PENUTUP

4.1 Kesimpulan 1. DODOL DADAKAN merupakan dodol yang diolah dari daruju dan kentang dan juga melibatkan bahan tambahan lain seperti tepung ketan, gula, dan santan kelapa. 2. Proses pembuatan Dodol Dadakan yaitu dengan sortasi, pencucian dan penyiangan, blanching, pemasakan serta pengemasan. 3. Khasiat Dodol Dadakan selai sebagai sumber karbohidrat juga sebagai anti radang dan pembersih darah. 4. Peluang bisnis Dodol Dadakan sangat menjanjikan mengingat belum adanya pengembangan daruju sebagai dodol. 4.2 Saran Diharapkan karya tulis ini dapat dibahas lebih lanjut mengenai uji kelayakan berupa pemeriksaan terhadap jumlah gizi secara kuantitatif dan tidak berupa data empiris saja. Karena mengingat daruju jarang dimanfaatkan maka karya tulis ini dapat menjadi acuan sebagai pengembangan kreatifitas.

DAFTAR PUSTAKA Ilma, Nur. 2012. Studi Pembuatan Dodol Buah Dengen (Dillenia serrata Thunb).laporan hasil Penelitian . Universitas hasanudin makakasar Irawanto R. 2014b. Phytomedicine of Acanthus ilicifolius dan Coixlacryma-jobi. Prosiding 2nd International Biology Conference-ITS Surabaya. Margareta, Putri. 2013.Eksperimen Pembuatan Dodol Ganyong Komposit dengan

Tepung Ketan Putih Penambahan Sari Buah Parijoto.Laporan Hasil

Penelitian. Universitas Negeri Semarang Miles, Matthew B dan huberman, A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta. Universitas Indonesia Press Rukhanah, W. 2005. Pengaruh variasi proporsi tepung ketan terhadap kualitas dodol rumput laut. Fakultas perikanan universitas brawijaya. Malang Rukmana, R., 1997. Budidaya Tanaman Kentang. Kanisius. Yogyakarta. Hal: 12-13. Rusila, 2009.Verboksida dan Asam Fenolat dari Daun Daruju (Acanthus ilicifolius Linn, Acanthaceae) Suatu Tumbuhan Mangrove.Unit Bidang Farmakognosi-Fitokimia. [Karangan Ilmiah]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknik Bandung, Bandung, 21(2): 23 – 25.s Sunarjono, H. 2007. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta. 109114 hal. Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi: Edisi Terbaru. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

15

16

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Riwayat Hidup Ketua A. Identitas Diri Nama Lengkap

Soni Afriansyah

Alamat

Jalan lintas jambi-muara bulian km. 15 Mendalo Darat

Program Studi

Pendidikan Kimia

Perguruan Tinggi

Universitas Jambi

NIM

RSA1C115003

Tempat,

Tanggal

Telago Limo, 08 januari 1997

Lahir Email

[email protected]

No HP

082307658470

B. Karya Tulis yang pernah di buat 1. KTI berjudul 4 Pilar Sebagai Karakter Pemersatu Pemuda Indonesia dalam acara LKTI Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Tanjab Timur 2014 2. KTI berjudul Penyebab lunturnya budaya lisan Syair di Desa Telago Limo sebagai Syarat Kelulusan Di SMAN 1 Tanjab Timur 2015 3. KTI berjudul Acuras sebagai nutrisi Alternatif tanaman cabai dalam acara LKTI Balitbangda 2016 4. KTI yang berjudul Tekhnik Seko sebagai Terapi Penyembuhan Penyakit Kulit Berbasis Kearifan Lokal Sekaligus Menjadi Usaha Terapi dalam Meningkatkan Ekonomi dan Kesehatan (EkoKes) di Indonesia dalam lomba PRISMA 6 UB 2016. 5. . KTI berjudul Konsep Pembelajaran Berbasis Ecogradual dan Ekonomi Kreatif (Eco-Etif) Sebagai Solusi Pemerataan Pendidikan di Daerah 3T dalam Menyongsong Indonesia Mandiri 2025 dalam acara LKTIM Himamia Unnes 2016

17

6. Artikel Ilmiah Islam berjudul Hikmah Isra’ Mi’raj Sebagai Pilar Intropeksi Diri dalam acara Lomba Artikel menyambut Isra’ mi’raj LSI 2016 7. Essay berjudul Pendidikan Multikultural Sebagai Sarana Pembentukan Karakter Pemersatu dalam lomba essay Nasional Bidik Misi Scholarship Community Universitas negeri Semarang (BSC UNNES) 2015 8.

Essay berjudul Revolusi Guru Indonesia Di Masa Depan dalm Lomba

Mahakarya BEM FKIP 2015 9. Essay dengan judul Negeri Ini Perlu Disumpah-Pemudakan Kembali dalam lomba menulis essay dengan tema sumpah pemuda 2016 10. Essay Berjudul Metode C-Generation Dalam Menghapi Digital Native dan Kurangnya Tenaga Pendidik 11. dalam Lomba Essay Seminar Archaea Himpunan Mahaasiswa Mikrobiologi ITB 12. KTI berjudul Pembuatan Pecal dengan Teknik Sanggai Menjadi Makanan Cepat Saji Berbasis Pangan Lokal Sebagai Upaya Pemberdayaan Makanan Tradisional Menuju Ketahanan Pangan Nasional dalam LKTI PIMPI IPB 2016 13. Proposal Faktor-Faktor Intimidasi Eksternal Dalam Analisis Sosial dan Pengaruhnya Terhadap Kemajuan Pendidikan: Studi Kasus Masyarakat Suku Anak Dalam Di Desa Pemayungan Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo dalam PKM 2015. 14. Proposal dengan judul Uji Bioaktivitas Fraksi-fraksi dari Ekstrak Kulit Batang Shorea singkawang Terhadap Sel Murin Leukimia P-388 dalam PKM 2015 15.Menulis Berita yang berjudul IMABIO Hadirkan SAD Dalam Seminar BIOEXPO dalam lomba menulis berita FKIP Aktual 2016 16. Essay yang berjudul BUBUR JERAWAT: Kombinasi Bubur Ubi Rambat (Ipomoea batatas L) dan Jagung (Zea mays) sebagai Upaya Diversifikasi Pangan Di Desa Pemayungan, Kabupaten Tebo, Jambi dalam lomba Debat Pangan Nasional HIMAGIHASTA UNEJ 2016

18

17. Proposal INOVATIF Kampus 2016 yang berjudul Pemanfaatan Minyak Tengkawang (Shorea Sumatrana), Gynura Sp, Jernang (Daemonorof Draco) Sebagai Kosmetik Dan Obat 18. KTI berjudul Cold Powder Anjefit: Bedak Dingin Anti Jerawat Dan Flek Hitam Sebagai Upaya Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat Tungkal Ilir Provinsi Jambi dalam lomba Sriwijaya Paper Competition 2016.

2. Riwayat Hidup Anggota 1 A. Identitas Diri Nama Lengkap

Tanto Purnomo

Alamat

Jl. Kemajuan Perumahan Puri Masurai 1 Blok H15 Kec. Jaluko kab. Ma. Jambi

Program Studi

S1 Peternakan

Perguruan Tinggi

Universitas Jambi

NIM

E10013101

Tempat,

Tanggal

Rantau Rasau, 07 Desember 1994

Lahir Email

[email protected]

No HP

082306524769

B. Prestasi Dalam Penulisan

19

1.

Juara II Penulisan Esai Mahasiswa se Provinsi Jambi dengan Judul

“Pengembangan Potensi Wisata Menara Gentala Arasy untuk Menunjang Eksistensi Jambi di Era ASEAN Economic Community 2015” Oleh Kantor Bahasa Provinsi Jambi tahun 2015. 2.

Juara 3 Lomba Karya Tulis Nasional BIOEXPO dengan judul

“Penggunaan Ekstrak Limbah Pinang (Areca catechu LINN) sebagai Pengawet Alami Terhadap Kualitas Daging Secara Mikrobiologis” Oleh Prodi Pend. Biologi FKIP Universitas Jambi tahun 2016. 3.

Juara Penulisan cerpen I LOOP Pendidikan Telkomsel dengan judul “Ci

LOOP Ba” tahun 2016. 4.

Finalis Esai Oleh Penerbit Salim Media Indonesia dengan judul

“Integrated Farming System (IFS) Cerminan Agropreneur Ramah Lingkungan” Tahun 2016. 5.

Finalis Esai Mahasiswa se Provinsi Jambi dengan judul “Biofuel

Production from Integrated Farming System” Oleh : Pertamina EP Field Jambi Tahun 2015. 6.

Finalis Karya Tulis Al Quran Nasional dengan judul “SISHA (Single

Sampai Halal): Strategi Cerdas Mahasiswa Muslim sebagai Program Kajian dan Syiar Penyaluran Cinta”. Oleh FSI FKIP Universitas Jambi tahun 2015. 7.

Finalis Esai Mahasiswa se Universitas Jambi dengan judul “Swasembada

Harga Mati untuk Indonesia Berdikari” Oleh : UKM EXIST Universitas Jambi Tahun 2015.

20

3. Identitas Diri Anggota 2 Nama Lengkap

Kuswanto

Program Study

Pendidikan Fisika Reguler

NIM

A1C313016

Tempat, Tanggal Lahir

Rantau jaya, 23 februari 1995

Email

[email protected]

No Handphone

082307658269

B. Penghargaan dalam Menulis No

Jenis Penghargaan

Institut

Pemberi

Tahun

Penghargaan 1

Juara III Inovasi Tepat Guna

Exist

Fair

Universitas Jambi

2015

Universitas Bengkulu

2014

Universitas Diponegoro

2015

2015

dengan

judul

“Sirius

sebagai

inovasi

spidol

whiteboard praktis” 2

Juara

Harapan

II

NIC

dengan judul “Pemanfaatan Gescool

sebagai

JSP(jejaring

sosial

pendidikan) dengan tema TCFL(technology creative fun and learning) guna meningkatkan belajar

fisika

motivasi pelajar

Indonesia” 3

Finalis serangkaian acara “sistem pendidikan BPAI (berwawasan potensi alam Indonesia)sebagai

solusi

21

peningkatan sumer daya manusia

dalam

pengoptimalan

usaha sumber

daya alam indonesia”

C. Karya yang Pernah Ditulis 1. Gce (Green Culture Education) Sebagai Inovasi Pendidikan Masyarakat Dengan Mengoptimalkan Sdm (Sumber Daya Manusia) Untuk Ketahanan Energi Nasional(2015) 2. Buku Fisika Sma Berbasis Simulasi Sebagai Penunjang K13 Untuk Meningkatkan Physical Literacy Sumber Daya Manusia Indonesia Demi Menghadapi Tantangan Mea (2015) 3. Sirius sebagai inovasi spidol whiteboard praktis(2015) 4. Pemanfaatan Gescool sebagai JSP(jejaring sosial pendidikan) dengan tema TCFL(technology creative fun and learning) guna meningkatkan motivasi belajar fisika pelajar Indonesia (2014) 5. sistem pendidikan BPAI (berwawasan potensi alam Indonesia)sebagai solusi peningkatan sumer daya manusia dalam usaha pengoptimalan sumber daya alam Indonesia(2015)

22

Related Documents

Fst
May 2020 8
Lkti
October 2019 22
Lkti Rice.docx
July 2020 10
Fst Marrakech1
November 2019 5
Lkti Biologi.docx
May 2020 22

More Documents from "fitriani"