LAPORAN KASUS PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Nama Precetee
: Sulastri Ningsih
NIM
: 20151660024
Ruangan
: Sofa IV
Tanggal Pengkajian
: 08 Januari 2019
Jam
: 19.00
IDENTITAS Nama Pasien
: Ny. A
Umur
: 62 tahun
No. Register
: 1068**
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku Bangsa
: Indonesia
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
: SD
Alamat
: Surabaya
Tanggal MRS
: 05 Januari 2019
Diagnosa Medis
: DM, CKD
STATUS KESEHATAN Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan saat tanggal 05 – 01 – 2019 Demam disertai mual muntah.
Keluhan Utama Saat Pengkajian : Pasien mengatakan kaki bengkak dan nyeri, seperti tertusuk – tusuk, skala nyeri 5, dan nyeri hilang timbul. Riwayat Kesehatan : 1. Riwayat Kesehatan/Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan sejak tanggal 03 – 01 – 2019 merasa demam dan kakinya juga sudah bengkak dan nyeri, saat itu pasien hanya minum paracetamol dan seperti biasa obat diabetes. Lalu pada tanggal 05 – 01 – 2019 pasien di bawah ke ugd RS Haji karena sudah tidak kuat pasien merasa badan panas menggigil dan mual muntah, setelah itu pada pukul 21.00 pasien masuk ke ruang shofa IV kamar C2 pada saat pengkajian tanggal 08 – 01 – 2019 pasien masih merasa nyeri pada kakinya dan juga mual muntah. 2. Riwayat Kesehatan/Penyakit dahulu : Pasien mengatakan sudah sejak tahun 2004 menderita penyakit Diabetes Melitus dan kontrol di poli penyakit dalam rumah sakit haji Surabaya setiap bulan, pada tahun 2016 pasien mengatakan pernah menderita penyakit TB Paru dan menjalani pengobatan selama 6 bulan hasilnya tes BTA negative dan foto thorax sudah normal. 3. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga Pasien mengatakan kakak laki – lakinya mengalami diabetes dan juga hipertensi
4. Genogram
Pasien :
laki- laki
:
Tinggal serumah :
Perempuan
:
Meninggal :
5. Vital Signs : Kesadaran
: Composmetis
GCS
: 456
Tekanan darah
: 150/80 MmHg
Frekuensi pernafasan : 19 x/menit Suhu
: 36, 8
Nadi
: 77 x/menit
BB
: 68 kg
TB
: 150 cm
POLA FUNGSI KESEHATAN 1. Pola penatalaksanaan kesehatan/ persepsi sehat Data subjektif:
Pasien mengatakan kesehatannya kurang baik hanya bisa berbaring dan berktifitas di tempat tidur selain itu pasien juga mengatakan bahwa dirinya sudah mengetahui mengenai penyakitnya diabetes melitus. Pasien mengatakan sering control gula darah setiap bulan akan tetapi kondisi badannya yang tidak kuat yang membuatnya harus masuk rumah sakit. Data Obyektif : Pasien tirah baring terkadang juga duduk di tempat tidur, pasien dapat miring kanan dan kiri. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pola Nutrisi- Metabolik Data subjektif: Pasien mengatakan sehari – hari makan 3x sehari dengan nasi, lauk, pauk dan sayur. Akan tetapi pasien mengatakan terbiasa minum teh manis, juga kue kering manis, terkadang juga singkong rebus. Buah yang sering di konsumsi pasien selama di rumah yaitu papaya dan pisang. Pasien mengatakan saat ini merasa sedikit mual dan makanan satu porsi dari rumah sakit tidak habis, dan dalam sehari minum kurang lebih 1.500 cc air putih. Selama di rumah sakit nafsu makan pasien menurun karena tidak cocok dengan masakan tau menu makanan di rumah sakit. Pasien juga memunyai masalah pada gigi karena sudah banyak yang putus dan kesulitan dalam mengunyah. Data Obyektif : A : BB 68 kg TB 160 cm B : tanggal 04 – 01 – 2019 GDA 281 C : Rambut terlihat beruban, bersih, gigi sudah banyak yang lepas, mukosa bibir lembab, turgor kulit lambat kembali D : Nasi Tim Masalah Keperawatan : -
Ketidakstabilan gula darah
-
Mual Muntah
-
Kurang Pengetahuan
3. Pola elimisasi alvi dan urine Data Subjektif : Pasien mengatakan sebelum di pasang kateter sering BAK selama memakai kateter urin pasien mengatakan anaknya sudah membuang urin kurang lebih 2000 cc . Pasien mengatakan dalam sehari BAB 1x Data Obyektif : Warna Urin : kuning
Warna Feses : Coklat
Bau : Khas
Bau : khas
Banyaknya : +/- 2000 cc
Konsistensi : Lembek
I : tidak terdapat pembesaran abdomen, tidak ada jejas P : perut teraba lembek, tidak ada impaksi feses, tidak ada nyeri tekan P : Tympani A : bising usus terdengar 5 x/menit Masalah Keperawatan : Tidak Ada masalah keperawatan 4. Pola Aktifitas : Data Subjektif : Pasien mengatakan dalam melakukan aktifitas hanya di tempat tidur, pasien dapat duduk sendiri dan pasien juga dapat meiring kanankan dan kiri badannya. Pasien mengatakan perawatan diri sendiri. Data Obyektif : TD : 150/80 MmHg Nadi 77 x/m S 36,8 Tonus otot : lemah I : tidak ada batuk, pernafasan regular P:
+
+
P:
+
+
A : Vesikuler
Aktivitas
0
1
2
3
4
Makan
Mandi Berpakaian
Toileting
Mobilitas di
3 : Membutuhkan alat bantu 2 : Membutuhkan pertolongan
tempat tidur Ambulasi
4 : Mandiri
1 : Membutuhan Pertolomham dan alat 0 : Ketergantungan
Masalah Keperawatan : Gangguan mobilitas fisik 5. Pola Istirahat Tidur Data Subjektif : Selama di rumah pasien mengatakan tidur pada malam hari dari jam 21.00 – 01.00 dan tidur siang dari jam 13.00 – 14.00 sedangkan di rumah sakit saat pengkajian pasien pada siang hari tidur dari jam 14.00 – 17.00 dan malam dari jam 21.00 – 01.00. pasien mengatakan sebelum tidur memiliki kebiasaan harus menonton tv terlebih dahulu, lampu dalam keadaan redup, pasien mengatakan tidak perna meminum obat tidur, ketika malam hari pasien terbangun tidak bisa tidur lagi sampai subuh pasien lakukan untuk sholat tahajud. Data Obyektif : Tidak terlihat mata cowong Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 6. Pola persepsi kognitif Data subjektif : Pasien mengatakan memiliki masalah penglihatan ketika membaca harus memakai kaca mata. Pasien mengatakan tidak ada masalah dengengan, penciuman dll. Pasien dapat merasakan nyeri pada kakinya.
Data Obyektif : -
Test orientasi : pada saat dilakukan test orientasi, pasien dapat berorentasi dengan waktu, tempat dan orang
-
Test membaca pasien dapat membaca dengan kaca mata
-
Nyeri yang dirasakan :
P : edema Q : tertusuk – tusuk R : Kaki kiri S:5 T : Hilang Timbul Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 7. Pola konsep diri dan persepsi diri Pasien mengatakan berharap penyakit yang di deritanya cepat sembuh, pasien mengatakan bahwa dirinya masih di hargai oleh keluarga dan anak-anaknya, saudara serta tetangganya. pisen mengatakan sedih dengan keadaanya saat ini, tetapi pasien bisa menerima kondisinya saat ini, karena masih banyak orang yang lebih menderita serta pasien tidak malu dengan keadaanya karena keluarganya dan tetangganya selalu memberi semangat menjalani hidup. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan 8. Pola hubungan peran Persepsi klien tentang pola hubungan: Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga sangat baik di tandai dengan banyaknya anggota keluarga serta tetangga yang berkunjung. Persepsi klien tentang peran dan tanggung jawab: Pasien memiliki persepsiyang baik tentang kesehatannya pasien dalam keluarganya berperan sebagai ibu dari 3 putrinya sebagai ibu rumah tangga. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9.
Pola Reproduksi Seksual Pasien mengatakan sudah tidak melakukan hubungan seksual karena suaminya sudah meninggal satu tahun yang lalu selain itu pasien juga sudah menopous. Pasien mengatakan usia menache yakni 12 tahun, sebelumnya pasien mengatakan perna menggunakan alat kontrasepsi KB hormonal setelah anak ke 3 Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10.
Mekanisme Koping Kemampuan mengendalikan stres: Pasien mengatakan sering meminta bantuan pada keluarganya ketika mengalami kesulitan. Strategi stress yang dilakukan pasien yakni dengan berdoa dan sholat. Sumber pendukung: Pasien mengatakan anak-anaknya, saudara serta tetangganya selalu memberi dukungan untuk kesembuhannya Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
11. Pola tata nilai dan kepercayaan Pasien menganut agama Islam, pasien mengatakan dalam beribadah selalu tepat waktu dan selalu berdo’a untuk kesembuhannya, selama sakit pasien tetap menjalankan ibadah sholat. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 03 – 01 2019
Pemeriksaan Lab
Hasil
Nilai Normal
DASAR LENGKAP HB Leukosit Trombosit Hematocrit
7,9 g/dl 18,160 /mm3
12,8 – 16,8 4,500 - 13,500 150,000 – 440.000 33 – 45
361,000 /mm3 KIMIA KLINIK GDA Stik BUN Creatinin Serum
<150 190 mg/dl 64 mg/dl
SGOT SGPT Albumin
K/NA/CL Kalium
6 – 20 <1,2 <40
3,1 mg/dl 27 u/l
<41 3,5 – 5,2
4,1 u/l 3,5 g/dl
3,6 – 5,0
Natrium
136 – 145
Clorida
96 – 206 5,6 mmol/L 131 mmol/L 101 mmol/L
04 – 01 – 2019
KIMIA KLINIK GDA
281 mg/dl
50 – 140
K/NA/CL Kalium
4,7 mmol/L
Natrium Clorida
133 mmol/L
3,6 – 5,0 136 – 145 96 – 206
104 mmol/L 09 – 01 – 2019
KIMIA KLINIK BSN (puasa) 2 JPP
123 mg/dl 134 mg/dl
60 – 100 <140
2. Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan
: THORAX DEWASA 1 POSISI
Cor
: Ukuran dan bentuk normal
Pulmo
: Tampak buuterfly app positif sinus phrenicoscostalis kanan kiri tajam
tulang norma Kesimpulan
: Edema Pulmonal
Pemeriksaan : USG VASCULAR 1 SISI Arterio sclerotic sepanjang A femoralis communis, superfisialis, tibia anterior posterior dan dorsalis pedis, Velocity wave form masih normal. Soft thrombus di V poplitea. Soft tissue swelling mulai region pedis sampai above knee region. Tampak gambar pembesaran kgb inguinal Massa (-) Kesimpulan : -
Kesan DVT di V poplitea
-
Multiple arterio scierosis sepanjang A fem communis sapai dorsalis pedis
-
Velocity wave form masik normal
3. Terapi dan Diet Diet nasi tim TERAPI PZ SANTAGESIK OMZ ONDAN CEFTRIAXON APIDRA
WAKTU PEMBERIAN 7tpm 3X1 2X1 2X
LASIX
2X1
CIPROFLOXACIN
3X6 unit
NEFROSTERIL
2X1
PARACETAMOL LANTUS
2X1 1 fl/24 jam 3X1 0-0-10 TERAPI ORAL
WAKTU PEMBERIAN
KALITAKE
3X1
NITROKAF
DOSIS 2,5 0-1-0
COCOR
DOSIS 2,5 0-0-1
LAXADYN SYRUP MICARDIS
0-0-1 0-0-1
ANALISA DATA Nama Pasien : Ny.A
No. Register : 1068xx
Umur
Diagnosa Medis: DM
: 62th DATA
DS : Pasien menyatakan nyeri pada kaki kiri hilang timbul DO:
ETIOLOGI Inflamasi ↓ Respon peradangan pada kaki kiri ↓
MASALAH Nyeri Akut
Kaki kiri terlihat edema TD 150/80 mmHg RR: 19x/menit Nadi: 77x/mnt S: 36,8 GCS : 456 skala 5
Pelepasan mediator nyeri (histamin, bradikinin, prostaglandin, serotonin) ↓ Merangsang nosiseptor pada ujung saraf bebas ↓ Pengiriman impuls nyeri ke medulla spinaslis ↓ Nyeri Akut
DS : Pasien mengatakan edema pada kaki kiri
Hiperglikemia ↓
Kelebihan volume cairan
DO : Edema pada kaki kiri Turgor kulit tidak elastis Pitting edema derajat 2 dengan kembali dalam waktu 5 detik Intake : Minum 1.500 cc
Nefropati ↓ Permeabilitas ↓ Gangguan mekanisme regulasi ↓
Infus : 1.000 cc Inj : 22 cc
Edema
Output : 1.500 cc
↓
IWL : 1.020 CC
Kelebihan volume cairan
DS : Pasien mengatakan tidak mampu untuk berdiri karena nyeri
hambatan mobilitas Inflamasi ↓ Respon peradangan pada kaki kiri
fisik
↓
DO: Kesadaran composmentis
Pelepasan mediator nyeri (histamin, bradikinin,
GCS 456
prostaglandin, serotonin)
Kaki terlihat edema
↓ Merangsang nosiseptor pada
Skala nyeri 5 Pasien
ujung saraf bebas tidak
mampu
berjaan Pasien
↓ Pengiriman impuls nyeri ke
berdiri
dengan
medulla spinaslis ↓
bantuan
Nyeri ↓ Aktifitas terhambat ↓ Hambatan mobilitas fisik
Asuhan Keperawatan Klien dengan Nyeri Akut Tanggal
Diagnose keperawatan
Nursing outcome
Nursing Intervetion
clasification (NOC)
Clasification (NIC)
Tujuan
Intervensi
09 – 01
Nyeri akut b.d
- Kontrol Nyeri
– 2019
peradangan pada kaki
- Tingkat Nyeri Kriteria Hasil :
Manajemen Nyeri Aktivitas
1. Melaporkan nyeri
1. Lakukan pengkajian
berkurang atau hilang
nyeri secara
2. Frekuensi nyeri
menyeluruh meliputi
berkurang 0 - 1
lokasi, durasi, kualitas,
3. Ekspresi wajah saat
keparahan nyeri dan
nyeri berkurang 0 – 3 4. Mampu melakukan
faktor pencetus nyeri. 2. Observasi
distrkasi relaksasi
ketidaknyamanan non
dengan benar
verbal.
5. Nadi dalam batas
3. ajarkan untuk teknik
normal 70 – 80 x/
nonfarmakologi misal
menit
relaksasi, distraksi. 4. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan seperti pembatasan jumlah pengunjung, suhu ruangan. 5. Kolaborasi : pemberian santagesik injeksi 3X1
Asuhan Keperawatan Klien dengan Ketidakstabilan gula darah Tanggal
Diagnose keperawatan
Nursing outcome
Nursing Intervetion
clasification (NOC)
Clasification (NIC)
Tujuan
Intervensi
09 – 01
Ketidakstabilan kadar
Setelah dilakukan tindakan
Hyperglcyemia
– 2019
glukosa
keperawatan 3x 24 jam
Management
klien mampu memenuhi KH : Blood glucose level
Glukosa darah (3)
Glukosa urin (4)
Keton urin(4)
1. Monitor level glukosa darah 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia: puliuria, polidipsi, polipagi, kelemahan, letargi, malaise, pandangan kabur, sakit kepala 3. Monitor keton dalam urine 4. Berikan insulin 5. Monitor status cairan (intake dan output) 6. Konsultasi dengan dokter bila tanda hiperglikemi memburuk atau persisten 7. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia 8. Antisipasi situasi dimana kebutuhan insulin meningkat 9. Batasi latihan bila kadar gula darah lebih dari 250 mg/dl,
terutama bila ada keton dalam urine 10. Tinjau ulang kadar glukosa darah
Asuhan Keperawatan Klien dengan Kelebihan Volume Cairan Tanggal
Diagnose keperawatan
09 – 01
Kelebihan volume
- 2019
cairan b.d Gangguan mekanisme regulasi
-
Nursing outcome
Nursing Intervetion
clasification (NOC)
Clasification (NIC)
Tujuan
Intervensi
Keseimbangan elektrolit
- Pemantauan cairan
dan asam basa
Aktifitas
-
Keseimbangan cairan
1. Kaji vital sign
-
Hidrasi
2. Kaji tanda – tanda
Kriteria Hasil : 1. Pitting edema hilang atau batas normal 2. Balance cairan dalam batas normal 3. vital sign dalam batas normal tekanan nadi >/= 25 mmHg 4. Menjelaskan indikator kelebihan cairan 5. Produksi urin dalam batas normal 1/5 sampai 1 cc/kgBB
kelebihan cairan 3. Tentukan kemungkinan faktor resiko dan ketidakseimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik) 4. Catat secara akurat intake dan output 5. Monitor tanda dan gejala dari odema
Asuhan Keperawatan Klien dengan Kelebihan Volume Cairan Tanggal
Diagnose keperawatan
09 – 01
Hambatan mobilitas
- 2019
fisik b.d nyeri yang disebabkan inflamasi pada kaki
Nursing outcome
Nursing Intervetion
clasification (NOC)
Clasification (NIC)
Tujuan
Intervensi
- Gerakan Bersama: Aktif Tingkat Mobilitas - Perawatan diri: ADL Transfer kinerja kriteria hasil: 1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik 2. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas 3. Memverbalisasikan perasaan dalam
Terapi latihan: ambulasi Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih
pasien
pemenuhan ADLs
dalam
kebutuhan
secara
mandiri
sesuai kemampuan Dampingi
dan
Bantu
pasien saat mobilisasi dan
bantu
penuhi
kebutuhan ADLs ps.
meningkatkan kekuatan Ajarkan pasien dan kemampuan
bagaimana merubah
berpindah
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan Lakukan ROM ketika tidak ada nyeri
R S U HAJI
SURABAYA
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
DRM 06.g
Jl. Manyar Kertoadi Surabaya 60117
CATATAN KEPERAWATAN
RM : Nama
: Ny.
A(L/P)
Ruang Rawat : SHOFA IV : .................................................................... / ............. Th
Tgl/
Pagi
Jam
Paraf Nama
Tgl/
Sore
jam
Nama
08/1/19
07.00
Observasi TTV
Respon : TD 120/80, N 86,
mmHg, N 83, Suhu 36,
Suhu 36,4, RR 20, Spo2 96% 14.30
96% Observasi pemberian obat
Respon : tidak ada alergi obat Melakukan pengkajian nyeri secara menyeluruh meliputi lokasi, durasi, kualitas, keparahan nyeri dan faktor pencetus nyeri. Respon : pasien mengatakan nyeri kaki kiri, hilang timbul, seperti tertusuk – tusuk.
Mengkaji tanda – tanda kelebihan cairan Respon : kaki masih terlihat
injeksi Santagesik
08.30
Mengkaji vital sign
Respon : TD 170/90
RR 18, GCS 15, Spo2 08.00
14.00
edema, pitting edema derajat 2 15.00
Paraf
Mencatat secara akurat intake dan output Respon : input 2.500 cc output 1.500 cc
09.30
mengajarkan untuk teknik nonfarmakologi misal relaksasi, distraksi. Respon : pasien mengalihkan rasa nyeri dengan menonton tv
10.00
Mengendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan seperti pembatasan jumlah pengunjung, suhu ruangan. Respon : keluarga pasien mengerti dan mau untuk membatasi pengunjung dan pasien terlihat nyaman
11.00
Kolaborasi : pemberian santagesik injeksi 3X1 Pasien : tidak ada alergi obat
09 – 01 – 2019 07.00
08.00
Observasi TTV
14.00
Kaji vital sign
Respon : TD 120/80, N
Respon : TD 130/80, N 78, S
75, S 36,4 SpO2 98%
36,2, RR 18, SpO2 95%
Observasi pemberian obat
14.30
Mengkaaji kemampuan pasien
injeksi
dalam mobilisasi
Respon : tidak ada alergi
Respon : pasien dapat miring
obat
kanan dan kiri, pasien dapat
Membantu pasien dalam 08.15
kebutuhan
duduk dan berjalan ke kamar
nutrisi
mandi dengan bantuan. Melatih
(menyuapi pasien makan) Respon : setengah porsi habis
09.00
melakukan
(memandikan
pasien,
sendiri, pasien dapat berjalan ke
mencuci rambut pasien,
kamar mandi untuk BAB dengan
membantu
bantuan.
memberihkan
Mendampingi dan membantu
Respon : pasien terlihat
pasien
senang dengan di bantu
membantu
latihan berjalan dari Bad ke kamar mandi. Respon : pasien dapat berjalan dengan bantuan secara perlahan Melakukan kompres PZ pada kaki kiri. Respon : edema sedikit berkurang Memasukan
insulin
sebelum makan. Respon : tidak ada alergi obat Melatih pasien untuk dapat makan sendiri.
12.15
sesuai
Respon : pasien dapat makan
Mengajari pasien dalam
12.00
mandiri
personal haygine pasien
dalam pemenuhan ADL
10.00
secara kemampuan
BAB pasien)
09.30
dalam
pemenuhan kebutuhan ADLs 15.00
Membantu
pasien
15.30
saat
mobilisasi
dan
memenuhi
kebutuhan ADLs ps. Respon : membantu pasien ke kamar mandi
Respon : pasien mampu makan
sendiri
dengan
perlahan
10 – 01 – 2019 07.00
Observasi TTV
14.00
Respon : TD : 140 / 80
Respon :
mmHg
N : 68 x/m S : 36,2 ⁰C
N : 78 x/mS :
36,0 ⁰C RR : 20 x/m Observasi pemberian obat 08.00
14.30
RR
Mengkaaji kemampuan pasien
injeksi Santagesik
dalam mobilisasi
Respon : tidak ada alergi
Respon : pasien dapat miring
obat
kanan dan kiri, pasien dapat duduk dan berjalan ke kamar
nyeri secara menyeluruh meliputi lokasi, durasi,
mandi dengan bantuan. 15.00
Melatih
pasien
dalam
kualitas, keparahan nyeri
pemenuhan kebutuhan ADLs
dan faktor pencetus nyeri.
secara
Respon : pasien
kemampuan
mengatakan nyeri kaki
Respon : pasien dapat makan
kiri, hilang timbul, seperti
sendiri, pasien dapat berjalan ke
tertusuk – tusuk.
kamar mandi untuk BAB dengan
mengajarkan untuk teknik 09.30
TD : 120 / 80 mmHg
: 20 x/m
Melakukan pengkajian
08.30
Kaji vital sign
nonfarmakologi misal relaksasi, distraksi.
mandiri
sesuai
bantuan. 15.30
Mendampingi dan membantu pasien
saat
mobilisasi
membantu kebutuhan ADLs ps.
dan
memenuhi
10.00
Respon : pasien
Respon : membantu pasien ke
mengalihkan rasa nyeri
kamar mandi
dengan menonton tv Mengendalikan faktor
ketika kakinya tidak nyeri
lingkungan yang dapat
Respon : pasien dapat mengikuti
mempengaruhi respon
ROM dengan baik.
pasien terhadap ketidaknyamanan seperti pembatasan jumlah pengunjung, suhu ruangan. Respon : keluarga pasien mengerti dan mau untuk 11.00
Melatih pasien untuk ROM
membatasi pengunjung dan pasien terlihat nyaman Kolaborasi : pemberian santagesik injeksi 3X1 Pasien : tidak ada alergi obat
Tgl /
Profesi
HASIL PEMRIKSAAN, ANALISIS, RENCANA
Jam
PENATALAKSANAAN PASIEN Ditulis dengan format SOAP / ADIME , disertai dengan target yang terukur, evaluasi hasil tata laksana dituliskan dalam assessment, harap bubuhkan stempel nama dan paraf pada setiap akhir catatan.
08012019 / 09.00
Perawat S : nyeri pada kaki kiri, disertai edema, pasien tidak mampu melakukan tindakan mandiri (ADL) O : k/u lemah , GCS (E: 4, V:5, M:6) TD : 170 / 90 mmHg S : 36,8 ⁰C A:-
N : 83 x/m RR : 18 x/m
Nyeri akut
-
Kelebihan volume cairan
-
Hambatan mobilitas fisik,
P : Intervensi manajemen nyeri dilanjutkan Intervensi pemantauan cairan dilanjutkan. Intervensi terapi latihan ambulasi dilanjutkan.
Verifikasi DPJP Paraf & nama lengkap
08012019
Perawat S : pasien mengatakan nyeri kaki kiri. O : k/u cukup , kesadaran composmentis, GCS (E:4 , V:5, M:6)
/ 16.00
TD : 150 / 80 mmHg S : 36 ⁰C
N: 77x/m RR: 19x/m
Pasien bedrest, aktifitas dibantu, Ma/Mi +/+, BAK/ BAB +/+. A: -
Nyeri akut
-
Kelebihan volume cairan
-
Hambatan mobilitas fisik.
P : Intervensi manajemen nyeri dilanjutkan Intervensi pemantauan cairan dilanjutkan. Intervensi terapi latihan ambulasi dilanjutkan.
09-
Perawat S : pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri sudah
01-
berkurang, edema pada kaki sedikit mengecil,
2019/
pasien dapat ke kamar dengan bantuan
09.00
O : k/u cukup , GCS (E: 4, V:5, M:6) TD : 130/80 mmHg S : 36,4 ⁰C A:-
N : 75 x/m RR : 18 x/m
Nyeri akut Kelebihan volume cairan
-
Hambatan mobilitas fisik,
-
Intervensi manajemen nyeri teratasi sebgaian
-
Intervensi pemantauan cairan teratasi
P:
sebagian. -
Intervensi terapi latihan ambulasi teratasi sebagian
09-
Perawat S : pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri sudah
01-
berkurang, edema pada kaki berkurang, pasien
2019
dapat makan tanpa bantuan.
/ 16.00
O : k/u cukup , GCS (E: 4, V:5, M:6) TD : 140/90 mmHg
N : 75 x/m
S : 37,1 ⁰C
RR : 18 x/m
A:-
Nyeri akut
-
Kelebihan volume cairan
-
Hambatan mobilitas fisik,
-
Intervensi manajemen nyeri teratasi sebagian.
-
Intervensi pemantauan cairan teratasi
P:
sebagian. -
Intervensi terapi latihan ambulasi teratasi sebagian.
10-
Perawat S : pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri sudah
01-
berkurang, edema pada kaki berkurang, pasien
2019
dapat melakukan tindakan mandiri (pemenuhan
/
ADL)
09.00
O : k/u baik , GCS (E: 4, V:5, M:6) TD : 140 / 80 mmHg S : 36,0 ⁰C A:-
N : 78 x/m RR : 20 x/m
Nyeri akut
-
Kelebihan volume cairan
-
Hambatan mobilitas fisik,
-
Intervensi manajemen nyeri teratasi sebagian
-
Intervensi pemantauan cairan teratasi sebagian
-
Intervensi terapi latihan ambulasi dihentikan
P:
masalah teratasi 1001-
Perawat S : nyeri pada kaki kiri tidak ada, pasien mampu melakukan tindakan mandiri (ADL)
2019/
O : k/u baik , GCS (E: 4, V:5, M:6)
16.00
TD : 120 / 80 mmHg S : 36,2 ⁰C A:-
N : 68 x/m RR : 20 x/m
Nyeri akut
-
Kelebihan volume cairan
-
Hambatan mobilitas fisik,
-
Intervensi manajemen nyeri dihentikan
P:
masalah teratasi -
Intervensi pemantauan cairan dihentikan masalah teratasi
-
Intervensi terapi latihan ambulasi dihentikan masalah teratasi.