Latar Belakang Kalenjar prostat adalah organ yang bertanggung jawab untuk pembentukan hormon laki-laki. Pembengkakan prostat direlasikan (disebabkan) dengan kegiatan seks berlebihan dan alasan kebersihan. Saat kegiatan seksual, kalenjar prostat mengalami peningkatan tekanan darah sebelum terjadi ejakulasi. Jika suplai darah ke prostat selalu tinggi, akan terjadi hambatan prostat yang mengakibatkan kalenjar tersebut bengkak permanen. Seks yang tidak bersih akan mengakibatkan infeksi prostat yang mengakibatkan pembengkakan. Umumnya orang yang menderita pembengkakan prostat juga mengalami kanker prostat.
Kelenjar prostat yang membesar berpotensi menekan saluran kemih sehingga menyebabkan aliran air kemih tidak lancar, mudah terinfeksi khususnya infeksi Trichomonas dan dapat menimbulkan batu dalam prostat. Pembesaran prostat jinak mulai didapatkan pada usia diatas lima puluh tahun dan ternyata didapatkan pula pada hampir 90% pria diatas usia 80 tahun. Pembesaran prostat sangat dipengaruhi oleh kadar hormon testosteron dalam darah , tidak disebabkan oleh tingginya pemakaian alcohol yang berlebih atau merokok. Pembesaran prostat biasanya didapatkan karena membesarnya jaringan prostat, epitel prostat atau kelenjar prostat. Dari penelitian di Amerika, pria berkulit hitam biasanya mulai mendapatkan pembesaran prostat lebih dini dan lebih banyak dibandingkan pria kulit putih. Pria Asia berpeluang lebih kecil dibandingkan pria kulit putih atau kulit hitam.
Prostat yang membesar dan menutup saluran kencing harus dioperasi dan jaringan prostat yang diambil harus dicek ulang secara mikroskopis untuk memastikan tak terdapat keganasan kelenjar
prostat. Tindakan operasi tersebut bertujuan melancarkan aliran air kemih sehingga rasa sakit menghilang, kemungkinan infeksi dan terjadinya batu dapat dikurangi. Tindakan operasi akan mengurangi pembesaran prostat atau menghilangkan kelenjar sehingga berdampak menurunkan kemampuan ereksi ataupun bersetubuh. Hal tersebut diakibatkan karena kelenjar prostat tak akan mampu mengencer sperma yang dibuat di buah zakar. Untuk itu perlu dikaji untung rugi tindakan operasi karena pembesaran prostat berpotensial dapat berkembang menjadi kanker prostat yang dapat beranak sebar dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Insiden kanker prostat yang terdiagnosa secara klinis meningkat seiring pertambahan usia. Dalam setiap tahunnya dilaporkan rata-rata dapatkan 20 kasus per 100.000 pria pada usia 50 tahun , dan 800 kasus per 100.000 pada usia 80 tahun. Studi studi keluarga mengisyaratkan adanya predisposisi genetik terhadap kanker prostat. Selain itu juga dipengaruhi oleh aktivitas seksual, kegemukan, paparan kerja terhadap zat kimia.
Etiologi BPH belum jelas namun terdapat faktor resiko umur dan hormon androgen. Perubahan mikroskopik pada prostat telah terjadi pada pria usia 30-40 tahun. Bila perubahan mikroskopik ini berkembang, akan terjadi perubahan patologik anantomi yang ada pada pria usia 50 tahun angka kejadian sekitar 50 %, usia 80 tahun sekitar 80%, dan usia 90 tahun 100%.
Pembesaran prostat jinak menyebabkan banyak masalah khususnya pada pasien karena pasien sering merasa tidak puas saat buang air kecil sedikit-sedikit, nyeri saat buang air kecil dan buang air kecil yang tidak tuntas sehingga membutuhkan penganan yang cukup serius.
1.2 Tujuan 1. Mengetahui lebih jelas mengenai Benign Prostat Hiperplasia atau biasa disebut dengan hipertrofi prostat jinak. 2. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya Benign Prostat Hiperplasia atau biasa disebut dengan hipertrofi prostat jinak. 3. Mengetahui penatalaksanaan yang tepat untuk pasien Benign Prostat Hiperplasia.