ASUHAN KEPERAWATAN GADAR Ny. K DENGAN PPOK DI RUANG IGD RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Ruangan
: IGD
Pengkaji
: Nindya Anggun S
Tanggal Pengkajian
: 6 Februari 2019
NIM
: P1337420116003
A. Identitas Klien Nama inisial klien
: Ny. K
Umur
: 75 tahun
Alamat
: Gajah barat 04/09
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
No. RM
: 398454
Cara masuk
: Pasien dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang dengan keluhan sesak nafas Diagnosa medis
: Geriatric Syndrome Df. Obs. Dyspnue dd PPOK
Tanggal Masuk
: 6 februari 2019 Pukul 16.47 WIB
Penanggung Jawab Nama
: Tn. P.A
Umur
: 38 tahun
Hubungan dengan pasien: Anak pasien Alamat
: Gajah barat 04/09
B. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan utama Pada saat dilakukan pengkajian pasien nampak sesak nafas 2. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan bahwa Ny. K tanggal 6 Februari 2019 pukul 16.00 sesak nafas kemudian dibawa ke IGD RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang kesadaran pasien composmentis E:4 M:6 V:5, vitalsign pasien
saat masuk TD : 153/92 mmHg, N : 85x/menit, RR : 32x/menit, SpO2 : 95%, Suhu : 36.5 oC. Pasien mendapat program terapi infus RL 500ml 20 tpm, injeksi Mecobalamin 500 mg/24 jam, injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam, injeksi Ranitidine 1 ampul/12 jam, Nebul/8 jam, , per oral : Acetileystrine 200 mg 1 tablet, nebul /8jam, Flixotide 2.5 ml, Combivent 2.5 ml 3. Riwayat kesehatan dahulu Pasien memiliki riwayat hipertensi, jantung dan konsumsi obat syaraf 4. Riwayat kesehatan keluarga Keluarga pasien mengatakan keluarga tidak pernah menderita sakit seperti yang dialami pasien saat ini.
C. Pengkajian Primer 1. Airway Spasme, terpasang O2 nasal kanul 3 Lpm. 2. Breathing Pasien mengatakan sesak nafas, terdapat suara ronchi, pernafasan pasien 32x/menit, SpO2 : 95 % 3. Circulation tekanan darah 153/92 mmHg, Nadi : 85x/menit, suhu 36,5 oC 4. Dissability Kesadaran pasien composmentis dengan GCS E4 V5 M6, pupil 5. Exposure Pasien tidak ada lesi, tidak ada perdarahan, tidak ada benjolan atau jejas, tidak ada nyeri tekan.
D. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum klien : pasien lemah 2. Kesadaran : compos mentis, GCS : E : 4 M : 6 V: 5 3. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 153/92 mmHg, N : 85x/menit, RR : 32x/menit, SpO2 : 95%, Suhu : 36.5 oC Berat Badan : 55kg
4. Kepala : tidak ada lesi, rambut berwarna hitam beruban 5. Mata : mata simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, spontasio. 6. Hidung : Terpasang nasal kanul 3 Lpm 7. Mulut : bersih 8. Leher : tidak ada lesi, tidak ada benjolan 9. Telinga : simetris antara telinga kanan dan kiri, tidak ada serumen di kedua telinga, tidak ada lesi 10. Abdomen : I : tidak nampak lesi P : timpani P : supel pada perut, nyeri tekan tidak ada A : bising usus normal 11. Body of System a. Pernapasan (B1 : Breathing) 1) Hidung
: terpasang nasal kanul 3 Lpm
2) Batuk
:+
3) Pola nafas
: 25 RR X/menit
4) Suara nafas
: terdapat suara tambahan roncki
5) Alat bantu pernafasan : nasal kanul 3 lpm b. Cardiovascular (B2 : Bleeding) 1) Nadi
: 85 x/menit
2) TD
: 153/92 mmHg
3) CTTR : < 2 detik 4) Tidak terdapat tekanan JVP dan tidak nyeri dada 12. Ekstermitas a) Atas : tidak ada edema, tidak ada lesi, akral dingin, terpasang infus RL pada tangan kanan. b) Bawah : tidak ada edema , tidak ada lesi, akral hangat
E. Data Penunjang 1. GDS tanggal 06 februari 2019 GDS : 87 U/dL 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium tanggal 06 februari 2019 Hematologi Hemoglobin
12.1 g/Dl
Hematokrit
37.00 %
Jumlah Lekosit
10.4 /uL
Jumlah Trombosit
327 /uL
F. Program Therapi 1) Injeksi Infuse RL 20 tpm Ketorolac 30 mg/ 8jam Mecobalamin 500 mg/24 jam Ranitidine 1 ampul/ 12 jam 2) Oral Acetileystrine 200 mg 1 tablet 3) Uap nebul /8jam (Flixotide 2.5 ml, Combivent 2.5 ml)
G. Analisa Data No 1.
Tanggal/Jam
Data Fokus
Masalah
06 februari
DS :
Bersihan jalan nafas
2019
-
Pasien mengeluh sesak
tidak efektif b.d
nafas
ppok
Jam 17.00 WIB
DO: -
Pasien tampak lemah
-
Terpasang oksigen nasal kanul 3 Lpm
-
TD: 153/92 mmHg
-
RR : 25x/mnt
-
Terdapat suara tambahan ronchi
2.
06 februari
DS :
Ketidakefektifan
2019
-
Klien mengatalakan
pola nafas b.d nafas
Jam 17.00
sesak nafas. rasa dada
pendek,
WIB
tertekan/ketidakmampua
iritan jalan nafas
mucus,
n untuk bernafas DO : -
Warna kulit perifer cianosis.
-
RR : 25 x /menit.
-
Nafas pendek.
H. Diagnosa Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d ppok 2. Ketidakefektifan pola nafas b.d nafas pendek, mucus, iritan jalan nafas
TTD
I. No
1.
Intervensi Keperawatan
Hari/
Diagnosa
Tanggal
Perawatan
Tujuan dan Kriteria
06
Bersihan jalan
Setelah
februari
nafas tidak
asuhan
2019
efektif b.d
selama 1 x
Jam
ppok
diharapkan
Intervensi
Paraf
dilakukan a. Monitor TD, nadi, RR, keperawatan
dan suhu
3 jam b. Keluarkan secret dengan masalah
batuk atau suction
17.00
klien teratasi dengan c. Auskultasi suara nafas,
WIB
kriteria hasil: -
catat
Mampu
bernafas
dengan mudah -
adanya
tambahan d. Berikan
Mengajarkan batuk
suara
O2
dengan
menggunakan nasal
efektif -
Tidak ada dyspnue
-
Menunjukkan jalan nafas
yang paten
(klien tidak merasa tercekik,
irama
nafas,
frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal dan tidak
ada
suara
nafas abnormal) 2.
06
Ketidakefektif
Setelah
februari
an pola nafas
asuhan
2019
b.d nafas
selama 1 x
Jam
pendek,
diharapkan
17.00
mucus, iritan
klien teratasi dengan c. Monitor suara paru
WIB
jalan nafas
kriteria hasil:
d. Pertahankan posisi klien
-
e. Ajarkan batuk efektif
Mampu
dilakukan a. Pertahankan jalan nafas keperawatan
yang paten
3 jam b. Monitor tekanan darah, masalah
nadi dan RR
mengeluarkan sputum -
Menunjukkan jalan naffas yang paten
-
Vital
sign
dalam
rentang normal (RR : 16-20x/mnt)
J. Implementasi Keperawatan WAKTU
NO DP
06 februari 2019
1,2
Jam 17.00 WIB
IMPLEMENTASI
Respon
TTD
Monitoring TD, nadi, RR, dan S : klien mengatakan sesak nafas suhu
O : TD : 153/92 mmHg, N : 85x/menit,
RR
:
25x/menit,
SpO2 : 95%, Suhu : 36.5 oC
Jam 17.05 WIB
1,2
memberi
bantuan
Oksigen S : klien lebih tenang
tambahan sesuai kebutuhan.
Jam 17.10 WIB
1,2
O : terpasang oksigen 3 lpm
Memasang infuse RL 20 tpm S : klien menerima tindakan ditangan sebelah kanan
yang diberikan O : infuse terpasang
Jam 17.15 WIB
1,2
Mengambil sampel darah
S : klien tenang O : sampel darah terambil 3ml
Jam 17.20 WIB
2
Memberikan
obat
injeksi S : klien tenang
melalui IV ranitidine 50mg x 1 O : obat masuk ampul, ketorolac 30mg
Jam 17.25 WIB
1
Memberikan obat oral
S:-
asetilsistein 1 tablet 200mg
O : klien meminum obatnya dengan bantuan perawat
Jam 17.30 WIB
1,2
Cek GDS
S : klien tenang O : 87 mg/dl
Jam 17.32 WIB
1,2
Memberikan terapi nebulizer
S : klien menerima tindakan yang diberikan
O : klien dapat menghirup obat yang diberikan Auskultasi bunyi nafas. Jam 17.35 WIB
1
S:O : terdapat suara tambahan ronchi Mengajarkan batuk efektif
Jam 17.40 WIB
1,2
S: O : klien dapat mengeluarkan secret berwarna bening Meninggikan
Jam 17.45 WIB
2
kepala
tempat
tidur, letakkan pada posisi S : duduk tinggi atau semi fowler
O : klien tidur dengan posisi semi fowler
Memonitoring TD, nadi, RR, Jam 18.00 WIB
1,2
dan suhu
S:O : TD : 147/87 mmHg, N : 108x/menit, RR : 32x/menit, SpO2 : 100%, Suhu : 36.5 oC
K. Evaluasi Keperawatan No
Tgl/Jam 06
1
Februari Bersihan jalan nafas
2019 Jam
Diagnosa
tidak efektif b.d 18.00 ppok
WIB
Evaluasi
Ttd
S:O: -
Ku composmentis
-
Pasien nampak sesak
-
Bunyi
tambahan
ronchi
sudah
berkurang -
RR 32x/menit
-
SpO2 100%
A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi -
Pertahankan pemberian oksigen 3 lpm
2
06 2019 Jam WIB
Februari
Ketidakefektifan
S: pasien mengatakan masih sesak
pola nafas b.d nafas
namun sudah berkurang
18.00 pendek, mucus, iritan jalan nafas
O: -
Pasien tampak lebih tenang
-
Pasien Nampak masih sesak
-
TD: 147/80 mmHg
-
N: 108 x/mnt
-
RR: 32 x/mnt
-
SPO2: 100%
A : Masalah teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi -
Monitor kesadaran dan TTV
-
Monitor suara tambahan pasien
-
Ajarkan pasien untuk batuk efektif